Anda di halaman 1dari 4

FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


_____________________________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda : Farah Amalia NIM: 15711225
Stase : Ilmu Penyakit Dalam

Identitas Pasien
Nama / Inisial : Tn.R
Umur : 31 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki
No RM : 580xxx Pekerjaan : Supir Truk
Agama : Islam Alamat :Sambirejo, Sragen
Diagnosis/ kasus : Hematemesis Melena.
Pengambilan kasus pada minggu ke tiga
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi
e. Aspek lain
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).
Pasien datang ke IGD dengan keluhan muntah darah dan nyeri perut kanan atas sesaat
sebelum masuk RS , muntah 1 kali. Muntah berisi gumpalan – gumpalan darah
berwarna hitam , nyeri perut bersifat terus – menerus dan tidak menjalar Pasien
mengatakan sering merasakan rasa tidak nyaman diperut sudah sejak lama, berupa rasa
penuh diperut terutama setelah makan,. Pasien juga mengeluhkan mual yang terus-
menerus dan nafsu makan yang berkurang. BAB sedikit , konsistensi lunak padat,
terkadang berwarna kuning dan berwarna hitam. BAK seperti the, nyeri saat BAK (-)
darah (-).
Batuk sejak 2 bulan yang lalu, tidak berdahak, pasien mengaku sering merasa demam
(meriang) , keringat malam (+) . Pasien juga mengaku cepat merasa lelah dan berat
badan dirasakan turun drastic sejak 1 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum lemah, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg . nadi
118x/menit , pernafasan 20x/menit, suhu 36,3 C. Pada pemeriksaan head to toe

Page 1
didapatkan conjunctiva pucat (+/+) minimal, sclera ikterik (+/+). Pada pemeriksaan
thorax pada auskultasi paru ditemukan ronchi (+/+). Pada pemeriksaan abdomen pada
palpasi teraba supel, teraba massa berdungkul kurang lebih 5 cm dibawah arcus costae
dextra, nyeri tekan. Pada perkusi didapatkan suara pekak pada region hypocochondriac
dextra, epigastric , limbar dextra.
Pada pemeriksaan laboraturium Hemoglobin 10, 94 g/dl . Hematokrit 36,3%. Indeks
Eritrosit MCHC 30,1 g/dL, Leukosit 14,51 ribu/ul, RDW-CV 15,78 %. Hitung jenis
leukosit total nilai neutrophil 10.33ribu/ul. Pemeriksaan fungsi hati SGOT 169 U/I,
44U/I, fungsi ginjal 54, 1 mg/dL. Pada pemeriksaan imunosetologi HbsAg O2 Reaktif.
Pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan kesan splenomegaly, hepatomegaly,
asites.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus


Hematemesis atau muntah darah dan melena atau berak darah merupakan keadaan yang
diakibatkan oleh perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA). Hematemesis melena adalah
salah satu penyakit yang sering dijumpai di bagian gawat darurat rumah sakit. Sebagian besar
pasien datang dalam keadaan stabil dan sebagian lainnya datang dalam keadaan gawat darurat
yang memerlukan tindakan yang cepat dan tepat. Ada empat penyebab SCBA yang paling
sering ditemukan, yaitu ulkus peptikum, gastritis erosif, varises esofagus, dan ruptur mukosa
esofagogastrika. Semua keadaan ini meliputi sampai 90 persen dari semua kasus perdarahan
gastrointestinal atas dengan ditemukannya suatu lesi yang pasti. Penegakan pasti etiologi
hematemetis melena dilakukan dengan pemeriksaan endoskopi, sehingga diketahui letak
perdarahan dan keparahannya. Di negara barat insidensi perdarahan akut SCBA mencapai 100
per 100.000 penduduk/tahun, laki-laki lebih banyak dari wanita.Insidensi ini meningkat sesuai
dengan bertambahnya usia. Di Indonesia kejadian yang sebenarnya di populasi tidak diketahui.
Berbeda dengan di negera barat dimana perdarahan karena tuka k peptik menempati urutan
terbanyak maka di Indonesia perdarahan karena ruptura varises gastroesofageal merupakan
penyebab tersering yaitu sekitar 50-60 %, gastritis erosiva hemoragika sekitar 25-30 %, tukak
peptik sekitar 10-15 %, dan karena sebab lainnya < 5 %.
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence / referensi yang
sesuai *
*pilihan minimal satu

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai

Page 2
Sebagai seorang manusia yang dikaruniai kehidupan oleh Allah SWT, tidak
lepas dari cobaan dan ujian. Manusia akan diuji dalam kehidupannya baik
dengan perkara yang tidak disukainya atau bisa pula perkara yang sangat
menyenangkannya. Allah SWT berfirman. Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Kami akan mengujimudengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya). Danhanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.”
(QS. al-Anbiyaa': 35). Ibnu ‘Abbas menafsirkan ayat ini dengan penjelasan sebagai
berikut : “Kamiakan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan
danpenyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan
kemaksiatan,petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir). Dari ayat tersebut,
kita mengetahuibahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari
cobaan Allah SWTyang diberikan kepada hamba-Nya. Namun dari berbagai
cobaan yang menimpamanusia ini, terdapat rahasia atau hikmah yang tidak dapat
diketahui begitu sajaoleh akal manusia.
Salah satu aspek hikmah yang patut dipetik dari cobaan sakit adalah menjadisarana
untuk sabar. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang
artinya,“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua
urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin.
Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan
baginya,dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan
kebaikanbaginya. (HR. Muslim). Selain itu, sebagai seorang muslim, hendaknya tidak
boleh menyerah begitu saja dengan sakit yang diderita. Seorang muslim harus berusaha
maksimal untukmencari pengobatan dari penyakit yang dideritamya dengan jalan
yang baik dan halal. Karena hal ini menjadi salah satu wujud rasa percayanya pada janji
Allah SWT,bahwa Allahlah satu-satunya yang akan menyembuhkan penyakit.
Hal ini sepertiter cantum dalam doa Nabi Ibrahim a.s di QS. Asy syu’ara ayat 80

Umpan balik dari pembimbing

Page 3
Kamis, 13 Agustus 2020
TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda

----------------------------------- --------------------------------

Page 4

Anda mungkin juga menyukai