ASKEB PATOLOGIS
OLEH :
RISFINA ALMEIGA
NIM. 2282B1041
PENDAHULUAN
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). AKB adalah jumlah penduduk yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yangdinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun
kematian. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian
terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau
kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
500.000 kasus per tahun di seluruh dunia, yang terjadi akibatproses reproduksi. Sebagian besar
Health Organization (WHO) menetapkan standar rata-rata sectio caesarea di setiap Negara
adalah sekitar 5-15 % per 1000 kelahiran di dunia. Rumah Sakit pemerintah kira –kira 11 %
sementara Rumah Sakit swasta bisa lebih dari 30%.Menurut WHO peningkatan persalinan
dengan section caesarea di seluruh Negara selama tahun 2007-2008 yaitu 110.000 per
tahun 2012, rata-rata AKI di Indonesia tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
hidup.Rata-rata kematian ibu ini jauh melonjak dibandingkan hasil SDKI tahun 2007 yang
adalah sekitar 20-25% dari total jumlah persalinan, sedangkan di rumah sakit swasta
jumlahnya lebih tinggi yaitu sekitar 30-80% dari total jumlah persalinan.Sedangkan jumlah
persalinan section caesarea di pulau jawa dan Bali adalah sekitar 9-13% dari total persalinan.
Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu pada intervensi strategis “ Empat pilar save mother Hood“
melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua cara persalinan yaitu persalinan lewat vaginayang
lebih dikenal dengan persalinan alami dan persalinan caesar atau section.Tindakan sectio
caesarea merupakan pilihan utama bagi tenaga medis untuk menyelamatkan ibu dan janin.
Ada beberapa indikasi untuk dilakukan tindakan section caesarea adalah gawat janin,
diproporsi sepalopelvik, persalinan tidak maju, plasenta previa, prolapsus tali pusat, mal
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding
perut dan dinding uterus. Pertolongan operasi persalinan merupakan tindakan dengan tujuan
untuk menyelamatkan ibu maupun bayi. Infeksi setelah operasi persalinan masih tetap
angka kesakitan dan kematian.Menurut data statistik tahun 2010, terdapat3.509 kasus sectio
caesareadengan indikasi, indikasi untuk sectio caesariaadalah disproporsi janin panggul 21%,
gawat janin 14%, plasenta previa 11%, pernah sectio caesaria11%, kelainan letak 10%,
incoordinate uterine action 9%, preeklampsia dan hipertensi 7%, dengan angka kematian ibu
sebelum dikoreksi 17%, dan sesudah dikoreksi 0,58%, sedang kematian janin 14,5%, pada 774
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
persalinan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
adalah:
b. Mual muntah
c. Ngidam
d. Payudara tegang
e. Sering BAK
f. Pigmentasi kulit
a. Perut membesar
b. Rahim membesar
a. Terasa gerakan janin dalam rahim (teraba bagian janin, terasa gerakan janin)
b. Terdengar denyut jantung janin (didengar dengan linec, dilihat dengan USG,
ataupun rontgen).
3. Klasifikasi Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), ditinjau dari tuanya, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Kehamilan trimester I
Kehamilan trimester satu pada usia kehamilan pertama sampai minggu ke 14.
2. Kehamilan trimester II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan
yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase
Kehamilan trimester tiga dimulai dari 29 minggu hingga 40 minggu atau lebih.
Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk
terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Trimester
ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran
bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi
Dari ketiga trimester tersebut yang sangat menegangkan adalah ketika ibu
hamil memasuki trimester tiga karena ibu mulai memikirkan tentang proses
persalinan, dan takut akan kondisi bayi yang akan dilahirkan ada kecacatan atau
tidak sesuai harapan. Pada masa ini perkembangan kehamilan mulai pesat-
pesatnya kadangkala masa ini disebut dengan masa pematangan, tubuh sudah
sudah mulai berkurang. Sudah mulai timbulnya his atau kontraksi pada uterus.
Janin pada masa ini sudah dapat hidup diluar kandungan (Marmi, 2011).
