PENDAHULUAN
1
Ada beberapa komplikasi yang mungkin timbul dalam persalinan sungsang yang
dapat mempengaruhi prognosis ibu dan bayi yang dilahirkan yang sedapat mungkin
dihindari dengan cara menguasai teknik persalinan sungsang dengan baik. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk mengkaji “Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny “N” G2
P1001 Ab000 UK 42–43 Minggu Dengan Letak Sungsang di RSKB Hasta Husada
Kepanjen.
2
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil
dengan preeklamsi berat secara komprehensif dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.
b. Tujuan khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mahasiswa dapat mengumpulkan data ibu hamil
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah pada ibu hamil
3. Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial
4. Mahasiswa dapat merumuskan kebutuhan segera
5. Mahasiswa dapat menyusun rencana tindakan
6. Mahasiswa dapat mengimplementasikan masalah
7. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang
telah disusun dan melaksanakan evaluasi.
1.3 Manfaat
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Menambah pengetahuan tenaga kesehatan tentang asuhan kebidanan pada
ibudengan Letak Sungsang.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai dokumentasi dan bahan penulisan selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang asuhan
kebidananserta sebagai penerapan ilmu yang didapatkan selama
perkuliahan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Patofisiologi
Waktu pembuahan berjuta - juta sel mani dilepaskan yang bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk kesaluran sel telur. Perubahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi pada ketika sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur (Azfa,
2012)
Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak menuju
rongga rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang
dirongga rahim. Dari pembuahan sampai bersarang dirongga rahim memakan
waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi janin
dipersiapkan ari-ari atau plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi, nidasi
dan plasenta)
4
4. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut post date
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu :
Triwulan I : 1 – 14 minggu
Triwulan II : antara minggu 14 – 28 minggu
Triwulan III : antara minggu 29 – 42 minggu
5
2.1.5 Diagnosa
1. Pseudosiesis
Terdapat amenorea, perut membesar tetapi tanda-tanda kehamilan dan reaksi
kehamilan negatif
2. Kristama ovarli
Mungkin ada amenorhea perut penderita makin besar, tetapi uterusnya sebesar
biasa
3. Mioma uteri
Terjadi amenorhea perut penderita makin besar, uterus makin besar, kadang-
kadang tidak merata akan tetapi tanda-tanda kehamilan dan reaksi negatif
4. Vesika urinaria dengan retensio uteri
Uterus sendiri biasanya besar, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan
negatif
6
a. Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin viable, berat janin di
bawah 500 gram, atau tua kehamilan di bawah 20 minggu
b. Persalinan immaturus kurang dari 28 minggu atau lebih dari 20 minggu
dengan berat janin antara 500-1000 gram
c. Persalinan prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat
hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2500 gram
atau tuam kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
d. Persalinan aterm
e. Persalinan postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu
atau lebih dari waktu partus yang diperkiraka(Hanifa, 2005)
7
9. Teori prostatglandin. Konsentrasi prostatglandin meningkat sejak umur
kehamilan 15 minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Prostatglandin
dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan
10. Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis. Teori menunjukkan
pada kehamilan dengan anensepalus sering terjadi keterlambatan persalinan
karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini dikemukakan oleg Linggin
1973. Malapar pada tahun 1933 mengangkat otak (Manuaba, 1998)
8
2. Faktor janin
3. Faktor jalan lahir(Mochtar, 1998)
2.3.2 Klasifikasi
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa bentuk
letak sungsang sebagai berikut :
1. Letak bokong murni
Teraba bokong, Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi dan Kedua
kaki berintak sebagai spalk
2. Letak bokong kaki sempurna
Teraba bokong dan Kedua kaki berada di samping bokong
3. Letak bokong tak sempurna
Teraba bokong dan di samping bokong teraba satu kaki
4. Letak kaki
Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
Dapat dibedakan : letak kaki bila kaki terendah; letak lutut bila lutut
terendah(Manuaba, 1998)
9
Posisi bokong ditentukan oleh sacrum, ada 4 posisi :
1. Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2. Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3. Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
4. Right sacrum posterior(sakrum kanan belakang)(Mochtar, 1998 : 350)
2.3.3 Etiologi
Penyebab letak sungsang dapat berasal dari :
1. Sudut ibu
a. Keadaan rahim : rahim arkuatus, septum pada vagina, uterus dupleks, dan
mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta : plasenta letak rendah dan plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir : kesempitan panggul, deformitas tulang panggul,
terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
a. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
b. Hidrosefalus atau anencefalus
c. Kehamilan kembar
d. Hidramnioan atau oligohidramnion
e. Prematuritas (Manuaba, 1998)
2.3.4 Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong, dan punggung di bagian kiri
atau kanan.
