Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan kualitas
hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam kandungan. Oleh karena itu
kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di
kemudian hari.
Menurut Leimena 1993 kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang
sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya tanpa
memandang lama dan lokasi kehamilannya
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan
salah satu faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. AKI dan
AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terbukti dengan adanya kematian ibu yang
sangat bervariasi antara 5 sampai 100.000 per kelahiran hidup. Dan kematian perinatal
yang berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran hidup. Angka kematian ibu tersebut
harus dapat ditekan menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi
ditekan menjadi 49,8 per 1000 kelahiran hidup.
Maka dari itu pemeriksaan antenatal perlu sekali dilakukan untuk memastikan
keadaan ibu dan janin secara berkala serta untuk mengetahui secara dini apabila ada
penyimpangan atau kelainan yang ditemukan. Dengan tujuan agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan
bayi dengan sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti secara teknis harus dikuasai
oleh setiap pelaksana program KIA di lapangan agar kualitas pelayanan dapat terjamin.
Apabila pada ibu hamil dengan primigravida/ multigravida umumnya banyak masalah
yang berhubungan dengan kehamilannya karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
kehamilannya. Oleh karena itu penting bagi ibu hamil primigravida/multigravida untuk
melakukan kemungkinan faktor resiko tinggi bisa ditemukan.

1
1.2. TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah
dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan
dalam memecahkan masalah khususnya pada Ny. I GI P00000 36 Minggu dengan
Letak Sungsang di RB Anugrah Surabaya.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1. Pengkajian data pada ibu hamil dengan letak sungsang.
2. Menganalisa data pada ibu hamil dengan letak sungsang.
3. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah potensial
pada ibu hamil dengan letak sungsang.
4. Mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi pada ibu
hamil dengan letak sungsang.
5. Menyusun rencana kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
6. Melaksanakan tindakan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
7. Evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.

1.3. METODE PENULISAN


Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah :
1. Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan
peristiwa dan gejala yang terjadi.
2. Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen dan studi kepustakaan.
3. Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas
kesehatan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari.
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR

2
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori meliputi konsep dasar kehamilan dan asuhan kebidanan pada
kehamilan.
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/masalah, diagnosa
potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan
rencana tindakan dan evaluasi.
BAB IV Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 DEFINISI KEHAMILAN (GRAVIDARUM)


Kehamilan (Gravidarum) merupakan mulainya konsepsi (pembuahan) dan
berakhirnya persalinan.
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira – kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan
matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan post matur /
post date, sedangkan kehamilan antara 28 – 36 minggu disebut kehamilan premature.

2.2 TANDA – TANDA PASTI HAMIL


Tanda – tanda kehamilan dibagi dalam 2 golongan :
1. Tanda –tanda pasti hamil
Yaitu tanda obyektif yang didapat dari si penderita oleh si pemeriksa
a. Mendengar DJJ
b. Melihat, meraba atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
c. Melihat rangka janin dengan sinar Rongent atau dengan USG
Apabila tidak diketemukan salah satu dari tanda diatas maka diagnosa kehamilan
dapat disimpulkan dengan pasti, tetapi tanda – tanda pasti dapat dilihat pada
kehamilan yang sudah lanjut diatas 4 bulan. Tetapi pada kehamilan 10 minggu
kantong kehamilan sudah nampak. Jika dilihat pada USG dan umur kehamilan 12
minggu denyut jantung anak sudah bias dilihat.
2. Tanda – tanda mungkin hamil
Tanda – tanda mungkin hamil diperoleh dari pasien (tanda – tanda subyektif) dan
dari hasil pemeriksaan (tanda – tanda obyektif).
a. Tanda – tanda subyektif
1. Amenorrhea
Pada wanita yang sehat dengan haid yang teratur, amenorrhea menandakan
kemungkinan hamil.
2. Mual muntah
3. Ibu merasakan pergerakan anak

