Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 3

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN KHUSUS

“Metode Penelitian Studi Kasus”

Dosen Pengampu:
Dr. Nurhastuti, M.Pd.
Gaby Arnez, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Adhani Indah Sari 19003115


Muhammad Aldy Zuherman 19003145
Sasgia Nofrihensi 19003160

PRODI PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT.
Karena dengan rahmat karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Metodologi Penelitian Pendidikan Khusus. Adapun judul
dari makalah ini adalah “Metode Penelitian Kuantitatif”.

Akhirul kalam, penulis memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan


dalam makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca. Khususnya bisa menambah wawasan tentang materi yang dibahas. Kepada
seluruh pembaca yang bersedia memberikan kritik dan saran, yang bersifat
membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini selanjutnya, kami buka
tangan selebar-lebarnya untuk apresiasi tersebut dengan hati yang terbuka dan ucapan
terima kasih.

Padang, April 222022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG............................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................5
A. Pengertian Penelitian Studi Kasus........................................................................5
B. Karakteristik Penelitian Studi Kasus...................................................................6
C. Langkah-langkah metode penelitian studi kasus.................................................8
BAB III.............................................................................................................................13
PENUTUP.........................................................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode penelitian merupakan cara atau strategi yang digunakan dalam
sebuah penelitian. Dalam artian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan,
dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
dalam bidang tertentu

Dalam penelitian terdapat banyak metode yang dapat digunakan,


diantaranya adalah metode eksperimen, metode deskriptif, metode grounded
research, metode studi kasus, dan sebagainya. Namun, pada makalah ini
penulis berfokus membahas metode penelitian studi kasus atau case study.
Penelitian dengan metode studi kasus merupakan penelitian yang mengkaji
tentang suatu permasalahan sosial yang berkaitan dengan individu, kelompok,
lembaga dan masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian studi kasus?
2. Bagaimana karakteristik penelitian studi kasus?
3. Bagaimana langkah-langkah metode penelitian studi kasus?

4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian studi kasus.
2. Untuk mengetahui karakteristik penelitian studi kasus.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian studi kasus.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Studi Kasus
Kata studi kasus dari terjemahan dalam bahasa inggris “A Case
Study” atau “Case Studies”. Yang rangkaian dari kata “kasus” yang di
ambil dari kata “Case” yang artinya kasus, kajian, peristiwa. Studi kasus
adalah suatu kajian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci
dan mendalam tentang suatu program, peristiwa dan aktivitas baik dalam
tingkat kelompok atau perorangan untuk memperoleh pengetahuan yang
mendalam menurut Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo. Merriam dan Tisdell juga
mendefinisikan studi kasus sebagai dekskripsi dan analisis mendalami dari
sebuah sistem atau peristiwa yang tidak terlepas dari satu kasus dengan
kasus yang lain karena dalam studi kasus memunculka adanya bagian-
bagian sistem yang bekerja secara terintergratif dan berpola yang lain.

Dari penjabaran definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa studi


kasus ialah suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif,
terinci dan mendalam tentang suatu program atau peristiwa baik pada
perorangan, sekelompok orang atau lembaga untuk memperoleh
pengetahuan yang mendalam tentang peristiwa. Peristiwa dalam studi
kasus adalah hal yang aktual (real-life-events) yang sedang berlangsung,
bukan sesuatu yang sudah lewat.(Wahyuningsih et al., n.d.)

Meurut Endarswara studi kasus dapay dibagi menjadi dua golongan,


yaitu studi kasus pertama bersifat kuratif, dan disebut Studi Kasus
Retrospektif (Retrospective Case Study), yang memungkinkan ada tindak
lanjut penyembuhan atau perbaikan dari suatu kasus (treatment). Tindak
penyembuhan tidak harus dilakukan oleh peneliti, tetapi oleh orang lain
yang kompeten. Peneliti hanya memberikan masukan dari hasil penelitian,
sedangkan yang kedua disebut Studi Kasus Prospektif (Prospective Case
Study). Jenis Studi Kasus ini diperlukan untuk menemukan kecenderungan
dan arah perkembangan suatu kasus. Tindak lanjutnya berupa Penelitian

6
Tindakan (Action Research) yang dilakukan juga oleh pihak lain yang
berkompeten.

B. Karakteristik Penelitian Studi Kasus


Berdasarkan beberapa pendapat ahli karakteristik penelitian studi kasus
dapat dijelaskan sebagai berikut
1. Menempatkan objek penelitian sebagai kasus

Seperti pengertian studi kasus yang ada diatas keunikan


penelitian studi kasus adalah adanya cara pandang terhadap objek
penelitian sebagai kasus. Bahkan secara khusus Stake menyatakan
bahwa penelitian studi kasus bukanlah suatu pilihan metode
penelitian, tetapi bagaimana memilih kasus sebagai obyek atau
target penelitian. Pernyataan ini menekankan bahwa peneliti studi
kasus harus memahami bagaimana menempatkan obyek atau target
penelitiannya sebagai kasus di dalam penelitiannya.