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat
3. Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus
4. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sacrum, tuber ischii, dan anus, kadang-kadang kaki (pada letak
kaki).(Mochtar, 1998)
Bedakan antara:
Anus : lubang kecil, tulang (-), isap (-), mekonium (+)
10
Kaki : tumit sudut 900, rata-rata jari
Lutut : patella, poplitea
Mulut : menghisap, rahang lidah
Tangam siku : jari panjang, tidak rata, patella (-)
2.3.5 Komplikasi
Menurut (Manuabba 2008)
1. komplikasi pada ibu
a. pendarahan
b. trauma persalinan
c. infeksi
2. komplikasi pada bayi
a. kemacetan persalinan kepala aspirasi air ketuban lendir
b. pendarahan akan odem jaringan otak
c. kerusakan medula obiongata
d. kerusakan persendian tulang leher
e. kematian karena asfeksia berat
3. trauma perssalinan
a. disiokasi frakura persalinan, tulang ekstrimitas
b. kerusakan alat vital: paru-paru dan jantung
c. disiokasi fraktura persendian tulang-tulang leher
4. infeksi
a. persalinan berlangsung lama
b. ketuban pecah pada pembukaan kecil
c. manipulasi dengan pemeriksaan dalam
11
Kontra indikasi untuk melakukan versi luar ialah panggul sempit, perdarahan
antepartum, hipertensi, hamil kembar, plasenta previa (Hanifa, 2006 : 615)
2. Persalinan diselesaikan dengan :
Pertolongan persalinan secara pervaginam :
a. Pertolongan fisiologis secara Brach
b. Ekstraksi parsial yaitu secara Klasik, secara Mueller, dan
SecaraLoevset
c. Persalinan kepala yaitu secara Maureceu Veil Smellie dan
mempergunakan ekstraksi forcep
d. Ekstraksi bokong totalis yaitu secara ekstraksi bokong dan ekstraksi kaki
e. Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea (Manuaba, 2006)
12
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang menular
(HIV/AIDS,TBC,Hepattitis) Menurun (Hipertensi, Asma, DM) Menahun
(Jantung, Ginjal, Paru-Paru)
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Apakah ibu sedang menderita penyakit yang menular (HIV/AIDS, TBC,
Hepattitis) Menurun (Hipertensi, Asma, DM) Menahun (Jantung, Ginjal,
Paru-paru)
6. Status perkawinan
ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan mendapatkan
gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan. Beberapa
pertanyaan yang dapat diajukan antara lain sebagai berikut :
a. berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali?
b. Lama pernikahan?
c. Ini adalah suami yang ke?
7. Riwayat menstruasi
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan masa nifas,
namun dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran
tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang
harus kita perolehdari riwayat menstruasi antara lain :
a.menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita indonesia
pada umumnya mengalami menarche sekitar 12 sampai 16 tahun.
b.siklus menstruasi adalah jarak menstruasi yang dialami dengan menstruasi
berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari,apakah
matur atau tidak
c. volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang
dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid.
Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit.
Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subyektif, namun kita
dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung,
misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari.
13
8. Riwayat kehamilan,persalinan,nifas,dan KB
Hal ini penting untuk mengetahui faktor resiko pada persalinan
berikutnya. Yang perlu ditanyakan : kehamilan, penolong, apakah
masalah/gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan,
seperti perdarahan, kelainan letak juga riwayat pre eklamsi. Selain itu
ditanyakan pula tempat melahirkan, cara melahirkan(spontan atau dengan
tindakan) begitu juga dengan kelahiran anak meliputi BB, PB, jenis
kelamin, dan keadaan sekarang (hidup atau mati).
9. Riwayat kehamilan sekarang
Apakah ada keluhan saat hamil ini, berapa kali periksa hamil dan di
mana, apasudah ibu dapatkan selama kehamilan, kapan gerakan janin
mulai dirasa danberencana melahirkan di mana.Apakah ibu sudah pernah
TT, berapa kali dan pada usia kehamilan berapa.
10. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan kontrasepsi apa, apa rencana KB, alasan
memilih KB tersebut dan ingin berapa lama.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
makan dengan cukup kalori,cukup protein,banyak sayur-sayuran dan
buah-buahan minum 3 liter/hari
b. Eliminasi
BAK dapat dilakukan sendiri
BAB sudah lama ada dalam 3-4 hari post partum
c. Istirahat
anjurkan istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan
berlebihan,melakukan aktifitas rumah tangga,kebutuhan tidur kurang
kebih 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari
d. Personal hygiene
anjurkan segera menjaga kebersihan seluruh tubuh kebersihan
vulva,vulva harus selaludalam keadaan bersihsetelah BAK/BAB harus
selalu dikeringkan daerah luka sehingga mencegah trjadinya infeksi
14
b. Data Obyektif
Tanggal : …....
Jam : ……
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lemah/Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70-140/90 mmHg
N : 70-90 x/mnt
S : 36,5-37,5c
RR : 16-24 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : bersih, hitamk, tidak ada ketombe
Muka : tiadak ada odem dan pucat, tidak terdapat closma gravidarum
Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : bersih, tidak ada secret
Telinga : simetris dan tidak ada secret
Mulut : bibir merah muda, tidak ada caries dan karang gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tyroid dan limfe
Dada : tidak ada retraksi dinding dada
Genetalia : tampak keluar lendir bercampur darah
Abdomen : tidak ada bekas operasi dan pembesaran sesuai usia kehamilan
Ekstrimitas : simetris, dan tidak tampak odem
Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan limfe
Payudara : tidak ada nyeri tekan, dan benjolan abnormal, clostrum (-)
Abdomen
Leopold I : TFU 36 cm teraba, keras, bulat dan melenting (kepala)
Leopold II : pada bagian kiri teraba bagian yang datar, keras, memanjang
seperti papan (punggung) sebelah kanan teraba bagian kecil
Leopold III : teraba bulat, lembek dan tiak melenting (bokong)
Leopold IV : bagian terbawah belum masuk PAP
15
Ekstrimitas : tidak teraba odem pada ekstrimitas atas maupun bawah
Auskultasi
Dada : tidak ada wheezing dan ronchi
Abdomen : adanya bising usus, DJJ 142 x/menit
Perkusi
Ekstrimitas : reflek patela (+/+)
3. Pemeriksaan penunjang
Merupakan data yang diperoleh dari hasil laborat,yang perlu dilakukan dalam
pemeriksaan laborat adalah Hb,Leokosit,Eritrosi,Trombosit,PCV,Gula darah.
16
Trauma Persalinan
b. pada bayi :Distosia Bahu
Asfiksia
Infeksi
V. INTERVENSI
Tanggal : ……
Jam : ……
DX : NY … G… P… Ab… UK… mgg dengan Letak Sungsang
Tujuan : Kehamilan dapat berjalan dengan normal dan tidak terjadi komplikasi
pada ibu dan bayi
Kriteria hasil : Ibu mengerti tentang kondisi kesehatan dan kehmilan
TTV : TD : 100/60-130/90 mmHg
N : 70-90 x/mnt
S : 36,5-37,5c
RR : 16-24 x/mn
HPHT : 15-05-2017
TP : 22-02-2018
TFU : 27 cm
Intervensi
1. Melaukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi terapeutik
R/Terjalin rasa percaya diri pasien kepada petugas kesehatan, sehingga pasien
dapat lebih kooperatif
2. Observasi TTV, pemeriksaan DJJ
R/Mengetahui tingkat keehatan ibu dan janin
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R/Peningkatan pengetahuan tentang kondisi kehamilan
4. Lakukan infom consent
17
R/Untuk persetujuan tindakan
5. lakukan kolaborasi dengan dr SpOG
R/ untuk pemberian terapi yang tepat
Masalah
Kecemasan berhubungan dengan pecahnya ketuban
DS : Ibu mengatakan cemas dan khawatir dengan kondisinya
DO : Ibu tanpak cemas
Tujuan : Kehamilan dapat berjalan dengan normal dan tidak terjadi
komplikasi pada ibu dan bayi
Kriteria hasil : Ibu mengerti tentang kondisi kesehatan dan kehmilan
VI. IMPLEMENTASI
Disesuaikan dengan intervensi
VII. EVALUASI
Menggunakan metode SOAP
18
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny’’N’’ Nama suami : Tn’’P’’
Umur : 26 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Gajayan Alamat : Jl.Gajayana
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak kedua ibu merasa kencang-kencang mulai jam
02:00 WIB dan mengeluarkan lendir bercampur darah.
3. Riwayat Kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis,
HIV/AIDS). meurunan seprti (hipertensi,asmam, DM), dan menahun
(jantung, ginjal dan paru-paru)
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan hamil anak kedua, dan merasakan kencang-kencang sejak jam
02:00 WIB lalu ibu pergi ke bidan jam 05:00 WIB setelah dilakukan pemeriksaan
hasilnya pembukaan 4cm dengan letak sungsang lalu pada jam 06:00 WIB bu di
rujuk oleh bidan ke RSI UNISMA
19
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit menular
(TBC, hepatitis, HIV/AIDS). Menahu (jantung, ginjal, dan paru-paru), dan
meurunan seprti (hipertensi,asma,DM).
6. Riwayat Menstruasi
Menarche :10 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Keluhan :-
Banyak : 2-3 softex/hari
HPHT : 15- 03- 2017
HPL : 12- 12-2018
UK :42-43 MINGGU
7. Riwayat perkawinan
Suami Istri
Umur menikah : 26 th Umur menikah : 21 tahun
Status menikah : Menikah Status menikah : Menikah
Menikah : 1 kali Menikah : 1 kali
Lama pernikahan : 5 tahun Lama menikah : 5 tahun
2 H A M I L I N I
20
Trimester I: Periksa di bidan , 2x kunjungan , keluhan mual ,muntah,
terapi b6, ibu tidak pernah minum jamu dan oyok
Trimester II:periksa di bidan, 1x kunjungan,keluhan tidak ada, terapi Fe,
B6, tidak ada keluhan. Ibu tidak pernah minum jamu dan
oyok dan sudah melakukan USG.
Trimester III:Periksadibidan, 2x kunjungan , keluhan tidak ada, terapi Fe,
Dan vitamin ibu tidak pernah minum jamu dan oyok
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan KB suntik 3 bulan, selama 3 tahun
11. Pola kebiasaan sehari-hari
No Kebiasaan Saat di Rumah Saat di RS
1. Nutrisi Ibu makan 3 kali/hari, porsi Ibu puasa
1 piring, komposisi nasi, dikarenakan akan
sayur,tempe, tahu , telur dan dilakukan operasi
kadang-kadang
mengkonsumsi daging,
minum 6-7 gelas/hari
2. Eliminasi BAB 1-2 kali/hari.
BAK 4-5 kali/hari. BAK 100 cc
3. Istirahat dan Tidur siang + 1- 2 jam/hari, Tidur siang + 1- 2
tidur dan tidur malam + 7-8 jam/hari,
jam/hari
4. Personal Ibu mandi 2x/hari, gosok Ibu diseka
hygiene gigi 2x/hari,ganti celana
dalam setiap kali mandi dan
karmas 2x/hari
5. Aktifitas Ibu melakukan pekerjaan Ibu bedrest
rumah seperti masak,
mencuci, menyapu,
menyetrika, dan dll
21
B. Data Objektif.
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 73 x/menit
Tinggi badan : 157 cm
BB Sebelum hamil : 48 kg
BB Saat Hamil : 62 kg
Penambahan BB : 14 kg
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Rambut : hitam bersih dan tidak ada ketombe
Muka : bentuk muka bulat, tidak pucat dan sembab
Mata : simetris, konjungtiva merah muda dan sklera putih
Hidung : simetris, bersih tidak ada pernafasan cuping hidung dan
Secret
Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen
Mulut : simetris, bibir merah mudah, tidak ada caries dan karang
Gigi
Dada : tidak tampak retrasksi didnding dada, dan puting susu
menonjol
Abdomen : bersih, tidak ada bekas operasi
Genetalia : adanya pengeluaran lendir bercampur darah
Elstrimitas : tidak ada odem pada ekstrimitas atas dan bawah
b. Palpasi
Kepala : tidak teraba benjolan abnormal
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjer tyroid dan limfe
Axila : tiak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada : tidak ada nyeri tekan
Abdomen
Lopold I :TFU 33 cm pada fundus teraba bulat keras dan melenting
(kepala)
22
Leopold II : pada bagian kanan ibu teraba panjang, keras, seperti papan
(punggung), pada bagian kanan ibu teraba bagian-bagian
kecil janin (ekstrimitas)
LeopoldIII : pada bagian bawah teraba bulat, lembek, dan tidak melenting
(bokong)
Leopold IV : bagian terdahulu belum masuk PAP
Ekstrimitas : tidak teraba odem pada ekstrimitas atas dan bawah
Auskultasi
Dada : tidak terdengan ronchi maupun weezhing
Abdomen : bising usus normal,DJJ 142 x/ menit
Ekstrimitas : reflek patela (+/+)
e. Pemeriksaan dalam
Hasil VT : v/v bloodslym (+), pembukaan 4 cm, eff 50%, ketuban (+),
bagian terdahulu bokong, molase 0, H 1
f. Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium
Pemeriksaan LAB Hasil Nilai normal
Hemoglobin 12,5 g/dl L 13,5-18 P 12-16
Hematikrit 36,7 % L 40-54 P 35-47
Hitung eritosit 4,75 juta/cmm L4,5-6,5 P 9,0-6,0
Hitung leokosit 9,900 /cmm 4.000-11.000
Hitung jenis 0/0/2/3/82/15/3 1-5/0-1/50-70/20-35/3-5
Hitung trombosit 178.000 150.000-450.000
Masa pendarahan 2’00’ < =5
Masa pembekuan 9’00’ <=15
Golongan darah O
GDS 76 mg/dl <140
HBSAG Negatif
23
3.2.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Ny. “N” G2P10001Ab100 UK 42-43 minggu Janin Tunggal/Hidup/Intra
Uterin Letak Sungsang.
Ds : Ibu mengatakan hamil anak kedua, kencang-kencang mulai jam 02:00
WIB mengeluarkan lendir bercampur darah.
Do :
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: baik
Kesadaran: composmentis
Tekanan darah :120/70 mmHg
Nadi : 73x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Tinggi badan : 157 cm
Berat badan : 62 kg
Leopold I : TFU 33 cm pada fundus teraba keras, bulat dan melenting
(kepala)
Leopold II : pada bagian kanan ibu teraba panjang, keras sepeti papan
(punggung),dan pada bagian kanan ibu teraba bagianbagian
janin (extrimitas)
Leopold III:bagian bawah perut ibu teraba bulat lembek dan tidak
melenting
Leopold IV: bagian terdahulu belum masuk PAP
Hasil VT : v/v bloodslym (+), pembukaan 4 cm, eff 50%, ketuban (+),
bagian terdahulu bokong, molase 0, H 1
3.3.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
1. Ibu
a. Infeksi
b. Pendarahan
c. Trauma Persalinan
24
2. Bayi
a. Infeksi
b. Asfeksia
c. Distosia Bahu
3.5.INTERVENSI
Tanggal :09 Januari 2018
Jam : 08:00 WIB
Dx :Ny.“N”G2P1001Ab100 UK 42-43 minggu Janin Tunggal/Hidup/Intra
Uterin dengan Letak Sungsang.
Tujuan :Setelah di berikan Asuhan Kebidanan pada Ny”N” Selama 1 x24
jam diharapkan mencegah terjadinya komplikasi
Kriteria hasil :
Keadaan umum : baik
Tekanan darah : 110/70-140/90 mmHg
Nadi : 70-90 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Temperatur : 36,5 – 37,5 oC
Pada bayi tidak terjadi infeksi, asfeksia dan hipoksia
Pada ibu tidak terjadi infeksi
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan Ibu dan keluarga
R/pasien dan keluarga lebih kooperatif
2. Lakukan observasi TTV dan DJJ
R/mendeteksi dini terjadinya komplikasi
3. beritahu kondisi ibu saat ini dan berikan infom coice
R/ ibu mengerti kondisinya, dan membantu ibu, keluarga dalam
mengambil keputusan
25
4. Inform consent untuk persiapan operasi
R/ memberi persetjuan untuk dilakukan operasi
5. Lakukan kolaborasi dengan dr SpOG.
R/ untuk pemberian terapi yang tepat
3. 6.IMPLEMENTASI
Tanggal : 09Januari 2018
Jam : 09. 00WIB
Dx :Ny.“N”G2P1001Ab100 UK 42-43minggu Janin Tunggal/Hidup/Intra
Uterin Dengan Letak Sungsang.
Pukul 09.20 Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga untuk menjalin kerja
sama yang baik dan rasa percaya antara klien dan petugas
kesehatan
Pukul 09.30 Melakukan TTV
- KU : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 121/68 mmHg
- Pernafasan : 21 x/menit
- Nadi : 84x/menit
- Suhu : 36,20 C
- DJJ : 142x/ menit
Pukul 09.33 Memberitahu kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat namun
letak bayi sungsang sehingga perlu dilakukan tindakan operasi.
Pukul 09.35 Melakukan infomed consent pada ibu dan keluarga sebagai
persetujuan tindakan medis.
Pukul 09.40 Rencana tindakan operasi oleh dr SpOG
Persiapan tindakan
-mengganti pakaianpasien dengan baju OK
- pasien dipuasakan
- infus RL grojok 1500 cc
-memasang kateter dan urin bag
26
- skiren pubis
- skin test Ceftazidime 1 gr, alergi (-)
- injeksi bolus ceftazidime, ketorolac 2 ml, ranitidin 2 ml.
- mengantar pasien ke ruang OK
3.7 EVALUASI
Tanggal : 09Januari 2018
Jam : 11.00 WIB
S : Ibu mengatakan nyeri luka bekas operasi
O :
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36oC
A :Ny. “N” P2002Ab100 Post Sc Hari Ke – 1
P :
-observasi TTV, TFU,kontraksi uterus, luka operasi, pendarahan
pervaginam
- Bila tidak mual muntah lakukan makan dan minum
- mobilisasi bertahap, mirng kiri kanan
- Injeksi sesuai jadwal
Cefta 2x1, ketorolac 3x1
- IUFD RL drip oksitosin 10 IU 20 TPM.
CATATAN PERKEMBANGAN
27
N : 67 x/menit
S : 376,30C
RR : 18 x/ menit
TFU 2 jari di bawah pusat, kontrasi uterus baik, luka operasi tidak ada
Rembesan
A : Ny ‘’N’’ P2002AB100 dengan post sc hari ke-2
P : observasi TTV, TFU, kontraksi uterus, luka operasi
- seka pasien
- injeksi terjadwal cefta 2x1, ketorolac 3x1
- IUFD oksitosin 10 IU 20 TPM
28
BAB 1V
PEMBAHASAN
29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny.”N” P2002 Ab000dengan
indikasi Letak Sungsang, bhawa ibu yang bersalin dengan letak sungsang
memiliki resiko infeksi, pendarahan dan trauma persalinan.
5.2 Saran
Mengikat dampak yang terjadi dari kehamilan letak sungsang disini peran tim
medis terutama bidan sangat berarti yaitu:
a. Motivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan teratur
b. Memberikan penerangan pada ibu hamil tentang manfaat istirahat dan
tidur, aktivitas yang tidak belebihan
c. Bagi petugas kesehatan dalam menghadapi kasus letak sungsang
hendaknya memberikan penanganan yang cepat dan tepat sehingga tidak
menimbulkan komplikasi kemungkinan terjadi.
30
DAFTAR PUSTAKA
Taher Ben Ziah. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Obstetric Ginekologi. EGC,
Jakarta.
31