4. Perubahan pada proses kehamilan
1. Trimester I
a. Umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan ingin
muntah. Pada kondisi ini ibu tetap harus berusaha untuk makan agar janin
tumbuh dengan baik. Kenaikan berat badan normal antara 0,7-1,4 kg.
b. Sering kencing hal ini terjadi karena pada masa awal kehamilan uterus
c. Pada trimester I zat besi yang dibutuhkan adalah 1 mg/nari yaitu untuk
kebutuhan ibu hamil sendiri 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan janin dan
2. Trimester II
b. Keluhan sering kencing umumnya hilang oleh karena uterus yang membesar
c. Zat besi yang dibutuhkan kurang lebih 5 mg/hari yaitu untuk kebutuhan basal
0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan red cell mass dan conseptus 115 mg
3. Trimester III
a. Nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan jika taksiran berat janin
sudah mulai mencapai normal atau lebih dari normal. Kenaikan berat badan
b. Keluhan sering kencing bisa tumbul karena bagian terbawah janin sudah
mg/hari ditambah dengan kebutuhan red cell mass 150 mg dan conseptus
223 mg, kebutuhan zat besi pada TM I dan TM III jauh lebih besar dari
Ketika janin Anda tiba-tiba hanya bergerak sedikit, atau bahkan tidak bergerak
merupakan tanda-tanda gawat janin. Gawat janin terjadi karena janin tidak
Hitunglah berapa kali bayi menendang Anda dalam waktu sekitar 2 jam. Jika
tendangan bayi kurang dari 10 kali, maka Anda harus segera memeriksakan
2. Pendarahan vagina
Namun, jika Anda mengalami pendarahan hebat, nyeri perut parah, kram, atau
hampir pingsan selama trimester pertama, berbagai kondisi tersebut dapat menjadi
Selain itu, pendarahan berat dengan kram juga bisa menandakan keguguran, bila
terjadi pada trimester pertama atau awal trimester kedua kehamilan. Sementara,
jika pendarahan dengan nyeri perut terjadi di trimester ketiga, kondisi tersebut
dua jam atau tiga jam, lalu disertai dengan gangguan penglihatan, kondisi tersebut
Jika Anda mengeluarkan cairan dari vagina sebelum 37 minggu kehamilan, maka
itu dapat menjadi tanda air ketuban pecah lebih awal. Cairan ketuban bisa
keluar dan tidak bisa ditahan seperti keluarnya urine, serta dapat meresap ke celana
dalam. Setelah air ketuban pecah, bayi hanya memiliki sedikit perlindungan
terhadap infeksi. Segera pergi rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.
Nyeri hebat di satu sisi atau kedua bawah perut merupakan tanda dari kehamilan
dokter.
6. Demam
Demam seringkali dianggap sebagai hal yang sepele. Namun, jika demam dan suhu
tubuh Anda mencapai 39 derajat atau lebih, segera berkonsultasi kepada dokter.
Kondisi tersebut bisa menandakan Anda mengalami infeksi, dan tentu saja
berbahaya bagi bayi Anda. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik sebagai
Pembengkakan di tangan, kaki, wajah, dan mata sering terjadi pada akhir
kehamilan. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini bukan termasuk hal yang
atau muncul secara tiba-tiba bersamaan dengan sakit kepala dan gangguan
Mual dan muntah pada masa kehamilan merupakan hal yang umum terjadi. Akan
tetapi, jika mual dan muntah yang dialami parah hingga sulit makan dan minum,
kondisi ini dapat mengindikasikan suatu hal yang serius. Anda bisa mengalami
Pusing dan pingsan pada masa kehamilan bisa menandakan tekanan darah yang
rendah. Kondisi ini bisa menyebabkan Anda jatuh, syok, bahkan sampai merusak
organ. Jika Anda mengalami pusing dan pingsan ketika hamil, segera periksakan
Jika ibu hamil sering buang air kecil dan terasa menyakitkan ketika membuangnya,
segera periksakan diri ke dokter karena kondisi tersebut merupakan tanda infeksi
Gatal pada seluruh tubuh adalah tanda Anda mengalami kolestasis obstetri. Dalam
kolestasis obstetri, terjadi kebocoran cairan empedu dari hati yang mengalir ke
aliran darah. Kebocoran tersebut dapat menimbulkan gangguan pernapasan pada
1. Definisi
(Purwoastuti,Dkk,2015).