Kasus itu sendiri adalah sesuatu yang pandang sebagai


suatu kesatuan yang menyeluruh, tetapi terbatasi oleh konteks
tertentu. Sebuah kasus adalah isu atau masalah yang harus
dipelajari, yang akan mengungkapkan pemahaman mendalam
tentang kasus tersebut, sebagai suatu kesatuan sistem yang dibatasi,
yang melibatkan pemahaman sebuah peristiwa, aktivitas, proses,
atau satu atau lebih individu. Melalui penelitian studi kasus, kasus
yang diteliti dapat dijelaskan secara terperinci dan komprehensif,
menyangkut tidak hanya penjelasan tentang karakteristiknya, tetapi
juga bagaimana dan mengapa karakteristik dari kasus tersebut
dapat terbentuk

2. Memandang kasus sebagai fenomena yang bersifat kontemporer

Bersifat kontemporer berarti kasus tersebut sedang atau telah


selesai terjadi, tetapi masih memiliki dampak yang dapat dirasakan
pada saat penelitian dilaksanakan, atau yang dapat menunjukkan

7
perbedaan dengan fenomena yang biasa terjadi. Dengan kata lain,
sebagai bounded system (sistem yang dibatasi), penelitian studi
kasus dibatasi dan hanya difokuskan pada hal-hal yang berada
dalam batas tersebut. Pembatasan dapat berupa waktu maupun
ruang yang terkait dengan kasus tersebut. Untuk menunjukkan sifat
kontemporernya tersebut, berarti penjelasaan tentang keberadaan
sesuatu tersebut harus dibatasi dalam kerangka waktu tertentu.
Disamping dengan menggunakan waktu, pembatasan dapat
dilakukan dengan menggunakan ruang lingkup kegiatan terjadinya
fenomena tersebut

3. Dilakukan pada kondisi kehidupan sebenarnya

Seperti halnya pendekatan penelitian pada umunya,


pelaksanaan penelitian studi kasus menggunakan pendekatan
penelitian naturalistik. Penelitian studi kasus menggunakan salah
satu karakteristik pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian
objek pada kondisi yang terkait dengan konstektualnya. Penelitian
studi kasus meneliti kehidupan nyata, yang dipandang sebagai
kasus. Kehidupan nyata itu sendiri adalah suatu kondisi kehidupan
yang terdapat pada lingkungan.

4. Menggunakan berbagai sumber data

Seperti halnya dan metode penelitian studi kasus


menggunakan sumber data. Seperti telah dijelaskan di dalam bagian
karakteristik penelitian kualitatif di depan, pengggunaan berbagai
sumber data dimaksudkan untuk mendapatkan data yang terperinci
dan komprehensif yang menyangkut obyek yang diteliti. Disamping
itu, hal tersebut juga dimaksudkan untuk mencapai validitas dan
realibilitas penelitian. Dengan adanya berbagai sumber data
tersebut, peneliti dapat meyakinkan kebenaran dan keakuratan data

8
yang diperolehnya dengan mengecek saling-silangkan antar data
yang diperoleh

Adapun bentuk-bentuk data tersebut dapat berupa catatan


hasil wawancara, pengamatan lapangan, pengamatan artefak dan
dokumen. Catatan wawancara merupakan hasil yang diperoleh dari
proses wawancara, baik berupa wawancara mendalam terhadap satu
orang informan maupun terhadap kelompok orang dalam suatu
diskusi. Sedangkan catatan lapangan dan artefak merupakan hasil
dari pengamatan atau obervasi lapangan. Catatan dokumen
merupakan hasil pengumpulan berbagai dokumen yang berupa
berbagai bentuk data sekunder, seperti buku laporan, dokumentasi
foto dan video.