4
4. Sering kencing karena rahim yang membesar menekan pada kantung kemih
5. Perasaan dada berisi dan agak nyeri’
b. Tanda –tanda obyektif
1. Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim, pada pemeriksaan
dalanm dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar
bentuknya. Kadang – kadang pembesaran tidak rata tetapi telur yang bernidasi
lebih cepat tumbuhnya. Tanda ini dikenal dengan tanda “Piscaseck”,
konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak terutama di
daerah istmus uteri sehingga bila luka letakkan 2 jari dalam forniks posterior
dan tangan yang lain pada dinding perut di atas symphisis. Maka symphisis
seolah – olah tidak teraba, dimana korpus uteri sama sekali terpisah dari
serviks. Tanda ini disebut “Tanda Hegar”.
2. Perubahan Pada Serviks
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras (seperti ujung hidung), dalam
kehamilan serviks menjadi lunak (seperti bibir / ujung bawah daun telinga).
3. Kontraksi Braxton Hiks
Waktu palpasi atau toucher, rahim yang lunak seketika menjadi keras karena
kontraksi.
4. Ballotement
Pada bulan ke IV dan V janin itu kecil bila dibandingkan dengan banyaknya
air ketuban sehingga bila rahim di goyangkan, anak melenting di dalam rahim
sehingga seluruh badan janin melenting. Ballotement semacam ini disebut
“Ballotement Intoto” yang fungsinya untuk membedakan ballottement yang
timbul pada kehamilan yang tua.
5. Meraba Bagian Anak
Dapat dilakukan bila anak sudah besar, tetapi kadang – kadang tumor padat
(mioma, fibrosa) dapat menyerupai bentuk anak.
6. Pemeriksaan Biologis
Tidak dimasukkan tanda pasti karena keadaan lain dapat menimbulkan reaksi
yang positif.
7. Pemeriksaan Perut
Setelah bulan ke III rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesar
perutnya.

5
8. Keluarnya Colostrum
9. Cloasma Gravidarum
Hyperpigmentasi kulit seperti pasda muka / topeng kehamilan,
hyperpigmentasi areola dan papilla mammae, hyperpigmentasi linea alba
(putih) menjadi linea nigra (hitam).
10. Tanda Chadwick
Warna selaput lender vulva dan vagina menjadi kebiruan.

2.3 KELUHAN – KELUHAN YANG SERING DIDAPATKAN PADA WANITA


HAMIL DAN CARA MENGATASINYA
1. Mual dan muntah
Biasanya timbul pada bulan ke II dan hilang setelah bulan ke III lewat. Mual muntah ini
timbul terutama pada pagi hari ketika perut kosong (Morning Sickness), cara mengatasi :
a. Makan sedikit – sedikit / yang ringan – ringan (biscuit dan teh) sebelum dari tempat
tidur.
b. Makan dalam porsi kecil tapi sering.
c. Dapat diberikan vitamin B complex, vitamin C dan Sedativa.
2. Sakit pinggang
Sebagian besar disebabkan oleh karena perubahan sikap badan pada kehamilan yang lanjut
karena titik berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi
dengan lordosis yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan spasmus otot – otot
punggung.
3. Varices
Varices dipengaruhi oleh factor keturunan, berdiri lama dan usia dalam kehamilan ditambah
besar factor hormonal (progesterone) dan bendung pada panggul.
4. Sesak napas
Disebabkan karena rahim yang membesar, mendesak difragma ke atas. Cara mengatasinya
dengan tidur dengan bantal yang tinggi dapat mengurangi sesak.
5. Haemoroid atau wasir
Pelebaran vena – vena dan anus, tidak berbeda dengan varices dapat bertambah besar dalam
kehamilan karena bendungan darah di dalam rongga panggul. Cara mengatasi :
a. BAB teratur untuk mengurangi bendungan dalam panggul
b. Kalau perlu beri supositoria haemorrhodales

