Anda di halaman 1dari 14

TERAPI CAIRAN PADA PASIEN CEDERA

KEPALA

Penyaji : dr. Muhammad Azhary Lazuardy


Pembimbing 1 : dr. Bilzardy Ferry Zulkifli, SpBS., M.Kes
Pembimbing 2 : dr. Farid Yudhoyono, SpBS., M.Epid
Pembimbing 3 : dr. Selfy Oswari, SpBS., S.Si
Referensi Utama : Neurotrauma and Critical Care of The Brain
PENDAHULUAN
 Tatalaksana ATLS:
• ABCD
• Resusitasi cairan dilakukan pada pasien dengan sirkulasi yang terganggu untuk
mempertahankan perfusi ke jaringan
 Fokus Resusitasi Cairan pada Cedera Otak Traumatika:
Mengoptimalkan perfusi otak dengan meningkatkan tekanan arteri dan
menurunkan TIK  oksigenasi bagi otak cukup
RESUSITASI CAIRAN PADA COT

Mempertahankan Menurunkan Tekanan


Tekanan Arterial Intrakranial
MAP TIK

• Arterial Catheter Mempertahankan CPP


ICP Monitoring
• CVC
Oksigenasi otak cukup

Brain Oxymetri
CEREBRAL PERFUSION PRESSURE (CPP)

CEREBRAL PERFUSION PRESSURE


“Perbedaan tekanan yang diperlukan agar terjadi aliran darah ke jaringan serebral”

Pada kapiler jaringan,


CPP = MAP – MVP
(Pada otak, nilai MVP mendekati ICP)

CPP = MAP - ICP

CEREBRAL AUTOREGULATION

Cerebral Blood Flow Adekuat


• CBF = 55 to 60 ml/100 g brain tissue/min
• CBF (gray matter) = 75 ml/100 g brain tissue/min
• CBF (white matter) = 45 ml/100 g brain tissue/min
PEMANTAUAN CPP PADA COT

 CPP dapat diukur melalui PERHITUNGAN MAP dan PEMANTAUAN ICP


 Rekomendasi CPP target:
1. Mempertahankan CPP antara 50 – 70 mmHg (mencegah iskemia dan ↑
ICP)
2. Mencegah peningkatan CPP di atas 70 mmHg dengan terapi cairan dan
vasopressor
3. CPP target hendaknya disesuaikan dengan kondisi pasien yang ditangani
CAIRAN YANG DIGUNAKAN PADA COT
1. Hyertonic Saline
2. Mannitol
3. Colloid
4. Produk Darah
HYPERTONIC SALINE
 Larutan kristaloid
 Ekspansi volume intravaskular lebih baik dibandingkan saline isotonik
 HTS meningkatkan osmolaritas plasma dan meningkatkan tekanan gradien
antara otak dan darah  menarik cairan dari otak dengan difusi pasif
 Digunakan pada kondisi 3H: arterial hypotension, hypovolemia, hyponatremia
 Monitoring osmolaritas plasma dan kadar Na serum tiap 6-24 jam 
osmolaritas serum maksimal 320 mOsm/L
 Pemberian (Greenberg): IV perifer kontinyu NaCl 3% 25-50 cc/jam
IV central bolus NaCl 7,5-23,4% 10-20 cc
 Pemberian harus dihentikan setelah 72 jam untuk menghindari rebound
edema
HYPERTONIC SALINE
Studi HTS pada COT
Studi Komparatif HTS pada COT
MANNITOL
 Osmotik diuretik
 Meningkatkan osmolaritas serum dan menyebabkan dehidrasi seluler
 Menyebabkan penurunan volume intravaskular, sehingga tidak disarankan
pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil
 Dosis mannitol: loading 0,25 – 1 gram/kgBB IV bolus < 20 menit, maintenance
0,25 gram/kgBB IV > 20 menit setiap 6 jam. Ketika penurunan segera dari TIK
dibutuhkan, mannitol dapat diberikan dengan dosis 1 gr/kgBB selama lebih
dari 30 menit.
LARUTAN KOLOID
 Koloid mengandung molekul terlarut berukuran besar
 Mampu mempertahankan gradien osmotik  70% volume bertahan di rongga
intravaskular
 Studi SAFE pada COT  pemberian dengan albumin meningkatkan mortalitas
yang signifikan dibandingkan saline
 Contoh: albumin dan HES (sintetik)
PRODUK DARAH
 Produk darah: Whole blood, PRC, FFP, rtc
 Peningkatan hematokrit setelah transfusi:
 (+) Meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen darah
 (-) Meningkatkan viskosits darah sehingga menurunkan CBF  iskemia
 Hematokrit optimal pada COT: 30-35%
KESIMPULAN
 Penderita COT membutuhkan penggunaan alat pemantauan hemodinamik
invasif
 Alat monitoring TIK dapat digunakan untuk mengidentifikasi hipertensi
intrakranial dan mengukur CPP. CPP yang direkomendasikan pada pasien
dengan cedera otak traumatika adalah 60-70 mmHg.
 HTS dan Mannitol mampu menurunkan volume cairan otak sehingga
menurunkan TIK melalui difusi pasif dari air yang keluar dari parenkim otak.
Mannitol menyebabkan diuresis osmotik, sedangkan HTS menyebabkan
ekspansi dari volume intravaskular.
 HTS direkomendasikan pada pasien COT dengan hemodinamik tidak stabil.
 Administrasi albumin berhubungan dengan meningkatnya mortalitas pada
pasien cedera kepala.
 Pemberian produk darah pada penderita COT: kisaran hematokrit optimal yang
direkomendasikan 30%. Angka ini merepresentasikan keseimbangan antara
kapasitas pengangkutan oksigen dan pengiriman oksigen ke jaringan otak.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai