Anda di halaman 1dari 5

FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


_____________________________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda : NIM:
Stase : Obstetri & Ginekologi

Identitas Pasien
Nama / Inisial : Ny.S No RM :50.11.50

Umur : 61 th Jenis kelamin : perempuan


Diagnosis/ kasus : Myoma uteri dd ca endometrium dengan prolaps uteri grade I + Hipertensi kronis stage II
Pengambilan kasus pada minggu ke 11
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi
e. Aspek lain

Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).
Seorang P2A0, 61 tahun, datang sendiri ke poli kandungan dengan keluhan nyeri perut bawah. Nyeri
dirasakan panas, tajam, seperti disilet2, dirasakan hilang timbul sejak ± 1 tahun yang lalu. Nyeri terutama
dirasakan ketika sedang bekerja dan menghilang ketika beristirahat. Pasien juga merasa ada benjolan di
perutnya dirasakan sejak 3 bulan SMRS, dirasa semakin membesar. Selain itu pasien juga mengeluhkan
adanya penurunan berat badan (2-3 kg) selama 4 bulan SMRS dan nafsu makan berkurang. Perdarahan
dari jalan lahir disangkal, keputihan disangkal. Sejak 1 bulan ini pasien merasa keluar benjolan dari jalan
lahir, benjolan tidak dapat masuk kembali. BAK dan BAB tidak ada keluhan. Riwayat Hipertensi (+) tak
terkontrol sejak ± 2 tahun yll. Riwayat asma/DM/alergi disangkal. Riw.menopause (+) sejak 13 th yll.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, kesan gizi
kurang, TD 180/100 mmHg, HR 83x, RR 18x, t 36,3ᵒC, cor dan pulmo dbn, abd : supel,NT (-), teraba
massa 2 jari di atas pusat, berbenjol-benjol, padat/keras, batas atas 2 jari atas pusat, batas kanan sejajar
linea aksilaris anterior, batas kiri sejajar linea midklavikularis, batas bawah kesan masuk panggul, terfiksir
(+).
Pada pemeriksaan ginekologi tampak massa keluar 1 cm dari introitus vagina, VT: v/u tenang,
ddg vagina dbn, porsio teraba 1 cm di depan introitus vagina, kenyal-mecucu, parametrium dan adnexa
ka-ki tegang, uterus membesar seukuran kehamilan 28 minggu, darah (-) discharge (-).

Page 1
Dari USG tampak uterus membesar, massa (+), kalsifikasi (-), kesan myoma uteri dd malignancy.
Diagnosis myoma uteri dd ca endometrium dengan prolaps uteri grade I dan hipertensi kronis
stage II. Usulan terapi mondok bangsal, cek lab.lengkap, cek EKG, rontgen thorax, cek tumor marker (Ca-
125), antihipertensi → amlodipine 2x10 mg, konsul Sp.OG untuk penatalaksanaan lebih lanjut, konsul
UPD.
Prognosis dubia ad malam.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Myoma uteri merupakan tumor pelvis yang paling banyak ditemukan pada wanita dan menjadi
alasan tersering bagi seorang wanita untuk menjalani prosedur histerektomi.

Mioma uteri dikenal juga dengan sebuta fibromioma, fibroid ataupun leimyoma, merupakan
neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat di sekitarnya. Sering ditemukan pada
wanita usia reproduksi, kejadiannya lebih tinggi pada usia di atas 35 tahun. Di Indonesia angka kejadian
mioma uteri ditemukan 2,39-11,87% dari semua pasien ginekologi yang dirawat.

Meskipun jarang, pada beberapa kasus dapat ditemukan tanda keganasan dari tumor ini dimana
apabila mengarah kepada keganasan, maka diperlukan penanganan lebih lanjut yang tidak sedikit
memakan waktu dan biaya.

Jika tidak terdapat gejala, myoma uteri biasanya tidak memerlukan pengobatan. Namun apabila
ditemukan keluhan seperti timbulnya perdarahan dari jalan lahir, massa tumor yang dirasa semakin
membesar, gejala sistemik yang menjurus kearah keganasan misalnya penurunan berat badan yang
signifikan, maka terapi perlu dilakukan baik secara medikamentosa maupun pembedahan.
Pemahaman pasien dan keluarga terhadap penyakit ini pun seringkali dirasa minim sehingga pada
banyak kasus terjadi keterlambatan penanganan yang pada akhirnya dapat mengganggu kualitas hidup
pasien sendiri.

Pada kasus ini, pasien terdiagnosis myoma uteri dd ca endometrium dengan prolaps uteri grade I
dan hipertensi kronis stage II. Pasien menderita lebih dari 1 penyakit sehingga memerlukan penanganan
intensif dan berkelanjutan dengan pembiayaan yang tidak sedikit. Meskipun pasien yang berasal dari
keluarga kurang mampu sudah memiliki fasilitas BPJS untuk berobat, namun tetap diperlukan dukungan
keluarga terutama terhadap proses pengobatan yang tidak mudah. Selain itu dikarenakan adanya
kemungkinan keganasan, pasien dan keluarga perlu dipersiapkan untuk menerima kemungkinan terburuk
yang dapat terjadi sebagai komplikasi dari penyakitnya tersebut.
Alasan tersebut menimbulkan ketertarikan pada saya untuk membahas kasus ini pada refleksi

Page 2
kasus.

