Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PSIKODIAGNOSTIK DALAM ISLAM

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Psikoterapi Islam

Dosen Pengampu : Dra. Maryatul Kibtyah, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Eva Amalyah (2101016020)


2. Bunga Suci Wardani (2101016054)
3. Akhmad faruq hijazzi (2101016117)
4. Ahmad muzaqi Toha (2101016121)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Psikodiagnostik dalam
Islam” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Psikoterapi Islam Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan
Islam.

Selain itu makalah ini juga bertujuan menambah wawasan kepada para pembaca dan
para penulis. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Maryatul Kibtyah, M.Pd..
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan studi yang kita tekuni. Dengan ini, kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 29 Agustus 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 2
A. Pengertian psikodiagnostik ................................................................................................. 2
B. Metode Psikodiagnostik ..................................................................................................... 3
C. Fungsi Psikodiagnostik ....................................................................................................... 5
BAB III .......................................................................................................................................... 8
PENUTUP ..................................................................................................................................... 8
Kesimpulan ................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikodinagnosis adalah pendekatan dalam psikologi yang berfokus pada analisis dan
pemahaman aspek-aspek psikologis individu, seperti perilaku, emosi, dan pola pikir. Tujuan
utamanya adalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah psikologis yang mungkin dialami
oleh seseorang, mengungkap faktor-faktor yang memengaruhi perilaku dan pikiran mereka,
serta membantu individu mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan psikologis.

Dalam konteks Islam, pendekatan psikodinagnosis dapat diintegrasikan dengan


pandangan agama untuk memberikan pandangan yang lebih komprehensif dan holistik
tentang individu. Integrasi ini memungkinkan individu untuk memahami diri mereka tidak
hanya dari sudut pandang psikologis, tetapi juga dalam dimensi spiritual dan agama.

Alqur’an sebagai sumber dan pedoman psikodiagnostik dalam islam berfungsi sebagai
Al- Furqan, yaitu pembeda antara yang hak dan yang batil, yang baik dan yang buruk, yang
terpuji dan tercela. Al qur’an membimbing kepada upaya memahami kepribadian individu
yang sehat atau sakit secara psikilogis melalui apa-apa yang tampak pada permukaan
aktifitasnya baik berupa perkataan, perbuatan, sikap, gerak-gerik, suara ,aroma, wajah,
pandangan mata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Psikodiagnostik?
2. Apa Metode Psikodiagnostik?
3. Apa Fungsi dari Psikodiagnostik?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian atau defenisi dari psikodiagnostik


2. Mengetahui metode psikodiagnostik
3. Mengetahui fungsi dari psikodiagnostik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian psikodiagnostik
Psikodiagnostik adalah studi mengenai kepribadian lewat penafsiran terhadap tanda-
tanda tingkah laku, cara berjalan, gerak isyarat, sikap, penampilan wajah, suara dan
seterusnya. Psikodiagnostik adalah proses pengumpulan informasi dan pengujian
psikologis yang bertujuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memahami aspek-aspek
psikologis individu, seperti kognisi, emosi, kepribadian, dan perilaku. Tujuan utama dari
psikodiagnostik adalah untuk memahami karakteristik psikologis seseorang,
mengidentifikasi masalah atau gangguan psikologis, dan memberikan rekomendasi atau
intervensi yang tepat.1
Secara teoritis, psikodiagnostik adalah bidang studi yang berfokus pada
pengembangan dan penerapan berbagai metode ilmiah untuk membuat diagnosis
psikologis pada individu. Tujuan utama dari psikodiagnostik adalah untuk memahami dan
mengidentifikasi kondisi mental, emosional, serta perilaku seseorang secara lebih
mendalam dan akurat. Dengan informasi yang diperoleh dari proses ini, praktisi psikologi
dapat merumuskan rencana intervensi yang sesuai dan efektif untuk membantu individu
mengatasi masalah psikologis mereka.2
Dalam konteks ini, psikodiagnostik adalah sebuah proses pemahaman terhadap
perilaku manusia, termasuk kata-kata yang diucapkan, tindakan yang dilakukan, sikap
yang ditunjukkan, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan lain sebagainya. Tujuan dari
psikodiagnostik adalah untuk menganalisis dan menginterpretasikan alasan di balik
munculnya perilaku tersebut secara psikologis. Aktivitas ini dilakukan sebelum seorang
konselor atau terapis memulai sesi konseling atau terapi dengan individu tersebut. Dengan
dasar diagnosis psikologis yang akurat dan tepat, proses penyembuhan individu dapat
berjalan dengan lebih efektif dan tepat sasaran.
Dengan kata lain, psikodiagnostik adalah pendekatan untuk memahami perilaku
manusia dalam segala bentuknya, dengan tujuan utama untuk mengidentifikasi penyebab
psikologis dari perilaku tersebut. Praktik ini memiliki signifikansi penting dalam
memandu pengobatan dan intervensi yang diberikan kepada individu yang membutuhkan

1
Mashar, R. (2010). Psikodiagnostik Permasalahan Anak Usia Dini. Edukasi: Jurnal Penelitian & Artikel
Pendidikan, 2(5).
2
Suryabrata, S 2005. Pembimbing ke Psikodiagnostika.

2
bantuan dalam mengatasi masalah psikologis.3

B. Metode Psikodiagnostik
Manusia adalah makhluk yang kompleks, sehingga kurang bijak jika kita hanya
mengungkap psikisnya dengan menggunakan satu metode saja. Penjelasan terkait
metode-metode ini, diuraikan sebagai berikut 4:

1. Metode Ilmiah
metode yang digunakan dalam pengumpulan data psikologi atau penelitian ilmiah ada
5 macam diantaranya :
a. observasi
Metode penelitian sistematis, sengaja, dengan indera dapat menangkap kejadian
yang sedang berlangsung. Alat utama si penyelidik adalah pancaindera sedangkan
kesengajaan dan sistematis merupkan sifat-sifat tindakan yang secara explisit
dicantumkan disini. Faktor kesengajaan itu bersangkutan dengan tanggung jawab
ilmiah yang melakukan observasi sengkan sistematis merupakan ciri kerja ilmiah.
b. Wawancara
Makni metode pengumpulan data lewat jalur tanya jawab sepihak yang dikerjakan
dengan sistematis, dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan, maksud dari
sepihak berdasarkan pengertian tersebut, yaitu menerangkan perbedaan tingkat
kepentingan antara kedua belah pihak.
c. Angket
Pengamatan, penyelidikan atau penelitian melalui jawaban dan isian dari daftar
pertanyaan yang harus dijawab, atau daftar isian yang harus diisi yang
berdasarkan pada jumlah subjek.
d. Pengumpulan bahan-bahan
Pengumpulan bahan-bahan dapat berupa alat-alat permainan. Subjek disuruh
melakukan permainan tertentu dan yang menjadi fokus observasi adalah
bagaimana subjek melakukan permainan itu atau memperhatikan, mengamati hasil
karya tulis, seperti puisi, prosa, hasil menggambarkan dan tulisan tangan.
e. Tes psikologi

3
Psikologi, A. adalah ilmu. (2022). 1.2 Pengertian Psikologi Klinis. Psikologi Klinis.
4
Eva Meizara P.D. S.Psi.,M.Si.,Psikolog & Nirwana Permatasari, M.Pd.,M.Psi.,Psikolog, Pengantar
Psikodiagnostik, Makassar, Februari 2020.

3
Metode yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan yang berdasarkan atas
bagaimana testee menjawab pertanyaan -pertanyaan atau melakukan perintah-
perintah itu, lalu penyelidik mengambil kesimpulan denga cara membandingkan
dengan standar dan testee yang lain.5
2. Metode kenabian (prophetik)
a. Metode mimpi
Petunjuk-petunjuk tentang adanya kebenaran mimpi yang dapat dijadikan
sebagai sebuah metode untuk memperoleh informasi tentang kondisi dari esensi
dan keberadaan seseorang yang berkaitan dengan kejiwaan dan bagian didalam
dirinya. Adapun Untuk memperoleh mimpi yang berkualitas, benar dan bermakna,
maka diperlukan beberapa syarat sebagai upaya memohon pertolongan kepada
Allah, yakni sebagai berikut :
1) Hendaknya melakukan thoharoh (bersuci)
2) Pakaian, peralatan dan tempat sholat harus bersih dan suci.
3) Mendirikan sholat hajat 2 rokaat.
4) Setelah sholat hajat hendaknya melakukan doa dan wirid diantaranya :
 Membaca istighfar
 Membaca sholawat kepada nabi muhammad saw
 Membaca surat al-fatihah
 Membaca ayat kursi
 Membaca surat al-ihlas,al-falaq dan an-naas
 Membaca doa khusus
5) Mempersiapkan diri untuk tidur, kesucian diri, pakaian dan tempat tidur harus
tetap terjaga serta harus menutup aurat dengan baik.
b. Metode Ilham
Yaitu sebuah metode untuk mengetahui suatu keadaan atau kondisi subyek
dengan melalui bisikan berupa kata-kata saja atau kata disertai dengan gambaran
yang terlintas di depan mata secara lahir atau secara batin. Ilham ini datangnya
saat tertidur atau terjaga. Dan biasanya ilham itu berfungsi memberikan petunjuk,
jalan dan bimbingan secara tiba-tiba atau melalui perenungan yang dalam (
tafakkur). Sehingga dengan adanya ilham itu seseorang akan mudah

5
Markam, S.S, 1997, pengantar psikodiagnostik, jakarta : LP3SP fakultas psikologi universitas indonesia, hal. 7

4
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya atau mencari jalan keluar dari
seluruh kesulitan yang sedang dialaminya.
Ilham dapat dijadikan metode penelitian, penyelidikan dan penguatan gejala-
gejala kejiwaan dalam lapangan psikologi islam sepanjang tidak menyimpang dari
pesan-pesan Al-qur’an dan As-sunah. Karena prinsip dari ajaran islam adalah
menghasilkan suatu kemaslahatan, kebaikan dan kemanfaatan. Dengan hasil itu
akan mengembengkan kemesalatan yang lain yaitu perbaikan dan kemanfaatan
yang sempurna bagi individu, baik dalam kehidupannya di dunia maupun dalam
kehidupannya di akhirat.
c. Metode kasysyaf
Metode kasysyaf ialah suatu metode memahami subyek atau obyek dengan
melihat aspek yang tersembunyi dari menusia, yang bersifat lembut, ghaib dan
hakiki. Dan metode ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang telah
memiliki tingkat ruhaniyah yang tinggi dan sangat dekat dengan Rabb-nya.
Metode ini dilakukan semata-mata karena adanya pertolongan Allah, diamana dia
menurunkan dan memancarkan nur-nya kedalam akal fikiran, qalb, jiwa, inderawi
dan njasmani.
Dalam pandangan pakar dan kaum sufi, bahwasanya manusia memiliki
tingkatan-tingkatan kemampuan dalam menangkap ilmu pengetahuan, yaitu :
1) Tingkat Muhaddharah, pada tingkatan ini akal manusia dikendalikan oleh
bukti obyektif kebendaan dan dengan tingkatan ini seseorang dapat mencapai
“ilmu yaqin“ yang masih dalam ruang lingkup pemikiran rasional.
2) Tingkatan Mukasyafah, pada tingkatan ini seseorang mampu menerima
pengetahuan berdasarkan eskplanasi ( pencarian penjelasan, bayan ) dengan
tingkatan ini seseorang dapat memperoleh pengetahuan dengan “ainun yaqin“
yakni pandangan kebenaran obyektif yang mengacu kepada kebenaran yang
mungkin.
3) Tingkatan Musyahadah, tingkatan ini adalah pengalaman pribadi seseorang (
makrifat ) yang langsung dapat menyaksikan sesuatu hal.6

C. Fungsi Psikodiagnostik
Jelas bahwa kedudukan psikodiagnostik dalam psikologis menjadi sangat penting,
karena melalui psikodiagnostik kita dapat memahami individu dengan lebih baik dan

6
Umi salamah ansari, konsep dan metode psikoterapi profetik, yogyakarta, vol. 5, no. 1, 24 April 2014, Hal. 69

5
memberikan perilakuan yang paling sesuai bagiannya. Untuk sampai pada deskripsi
kepribadian, digunakan beberapa teknik dan prosedur yang sistematis yang bertujuan
memperoleh data yang obyektif. Teknik-teknik tersebut antara lain teknik wawancara,
observasi, Analisa dokumen pribadi (otobiografi, biografi, buku harian, surat pribadi dan
sebagainya) dan tes psikologik.

