Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

RANGKUMAN MATERI 1-3


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah: Pengantar Diagnostik & Assesment

Dosen Pengampu:
Sairah, S.Psi, M.Psi, Psikolog

Disusun Oleh:

SAMUEL TAMPUBOLON
(228600139)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
TAHUN 2023
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH DIAGNOSTIK

A. Pengertian Diagnostik.

Pengertian dari psikologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari tentang
karakter dalam memahami masalah fisik dan psikis seorang individu. Psikodiagnostik
ialah alat bantu untuk mencari pengertiaan tentang tingkah laku manusia atau untuk
mengetahui lebih detail tentang kepribadian manusia.

Psikodiagnostik pertama kali diperkenalkan oleh Herman Rorschach tahun 1921.


Herman Rorschach memperkenalkan nya melalui tes yang dibuat oleh nya yang dinamai
dengan tes Rorschach .

Metode ini berkembang pada bidang psikologi klinis. Maka daripada itu
psikodiagnostik sering disebut sebagai metode untuk mengetahui apakah ada kelainan-
kelainan psikis pada seseorang. Dalam buku yang dikarang oleh James Drever dari
pengertian yang dikemukakannya bahwa Psikodiagnostik merupakan suatu media bantu melalui
pengamatan (Observasi) atas tingkah laku atau gerak-gerik dan konstitusi tubuh seseorang
untuk memberi penilaian tentang diri individu (karakteristik individu).

B. Sejarah Psikodiagnostik

Psikodiagnostik sudah digunakan sejak zaman dahulu yaitu dimulai dari


2200SM.Yaitu dimulai saat masa Yunani Kuno Abad Pertengahan dimulai dari masa
pemerintahan kerajaan cina yang mengadakan seleksi tes untuk pegawai baru. Selanjutnya
kerajaan Yunani Kuno menggunakan tes ini untuk mengevaluasi proses pendidikan. Dan juga
Universitas di Eropa mulai menggunakan tes untuk pendidikan formal.

Pada tahun 1837 Seguin memberi pelatihan bagi penderita retardasi mental dan
memberikan perhatian pada aspek diskriminasi sensoris dan pengembangan kendali motorik
pada anak, dasar ini kemudian menjadi dasar dari tes inteligensi non verbal. Pada tahun 1838
Esquirol memperkenalkan Mental Retardation (MR) berasarkan macam dan tingkat
gamgguannya. Pada tahun 1862 Wilhelm Wundt menciptakan alat untuk mengukur kecepatan
berpikir.
Pada tahun 1884 Francis Galton mengadministrasikan test battery pertama untuk ribuan
orang di International Health Exhibit. Tahun 1890 James McKeen Cattel menggunakan istilah
tes Mental di dalam menggunakan alat tes battery yang diciptakan oleh Galton. Pada tahun 1897
Ebbinghaus mulai mengembangkan berbagai tes yaitu tes aritmatic,memory span ,dan sentence
completion.

Pada tahun 1901 Clark Wissler menemukan fakta bahwa Brass Instrument tidak memiliki
korelasi dengan pencapaian nilai akademik seseorang. Pada tahun 1905 Binet dan Simon
menemukan tes kecerdasan modern pertama. Pada tahun 1914 Stern memperkenal konsep IQ.
Kemudian pada tahun 1916 Lewis Terman merevisi alat tes Binet dan Simon maka lahirlah
Stanford dan Binet.

Selanjutnya psikodiagnostik terus berkembang pada tahun 1917 Robert Woodworth


menciptakan sebuah Personal Data Sheet yaitu alat untuk tes kepribadian pertama. Pada tahun
1920 Herman Rorschach menemukan Rorschach Inkblot (berupa bercak tinta). Pada tahun 1921
Psychological Corporation didirikan oleh  Cattell, Thorndike dan Woodworth peneliti utama dari
alat-alat tes psikologi.

Pada tahun 1925 Berkembangnya SAT (Scholastic Aptitude Test) oleh Bingham dan
teman-temannya dan dikembangkan kembali oleh Spearman, Thurstone, Kelly. Pada tahun 1927
diterbitkan lah edisi pertama Strong vocational Interest Blank. Tahun 1939 diterbikan Weschler
Bellevue Intelegence Scale. Pada tahun 1942 Minnesota Multiphasic Personality Inventory
diterbitkan. Tahun 1949 Weschler Bellevue Intelegence Scale untuk anak-anak diterbitkan.
2. PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS ASSESMENT.

Assesment adalah suatu proses untuk mengambil keputusan atau penilaian dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil, baik menggunakan
instrumen/ alat tes maupun yang non tes. Dalam artian bahwasanya assesment ini sifatnya
lebih menyeluruh dan luas dibandingkan diagnostik. Karena tidak hanya dikaitkan dengan
penggunaan tes tapi juga metode lain, yaitu wawancara dan observasi.