6
c. Operasi bila perdarahan banyak
6. Sakit kepala
Biasanya timbul pada kehamilan muda dan sukar menentukan sebabnya, pada pertengahan
kehamilan hilang atau berkurang dengan sendirinya, sakit kepala pada trimester terakhir
kemungkinan gejala PEB.
7. Oedem
Paling sering timbul pada kaki dan tungkai bawah. Harus selalu dibedakan apakah tidak
disebabkan “Toxemia Gravidarum”. Apabila disebabkan oleh tekanan dari rahim yang
membesar pada vena – vena panggul maka dengan istirahat akan hilang, baiknya kaki
ditinggikan kalau tidur (malam hari terasa dan akan hilang pada pagi hari).
8. Flour albus (darah putih, keputihan)
Pada umumnya cairan pada vagina bertambah dalam kehamilan tanpa sebab – sebab yang
patologis dan sering tidak timbul keluhan. Tetapi apabila flour albus sangat banyak dan
timbul gatal disekitar kemaluan maka harus dicariapakah tidak disebabkan oleh Candida
albican / Gonococcus Trichomonas Vaginalis.

2.4 ANTE NATAL CARE


Adalah suatu perwatan sebelum anak lahir yang ditujukan pada ibu maupun bayi yang
dikandung guna mencegah hal – hal yang kurang baik.
1. Tujuan Ante Natal Care
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan perkembangan kehamilan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi.
c. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil termasuk riwayat secara umum kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.’
e. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
2. Pemeriksaan kehamilan
Dilakukan paling sedikit 4 kali dalam kehamilan yaitu :
1 kali pada trimester pertama

7
1 kali pada trimester kedua
2 kali pada trimester ketiga
3. Pelayanan / Asuhan Standart Minimal termasuk “7T”
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Ukur tekanan darah
TFU
Imunisasi TT
Tablet Fe
Tes PMS
Temu wicara

2.5 DEFINISI KELAINAN LETAK


Merupakan keadaan dimana janin terletak sungsang memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong bagian bawah di cavum uteri.

2.6 MACAM LETAK SUNGSANG


a. Letak sungsang sempurna (Complete Brech)
b. Letak bokong murni (Frank Brech)
c. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Brech)
- Kedua kaki : letak kaki sempurna
- Satu kaki : letak kaki tidak sempurna
- Kedua lutut : letak lutut sempurna
- Satu lutut : letak lutut tidak sempurna
2.6.1 Penyebab Letak Sungsang
1. Gerakan janin yang bebas (karena rongga rahim terlalu luas), seperti hidramnion,
prematur, grandemulti gravida
2. Gangguana akomodasi janin, seperti tumor uterus, gemelli, IUFD
3. Gangguan fiksasi kepala, seperti placenta previa, kesempitan panggul,
hidrocefalus / anencefalus
2.6.2 Penyulit Letak Sungsang
a. Penyulit Pada Kehamilan
Bila versi luar gagal karena penderita menegangkan otot – otot dinding perut,
penggunaan narcosis dapat dipertimbangkan. Kerugian penggunaan narcosis untuk

8
versi luar antara lain : narcosis harus dalam, sebab dengan narcosis ringan versi
luar jauh lebih sulit dibandingkan dengan bila klien tetap dalam keadaan sadar.
Disamping itu, karena klien tidak merasakan sakitada bahaya kemungkinan
digunakannya tenaga berlebihan dan dapat mengakibatkan lepasnya placenta.
b. Penyulit Pada Persalinan
1. Penyulit ibu
a. Perdarahan
b. Trauma jalan lahir
c. Infeksi
2. Penyulit janin
a. Suffocasi
b. Asphixia fetalis
c. Intracanial injury
d. Fraktur

2.7 PENANGANAN DALAM KEHAMILAN


Apabila pada waktu pemeriksaan ANC dijumpai letak sungsang terutama pada
primigravida hendaknya diusahakan melakukan versi luar menjadi presentasi kepala. Versi
luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34 – 38 minggu. Pada umumnya versi luar pada
kehamilan ke 34 minggu belum perlu dilakukan karena kemungkinan besar janin masih dapat
memutar sendiri. Sedangkan setelah minggu ke 38 versi luar sulit berhasil karena janin sudah
besar dan jumlah air ketuban relative berkurang.
 Kontra Indikasi
1. Hipertensi
2. Ante Partum Blooding
3. Gemelli
4. Hidrocefallus
5. Hidramnion
6. Fetal Distress
7. Cacat Rahim
 Syarat Versi Luar
1. Pembukaan kurang dari 4 cm
2. Bagian terendah belum masuk PAP

