Anda di halaman 1dari 11

I.

IDENTITAS OBSERVEE
Nama : RS
JenisKelamin : Laki-Laki
Tempat/ Tanggal lahir : Batupat Timur/ 28 Mei 1999
Usia : 19 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Suku bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Batupat Timur
Posisi Anak : Kedua

II. STATUS PEMERIKSAAN


Nama Observer : Siti Maysarah
NIM : 170620079
Tanggal Pemeriksaan : 23 November 2018
Waktu : 14.30
Lokasi : Kantin Spbu Batupat
Tujuan Pemeriksaan : Untuk mengetahui lebih lanjut
interaksi sosial RS dengan teman
sekitarnya.

1
III. METODE OBSERVASI
a. Jenis Observasi : Observasi partisipan
b. Metode Pencatatan : Narative description
c. Prosedur Observasi : Awalnya memperhatikan si observee agar
dapat memahami apa yg ingin di observasi,
kemudian mengambil kertas data mentah
dan pulpen untuk ditulis apa saja prilaku si
observee selama di amati. Kemudian
mecatat prilaku yang terlihat dari si
observee tersebut untuk dapat membuat
laporan.

2
IV. LANDASAN TEORI
a. INTERAKSI SOSIAL
Definisi interaksi sosial menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :
 Maryati da suryawati (2003), interaksi sosial adalah kontak atau
hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu
dan kelompok.
 Murdiyatmoko dan Handayani (2004), interaksi sosial adalah hubungan
antara manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh
mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya
memungkinkan pembentukan struktur sosial.
 Young dan Raymond W. Mack, interaksi sosial adalah hubungan -
hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan-hubungan
antar individu dengan kelompok maupun antar kelompok dengan
kelompok.
Dari pengertian ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan maupun antar
individu dengan kelompok.

b. Ciri-Ciri Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial di dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
 Adanya dua orang pelaku atau lebih
 Adanya hubungan timbal-balik antar pelaku
 Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung atau tidak
 langsung
 Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas

c. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial dalam masyarkat terjadinya apabila terpenuhi
dua syarat sebagai berikut:

3
 Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan
individu lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan
percakapan, maupun tatap muka sebagai wujud aksi dan reaksi.
 Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain yang dilakukan secara langsung maupun dengan alat bantu
agar orang lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu.

d. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu
a) Asosiatif
Bersifat mengarah pada bentuk penyatuan terdiri atas beberapa hal
berikut :
 Kerjasama, terbentuk karena masyarakat menyadari adanya
kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
 Akomodasi, suatu proses penyesuaian dalam interaksi untuk
mengurangi, mencegah atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.

Proses ini dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :


 Coeraon , yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan
karena adanya paksaan, misalnya perbudakan.
 Kompromi , yaitu bentuk akomodasi antara pihak-pihak yang terlibat
mengurangi tuntutannya agar mencapai suatu penyelesaian pada
konflik.
 Mediasi , yaitu cara menyelesaikan konflik dengan bantuan pihak
ketiga yang netral.
 Arbitration , yaitu meminta bantuan pihak ketiga dengan dipilih oleh
kedua belah pihak. Contoh, konflik buruh-buruh pengusaha dan badan
perburuan Depnaker sebagai pihak ketiga.
 Adjudication (peradilan), suatu bentuk penyelesaian konflik melalui
pengadilan.

4
 Statelemate , pihak yang bertentangan mimiliki kekuatan yang
seimbang dan berhenti pada suatu titik karena kedua belah pihak sudah
tidak mungkin untuk maju dan mundur. Contoh goncatan senjata.
 Toleransi , suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan.
 Consiliation, usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang
berselisih agar mencapai persetujuan bersama.

 Asimilasi
Proses yang menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha
mengurangi perbedaan dalam masyarakat seperti usaha menyamakan
sikap mental dan tindakan. Asimilasi timbul apabila munculnya
kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda, dan
kemudian bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga
kebudayaan asli akan berubah sifat dan wujudnya membentuk
kebudayaan baru sabagai kebudayaan campuran.

 Akulturasi
Proses yang muncul apabila suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur-unsur dari suatau kebudayaan asing sehingga unsur
kebudayaan itu diterima diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian budaya itu sendiri.

b) Disosiatif
Interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan yang terbagi dalam tiga
bentuk, yaitu sebagai berikut :
 Kompetisi, suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok agar memperoleh kemenangan.
 Kontravensi, bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan,
pertentangan atau konflik, wujudnya antara lain tidak senang,
menghalangi, menghasut, memfitnah, dan lain sebagainya.

5
 Konflik, proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham
dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan
masalah yang mengganjal di antara mereka yang bertikai.

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial


 Sugesti
Proses pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang lain dengan
cara tertentu dan diikuti tanpa berfikir panjang. Contohnya seorang
remaja putus sekolah akan mudah ikut-ikutan terlibat kenakalan remaja.
 Imitasi
Pembentukan nilai dengan meniru cara-cara orang lain.
Contohnya. Seorang anak sering meniru kebiasaanorang tua.
 Identifikasi
Meniru dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya.
Contoh meniru gaya artis.
 Simpati
Perasaan tertarik yang timbul dan membuat merasa seolah-olah berada
dalam keadaan ojrang lain. Contoh mengucap selamat ulang tahun.
 Empati
Rasa haru ketika seorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang
menarik perhatian, dan merupakan kelanjutan dari rasa simpati.
Contohnya ketika orang kecelakaan kita berempati membantu korban.
 Motivasi
Dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan
berdasarkan pertimbangan dan muncul dari pengaruh orang lain
sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.
Contohnya pemberian tugas dari seorang guru merupakan bentuk motivasi
seupaya mereka mau belajar, rajin dan bertanggung jawab.

