Menulis Aitem
Spesifik Skala
Format Aitem
Salah satu tipe aitem bentuk pernyataan disajikan dalam kalimat deklaratif
mengenai apa yang telat dialami oleh individu sebagai subjek. Sebagai contoh,
berikut adalah aitem pernyataan mengenai dialami atau tidaknya suatu kejadian
dalam enam bulan terakhir yang mengindikasikan adanya tekanan batin mengarah
kepada depresi.
Contoh berikut masih merupakan tipe aitem yang serupa dengan bentuk
diatas namun isi situasinya lebih kompleks dan mengandung konflik. Situasi
hipotetik yang dijadikan stimulus tetap harus berupa situasi problematik yang
mungkin saja dapat dialami oleh subjek. Sengaja dimasukkan kalimat yang berisi
rasionalisasi konflik untuk menghindari respon normatif dan subjek.
Anda dan teman-teman akrab telah sepakat untuk menonton bersama film yang
sejak lama ingin anda lihat di bioskop pada hari Sabtu depan. Karena suatu hal,
tiba-tiba teman-teman anda semua memutuskan untuk memajukan hari nonton
bersama menjadi hari Kamis malam padahal anda harus belajar karena pada
hari Jum’at pago anda akan menghadapi ulangan.
a. Karena sudah janji, saya akan ikut nonton bersama
b. Semoga pulang nonton tidak larut sehingga masih sempat
belajar
c. Saya nonton sendirian saja pada hari Sabtu
Anda merasa bahwa sebagian besar soal ujian yang baru saja anda tempuh tidak
dapat anda jawab dengan baik, bahkan hanya satu dua soal saja yang anda agak
yakin terjawab dengan benar. Anda merasa bahwa anda sudah belajar sungguh-
sungguh sebelumnya.
a. Mudah-mudahan saya masih mendapat nilai yang tidak terlalu
jelek
b. Ujian yang akan datang saya akan berusaha untuk lebih siap
c. Setiba dirumah, soal-soal yang saya ingat segera saya pelajari
kembali
Merupakan aitem yang favorabel karena “berangkat kerja dengan hati gembira”
menunjukkan ciri adanya semangat kerja atau merupakan indikasi semangat kerja
yang tinggi. Sebaliknya, aitem yang isinya tidak mendukung atau tidak
menggambarkan ciri atribut yang diukur disebut aitem tidak favorabel. Masih
dalam contoh skala Semangat Kerja, aitem yang berbunyi :
merupakan contoh aitem yang tidak favorabel karena santai dan rileks tidak
mengindikasikan adanya kecemasan.
Dalam pemberian skor, setiap respon positif (Ya, Setuju, Selalu, dan
semacamnya) terhadap aitem favorabel akan diberi bobot yang lebih tinggi
daripada respon negatif (Tidak, Tidak-Setuju, Tidak Pernah dan semacamnya).
Sebaliknya untuk aitem tak favorabel, respon positif akan diberi skor yang
bobotnya lebih rendah daripada respon negatif (lihat subbab penskalaan respon).
Format Respon
Respon terhadap pernyataan dalam aitem paling tidak ada dua macam,
yaitu respon negatif dan respon positif. Respon negatif adalah respon yang
menentang atau menegasikan isi pernyataan. Sedangkan respon positif adalah
mendukung atau afirmatif terhadap isi pernyataan. Baik respon negatif maupun
respon positif dapat dibuat berjenjang dengan menambahkan kata ‘agak’ atau kata
‘sangat’ sehingga diperoleh diferensiasi yang lebih tajam. Setiap penambahan satu
jenjang yang setara dan simetrik pada pilihan respon positif.
Selain kedua macam respon tersebut, ada respon yang berada di antara
keduanya yang tidak bersifat negatif atau bersifat positif. Respon ini umumnya
dikenal sebagai respon netral atau respon tengah.
Dan pada beberapa kasus, dibuat juga skala yang aitem-aitemnya direspon hanya
dengan dua pilihan, yaitu “ya” atau “tidak”
Untuk tujuan tertentu memang diperlukan rentang skor yang lebar lebih
dari tujuh poin sehingga model kategori respon berjenjang menjadi tidak cocok
lagi. Untuk itu maka modelnya responnya dibuat dalam bentuk jenjang kontinum
sebagai berikut:
Berkenaan dengan pilihan tengah ini kiranya ada dua hal yang patut
diperhatikan :
1. Gunakan kata dan kalimat yang sederhana, jelas, dan mudah dimengerti
oleh responden namun tetap harus mengikutitata tulis dan tata bahasa
Indonesia yang baku
Saya akan menjadi pendengar yang baik, bila ada karyawan yang mengeluh.
