DISUSUN OLEH
ANNIE FARHATIN
10154010054
AKADEMI KEBIDANAN
NGUDIA HUSADA MADURA BANGKALAN
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertemuan dan persenyawaan antara sel telur dan sel mani.
Masa kehamilan dimulai dai konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal 280 hari (40 mg/ 9 bulan 7 hari) dari pertama haid terakhir.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan.
1.2. Tujuan
Juan Umum.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada klien diharapkan
mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif
pada ibu hamil dengan menggunakan menajemen varmey.
Tujuan Khusu.
Melakukan pengkajian data pada klien.
Mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada klien
Mengidentifikasi antisipasi diagnosa dan masalah potensial.
Dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
Dapat merencanakan asuhan debidanan yang telah direncanakan.
Melakakan implementasi dasri rencana yang telah disusun.
Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER III
Pengertian Kehamilan.
Pertemuan dan persenyawaan antara sel telur dan sel mani.
Persyaratan kehamilan : a. Adanya sel telur.
b. adanya sel mani.
c. adanya pertemuan dan persenyawaan sel telur dasn
sel mani
(Sastrawinata S. 1998; 100).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilah melibatkan perubahan fisik maupun emosional dan ibu
serta perubahan sosial keluarga.
(Sarwono Prawiroharjo, 2001: 90).
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan
rantai yang berksinambungan yang terdiri dari:
Ovulasi (pelepasan ovum).
Migrasi sperma dan ovum.
Konsepsi dan pertemuan zygot.
Pertumbuhan placensta.
Tumbuh kembang hasil konsepsi uteri.
(Ida Bagus Gde Manuaba DSOG, 1998: 95)
1. PENGKAJIAN.
Dalam langkah pertama ini bidan dibenarkan menduga-duga masalah yang
terdapat pada pasien/kliennya. Bidan harus mencari dan menggali data/ fakta
baik dari pasien/klien keluarga dan juga hasil pemeriksaan yang dilakukan
bidan sendiri.
BIODATA
Nama
Nama penderita dan suaminya ditanyakan untuk dapat mengenal atau
memanggil penderita dan tidak keliru dengan penderita lain.
Umur
Umur penting ditanyakan karena ikut menentukan prignosa kehamilannya
kalau umur terlalu lanjut/ terlalu tua maka persalinan banyak resikonya.
Agama
Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan
dengan ketentuan agama.
Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat pendidikan karena
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
Pekerjaan
Pekerjaan ibu yang berat baik fisik maupun tekanan mental dapat
membahakan kehamilan.
Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu
yang namanya sama, selain itu, alamat juga perlu bila mengadakan
kunjungan.
(Depkes RI PUSDIKNAKES, 1995)
2. KELUAHAN UTAMA.
Untuk mengetahui hal yang mendorong pasien/ kliendatang ke bidan.
(Depkes RI PUSDIKNAKES, 1995)
Keluhan yang biasanya terjadi pada ibu Trimester III yaitu:
Sakit Kepala.
Keletihan.
Napas Pendek.
Varices.
Nyeri saat berhubungan.
Rasa sakit pinggung bagian bawah.
Sering BAK.
Rasa sakit perut.
Riwayat Penyakit
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang dialami dan
pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan. Hal ini penting diketahui
untuk melihat kemungkinan adanya penyakit yang menyertai dan yang
dapat mempengaruhi kehamilan, penyakit antara lain:
Penyakit Jangtung.
Diabetes Mellitus.
Penyakit Asma.
3. RIWAYAT MENSTRUASI.
Anamnesa haid memberikan kesan kepada kita tentang faal alat kandungan.
Haid teratur dan sklus dipergunakan untuk memperhitungkan tanggal
persalinan.
(Bag obstetri & ginekologi FK UNPAD, 1983: 54)
Menarche adalah terjadinya haid yang pertama kali, menarche pada
pubertas yaitu sekitar 12-16 tahun (Muchtar Rustam 1998).
Siklus haid pada wanita tidak sama. Siklus haid yang normal atau
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju dua atau
tiga hari atau mundur sampai tiga hari. (PUSKINNAKES, 1993: 18).
Jamlah : jumlah darah pada saat menstruasi dapat dikatakan dengan faal
alat kandungan normal: 25-60 ml.
Warna : warna darah (merah tua, merah segar, kehitaman).
Konsitensi : konsistensi darah (encer, agak menggumpal).
Flour albous : warna, bau, konsistensi, sebelum atau sesudah haid.
Desminohea : sebelum atau selama haid.
HPHT : hari pertama haid terakhir. Bila hari pertama haid diketahui, dapat
diperhitunggkan usia kehamilan dan kapan perkiraan persalinan.
4. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG.
Kunjungan ANC = kebijakan program.
