Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS

PADA NY. ” W “ GII P1001 A000 UK 5 MINGGU


DENGAN RIWAYAT POST SC dan JARAK ANAK < DARI 2 TAHUN
DI PUSKESMAS GONDANGLEGI

ASKEB PATOLOGIS

OLEH :

RISFINA ALMEIGA

NIM. 2282B1041

INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat adalah Angka

Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). AKB adalah jumlah penduduk yang

meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yangdinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada

tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun

kematian. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian

terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau

kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah

melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

World Health Organization(WHO) memperkirakankematian maternalterjadilebih dari

500.000 kasus per tahun di seluruh dunia, yang terjadi akibatproses reproduksi. Sebagian besar

kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara-negaraberkembang, termasuk di Indonesia.World

Health Organization (WHO) menetapkan standar rata-rata sectio caesarea di setiap Negara

adalah sekitar 5-15 % per 1000 kelahiran di dunia. Rumah Sakit pemerintah kira –kira 11 %

sementara Rumah Sakit swasta bisa lebih dari 30%.Menurut WHO peningkatan persalinan

dengan section caesarea di seluruh Negara selama tahun 2007-2008 yaitu 110.000 per

kelahiran di seluruh Asia.Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2012, rata-rata AKI di Indonesia tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran

hidup.Rata-rata kematian ibu ini jauh melonjak dibandingkan hasil SDKI tahun 2007 yang

mencapai 228 per 100 ribu.


Jumlah persalinan sectio caesarea di Indonesia, terutama di rumah sakit pemerintah

adalah sekitar 20-25% dari total jumlah persalinan, sedangkan di rumah sakit swasta

jumlahnya lebih tinggi yaitu sekitar 30-80% dari total jumlah persalinan.Sedangkan jumlah

persalinan section caesarea di pulau jawa dan Bali adalah sekitar 9-13% dari total persalinan.

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan Angka Kematian

Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis “ Empat pilar save mother Hood“

yaitu ; 1) keluarga berencana, 2) pelayanan antenatal care, 3) pelayanan obstetric essensialdan

4) persalinan yang aman.Setiap wanita menginginkanpersalinannya berjalan lancar dan dapat

melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua cara persalinan yaitu persalinan lewat vaginayang

lebih dikenal dengan persalinan alami dan persalinan caesar atau section.Tindakan sectio

caesarea merupakan pilihan utama bagi tenaga medis untuk menyelamatkan ibu dan janin.

Ada beberapa indikasi untuk dilakukan tindakan section caesarea adalah gawat janin,

diproporsi sepalopelvik, persalinan tidak maju, plasenta previa, prolapsus tali pusat, mal

presentase janin/ letak lintang, panggul sempit dan preeklamsia.

Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding

perut dan dinding uterus. Pertolongan operasi persalinan merupakan tindakan dengan tujuan

untuk menyelamatkan ibu maupun bayi. Infeksi setelah operasi persalinan masih tetap

mengancam sehingga perawatan setelah operasi memerlukan perhatian untuk menurunkan

angka kesakitan dan kematian.Menurut data statistik tahun 2010, terdapat3.509 kasus sectio

caesareadengan indikasi, indikasi untuk sectio caesariaadalah disproporsi janin panggul 21%,

gawat janin 14%, plasenta previa 11%, pernah sectio caesaria11%, kelainan letak 10%,

incoordinate uterine action 9%, preeklampsia dan hipertensi 7%, dengan angka kematian ibu

sebelum dikoreksi 17%, dan sesudah dikoreksi 0,58%, sedang kematian janin 14,5%, pada 774

persalinan yang kemudian terjadi, terdapat 1,03%ruptura uteri.


1.2  Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Riwayat SC pada Ny.W
secara komprehensif dengan menggunakan 7 langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian dan interprestasikan data dengan baik pada Ny. W dengan
kehamilan Fisiologis.
b. Dapat menentukan diagnosa potensial dan merencanakan tindakan segera untuk
mengatasi masalah yang terjadi.
c. Dapat melaksanakan perencanaan tindakan serta mengevaluasi hasil
d. Dapat mengetahui adanya kesenjangan antara teori dengan praktek
e. Dapat melakukan dokumentasi asuhan kebidanan dengan tujuh langkah Varney dan
SOAP notes

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian 

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermtooa dan

ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan

perkembangan janin intrauterin sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan

persalinan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir (Wiknjosastro, 2011).


2. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Marmi (2011), tanda-tanda kehamilan terbagi menjadi tiga diantaranya

adalah:

1. Tanda mungkin hamil

a. Terlambat datang bulan

b. Mual muntah

c. Ngidam

d. Payudara tegang

e. Sering BAK

f. Pigmentasi kulit

2. Tanda tidak pasti hamil

a. Perut membesar

b. Rahim membesar

c. Pada pemeriksaan dijumpai tanda (hegar, chadwicks, piscaseck, dischanger)

d. Pemeriksaan tes kehamilan positif

3. Tanda pasti hamil

a. Terasa gerakan janin dalam rahim (teraba bagian janin, terasa gerakan janin)

b. Terdengar denyut jantung janin (didengar dengan linec, dilihat dengan USG,

ataupun rontgen).

3. Klasifikasi Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), ditinjau dari tuanya, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Kehamilan trimester I

Kehamilan trimester satu pada usia kehamilan pertama sampai minggu ke 14.

