Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kehamilan adalah suatu hal yang sangat membahagiakan bagi seorang
wanita.Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Pada masa ini terjadi
perubahan perubahan pada diri seorang wanita.Salah satu perubahan tersebut yaitu
perubahan fisiologis keadaan perut yang semakin membesar yang dapat pula menentukan
letak janin dalam uterus. Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin
terhadap ruangan di dalam uteus dan tidak heran jika terdapat janin yang berada pada
posisi atau letak sungsang hingga akhir kehamilan atau menjelang persalinan.
Kematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi
bokong sebesar 4-5 kali dibanding presentasi kepala.Letak sungsang merupakan keadaan
dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di
bagian bawah kavum uteri.Letak sungsang terjadi pada 3-4% dari seluruh persalinan.
Kejadian letak sungsang berkurang dengan bertambahnya usia kehamilan kurang dari 28
minggu sebesar 25%, pada kehamilan 32 minggu 7% dan, 1-3% pada kehamilan aterm.
Banyak faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya letak sungsang,
di antaranya adalah multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa
dan panggul sempit (Hanifa, 2006). Namun ferkuensi sungsang ini akan menurun ketika
umur kehamilan semakin lanjut. Sebanyak 15 persen janin berpresentasi sungsang pada
kehamilan minggu ke-30; pada kehamilan minggu ke-35 proporsi ini menurun menjadi 3
persen. Bila tidak ada komplikasi kehamilan lainnya, kelahiran sungsang preterm (berat
< 2500 gr) membawa angka mortalitas 12 persen, sama dengan bayi post matur besar
(berat > 3500 gr). Janin matur dengan berat dalam rentang norma mempunyai angka
mortalitas 3 persen.
Letak sungsang ini akan memerlukan teknik persalinan yang berbeda dengan
persalinan letak kepala baik dalam persalinan pervaginam maupun sectio cesarea.
Persalinan pervaginam sungsang terdiri dari tiga jenis yakni spontan, manual aid dan total
ekstraksi dimana semuanya memiliki resiko terutama pada fetal seperti asfiksia dan
lainnya.
sedangkan indikasi untuk melakukan section cesarea pada letak sungsang sama
dengan indikasi umum section cesarea secara umum.( Rayburn, William F.
Dkk.2001.Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta )

1
Ada beberapa komplikasi yang mungkin timbul dalam persalinan sungsang yang
dapat mempengaruhi prognosis ibu dan bayi yang dilahirkan yang sedapat mungkin
dihindari dengan cara menguasai teknik persalinan sungsang dengan baik. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk mengkaji “Asuhan Kebidanan komprehensif pada Ny “N” G2
P1001 Ab000 UK 42–43 Minggu Dengan Letak Sungsang di RSKB Hasta Husada
Kepanjen.

2
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil
dengan preeklamsi berat secara komprehensif dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan.
b. Tujuan khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mahasiswa dapat mengumpulkan data ibu hamil
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah pada ibu hamil
3. Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial
4. Mahasiswa dapat merumuskan kebutuhan segera
5. Mahasiswa dapat menyusun rencana tindakan
6. Mahasiswa dapat mengimplementasikan masalah
7. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang
telah disusun dan melaksanakan evaluasi.
1.3 Manfaat
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Menambah pengetahuan tenaga kesehatan tentang asuhan kebidanan pada
ibudengan Letak Sungsang.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai dokumentasi dan bahan penulisan selanjutnya.
3. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang asuhan
kebidananserta sebagai penerapan ilmu yang didapatkan selama
perkuliahan

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Definisi
Kehamilan adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi (Sarwono, 2009). Sedangkan menurut Azfa (2012)
kehamilan adalah penyatuan spermatozoa dan sel telur untuk membentuk
pembuahan

2.1.2 Patofisiologi
Waktu pembuahan berjuta - juta sel mani dilepaskan yang bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk kesaluran sel telur. Perubahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi pada ketika sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur (Azfa,
2012)
Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak menuju
rongga rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang
dirongga rahim. Dari pembuahan sampai bersarang dirongga rahim memakan
waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi janin
dipersiapkan ari-ari atau plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi, nidasi
dan plasenta)

2.1.3 Lama Kehamilan


Lama kehamilan berlangsung sampai 280 – 300 hari atau 40 minggu atau 9
bulan 7 hari dengan perhitungan :
1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram berakhir disebut
keguguran
2. Kehamilan 29 – 36 minggul bila terjadi persalinan disebut prematuritas
3. Kehamilan 37 – 42 minggu disebut prematuritas