memungkinkanruangan yang lebih besar untuk jalan keluar bayi. Akan tetapi jenis
ini sudahsangat jarang dilakukan saat ini karena sangat beresiko terhadap
terjadinyakomplikasi.
b. Sayatan mendatar di bagian atas dari kandung kemih sngat umum dilakukan pada
masa sekarang ini. Metode ini meminimalkan resiko terjadinya perdarahan dan
cepat penyembuhannya.
c. Histerektomi caesar yaitu bedah caesar diikuti dengan pengankatan rahim. Hal
d. Bentuk lain dari Seksio Sesarea (SC) seperti extraperitoneal CS atau Porro
Menurut Rasjidi (2009) indikasi dan kontra indikasi dari Sectio Caesarea sebagai
berikut:
1) Indikasi mutlak
Indikasi ibu
a) Panggul sempit
stimulasi
e) Plasenta Previa
f) Disproporsi sefaalopelvik
g) Rubtur uteri .
Insikasi janin
a) Kelainan letak
b) Gawat janin
c) Prolapses plasenta
d) Perkembangan bayi yang terlambar
2) Indikasi relatif
a) Riwayata SC sebelumnya
b) Presentasi bokong
c) Distosia
d) Fetal distress
3) Indikasi sosail
b) Wanita yang ingi secsio caesarea elektif karena takut bayinya mengalami
cedera atau asfiksia selama persalinan atau mengurngi resiko kerusakan dasar
panggul.
c) Wanita yang takut terjadinya perubahan pada tubuhnya atau sexuality image
setelah melahirka.
b. Kontra indikasi
1) Janin mati
2) Syok
3) Anemia barat
4. Komplikasi.
Menurut Sarwono Prawirohardjo (2011) komplikasi yang mungkin timbul dalam Post
a. Syok
Peristiwa ini terjadi karena insufisiensi akut dari sistem sirkulasi denganakibat sel-
sel jaringan tidak mendapat zat-zat makanan dan O2 dengan akibat terjadikematian
harus selalu dipikirkan bila terjadi pada 24 jam pertama pascabedah, sepsis,
neurogenik dan kardiogenik, atau kombinasi antara berbagai sebab tersebut. Gejala-
gejalanya ialah nadi dan pernafasan meningkat, tensi menurun, oliguri, penderita
gelisah, eksteremitas dan muka dingin, serta warna kulit keabu-abuan. Dalam hal ini
sangat penting untuk membuat diagnosis sedini mungkin yang dikenal dengan sistem
peringatan dini (early warning system), karena jika terlambat, perubahanya sudah
Pada operasi ada kemungkinan terjadi retensio urinae. Pengeluaran air seni perlu
diukur, jika air seni yang dikeluarkan jauh berkurang, ada kemungkinanoliguri atau
Apabila daya upaya supaya penderita dapat berkemih tidak berhasil,maka terpaksa
dilakukan kateterisasi.
yang untuk salah satu sebab dikateter. Penderita menderita panas danseringkali
menderita nyeri pada saat berkemih, dan pemeriksaan air seni (yangdikeluarkan
Pada pasca laparatomi tidak jarang perut agak kembung akantetapi,setelah flatus
keluar, keadaan perut menjadi normal. Akan tetapi, adakemungkinan bahwa distensi
bertambah, terdapat timpani diatas perut pada periksaketok, serta penderita merasa
e. Infeksi puerperal
Pada komplikasi ini biasanya bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa
hari dalam masa nifas, bersifat berat seperti Tromboflebitis, peritonitis, sepsis dan
lainya.