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian

yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.


Penerimaan terhadap kenyatan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan

tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan.

2. Kehamilan trimester II

Kehamilan trimester dua dimulai dari kehamilan usia 15 sampai 28 minggu.

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni

periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan

yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase

ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.

3. Kehamilan trimester III

Kehamilan trimester tiga dimulai dari 29 minggu hingga 40 minggu atau lebih.

Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk

terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Trimester

ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran

bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi

yang akan segera dilahirkan.

Dari ketiga trimester tersebut yang sangat menegangkan adalah ketika ibu

hamil memasuki trimester tiga karena ibu mulai memikirkan tentang proses

persalinan, dan takut akan kondisi bayi yang akan dilahirkan ada kecacatan atau

tidak sesuai harapan. Pada masa ini perkembangan kehamilan mulai pesat-

pesatnya kadangkala masa ini disebut dengan masa pematangan, tubuh sudah

mempersiapkan proses untuk persalinan. Payudara ibu kebanyakan sudah

mengeluarkan kolostrum. Tetapi pengeluaran hormon esterogen dan progesteron

sudah mulai berkurang. Sudah mulai timbulnya his atau kontraksi pada uterus.

Janin pada masa ini sudah dapat hidup diluar kandungan (Marmi, 2011).
4. Perubahan pada proses kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2010), perubahan pada proses kehamilan akan terjadi

beberapa hal berikut ini antara lain:

1. Trimester I

a. Umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan ingin

muntah. Pada kondisi ini ibu tetap harus berusaha untuk makan agar janin

tumbuh dengan baik. Kenaikan berat badan normal antara 0,7-1,4 kg.

b. Sering kencing hal ini terjadi karena pada masa awal kehamilan uterus

membesar dan menekan kandung kemih.

c. Pada trimester I zat besi yang dibutuhkan adalah 1 mg/nari yaitu untuk

kebutuhan ibu hamil sendiri 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan janin dan

red cell mass 30-40 mg.

2. Trimester II

a. Nafsu makan sudah mulai pulih kembali, kebutuhan makan harus

diperbanyak. Kenaikan berat badan normal antara 6,7-7,4 kg.

b. Keluhan sering kencing umumnya hilang oleh karena uterus yang membesar

keluar dari rongga panggul.

c. Zat besi yang dibutuhkan kurang lebih 5 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal

0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan red cell mass dan conseptus 115 mg

3. Trimester III

a. Nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan jika taksiran berat janin

sudah mulai mencapai normal atau lebih dari normal. Kenaikan berat badan

normal antara 12,7-13,4 kg.

b. Keluhan sering kencing bisa tumbul karena bagian terbawah janin sudah

mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kandung kemih.


c. Zat besi yang dibutuhkan adalah 5 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal 0,8

mg/hari ditambah dengan kebutuhan red cell mass 150 mg dan conseptus

223 mg, kebutuhan zat besi pada TM I dan TM III jauh lebih besar dari

jumlah zat besi yang didapatkan dari makanan.

5. Tanda Bahaya pada Kehamilan

1. Janin tidak bergerak atau hanya sedikit

Ketika janin Anda tiba-tiba hanya bergerak sedikit, atau bahkan tidak bergerak

sama sekali, Anda perlu memberikan perhatian khusus. Kondisi tersebut

merupakan tanda-tanda gawat janin. Gawat janin terjadi karena janin tidak

mendapat cukup oksigen sehingga dapat mengancam keselamatan janin. 

Hitunglah berapa kali bayi menendang Anda dalam waktu sekitar 2 jam. Jika

tendangan bayi kurang dari 10 kali, maka Anda harus segera memeriksakan

kandungan kepada dokter.

2. Pendarahan vagina

Pendarahan di vagina ketika hamil bisa mengindikasikan bermacam-macam hal.

Namun, jika Anda mengalami pendarahan hebat, nyeri perut parah, kram, atau 

hampir pingsan selama trimester pertama, berbagai kondisi tersebut dapat menjadi

tanda kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).

Selain itu, pendarahan berat dengan kram juga bisa menandakan keguguran, bila

terjadi pada trimester pertama atau awal trimester kedua kehamilan. Sementara,

jika pendarahan dengan nyeri perut terjadi di trimester ketiga, kondisi tersebut

dapat menandakan solusio plasenta (lepasnya plasenta dari lapisan rahim). Oleh

karena itu, sebaiknya periksakan ke dokter kandungan apabila Anda mengalami

pendarahan saat hamil.

3. Sakit kepala dan gangguan penglihatan


Jika saat hamil Anda mengalami sakit kepala parah yang berlangsung lebih dari

dua jam atau tiga jam, lalu disertai dengan gangguan penglihatan, kondisi tersebut

bisa menandakan terjadinya preeklampsia. Kondisi serius akibat hipertensi pada

kehamilandapat menyebabkan solusio plasenta, eklampsia, kegagalan organ, dan

menghambat pertumbuhan janin. Preeklampsia biasanya terjadi setelah 20 minggu

kehamilan dan perlu segera mendapatkan penanganan medis.