4
4. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut post date
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu :
Triwulan I : 1 – 14 minggu
Triwulan II : antara minggu 14 – 28 minggu
Triwulan III : antara minggu 29 – 42 minggu

2.1.4 Tanda-tanda kehamilan


1. Tanda-tanda tidak pasti menurut Bartini ( 2012 ) :
a. Perut dan payudara membesar
Karena adanya pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli
dan alveoli dimamae
b. Mual-muntah
Karena adanya peningkatan hormon pada kehamilan yang berakibat
timbulnya perasaan mual-muntah
c. Tidak haid
Tidak haid karena dipengaruhi faktor fisik, psikologis dan penyakit
d. Pigmentasi kulit
Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid. Plasenta yang
merangsang melano star dan kulit
e. Mengidam ( mengiginkan makanan tertentu )
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
2. Tanda-tanda pasti
a. USG
Dalam USG akan terlihat janin dan kantong kehamilan gambar ini
merupakan bukti otentik adanya kehamilan
b. Terdengar DJJ
Mulai terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu
c. Teraba gerakan janin
Gerakan janin akan dirasakan secara nyata oleh ibu pada minggu 18-20
minggu
d. Tes kehamilan (+)
e. Teraba bagian-bagian janin
Pada saat dipalpasi terasa pergerakan anak uk 18-20 minggu

5
2.1.5 Diagnosa
1. Pseudosiesis
Terdapat amenorea, perut membesar tetapi tanda-tanda kehamilan dan reaksi
kehamilan negatif
2. Kristama ovarli
Mungkin ada amenorhea perut penderita makin besar, tetapi uterusnya sebesar
biasa
3. Mioma uteri
Terjadi amenorhea perut penderita makin besar, uterus makin besar, kadang-
kadang tidak merata akan tetapi tanda-tanda kehamilan dan reaksi negatif
4. Vesika urinaria dengan retensio uteri
Uterus sendiri biasanya besar, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan
negatif

2.2 Konsep Persalinan


2.2.1 Defenisi
a. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke
dalam jalan lahir (Hanifa, 2006 )
b. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Mansjoer, 2000 )
c. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dar
uterus ibu (JNPK-KR. 2007)
d. Persalinan (parus=labor) adalah proses pengeluaran produk konsepsi yang
viable melalui jalan lahir biasa (Mansjoer, 1998 )

2.2.2 Klasifikasi Persalinan


Bentuk persalinan berdasarkan definisi :
1. Persalinan spontan , bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
2. Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
3. Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan
dari luar dengan rangsangan dari luar (Manuaba, 1998 )
Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat badan bayi
yang dilahirkan sebagai berikut :

6
a. Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin viable, berat janin di
bawah 500 gram, atau tua kehamilan di bawah 20 minggu
b. Persalinan immaturus kurang dari 28 minggu atau lebih dari 20 minggu
dengan berat janin antara 500-1000 gram
c. Persalinan prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang dapat
hidup tetapi belum aterm (cukup bulan). Berat janin antara 1000-2500 gram
atau tuam kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
d. Persalinan aterm
e. Persalinan postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2 minggu
atau lebih dari waktu partus yang diperkiraka(Hanifa, 2005)

2.2.3 Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan


1. Teori penurunan hormonal : 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi
penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai
penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh
darah sehingga akan timbul his bila kadar progesteron turun
2. Teori plasenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesteron yang akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
3. Teori distensi rahim : rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan
iskemia otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter
4. Teori iritasi mekanik : di belakang serviks terletak ganglion servikale (fleksus
Frankenhauser). Bila ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala
janin, akan timbul kontraksi uterus
5. Induksi partus (induction of labour). Dapat pula ditimbulkan dengan jalan :
gagang laminaria, amniotomi, dan oksitosin drip(Mochtar, 1998)
6. Teori keregangan Otot rahim mempunyai kemampuan merenggang dalam batas
tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan
dimulai
7. Teori penurunan progesteron. Produksi progesteron mengalami penurunan
sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin dan otot reahim akan mulai
berkontraksi pada tingkat penurunan progesteron tertentu
8. Teori oksitosin internal. Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst
posterior. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka
oksitosin dapat meningkatkan aktivitas

7
9. Teori prostatglandin. Konsentrasi prostatglandin meningkat sejak umur
kehamilan 15 minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Prostatglandin
dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan
10. Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis. Teori menunjukkan
pada kehamilan dengan anensepalus sering terjadi keterlambatan persalinan
karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini dikemukakan oleg Linggin
1973. Malapar pada tahun 1933 mengangkat otak (Manuaba, 1998)

