Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

"PENDEKATAN PERSEN CONTERED ”


Matkul :KONSELING HUMANISTIK

Dosen Pengampu :Ely Roy Madoni , M,Pd.,Kons

ANGGOTA KELOMPOK 2:

M. DEVIT ALFARISKI (212386201028)

NUR SA’ADAH (212386201027)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DARUL ‘ULUM JOMBANG

i
20223/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
nikmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Konseling HumanistikBelajar tentang "Pendekatan
person centered"

Kami haturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ely Roy


Madoni , M,Pd.,Kons ,selaku dosen pengampu mata kuliah Konseling humanistic
yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
proses.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan masukan dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.

Jombang, 14 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR,......................................................................................i

DAFTAR ISI,....................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................…..1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................…1

1.3. Tujuan......................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN...............................................................................................2

2.1 Pengertian konselor dan konseling persen centered....................................2

2.2 kelebihan dan keterbatasan persen centered…………............................…2

2.3Fungsi konselor dan konseling dalam persen centered………………...….3

2.4 Hubungan terapiutik dalam person centered...........................................


…...5

BAB III

PENUTUP........................................................................................................7

3.3. Kesimpulan..........................................................................................….7

Daftar Pustaka.................................................................................................…

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendekatan konseling client centered menekankan pada kecakapan klien untuk


menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. . Konsep pokok yang
mendasari adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, teori
kepribadian,dan hakekat kecemasan. Peran konselor dalam model pendekatan konseling client
centered,.Client centered sendiri merupakan model pendekatan konselin yang tentunya memiliki
kelebihan serta keterbatasan.

Dengan melihat dari berbagai pendekatan client centered sudah jelas. Client centered ini
merupakan salah satu teknik bimbingan konseling yang bertujuan untuk membantu memberikan
dorongan kepada klien agar dapat memikirkan sendiri dan mencari solusi permasalahnya sendiri,
serta menegaskan adanya aktualisasi diri, yang difokuskan pada pertanggungjawaban dan
kapasitas klien untuk menemukan cara agar bisa mengahadapi realitas, pada pribadi klien bukan
pada problema yang dikemukakan oleh klien.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari konselor dan konseling persen centered ?


2. Apa kelebihan dan keterbatasan person centered ?
3. Apa fungsi konselor dan konseli dalam person centered ?
4. Bagaimana Hubungan terapeutik dalam person centered ?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui person centered


2. Untuk mengetahui kelebihan dan keterbatasan person centered
3. Untuk mengetahui fungsi konselor dan konseli dalam person centered
4. Untuk mengetahui Hubungan terapeutik dalam person centered

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian koselor dan konseling dalam persen centered

Client Centered Theory sering pula dikenal sebagai teori non-direktif atau berpusat pada
pribadi. Pendekatan konseling client centered menekankan pada kecakapan klien untuk
menentukan isu yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya. Konsep pokok yang
mendasari adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri (self), aktualisasi diri, teori
kepribadian,dan hakekat kecemasan. Peran konselor dalam model pendekatan konseling client
centered adalah :

1) Konselor tidak memimpin, mengatur atau menentukan proses perkembangan konseling, tetapi
hal tersebut dilakukan oleh klien itu sendiri.

2) Konselor merefleksikan perasaan-perasaan klien, sedangkan arah pembicaraan ditentukan oleh


klien.

3) Konselor menerima klien dengan sepenuhnya dalam keadaan seperti apapun.

4) Konselor memberi kebebasan pada klien untuk mengeksperisikan perasaan-perasaan sedalam-


dalamnya dan seluas-luasnya.

Kelebihan dan keterbatasan Client centered sendiri merupakan model pendekatan konselin
yang tentunya memiliki kelebihan serta keterbatasan. Adapun kelebihan dan keterbatasan itu

1.Kelebihan:

a. Pemusatan pada kliendan bukan pada terapis


b. Identifikasi dan hubungan terapi sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian
c. Lebih menekankan pada sikap terapi dari pada teknik.
d. Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif
e. Penekanan emosi dan Menawarkan perspektif yang lebih up-to-date.
f. Klien merasa mereka dapat mengekpresikan dirinya secara penuh ketika mereka
mendengarkan dan tidak di justifikasi.

2. Keterbatasan

Kurangnya kekonkritan;dalam proses konseling, lebih efektif ketika menggunakan


bahasa verbal dan dengan klien yang cerdas;mengabaikan factor ketidak sadaran (alam tak sadar)
dan insting naluri;berurusan dengan hal-hal yang ada di permukaan.

5
B .Fungsi pendekatan centered adalah

Client centered konseling yang berpusat pada klien dikembangkan oleh Carl Ransom
Rogers, salah seorang psikolog klinis yang sangat menekuni bidang konseling dan
psikoterapi.Menurut Roger dalam Mc.loed client centered conseling merupakan Teknik
konseling dimana yang paling berperan adalah klien sendiri,

1. klien dibiarkan untuk menemukan solusi mereka sendiri terhadap masalah yang
tengah mereka hadapi
Hal ini memberikan pengertian bahwa peran konselor dalam teknik ini hanya
sebatas mengarahkan, mempengaruhi dan memberikan dorongan kepada klien agar
klien dapat memikirkan sendiri dan mencari solusi permasalahnya sendiri.
2. Dapat menciptakan kondisi yang baik agar dapat mempermudah perkembangan
individu untuk aktualisasi diri Manusia yang sadar dan rasional tidak akan terkontrol
dengan peristiwa kanak-kanak.
Masa lalu memang sangat mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang
masa sekarang yang akan mempengaruhi kepribadiannya, namun ia tetap berfokus
dalam menyikapi apa yang terjadi sekarang bukan apa yang tejadi pada masa lalu.
3 . konseling dalam pendekatan person centered adalah membantu individu konsep
dirinya yang lebih positif lewat komunikasi konseling, di mana konselor mendudukan
konseli sebagai orang yang berharga, orang yang penting, dan orang yang memiliki
potensi positif dengan penerimaan tanpa syarat (unconditional positive regard).

4. konseling person centered therapy adalah mengarahkan konseli untuk eksplorasi diri dan
keterbukaan; menekankan self direction dan berorientasi realistik; mendorong
penerimaan diri dan orang lain; dan memfokuskan here and now. Proses konseling diarahkan
agar konseli memiliki keterbukaan terhadap pengalaman-pengalamannya; memberikan
kepercayaan penuh pada konseli; melakukan evaluasi terhadap diri sendiri; dan kesediaan untuk
berkembang secara terus menerus.
Dengan melihat dari berbagai pendekatan client centered sudah jelas. Client centered ini
merupakan salah satu teknik bimbingan konseling yang bertujuan untuk membantu memberikan
dorongan kepada klien agar dapat memikirkan sendiri dan mencari solusi permasalahnya sendiri,
serta menegaskan adanya aktualisasi diri, yang difokuskan pada pertanggungjawaban dan
kapasitas klien untuk menemukan cara agar bisa mengahadapi realitas, pada pribadi klien bukan
pada problema yang dikemukakan oleh klien dan konselor hanya berperan sebagai partner dalam
membantu untuk merefleksikan sikap dan peran-perannya guna mencari serta menemukan cara
yang baik dalam memecahkan masalah klien (Kristianti, 2017: 21).

6
C. Hubungan Teraupetik dalam Person Centered

Ada tiga ciri yang membentuk bagian dengan hubungan teraupetik :

a. Keselarasan/kesejatian. Konsep kesejatian yang dimaksud Rogers adalah bagaimana terapis


tampil nyata, utuh, otentik dan tidak palsu serta terinytgrasi selama pertemuan terapi.Terapis
bersikap secara spontan dan terbuka menyatakan sikap-sikap yang ada pada dirinya baik yang
positif maupun negatif. Terapis tidak diperkenankan terlibat secara emosional dan berbagi
perasaan-perasaan secara impulsive terhadap client. Hal ini dapat menghambat proses terapi.
Jelas bahwa pendekatan client centered berasumsi bahwa jika terapi selaras/menunjukkan
kesejatiannya dalam berhubungan dengan client maka proses teraputic bisa berlangsung.

b. Perhatian positif tak bersayarat. Perhatian tak bersayarat itu tidak dicampuri oleh
evaluasi atau penilaian terhadap pemikiran-pemikiran dan tingkah laku client sebagai hal yang
buruk atau baik. Perhatian tak bersyarat bkan sikap “Saya mau menerima asalkan…..melainkan
“Saya menerima anda apa adanya”. Perhatian tak bersyarat itu seperti continuum. Semakin besar
derajat kesukaan, perhatian dan penerimaan hangat terhadap client, maka semakin besar pula
peluang untuk menunjung perubahan pada client.

c. Pengertian empatik yang akurat. Pada bagian ini merupakan hal yang sangat krusial, dimana
terapis benar-benar dituntut untuk menggunakan kemampuan inderanya dalam berempati guna
mengenali dan menjelajahi pengalaman subjektif dari client. Konsep ini menyiratkan terapis
memahami perasaan-perasaan client yang seakan-akan perasaanya sendiri. Tugas yang makin
rumit adalah memahami perasaan client yang samar dan memberikan makna yang makin jelas.
Tugas terapis adalah membantu kesadaran client terhadap perasaan-perasaan yang dialami.
Regers percaya bahwa apabila terapis mampu menjangkau dunia pribadi client sebagaimana
dunia pribadi itu diamati dan dirasakan oleh client, tanpa kehilangan identitas dirinya yang
terpisah dari client, maka perubahan yang konstruktif akan terjadi.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Pendekatan konseling client centered menekankan pada kecakapan klien untuk
menentukan yang penting bagi dirinya dan pemecahan masalah dirinya, Konsep
pokok yang mendasari adalah hal yang menyangkut konsep-konsep mengenai diri
(self), aktualisasi diri, teori kepribadian,dan hakekat kecemasan. Peran konselor
dalam model pendekatan konseling client centered, klien dibiarkan untuk menemukan
solusi mereka sendiri terhadap masalah yang tengah mereka hadapi.
Hal ini memberikan pengertian bahwa peran konselor dalam teknik ini hanya
sebatas mengarahkan, mempengaruhi dan memberikan dorongan kepada klien agar
klien dapat memikirkan sendiri dan mencari solusi permasalahnya sendiri..

8
DAFTAR PUSTAKA

https://core.ac.uk/download/pdf/229498161.pdf

http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JBK/article/view/454

file:///C:/Users/USER/Downloads/admin,+1+diah.pdf

file:///C:/Users/USER/Downloads/696-2095-1-PB.pdf
komalasi,Gantina ,wahyuni ,,Karsih.2011,Teori dan Teknik Konseling Jakarta : PT
indeks
Corey Gerald.2010,Teori dan Praktek Konseling dan, Psikoterapi Bandung :Redaksi
Rafika Aditama
Muthi’ah,Anisatul & Umar fadhilah,Nur.2013.Makalah Pendekatan Person cintered
Therapy.Malang.

Anda mungkin juga menyukai