5. Menggunakan teori sebagai acuan penelitian

Karakteristik penelitian studi kasus yang relatif yang relatif


berbeda dibandingkan dengan strategi penelitian studi kasus yang
lain adalah menggunakan teori sebagai acuan penelitian.
Berdasarkan pemikiran induktif yang dimaksudkan untuk
membangun pengetahuan-pengetahuan baru. Pada penelitian studi
kasus teori digunakan baik menentukan arah, konteks, maupun
posisi hasil penelitian. Teori dilakukan dibagian depan, tengah, dan
belakang proses penelitian. (Rahardjo & Si, 2017)

C. Langkah-langkah metode penelitian studi kasus


Yin mendefinisi studi kasus sebagai suatu metode dalam
melakukan suatu penelitian akan penomena yang terjadi dengan fokus
pada pengalaman hidup seseorang (real life context), ketika terdapat gap
antara penomena dengan konteks yang ada, atau ketika menggunakan
multiple source evidences (Borbasi, 2004). Studi kasus dapat memberikan
penekanan pada analisis kasus dengan hanya menggunakan sedikit jumlah
atau kejadian dalan suatu disain penelitian. Sebagaimana yang telah

9
dipaparkan oleh Yin (2003), terdapat beberapa langkah dalam mendesain
suatu studi kasus yaitu : menentukan dan menjabarkan pertanyaan
penelitian, memilih dan menentukan disain dan instrumen penelitian,
menentukan tehnik pengumpulan data dan melakukan kegiatan
pengumpulan data, membuat analisa data, dan mempersiapkan laporan
akhir penelitian.

Berikut ini akan membahas langkah- langkah penyusunan studi


kasus tersebut di atas.

1. Menentukan dan mendefinisikan pertanyaan penelitian

Langkah pertama dalam penelitian adalah menentukan


pertanyaan penelitian. Peneliti akan membuat suatu pertanyaan
penelitian yang terkait dengan penomena atau objek yang ingin
diteliti serta tujuan yang ingin dicapai didalam penelitian. Adapun
objek yang dipakai dalam penelitian dapat berupa manusia, grup
program. Peneliti akan melakukan investigasi terhadap objek yang
sedang diteliti dengan menggunakan berbagai macam metode
pengumpulan data demi menjawab pertanaan penelitian yang
muncul. Pada umunya studi kasus akan menjawab 1 atau lebih
pertanyaan penelitian yang diawali dengan kata “how” or .
Pertanyaan penelitian akan fokus pada sejumlah kejadian yang
sedang diteliti dan mencari hubungannya. Untuk dapat membuat
pertanyaan penelitian yang sesuai, maka peneliti melakukan studi
pustaka untuk mencari, melihat apakah telah dilakukan penelitian
serupa, serta bagaimana hasil akhir akan suatu penelitian terdahulu.

2. Menentukan desain dan instrumen penelitian

Subjek penelitian adalah unit atau subjek yang akan ditelti.


Dalam hal ini dapat berupa individu, keluarga, atau organisasi. Hal
ini erat kaitannya dengan desain penelitian yang akan dibuat oleh
peniliti Tujuan yang jelas dari suatu penelitian akan menjadi

10
landasan dalam menentukan subjek/ sampel yang akan dipilih. Hal
penting yang perlu diingat bahwa penelitian studi kasus adalah
adanya suatu kesatuan, yang holistik pada disain ini. Dalam hal ini,
penelitian akan mengevaluasi suatu fenomena sebagai suatu
kesatuan , dilihat dari perspektif secara global

Single case design adalah suatu penelitian studi kasus yang


menekankan penelitian hanya pada sebuah unit kasus saja. Single
case design digunakan bila peneliti menemukan kasus tertentu
yang unik, kasus yang kritis (Munhall, 2001). Sedangkan multiple
case design adalah penelitian studi kasus yang menggunakan
beberapa kelompok kasus yang serupa. Penelitian jenis ini lebih
cocok digunakan pada ketika peneliti ingin mengekslorasi suatu
penomena yang sama pada situasi yang berbeda.

3. Mengumpulkan data

Pemilihan instrumen yang sesuai dengan tujuan penelitian


adalah hal yang penting diperhatikan oleh peneliti sebelum memulai
suatu penelitian. Instrumen penelitian yang tidak valid akan
menimbulkan hasil yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian, serta
dapat terjadi bias. Untuk itu peneliti perlu memperhatikan evidence
ataupun penelitian terdahulu sebagai acuan dalam menentukan
instrumen yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Berikut ini akan dibahas dua metode pengumpulan data yang


sering digunakan, yaitu wawancara mendalam dan kuesioner (Robert
& Taylor, 2002).

a. Wawancara mendalam (In depth interview)

Teknik wawancara mendalam merupakan teknik yang


lazim digunakan dalam mengumpulkan data pada studi kasus.
Tujuan dilakukan wawancara mendalam adalah untuk menggali

11
lebih dalam akan suatu fenomena yang sedang diteliti.
Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dapat bersifat pertanyaan
terbuka. Peneliti juga dapat mengajukan pertanyaan tidak
terstruktur (unstructured interview). Peneliti dapat
mengembangkan pertanyaan yang lebih mendalam akan suatu
topik berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden.
Dalam hal ini, peneliti berusaha untuk memahami lebih
mendalam akan persepsi responden akan suatu idea sehingga
peneliti perlu memotivasi responden untuk mengekspresikan
pengalaman hidupnya yang lebih dalam sehingga akan diperoleh
informasi yang banyak dan mendalam akan suatu topik. Selain
itu, menjalin hubungan saling membina jalinan saling percaya
dengan responden adalah penting dalam wawancara

b. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara


membagikan angket yang terdiri dari sejumlah pertanyaan untuk
kemudian dijawab oleh responden. Kuesioner harus dapat
mewakili pertanyaaan penelitian serta terkait dengan proposal
penelitian. Oleh karena itu, kuesioner harus disusun dengan
kalimat yang jelas dan mudah dimengerti sehingga akan
memudahkan responden untuk membaca serta memahami
maksud dari tiap pertanyaan dalam kuesioner tersebut.
Kelebihan dari kuesioner dibandingkan dengan metode
pengumpulan data yang lain terletak pada kemampuannya
mencapai jumlah sampel yang banyak dalam waktu yang lebih
singkat. Akan tetapi, suatu kuesioner tidak dapat melakukan
pengkajian yang lebih dalam tentang opini atau persepsi
responden lebih dalam, seperti halnya yang bisa dilakukan
dalam wawancara(109006-ID-Penyusunan-Studi-Kasus, n.d.)

12
4. Menentukan teknik analisis data

Studi kasus, sebagai suatu bentuk penelitian kualitatif, tidak


berfokus pada kuantitas data yang diperoleh, tapi berdasarkan
kualitas data yang dipeoleh. Data yang diperoleh akan dianalisis
dengan cara memberi kode dan menempatkan data tersebut
berdasarkan kesesuain temanya. Selanjutnya, data dikelompokkan
berdasarkan kesamaan temanya dan dianalisis secara manual oleh
peneliti untuk mengidentifikasi hasil akhir penelitian. Peneliti akan
berusaha membaca, mendeskripsikan, membandingkan, serta
mengkombinasikan beberapa kode yang telah dibuat tersebut untuk
membuat suatu formula akhir penelitian.

5. Mempersiapkan laporan studi kasus


Pada bagian akhir suatu penelitian, peneliti dapat membuat
laporan secara tertulis atau pun verbal akan hasil akhir dari
penelitian. Pada umumnya hasil akhir penelitian dibuat dalam
bentuk tulisan. Denzin, N & Lincoln ( 2004) memberikan
beberapa saran akan aspek yang sebaiknya ada dalam menyusun
suatu laporan akhir penelitian, yaitu:
a. mendeskripsikan akan masalah atau isu penelitian,
sehingga diperoleh konsep yang jelas akan tujuan
penelitian.
b. mendeskripsikan secara detil akan konteks dan lokasi
penelitian sehingga pembaca memperoleh gambaran yang
lebih jelas akan tempat dilakukannya penelitian, dan hal
tersebut dapat menjadi bahan untuk penelitian
selanjutnya.
c. menjabarkan secara lengkap akan proses penelitian kasus
yang dimulai dari perumusan masalah, sampai pada
analisa dan hasil akhir penelitian

13
d. mendiskusikan hasil akhir penelitian sehingga diperoleh
gambaran dan pemahaman yang jelas akan fenomena
yang telah diteliti

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata studi kasus dari terjemahan dalam bahasa inggris “A Case Study”
atau “Case Studies”. Yang rangkaian dari kata “kasus” yang di ambil dari
kata “Case” yang artinya kasus, kajian, peristiwa. Studi kasus adalah suatu
kajian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam
tentang suatu program, peristiwa dan aktivitas baik dalam tingkat kelompok
atau perorangan untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam

Subjek dalam penelitian dapat berupa individu, group, instansi atau


pun masyarakat. Dalam proses penelitian , terdapat beberapa langkah yang
dibuat, yaitu, menentukan masalah , memilih disain dan instrumen yang
sesuai, mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh dan
menyiapkan laporan hasil penelitian. Hasil akhir dari penelitian adalah suatu
gambaran yang luas dan dalam aka suatu fenomena tertentu

B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak
kurangnya, oleh karena itu penulis berharap kepada pembaca untuk dapat
memberikan saran kepada penulis supaya dapat lebih baik kedepannya dalam
makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA
109006-ID-penyusunan-studi-kasus. (n.d.).

Rahardjo, H. M., & Si, M. (2017). STUDI KASUS DALAM PENELITIAN


KUALITATIF: KONSEP DAN PROSEDURNYA oleh.

Wahyuningsih, S., Pendekatan Psikologi Komunikasi, T., & Contoh Penelitiannya,


dan. (n.d.). METODE PENELITIAN STUDI KASUS.

15

Anda mungkin juga menyukai