Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny S GIIP1001 DENGAN POST DATE


DI
RUANG POLI KANDUNGAN RSUD Dr.R.KOESMA TUBAN

OLEH :

WIWIN ASMOROWATI
NIM : 04.02.096

AKADEMI KEBIDANAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN


Jl. P. Diponegoro No. 17 Tuban
2007

0
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah
masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50%
kematian wanita subur usia disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan.
Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita
muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan
lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin.
(Maternal dan Neonatal hal 3)
Menurut definisi WHO kematian maternal ialah kematian seorang
wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan dan
tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Sebab-sebab kematian
ini dapat dibagi dalam 2 golongan yakni yang langsung disebabkan oleh
komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas dan sebab-sebab yang
lain seperti penyakit jantung, kanker dan sebagainya. Angka kematian maternal
diperhitungkan terhadap 1000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini dibeberapa
negara malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup. (Prawirohardjo, 2002, hal.
7)
Kehamilan adalah masa sejak dimulainya konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dan bulan
keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
(Prawirohardjo, 2002. hal. 89)
Kehamilan lewat waktu (post date / post term) adalah kehamilan yang
umur kehamilannya lebih dari 42 minggu, masalah penentuan usia kehamilan
tidak selalu mudah, kehamilan lewat waktu berhubungan dengan meningkatnya
komplikasi pada ibu maupun janin. (Prawirohardjo, 2002. hal. 306) Walaupun
dikatakan kejadiannya mencapai 10% kehamilan namun perlu dilakukan
evaluasi ulang tentang kemungkinan kesalahan dalam estimasi, umur
kehamilan, penyebab terjadinya kehamilan lewat waktu masih merupakan tanda
tanya, namun disebutkan kelainan anatomi dan biokimia merupakan faktor
predisposisi.

1
Komplikasi terhadap kehamilan lewat waktu adalah anak besar dapat
menyebabkan disproporsi tali pusat, gawat janin sampai bayi meninggal,
keluarnya mekoneum yang dapat menyebabkan asfiksia mekoneum.
Pencegahan terhadap kehamilan lewat waktu (post date / post term)
adalah konseling antenatal yang baik, evaluasi ulang umur kehamilan bila ada
tanda-tanda berat badan tidak naik, oligohidramnion, gerak anak menurun. Bila
ragu periksa untuk konfirmasi umur kehamilan dan mencegah komplikasi.
Penanganan pengelolaan kehamilan lewat waktu (post date / post term)
kita awali dari umur kehamilan 41 minggu. Hal ini disebabkan meningkatnya
pengaruh buruk pada keadaan perinatal setelah umut kehamilan 40 minggu dan
meningkatnya insiden, janin besar. Namun untuk mengurangi beban dan
kepraktikan dari bidan dan puskesmas akan dirujuk bila umur kehamilan >41
minggu, ibu hamil dianjurkan menghitung gerak janin selama 24 jam (tidak
boleh kurang dari 10 kali) atau menghitung jumlah gerakan janin per satuan
waktu dan dibandingkan apakah mengalami penurunan atau tidak.
(Prawirohardjo, 2002, hal. 307)
Dari uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang kehamilan lewat waktu (post date).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah menggunakan manajemen kebidanan, diharapkan dapat
menghubungkan antara teori dan praktek guna memberikan pelayanan
yang seoptimal mungkin sehingga dapat melakukan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan post date.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melaksanakan pengkajian yaitu mengumpulkan data
subyektif dan obyektif pad ibu hamil dengan post date.
2. Mampu mengidentifikasi masalah pada ibu hamil dengan post date
3. Mampu mengidentifikasi masalah potensial pada ibu hamil dengan
post date
4. Mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu hamil dengan
post date
5. Mampu mengembangkan rencana asuhan secara menyeluruh pada
ibu hamil dengan post date.
6. Mampu melaksanakan rencana secara efisien, aman pada ibu hamil
dengan post date.

2
7. Mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil
dengan post date.

1.3 Ruang Lingkup


Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan, maka yang menjadi
permasalahan adalah bagaimana pemecahan masalah dalam memberikan
asuhan kebidanan kepada ibu hamil multi gravida dengan usia kehamilan 41
lebih 2 hari (post date / lewat waktu / post term). Karena keterbatasan waktu
dan pengetahuan, maka kami hanya membatasi laporan Asuhan Kebidanan ini
pada Asuhan Kebidanan Pada Ny S G IP1001 UK 41 Minggu 2 hari dengan
Post Date.

1.4 Metode Penulisan


Metode yang dipakai dalam penulisan laporan ini adalah dengan
menggunakan pendekatan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan post date secara langsung guna memberikan gambaran secara nyata
mengenai proses asuhan kebidanan pada ibu hamil.
Adapun data yang diperoleh :
1.4.1 Data Primer
Wawancara
Melakukan tanya jawab kepada klien untuk mendapatkan data
subyektif mengenai keluhan klien dan respon klien.
Pemeriksaan Fisik
Yaitu : inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
Observasi
Mengadakan pengamatan secara langsung pada klien untuk
memperoleh data yang benar dan obyektif.
1.4.2 Data Sekunder
Studi kepustakaan dan praktek lapangan
Mencari informasi melalui berbagai sumber yang berasal dari
literatur yang menjadikan landasan teoritis dalam memberikan
asuhan kebidanan.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan untuk melengkapi data primer yaitu USG.

