Penulis
Drs. Rachmat Mulyono, M.Si., Psi
Mulia Sari Dewi, M.Si., Psi
Norlisa Aroh
NIM 461120065
Reguler 2
Psikologi
A. Pengertian Psikodiagnostik
1. Clinical setting, misalnya di rumah sakit, pusat kesehatan mental, atau klinik-
klinik konsultasi psikologi. Berfokus pada mendeteksi gangguan psik:s
individu, mengukur Kemampuan atau kekuatan pribadi individu, lalu
Menetapkan pola terapi.
2. Legal setting, misalnva di pengadilan, lembaga pemasyarakatan dan tempat
rehabilitasi lainnya yang berhubungan dengan masalah kriminal, seperti
penderita narkoba, anak-anak nakal dan lainlain. Dalam hal ini untuk
membantu proses peradilan supaya permasalahan psikologis yang dialami
seseorang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
3. Bimbingan Pendidikan dan Kejuruan, misalnya di sekolah, universitas-
universitas atau pusat pelatihan. pusal bimbingan karir. Berfokus pada advice
di bidang pengembangan studi dan kerja atau karier.
F. Sejarah Psikodiagnostik
1. Indentifikasi klien.
2. Merumuskan masalah.
3. Melakukan auto-anamnesa dan allo-anamnesa.
4. Melakukan wawancara.
5. Melakukan suatu tes.
6. Melakukan diagnose dan treatment.
c. Situasi Lingkungan
Masalah waktu pelaksanaan yang tidak tepat.
Tempat pelaksanaan.
Fasilitas yang tersedia.
Polusi (Suasana bising, udara berdebu)
d. Alat Tes (Alat ukur)
Tidak Standarisasi
Salah penggunaan alat tes.
2. Proses Formal;
1. Pendekatan Klinis.
2. Pendekatan Objektif.
Berikut ini beberpa macam metode pengumpulan data yang banyak digunakan
oleh para ahli psikologi;
A. Metode Observasi, Menurut Widagdo (2013) observasi adalah
mengamati aktivitas individu sengaja dan secara sistematis.
1. Observasi Non Partisipan
Observasi non-partisipan adalah observasi dimana penyidik
tidak ikut serta dalam kegiatan yan dilakukan. Jadi penyidik
bertindak sebagai penonton.
2. Observasi Partisipan
Observasi dimana penyelidik ikut serta dalam kegiatan yang
dilakukan jadi disini penyelidik tidak berlaku sebagai penonton
melainkan juga sebagai pelaku atau peserta.
3. Observasi dalam Situasi Eksperimental
Pada dasarnya eksperimen adalah dengan sengaja
menimbulkan gejala tertentu agar dapat diobservasi. Kegiatan
menimbulkan gejala dengan sengaja itu dalam Situasi
eksperimental dilakukan agar observasi dapat langsung secara
segera untuk mengenai sasaran yang diinginkan.
B. Metode Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada sumber data, dan
sumber data juga memberikan jawaban secara lisan pula.
Percakapan lisan antara pewaancara dan yang diwawancarai
umumnya dilakukan secara tatap muka Vace to face), tetapi tidak
menutup kemunginan untuk melakukan wawancara dengan
menggunasan media komunikasi, seperti menggunakan telepon,
dan media IT lainnya.
C. Metode Biografi (Daftar Riwayat Hidup)
Secara etimologis metode biografis adalah metode yang
menggunakan bahan-bahan yang berwujud tulisan mengenai
kehidupan subjek yang diselidiki. Baik tulisan itu dibuat oleh
subjek sendiri maupun dibuat ole orang lain. Bahan-bahan
biografis yang banyak digunakan dalam penvelidikan adalah
(Suryabrata, 1999) :
1. Biografi
2. Otobiografi
3. Buku harian
4. Kenang-kenangan masa muda
5. Case History
D. Metode Analisis Dokumen Pribadi
Analisis dokumen dapat digunakan untuk menganalisis individu
selama jangka waktu yang lama,bisa cukup mendetail dan objektil,
dan bahkan biasa digunakan untuk orang yang sudah meninggal.
Namun. mungkin hanya menunjukan aspek-aspek tertentu dari
seseorang yang mungkin tidak jujur, dan mungkin tidak tersedia
pada waktu dan peristiwa yang penting (Schustack, 2008).
E. Tes Psikologi
Tes psikologis (psikotes) merupakan serangkalan tes yang
dilakukan oleh Psikologatas permintaan klien (individu atau
organisasi) untuk memberikan gambaran utuh tentang aspek-aspek
psikologis seseorang sesuai dengan kebutuhan dan Keperluan
Klien.
a. Macam-macam Psikotes
1. Tes Individual dan Klasifikal
2. Tes Performance dan Verbal
3. Tes Terstruktur dan Tidak Terstruktur
4. Self-Report Test
5. Tes Performance Kepribadian.
b. Fungsi pengukuran psikologis
1. Prediksi
Hasil pengukuran psikologis dapat membantu dalam memprediksi
keberhasilan tau ketingkat keberhasilan tertentu, yaitu individu
memungkinkan memilki harapan dalam bidang studi tertentu,
pekerjaan, jabatan atau karir tertentu, atau dalam suatu bidang usaha
yang lainnya.
2. Diagnosis
Hasil pengukuran psikologis dapat dimantaatkan dalam diagnosis.
Fungi diagnosis yang dimaksud disini adalah perumusan masalah yang
dihadapi klien dan perkiraan penyebabnya.
3. Monitoring
Para psikolog dapat mengamati dan memantau sampai sejauh mana
Kemajuan yang telah dicapai klien, sehingga mereka dapat secara
langsung mengambil manfaat dari hasil pengukuran psikologis.
4. Evaluasi
Salah satu dari beberapa jenis pekerjaan psikolog adalah menyusun
beberapa tujuan yang sesuai dengan kebutuhan klien dan
merencanakan beberapa cara untuk mengetahui sampai seberapa jauh
tujuan itu dapat dicapai.
K. Tes Situsional
5. Objektivitas
Dalam pengertian sehari-hari dapat diketahui bahwa obyektif berarti tidak
adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Lawan dari obyektif adalah
subyektif, artinya terdapat unsur pribadi yang masuk memengaruhi.
Sebuah tes memiliki obyektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak
ada faktor subyektif yang mempengaruhi. Hal ini terutama terjadi pada
sistem skoringnya.
6. Diskriminatif
Jadi tes yang diskriminatif akan mampu menunjukkan perbedaan-
perbedaan yang kecil mengenai sifat atau faktor tertentu pada individu-
individu yang berbeda-beda (Suryabrata, 1999).
7. Komprehensif
Tes yang dapat sekaligus Mengungkapkan atau menyelidiki banyak hal.
Terutama dalam tes prestasi, hal ini sangat penting. Misalnya kita akan
menyelidiki prestasi anak dalam mempelajari bahan ujian tertentu, maka
tes yang cukup komprehensif mengungkap pengetahuan testee mengenai
segala hal yang harus dipelajari, jadi hal ini juga mencegah dorongan
untuk berspekulasi.
8. Mudah digunakan dan praktis
Suatu tes dikatakan memiliki Kepraktisan yang baik, jika kemungkinan
untuk menggunakan tes itu besar atau banyak.
Usaha untuk membatasi distribusi tes memiliki dua tujuan yaitu: untuk
keamanan materi tes dan pencegahan penyalahgunaan terhadap tes tersebut.
Tanggung jawab professional lainnya adalah pemasaran tes-tes psikologi oleh
pengarang dan penerbitnya adalah tidak menjual testes tersebut secara
premature untuk penggunaan umum.
Tes-les yang perlu diamankan karena digunakan dalam keputusan
seleksi, keputusan penempatan atau keputusan diagnostik, seharusya tidak
dipublikasikan dalam bentuk apapun di dalam media apapun, publikasi
terhadap tes tersebut dapat menyebabkan tidak sahihnya penggunaan tes
tersebut kelak. Selanjutnya agar dalam melakukan tes tidak melalui surat,
karena tidak memiliki kontrol atas kondisi testing, prosedur ini juga umumnya
melibatkan interpretasi atas skor-skor tes itu tapa adanya informasi yang
relevan tentang individu yang bersangkutan (Anastasi dan Urbina, 2003;
Aiken dan Marat, 2008; Markam, 2006; Suryabrata, 1999).
2. Tes Intelegensi
Adapun manfaat tes intelegensi dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Menganalisis berbagai masalah yang dialami murid.
b. Membantu memahami sebab terjadinya masalah.
c. Membantu memahami murid yang mempunyai.kemampuan yang tinggi
juga yang rendah.
d. Menafsirkan kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
Macam-macam tes inteligenst, yaitu:
1. Tes inteligensi umum, bertujuan untuk memberikan gambaran
umum tentang tarat kemampuan seseorang.
2.Tes inteligensi Khusus, menggambarkan taraf Kemampuan
seseorang secara spesifik.
3.Tes inteligensi differensial, memberikan gambaran tentang
kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang memungkinkan
didapatnya profil kemampuan tersebut.
4. Tes bakat
Adapun tes bakat dapat diartikan sebagai perangkat penguji suatu
kondisi tau karakteristik tertentu dari individu yang hasilnya merupakan
cerminan dari gejala kemampuan yang perlu dipadankan dengan suatu
pelatihan atau pembelajaran yang sesuai agar dapat diwujudkan dalam
tindakan atau perilaku yang nyata. Misalnya; kemahiran berpidato, kemahiran
bermusik dan lain sebagainya.
1. Alat Tes Bakat
1. Tes GATB
2. Tes DAT
3. Tes FACT
5. Tes Minat
Jadi tes minat adalah instrumen dimana testee diminta untuk mengisi
dengan penuh kejujuran terhadap beberapa pilihan bidang pekerjaan atau
karier dari yang paling diminati sampai kepada yang kurang diminati, hal
tersebut dilakukan sebagai ekspresi kepribadian dan Kepeminatan seseorang.
1. Alat Tes minat
1. Strong Interest Inventory (SII)
2. Self Directed Search (SDS)
3. Jackson Vocational Interest Survei (JVIS)
4. Career Assesment Inventory (CAI)
5. Kuder.
6. Rothwel Miller Inventory Bank (RMIB)