: dewi Jenis Kelamin : perempuan Umur :50 tahun Pekerjaan :tani Pendidikan : SD Alamat & Telepon :RT 04 kec. Mersam Hubungan dengan pasien : ibu kandung
ANAMNESIS
Keluhan
utama :
Os juga gaduh gelisah dan suka ngamuk-ngamuk, seperti memecah gelas, menghempas lemari, menghempas TV, memukuli orang lain (-). Kemudian os dibawa ke RSJ dan dirawat serta diberi pengobatan oleh dokter. Os dirawat selama 1,5 bulan dan dibolehkan pulang
4 bulan yang lalu os kembali masuk RSJ dan di rawat dengan keluhan yang sama. Os dirawat 3 bulan, os mendapat perbaikan dengan tanda os tidak gelisah lagi, bisa bekerja, dan pemakaian obat tidak ada lagi. Os diperbolehkan pulang atas perintah dokter.
4 hari yang lalu os terakhir menggunakan ganja 3 hari SMRS os putus obat, mudah marah, suka ngamuk-ngamuk dan ingin membunuh ibunya, susah tidur, nafsu makan berkurang, merasa dirinya dapat berubah menjadi ular dan harimau.
Masa sekolah
Perihal Umur Prestasi Aktifitas sekolah* SD 6-12 tahun Baik Sedang Kurang Baik Sedang SMP 12-15 tahun Baik Sedang Kurang Baik Sedang SMA 15-18 tahun Baik Sedang Kurang Baik Sedang
Kurang
Sikap terhadap teman* Baik Sedang Kurang Sikap terhadap Guru Baik Sedang Kurang Kemampuan khusus Tingkah laku (-) (-)
Kurang
Baik Sedang Kurang Baik Sedang Kurang (-) (-)
Kurang
Baik Sedang Kurang Baik Sedang Kurang (-) (-)
Masa remaja
kenakalan remaja (+), gangguan tidur (+),
Riwayat pekerjaan :
Buruh
Kepribadian sebelumnya.
Dissosial Tidak mampu bekerja tetap (+), irritabilitas (+) aggresivitas (+), sering berbohong (+),
B. Pembicaraan
Arus pembicaraan : biasa keras (+) spontanitas (+) Produktivitas biasa Circumstansiality (+) Pembendarahaan bahasa : biasa
D. Pikiran
spontanitas (+), relevansi menjawab pertanyaan (+), circumstantiality (+), selalu memberikan alasan (+), Waham kebesaran (+)
E. Persepsi
Depersonalisasi (+),
Halusinasi visual dan audiotorik (+)
F. Sensorium
Alertness : compos mentis (+), Orientasi : baik Konsentrasi dan kalkulasi : baik Memori : baik Pengetahuan umum : baik Pikiran abstrak : baik
PEMERIKSAAN INTERNA
Kesadaran : Compos mentis Pernapasan : 20x/menit Nadi : 82x/menit Temperature : Afebris Tekanan darah : 110/70 mmHg
Tidak dilakukan
Tidak Ada
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
F12.0 Gangguan Mental Dan Perilaku Akibat Penggunaan Kanabinoida F12.3 Gangguan Mental Dan Perilaku Akibat Penggunaan Knabinoida, keadaan putus zat
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AKSIS I : F12.24 Gangguan Mental Dan Perilaku Akibat Penggunaan Kanabinoida, Sindrom Ketergantungan Kini Sedang Menggunakan Zat (Ketergantungan Aktif). AKSIS II : Gangguan kepribadian dissosial AKSIS III : Tidak ada diagnosis AKSIS IV: Masalah dengan lingkungan sosial AKSIS V : GAF SCALE 40-31
ANALISIS KASUS
Pasien An. Vk /Laki-laki/ 20 tahun datang ke IGD RJS, didiagnosis dengan F12.24 Gangguan Mental Dan Perilaku Akibat Penggunaan Kanabinoida, Sindrom Ketergantungan Kini Sedang Menggunakan Zat (Ketergantungan Aktif), karena : Pasien menggunakan zak psikoaktif berupa ganja yang termasuk dalam canabinoida
Diagnosis ketergantungan yang pasti ditegakkan jika ditemukan 3 tau lebih gejala dibawah ini dialami dalam masa satu tahun sebelummnya : 1. Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa untuk menggunakan zak psikoaktif 2. Secara progresif mengabaikan, menikmati kesenangan atau minat lain disebabkan penggunaan psikoaktif, mendapatkan atau menggunakan zat atau untuk pulih dari akibatnya.
3. Tetap menggunakan zat meskipun ia menyadari adanya akibat yang merugikan kesehatannya, seperti gangguan fungsi hati karena minum alcohol berlebihan, keadaan depresi sebagai akibat dari suatu periode penggunaan zat yang berat, atau hendaya fungsi kognitif berkaitan dengan pengguaan zat : upaya perlu diaadakan untuk memastikan bahwa pengguna zat sungguh-sungguh atau dapat diandalakan sadar akan akan hakekat dan besarnya bahaya.
Diagnosis sindrom ketergantungan dapat ditentukan lebih lanjut kode 5 karakter dan ia termasuk dalam F1x.24 kini sedang menggunakan zat (ketergantungan zak altif).
Pengobatan diberikan yaitu Klorpromazin tab 100 mg 1x1/hari/oral (malam) karena mengingat pasien datang dengan keluhan gaduh gelisah, sehingga kita pertimbangkan untuk memberikan obat antipsikotik yang efek sedasinya kuat.
Semakin mudah seseorang mulai menggunakan zat psikoakif, biasanya prognosisnya lebih buruk. Adanya gangguan kepribadian disosial/antisosial, prognosinya lebih buruk. Sikap keluarga yang tidak mendukung proses penyembuhan, lingkungan pergaulan yang buruk, dan mudah diperolehnya zat psikoaktif, memperburuk prognosis.