1.5 Pelaksanaan

3
Pelaksanaan asuhan kebidanan ini dilaksanakan di Ruang Poli
Kandungan pada tanggal 16 April 2007 28 April 2007.

1.6 Sistematika Penulisan


Sampul Laporan
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAB 1 : Pendahuluan berisi : latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode
penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan.
BAB 2 : Landasan teori yang berisi tentang : konsep dasar kehamilan, konsep
dasar kehamilan lewat waktu (post date / post term), konsep dasar
asuhan kebidanan menurut Helen Varney.
BAB 3 : Berisi tinjauan kasus yang diambil melalui beberapa tahapan yang
diantaranya melalui pengkajian, identifikasi data, diagnosa potensial,
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB 4 : Berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka

4
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Definisi
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dan bulan
keempat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai
sembilan bulan. (Prawirohardjo : 89)
2.1.2 Etiologi
Pada coitus (persetubuhan) air mani terpancar ke dalam ujung atas
dari vagina sebanyak + 3 cc dalam air mani terdapat spermatozoa (sel-
sel mani) sebanyak + 100 120 juta tiap cc nya. Maka jelaslah bahwa
coitus sekitar saat ovulasi yang dapat menghasilkan kehamilan. (Obstetri
Fisiologi : 99)
2.1.3 Tanda-tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Tanda-tanda pasti
- Mendengar bunyi jantung janin
- Melihat dan meraba pergerakan janin oleh pemeriksa
- Melihat rangka janin dengan sinar RO atau dengan Ultra Sound
(USG)
b. Tanda-tanda mungkin
- Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba, bahwa uterus membesar
dan makin lama makin besar bentuknya, konsistensi rahim dalam
kehamilan juga berubah menjadi lunak.
- Perubahan pada cervix

5
Diluar kehamilan konsistensi cervik keras, dalam kehamilan
cervix menjadi lunak selunak bibir atau ujung bawah daun
telinga.
- Kontraksi Braxton Hicks
Waktu palpasi atau waktu thoucher rahim yang lunak sekonyong-
konyong menjadi keras dikarenakan kontraksi.
- Bolotemen
Pada bulan keempat dan kelima, janin lebih kecil dibandingkan
banyaknya air ketuban. Kalau rahim digoyangkan, maka anak
akan melenting didalam rahim.
- Meraba bagian anak
Hanya dapat dilakukan kalau kehamiln sudah agak besar.
- Keluarnya colostrum
- Hiperpigmentasi kulit seperti pada muka yang disebut chloasma
gravidarum
- Adanya amenorhoe
- Pembesaran perut
- Mual dan muntah
- Ibu merasa pergerakan anak
- Sering kencing, karena rahim yang membesar menekan kandung
kencing
- Perasaan dada berisi dan nyeri.
2.1.4 Perubahan Psikologi Pada Kehamilan
A. Pada trimester I
Masa kehamilan terjadi perubahan
Penyesuaian terhadap kenyataan / menerima kenyataan
Penungguan kehamilan yang mencemaskan / lebih mantap pada
gravida.
Berakhir rileks dan percaya akan / menerima depresi, karena
menstruasi berhenti, berbagi masalah dengan siapa, bagaimana
dengan perubahan tubuhnya.
Masalah seks terjadi kecemasan
Umumnya libido menurun tapi karena takut dan cemas maka
keinginan meningkat. Penurunan libido disebabkan oleh lelah,
muntah, payudara membesar.
B. Pada trimester II
Disebut sebagai periode kesehatan

6
Merasa sehat dan bebas dari ketidaknyamanan
Fase batiniah kehamilan / ibu dapat menerima kehamilannya
Fase percepatan terhadap fakta kehidupan (psikologi
kedewasaan, kemandirian, identitas, keibuan)
Peranan difokuskan untuk meningkatkan kepuasan seksual
Pada trimester ini umumnya libido meningkat
Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi
dan rasa tidak nyaman karena hamilnya sudah berkurang
Banyak ibu merasa terlepas dari rasa kecemasan dan tidak
nyaman seperti pada trimester I
Terjadi konflik bersaing dengan ibunya untuk jadi ibu yang baik
Percepatan wanita untuk mengonseptual bayi sebagai individu
mandiri (kesejahteraan dan penyambutan sebagian besar wanita
lebih erotik, lebih bebas dan merasa nyaman fisik)
C. Pada trimester III
Disebut sebagai periode penungguan yang waspada
Sadar terhadap kehadiran bayi sebagai suatu tindakan yang
terpisah
Ibu tidak sabar menunggu, gelisah
Menunggu tanda dan gejala persalinan
Perhatian terpaut pada bayi, persiapan kelahiran, pengasuhan
Menjadi protektif
Persiapan nama untuk bayi, perawatan, praduga jenis kelamin
Ketakutan untuk ibu dan bayi normal / tidak, terjadi depresi
ringan ketergantungan, introveksi meningkat karena merasa tidak
berdaya, tidak nyaman karena fisik jelek, canggung, perlu
dukungan dan perhatian.
Seks meningkat pertengahan trimester III dan perut sebagai
gangguan suami.
Sangat berperan untuk menentukan posisi alternatif.
2.1.5 Tuanya Kehamilan
Tuanya kehamilan dapat ditentukan dari :
- Lamanya Amenorhoe
Dengan mengingat hari pertama haid terakhir, maka dapat
ditentukan tuanya kehamilan dan perkiraan persalinan.
- Tingginya fundus uteri

7
Dengan mengetahui tingginya fundus uteri, dapat diketahui tuanya
kehamilan tetapi pada gemeli, hidramnion, dan mola hidatidosa
fundus uteri teraba lebih tinggi dari tuanya kehamilan.
- Dari besarnya anak, terutama dari besarnya kepala anak
- Dari saat mulainya terasa pergerakan anak
- Dari saat mulainya terdengar bunyi jantung anak

2.1.6 Tujuan Asuhan Antenatal


Asuhan antenatal sangatlah penting dimasa kehamilan karena
dengan dilakukan asuhan antenatal pada ibu hamil dapat dideteksi
kelainan sedini mungkin, seperti halnya pada primi tua, kemungkinan
kurang lancarnya persalinan lebih besar, maka pada pemeriksaan
kehamilan harus secermat-cermatnya, sehingga akan didapatkan ibu dan
bayi yang sehat.
Dikatakan primi tua apabila hamil pertama pada usia 35 tahun
atau lebih. Pada kehamilan ini diperlukan pengawasan yang sangat ketat
demi persiapan persalinan, masa nifas dan peran sebagai ibu dapat
berjalan dengan lancar.
2.1.7 Kebijakan Program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat
kali selama kehamilan yaitu :
1 kali trimester I
1 kali trimester II
2 kali trimester III
Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk 7 T yaitu :
1. Timbang berat badan
2. Ukur tinggi fundus uteri
3. Ukur tekanan darah
4. Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap
5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
(Prawirohardjo, 2002 hal. 90)
2.1.8 Kebijakan Teknik
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau
komplikasi setiap saat. Itu sebabnya ibu hamil memerlukan pemantauan
selama kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan
meliputi komponen-komponen sebagai berikut :

8
- Mengupayakan kehamilan yang sehat
- Melakukan deteksi dini komplikasi
- Melakukan penatalaksanaan awal, serta rujukan bila diperlukan
- Persiapan persalinan yang bersih dan aman
- Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi komplikasi
(Prawirohardjo, 2002 hal : 90)

2.1.9 Perkiraan Berat Badan Janin Menurut


Panjangnya Dalam cm Beratnya dalam gr
Umur Dalam Bulan
(Menurut Naase) (Menurut Struber)
1 1
2 4 1,1
3 9 14,2
4 16 108
5 25 316
6 30 630
7 35 1045
8 40 1680
9 45 2978
10 50 3405

2.2 Konsep Dasar Kehamilan Lewat Waktu (Post Date / Post Term)
2.2.1 Definisi
Kehamilan lewat waktu (post date / post term) adalah kehamilan
yang umur kehamilannya lebih dari 42 minggu. (Prawirohardjo, hal.
305)
Masalah penentuan usia kehamilan
A. Masalah Ibu
Serviks yang belum matang (70% kasus)
Kecemasan ibu
Persalinan traumatis akibat janin besar (20%)
Angka kejadian seksio sesarea meningkat karena gawat janin,
distosia dan disproporsi sefalopelvik
Meningkatnya perdarahan pasca persalinan, karena penggunaan
oksitosin untuk akselerasi atau induksi.
B. Masalah Janin
Kelainan pertumbuhan janin
- Janin besar dapat menyebabkan distosia bahu, fraktur
klavikula

9
- Pertumbuhan janin terhambat
Oligo hidramnion
Kelainan cairan amnion ini mengakibatkan
- Gawat janin
- Keluarnya mekonium
- Tali pusat tertekan sehingga menyebabkan kematian janin
mendadak.
2.2.2 Penanganan Umum
- Lakukan konfirmasi umur kehamilan bayi
- Evaluasi kesejahteraan janin
2.2.3 Penilaian Klinik
A. Menilai pasien
Menentukan taksiran persalinan
Penilaian janin
- Pemeriksaan ultrasonografi
- Pemeriksaan penampilan jantung janin
2.2.4 Komplikasi
- Anak besar dapat menyebabkan disproporsi sefalopelvik
- Oligohidramnion, dapat menyebabkan kompresi tali pusat, gawat
janin sampai bayi meninggal.
- Keluarnya mikonium yang dapat menyebabkan aspirasi mekonium.
2.2.5 Pencegahan
- Konseling antenatal yang baik
- Evaluasi ulang umur kehamilan bila ada tanda-tanda berat badan
tidak naik, oligohidramnion, gerak anak menurun, bila ragu periksa
untuk konfirmasi umur kehamilan dan mencegah komplikasi.
2.2.6 Penanganan
Pengelolaan kehamilan lewat waktu kita awali dari umur kehamilan 41
minggu. Hal ini disebabkan meningkatnya pengaruh buruk pada
keadaan perinatal setelah umur kehamilan 40 minggu dan meningkatnya
insiden janin besar.
Namun untuk mengurangi beban dan kepraktisan dari bidan dan
puskesmas akan dirujuk bila umur kehamilan > 41 minggu. Bila
kehamilan > 40 minggu, ibu hamil dianjurkan menghitung gerak janin
selama 24 jam (tidak boleh kurang dari 10 kali) atau menghitung jumlah
gerakan janin per satuan waktu dan dibandingkan apakah mengalami
penurunan atau tidak. (Prawirohardjo; 2002, hal. 307)