9
3. Selaput ketuban masih utuh
4. Saat mengerjakan versi luar kehamilan 34 – 38 minggu
5. Janin dapat lahir pervaginam
6. Dinding perut harus cukup tipis dan rileks

10
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2007 Jam 16.00 WIB


Tempat : RB AnugrahSurabaya

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Istri : Ny. I Nama Suami : Tn. Z
Umur : 17 tahun Umur : 22 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Tukang
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Wnokitri VIII/49
2. Status Perkawinan
 Perkawinan ke : I
 Usia Menikah : 17 th
 Lama Kawin : 6 bulan
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama dengan usia
kehamilan 9 bulan dan tidak ada keluhan.
4. Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun ataupun menahun
seperti : DM, Ashma, TBC, HT, Hepatitis.
Ibu mengatakan pernah menderita penyakit Gastritis.
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan, dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun
ataupun menahun seperti HT, DM, TBC, Ashma, Hepatitis dan tidak ada riwayat
keturunan kembar.

11
6. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
 Menarche : ± 15 th
 Siklus/Lama : Teratur ± 30 hari / ± 7 hari.
 Banyak : ± 2-3 kotex/hari.
 Warna / Bau : Merah segar / anyir.
 Keluhan : Dismenorhea (-), flour albus (-).
 HPHT : 10-10-2006
 HPL : 17-07-2007
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Anak Nifas KB
Keada
Perkawinan Tem Penyu Hdp/ an
Ke Usia Jenis Penolong BBL Sex ASI
pat lit mati terakhi
r

1 1 Hml ini

c. Riwayat kehamilan sekarang


 Trimester I : ANC 1 kali di Puskesmas oleh bidan. Keluhan saat UK 0-12
minggu ibu mual kadang-kadang muntah.
 Trimester II : ANC 1 kali di RB Anugrah oleh bidan. Pergerakan janin
sudah dirasakan pada usia kehamilan 4 bulan oleh ibu.
 Trimester III : ANC ± 1 kali di RB Anugrah oleh bidan. Pergerakan janin
masih dirasakan oleh ibu.
7. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 2 kali sehari, porsi sedang, (nasi, lauk-
pauk, sayur). Minum ± 4-5 gelas / hr (air putih, teh manis)
Selama hamil : Ibu mengatakan makan 3 kali sehari, porsi sedang (nasi, lauk,
sayur dan buah). Minum ± 6-7 gelas / hr ( air putih, teh manis dan susu)
b. Eliminasi

12
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 x / hr (warna kuning, lunak, tidak ada
keluhan). BAK ± 3-4 x / hr (warna kuning, jernih, tidak ada keluhan).
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 x / hr (warna kuning, lunak, tidak ada
keluhan). BAK ± 5-6 x / hr (warna kuning, jernih, tidak ada keluhan).
c. Istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 2 jam / hr. Tidur malam ± 5-6
jam / hr (jam 23.00 s/d 04.00 WIB)
Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 3 jam / hr. Tidur malam ± 7-8
jam / hr. (jam 21.00 s/d 05.00 WIB)
d. Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan rumah
tangga sendiri.
Selama hamil : Ibu mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan rumah
tangga sendiri tetapi mengurangi pekerjaan berat & jalan kaki di pagi hari.
e. Personal hygiene
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali/hr, gosok gigi 2 kali/hr, ganti
baju 2 kali/hr, keramas 2 kali/minggu.
Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 3 kali/hr, gosok gigi 3 kali/hr, ganti
baju 2 kali/hr, keramas 2 kali/minggu.
f. Seksual
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual setiap 1 minggu
sekali.
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual setiap 2 minggu
sekali.
8. Riwayat psikososial
Ibu sangat senang dengan kehamilannya ini.
9. Pola sosial budaya
Ibu selama hamil, tidak ada pantangan makan atau minum tertentu dan ibu tidak
pernah minum jamu.

B. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan umum
 Keadaan umum : Baik

13
 Kesadaran : Composmentis
 Cara berjalan : Tegak, tidak pincang
 TB : 158 cm
 BB saat hamil : 54 kg
 Lila : 23,5 cm
Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 120/90 mmHg
 Suhu : 36,8 °C
 Nadi : 80 x/menit
 RR : 20 x/menit
b. Pemeriksaan fisik khusus
a. Inspeksi
 Kepala : Tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, rambut
lurus dan panjang.
 Muka : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma.
 Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih,
tidak ada oedem palpebra.
 Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,
tidak ada polip, tidak ada secret.
 Mulut dan gigi : Simetris, mukosa mulut lembab, tidak
ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak
terdapat gigi palsu.
 Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik.
 Leher : Tidak ada pembesaran kel. tyiroid, tidak
ada bendungan v. jugolaris.
 Dada & payudara : Tidak ada retraksi, bentuk payudara simetris
puting susu menonjol, hiperpigmentasi
areola mamae, bersih.
 Perut : Terdapat strie albican dan linea nigra, bentuk
membujur sesuai umur kehamilan.

14
 Genitalia : Tidak oedema, tidak varices, tidak ada tumor,
tidak ada condiloma, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini dan skene.
 Anus : Tidak ada haemoroid, bersih, tidak ada varices.
 Eksteremitas : Simetris, tidak oedem, tidak ada varices.
b. Palpasi
 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
bendungan vena jugolaris.
 Ketiak : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe.
 Mammae : Tidak teraba benjolan, tidak nyeri
tekan.
 Perut
- Leopold I : TFU 4 jari bawah px dan pada fundus teraba
bulat, keras, melenting, interpretasi kepala.
- Leopold II : teraba di sebelah kiri keras memanjang seperti
papan dan sebelah kanan teraba bagian kecil
janin.
- Leopold III : teraba bulat, lunak, tidak melenting, dan dapat
digoyangkan (bokong) belum masuk PAP w.
- Leopold IV : tidak dilakukan.
c. Auskultasi
DJJ (+) 152 x/menit dengan Dopler
d. Perkusi
Reflek patella + / +
c. Pemeriksaan penunjang
Hb : 12,4 gr%

II. INTERPRETASI DATA


Dx : GIP00000 36 minggu, LETSU w, Tunggal, Hidup, Intrauterine, Kesan jalan lahir
normal, KU ibu dan janin baik.
DS : - Ibu mengatakan ini hamil pertama umur kehamilan 9 bulan dan tidak ada
keluhan.

15
- Ibu mengatakan bahwa ia mulai merasakan pergerakan janinnya pada usia
kehamilan ± 4 bulan.
- Ibu mengatakan HPHT 10 – 10 – 2006
DO : TB : 158 cm
BB saat hamil : 54 kg
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Suhu : 36, 7 °C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Leopold I : TFU 4 jari bawah px dan pada fundus teraba bulat, keras,
melenting, interpretasi kepala
Leopold II : teraba di sebelah kiri keras memanjang seperti papan dan
sebelah kanan teraba bagian kecil janin.
Leopold III : teraba bulat, lunak, tidak melenting, dan dapat
digoyangkan (bokong) belum masuk PAP w
Leopold IV : tidak dilakukan
DJJ : (+) 152 x/menit dengan Dopler
MASALAH
-
KEBUTUHAN
Memberikan HE tentang :
- Latihan menungging
- Tanda – tanda persalinan : keluarnya darah dan lendir dari kemaluan, keluarnya air,
perut ibu kenceng – kenceng
- Dukungan psikologis

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi penyulit persalinan, seperti terjadi kemacetan pada kepala

