Disusun Oleh :
FITRIANA RAHMAWATI
P27824419066
Laporan individu yang disusun oleh mahasiswa semester 2 Prodi D-IV Kebidanan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun akademik 2019/2020 ini
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Tempat Praktik : RSUD Ibnu Sina Gresik
Tanggal Praktik : 24 Februari – 16 Maret 2020
Pembimbing Ruangan
Afifah, Amd.Keb
NIP. 198010282008012014
Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Ketua Prodi D-IV Kebidanan Dosen Tabulasi
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Neonatus
Patologis Pada By. Ny. M Usia 0 Hari dengan BBLR” dapat terselesaikan
dengan baik tanpa halangan.
Laporan ini merupakan tugas individu bagi mahasiswa Program Studi D-IV
Alih Jenjang Kebidanan Surabaya Semester 2 yang menjalankan praktik klinik di
RSUD Ibnu Sina Gresik pada tanggal 24 Februari – 16 Maret 2020. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Astuti Setiyani, SST.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya
2. Ibu Dwi Purwanti, S.Kp.,SST.,M.Kes selaku Ketua Prodi sekaligus
Pembimbing Pendidikan I Praktik Klinik Program Studi D-IV Kebidanan
Surabaya
3. Ibu Dina Isfentiani, S.Kep.Ns., M.Ked selaku Pembimbing Pendidikan II
Praktik Klinik Program Studi D-IV Kebidanan Surabaya
4. Ibu Afifah, Amd.Keb selaku Pembimbing Ruangan Praktik Klinik di Ruang
VK RSUD Ibnu Sina Gresik
5. Semua pihak terkait yang membantu dalam penyelesaian laporan ini
Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, diharapkan kritik dan saran guna
membantu memperbaiki laporan ini di masa mendatang.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1.7 Prognosis
Kematian prenatal pada bayi berat lahir rendah 8x lebih besar dari
bayi normal umur kehamilan sama. Prognosis akan lebih buruk apabila
berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama
disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan komplikasi neonatal seperti
asfiksia aspirasi pneumonia, perdarahan intracranial dan hipoglikemia.
Bila bayi ini selamat terkadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan
terjadi gangguan pada bayi, IQ yang rendah dan gangguan kesehatan
lainnya (Mochtar, 2013).
2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
2.2.1 Pengkajian Data
1. Data Subjektif
a. Biodata
Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun (Manuaba, 2012).
b. Riwayat Kesehatan
Menurut Marmi (2012), ada beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi
berat badan lahir bayi jika diderita oleh ibu yang sedang hamil misalnya:
1) Jantung
2) Hipertensi
3) Preeklampsi dan eklampsia
4) Diabetes melitus
c. Riwayat Kebidanan
1) Riwayat Kehamilan Sekarang
Ciri-ciri aktivitas bayi dengan berat badan lahir rendah berbeda-beda.
Menurut Manuaba (2012) perlu diperhatikan gambaran umum
kehamilan sebagai berikut:
a) Denyut jantung terdengar minggu 18 sampai 22
b) Fetal quickening minggu 16 sampai 18
c) Hamil dengan hidramnion
d) Hamil ganda
e) Perdarahan antepartum
f) Komplikasi hamil: preeklampsia/eklampsia, ketuban pecah dini
g) Jarak kehamilan dan bersalin yang terlalu dekat dapat menjadi
pemicu persalinan dengan BBLR
2) Riwayat Persalinan yang Lalu
Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus partus
prematurus dan lahir mati (Sofian, 2015).
d. Pola Kebiasaan
1) Nutrisi
Menurut Marmi (2012), status gizi ibu sebelum hamil berperan dalam
pencapaian gizi ibu saat hamil. Penelitian menunjukkan bahwa status
gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
kejadian BBLR. Ibu dengan status gizi kurang (kurus) selama hamil
mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR
dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status gizi baik (normal).
2) Kebiasaan
Kebiasaan ibu selama atau selama hamil yang buruk seperti merokok,
minum-minuman beralkohol, pecandu obat dan pemenuhan nutrisi
yang salah dapat menyebabkan anomali plasenta karena plasenta tidak
mendapat nutrisi yang cukup dari arteri plasenta ataupun karena
plasenta tidak mampu mengantar makanan ke janin. Selain itu
aktivitas yang berlebihan juga dapat merupakan faktor pencetus
terjadinya masalah BBLR (Marmi, 2012).
2. Data Objektif
Karakteristik yang dapat ditemukan pada bayi BBLR menurut Marmi (2012)
adalah:
a. Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm,
lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm.
b. Gerakan kurang aktif otot masih hipotonis
c. Kepala lebih besar dari badan, rambut tipis dan halus
d. Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan sutura besar
e. Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana
f. Jaringan payudara tidak ada, dan puting susu kecil
g. Pernafasan belum teratur dan sering mengalami serangan apneu
h. Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak, terutama pada dahi
dan pelipiiis dahi dan lengan
i. Lemak subkutan kurang
j. Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh
labia mayora
k. Reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk masih lemah
l. Bayi prematur mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan tubuh
masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan
antibodi belum sempurna. Oleh karena itu tindakan preventif sudah
dilakukan sejak antenatal sehingga tidak terjadi persalinan dengan BBLR.
Manuaba (2010) menambahkan gambaran umum bayi dengan BBLR:
a. Ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi lurus
b. Kepala tidak mampu tegak
c. Pernafasan sekitar 45 sampai 60 x/menit
d. Frekuensi nadi 100-140 x/menit
2.2.2 Diagnosa Kebidanan
Diagnosa ditegakkan berdasarkan hasil pengkajian subyektif dan obyektif.
Diagnosa yang dapat ditegakkan pada asuhan primer bayi usia.....menurut
Marmi (2012) adalah sebagai berikut
Bayi baru lahir usia 0-28 hari, jenis kelamin laki-laki/perempuan, KU baik
dengan kemungkinan masalah :
1. Hipotermi
2. Infeksi
3. Gangguan integritas kulit
Prognosa baik/buruk.
2.2.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Pada langkah ini di identifikasi masalah atau diagnose potensial
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose, hal ini membutuhkan
antisipasi apabila benar-benar terjadi masalah yang lain. Adapun beberapa
diagnose potensial akibat BBLR yaitu:
1. Hiperbilirubin
2. Hipotermia
3. Gangguan pernafasan
4. Pneumonia aspirasi
5. Perdarahan spontan
2.2.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Pada langkah ini yang dilakukan bidan adalah mengidentifikasi perlunya
tindakan segera oleh dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan tim tenaga kesehatan lain sesuai dengan kondisi pasien saat ini.
2.2.5 Perencanaan
1. Tujuan: setelah dilakukan asuhan diharapkan bayi tidak mengalami
komplikasi dan tidak timbul masalah potensial
Kriteria:
a. KU bayi baik
b. Ada peningkatan berat badan (160 gram gram/minggu atau 15 gram/hari)
c. TTV : RR: 40-60 x/menit, N: 100-140 x/menit, Suhu: 36,5 – 37,5 0C
d. Kebutuhan ASI ±150 ml/kg BB/hari
e. Akral hangat, kulit merah, tangis kuat
Intervensi menurut Varney (2007) ada 11 yaitu dibawah ini:
a. Berikan penjelasan pada keluarga tentang kondisi bayi saat ini
Rasional: Agar keluarga paham dan kooperatif
b. Beritahu keluarga tentang tindakan apa saja yang dilakukan
Rasional: Keluarga memahami diakukan tindakan
c. Pertahankan suhu lingkungan
Rasional: mencegah timbulnya hipotermi
d. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
Rasional: pencegahan infeksi nosokomial
e. Letakkan bayi pada inkubator atau pada suhu hangat
Rasional: Memberikan kehangatan pada bayi dan mencegah hipotermi
f. Berikan kebutuhan cairan sesuai jadwal
Rasional: memberikan kebutuhan nutrisi dan mencegah hipotermi
g. Segera ganti popok atau pakaian bayi yang basah dengan yang kering
Rasional: mencegah terjadinya hipotermi
h. Timbang bayi dengan telanjang atau dengan baju yang sudah ditimbang
berat baju sebelumnya lalu dikurangi setiap hari
Rasional: untuk mengetahui kenaikan BB setiap hariny
i. Observasi tanda-tanda vital
Rasional: untuk memantau adanya gangguan sistem tubuh
j. Kaji respon bayi terhadap pemberian O2
Rasional: untuk mengetahui kadar kbutuhan O2 bayi
k. Kolaborasi dengan dokter
Rasional: pemberian terapi dan tindakan lebih lanjut
2. Masalah 1: potensial hipotermi sehubungan dengan pusat pengaturan panas
belum berfungsi dengan baik
Tujuan : setelah dilakukan intervensi, suhu bayi dalam batas normal
Kriteria :
a. Suhu bayi 36,5-37,5 0C
b. Akral hangat
c. Tidak sianosis
Intervensi menurut Varney (2007) ada 4 yaitu dibawah ini:
a. Letakkan bayi dalam inkubator
Rasional: mencegah terjadinya hipotermi
b. Observasi TTV dan adanya syanosis
Rasional: mengetahui kemungkinan komplikasi
c. Ganti popok setiap kali basah
Rasional: mencegah terjadinya hipotermi
d. Awasi atau kontrol temperatur inkubator
Rasional: mengatur suhu sesuai kebutuhan
3. Masalah 2 : resiko tinggi infeksi sehubungana dengan defisiensi
pertahanan tubuh
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan, tidak terjadi infeksi
Kriteria :
a. Suhu tubuh tidak lebih dari 37,5 0C (36,5-37,5 0C)
b. Nadi 100-140 x/menit
c. RR 40-60 x/menit
d. Leukosit 4000-11000
Intervensi Menurut Varney (2007) ada 5 yaitu dibawah ini:
a. Observasi TTV
Rasional: untuk mengetahui tanda-tanda infeksi
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
Rasional: mencegah penularan infeksi nosokomial
c. Cegah kontak dengan orang yang terinfeksi
Rasional: mencegah terjadinya infeksi
d. Pastikan semua perawatan dalam keadaan bersih/steril
Rasional: mencegah timbulnya infeksi
e. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian antibiotik
Rasional: pemberian terapi dan tindak lanjut
4. Masalah 3 : gangguan integritas kulit sehubungan dengan lemak
subkutis yang kurang
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan, tidak terjadi gangguan
terhadap integritas kulit
Kriteria :
a. Kulit lembab
b. Turgor kulit baik
c. Lemak subkutan bertambah
Intervensi menurut Varney (2007) ada 2 yaitu dibawah ini:
a. Monitor suhu inkubator
Rasional: mencegah terjadinya hipotermi yang emnurunkan tingkat
kelembaban kulit
b. Gunakan kain yang lembut dan halus untuk keperluan bayi
Rasional: mencegah terjadinya gangguan integritas kulit
2.2.6 Pelaksanaan
Menurut Kepmenkes No. 938/Menkes/SK/VIII/2007 (2011:6) bidan
melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif,
efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam
bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
2.2.7 Evaluasi
Menilai hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan atau tidak, catatan
perkembangan dalam bentuk SOAP dengan uraian sebagai berikut:
S : Data Subjektif
Informasi yang didapat dari keluhan pasien
O : Data Objektif
Data yang diperoleh dari pemeriksaan petugas
A : Assessment
Penilaian yang diperoleh dari kesimpulan S dan O
P : Penatalaksanaan
Dokumentasi perencanaan, pelaksanaan dan evalusi
Petugas
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pengkajian Data
Tanggal Pengkajian : 16-03-2020
Waktu Pengkajian : 22.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang VK RSUD Ibnu Sina Gresik
No. RM : 677199
3.1 Data Subjektif
1. Biodata Bayi
Nama : By. Ny. M
Tanggal lahir : 03-03-2020
Usia : 0 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
2. Biodata Orangtua
IBU AYAH
Nama : Ny. M Tn. S
Umur : 26 tahun 32 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Swasta Swasta
Alamat : Lumpur 3/1, Gresik
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini keadaan bayi lemah, bayi di rawat di ruang bayi
dalam inkubator karena kondisi saat dilahirkan belum cukup bulan sehingga
berat lahirnya kurang dari normal.
c. Personal Hygiene
Bayi belum dimandikan hanya di seka dengan air hangat 2x sehari dan
diganti pakaian serta pempers.
d. Istirahat/Tidur
Saat dijenguk ayahnya bayi tertidur pulas dan tidak rewel.
e. Aktivitas
Bayi berada di ruang inkubator sehingga posisinya hanya tidur telentang.
7. Riwayat Psikososial
Ibu dan keluarga khawatir dengan kondisi bayinya yang berada di dalam
inkubator.
3.2 Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
- KU lemah, kesadaran composmentis
- TTV :
R = 40x/menit, N = 134x/menit, S = 36,5oC
- Antropometri :
BB = 2200 kg LK = 30 cm
PB = 43 cm LD = 27 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : tidak ada benjolan abnormal, tidak ada caput, tidak ada
cefal hematoma, tidak ada kelainan pada kepala.
b. Muka : tidak sembab, tidak pucat, konjungtiva palpebra merah
muda, sklera putih
c. Hidung : tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping hidung
d. Mulut : bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak terdapat
labioskisis, tidak terdapat labiopalatoskisis
e. Telinga : tidak ada serumen berlebih, bersih
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe, tidak ada
bendungan vena jugularis
g. Dada : simetris, pola pernafasan dangkal, reguler, tidak ada
retraksi dinding dada, tidak terdengar wheezing dan ronchi
h. Abdomen : tali pusat masih basah, tidak kembung, tidak ada benjolan
abnormal
i. Integument : turgor kulit lemah, kulit keriput
j. Genetalia : labia mayora belum menutup labia minora
k. Anus : terdapat lubang anus, tidak mengalami atresia ani
l. Ekstremitas : gerakan lemah, terdapat lanugo, tidak ada kelainan
(sindaktil/polidaktil)
3. Pemeriksaan Neurologis
a. Reflek Moro :+
b. Reflek Rooting :+
c. Reflek Sucking :+
d. Reflek Menggenggam : +
3.3 Assessment
By. Ny. M usia 0 hari, neonatus kurang bulan dengan BBLR, KU lemah.
3.4 Penatalaksanaan
Tanggal : 16-03-2020 Pukul : 22.00 WIB
1. Memberikan penjelasan pada keluarga tentang kondisi bayi saat ini termasuk
berat bayi lahir rendah. Ibu dan keluarga memahami.
2. Mempertahankan suhu lingkungan agar suhu lingkungan tetap hangat. Bayi
berada di inkubator ruang NICU.
3. Mengobservasi tanda-tanda distress pernafasan dan TTV. Tidak terjadi
aspirasi dan komplikasi.
4. Memberikan motivasi kepada ibu bayi untuk tetap memberikan ASI secara
eksklusif kepada bayinya. Ibu bersedia
5. Mengajari ibu cara menyusui yang baik dan benar. Ibu memahami dan
bersedia menyusui yang baik dan benar.
6. Mengajari ibu cara merawat tali pusat, yaitu dengan sebelum dan sesudah
memegang bayi selalu mencuci tangan dengan sabun, tidak memberikan
apapun pada tali pusat kecuali kasa bersih dan kering. Ibu memahami
7. Memberikan HE kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yang
harus diwaspadai. Ibu mengerti dan mengetahui tanda-tanda bahaya bagi
bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin, agar berat
badan bayi berada digaris normal. Evaluasi satu minggu kemudian. Ibu
bersedia
9. Melakukan kolaborasi dengan dr.SpA dalam pemberian terapi.
10. Melakukan tindakan sesuai advice dokter.
11. Mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan. Semua tindakan
dicatat di Rekam Medis pasien.
Mahasiswa,
FITRIANA R.
BAB 4
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan kasus bayi baru lahir patologi dengan berat lahir rendah
yang dilakukan oleh penulis merupakan salah satu klasifikasi bayi BBLR.
Penatalaksanaan kasus ini telah dilakukan dengan cepat dan tepat untuk
menegakkan diagnosa yang pasti untuk dilakukan tindakan segera. Pemeriksaan
yang dilakukan yaitu dilihat dari keadaan umum pasien hingga pemeriksaan fisik
dan laboratorium untuk pemeriksaan penunjangnya, sehingga diagnosa bisa
ditegakkan.
Berdasarkan data subjektif didapatkan bahwa ibu mengatakan kondisi bayi
nya lemah dan sekarang dirawat di ruang NICU, hal ini sesuai dengan teori bahwa
kondisi bayi dengan BBLR lemah. Setelah dilakukan pengkajian data objektif
didapatkan bahwa berat bayi 2200, PB 43, LK 30 cm, LD 27. Hal ini sesuai
dengan teori Marmi (2012) bahwa bayi dengan BBLR berat badan kurang dari
2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm,
lingkar dada kurang dari 30 cm.
Bayi dengan BBLR perlu diperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisinya
untuk intake dan out put yaitu dengan pemberian ASI perah media sendok/ sonde,
namun dalam hal ini telah terjadi kesenjangan dalam teori dan praktik, karena
dilahan tempat pengambilan kasus media yang digunakan dalam pemenuhan
nutrisi yaitu dengan media spuit. Pada bayi BBLR rentan terjadi hipotermi
sehingga mempertahankan kestabilan kehangatan dalam inkubator sangatlah
penting sedangkan di lahan sudah dilakukan sama seperti teori yaitu bayi
diletakkan di dalam inkubator.
Kesimpulan dari pembahasan diatas yaitu mulai dari pengkajian data,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sudah sesuai antara teori dan praktik.
Tidak ada kesenjangan yang berarti dalam penatalaksanaan bayi dengan BBLR.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada By. Ny. M sesuai
dengan 7 langkah varney yaitu dari pengkajian data, interpretasi data,
diagnosa potensial, kebutuhan tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan evaluasi maka dapat disimpulkan :
1. Dari hasil pengkajian baik melalui data subjektif dan objektif dapat dilakukan
dengan baik dengan hasil bayi Ny. M lahir tanggal 16-03-2020 jam 05.00
WIB, secara spontan, jenis kelamin perempuan, keadaan umum lemah, berat
badan 2200 gram, panjang badan 43 cm, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada
27 cm.
2. Setelah semua pengkajian dilakukan maka dapat dibuat interpretasi data yang
terdiri dari diagnosa, masalah dan kebutuhan. Diagnosa yang dapat diambil
adalah Bayi Ny. M umur 0 hari, bayi baru lahir kurang bulan, dengan berat
badan lahir rendah. Pada bayi Ny. M ditemukan masalah yaitu berat badan
bayi lahir rendah. Namun dalam hal ini bayi Ny. M belum diberikan
pemenuhan kebutuhan yang seharusnya diberikan ASI sedini mungkin tidak
diberikan dikarenakan bayi berada di ruang NICU dan kondisi ibu belum
stabil.
3. Dari diagnosa yang telah ditentukan pada bayi Ny. M maka diagnosa
potensial pada berat badan lahir rendah adalah hipotermia.
4. Kebutuhan tindakan segera yang dilakukan pada kasus ini adalah melakukan
kolaborasi dengan dokter spesialis anak.
5. Perencanaan asuhan kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir rendah
adalah dengan melakukan pencegahan hipotermia dengan memasukkan bayi
ke dalam inkubator.
6. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada bayi Ny. M sudah sesuai dengan
perencanaan.
7. Hasil evaluasi yang didapat pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir
rendah yaitu keadaan umum bayi : baik, bayi gerak aktif, sudah bisa nafas
spontan, ASI sudah diberikan pada bayi secara langsung sejak tanggal 17-03-
2020.
5.2 Saran
Diharapkan mahasiswa lebih memahami teori bayi baru lahir sehingga
mampu meningkatkan ketrampilan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada BBLR di lahan. Laporan ini dibuat dengan harapan sebagai sumber
informasi untuk kemajuan perkembangan ilmu kebidanan dan sebagai
referensi untuk mengetahui perbandingan antara praktik di lahan dengan
teori.
DAFTAR PUSTAKA
Indrayani, D. (2013). Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. CV. Trans Info
Media.
Manuaba, I. A. C., Manuaba, I. B. G. F., & Manuaba, I. B. G. (2012). Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB (2nd ed.). Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Manuaba, I. B. G. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC.
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka Pelajar.
Marmi. (2012). Intranatal Care Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Pustaka
Pelajar.
Mochtar, R. (2013). Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi edisi 2 (II). EGC.
Ngastiyah. (2010). Perawatan Anak Sakit. EGC.
Saifuddin, A. B. (Ed.). (2014). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
SDKI. (2013). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. In Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia. https://doi.org/0910383107
[pii]\r10.1073/pnas.0910383107
Sofian, A. (2015). Sinopsis Obstetri Jilid 1. EGC.
Varney, H. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan (4th, vol. 1 ed.). EGC.
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.