Sebab-sebab terbukanya luka operasi pasca pembedahan ialah luka tidak dijahit
dengan sempurna, distensi perut, batuk atau muntah keras, serta mengalami infeksi.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “W” USIA 22 TAHUN GII P1001 A000
DENGAN RIWAYAT SC DAN JARAK ANAK < 2 TAHUN
DI PUSKESMAS GONDANGLEGI
III. PENGKAJIAN
3.1 DATA SUBYEKTIF
Anamnesa dilakukan oleh : Risfina Almeiga
Di : Poli KIA Puskesmas Gondanglegi
Tanggal : 31-10-2022 Pukul : 09.00 WIB
No RM : 41.500
3.1.1 Identitas
Nama : Ny. W Nama Suami : Tn. S
Umur : 22 th Umur : 25 th
Suku : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Tani
Penghasilan :- Penghasilan : ± 1jt/ bln
Alamat : Gondanglegi Kulon Rt 35 Rw 5
3.1.2 Alasan kunjungan saat ini
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
Ibu mengatakan terlambat datang bulan ± 1 bulan
Ibu mengatakan hamil anak ke dua
III.1.3 Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
III.1.4 Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus menstruasi : 28 hari
Lama : 6 hari
Banyaknya darah : 3-4 x ganti pembalut
Dysmenorhoe : tidak
Fluor Albus : ya , menjelang menstruasi
Warna : putih, tidak berbau tidak gatal
HPHT : 15 September 2022
HPL : 22 Juni 2023
III.1.5 Riwayat Perkawinan
Umur Pertama nikah : 19 tahun
Lama Menikah : 2 Tahun dengan suami Ke I
Perkawinan ke :2
Lama Menikah : 5 Bulan
Jumlah anak : 1 ( usia 19 bulan)
3.2 Data Obyektif
3.2.1 Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
d. BB sebelum hamil : 45 kg
e. BB sekarang : 45 kg
f. Vital Sign : TD : 100/60 mmHg N : 80 x/mnt
Spo2 : 99%
h. Lila : 25 cm
1. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
- Kesimetrisan : simetris
b. Hidung
- Kesimetrisan : simetris
c. Telinga
- Bentuk : simetris
d. Leher
- Bentuk : simetris
e. Dada
- Bentuk : simetris
- Puting : menonjol
f. Payudara
- Bentuk : simetris
g. Ekstremitas
Leopold II : -
Leopold IV : -
i. Genetalia : varises tidak ada, oedema tidak ada, luka tidak ada, kemerahan tidak
ada
2. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Data Objektif :
TTV :
o Keadaan Umum : baik
o Kesadaran : Composmentis
o Status emosional : Stabil
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 20x / menit
o Suhu : 36,4 ºC
o Spo2 : 99%
o HPHT : 15 September 2022
o HPL : 22 Juni 2023
o Usia anak pertama : 19 Bulan
o Pemeriksaan Inspeksi
Abdoment : ada bekas operasi sesar
o Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Plano tes : ya , hasil positif garis 2 ( tanggal 31 Oktober 2022)
Hb : 12,6 gr/dl
IDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL
Tanggal / Jam MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL
31/10/2022 Ibu khawatir dengan kondisinya yg dulu persalinan SC dan jarak anak terlalu dekat
09. 05
09.10
INTERVENSI
INTERVENSI DIAGNOSA : Asuhan Kebidanan Ny. ” W “ GIIP1001 A000 Uk 5 Minggu Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak Anak < Dari 2 Tahun
Tujuan :
b) Berikan informasi tentang manfaat buku KIA 2. Buku KIA merupakan buku catatan kesehatan ibu dan anak serta
sarana informasi yang wajib diketahui oleh semua ibu hamil.
c) Menganjurkan kepada untuk menghindari stres 3. Karena stress dapat mengganggu kesehatan ibu saat hamil dan
mengganggu saat proses menyusui.
d) Berikan dukungan kepada ibu untuk mempertahankan 4. Nutrisi yang baik sesuai dengan kebutuhan yaitu gizi seimbang perlu
nutrisi yang sudah di komsumsi ibu yang sudah benar. untuk dipertahankan dan dukungan semua pihak dapat memberikan
semangat pada ibu untuk konsisten melakukanya.
5. Pola istirahat yang benar dapat mempertahankan kebugaran dan
e) Berikan dukungan pada ibu untuk mempertahankan
kesehatan ibu hamil.
pola istirahat yang sudah benar.