4. Keluar cairan dari vagina secara tiba-tiba

Jika Anda mengeluarkan cairan dari vagina sebelum 37 minggu kehamilan, maka

itu dapat menjadi tanda air ketuban pecah lebih awal. Cairan ketuban bisa

disalahartikan dengan keputihan. Untuk membedakannya, cairan ketuban mengalir

keluar dan tidak bisa ditahan seperti keluarnya urine, serta dapat meresap ke celana

dalam. Setelah air ketuban pecah, bayi hanya memiliki sedikit perlindungan

terhadap infeksi. Segera pergi rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih

lanjut.

5. Nyeri di bawah perut

Nyeri hebat di satu sisi atau kedua bawah perut merupakan tanda dari kehamilan

ektopik, keguguran, persalinan prematur, dan solusio plasenta. Namun, untuk

benar-benar memastikannya, Anda perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada

dokter.

6. Demam

Demam seringkali dianggap sebagai hal yang sepele. Namun, jika demam dan suhu

tubuh Anda mencapai 39 derajat atau lebih, segera berkonsultasi kepada dokter.

Kondisi tersebut bisa menandakan Anda mengalami infeksi, dan tentu saja

berbahaya bagi bayi Anda. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik sebagai

upaya mengobati infeksi.


7. Tangan dan kaki bengkak

Pembengkakan di tangan, kaki, wajah, dan mata sering terjadi pada akhir

kehamilan. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini bukan termasuk hal yang

mengkhawatirkan. Akan tetapi, jika pembengkakan yang terjadi tergolong parah,

atau muncul secara tiba-tiba bersamaan dengan sakit kepala dan gangguan

penglihatan, serangkaian kondisi tersebut bisa menandakan adanya preeklampsia.

8. Mual dan muntah terus-menerus

Mual dan muntah pada masa kehamilan merupakan hal yang umum terjadi. Akan

tetapi, jika mual dan muntah yang dialami parah hingga sulit makan dan minum,

kondisi ini dapat mengindikasikan suatu hal yang serius. Anda bisa mengalami

dehidrasi, kekurangan gizi, hingga membahayakan bayi Anda. Ketika Anda

mengalami mual dan muntah yang parah, segera hubungi dokter.

9. Pusing dan pingsan

Pusing dan pingsan pada masa kehamilan bisa menandakan tekanan darah yang

rendah. Kondisi ini bisa menyebabkan Anda jatuh, syok, bahkan sampai merusak

organ. Jika Anda mengalami pusing dan pingsan ketika hamil, segera periksakan

diri Anda ke dokter.

10. Sering buang air kecil dan terasa menyakitkan

Jika ibu hamil sering buang air kecil dan terasa menyakitkan ketika membuangnya,

segera periksakan diri ke dokter karena kondisi tersebut merupakan tanda infeksi

saluran kemih. Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan infeksi ginjal,

meningkatkan risiko ketuban pecah lebih awal, dan kelahiran prematur.

11. Gatal pada seluruh tubuh

Gatal pada seluruh tubuh adalah tanda Anda mengalami kolestasis obstetri. Dalam

kolestasis obstetri, terjadi kebocoran cairan empedu dari hati yang mengalir ke
aliran darah. Kebocoran tersebut dapat menimbulkan gangguan pernapasan pada

janin sehingga memicu terjadinya gawat janin.

B. Konsep dasar Sectio Caesarea

1. Definisi

Secsio caesarea adalah proses perasalinan dengan melalui pembedahan dimna

irisan dilakukan di perut ibu(laparatomi) dan rahim (histerektomi) untuk mengeluarkan

bayi.Secsio caesarea umumnya dilakukan ketika proses persalinan normal melalui

vaginatidak memungkinkan karena beresiko kepada komplikasi medis lainnya

(Purwoastuti,Dkk,2015).

2. Klasifikasi Operasi Secsio Caesarea (SC)

Ada beberapa jenis secsio caesarea (SC) yaitu di antaranya :

a. Jenis klasik yaitu dengan melakukan sayatan vertikal sehingga

memungkinkanruangan yang lebih besar untuk jalan keluar bayi. Akan tetapi jenis

ini sudahsangat jarang dilakukan saat ini karena sangat beresiko terhadap

terjadinyakomplikasi.

b. Sayatan mendatar di bagian atas dari kandung kemih sngat umum dilakukan pada

masa sekarang ini. Metode ini meminimalkan resiko terjadinya perdarahan dan

cepat penyembuhannya.

c. Histerektomi caesar yaitu bedah caesar diikuti dengan pengankatan rahim. Hal

inidilakukan dalam kasus-kasus di mana pendarahan yang sulit tertangani atau

ketikaplasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim.

d. Bentuk lain dari Seksio Sesarea (SC) seperti extraperitoneal CS atau Porro

CS(Purwoastuti, Dkk, 2015).


3. Indikasi dan kontra Indikasi

Menurut Rasjidi (2009) indikasi dan kontra indikasi dari Sectio Caesarea sebagai

berikut:

a. Indikasi Sectio Caesarea

1) Indikasi mutlak

 Indikasi ibu

a) Panggul sempit

b) Kegagalana melahirkan secara normal karena kurang adekuatnya

stimulasi

c) Tumor-tumor jalan lahir yang menyebaabkan obstruksi

d) Stenosis serviks atau vagina

e) Plasenta Previa

f) Disproporsi sefaalopelvik

g) Rubtur uteri .

 Insikasi janin

a) Kelainan letak

b) Gawat janin

c) Prolapses plasenta
d) Perkembangan bayi yang terlambar

e) Mencegah hipoksia janin, misalnya karena preeklamsi.