Metode-metode yang Biasanya Dilakukan Dalam Sebuah Assesmen :

1. Wawancara.
Wawancara merupakan salah satu metode assesmen yang dilakukan dan juga biasa
digunakan untuk bisa mendapatkan sebuah informasi yang tepat. Wawancara Ialah : metode
tanya jawab untuk memperoleh informasi, yang dapat dilakukan dalam berbagai setting untuk
keperluan umum atau khusus. Wawancara dapat dibagi menjadi bagaimana cara
pelaksanaannya :
1. Langsung : bertemu langsung dengan klien ( face to face)
2. Non direktif : tidak bertemu secara langsung/tatap muka misalnya melalui telefon.

Wawancara biasanya disebut dengan anammesa. Anammesa biasanya menggali


tentang masa lalu seseorang,motivasi yang tak dapat disadari.

2. Observasi

observasi atau sebuah pengalaman, dimana dalam metode yang satu ini bisa juga dilakukan
dengan mencatat sebuah informasi yang mereka saksikan dengan sebuah pengamatan.

Jenis-jenis Observasi :

1. Natural = untuk mendapat hal-hal yang natural dilapangan


2. Makro = semua tingkah laku menjadi objek observasi
3. Mikro = apabila tingkah laku dipecah menjadi detail

Konteks Assesment Psikologi :


1. Konteks Pendidikan
Dalam konteks pendidikan biasanya assesment digunakan untuk melihat minat dan bakat
seseorang murid biasanya tes yang dilkakukan ialah tes IQ.
2. Konteks pekerjaan.
Dalam konteks pekerjaan sebuah perusahaan menggunakan metode assesment untuk
mengetahui apakahg seseorang itu dapat bekerja pada perusahaan tersebut.
3. Konteks klinis atau konseling.
Psikologi klinis melakukan asesmen untuk keperluan diagnosis, prognosis, dan keputusan
terapeutik dalam kesehatan mental.

3. Hakikat, tujuan dan etika penggunaan alat diagnostik


A. Hakikat
Psikodiagnostik saat ini sangat dibutuhkan dalam bidang psikologi. Psikodiagnostik
biasanya digunakan sebagai media untuk menggali gambaran informasi mengenai aspek-aspek
psikologis individu yang kemudian dijadikan acuan dalam mengambil keputusan untuk
memberikan perlakuan yang sesuai bagi individu tersebut. Lalu, untuk dapat mencapai gambaran
informasi psikologis tersebut maka dalam psikodiagnostik dilakukan beberapa usaha yang
sekiranya mendukung. Usaha-usaha yang kerap kali dilakukan dalam psikodiagnostik itu
seperti, mengumpulkan data dengan cara ataupun metode tertentu, menganalisis data, kemudian
menarik kesimpulan ataupun diagnosa dari deskripsi kepribadian. Psikodiagnostik ini juga
seringkali dikaitkan dengan pemeriksaan psikologis, pemeriksaan psikologis yang dimaksudkan
dapat dilakukan secara langsung misalnya lewat observasi. Selain melalui observasi,
pemeriksaan itu dapat juga dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan teknik-teknik
maupun alat-alat tertentu yang kemudian berkembang dan dikenal dengan istilah
psikodiagnostik.

B. Tujuan
Kepribadian individu yang terwujud dalam tingkah laku, inteligensi, bakat,fantasi,
inisiatif,emosi, daya tahan, dan lain-lain merupakan sasaran dari psikodiagnostik.
Psikodiagnostik biasanya ditujukan untuk memahami deskripsi dari karakter seseorang yang
terwujud nyata dalam tingkah lakunya.
Berkaitan dengan hal itu tujuan psikodiagnostik terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Klasifikasi, bertujuan untuk membantu masalah-masalah yang dikelompokkan dalam bidang
tertentu. Misalnya dalam bidang pendidikan yang menyangkut persoalan intelegensi,
kemampuan anak, ataupun minat dan bakatnya. Dalam bidang industry yang menyangkut
penerimaan seleksi karyawan maupun hubungan personal anggota, dan dalam bidang lainnya.
2. Deskripsi, bertujuan untuk memberikan penjelasan yang mendalam secara lebih rinci dan
intensif. Penjelasan yang mendalam ini lebih ditekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kepribadian individu tersebut dan tiga aspek penting yaitu biologis, psikologis dan sosial.
3. Prediksi, bertujuan untuk meramalkan dan memprediksi perkembangan individu. Dengan
menggunkan data dari psikodiagnostik tadi, maka pendeskripsian akan lebih jelas yang
kemudian dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu menentukan tindak lanjut yang dianggap
tepat dan sesuai dengan kondisi individu tersebut.

C. Etika
Tes Psikologi tidak akan ada manfaatnya jika ditangan yang salah.
Hanya ahli psikologi dan mereka yangtelah mendapat pelatihan khusus yang
berhak dan berwenang untukmenyelenggarakan pemeriksaan psikologi dan psikodiagnostik.
dalam menyelenggarakan tes, mereka tanggap terhadap banyak kondisi yang bisa mempengaruhi
kinerja tes. Bisa menarik kesimpulan atau membuat rekomendasi hanya setelah
mempertimbangkan skor tes dari segiinformasi berkaitan lainnya tentang individu yang
bersangkutan.. Memiliki pengetahuan yang luas dalam ilmu perilaku manusia untuk
mewaspadaikesimpulan yang tidak berdasar dalaminterpretasi atas skor tes.

Anda mungkin juga menyukai