(2) Tidak ada komplikasi kebidanan
a. Berikan informasi tentang tanda-tanda bahaya pada a. Bahaya kehamilan perlu diketahui ibu hamil agar ibu hamil dapat deteksi
kehamilan secara adanya adanya tanda komplikasi yang dihadapi.
b. Berikan informasi tentang pentingnya komsumsi tablet b. Tablet tambah darah adalah suplemen gizi micro yang wajib di komsumsi
tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan untuk mencegah anemia pada
ibu hamil.
c. Menganjurkan kepada ibu untuk menghindari stress c. Karena stress dapat mengganggu kesehatan ibu saat hamil Bola istirahat
yang benar dapat mempertahankan kebugaran dan kesehatan ibu hamil.
d. Dengan istirahat yang cukup yaitu 6-7jam tidur malam, posisi tidur
d. Berikan dukungan pada ibu untuk mempertahankan
sebaiknya miring ke kiri
pola istrahat yang sudah benar
e. Pola kebersihan yang benar dapat mencegah terjadinya infeksi. Mencuci
e. Anjurkan untuk mempertahankan pola kebersihan
tangan dengan sabun, menyikat gig dengan benar, ganti pakaian setiap
yang sudah benar
hari, mandi minimal 2x sehari
f. Kolaborasi dengan SPOG terkait kehamilan resiko tinggi
f. Kolaborasi dengan SPOG
g. Kunjungan ulang perlu disepakati untuk pemeriksaan kesehatan dan
g. Buat kesepakatan kunjungan ulang
deteksi resiko tinggi dan komplikasi.
DIAGNOSA MASALAH : Asuhan Kebidanan Ny. ” W “ GII P1001 A000 Uk 5 Minggu Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak Anak < Dari 2 Tahun
INTERVENSI KEBUTUHAN :
Tanggal /
Intervensi Kebutuhan : Rasional
Jam
31/10/2022 1. Beri informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan 1. Menjelaskan hasil periksaan pada ibu sangat penting, agar ibu mengetahui
kondisi janin dan kehamilan serta membina hubungan saling percaya
09.35
antara ibu dan bidan
2. Beri penjelasan tentang personal hygiene 2. Dengan menjaga personal hygiene ibu dan bayi dapat terhindar dari infeksi
3. Jelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan 3. Dengan menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan maka ibu dapat
yang dapat terjadi pada kehamilan tri mester I. mengerti dan berusaha menghindarinya dan melaksanakan anjuran yang
diberikan
4. Beri tablet tambah darah minimal 90 selama kehamilan 4. Agar saat kehamilan, persalinan, dan nifas kebutuhan Zat besi (Fe)
terpenuhi sehingga tidak terjadi anemis, sedangkan pada saat persalinan
tidak terjadi perdarahan.
5. Berkolaborasi dengan dokter SOPG 5. Dengan rujukan terencana akan meminimalisir terjadinya komplikasi pada
kehamilan resiko tinggi
6. Anjurkan ibu untuk kontrol 1bulan lagi atau sewaktu- 6. Diharapkan dengan penjelasan pada ibu kapan harus kembali maka ibu
waktu bila ada keluhan. akan melakukan kesepakatan pada bidan sehingga tujuan dan usaha dapat
dicapai
b. Penatalaksanaan
Tanggal/Jam Hasil
Implementasi Diagnosa :
e. Menginformasikan tentang pentingnya Ibu bersedia meminum obat sesuai saran dari petugas
konsumsi obat tablet tambah darah (TTD) kesehatan
- Tujuan minum tablet tambah darah
(TTD) adalah untuk menambah
dan menjaga hemoglobin agar
tidak terjadi anemia.
- Jumlah tablet tambah darah (TTD)
yang harus dikonsumsi selama
kehamilan yaitu minimal 90 tablet.
- Efek samping dari obat tablet
tambah darah (TTD) yaitu mual
sehingga baru diberikan pada usia
kehamilan trimester II, dan
disarankan diminum malam hari.
- Kontra indikasi minuman yang
diminum bersamaan dengan tablet
tambah darah (TTD) yaitu teh dan
kopi.
d. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1bulan Ibu bersedia control pada tanggal 30 - 12- 2022 atau
sewaktu-waktu bila ada keluhan.
lagi yaitu 30 - 12- 2022 atau sewaktu-
waktu bila ada keluhan.
e. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG Ibu setuju untuk di lakukan rujukan untuk USG di RS “M”
dan konsultasi ke SPOG pada tanggal 1 desember 2022
c. EVALUASI
EVALUASI DIAGNOSA : Ny. ” W “ GIIP1001 A000 Uk 5 Minggu Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak Anak < Dari 2 Tahun
Subjek Ibu mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan dan mendepatkan penjelasan dari petugas, ibu dapat mengerti akan keadaan
kehamilannya
Objektif TTV :
o Keadaan Umum : baik
o Kesadaran : Composmentis
o Status emosional : Stabil
o Tensi : 110 /80 mmHg
o Nadi : 80x / menit
o RR : 20x / menit
o Suhu : 36,4 ºC
o Spo2 : 99%
o HPHT : 15 September 2022
o HPL : 22 Juni 2023
o Usia anak pertama : 19 bulan
o Pemeriksaan Inspeksi
Abdoment : ada bekas operasi sesar
Assesment Ny. ” W “ GIIP1001 A000 Uk 5 Minggu Dengan Riwayat Post Sc Dan Jarak Anak < Dari 2 Tahun
PEMBAHASAN
Dalam kasus Ny.”W” diperoleh data-data sebagai berikut yakni data subyektif yang langsung
dikatakan oleh ibu, bahwa ibu telah memeriksakan kehamilannya pada tanggal 31 Oktober 2022
jam 09.00 WIB. Data objektifnya keadaan umum ibu, kesadaran, tanda-tanda vital ibu dalam
batas normal,dan pemeriksaan fisik lainnya yang mendukung seperti hasil pemeriksaan plano tes
menunjukan ibu positif hamil.
Ny. ”W” GIIP1001 A000 usia kehamilan 5 minggu dengan riwayat SC pada anak pertama dan
jarak anak < 2 tahun ,yg dilakukan kepada ibu adalah memberi KIE tentang hasil pemeriksaan
dan Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi dan seimbang, menginformasikan tanda-
tanda bahaya pada kehamilan dan masalah-masalah yang terjadi selama kehamilan, menjelaskan
bila ada tanda bahaya ibu hamil, ibu harus segera memeriksakan kehamilannya ke Bidan,
melakukan kolaborasi dengan dokter OBG untuk USG, menganjurkan kunjungan ulang 1 bulan
lagi yaitu tanggal 30 Desember 2022 dan memberikan tablet tambah darah dan Vit.C
Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan,
sehingga tidak ada masalah pada diagnosa potensial dan antisipasi dan tidak ada tindakan segera.
Pada pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah-langkah tersebut disesuaikan dengan keadaan
pasien sehingga asuhan kebidanan pada Ny ”W” GIIP1001 A000 dalam batas normal.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada bab terakhir dalam penyusunan kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Dengan Riwayat SC Pada Ny. ” W “ G II P1001 A000 Uk5 Minggu di Puskesmas Gondanglegi
maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada
Ny. “W” dapat diketahui bahwa kehamilannya termasuk resiko tinggi karena anak pertama
dilahirkan secara SC. Sehingga diagnosa potensialnya dapat terjadi partus tindakan, sehingga
perlu antisipasi untuk melahirkan di rumah sakit. Untuk tindakan segera tidak perlu dilakukan
dengan segera karena kondisi ibu dan bayinya sekarang ini masih baik-baik saja. Namun harus
dijelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan, sehingga ibu mengerti dan waspada jika
suatu hari muncul tanda bahaya tersebut ibu bisa langsung memeriksakan diri ke bidan atau RS.
Dilahan praktek Penulis tidak menemukan adanya kesenjangan teori dan praktek.
4.2 Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan
1) Meningkatkan IPTEK dan memberikan pelayanan sesuai standar operasional (SOP).
2) Diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan teori
sehingga dapat mengurangi komplikasi pada ibu dan bayi.
3) Meniadakan kesenjangan antara teori dan praktek serta dapat memberikan asuhan yang
dapat berdasarkan pada kondisi ibu.
b. Bagi Pasien
1) Hendaknya meningkatkan kewaspadaan dan segera memeriksakan bila ada tanda
bahaya/kelainan yang terjadi pada dirinya
2) Diharapkan ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Puspitasari, A. R. (2013). Hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil trimester
Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar Askeb I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : YBP – SP.
Medika, 2013.
Gant, Norman F dan F Gary Cunningham. Dasar-Dasar Ginekologi &Obstetri.Jakarta: EGC, 2011.