2) Indikasi relatif

a) Riwayata SC sebelumnya

b) Presentasi bokong

c) Distosia

d) Fetal distress

e) Preeklampsia berat, penyakit kardiovaskuler dan diabetes

f) Ibu dengan HIV positif sebelum inpartu

3) Indikasi sosail

a) Wanita yang takut melahirkan berdasarka pengalaman sebelumnya.

b) Wanita yang ingi secsio caesarea elektif karena takut bayinya mengalami

cedera atau asfiksia selama persalinan atau mengurngi resiko kerusakan dasar

panggul.

c) Wanita yang takut terjadinya perubahan pada tubuhnya atau sexuality image

setelah melahirka.

b. Kontra indikasi

Kontra indikasi dari secsio caesarea

1) Janin mati

2) Syok

3) Anemia barat

4) Kelainan kongenital berat

5) Infeksi piogenik pada dinding abdomen

6) Minimnya fasilitas operasi Secsio caesarea

4. Komplikasi.
Menurut Sarwono Prawirohardjo (2011) komplikasi yang mungkin timbul dalam Post

Seksio Sesarea (SC) :

a. Syok

Peristiwa ini terjadi karena insufisiensi akut dari sistem sirkulasi denganakibat sel-

sel jaringan tidak mendapat zat-zat makanan dan O2 dengan akibat terjadikematian

nya.Penyebab-penyebab syok adalah: hemoragi merupakan penyebab terbanyak dan

harus selalu dipikirkan bila terjadi pada 24 jam pertama pascabedah, sepsis,

neurogenik dan kardiogenik, atau kombinasi antara berbagai sebab tersebut. Gejala-

gejalanya ialah nadi dan pernafasan meningkat, tensi menurun, oliguri, penderita

gelisah, eksteremitas dan muka dingin, serta warna kulit keabu-abuan. Dalam hal ini

sangat penting untuk membuat diagnosis sedini mungkin yang dikenal dengan sistem

peringatan dini (early warning system), karena jika terlambat, perubahanya sudah

tidak dapat dipengaruhi lagi.

b. Gangguan Saluran Perkemihan

Pada operasi ada kemungkinan terjadi retensio urinae. Pengeluaran air seni perlu

diukur, jika air seni yang dikeluarkan jauh berkurang, ada kemungkinanoliguri atau

retensio urinae. Pemeriksaan abdomen seringkali dapat menentukanadanya retensi.

Apabila daya upaya supaya penderita dapat berkemih tidak berhasil,maka terpaksa

dilakukan kateterisasi.

c. Infeksi saluran kemih

Kemungkinan infeksi saluran kemih selalu ada, terutama pada penderita-penderita

yang untuk salah satu sebab dikateter. Penderita menderita panas danseringkali

menderita nyeri pada saat berkemih, dan pemeriksaan air seni (yangdikeluarkan

dengan kateter atau sebagai midstream urine) mengandung leukosit dalam

kelompok. Hal ini dapat segera diketahui dengan meningkatnya leukositesterase.


d. Distensi perut

Pada pasca laparatomi tidak jarang perut agak kembung akantetapi,setelah flatus

keluar, keadaan perut menjadi normal. Akan tetapi, adakemungkinan bahwa distensi

bertambah, terdapat timpani diatas perut pada periksaketok, serta penderita merasa

mual dan muntah.

e. Infeksi puerperal

Pada komplikasi ini biasanya bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa

hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti Tromboflebitis, peritonitis, sepsis dan

lainya.

f. Terbukanya Luka Operasi Eviserasi

Sebab-sebab terbukanya luka operasi pasca pembedahan ialah luka tidak dijahit

dengan sempurna, distensi perut, batuk atau muntah keras, serta mengalami infeksi.
BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” USIA 22 TAHUN GII P1001 A000
DENGAN RIWAYAT SC DAN JARAK ANAK < 2 TAHUN
DI PUSKESMAS GONDANGLEGI

III. PENGKAJIAN
3.1 DATA SUBYEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh : Risfina Almeiga
Di : Poli KIA Puskesmas Gondanglegi
Tanggal : 31-10-2022 Pukul : 09.00 WIB
No RM : 41.500

3.1.1 Identitas
Nama : Ny. W Nama Suami : Tn. S
Umur : 22 th Umur : 25 th
Suku : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Tani
Penghasilan :- Penghasilan : ± 1jt/ bln
Alamat : Gondanglegi Kulon Rt 35 Rw 5
3.1.2 Alasan kunjungan saat ini
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
Ibu mengatakan terlambat datang bulan ± 1 bulan
Ibu mengatakan hamil anak ke dua
III.1.3 Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
III.1.4 Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus menstruasi : 28 hari
Lama : 6 hari
Banyaknya darah : 3-4 x ganti pembalut
Dysmenorhoe : tidak
Fluor Albus : ya , menjelang menstruasi
Warna : putih, tidak berbau tidak gatal
HPHT : 15 September 2022
HPL : 22 Juni 2023
III.1.5 Riwayat Perkawinan
Umur Pertama nikah : 19 tahun
Lama Menikah : 2 Tahun dengan suami Ke I
Perkawinan ke :2
Lama Menikah : 5 Bulan
Jumlah anak : 1 ( usia 19 bulan)

III.1.6 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


GPA Umur Jenis Jenis Komplikasi/ Penolong BB/ Perdarahan Infeksi
kehamilan kelamin persalinan Penyulit PB

G1P0A0 38 mg ♀ SC KPD Dokter 3,2kg Tdk ada tdk


G2P1A0 Hamil
Sekarang

Riwayat Pemakaian KB : PIL andalan Laktasi

III.1.7 Riwayat Kehamilan Sekarang

a. Ibu hamil ke : Ibu mengatakan hamil anak ke dua


b. Imunisasi TT : T5 (saat mau menikah, tahun 2018)
c. Pernah mendapat tablet fe : belum
d. Pemeriksaan Laboratorium
- Plano tes : ya , hasil positif garis 2 ( tanggal 1 Oktober 2022)
- Hb : 12,6 gr/dl

III.1.8 KIE yang sudah pernah didapat :

- Tanda bahaya kehamilan : ya

- Perubahan fisiologis pada kehamilan : ya

III.1.9 Riwayat kesehatan sekarang


Penyakit menahun Ya √ Tidak
Penyakit menurun Ya √ Tidak
Penyakit menular Ya √ Tidak

III.1.10 Riwayat kesehatan lalu


Penyakit menahun Ya √ Tidak
Penyakit menurun Ya √ Tidak
Penyakit menular Ya √ Tidak

III.1.11 Penyakit lain dalam keluarga : Ada √ Tidak Ada


Jika ada, Sebutkan :
Ibu mengatakan dalam keluarga ada yang menderita sakit darah tinggi yaitu ibu
kandung.
Suami mengatakan dalam keluarga ada yang menderita darah tinggi dan kencing
manis yaitu ayah kandung
III.1.12 Riwayat Alergi
Makanan : Ya √ Tidak , jika YA, sebutkan :
Obat-obatan : Ya √ Tidak , jika YA, sebutkan :
III.1.13 Keadaan psikososial dan spiritual
a. Kehamilan ini diharapkan : √ Ya Tidak
Alasan : Karena baru menikah dengan suami ke 2
b. Kehamilan ini direncanakan : √ Ya Tidak
c. Harapan terhadap kehamilan sekarang
- Jenis kelamin : Jenis kelamin laki2
- Penolong : Dokter
- Tempat Bersalin : Rumah sakit
Ibu mengatakan semoga kehamilan kali ini bisa sehat karena jarak anak
pertama dengan kehamilan yang sekarang terlalu dekat
d. Hubungan sosial dengan mertua, orangtua dan keluarga : sangat baik
e. Pengambil keputusan : suami

3.1.14 Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil : 3 x/hari, Menu Seimbang: √ Ya Tidak
Selama hamil : 2 x/hari, Menu Seimbang: √ Ya Tidak
Keluhan yang : mual muntah diawal kehamilan
b. Pola Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 2-3x/hari, BAB : √ Rutin Tidak Rutin
Selama hamil : BAK 6-8 x/hari, BAB √ Rutin Tidak Rutin
Keluhan : tidak ada
c. Pola istirahat tidur
Sebelum hamil : 6-7 jam/Hari
Selama hamil : 8-10 jam/Hari
d. Pola Aktivitas
Sebelum hamil : √ Ringan Berat
Selama hamil : √ Ringan Berat
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
e. Pola seksualitas
Sebelum hamil : 2 x/minggu
Selama hamil : 1 x/minggu
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
f. Perilaku Kesehatan
Obat-obatan terlarang : √ Ya Tidak
Jamu : √ Ya Tidak
Rokok : √ Ya Tidak
Alkohol : √ Ya Tidak
g. Personal Hygiene
Mandi, keramas, gosok gigi : 2 x/hari
Ganti celana dalam dan pembalut : 2 x/hari
Keluhan yang dirasakan : tidak ada

3.2 Data Obyektif
3.2.1 Pemeriksaan Umum

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : composmentis

c. Tinggi Badan : 145 cm

d. BB sebelum hamil : 45 kg

e. BB sekarang : 45 kg
f. Vital Sign : TD : 100/60 mmHg N : 80 x/mnt

S : 36,7 0C      R : 18 x/mnt

Spo2 : 99%

g. Umur kehamilan : 6 minggu

h. Lila : 25 cm

1. Pemeriksaan Fisik

a. Mata                  

- Kesimetrisan     : simetris

- Konjungtiva   : tidak anemis, warna merah muda

- Sclera : tidak ikterik, warna tidak kuning

- Secret : tidak ada

b. Hidung                

- Kesimetrisan : simetris

- Secret   : tidak ada

- Kelainan bawaan : tida ada                                 :

c. Telinga              

- Bentuk  : simetris

- Kelainan           : tidak ada

d. Leher                    

- Bentuk  : simetris

- Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran

- Kelenjar lympe : tidak ada pembengkakan

e. Dada                 

- Bentuk : simetris

- Puting : menonjol
f. Payudara           

- Bentuk : simetris

- Keadaan puting  : menonjol

- Hiperpingmentasi : tidak ada

g. Ekstremitas

oedema :  tangan dan kaki tidak ada oedema

Varises :  tidak ada

Reflek patella   :  ka/ki (+/+)

Kuku dan jari  : tidak pucat

h. Abdoment :   ada bekas operasi sesar

Leopold I :  belum teraba

Leopold II : -

Leopold III : -

Leopold IV : - 

i. Genetalia : varises tidak ada, oedema tidak ada, luka tidak ada, kemerahan tidak

ada

2. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium 

Plano tes : ya , hasil positif garis 2 ( tanggal 1 November 2022)


Hb : 12,6 gr/dl
2. ANALSA DATA/DIAGNOSA
Hari : Senin
Tangal : 31 Oktober 2022
Jam : 09.00 WIB

Diagnosa Analisa Data

Diagnosa : Data Subjektif :

Ny. ” W “ GIIP1001 A000 Uk 5 Minggu - Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.


Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak - Ibu mengatakan terlambat datang bulan ± 1 bulan
Anak < Dari 2 Tahun - Ibu mengatakan hamil anak ke dua
 HPHT : 15 September 2022
 HPL : 22 Juni 2023

Data Objektif :
TTV :
o Keadaan Umum : baik
o Kesadaran : Composmentis
o Status emosional : Stabil
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 20x / menit
o Suhu : 36,4 ºC
o Spo2 : 99%
o HPHT : 15 September 2022
o HPL : 22 Juni 2023
o Usia anak pertama : 19 Bulan
o Pemeriksaan Inspeksi
Abdoment :   ada bekas operasi sesar
o Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium 
Plano tes : ya , hasil positif garis 2 ( tanggal 31 Oktober 2022)
Hb : 12,6 gr/dl
IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL
Tanggal / Jam MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL

31/10/2022 Ibu khawatir dengan kondisinya yg dulu persalinan SC dan jarak anak terlalu dekat

09. 05

EVALUASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Tanggal / Jam MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL

31/10/2022 Segera kolaborasi dengan SPOG

09.10

INTERVENSI

INTERVENSI DIAGNOSA : Asuhan Kebidanan Ny. ” W “ GIIP1001 A000 Uk 5 Minggu Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak Anak < Dari 2 Tahun

Tujuan :

1. Masa kehamilan berjalan normal


2. Komplikasi teratasi dengan rujukan terencana
3. Ibu dan janin kondisi sehat
Kriteria Hasil :

1. Masa kehamilan berjalan normal


Kriteria :
a. Tanda – tanda vital dalam batas normal :
- Tekanan darah : sistol 110- 130 mmHg, diastol 70 - 90 mmHg
- Nadi : 60 - 90 kali / menit
- Suhu : 36,6-37,5 °C
- Pernapasan : 16-24 kali / menit
b. TFU sesuai dengan usia kehamilan
- 12 minggu TFU 3 jr diatas sympisis
- 16 minggu TFU 2 Jari dibawah pusat
- 20 minggu TFU 1 jari dibawah pusat
- 24 minggu TFU setinggi pusat
- 28 minggu TFU 3 jr atas pusat
- 32 minggu TFU antara pust dan prosesus xipoideus
- 36 minggu TFU 3 jari bawah PX
- 40 minggi TFU setinggi PX
c. Kenaikan berat badan Ibu hamil
- Tribulan I biasanya tetap atau turun
- Kenaikan berat badan selama kehamilan 6 - 13 kb
2. Tidak ada komplikasi kebidanan
Kriteria :
- Tidak ada tanda Preeklamsia
- Tidak terjadi APB
- Tidak terjadi ketuban pecah dini
- Tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan seperti, jantung ,batuk lama tidak sembuh-sembuh,diabetes mellitus,hipertensi, hepatitis HIV,dll
1. Ibu dan Janin sehat
Kriteria ;
- Ibu tidak ada keluhan dan tidak merasa cemas berlebihan
Tanggal /
Intervensi Diagnosa : Rasional
Jam

(1) Masa kehamilan berjalan normal


a) Berikan informasi hasil pemeriksaan pada ibu 1. Ibu mengetahui kondisi kesehatanya sehingga ibu bias kooperatif
31/10/2022
dalam menerima asuhan kebidanan.
09.20

b) Berikan informasi tentang manfaat buku KIA 2. Buku KIA merupakan buku catatan kesehatan ibu dan anak serta
sarana informasi yang wajib diketahui oleh semua ibu hamil.

c) Menganjurkan kepada untuk menghindari stres 3. Karena stress dapat mengganggu kesehatan ibu saat hamil dan
mengganggu saat proses menyusui.
d) Berikan dukungan kepada ibu untuk mempertahankan 4. Nutrisi yang baik sesuai dengan kebutuhan yaitu gizi seimbang perlu
nutrisi yang sudah di komsumsi ibu yang sudah benar. untuk dipertahankan dan dukungan semua pihak dapat memberikan
semangat pada ibu untuk konsisten melakukanya.
5. Pola istirahat yang benar dapat mempertahankan kebugaran dan
e) Berikan dukungan pada ibu untuk mempertahankan
kesehatan ibu hamil.
pola istirahat yang sudah benar.
(2) Tidak ada komplikasi kebidanan
a. Berikan informasi tentang tanda-tanda bahaya pada a. Bahaya kehamilan perlu diketahui ibu hamil agar ibu hamil dapat deteksi
kehamilan secara adanya adanya tanda komplikasi yang dihadapi.
b. Berikan informasi tentang pentingnya komsumsi tablet b. Tablet tambah darah adalah suplemen gizi micro yang wajib di komsumsi
tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan untuk mencegah anemia pada
ibu hamil.
c. Menganjurkan kepada ibu untuk menghindari stress c. Karena stress dapat mengganggu kesehatan ibu saat hamil Bola istirahat
yang benar dapat mempertahankan kebugaran dan kesehatan ibu hamil.
d. Dengan istirahat yang cukup yaitu 6-7jam tidur malam, posisi tidur
d. Berikan dukungan pada ibu untuk mempertahankan
sebaiknya miring ke kiri
pola istrahat yang sudah benar
e. Pola kebersihan yang benar dapat mencegah terjadinya infeksi. Mencuci
e. Anjurkan untuk mempertahankan pola kebersihan
tangan dengan sabun, menyikat gig dengan benar, ganti pakaian setiap
yang sudah benar
hari, mandi minimal 2x sehari
f. Kolaborasi dengan SPOG terkait kehamilan resiko tinggi
f. Kolaborasi dengan SPOG
g. Kunjungan ulang perlu disepakati untuk pemeriksaan kesehatan dan
g. Buat kesepakatan kunjungan ulang
deteksi resiko tinggi dan komplikasi.