2.2.4Tanda-Tanda Permulaan Persalinan


Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita
memasuki "bulannya" atau "minggunya" atau "harinya" yang disebut kala
pendahuluan (preparatory of labor). Ini memebrikan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Lightening atau settling atau tropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
3. Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung
kemih tertekan bagian bawah janin
4. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari uterus, kadang-kadang disebut "false labor pains"
5. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bisa bercampur
darah (bloody show) (Mochtar, 1998)

2.2.5 Tanda-Tanda Inpartu


1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada
Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan ialah :
1. Kekuatan yang mendorong janin keluar
His (kontraksi uterus)
Kontraksi otot-otot dinding perut
Kotraksi diafragma
Ligmentous action terutama lig.rotundum

8
2. Faktor janin
3. Faktor jalan lahir(Mochtar, 1998)

2.2.6 Kala Persalinan


Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :
Kala I : waktu untuk pembukaan serviks menjadi pembukaan lengkap(10cm)
Kala II : kala pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan his
ditambahkekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir
Kala III : waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri
Kala IV : waktu lahirnya uri selama 1-2 jam(Mochtar,1998)

2.3 Konsep Letak Sungsang


2.3.1 Defenisi
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim,
kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Mochtar, 1998). Letak sungsang
merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan
bokong di bagian bawah kavum uteri (Hanifa, 2006)
Disebut letak sungsang abapila janin membujur dalam uterus dengan bokong atau
kaki pada bagian bawah (Suya, I Gede Putu, 2003)

2.3.2 Klasifikasi
Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa bentuk
letak sungsang sebagai berikut :
1. Letak bokong murni
Teraba bokong, Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi dan Kedua
kaki berintak sebagai spalk
2. Letak bokong kaki sempurna
Teraba bokong dan Kedua kaki berada di samping bokong
3. Letak bokong tak sempurna
Teraba bokong dan di samping bokong teraba satu kaki
4. Letak kaki
Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
Dapat dibedakan : letak kaki bila kaki terendah; letak lutut bila lutut
terendah(Manuaba, 1998)

9
Posisi bokong ditentukan oleh sacrum, ada 4 posisi :
1. Left sacrum anterior (sakrum kiri depan)
2. Right sacrum anterior (sakrum kanan depan)
3. Left sacrum posterior (sakrum kiri belakang)
4. Right sacrum posterior(sakrum kanan belakang)(Mochtar, 1998 : 350)

2.3.3 Etiologi
Penyebab letak sungsang dapat berasal dari :
1. Sudut ibu
a. Keadaan rahim : rahim arkuatus, septum pada vagina, uterus dupleks, dan
mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta : plasenta letak rendah dan plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir : kesempitan panggul, deformitas tulang panggul,
terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
a. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
b. Hidrosefalus atau anencefalus
c. Kehamilan kembar
d. Hidramnioan atau oligohidramnion
e. Prematuritas (Manuaba, 1998)

2.3.4 Diagnosis
1. Palpasi
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong, dan punggung di bagian kiri
atau kanan.
2. Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat
3. Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus
4. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba os sacrum, tuber ischii, dan anus, kadang-kadang kaki (pada letak
kaki).(Mochtar, 1998)

Bedakan antara:
Anus : lubang kecil, tulang (-), isap (-), mekonium (+)

10
Kaki : tumit sudut 900, rata-rata jari
Lutut : patella, poplitea
Mulut : menghisap, rahang lidah
Tangam siku : jari panjang, tidak rata, patella (-)

2.3.5 Komplikasi
Menurut (Manuabba 2008)
1. komplikasi pada ibu
a. pendarahan
b. trauma persalinan
c. infeksi
2. komplikasi pada bayi
a. kemacetan persalinan kepala aspirasi air ketuban lendir
b. pendarahan akan odem jaringan otak
c. kerusakan medula obiongata
d. kerusakan persendian tulang leher
e. kematian karena asfeksia berat
3. trauma perssalinan
a. disiokasi frakura persalinan, tulang ekstrimitas
b. kerusakan alat vital: paru-paru dan jantung
c. disiokasi fraktura persendian tulang-tulang leher
4. infeksi
a. persalinan berlangsung lama
b. ketuban pecah pada pembukaan kecil
c. manipulasi dengan pemeriksaan dalam

2.3.6 Penatalaksanaan Letak Sungsang


1. Sikap sewaktu hamil
Usahakan merubah letak janin dengan vaskular.Tujuannya adalah untuk
merubah letak menjadi letak kepala. Hal ini dilakukan pada primi dengan
kehamilan 34 minggu, multi dengan usia kehamilan 36 minggu, dan tidak ada
panggul sempit, gemeli, atau plasenta previa. Syarat : pembukaan < 5cm,
ketuban masih ada, dan bokong belum turun atau masuk pap (Mochtar, 1998 )