10
2.2.7 Pengelolaan Persalinan
Bila sudah dipastikan umur kehamilan 41 minggu, pengelolaan
tergantung dari derajat kematangan serviks.
Bila serviks matang (skor bishol > 5)
- Dilakukan induksi persalinan asal tidak ada janin besar, jika
janin > 4000 gram, lakukan seksio sesarea
- Pemantauan intrapartum dengan mempergunakan KTG dan
kehadiran dokter spesialis anak apalagi bila ditemukan
mekoneum mutlak diperlukan.
Pada serviks belum matang (skor bishop < 5) kita perlu menilai
keadaan janin lebih lanjut apabila kehamilan tidak diakhiri
- NST dan penilaian volume kantong amnion. Bila keduanya
normal, kehamilan dibiarkan berlanjut dan penilaian janin
dilanjutkan seminggu dua kali.
- Bila ditemukan oligohidramnion (<2 cm pada kantong yang
vertikal atau indeks cairan amnion <5) atau dijumpai deselerasi
variabel pada NST, maka dilakukan induksi persalinan
- Bila volum cairan amnion normal dan NST tidak reaktif, tes
dengan kontraksi (CST) harus dilakukan. Hasil CST positif,
janin perlu dilahirkan sedangkan bila CST negatif kehamilan
dibiarkan berlangsung dan penilaian janin dilakukan lagi 3 hari
kemudian.
- Keadaan serviks (skor bishop) harus dinilai ulang setiap
kunjungan pasien dan kehamilan harus diakhiri bila serviks
matang.
Kehamilan lebih dari 42 minggu diupayakan diakhiri
Pasien dengan kehamilan lewat waktu dengan komplikasi seperti
DM, Pre Eklamsia, PJT, kehamilannya harus diakhiri tanpa
memandang keadaan serviks, tentu saja kehamilan dengan resiko ini
tidak boleh dibiarkan melewati kehamilan lewat waktu.
2.2.8 Pengelolaan Intrapartum
Pasien tidur miring sebelah kiri
Pergunakan pemantauan elektronik jantung janin
Beri oksigen bila ditemukan keadaan jantung yang abnormal
Perhatikan jalannya persalinan
Segera setelah lahir, bayi harus segera diperiksa terhadap
kemungkinan hipoglikemi, hipovolemi, hipotermi dan polisitemi.

11
Bayi yang mengalami post term dapat dibagi 3 stadium
Stadium I
Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa
kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas.
Stadium II
Gejala diatas disertai pewarnaan mekoneum (kehijauan) pada kulit.
Stadium III
Terdapat persalinan pada kuku, kulit dan tali pusat.
Bagan Penanganan Kehamilan Post Term
Kriteria Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang umur
kehamilannya lebih dari 42 minggu dihitung dari HPHT
Kategori Kehamilan post term tanpa Kehamilan post term
kelainan dengan kelainan
Penilaian
- Skor Bishop - Skor bishop > 5 - Skor bishop < 5
- Pemantauan janin - Baik - Ada kelainan
- Letak janin - Normal - Ada kelainan
Penanganan
Polindes - Penilaian umur kehamilan HPHT
- Riwayat obstetri yang lalu
- Tinggi fundus uteri
- Faktor resiko
- Kehamilan > 41 minggu (rujuk)
Puskesmas - Penilaian umur kehamilan HPHT
- Riwayat obstetri yang lalu
- Tinggi fundus uteri
- Faktor resiko
- Kehamilan > 41 minggu (rujuk)

2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Varney


Manajemen kebidanan adalah metode pendekatan pemecahan masalah
kesehatan ibu dan anak yang khususnya dilakukan oleh bidan didalam
memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Dalam melaksanakan manajemen kebidanan ini menggunakan 7 langkah
Varney yaitu :
2.3.1 Pengumpulan Data
Adalah : pengumpulan data lengkap untuk mengevaluasi pasien
yaitu : memeriksa dengan memperoleh seluruh data yang dibutuhkan
untuk penilaian secara sempurna dari klien.
A. Data Subyektif

12
a. Identitas / Biodata
Nama Pasien
Harus jelas dan lengkap untuk membedakan dengan pasien
atau klien lain.
Umur (dalam tahun)
Lebih jelas tanggal lahir, untuk mengantisipasi diagnosa
masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan. Pada
kasus post date umur tidak mempengaruhi.
Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal pasien, menjaga
kemungkinan bila ada pasien yang bernama sama, juga
untuk keperluan bila mengadakan kunjungan rumah.
Kebangsaan
Untuk mengadakan statistik kelahiran dan bisa juga untuk
menentukan prognosa persalinan dengan melihat keadaan
panggul.
Pendidikan
Hal ini penting berkenaan dengan penyimpangan mutasi
yang diberikan oleh petugas dapat diterima sesuai dengan
tingkat pengetahuan.
Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi pasien agar nasehat kita sesuai dengan tingkat
pengetahuan.
Agama
Untuk mengetahui agama klien agar lebih mudah
mengetahui masalahnya.
Perkawinan
Untuk mengetahui berapa lama menikah, dan berapa kali
menikah.
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan amenorhoe, merasakan gerakan anak,
apakah pasien datang untuk memeriksakan kehamilan, apa ada
keluhan-keluhan lain pada kehamilan trimester I, trimester II
dan trimester III. Pada pemeriksaan ibu hamil dengan post date
usia kehamilannya lebih dari 42 minggu.
c. Riwayat Menstruasi

13
Anamnese hard memberikan kesan pada pasien tentang
faal alat kandungan, hard terakhir, teratur tidaknya haid dan
siklusnya yang digunakan untuk memperhitungkan tanggal
persalinannya.
d. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Ditanyakan apakah pasien sudah pernah hamil, hamil yang
ke berapa, keluhan saat kehamilan.
Jenis
No Suami UK Penol BB/PB Jns Kel. H/M Meneteki
Persl

e. Riwayat Kehamilan Sekarang


Berapa umur kehamilan sekarang, kapan mulai merasakan
gerak anak, berapa kali pasien periksa hamil, apakah sudah
mendapat suntik TT sebelum menikah, suntik TT hamil.
Adakah keluhan-keluhan pada kehamilan :
- Trimester I
Misal : pasien mengeluh mual, muntah, sering BAK dan
lain-lain.
- Trimester II
Misal : adanya keluhan pusing-pusing, sakit pinggang
kram kaki dan lain-lain.
- Trimester III
Misal : oedema kaki, sakit di pinggang, sesak nafas dan
lain-lain.
f. Riwayat Kesehatan
- Riwayat penyakit yang pernah diderita
Apakah klien menderita penyakit hipertensi, jantung, DM,
asma, ataupun hamil lewat bulan dan lain-lain.
- Riwayat penyakit keluarga
Apakah keluarga ada yang mempunyai penyakit menurun,
DM, asma, hipertensi dan lain-lain.
- Perilaku kesehatan
Apakah klien mempunyai kebiasaan merokok, minum-
minuman beralkohol, memakai obat-obatan terlarang,
mengkonsumsi jamu tradisional, sebelum hamil maupun
selama hamil.
g. Riwayat Psikososial