DIAGNOSA MASALAH : Asuhan Kebidanan Ny. ” W “ GII P1001 A000 Uk 5 Minggu Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak Anak < Dari 2 Tahun
INTERVENSI KEBUTUHAN :

Tanggal /
Intervensi Kebutuhan : Rasional
Jam

31/10/2022 1. Beri informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan 1. Menjelaskan hasil periksaan pada ibu sangat penting, agar ibu mengetahui
kondisi janin dan kehamilan serta membina hubungan saling percaya
09.35
antara ibu dan bidan
2. Beri penjelasan tentang personal hygiene 2. Dengan menjaga personal hygiene ibu dan bayi dapat terhindar dari infeksi
3. Jelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan 3. Dengan menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan maka ibu dapat
yang dapat terjadi pada kehamilan tri mester I. mengerti dan berusaha menghindarinya dan melaksanakan anjuran yang
diberikan
4. Beri tablet tambah darah minimal 90 selama kehamilan 4. Agar saat kehamilan, persalinan, dan nifas kebutuhan Zat besi (Fe)
terpenuhi sehingga tidak terjadi anemis, sedangkan pada saat persalinan
tidak terjadi perdarahan.
5. Berkolaborasi dengan dokter SOPG 5. Dengan rujukan terencana akan meminimalisir terjadinya komplikasi pada
kehamilan resiko tinggi
6. Anjurkan ibu untuk kontrol 1bulan lagi atau sewaktu- 6. Diharapkan dengan penjelasan pada ibu kapan harus kembali maka ibu
waktu bila ada keluhan. akan melakukan kesepakatan pada bidan sehingga tujuan dan usaha dapat
dicapai
b. Penatalaksanaan

Tanggal/Jam Hasil
Implementasi Diagnosa :

31/10/2022 a. Memberi informasi tentang hasil pemeriksaan Data Objektif :


TTV :
keadaan ibu dan janin baik
09.35 o Keadaan Umum : baik
o Kesadaran : Composmentis
o Status emosional : Stabil
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 20x / menit
o Suhu : 36,4 ºC
o Spo2 : 99%
o HPHT : 15 September 2022
o HPL : 22 Juni 2023
o Usia anak pertama : 19 bulan
o Pemeriksaan Inspeksi
Abdoment :   ada bekas operasi sesar

b. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya


Ibu mengerti dan memahami
personal hygiene pada saat hamil seperti cara
cebok yang benar dari depan kebelakang, mandi
minimal 2x sehari, ganti pakaian tiap kali mandi
dan cuci tangan pakai sabun pada air mengalir
sesudah dan sebelum melakukan aktivitas, serta
pakai masker dan jaga jarak.
c. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda Ibu mengerti dan memahami tentang resiko kehamilan pada
bahaya kehamilan yang dapat terjadi pada TM I

kehamilan tri mester I. Seperti


 Muntah – muntah yang hebat dan tidak
bisa makan dan minum.
 Pusing yang hebat,penglihatan kabur
oedeem muka atau seluruh tubuh
disertai tekanan darah tinggi.
 Panas tinggi sampai menggigil
 Perdarahan dari jalan lahir
 Kejang

e. Menginformasikan tentang pentingnya Ibu bersedia meminum obat sesuai saran dari petugas
konsumsi obat tablet tambah darah (TTD) kesehatan
- Tujuan minum tablet tambah darah
(TTD) adalah untuk menambah
dan menjaga hemoglobin agar
tidak terjadi anemia.
- Jumlah tablet tambah darah (TTD)
yang harus dikonsumsi selama
kehamilan yaitu minimal 90 tablet.
- Efek samping dari obat tablet
tambah darah (TTD) yaitu mual
sehingga baru diberikan pada usia
kehamilan trimester II, dan
disarankan diminum malam hari.
- Kontra indikasi minuman yang
diminum bersamaan dengan tablet
tambah darah (TTD) yaitu teh dan
kopi.

d. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1bulan Ibu bersedia control pada tanggal 30 - 12- 2022 atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan.
lagi yaitu 30 - 12- 2022 atau sewaktu-
waktu bila ada keluhan.
e. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG Ibu setuju untuk di lakukan rujukan untuk USG di RS “M”
dan konsultasi ke SPOG pada tanggal 1 desember 2022

c. EVALUASI
EVALUASI DIAGNOSA : Ny. ” W “ GIIP1001 A000 Uk 5 Minggu Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak Anak < Dari 2 Tahun