11
Kontra indikasi untuk melakukan versi luar ialah panggul sempit, perdarahan
antepartum, hipertensi, hamil kembar, plasenta previa (Hanifa, 2006 : 615)
2. Persalinan diselesaikan dengan :
Pertolongan persalinan secara pervaginam :
a. Pertolongan fisiologis secara Brach
b. Ekstraksi parsial yaitu secara Klasik, secara Mueller, dan
SecaraLoevset
c. Persalinan kepala yaitu secara Maureceu Veil Smellie dan
mempergunakan ekstraksi forcep
d. Ekstraksi bokong totalis yaitu secara ekstraksi bokong dan ekstraksi kaki
e. Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea (Manuaba, 2006)

2.4 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan


1 Pengkajian Data
Tanggal.......
Jam...........
Tempat......
a. Data Subjektif
1. Biodata
Meliputi data ibu nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
Semua data ini untuk mengetahui, identitas, tingkat pengetahuan, serta
status sosial ibudi masyarakat. Selain itu juga mencakup data suami
nama, umur agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
2. keluhan Utama
Ibu mengatakan kecang-kecang dri jam 02:00 WIB, dan mengeluarkan
lendir bercampur darah
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Apakah ibu pernah menderita penyakit yang menular (HIV/AIDS, TBC,
Hepattitis) Menurun (Hipertensi, Asma, DM) Menahun (Jantung, Ginjal,
Paru-paru)

12
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit yang menular
(HIV/AIDS,TBC,Hepattitis) Menurun (Hipertensi, Asma, DM) Menahun
(Jantung, Ginjal, Paru-Paru)
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Apakah ibu sedang menderita penyakit yang menular (HIV/AIDS, TBC,
Hepattitis) Menurun (Hipertensi, Asma, DM) Menahun (Jantung, Ginjal,
Paru-paru)
6. Status perkawinan
ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan mendapatkan
gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan. Beberapa
pertanyaan yang dapat diajukan antara lain sebagai berikut :
a. berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali?
b. Lama pernikahan?
c. Ini adalah suami yang ke?
7. Riwayat menstruasi
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan masa nifas,
namun dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran
tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang
harus kita perolehdari riwayat menstruasi antara lain :
a.menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita indonesia
pada umumnya mengalami menarche sekitar 12 sampai 16 tahun.
b.siklus menstruasi adalah jarak menstruasi yang dialami dengan menstruasi
berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari,apakah
matur atau tidak
c. volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang
dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid.
Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit.
Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subyektif, namun kita
dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung,
misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari.

13
8. Riwayat kehamilan,persalinan,nifas,dan KB
Hal ini penting untuk mengetahui faktor resiko pada persalinan
berikutnya. Yang perlu ditanyakan : kehamilan, penolong, apakah
masalah/gangguan kesehatan yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan,
seperti perdarahan, kelainan letak juga riwayat pre eklamsi. Selain itu
ditanyakan pula tempat melahirkan, cara melahirkan(spontan atau dengan
tindakan) begitu juga dengan kelahiran anak meliputi BB, PB, jenis
kelamin, dan keadaan sekarang (hidup atau mati).
9. Riwayat kehamilan sekarang
Apakah ada keluhan saat hamil ini, berapa kali periksa hamil dan di
mana, apasudah ibu dapatkan selama kehamilan, kapan gerakan janin
mulai dirasa danberencana melahirkan di mana.Apakah ibu sudah pernah
TT, berapa kali dan pada usia kehamilan berapa.
10. Riwayat KB
Ibu pernah menggunakan kontrasepsi apa, apa rencana KB, alasan
memilih KB tersebut dan ingin berapa lama.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
makan dengan cukup kalori,cukup protein,banyak sayur-sayuran dan
buah-buahan minum 3 liter/hari
b. Eliminasi
BAK dapat dilakukan sendiri
BAB sudah lama ada dalam 3-4 hari post partum
c. Istirahat
anjurkan istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan
berlebihan,melakukan aktifitas rumah tangga,kebutuhan tidur kurang
kebih 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari
d. Personal hygiene
anjurkan segera menjaga kebersihan seluruh tubuh kebersihan
vulva,vulva harus selaludalam keadaan bersihsetelah BAK/BAB harus
selalu dikeringkan daerah luka sehingga mencegah trjadinya infeksi