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama
kehamilan yaitu :
Satu kali pada triwulan pertama.
Satu kali pada triwulan kedua.
Dua kali pada triwulan ketiga.
5. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN YANG LALU.
Untuk mengetahui apakah persalinan yang lalu berjalan dengan lancar, biasa
dan tidak pernah mengganggu keadaan umum ibu atau ibu pernah mengalami
waktu persalinan.
(ibrahim chrisna, 1993).
6. RIWAYAT KB.
Perlu ditanyakan kepada ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB
sebagai berikut :
Jenis kontrasepsi yang digunakan meliputi:
a. Suntikan KB.
b. Norplant.
c. Kontap.
d. Pil KB.
e. AKDR.
f. Metode sederhana.
Efek samping.
Lama penggunaan konstrasepsi
(DesKes RI PUSDIKNAKES 1995)
8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL.
Ibu mulai menerima tumbuhnya fetus yang merupakan makhluk yang
berbeda dengan dirinya, timbul kesadaran bahwa bayinya adalah makhluk
yang terpisah dari dirinya, ibu mulai terlibat dalam hubungan ibu dan anak
serta mengembangkan kelekatan ibu yang senang dengan kehamilannya
merasa lekat dengan bayinya yang dimulai lebih awal dari pada
perempuan lain.
(Ibrahim Christina 1993).
9. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI.
1. Nutrisi
Hal ini penting dalam pengawasan ibu hamil, karna kekurangan atau
lekebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada
wanita hamil tersebut.
(Sarwono Prawiharjdo).
Yang paling penting diperlukan sebenarnya adalah:
o Cara mengatur menu.
o Cara pengolahan menu makanan.
Menu disusun menurut petunjuk buku 4 sehat 5 sempurna, hendaknya
selalu makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna karena nilai
gizinya tinggi untuk kesehatan. Makanan diperlukan untuk perumbuhan
janin, plasenta, uterus, buah dada dan kenaikan metabolisme.
2. Eliminasi
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung tertekan oleh uterus yang mulai
membesar sehingga sering kencin akhir kehamilan bila kepala janin mulai
turun kebawah PAP. Keluhan sering kencing timbul lagi karena kendunh
kencing tertekan lagi.
(Sarwono Prawirohardjo 1999).
3. Personal Hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok yang diperlu diperhatikan
dalam higiene kehamilan meliputi:
Rambut harus sering dicuci.
Gigi betul-betul mendapat pemeliharaan.
Kebersihan Vulva ini juga sangat penting, karena merupakan pintu
gerbang kelahiran anak.
Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari memekai sabun
supaya bersih, mandi tidak hanya untuk membersihkan kulit saja tapi juga
untuk menyegarkan badan karena pembuluh darah terangsang dan badan
merasa nyaman (chricthin, 1993: 159).
4. Aktivitas
Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari dirumah, dikantor
ataupun di pabrik asal bersifat ringan. Kelelahan harus dicegah hingga
pekerjaan harus diselingi istirahat yang diperlukan adalah 8 jam malam
dan 1 jam siang hari (Depkes RI, 1990).
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan terlampau berat lakukan
istirahat sebanyak mungkin dan tidur yang cukup (Depkes RI, 1990).
5. Seksualitas
Koitus tidak dihalangi kecuali ada sejarah abortus/ prematur, pendarahan
persvaginaan pada akhir coitus harus hati-hati bila ketuban pecah coitus
dilarang, orgamsme pada hamil tua dapat menimbulkan kontraksi uterus dan
menyebabkan partus prematur.
(Rustam Muchtar, 1998).
6. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Mengkonsumsi jamu-jamuan.
Sebenarnya, minum jamu ataupun ramuan tradisional lainnya saat
kehamilan, secara medis tak direkomendasikan.
Merokok
Resiko merokok pada ibu hamil antara lain : Resiko terjadi keguguran
lebih besar pada perempuan perokok dibandingkan mereka yang tidak
merokok asap rokok juga dapat memperlambat kenaikan berat badan ibu
saat hamil sehingga ibu akan mudah terserang infeksi.
Mengkonsumsi obat-obatan memang sangat tidak dianjurkan karena ini
dikhawatirkan dapat berdampak buruk pada janin selain juga dapat
beresiko menimbulkan kecacatan pada bayi.
Mengkonsumsi narkoba.
Sebenarnya wanita hamil memerlukan zat-zat tertentu, baik berupa
alkohol, nikotin, obat yang terlarang maupun yang biasa digunakan dapat
menimbulkan efek yang membahayakan baik bagi dirinya sendiri ataupun
bagi janin yang dikandungnya.
Mengkonsumsi minuman keras.
Minuman keras atau sering disebut sebagai minuman beralkohol adalah
minuman yang mengandung zat etanol. Etanol adalah zat/ bahan yang bila
dikonsumsi akan menurun tingkat kesadaran konsumennya (mabuk).