Tanggal / Jam : 31-10-2022 / 10.00

Subjek Ibu mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan dan mendepatkan penjelasan dari petugas, ibu dapat mengerti akan keadaan
kehamilannya

Objektif TTV :
o Keadaan Umum : baik
o Kesadaran : Composmentis
o Status emosional : Stabil
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 20x / menit
o Suhu : 36,4 ºC
o Spo2 : 99%
o HPHT : 15 September 2022
o HPL : 22 Juni 2023
o Usia anak pertama : 19 bulan
o Pemeriksaan Inspeksi
Abdoment :   ada bekas operasi sesar

Assesment Ny. ” W “ GIIP1001 A000 Uk 5 Minggu Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak Anak < Dari 2 Tahun

Perencanaan  Memberitahu pasien bahwa keadaannya dalam kondisi baik


 Menganjurkan pasien untuk tetap minum obat secara rutin
 Menganjurkan pasien untuk menjaga personal hygiene
 Menganjurkan pasien untuk istrahat cukup dan mengkomsumsi gizi seimbang
 Menganjurkan ibu untuk tidak stress
 Menganjurkan ibu untuk USG dan berkonsultasi dengan SPOG
 Menganjurkan pasien untuk kembali kontrol sesuai jadwal yang telah ditentukan
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam kasus Ny.”W” diperoleh data-data sebagai berikut yakni data subyektif yang langsung
dikatakan oleh ibu, bahwa ibu telah memeriksakan kehamilannya pada tanggal 31 Oktober 2022
jam 09.00 WIB. Data objektifnya keadaan umum ibu, kesadaran, tanda-tanda vital ibu dalam
batas normal,dan pemeriksaan fisik lainnya yang mendukung seperti hasil pemeriksaan plano tes
menunjukan ibu positif hamil.
Ny. ”W” GIIP1001 A000 usia kehamilan 5 minggu dengan riwayat SC pada anak pertama dan
jarak anak < 2 tahun ,yg dilakukan kepada ibu adalah memberi KIE tentang hasil pemeriksaan
dan Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi dan seimbang, menginformasikan tanda-
tanda bahaya pada kehamilan dan masalah-masalah yang terjadi selama kehamilan, menjelaskan
bila ada tanda bahaya ibu hamil, ibu harus segera memeriksakan kehamilannya ke Bidan,
melakukan kolaborasi dengan dokter OBG untuk USG, menganjurkan kunjungan ulang 1 bulan
lagi yaitu tanggal 30 Desember 2022 dan memberikan tablet tambah darah dan Vit.C
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan,
sehingga tidak ada masalah pada diagnosa potensial dan antisipasi dan tidak ada tindakan segera.
Pada pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah-langkah tersebut disesuaikan dengan keadaan
pasien sehingga asuhan kebidanan pada Ny ”W” GIIP1001 A000 dalam batas normal.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada bab terakhir dalam penyusunan kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Dengan Riwayat SC Pada Ny. ” W “ G II P1001 A000 Uk5 Minggu di Puskesmas Gondanglegi
maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada
Ny. “W” dapat diketahui bahwa kehamilannya termasuk resiko tinggi karena anak pertama
dilahirkan secara SC. Sehingga diagnosa potensialnya dapat terjadi partus tindakan, sehingga
perlu antisipasi untuk melahirkan di rumah sakit. Untuk tindakan segera tidak perlu dilakukan
dengan segera karena kondisi ibu dan bayinya sekarang ini masih baik-baik saja. Namun harus
dijelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan, sehingga ibu mengerti dan waspada jika
suatu hari muncul tanda bahaya tersebut ibu bisa langsung memeriksakan diri ke bidan atau RS.
Dilahan praktek Penulis tidak menemukan adanya kesenjangan teori  dan praktek.
4.2 Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan         
1) Meningkatkan IPTEK dan memberikan pelayanan sesuai standar operasional (SOP).
2) Diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan teori
sehingga dapat mengurangi komplikasi pada ibu dan bayi.
3) Meniadakan kesenjangan antara teori dan praktek serta dapat memberikan asuhan yang
dapat berdasarkan pada kondisi ibu.

b. Bagi Pasien
1) Hendaknya meningkatkan kewaspadaan dan segera memeriksakan bila ada tanda
bahaya/kelainan yang terjadi pada dirinya
2) Diharapkan ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Puspitasari, A. R. (2013). Hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil trimester

III. Tidak dipublikasikan: StikesYarsi.

Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar Askeb I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.

Yogyakarta: Nuha Medika

Maryunani,Anik.2012.Biologi reproduksi dalam kebidanan.Jakarta:Trans Info Media

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : YBP – SP.

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Fauziyah, Yulia. Obstetri Patologi. Yogyakarta: Nuha Medika, 2012.

Fadlun dan Feryanto Achmad. Asuhan kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba

Medika, 2013.

Gant, Norman F dan F Gary Cunningham. Dasar-Dasar Ginekologi &Obstetri.Jakarta: EGC, 2011.

Setiawati, Dewi. Kehamilan dan Pemeriksaan kehamilan. Makassar:Alauddin

university Press, 2013.

Solikhah, Umi. Asuhan Keperawatan Gangguan Kehamilan, Persalinan dan Nifas.

Yogyakarta: Nuha Medika, 2011.

Anda mungkin juga menyukai