14
b. Data Obyektif
Tanggal : …....
Jam : ……
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Lemah/Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70-140/90 mmHg
N : 70-90 x/mnt
S : 36,5-37,5c
RR : 16-24 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : bersih, hitamk, tidak ada ketombe
Muka : tiadak ada odem dan pucat, tidak terdapat closma gravidarum
Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
Hidung : bersih, tidak ada secret
Telinga : simetris dan tidak ada secret
Mulut : bibir merah muda, tidak ada caries dan karang gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tyroid dan limfe
Dada : tidak ada retraksi dinding dada
Genetalia : tampak keluar lendir bercampur darah
Abdomen : tidak ada bekas operasi dan pembesaran sesuai usia kehamilan
Ekstrimitas : simetris, dan tidak tampak odem
Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjer tiroid dan limfe
Payudara : tidak ada nyeri tekan, dan benjolan abnormal, clostrum (-)
Abdomen
Leopold I : TFU 36 cm teraba, keras, bulat dan melenting (kepala)
Leopold II : pada bagian kiri teraba bagian yang datar, keras, memanjang
seperti papan (punggung) sebelah kanan teraba bagian kecil
Leopold III : teraba bulat, lembek dan tiak melenting (bokong)
Leopold IV : bagian terbawah belum masuk PAP

15
Ekstrimitas : tidak teraba odem pada ekstrimitas atas maupun bawah
Auskultasi
Dada : tidak ada wheezing dan ronchi
Abdomen : adanya bising usus, DJJ 142 x/menit
Perkusi
Ekstrimitas : reflek patela (+/+)

3. Pemeriksaan penunjang
Merupakan data yang diperoleh dari hasil laborat,yang perlu dilakukan dalam
pemeriksaan laborat adalah Hb,Leokosit,Eritrosi,Trombosit,PCV,Gula darah.

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


DX : NY… G… P… Ab… UK … mgg dengan Letak Sungsang
DS : Ibu mengatakan kencang-kencang dari jam 02:00 WIB, dan mengeluarkan
lendir bercampur darah
DO :
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
TTV:TD : 100/60-130/90 mmHg
N : 70-90 x/mnt
S : 36,5-37,5
RR : 16-24 x/mnt
HPHT : 15-03-2017
TP : 22-12-2018
TFU : 36 cm
Masalah :Kecemasan sehubungan dengan letak sungsang
DS : Ibu mengatakan cemas dan khawatir dengan kondisinya
DO : Ibu tanpak cemas

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


a. pada ibu : Infeksi
Pendarahan

16
Trauma Persalinan
b. pada bayi :Distosia Bahu
Asfiksia
Infeksi

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


a. Induksi persalinan
b. Mengnjurkan untuk melakukan sc
c. Kolaborasi dengan dr.SpOG
d. Seksio sesarea

V. INTERVENSI
Tanggal : ……
Jam : ……
DX : NY … G… P… Ab… UK… mgg dengan Letak Sungsang
Tujuan : Kehamilan dapat berjalan dengan normal dan tidak terjadi komplikasi
pada ibu dan bayi
Kriteria hasil : Ibu mengerti tentang kondisi kesehatan dan kehmilan
TTV : TD : 100/60-130/90 mmHg
N : 70-90 x/mnt
S : 36,5-37,5c
RR : 16-24 x/mn
HPHT : 15-05-2017
TP : 22-02-2018
TFU : 27 cm
Intervensi
1. Melaukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi terapeutik
R/Terjalin rasa percaya diri pasien kepada petugas kesehatan, sehingga pasien
dapat lebih kooperatif
2. Observasi TTV, pemeriksaan DJJ
R/Mengetahui tingkat keehatan ibu dan janin
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R/Peningkatan pengetahuan tentang kondisi kehamilan
4. Lakukan infom consent

17
R/Untuk persetujuan tindakan
5. lakukan kolaborasi dengan dr SpOG
R/ untuk pemberian terapi yang tepat
Masalah
Kecemasan berhubungan dengan pecahnya ketuban
DS : Ibu mengatakan cemas dan khawatir dengan kondisinya
DO : Ibu tanpak cemas
Tujuan : Kehamilan dapat berjalan dengan normal dan tidak terjadi
komplikasi pada ibu dan bayi
Kriteria hasil : Ibu mengerti tentang kondisi kesehatan dan kehmilan

VI. IMPLEMENTASI
Disesuaikan dengan intervensi

VII. EVALUASI
Menggunakan metode SOAP

18
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN DATA


Tanggal : 09 Januari 2018
Jam : 06.30 WIB
Tempat : RSI UNISMA

A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny’’N’’ Nama suami : Tn’’P’’
Umur : 26 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Gajayan Alamat : Jl.Gajayana