Problem pada aitem di atas terletak pada makna istilah “pendengar yang
baik” yang dapat bersifat favorabel dan dapat pula bersifat tidak favorabel. Bila
yang dimaksudkan sebagai pendengar yang baik adalah seseorang yang dapat
menjadi tempat curhatan hati dan memahami orang lain dengan penuh empati,
tentu aitem tersebut termasuk aitem yang favorabel. Sebaliknya bila yang
dimaksudkan dengan pendengar yang baik adalah seseorang yang hanya mau
mendengarkan tanpa merasa perlu untuk memberi komentar atau bersikap kritis,
sebagaimana istilah itu biasanya digunakan dalam pergaulan kelompok tertentu,
maka aitem tersebut menjadi bersifat tidak favorabel. Dengan demikian perbedaan
respon akan jadi tergantung pada penafsiran terhadap istilah bukan disebabkan
perbedaan individual pada aspek yang diukur.
Berikut adalah salah satu contoh aitem yang pernah ditulis oleh seseorang
mahasiswa yang dimaksudkan guna mengungkap atribut Kecemasan Menghadapi
Masa Pensiun:
Aitem seperti di atas, apabila dijawab oleh subjek dengan respon positif
seperti SESUAI atau YA maka harus langsung disimpulkan bahwa subjek merasa
cemas, begitu pula apabila sebaliknya diperoleh jawaban negatif TIDAK harus
diartikan bahwa subjek tidak merasa cemas. Lalu, apa gunanya aitem-aitem yang
lain? Inilah contoh aitem yang ditulis langsung dan tidak tepat untuk digunakan
dalam skala hendaknya dibuat aitem yang berupa suatu pernyataan tidak langsung
mengenai kecemasan sebagai atriut yang diukur, tetapi berupa pernyataan
mengenai indikator keperilakuannya, seperti :
Yang jelas akan mampu memancing respon berbeda. Karena aitem ini bersifat
tidak-favorabel maka subjek yang memilih jawaban YA berarti memiliki indikasi
kurang bersemangat sedangkan individu yang memilih jawaban TIDAK berarti
memiliki pertanda semangat kerja yang tinggi.
Terhadap aitem yang seperti di atas, tentu semua orang akan cenderung
memilih jawaban positif (S atau SS) karena itulah bentuk jawaban normatif yang
sesuai dengan kehendak masyarakat, sekalipun pada kenyataannya mungkin
banyak diantara mereka yang memberikan jawaban positif itu yang secara sengaja
atau tidak sengaja bertindak curang.
Hal ini terutama benar pada aitem-aitem skala yang format responnya
berupa pilihan jawaban berjenjang dari STS ke SS. Pada format ini responden
yang sikapnya konsisten akan segera menyadari bahwa jawaban-jawaban yang
etlah diberikannya selalu berada pada salah-satu ujung kontinum saja sehingga
untuk aitem-aitem berikutnya ia cenderung menempatkan saja jawabannya
mengikuti pola yang terjadi.
Berbeda kalau arah aitem-aitem bervariasi kadang favorabel kadang tidak, maka
subjek akan membaca dengan teliti setiap aitem sebelum menempatkan
jawabannya.
Banyaknya aitem dalam skala yang sedang disusun tentu telah disebutkan
dalam spesifikasi skala dan proporsionalitasnya telah digambarkan oleh blue-
print. Namun tugas penulisan aitem tidak terbatas hanya pada jumlah aitem yang
telah ditentukan saja, melainkan akan jauh lebih banyak. Hal ini dikarenakan
sebagian dari aitem yang telah ditulis dengan sangat hati-hati sekalipun akan
terbukti tidak mampu berfungsi sebagaimana dikehendaki ketika diuji cobakan
dalam situasi sebenarnya. Pada penulis yang belum terlatih dan belum banyak
pengalamannya, aitem-aitem yang tidak berfungsi ini jumlahnya dapat sangat
besar. Sampai 60% atau 70% dari yang telah ditulis. Pada penulis yang sudah
sangat telatih dan berpengalaman persentase kehilangan aitem (item mortality
rate) dapat turun menjadi sekitar 20%. Oleh karena itu, pada tahap-tahap
penyusunan skala, perlu ditulis aitem yang jumlahnya paling sedikit dua atau tiga
lipat dari jumlah yang dispesifikasikan oleh blue-point.