Terdapat lima Kelompok profesi yang menggunakan psikodiagnostik, yaitu :


psikolog, psikiator, petugas rekruitmen dalam bidang industri dan Organisasi (“personal
worker”), petugas sosial dan petugas bimbingan dan konseling (dalam bidang
Pendidikan).

Sedangkan penggunaannya terdapat dalam “setting” berikut ini :

1. Clinical Setting
Misalnya di rumah sakit, pusat Kesehatan mental atau klinik-klinik konsultasi
psikologis. Focus penggunaannya adalah pada usaha mendeteksi gangguan psikis
yang dialami individu (klien), serta mengukur kemampuan/kekuatan pribadi yang
dimiliki individu sehingga dapat ditetapkan pola terapi/”treatment” yang efektif
baginya.
2. Legal Setting
Misalnya di pengadilan, rumah pemasyarakatan dan tempat rehabilitasi lainnya
yang berhubungan dengan masalah criminal dan kejahatan, seperti Pusat Rehabilitasi
Penderita Narkotika, Rehabilitasi Anak-anak Nakal dan lain-lain.

3. Educational and Vocational Guidance


Misalnya di sekolah, universitas atau pusat pelatihan, pusat bimbingan karir.
Fokus pemeriksaannya lebih ditujukan pada advis di bidang pengembangan studi dan
kerja.

4. Educational and Vocational Selection


Misalnya untuk rekruitmen di perusahaan/Organisasi atau bidang pekerjaan
lainnya. Untuk penentuan bidang studi (jurusan studi yang dipilih) dan sebagainya.

5. Research Setting

6
Yakni untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pengembangan teknik serta
metode psikodiagnostik. Biasanya dalam lingkup akademik/perguruan tinggi.7

Dalam penjelasan lain fungsi dari psikodiagnostik adalah :

1. Memahami individu dengan lebih baik dan memberikan perilaku paling sesuai bagi
dirinya.
2. Penjabaran dan pemanfaatan tes psikologis
3. Penyeleksian kualitas tingkah laku dan kepribadian
4. Pengembangan kepribadian individu8

7
http://repository.upi-yai.ac.id/6975/1/admin.Layout%20Pengantar%20Psikodiagnostik.pdf
8
https://abdulkadir.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/614/2020/04/Bahan-kuliah-PSIKO-MGG-1.pptx

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Psikodiagnostik adalah studi mengenai kepribadian lewat penafsiran terhadap tanda-
tanda tingkah laku, cara berjalan, gerak isyarat, sikap, penampilan wajah, suara dan
seterusnya. Tujuan utama dari psikodiagnostik adalah untuk memahami karakteristik
psikologis seseorang, mengidentifikasi masalah atau gangguan psikologis, dan memberikan
rekomendasi atau intervensi yang tepat. Metode yang digunakan dalam psikodiagnostik
adalah metode ilmiah dan metode kenabian (prophetik). Terdapat lima Kelompok profesi
yang menggunakan psikodiagnostik, yaitu : psikolog, psikiator, petugas rekruitmen dalam
bidang industri dan Organisasi (“personal worker”), petugas sosial dan petugas bimbingan
dan konseling (dalam bidang Pendidikan).

8
DAFTAR PUSTAKA

Eva Meizara P.D. S.Psi.,M.Si.,Psikolog & Nirwana Permatasari, M.Pd.,M.Psi.,Psikolog,


Pengantar Psikodiagnostik, Makassar, Februari 2020.

Markam, S.S, 1997, pengantar psikodiagnostik, jakarta : LP3SP fakultas psikologi universitas
Indonesia.

Mashar, R. (2010). Psikodiagnostik Permasalahan Anak Usia Dini. Edukasi: Jurnal


Penelitian & Artikel Pendidikan, 2(5).

Psikologi, A. adalah ilmu. (2022). 1.2 Pengertian Psikologi Klinis. Psikologi Klinis.

Suryabrata, S 2005. Pembimbing ke Psikodiagnostika.

Umi salamah ansari, konsep dan metode psikoterapi profetik, yogyakarta, vol. 5, no. 1, 24
April 2014.

Anda mungkin juga menyukai