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak kedua ibu merasa kencang-kencang mulai jam
02:00 WIB dan mengeluarkan lendir bercampur darah.
3. Riwayat Kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, hepatitis,
HIV/AIDS). meurunan seprti (hipertensi,asmam, DM), dan menahun
(jantung, ginjal dan paru-paru)
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan hamil anak kedua, dan merasakan kencang-kencang sejak jam
02:00 WIB lalu ibu pergi ke bidan jam 05:00 WIB setelah dilakukan pemeriksaan
hasilnya pembukaan 4cm dengan letak sungsang lalu pada jam 06:00 WIB bu di
rujuk oleh bidan ke RSI UNISMA

19
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit menular
(TBC, hepatitis, HIV/AIDS). Menahu (jantung, ginjal, dan paru-paru), dan
meurunan seprti (hipertensi,asma,DM).
6. Riwayat Menstruasi
Menarche :10 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Keluhan :-
Banyak : 2-3 softex/hari
HPHT : 15- 03- 2017
HPL : 12- 12-2018
UK :42-43 MINGGU
7. Riwayat perkawinan
Suami Istri
Umur menikah : 26 th Umur menikah : 21 tahun
Status menikah : Menikah Status menikah : Menikah
Menikah : 1 kali Menikah : 1 kali
Lama pernikahan : 5 tahun Lama menikah : 5 tahun

8. Riwayat Kehamilan, Pesalinan dan Nifas yang lalu.


Kehamilan
Nifas
Persalinan
No
Jenis Penolg Sex BB, PB H/M umur Penyulit ASI

1 norma bidan Laki-laki 3000/ 50 H 5 th - esklusif

2 H A M I L I N I

9. Riwayat kehamilan sekarang

20
Trimester I: Periksa di bidan , 2x kunjungan , keluhan mual ,muntah,
terapi b6, ibu tidak pernah minum jamu dan oyok
Trimester II:periksa di bidan, 1x kunjungan,keluhan tidak ada, terapi Fe,
B6, tidak ada keluhan. Ibu tidak pernah minum jamu dan
oyok dan sudah melakukan USG.
Trimester III:Periksadibidan, 2x kunjungan , keluhan tidak ada, terapi Fe,
Dan vitamin ibu tidak pernah minum jamu dan oyok
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan KB suntik 3 bulan, selama 3 tahun
11. Pola kebiasaan sehari-hari
No Kebiasaan Saat di Rumah Saat di RS
1. Nutrisi Ibu makan 3 kali/hari, porsi Ibu puasa
1 piring, komposisi nasi, dikarenakan akan
sayur,tempe, tahu , telur dan dilakukan operasi
kadang-kadang
mengkonsumsi daging,
minum 6-7 gelas/hari
2. Eliminasi BAB 1-2 kali/hari.
BAK 4-5 kali/hari. BAK 100 cc
3. Istirahat dan Tidur siang + 1- 2 jam/hari, Tidur siang + 1- 2
tidur dan tidur malam + 7-8 jam/hari,
jam/hari
4. Personal Ibu mandi 2x/hari, gosok Ibu diseka
hygiene gigi 2x/hari,ganti celana
dalam setiap kali mandi dan
karmas 2x/hari
5. Aktifitas Ibu melakukan pekerjaan Ibu bedrest
rumah seperti masak,
mencuci, menyapu,
menyetrika, dan dll

21
B. Data Objektif.
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 73 x/menit
Tinggi badan : 157 cm
BB Sebelum hamil : 48 kg
BB Saat Hamil : 62 kg
Penambahan BB : 14 kg
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Rambut : hitam bersih dan tidak ada ketombe
Muka : bentuk muka bulat, tidak pucat dan sembab
Mata : simetris, konjungtiva merah muda dan sklera putih
Hidung : simetris, bersih tidak ada pernafasan cuping hidung dan
Secret
Telinga : simetris, bersih tidak ada serumen
Mulut : simetris, bibir merah mudah, tidak ada caries dan karang
Gigi
Dada : tidak tampak retrasksi didnding dada, dan puting susu
menonjol
Abdomen : bersih, tidak ada bekas operasi
Genetalia : adanya pengeluaran lendir bercampur darah
Elstrimitas : tidak ada odem pada ekstrimitas atas dan bawah
b. Palpasi
Kepala : tidak teraba benjolan abnormal
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjer tyroid dan limfe
Axila : tiak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada : tidak ada nyeri tekan
Abdomen
Lopold I :TFU 33 cm pada fundus teraba bulat keras dan melenting
(kepala)