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU


KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter

16
V. INTERVENSI / MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Dx : GIP00000 36 minggu, LETSU w, Tunggal, Hidup, Intrauterine, Kesan jalan
lahir normal, KU ibu dan janin baik.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan selama hamil ibu tetap
sehat dan janin menjadi letak kepala.
Kriteria : - Kehamilan sampai aterm tanpa terjadi komplikasi
- KU ibu dan janin baik
- TTV dalam batas normal (T : 110/70 – 130/90 mmHg)
- DJJ antara 120 – 160 x/menit terdapat gerak janin
- Letak janin menjadi letak kepala dan proses persalinan dapat
berlangsung normal dan lancer tanpa ada komplikasi
Intervensi
27 Juni 2007 / 16.00 WIB
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
Rasional : Ibu dapat merasa lega karena sudah mengetahui keadaannya
2. Jelaskan tentang :
a. 6 tanda bahaya kehamilan
b. Tanda – tanda persalinan
c. Personal hygiene
d. Nutrisi
e. Aktivitas sehari – hari
Rasional : Meningkatkan pengetahuan ibu
3. Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan USG
Rasional : Mengetahui tindakan lebih lanjut
4. Berikan terapi pada ibu
Rasional : Memenuhi kebutuhan ibu hamil
5. Anjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau sewaktu – waktu bila ada keluhan
Rasional : Mengetahui perkembangan kehamilan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 27 Juni 2007
Jam : 16.10 WIB Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
TB : 158 cm

17
BB saat hamil : 54 kg
TTV dalam batas normal :
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Suhu : 36,8 °C
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
DJJ : (+) 152 x/menit dengan Dopler
Jam : 16.20 WIB Menjelaskan tentang :
a. 6 tanda bahaya kehamilan yaitu :
1. Perdarahan pervaginam
2. Penglihatan kabur
3. Nyeri kepala yang hebat
4. Oedem
5. Nyeri epigastrium
6. Gerakan janin tidak ada
b. Tanda – tanda persalinan
1. Adanya HIS yang adekuat
2. Adanya pembukaan cerviks
3. Keluarnya lendir bercampur darah (blood show)
4. Pecahnya ketuban
c. Personal hygiene
Memberitahukan pada ibu untuk mandi minimal 2 x/hari, keramas 2 hari
sekali dan membersihkan genitalia dengan sabun dan ganti baju setiap
habis mandi dan sering ganti pakaian dalam untuk mencegah kelembaban
d. Nutrisi
Menganjurkan ibu agar makan – makanan bergizi yaitu :
- makanan yang mengandung karbohidrat
- makanan yang mengandung protein
- makanan yang mengandung lemak
- makanan yang mengandung mineral
- makanan yang mengandung zat kapur
- makanan yang mengandung yodium

18
Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering agar makanan yang
dimakan dapat dicerna dengan baik
e. Aktivitas dan istirahat
- untuk aktivitas sebaiknya pekerjaan rumah tangga dikurangi dan lebih
banyak istirahat terutama tidur siang
- harus cukup tidur malam sekurang – kurangnya 8 jam/hari dan tidur
siang sedikitnya 2 jam/hari
Jam 16.30 WIB Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan USG
Hasil USG : SU T/H BPD 72 – 80 UK 32 / 33 minggu
FL 59 – 60
Placenta fundus depan, GR anomaly (-), ketuban cukup
Jam 17.00 WIB Memberikan terapi pada ibu
Obi plus xx
Cavit D3 xx
Jam 17.05 WIB Menganjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau sewaktu – waktu bila
ada keluhan

VII. EVALUASI
Tanggal: 27 Juni 2007 Jam : 17.05 WIB
S : Ibu mengatakan mengerti dan dapat memahami apa yang dijelaskan oleh
petugas
O : Ibu dapat mengulang apa yang sudah dijelaskan oleh petugas
A : GI P00000 36 minggu, LETSU w, Tunggal, Hidup, Intrauterine, Kesan jalan
lahir normal, KU ibu dan janin baik
P : Ibu akan kontrol ulang 2 minggu lagi tanggal 9 Juli 2007 untuk dilakukan
versi luar atau apabila ada keluhan