14
Apakah kehamilan ini direncanakan, dan apa harapan
keluarga selama kehamilan ini, siapa yang diharapkan sebagai
penolong persalinan, bagaimana keadaan pasien menghadapi
kehamilan ini.
h. Pola Kegiatan Sehari-hari
Bagaimana pola istirahat sehari-hari pasien, bagaimana
nutrisi sebelum dan sesudah hamil, bagaimana frekuensi
BAK/BAB dan bagaimana konsistensinya, bagaimana
kebersihannya dan lain-lain.
B. Data Obyektif
Data yang terdapat pada primigravida, kehamilan trimester II
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaan umum : Baik / lemas
TB/BB : Apakah kurang dari 147 cm / lebih
TTV : Cenderung normal
T : 120/80 mmHg
Suhu : 36-370C
Nadi : 80-90 x/mnt
b. Pemeriksaan obstetrik
Distonsia Cristarum : Jarak antara spina iliaka anterior
superior kiri dan kanan (2326 cm)
Distonsia Cristarum : Jarak yang terjauh antara crista
iliaka kanan dan kiri (26-29 cm)
Boudelogue : Jarak antara pinggir atas sympisis
dan ujung prosesus sampai ruas
tulang lumbal ke V (11 20 cm)
Lingkar panggul : Dari pinggir atas sympisis ke
pertengahan antara spina iliaka
anterior superior dan trochanter
major sepihak dan kembali melalui
tempat-tempat yang sama dipihak
yang lain (80 90 cm)
c. Pemeriksaan Kehamilan
1. Inspeksi
a. Kepala
Bagaimana keadaan kulit kepala, pertumbuhan rambut,
warna rambut dan lain-lain.
b. Muka

15
Cloasma gravidarum ada atau tidak, oedema atau tidak.
c. Mata
Conjungtiva anemis atau tidak, sklera ikterus atau tidak,
mata juling atau tidak.
d. Hidung
Ada polip atau tidak, kotor atau tidak, ada benjolan atau
tidak.
e. Telinga
Simetris atau tidak, ada serumen atau tidak, fungsi
pendengarannya bagaimana, ada benjolan atau kelainan
lain pada vagina.
f. Mulut dan Gigi
Pada mulut stamatitis, kering atau tidak, adakah
ragaden, adakah labio palato skisis, geneto scisis pada
gigi, adakah gigi palsu, bagaimana keadaan lidah bersih
atau kotor, tonsil membesar atau tidak.
g. Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe
atau struma.
h. Payudara
Bentuknya simetris atau tidak, puting menonjol atau
tidak, hiperpigmentasi (gareolanya) atas tidak,
pengeluaran colostrum sudah ada belum.
i. Perut
Adakah hiperpigmentasi, strie, linea, luka parut.
j. Vulva
Perubahan warnanya, kebersihan vulva, adakah
keluaran floor albus atau darah, apakah terdapat varices
atau tidak.
k. Anus
Hemoroid atau tidak.
l. Ekstremitas atas dan bawah
Apakah ada varices atau oedem.
2. Palpasi
a. Leher
Adakah pembesaran kelenjar tyroid, pembesaran veno
jugularis dan kelenjar limfe.

16
b. Mamae
Apakah adakah benjolan kolostrum sudah keluar atau
belum.

c. Perut
Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan untuk
mengetahui usia kehamilan pada letak kepala pada
fundus uteri ditemukan adanya bagian besar teraba,
bulai besar keras dan melenting pada letak bokong
pada fundus uteri akan teraba lunak kurang bundar
dan kurang melenting.
Leopold II
Untuk menentukan letak punggung janin, punggung
janin teraba sebagai tahanan yang lebih keras dan
memanjang dari atas ke bawah, sedangkan disisi
lainnya dapat teraba bagian-bagian kecil janin.
Leopold III
Untuk menentukan bagian terendah janin pada letak
kepala didapatkan bagian yang teraba dibawah teraba
besar, keras, bulat, melenting dan mudah digerakkan.
Leopold IV
Untuk menentukan bagian terendah janin sudah
masuk pintu atas panggul apa belum, dan sudah
berapa bagian yang masuk.
Ket : Pada kasus post date bila terjadi oligohidramnion
palpasi teraba jelas.
d. Tungkai
Adakah oedem di kaki, adakah varices.
3. Auskultasi
Cartonen terdengar jelas di sebelah kanan / kiri, sedikit
dibawah atau diatas pusat.
Bila terjadi distres janin Djj lebih dari 160x/mnt N = 120-
160
4. Perkusi
Apakah reflek patella positif atau negatif kanan dan kiri bila
reflek negatif pada hypovitaminosis B1.
5. Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah HB > 10,5 gr%
2. Urine Albumin dan reduksi (ybp, sp 2002, hal 281)