22
Leopold II : pada bagian kanan ibu teraba panjang, keras, seperti papan
(punggung), pada bagian kanan ibu teraba bagian-bagian
kecil janin (ekstrimitas)
LeopoldIII : pada bagian bawah teraba bulat, lembek, dan tidak melenting
(bokong)
Leopold IV : bagian terdahulu belum masuk PAP
Ekstrimitas : tidak teraba odem pada ekstrimitas atas dan bawah
Auskultasi
Dada : tidak terdengan ronchi maupun weezhing
Abdomen : bising usus normal,DJJ 142 x/ menit
Ekstrimitas : reflek patela (+/+)

e. Pemeriksaan dalam
Hasil VT : v/v bloodslym (+), pembukaan 4 cm, eff 50%, ketuban (+),
bagian terdahulu bokong, molase 0, H 1
f. Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium
Pemeriksaan LAB Hasil Nilai normal
Hemoglobin 12,5 g/dl L 13,5-18 P 12-16
Hematikrit 36,7 % L 40-54 P 35-47
Hitung eritosit 4,75 juta/cmm L4,5-6,5 P 9,0-6,0
Hitung leokosit 9,900 /cmm 4.000-11.000
Hitung jenis 0/0/2/3/82/15/3 1-5/0-1/50-70/20-35/3-5
Hitung trombosit 178.000 150.000-450.000
Masa pendarahan 2’00’ < =5
Masa pembekuan 9’00’ <=15
Golongan darah O
GDS 76 mg/dl <140
HBSAG Negatif

23
3.2.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Ny. “N” G2P10001Ab100 UK 42-43 minggu Janin Tunggal/Hidup/Intra
Uterin Letak Sungsang.
Ds : Ibu mengatakan hamil anak kedua, kencang-kencang mulai jam 02:00
WIB mengeluarkan lendir bercampur darah.
Do :
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: baik
Kesadaran: composmentis
Tekanan darah :120/70 mmHg
Nadi : 73x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Tinggi badan : 157 cm
Berat badan : 62 kg
Leopold I : TFU 33 cm pada fundus teraba keras, bulat dan melenting
(kepala)
Leopold II : pada bagian kanan ibu teraba panjang, keras sepeti papan
(punggung),dan pada bagian kanan ibu teraba bagianbagian
janin (extrimitas)
Leopold III:bagian bawah perut ibu teraba bulat lembek dan tidak
melenting
Leopold IV: bagian terdahulu belum masuk PAP
Hasil VT : v/v bloodslym (+), pembukaan 4 cm, eff 50%, ketuban (+),
bagian terdahulu bokong, molase 0, H 1
3.3.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
1. Ibu
a. Infeksi
b. Pendarahan
c. Trauma Persalinan

24
2. Bayi
a. Infeksi
b. Asfeksia
c. Distosia Bahu

3.4.IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Kolaburasi dengan dokter SpOG untuk pemberian terapi yang tepat.

3.5.INTERVENSI
Tanggal :09 Januari 2018
Jam : 08:00 WIB
Dx :Ny.“N”G2P1001Ab100 UK 42-43 minggu Janin Tunggal/Hidup/Intra
Uterin dengan Letak Sungsang.
Tujuan :Setelah di berikan Asuhan Kebidanan pada Ny”N” Selama 1 x24
jam diharapkan mencegah terjadinya komplikasi
Kriteria hasil :
Keadaan umum : baik
Tekanan darah : 110/70-140/90 mmHg
Nadi : 70-90 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Temperatur : 36,5 – 37,5 oC
Pada bayi tidak terjadi infeksi, asfeksia dan hipoksia
Pada ibu tidak terjadi infeksi
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan Ibu dan keluarga
R/pasien dan keluarga lebih kooperatif
2. Lakukan observasi TTV dan DJJ
R/mendeteksi dini terjadinya komplikasi
3. beritahu kondisi ibu saat ini dan berikan infom coice
R/ ibu mengerti kondisinya, dan membantu ibu, keluarga dalam
mengambil keputusan

25
4. Inform consent untuk persiapan operasi
R/ memberi persetjuan untuk dilakukan operasi
5. Lakukan kolaborasi dengan dr SpOG.
R/ untuk pemberian terapi yang tepat

3. 6.IMPLEMENTASI
Tanggal : 09Januari 2018
Jam : 09. 00WIB
Dx :Ny.“N”G2P1001Ab100 UK 42-43minggu Janin Tunggal/Hidup/Intra
Uterin Dengan Letak Sungsang.
Pukul 09.20 Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga untuk menjalin kerja
sama yang baik dan rasa percaya antara klien dan petugas
kesehatan
Pukul 09.30 Melakukan TTV
- KU : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan darah : 121/68 mmHg
- Pernafasan : 21 x/menit
- Nadi : 84x/menit
- Suhu : 36,20 C
- DJJ : 142x/ menit
Pukul 09.33 Memberitahu kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat namun
letak bayi sungsang sehingga perlu dilakukan tindakan operasi.
Pukul 09.35 Melakukan infomed consent pada ibu dan keluarga sebagai
persetujuan tindakan medis.
Pukul 09.40 Rencana tindakan operasi oleh dr SpOG
Persiapan tindakan
-mengganti pakaianpasien dengan baju OK
- pasien dipuasakan
- infus RL grojok 1500 cc
-memasang kateter dan urin bag