19
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. I dengan usia kehamilan 36
minggu di RB Anugrah Surabaya, dapat ditarik beberapa kesimpulan.
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan peranan dari ibu
hamil sehingga diperoleh data yang menunjang untuk mengangkat diagnosa kebidanan.
2. Dalam menganalisa data dan mengangkat diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu pada
tinjauan pustaka dan adanya perubahan serta kesinambungan dengan tinjauan pustaka
tergantung pada kondisi ibu hamil.
3. Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat
direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena dalam perencanaan disesuaikan dengan
masalah yanga da pada saat itu. Sehingga masalah yang ada pada tinjauan pustaka tidak
dapat direncanakan jika tidak ada tinjauan kasus nyata.
4. Setelah penulis mengadakan evaluasi pada Ny. I primigravida umur kehamilan 36 minggu
maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi. Pada akhirnya klien bersedia untuk control
2 minggu lagi, keberhasilan dalam mengatasi masalah klien di dukung oleh beberapa factor
diantaranya sarana yang memadai, adanya tindakan yang komprehensif serta adanya
kesadaran klien untuk melakukan ANC.

B. SARAN
1. Bagi Petugas
Petugas BKIA dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus
meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kepribadian yang baik agar dapat bekerja
sama dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.
2. Bagi Klien

20
Klien harus dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar
keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai serta semua masalah klien dapat
terpecahkan.
3. Bagi Pendidikan
Tenaga kesehatan yang berada di suatu instansi kesehatan supaya lebih
memperhatikan dan memberikan bimbingankepada calon tenaga kesehatan pada umumnya,
serta supaya melengkapi buku – buku yanga ada di perpustakaan yang merupakan gudang
ilmu bagi para anak didik.
4. Bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit harus berusaha untuk mempertahankan pelayanan yang sudah ada dan
selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien.

21
DAFTAR PUSTAKA

 Mochtar, Rustam. 1998. Sinpsis Obstetri. Jakarta : ECG.

 Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan , dan Keluarga Berencana untuk

Pendidik Bidan. Jakarta : ECG..

 Prawirohario, Sarwono. 2002. Asuhan Maternal dan Nonatal. Jakarta : YBPSP.

 Sastrawinata, Sulaiman. 1993. Obstetri Fisiologi. Bandung : Fakultas kedokteran

Universitas Padjajaran Bandung.

 Varney, Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : ECG..

22
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada Ny. I GI P00000 36
Minggu Hamil Patologis dengan Letak Sungsang di RB Anugrah Surabaya.
Dalam rangka meningkatkan keterampilan para mahasiswa diharapkan dapat
melaksankan Asuhan Kebidanan dengan baik dan optimal. Harapan kami semoga penyusunan
Asuhan Kebidanan ini penulis mendapat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Hj. Trismintowati Soekarnen Adiwasono Amd.Keb, selaku pemilik RB Anugrah
Surabaya.
2. Endang Sri Resmiati, SH, SST., selaku Ketua Prodi STIKES Insan Unggul Surabaya.
3. Sutjiati Dwi Handayani, S.Pd, SST, selaku pembimbing pendidikan STIKES Insan
Unggul Surabaya.
4. Erna Irenewati, Amd.Keb, selaku pembimbing praktek RB Anugrah.
5. Kedua orang tuaku yang telah memberikan curahan kasih sayang, dorongan dan
motivasi sehingga terselesaikan Asuihan Kebidanan ini.

Kami menyadari dalam pembuatan Asuhan Kebidanan ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
menyempurnakan Asuhan Kebidanan ini.

Surabaya, Juni 2007

Penyusun

23
ASUHAN KEBIDANAN PADA “NY.I”
GI P00000 UK 36 mgg HAMIL PATOLOGIS
DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RB ANUGRAH SURABAYA

OLEH :
RIKHLY FARADISY MURSYIDA
05021065

24
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )
INSAN UNGGUL SURABAYA
D-IV KEBIDANAN A 2
2007 / 2008

25

Anda mungkin juga menyukai