17
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Ultrasonograf (USG)
Untuk mengetahui tafsiran, ukuran dan berat janin juga
keadaan janin. Pada kasus post date ketuban biasanya
oligohidramnion, placenta terjadi maserasi.
2.3.2 Interpretasi Data
Interpretasi data ini meliputi diagnosa masalah dan kebutuhan
yang berasal dari data dasar interpretasi data menjadi masalah atau
diagnosa yang diidentifikasikan secara spesifik, masalah biasanya
dihubungkan dengan bagaimana cara pasien menerima pernyataan
mengenai diagnosanya melakukan identifikasi yang benar terhadap
masalah atau diagnosa berdasarkan data-data yang terkumpul diagnosa
masalah dan kebutuhan ibu hamil tergantung hasil pengkajian terhadap
ibu.
2.3.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin
akan terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah
diidentifikasi. Pada kasus post date terjadi gawat janin.
2.3.4 Identifikasi Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera yang sifatnya
berkesinambungan dari proses pelaksanaan bukan hanya selama asuhan
primer periodik atau kunjungan prenatal saja, namun juga waktu kita
bersama pasien. Data-data baru senantiasa dikumpulkan dan dievaluasi,
supaya bila ada situasi yang gawat bidan bisa bertindak segera baik itu
kolaborasi atau konsultasi dengan tenaga kesehatan lainnya.pada kasus
post date tindakan segera dilakukan terminasi.
2.3.5 Intervensi
Perencanaan tindakan kebidanan merupakan langkah lanjutan
setelah diagnosa kebidanan ditegakkan didalam perencanaan mencakup
tujuan langkah-langkah yang akan dilakukan serta rasional tindakan
untuk memecahkan masalah pasien dan kriteria yang dicapai dengan
demikian tindakan-tindakan kebidanan yang dilakukan oleh seorang
bidan dapat dipertanggung jawabkan karena berdasarkan metode ilmiah.
Diagnosa : GIIP1001 UK 41 minggu, hidup, tunggal letkep U puki Djj
kehamilan intra uterin, keadaan jalan lahir normal, keadaan
ibu dan janin baik.

18
Tujuan : Setelah dilakukan ASKEB dapat menghindari terjadinya
penyakit / komplikasi selama kehamilan.
Kriteria : - Ibu mengerti dan paham tentang penjelasan yang
diberikan oleh bidan.
- Ibu mau dibawa ke fasilitas yang memadai

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan pasien
2. Informasikan tentang hasil pemeriksaan fisik
3. Informasikan pada pasien tentang keadaan kehamilan saat ini
bahwa keadaan kehamilannya itu sudah melewati waktu dan harus
dilahirkan.
4. Kolaborasi dengan dokter
2.3.6 Implementasi atau Pelaksanaan
Merupakan penyelesaian suatu rencana kebidanan yang dilakukan
oleh bidan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan. Dalam langkah ini bidan melakukan secara mandiri, kolaborasi,
maupun rujukan selama melakukan tindakan, bidan mengawasi dan
memonitor kemajuan kesehatan klien. Pelaksanaan tindakan selalu
diupayakan dalam waktu singkat, efektif, hemat dan berkualitas,
pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan kebidanan.
2.3.7 Evaluasi
Adalah tujuan pengukuran antara keberhasilan dan rencana
tindakan. Tujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan
kebidanan yang dilakukan sesuai kriteria yang ditetapkan. Berdasarkan
evaluasi.

19
BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
Anamnesa tanggal 17 April 2007 Jam : 09.00 WIB
3.1.1 Data Subyektif
1. Identitas
Nama pasien : Ny S Nama suami : Tn D
Umur : 30 th Umur : 31 th
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Kuli
Menikah : 1 kali Menikah : 1 kali
Lama : 9 th Lama : 9 th
Alamat : Bangilan Alamat : Bangilan
2. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang kedua dengan
usia kehamilan 10 bulan lebih. Ibu tidak merasakan perutnya
kenceng-kenceng.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 th Bau : Amis
Siklus : 28-30 th Dismenorhoe : Ya
Lama : 6 7 hari Flour Albus : Sblm menstruasi
Warna : Merah HPHT : 1 07 2006
Konsistensi : Encer TP : 8 04 2007
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Suami Jenis BB/PB
UK Penol Penyul H/M Meneteki Nifas
ke Persl Lhr
1 9 bln Spontan Bidan - 3200 gr H 2 th -
() 9 th
41 Hamil ini
mgg

20
5. Riwayat kehamilan ini
Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dengan usia kehamilan 9
bulan lebih. Ibu merasakan gerak anak pada usia kehamilan 5 bulan
di BPS selama kunjungan 10x. Ibu sudah mendapatkan suntik TT.

Catatan ANC
Trimester I Trimester II Trimester III
ANC 3x 3x 4x
Keluhan Mual, muntah Tidak ada Tidak ada
Terapi B6, TT I TT II, Kaik, Fe Kak, Fe

6. Riwayat kesehatan yang lalu


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis,
menular dan menahun, bawaan. Ibu tidak pernah ketergantungan
obat-obatan atau minuman beralkohol dan tidak pernah menjalani
tindakan operasi.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit kronis, menular, menahun, bawaan, dalam keluarga tidak
da keturunan kembar baik dari ibu maupun suami.
8. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
- Sebelum hamil : makan 3x sehari porsi sedang dengan
menu nasi, lauk, sayur, buah, minum
6-8 gelas sehari.
- Selama hamil : makan 3x sehari porsi kecil dengan
menu nasi, sayur, lauk, buah, minum
6-8 gelas sehari.
b. Eliminasi
- Sebelum hamil : BAK + 4x sehari konsistensi cair
BAB + 1x sehari konsistensi lunak
- Selama hamil : BAK + 7x sehari konsistensi cair
BAB + 1x sehari konsistensi lunak
c. Istirahat
- Sebelum hamil : Tidur siang + 1 jam
Tidur malam + 8 jam