26
- skiren pubis
- skin test Ceftazidime 1 gr, alergi (-)
- injeksi bolus ceftazidime, ketorolac 2 ml, ranitidin 2 ml.
- mengantar pasien ke ruang OK
3.7 EVALUASI
Tanggal : 09Januari 2018
Jam : 11.00 WIB
S : Ibu mengatakan nyeri luka bekas operasi
O :
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36oC
A :Ny. “N” P2002Ab100 Post Sc Hari Ke – 1
P :
-observasi TTV, TFU,kontraksi uterus, luka operasi, pendarahan
pervaginam
- Bila tidak mual muntah lakukan makan dan minum
- mobilisasi bertahap, mirng kiri kanan
- Injeksi sesuai jadwal
Cefta 2x1, ketorolac 3x1
- IUFD RL drip oksitosin 10 IU 20 TPM.

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 10 Februari 2018


Jam : 06:00 WIB
S : pasien mengatakan nyeri luka operasi
O : K/U : cukup
Kesadaran : composmetis
TD : 110/70 mmHg

27
N : 67 x/menit
S : 376,30C
RR : 18 x/ menit
TFU 2 jari di bawah pusat, kontrasi uterus baik, luka operasi tidak ada
Rembesan
A : Ny ‘’N’’ P2002AB100 dengan post sc hari ke-2
P : observasi TTV, TFU, kontraksi uterus, luka operasi
- seka pasien
- injeksi terjadwal cefta 2x1, ketorolac 3x1
- IUFD oksitosin 10 IU 20 TPM

28
BAB 1V
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjangan yang


terjadi antara teori dengan kasus dilapangan. Dalam kasus ini tidak ada
kesenjangan dengan teori.
a. dalam pengkajian data baik subyektif maupun objektif dalam teori dan kasus
terdapat kesamaan
b. Dalam mendiagnosa terdapat keterkaitan yang erat dan terjadi kesenjangan antara
teori dan kasus dilapangan
c. Diagnosa masalah dan potensial dalam kasus serta teori tidak jau berbeda
d. perencanaan yang telah direncanakan sesuai dengan diagnosa dan masalah sesuai
dengan teori
e. Evaluasi yang dilakukan setelah diadakannya implementasi berjalan sesuai dengan
perkembangan keadaan pasien dan hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan
teori

29
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny.”N” P2002 Ab000dengan
indikasi Letak Sungsang, bhawa ibu yang bersalin dengan letak sungsang
memiliki resiko infeksi, pendarahan dan trauma persalinan.
5.2 Saran
Mengikat dampak yang terjadi dari kehamilan letak sungsang disini peran tim
medis terutama bidan sangat berarti yaitu:
a. Motivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan teratur
b. Memberikan penerangan pada ibu hamil tentang manfaat istirahat dan
tidur, aktivitas yang tidak belebihan
c. Bagi petugas kesehatan dalam menghadapi kasus letak sungsang
hendaknya memberikan penanganan yang cepat dan tepat sehingga tidak
menimbulkan komplikasi kemungkinan terjadi.

30
DAFTAR PUSTAKA

Cristine ibrahim. 2002. Perawatan Kebidanan Jilid 3. Bratara, Jakarta.

FKUI, 2002. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1 Dan 3. FKUI,Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Saku Pelayanan


Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan

Llewellyn, Derek dan Jones. 2001. Dasar-Dasar Obtetri Dan Ginekologi.


Hipokrates, Jakarta.

Mansjoer, Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran jilid I. Media Aesculapius,


Jakarta.

Marillin, E Doengus. 2002. Rencana Perawatan Maternitas Dan Bayi. EGC,


Jakarta.

Manuaba. 2009a. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta.

Manuaba, I Gde. 2008b. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana . EGC , Jakarta.

Muchtar rustam, 2002. Sinopsis Obstetri Obstetri Fisiologis, Obstetri Patologis


Edisi 2. EGC, Jakarta.

Sujiyatini, dkk. 2009. Asuhan Patologi Kebidanan . Nuha Medika, Jogyakarta.

Taher Ben Ziah. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Obstetric Ginekologi. EGC,
Jakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai