Anda di halaman 1dari 13

METODE PENELITIAN CASE STUDY

MAKALAH

Disusun Oleh :
Zahrotul Munawaroh
P27824419098

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Metode Penelitian Case
Study” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Ibu Klanting Kasiati, S.Pd., M.Kes. pada mata kuliah Metodik Khusus.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Metode Penelitian
Case Study bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ibu Klanting Kasiati, S.Pd., M.Kes,
selaku dosen mata kuliah Metodik Khusus yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Surabaya, 10 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian adalah suatu aktivitas dalam menelaah suatu problem dengan
menggunakan metode ilmiah secara tertata dan sistematis untuk menemukan
pengetahuan baru yang dapat diandalkan kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia
sosial. Salah satu macam metode penelitian yaitu studi kasus. Studi kasus banyak
digunakan peneliti untuk kepentingan penyusunan karya ilmiah seperti tesis dan disertasi
karena dapat mengeksplorasi dan mengelaborasi suatu kasus secara mendalam dan
komprehensif.
Secara garis besar fase-fase atau langkah-langkah penelitian dapat dipilah menjadi
tiga fase, yaitu fase perencanaan, pelaksanaan, dan laporan. Adapun studi kasus termasuk
ke dalam fase perencanaan. Banyak penelitian yang perencanaannya tidak dilakukan
sebagaimana mestinya. Terdapat kecenderungan di kalangan peneliti untuk menyelidiki
sesuai dengan pergi ke lapangan guna mengumpulkan data tanpa perencanaan yang
matang. Pada waktu hendak mengolah datanya barulah dirasakan adanya kekurangan-
kekurangan dalam penelitian itu secara keseluruhan, sehingga hasil yang diperoleh tidak
memuaskan, baik bagi si peneliti sendiri, maupun bagi pihak yang akan mempergunakan
hasil penelitian tersebut. Banyak penelitian yang perencanaannya tidak dilakukan
sebagaimana mestinya. Terdapat kecenderungan di kalangan peneliti untuk menyelidiki
sesuai dengan pergi ke lapangan guna mengumpulkan data tanpa perencanaan yang
matang. Pada waktu hendak mengolah datanya barulah dirasakan adanya kekurangan-
kekurangan dalam penelitian itu secara keseluruhan, sehingga hasil yang diperoleh tidak
memuaskan, baik bagi si peneliti sendiri, maupun bagi pihak yang akan mempergunakan
hasil penelitian tersebut.
Perencanaan studi kasus dilakukan dengan kegiatan memilih masalah secara
operasional dan membuat pembatasan-pembatasan, yaitu untuk menentukan ruang
lingkup masalah yang diteliti. Setelah memilih masalah penelitian, baru dilakukan studi
kasus. Unit analisis Studi Kasus ialah perorangan, kelompok, lembaga atau organisasi,
bukan masyarakat secara luas. Walaupun cakupan atau wilayah kajiannya sempit, secara
substantif penelitian Studi Kasus sangat mendalam, dan diharapkan dari pemahaman
yang mendalam itu dapat diperoleh sebuah konsep atau teori tertentu untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode penelitian studi kasus?
2. Apa tujuan metode penelitian studi kasus?
3. Bagaimana karakteristik metode penelitian studi kasus
4. Bagaimana langkah-langkah metode penelitian studi kasus?
5. Apa saja kelebihan metode penelitian studi kasus?
6. Apa saja kekurangan metode penelitian studi kasus?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tentang metode penelitian studi kasus
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pengertian metode penelitian studi kasus
2) Untuk mengetahui tujuan metode penelitian studi kasus
3) Untuk mengetahui karakteristik metode penelitian studi kasus
4) Untuk mengetahui langkah-langkah metode penelitian studi kasus
5) Untuk mengetahui kelebihan metode penelitian studi kasus
6) Untuk mengetahui kekurangan metode penelitian studi kasus

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Metode Penelitian Studi Kasus


Studi kasus atau case study atau penyelidikan kasus merupakan teknik untuk
memahami individu secara integratif dan komprehensif agar diperoleh pemahaman yang
mendalam tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan
masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang lebih baik.
Pemahaman secara intregratif maksudnya menggunakan berbagai macam teknik
pendekatan, misalnya observasi, wawancara, kuesioner, sosiometri, catatan pribadi,
documenter, tes psikologis, dan sebagainya (dengan teknik nontes dan teknik tes).
Sedangkan komprehensif berarti data yang dikumpulkan bersifat menyeluruh, meliputi
berbagai aspek kepribadian secara lengkap, misalnya aspek pribadi yang bersangkutan,
latar belakang keluarga, latar belakang sosial ekonomi, aspek akademik, aspek psikologis
(inteligensi, bakat khusus, minat, sikap, emosi, cita-cita), kondisi fisik dan kesehatan,
perkembangan pendidikan dan sebagainya.

2.2 Tujuan Metode Penelitian Studi Kasus


Seperti halnya pada tujuan penelitian lain pada umumnya, pada dasarnya peneliti
yang menggunakan metode penelitian studi kasus bertujuan untuk memahami objek yang
ditelitinya. Meskipun demikian, berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian studi
kasus bertujuan secara khusus menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara
khusus sebagai suatu kasus, tidak sekedar untuk menjelaskan seperti apa objek yang
diteliti, tetapi untuk menjelaskan bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut
dapat terjadi. Selain itu, tujuan dari penelitian studi kasus yaitu untuk mengungkapkan
kekhasan atau keunikan karakteristik yang terdapat di dalam kasus yang diteliti. Oleh
karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus seperti sifat alamiah, kegiatan,
fungsi, kesejarahan, kondisi lingkungan, dan berbagai hal lain yang berkaitan dan
mempengaruhi kasus juga ikut diteliti agar tujuan untuk menjelaskan dan memahami
keberadaan kasus tersebut dapat tercapai secara menyeluruh dan komprehensif.

3
2.3 Karakteristik Penelitian Studi Kasus
Secara khusus, penelitian studi kasus memiliki karakteristik yang berbeda
dibandingkan dengan jenis penelitian kualitatif yang lain. Kekhususan penelitian studi
kasus adalah pada cara pandang penelitiannya terhadap objek yang diteliti.

Adapun karakteristik penelitian studi kasus dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Menempatkan objek penelitian sebagai kasus
Penelitian studi kasus bukanlah suatu pilihan metode penelitian, tetapi
bagaimana memilih kasus sebagai objek atau target penelitian. Sehingga peneliti studi
kasus harus memahami bagaimana menempatkan objek atau target penelitiannya
sebagai kasus dalam penelitiannya. Sebua kasus adalah isu atau masalah yang harus
dipelajari, yang akan mengungkapkan pemahaman mendalam tentang kasus tersebut,
sebagai suatu kesatuan system yang dibatasi, yang melibatkan pemahaman suatu
peristiwa, aktivitas satu individu atau lebih.
2. Memandang kasus sebagai fenomena yang bersifat kontemporer
Dari sifat kasus yang kontemporer, dapat disumpulkan bahwa penelitian studi
kasus cenderung bersifat memperbaiki atau memperbaharui teori. Dengan kata lain,
penelitian studi kasus berupaya mengangkat teori-teori kontemporer. Bersifat
kontemporer berarti kasus tersebut sedang atau telah terjadi, tetapi masih memiliki
dampak yang dapat dirasakan pada saat penelitian dilaksanakan, atau menunjukkan
perbedaan fenomena yang biasa terjadi.
3. Dilakukan pada kondisi kehidupan sebenarnya
Seperti halnya pendekatan penelitian kualitatif pada umumnya, pelaksanaan
penelitian studi kasus menggunakan pendekatan penelitian naturalistik. Dengan kata
lain, penelitian studi kasus meneliti kehidupan nyata, yang dipandang sebagai kasus.
Kehidupan nyata adalah suatu ondisi kehidupan yang terdapat pada lingkungan hidup
manusia baik sebagai individu maupun anggota kelompok sebenarnya.
Penelitian studi kasus berupaya mengungkapkan dan menjelaskan segala
sesuatu yang berkaitan dengan objek yang ditelitinya pada kondisi yang sebenarnya,
baik kebaikannya, keburukannya, keberhasilannya, maupun kegagalannya.
4. Menggunakan berbagai sumber data
Penggunaan berbagai sumber data dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
terperinci dan komprehensif yang menyangkut obyek yang diteliti. Disamping itu, hal
tersebut juga dimaksudkan untuk mencapai validitas dan realibilitas penelitian.

4
Dengan adanya berbagai sumber data tersebut, peneliti dapat meyakinkan kebenaran
dan keakuratan data yang diperolehnya dengan mengecek saling-silangkan antar data
yang diperoleh. Adapun bentuk-bentuk data tersebut dapat berupa catatan hasil
wawancara, pengamatan lapangan, pengamatan artefak dan dokumen. Catatan
wawancara merupakan hasil yang diperoleh dari proses wawancara, baik berupa
wawancara mendalam terhadap satu orang informan maupun terhadap kelompok
orang dalam suatu diskusi. Sedangkan catatan lapangan dan artefak merupakan hasil
dari pengamatan atau obervasi lapangan. Catatan dokumen merupakan hasil
pengumpulan berbagai dokumen yang berupa berbagai bentuk data sekunder, seperti
buku laporan, dokumentasi foto dan video.
5. Menggunakan teori sebagai acuan penelitian
Pada penelitian studi kasus, teori digunakan baik untuk menentukan arah,
konteks, maupun posisi hasil penelitian. Kajian teori dapat dilakukan di bagian depan,
tengah dan belakang proses penelitian. Pada bagian depan, teori digunakan untuk
membangun arahan dan pedoman di dalam menjalankan kegiatan penelitian. Secara
khusus, pada bagian ini, teori dapat dipergunakan untuk membangun hipotesis, seperti
halnya yang dilakukan pada paradigma deduktif atau positivistic. Pada bagian tengah,
teori dipergunakan untuk menentukan posisi temuan-temuan penelitian terhadap teori
yang ada dan telah berkembang. Sedangkan pada bagian belakang, teori dipergunakan
untuk menentukan posisi hasil keseluruhan penelitian terhadap teori yang ada dan
telah berkembang.

2.4 Langkah-langkah Metode Penelitian Studi Kasus


1. Pemilihan Tema atau Topik Penelitian
Tema atau topic dalam penelitian menjadi hal angat penting dalam studi kasus. Hal ini
disebabkan karena tema adalah “body of knoeledge” sehingga sebaiknya peneliti
melihat latar belakang akademis yang menjadi bagian dari keilmuannya.
2. Kajian Teori Penelitian
Pada tahapan kedua ini, peneliti harus mau dan siap untuk memnaca dan juga
menelaah kajian teori-teori yang ada pada buku bacaan, jurnal, majalah ilmiah, surat
kabar dan juga laporan penelitian terdahulu. Pembacaan literature sangat penting
untuk memperluas wawasan peneliti di bidang yang akan diteliti dan mempertajam
rumusan masalah yang akan diajukan.

5
3. Perumusan masalah
Pada proses perumusan masalah, peneliti dituntut untuk lebih teliti hal apa yang akan
dijadikan pokok masalah penelitian.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah berbagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan data,
menghimpun, mengambil atau menjaring data penelitian. Pada proses pengumpulan
data studi kasus, peneliti dapat menggunakan beberapa teknik, diantaranya
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada tahapan ini peneliti mempunyai
peranan yang sangat penting karena peneliti yang bisa menyimpulkan kapan waktu
untuk memulai dan mengakhiri penelitian dan mampu mengukur data yang
dibutuhkan sudah cukup.
5. Pengelolahan dan Analisa Data
Pada proses ini, peneliti harus mengecek setiap data, menyusun data, melakukan
pengkodingan pada data, mengklasifikasi data, dan mengoreksi jawaban atas hasil
wawancara yang dianggap msih kurang jelas. Setelah itu data akan diolah dan
dianalisis. Analisis data dalah sebuah kegiatan untuk memberikan makna atau
memaknai data dengan mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan memberi kode
atau tanda serta mengkategorikannya menjadi bagian-bagian berdasarkan
pengelompokannya sehingga diperoleh suatu temuan terhadap rumusan masalah yang
diajukan.
6. Simpulan dan Laporan Hasil Penelitian

2.5 Kelebihan Metode Penelitian Studi Kasus


1. Fleksibel
Pendekatan studi kasus biasanya lebih fleksibel karena disainnya memang ditujukan
untuk mengeksplorasi suatu permasalahan. Berbeda dengan pendekatan yang didisain
dengan keinginan untuk menguji suatu teori atau hipotesa, dengan sifat eksploratif
studi kasus, memungkinkan si peneliti untuk lebih fleksibel menyesuaikan arah
penelitiannya sesuai dengan perkembangan kegiatan penelitiannya.
2. Studi kasus mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik dan hal-hal yang amat
mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi yang lain. Studi kasus mampu
mengungkap makna di balik fenomena dalam kondisi apa adanya atau natural.

6
3. Studi kasus tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi nuansa,
suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi
bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang sangat ketat.

2.6 Kekurangan Metode Penelitian Studi Kasus


1. Validitas dan Reabilitas Rendah
Pembelajaran studi kasus seringkali dipandang kurang ilmiah atau pseudo-scientific
karena pengukurannya bersifat subjectif atau tidak bisa dikuantifisir. Dalam hal ini,
kritik ini juga mempertanyakan validitas dari hasil penelitian studi kasus.
2. Generalisasi Rendah
Karena skupa penelitian baik issu maupun jumlah orang yang menjadi target kajian
studi kasus sangat kecil, kemampuan generalisasi dari temuan pada studi kasus adalah
rendah.

7
BAB III
PERMASALAHAN

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
4.2 Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Fitrah, M & Luthfiyah. 2018. Metodologi penelitian: penelitian kualitatif, tindakan kelas &
studi kasu. Sukabumi : CV Jejak.

Rahardjo, Susilo & Gudnanti. Pemahaman Individu Teknik Nontes : edisi Revisi. Jakarta :
Kencana.

Wahyuningsih, Sri. 2013. Metode Penelitian Studi Kasus Konsep, Teori Pendekatan Psikolog
Komunikasi dan Contoh Penelitiannya. Bangkalan : UTM Press

10

Anda mungkin juga menyukai