21
- Selama hamil : Tidur siang + 1 jam
Tidur malam + 8 jam
d. Kebersihan
Sebelum dan selama hamil ibu mandi 2x sehari gosok
gigi 2x sehari, ganti baju 2x sehari, ganti celana dalam 2x
sehari.
e. Aktifitas
- Sebelum hamil : menyapu, mengepel, memasak,
mencuci dan sebagainya.
- Sesudah hamil : mengerjakan pekerjaan rumah tangga
yang ringan-ringan seperti menyapu,
memasak dan sebagainya.
f. Seksualitas
- Sebelum hamil : 2 x seminggu
- Selama hamil : 1 x seminggu
g. Kebiasaan
- Sebelum dan selama hamil ibu tidak pernah merokok, tidak
pernah minum minuman beralkohol.
h. Rekreasi
Sebelum dan sesudah hamil ibu sering berjalan-jalan dan
nonton TV.
9. Keadaan psikososial
- Hubungan ibu dengan suami baik
- Hubungan ibu dengan anggota keluarga yang lain baik
- Hubungan ibu dengan tetangga baik
10. Latar belakang budaya
Dalam budaya pasien wanita hamil pada usia kehamilan 7 bulan
diadakan selamatan 7 bulanan.
11. Data spiritual
Ibu dan suami menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang
dianut.
3.1.2 Data Obyektif
A. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Baik
BB/TB : 51 kg / 146 cm

22
B. Pemeriksaan Obstetrik
Distansia spinarum : 23 cm
Distansia cristarum : 26 cm
Bodylouque : 20 cm
Lingkar panggul : 92 cm

C. Pemeriksaan Kehamilan
Inspeksi
Rambut : Bersih, tidak berketombe dan tidak rontok
Muka : Tidak pucat, tidak odema, tidak ada chloasma
gravidarum
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera putih, cornea
tidak ada bintik bitot, pupil mengecil saat
terkena sinar
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada kelainan
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ragaden, tidak
stomatitis gigi berlubang pada geraham atas
Telinga : Simetris, serumen tidak ada, tidak ada
kelainan
Leher : Pembesaran kelenjar tyroid tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe tidak ada
Dada : - Bentuk payudara : tegang dan simetris
- Puting susu : menonjol
- Areola : hiperpigmentasi
- Kelainan : tidak ada
Abdomen : - Bentuk membesar
- Strie lividae, linia nigra
- Bekas operasi tidak ada
Vulva : Odema : tidak ada
Varices : tidak ada
Pengeluaran : belum
Warna :
Anus : - Hemoroid : tidak ada
- Kebersihan : bersih
Eksteremitas : Odema : tidak ada
Varices : tidak ada
Palpasi
Leher : Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
Payudara : Benjolan : tidak ada

23
Nyeri tekan : tidak
Pengeluaran : belum keluar air susu (-) / (-)
Abdomen
Leopold I : TFU 2 jari bawah px
Bagian fundus uteri teraba bulat, lunak tidak ada
lentingan
Leopold II : Bagian kiri ibu teraba panjang, lebar ada
tahanan, bagian kanan ibu teraba bagian-bagian
kecil janin.
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting
Leopold IV : Kepala sudah masuk pintu atas panggul
Auskultasi
Cortoner : terdengar, teratur, 11, 12, 11 (136x/mnt)
Perkusi
Reflek patella kanan, kiri /
D. Pemeriksaan Penunjang
Kadar HB :-
USG : letak janin, letak kepala
Kepala sudah masuk PAP
Pemeriksaan dalam : VT belum ada pembukaan

3.2 Interpretasi Data


Tanggal : 16 April 2007 Jam : 09.00 WIB
Diagnosa : GIP1001 UK 41 minggu 2 hari janin tunggal, hidup kepala sudah
masuk PAP, kehamilan intra uterin keadaan jalan lahir normal,
kesan panggul luar normal, kesan panggul dalam normal dengan
post date.
Data dasar
Data S : Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dengan usia kehamilan
10 bulan lebih. Ibu merasakan kenceng-kenceng sedikit dan jarang
pada perutnya.
Data O : Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran : baik
Pemeriksaan TTV
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/mnt
Suhu : 365 0C
Respirasi : 18x/mnt
HPHT : 1 07 2006
TP : 8 04 2007

24
Pemeriksaan dalam : VT belum ada pembukaan dan
Masalah : Cemas dengan kehamilannya
Kebutuhan : - Berikan penjelasan pada ibu tentang keadaan kehamilannya
- Berikan suport / dorongan pada ibu

3.3 Diagnosa Potensial


Diagnosa potensial : terjadi gawat janin
Tindakan : - Ibu hamil dianjurkan menghitung gerakan janin selama 24 jam
(tidak boleh kurang dari 10 kali) atau menghitung jumlah
gerakan janin per satuan waktu dan dibandingkan apakah
mengalami penurunan atau tidak.
- Evaluasi kesejahteraan janin dengan menghitung Djj (Detak
Jantung Janin)

3.4 Tindakan Segera


- Memberikan penjelasan terhadap klien bahwa kehamilannya sudah melebihi
bulan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan terminasi.