3. Refleksi dari aspek sosial/ekonomi


Dari sisi sosial ekonomi myoma uteri dengan prolaps uteri memerlukan pembiayaan yang besar
dikarenakan adanya indikasi tindakan operatif yakni histerektomi. Untungnya, meskipun pasien secara
ekonomi tergolong tidak mampu, pasien sudah memiliki BPJS sehingga tidak perlu menanggung
pembiyaan tersebut. Namun tetap harus diberitahukan kepada keluarga mengenai adanya kemungkinan
keganasan sehingga telah siap apabila nantinya terdapat kemungkinan pengobatan lebih lanjut di fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap.
Dokter juga harus mengedukasikan dengan jelas kepada pasien bahwa tidak ada jaminan
kesembuhan apabila ditemukan adanya keganasan, meskipun kesembuhan tetaplah harus diupayakan
semaksikmal mungkin. Keluarga juga harus mengetahui angka harapan hidup pada pasien dengan
keganasan rahim tergolong rendah sehingga telah siap menghadapi kemungkinan terburuknya.
Pada kasus-kasus seperti Ny.S ini, kepedulian dokter sangatlah diperlukan, terutama karena pasien
dan keluarganya berasal dari golongan kurang mampu dan berpendidikan terbatas sehingga kurang
mengerti masalah kesehatan. Merupakan kewajiban kita untuk membantu mereka memahami hal tersebut
sehingga hasil dari pengobatan dapat dicapai semaksimal mungkin.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai

Dari sisi keislaman banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran dari kasus ini :
Pertama, mengajarkan pentingnya bersabar.
Proses pengobatan pada kasus Ny.S memerlukan waktu dan usaha yang tidak sedikit, karenanya
perlu kita mengedukasikan kepada pasien dan keluarganya mengenai keutamaan bersabar dalam
menghadapi sakit yang sedang dialami tersebut. Seperti firman Allah SWT berikut ini :

“Sungguh akan dibayar upah (pahalah) orang-orang yang sabar dengan tiada batas hitungan.” (Q.S. Az-
Zumar 10).

Sebegitu besarnya nilai pahala bersabar, sampai-sampai Allah menjanjikan surga sebagai

Page 3
balasannya, seperti disebutkan pada hadis berikut :

“Anas r.a berkata: Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w berasabda: Allah SWT telah berfirman: Apabila
Saya menguji seorang hamba-Ku dengan buta kedua matanya, kemudian ia sabar, maka Saya akan
menggantikannya dengan surga” (H.R.Buckari)

Kedua, mengajarkan pentingnya bersyukur karena kita masih diberikan kesehatan


Dari Ibnu ‘Abbas radliyallaahu ‘anhuma, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bahwasannya beliau
berkata kepada seorang laki-laki untuk menasihatinya :

‫ك تقمبتل تفمقنر ت‬
‫ك‬ ‫ك تونغتنا ت‬
‫ك تقمبتل تهترنم ت‬ ‫ك تقمبتل ش‬
‫شمغلن ت‬
‫ك توتشتباتب ت‬ ‫ك توتفتراَتغ ت‬
‫ك تقمبتل تسْتقنم ت‬
‫صححتت ت‬ ‫ك تقمبتل تممونت ت‬
‫ك تو ن‬ ‫إنمغتتننمم تخممسْا تا اقمبتل تخمم نس‬
‫ تحتياتت ت‬: ‫س‬

”Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan yang lain) : Hidupmu sebelum matimu,
sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, masa mudamu sebelum masa
tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu” [HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi].
Sesungguhnya nikmat sehat merupakan kenikmatan yang sangat mahal dan hampir-hampir tiada
bandingannya. Sehingga di dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu alaihi wasallam telah menjelaskan
tentang betapa berharganya nikmat sehat ini dengan sabdanya:

‫ت تلشه اَلددمنتيا‬ ‫ت تيمونمنه تفتكأ تحنتما ن‬


‫حيتز م‬ ‫تممن أت م‬
‫صتبتح نممنشكمم شمتعاافىً نفيِ تجتسْندنه آنمانا نفيِ نسْمرنبنه نعمنتدهش شقو ش‬

“Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada
keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan
untuknya.”. (HR. Ibnu Majah, no: 4141; dan lain-lain; dan derajatnya dinyatakan HASAN oleh Syaikh Al-
Albani di dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir, no: 5918).
Bersyukur merupakan hal yang mudah diucapkan namun pada kenyataannya seringkali sulit
dilakukan, maka dengan keseharian kita di RS bertemu pasien dan keluarganya dapat menjadi pengingat
bagi kita bahwa kesehatan merupakan rezeki yang patut untuk disyukuri.

Page 4
Umpan balik dari pembimbing

…………………………….,…………………...
TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda

----------------------------------- --------------------------------

Page 5

Anda mungkin juga menyukai