6
IV. STATUS PREASENS

a. Status Fisik :

Observee adalah seorang remaja laki-laki dengan postur tubuh yang

berisi. Observee memakai pakaian dengan rapi. Observee mempunyai

kulit hitam, berkumis, hidung mancung, rambutnya bergelombang,

dan observee mempunyai postur badan yang tinggi.

b. Status Psikologis :

Observee sangat ramah, dengan teman-temannya. Dia suka tertawa

dengan temannya. Dan sangat suka bersosial dengan sekitar.

7
V. HASIL OBSERVASI
Rs adalah seorang remaja yang sangat ramah, itu terlihat dari sikapnya
ketika pertama kali datang ke spbu dengan teman-temannya. Pertama
sampai Rs meletakkan tasnya di atas meja, kemudian di duduk dengan
memegang hp ditangannya. Kemudian Rs memesan minum dengan teman-
temannya. Rs bertanya tentang kode wifi dikantin tersebut. Nah, sambilan
dia dan teman-temannya menunggu pesannan datang mereka lebih bermain
game online yg dapat berinteraksi dengan yg lain melalui game.disela Rs
bermain game dia berbicara dengan temn sebelahnya dan temannya yg lain.
Nah tidak lama berselang pesanan pun datang. Rs pun mulai membuka
percakapan dengan teman-teman. Dan dari situ mereka saling tertawa
anatara satu sama lain dalam bermain game. 10 menit kemudia Rs
mengambil satu batang rokok dari dalam saku bajunya dan membakarnya
kemudian dinikmatinya.
Meskipun teman-temannya asik dalam game nya masing-masing, Rs
berusaha semaksimal mungkin mengajak teman-temannya berinteraksi dan
berkomunikasi antar teman. Rs pun memesan makanan dan memakannya
dengan temannya. Selesai makan Rs kemudian berjalan nengelilingi tempat
duduknya dengan teman-temannya. Rs sepetinya tipe orang yg tidak bisa
diam ditempat. Itu nampak ketika Rs berkeliling ditempat hanya untuk
menggagu teman yang main game dan mengajak teman untuk berinteaksi.
Rs juga sempat tertawa besar-besar ketika temannya ngelawak. Tak lama
berselang berapa jam, Rs pun memutuskan untuk pulang, dan tak lama
teman-temannya mengikuti Rs untuk pulang kerumah juga.

8
VI. PEMBAHASAN
Observer menilai mengenai pakaian yang dikenakan RS pada kali ini,
dengan anggapan bahwa RS memakai kaos, bercelana jeans adalah upaya
dari Rs untuk membaur dengan teman-teman yang notabenya ingin
berpenampilan simpel. Dilain sisi, dengan penampilan yang tidak terlalu
rumit ini memudahkan Rs untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Hal
ini tentu selaras dengan teori yang observer gunakan yakni teori interaksi
sosial dimana untuk membentuk interaksi sosial Rs, hal pertama yang
dilakukan memberikan gambaran mengenai fisik dan mental Rs. Karena
dengan penampilan yang simple ini semakin membuat Rs merasa bersahabat
dengan teman-temannya.

Kemudian dilihat dari interaksi serta penggunaan bahasa yang RS


gunakan, observer menilai bahwa Rs sedang membangun rasa sosial
terhadap temannya.Rs tidak sungkan untuk bercanda tawa dengan salah satu
temannya yang sedang duduk santai di kantinnya tersebut. Hal ini seperti
yang dijelaskan dalam teori interaksi sosial, tentang bagaimana
menumbuhkan hubungan sosial di lingkungan sekitar.

Kesopanan Rs dalam menjaga sikap dengan teman-temannya di kantin


merupakan salah satu bentuk upaya membuat nyaman teman-temannya
yang duduk di kantin tersebut. Ditambah dengan sedikit gurauan untuk
mengatur suasana yang menyenangkan untuk berkumpul bersama dengan
teman-teman. Sehingga teman-teman dari Rs ini sudah merasakan
keakraban yang baik.

Kemudian yang terakhir dilihat dari kemauan Rs untuk membantu


teman-temannya yang baru datang untuk memesan minum dan makanan.
Dengan melakukan hal tersebut, otomatis Rs memiliki tingkat interaksi
sosial yang baik di lingkungan sekitar maupun di rumah.

9
VII. KESIMPULAN
A. SIMPULAN
Dari hasil observasi yang dilakukan bahwasanya Rs melakukan
interaksi sosial yang baik dengan teman-temannya. Interaksi sosial sendiri
adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi
satu sama lain baik itu dalam hubungan maupun antar individu dengan
kelompok.

B. SARAN
Untuk observer yang selanjutnya diharapkan agar diperhatikan prilaku
yang tampak terhadap observee, memperhatikan pemeran utama dalam film
tersebut dan berfokus pada prilaku yang berhubungan dengan teori yang
telah kita ketahui dalam observasi.

10
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Fahmi Irfan, Kusdiyati Sulisworo. (2015). Observasi Psikologi. Bandung :


PT Remaja Rosdakarya Offset.

A. King, Laura. 2014. Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiasif,


Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika.

11

Anda mungkin juga menyukai