3.5 Intervensi
Tgl/Jam Intervensi Rasional
16-04-07 Diagnosa : GIIP1-1 usia kehamilan 41 minggu
09.00 lebih 2 hari, janin tunggal, hidup, kepala
sudah masuk PAP, kehamilan intra uterin
keadaan jalan lahir normal, kesan panggul
luar normal, kesan panggul dalam normal
dengan post date.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan
kebidanan diharapkan ibu mau
menuruti perintah / anjuran bidan.
Kriteria : Ibu mau dibawa ke fasilitas yang
lebih memadai.
Lakukan pendekatan dengan pasien Menjalin hubungan baik pasien.
Informasikan tentang hasil pemeriksaan Pasien mengerti kondisinya saat
fisik. ini.
Memberikan penjelasan terhadap klien Agar pasien dan keluarga
dan keluarga bahwa kehamilannya itu mengerti dan paham dan harus
sudah melewati waktu dan harus menyiapkan untuk kelahiran
dilahirkan. bayinya.
Kolaborasi dengan dokter untuk Untuk meningkatkan fungsi

25
penanganan selanjutnya. dependen.

3.6 Implementasi
Tgl/Jam Implementasi TTD
16-04-07 Diagnosa : GIP1001 usia kehamilan 41 minggu 2 hari, janin
09.00 tunggal, hidup, kepala sudah masuk PAP,
kehamilan intra uterin, keadaan jalan lahir
normal, kesan panggul luar normal kesan
panggul dalam normal dengan post date.
Melakukan pendekatan dengan pasien untuk menjalin
hubungan yang baik dengan pasien dengan menanyakan
keadaan dan keluhan yang dirasakan.
Menginformasikan hasil pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
adanya pembukaan dan penurunan kepala janin.
Memberikan penjelasan terhadap klien dan keluarga
tentang keadaan kehamilannya saat ini sudah melewati
waktu persalinan dan harus dilahirkan agar tidak terjadi
komplikasi baik pada ibu maupun janinnya.
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk terminasi
kehamilan MRS ke kamar bersalin.
Memotivasi ibu untuk MRS

3.7 Evaluasi
Tanggal : 16 April 2007 Jam : 09.30 WIB
Setelah diberi penjelasan px mengerti tentang bahaya kehamilan post date
sehingga ibu mau dilakukan terminasi kehamilan
MRS ke kamar bersalin.

26
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa sejak dimulainya konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Sedangkan yang disebut kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang umur
kehamilannya lebih dari 42 minggu.
Penanganan secara umum pada kehamilan lewat waktu / post date
adalah :
A. Lakukan konfirmasi umur kehamilan bayi
B. Evaluasi kesejahteraan janin
Setelah dilakukan asuhan kebidanan yang komprehensif yang dilakukan
dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik yang menyeluruh yang meliputi
inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi serta kolaborasi dengan dokter.
Dengan asuhan kebidanan klien dapat diberikan perawatan yang sesuai
dengan permasalahannya dan kebutuhannya. Dan untuk meningkatkan tingkat
kemandirian klien sendiri perlu tindakan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.

4.2 Saran
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan dapat
mengembangkan antara teori dan praktek dalam menerapkan dan melaksanakan
asuhan kebidanan.
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan lebih memperbanyak buku-buku yang
berhubungan dengan kehamilan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC

Mochtar Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta. EGC

Prawirohardjo Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal YBP-SP. Jakarta

Prawirohardjo Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta

Sastrawinata Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung

28
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan ini telah disetujui oleh Kepala Ruangan Poli Kandungan
sekaligus Pembimbing Ruangan dan Pembimbing Akademik Akademi Kebidanan
Nahdlatul Ulama Tuban pada tanggal April 2007

Mahasiswa

WIWIN ASMOROWATI
NIM. 04.02.096

Mengetahui
Kepala Ruangan dan Pembimbing Akademik
Pembimbing Ruangan AKBID NU Tuban
Poli Kandungan

YUNI WANTI, Amd.Keb ARIS PUJI UTAMI, SST


NIP. 140 276 186 NIK. 45115012

29
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan praktek Asuhan Kebidanan pada Ny S GIIP1001 dengan post date di Ruang
Poli Kandungan RSUD Dr. R. Koesma Tuban.
Dengan terselesainya laporan asuhan kebidanan pada Ibu Ny S G IIP1001
dengan post date di ruang poli kandungan RSUD Dr. R. Koesma Tuban kami ucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Miftakhul Munir, SKM.M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan
Nahdlatul Ulama Tuban
2. Ibu Yuni Wanti, Amd.Keb selaku Pembimbing Praktek di Poli Kandungan RSUD
Dr. R. Koesma Tuban
3. Ibu Aris Puji Utami, SST selaku Pembimbing Akademik
4. Kepada orang tua kami yang telah membesarkan kami dengan penuh kasih sayang
5. Teman-teman Mahasiswa Akademi Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban atas
masukan-masukannya.
Demikian Asuhan Kebidanan pada Ny S G IIP1001 dengan post date di Ruang
Kandungan RSUD Dr. R. Koesma Tuban yang dapat kami buat dan kami menyadari
bahwa laporan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
laporan asuhan kebidanan kami selanjutnya.

Tuban, April 2007

Penyusun

30
DAFTAR ISI
iii
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .................................................................................................. ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan ............................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................. 3
1.4 Metode Penulisan .............................................................................. 3
1.5 Pelaksanaan ....................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................... 4
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kehamilan .................................................................... 5
2.2 Konsep Dasar Kehamilan Lewat Waktu (Post Date/Post Term) .......... 9
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Helen Varney .................. 12
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian.......................................................................................... 20
3.2 Interpretasi Data ................................................................................ 24
3.3 Identifikasi Diagnosa Potensial ......................................................... 25
3.4 Tindakan Segera ................................................................................ 25
3.5 Intervensi / Rencana .......................................................................... 25
3.6 Implementasi / Rencana..................................................................... 26
3.7 Evaluasi ............................................................................................. 26
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 27
4.2 Saran ................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 28

31
iv

Anda mungkin juga menyukai