Memelihara binatang peliharaan.
TOKSOLASMA Gondi, adalah salah satu parasit yang terdapat pada
kotoran anjing dan kucing. Parasit ini dapat menyebabkan penyakit
toksoplasma. Jika ibu hamil terpapar dan menderita penyakit ini, akibatnya
bisa fatal, keguguran atau bayinya bisa cacat.
o DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan umum.
Keadaan umum : baik, Kesadaran : cosposmentis.
Untuk mengetahui keadaan umum ibu, bila dalam keadaan baik agar
dipertahankan jangan sampai ketahanan tubuhnya turun sehingga dapat
mempengaruhi kehamilan.
(Ibrahim Christina, 1993).
Tanda-tanda fital
Tekanan darah.
Tekanan darah normal adalah antara 90/60 mmHg dan tidak
banyak mengangakat selama kehamilan.
(PUSDIKNAKES, 1993).
Nadi.
Nadi yang normal adalah setitar 80x/menit, bila nadi lebih dari
120x/menit maka hal ini menunjukkan adanya kelainan.
(Depkes RI 1994).
Pernafasan.
Pernafasan normal adalah 16-24/ permenit bila pernafasannya lebih
dari normal menandakan adanya kelainan.
(Depkes RI 1994: 11).
Suhu.
Pertanda sehat suhu tubuh 37,2o atau 99oF menandakan demam
tubuh ibu merasa panas.
(KDM, 2005: 1-18).
C. Antropometri
Tinggi badan.
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata (diperkirakan
kurang dari 145 cm) kemungkinan adanya penanggulangan sempit.
(Depkes RI, 1994: 10).
Berat badan.
Selama kehamilan pada Trimester II dan III pertambahan berat
badan ± pertambahan lebih dari 0,5 Kg/mg pada trimester III harus
diwaspadai kemungkinan mengalami preeklamsia hingga akhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 Kg.
(PUSKENDES, 1993:67).
LILA
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat bagi status
ibu yang kurang/buruk gizi sehingga ia beresiko untuk melahirkan
BBLR dengan demikian bila hal ini ditemukan sejak awal
kehamlan petugas dapat memotivasi itu agar lebih diperhatikan
kesehatannya serta jumlah dan kualitas mekannya.
(PUSDIKNAKES, 1993: 69).
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Tujuan dari pemeriksaan pandang ialah untuk melihat keadaan
umum penderita, melihat gejala kehamilan dan mungkin melihat
adanya kelainan.
(Ibrahim Christina, 1993:116).
Rambut : berish atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok/
tidak, yang mudah dicabut menandakan kekurangan gizi atau
kelainan tertentu.
Kepala : tidak ada hematoma tidak ada luka.
Wajah : adakah cloasma gravidarum/ tidak sebagai dari deposit
pigmen yang berlebih, oedem atau tidak pucat/ tidak.
Mata : simetris/ tidak, adakah konjungtiva berwarna merah mudah/
tidak, adakah sklera berwarna kuning/ tidak.
Hidung : normal/ tidak adakah polip/ tidak.
Leher : normal/ tidak, adakah luka/ tidak, adakah pembesaran
kelenjar limfe/ tidak, pembengkakan kelenjar tyroid/tidak, adakah
bendungan vena jugularis/tidak.
Mamae : membesar/ menegang akibat hormon somatomamotropin,
papilla mamae membesar lebih tegak dan hitam, termasuk areola
karena biperpigmentasi, adakah kelenjar montgomery/ tidak,
adakah pengeluaran kolostrum/tidak.
Abdomen : linea nigra merupakan line alba yang berpigmentasi,
striae perut retak warna berubah menjadi kebiru-biruan (striae
levidae), setelah partus striae liovadae berubah karena menjadi
putih disebut struae albaican.
Genetalia : adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah agak kebiru-biruan (varices) tanda-tanda
chadwick.
Ekstremitas : varices merupakan pembesaran dan pelebaran
pembuluh darah vana yang sering dijumpai pada ibu hamil
disekitar vulva, vagina, paha dan tungkai bawah.
Ekstremitas atas : simetris/ tidak, adakah oedema/ tidak,
pucat/tidak.
Ekstremitas bawah : simetris/tidak, adakah oedema/tidak, terdapat
varices/tidak.
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe untuk menentukan apakah ada
benjolan-benjolan lain.
Leher : normal tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Daerah leher
akan menjadi lebih hitam akibat deposit pigmen yang berlebihan,
dalam kehamilan biasanya kelenjar tyroid mengalami hiperfungsi
dan kadang disertai pembesaran ringan.
Axilla : untuk menentukan adanya atau masuk ke dalam, adakah
nyeri tekan/tidak, terdapat benjolan abnormal/tidak dan clostrum
sudah keluar/tidak.
Memae : apakah ada benjolan abnormal, bentuk mamae
menggantung, putting susu rata, tidak ada nyeri tekan, kolostrum
sudah keluar.
Abdomen
Leopold I
Tujuannya untuk menentuukan tuanya kehamilan dan
bagian apa yang terdapat pada fundus uteri.
Normalnya teraba bokong (sifatnya yaitu : kurang bundar,
dan kurang melenting).
Leopold II
Tujuannya untuk menentukan batas rahim kanan-kiri juga pada
letak lintang menentukan dimana kepala janin.
Leopold III
Tujuannya untuk menentukan bagian apa yang terdapat
dibagian bawah dan apakah sudah/belum masuk PAP.
Normalnya teraba bagian yang keras, bundar dan
melenting.
Leopold IV
Berapa masuknya bagian bawah dan berapa masuknya ke
dalam PAP.
Auskultasi
Periksa dengan bertujuan untuk : menetukan ada tidaknya DJJ,
frekuensi DJJ, keteraturan DJJ.
DJJ terdengar mulai :
UK 8 mg menggunakan ultrasoun.
UK 16 mg menggunakan doppler.
UK 19-20 mg menggunakan funandoskop.
Normal 120-140x/ menit.
Perkusi
Preflek Patella.
Dengan menggunakan reflek, hammer dilakukan pengetukan pada
lutut bagian depan. Bila reflek lutut negetif, kemungkinan pasien
mengalami kekurangan vitamin B (Bag Obsteri dan Ginekologi FK
UNPAD, 1983: 219).
Pemeriksaan Penunjang.
Hb
Pemeriksaan Hb yang dilakukan pada ibu hamil untuk mendeteksi
faktor resiko kehamilan. Bila kadar Hb ibu hamil kurang dari 10 gr%
berarti ibu dalam keadaan anemia terlebih lagi jika kadar Hb tersebut
kurang dari 8 gr%, berarti ibu anemia berat. Hb normal yaitu 11 gr%.
(PUSKENDES Depkes RI 1993).
Protein dan urine
o Untuk mengetahui apakah ada/ tidak protein dalam urine.
o Normalnya pada ibu hamil jika pada pemeriksaan hasilnya negatif.
Gula dan urine
o Untuk mengetahui apakah air kemih mengandung glukosa atau
tidak.
o Pada kehamilan, ibu hamil dikatakan normal nilai pemeriksaannya
(-) dan (+) karena pada saat kahamilan terjadi peningkatan filtrasi
glomelurus.
(PUSDIKNAKES, DEPKES RI 1993).
INTERPRETASI DATA DASAR
Dalam langkah ini dituliskan data subyektif dan obyektif yang
mendukung diagnosa.
Diagnosa dan ikhtisar pemeriksaan.
Data subyektif : keluhan yang dikatakan pasien yang mendukung
diagnosa.
Data obyektif : data yang diperoleh dari pemeriksaan yang mendukung
diagnosa.
Diagnosa : G..P........Usia kehamilan .......mg. hidup/mati/tunggal/
kembar, letak kepala, intra uteri/ ekstra uteri, keadaan jalan lahir .....,
keadaan umum ibu dan janin.
Masalah : masalah yang timbul yang berhubungan dengan kahamilan
yang membutuhkan penyelesaian.
Kebutuhan : permecahan masalah yang dihadapi sehingga ibu merasa
nyaman.
o IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial yang mungkin akan terjadi
berdasarkan masalah dan diagnosa yang sudah di identifikasi.
o IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau menangani bersama dengan anggota atau tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi pasien.
o INTERVRENSI/PLENING/PERENCANAAN
Menggunakan asuhan yang menyeluruh dan rasional dengan rencana dari
langkah sebelumnya dan harus sesuai dengan standart praktek dan langkah-
langkah kehamilan.
o IMPLEMENTASI
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan
pada klien, sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan pada
diagnosa dan masalah yang timbul. Didalam tahap ini bidan melakukan
observasi dengan kriteria evaluasi yang telah direncanakan.
o EVALUASI
Adalah tingkat pengukuran antara keberhasilan dan renaca bidan
melakuakn evaluasi sesuai kriteria yang telah ditetapkan sejauh mana
keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk asuhan kebidanan sebelumnya oleh
karena tindakan yang dilakukan kurang berhasil.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 17 oktober 2011
Jam pengkajian : 20.00 wib
Tampat pengkajian : BPS Hj.Rina Purwantari S.ST
1. Biodata
Nama Ibu : Ny ”W”
Umur : 25 thn
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku/bangsa : Madura/indonesia
Agama : Islam
Alamat : Samatan