Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SEJARAH KONSEP DASAR RUANG LINGKUP

( PSIKOLOGI )

Di susun oleh :

Kelompok 1

Afifah Salsabila 20010022

Alma Tiana 20010020

Aulia Safitri 20010007

Ayi Andila 20010006

Dosen Pengampu : Mursal Siddiq., P.si .,M.Psi

STIKES MEDIKA NURUL ISLAM SIGLI

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyakami bisa menyelesaikan tugas Keperawatan Psikologi kepribadian
“Sejarah Psikologi, Konsep dasar Psikologi, Ruang Lingkup Psikologis “tentang .

Makalah ini di ajukan gunamemenuhi tugas mata kuliah.Kami mengucapkan


terima kasih kepada Ibu Dosen yang telah membimbing Mursal Siddiq.,MPsi dan
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat di selesaikan tepat
pada waktunya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangunsangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini memberikaninformasi bagi semua dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.  

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Psikologi................................................................................................3
B. Sejarah Psikologi....................................................................................................7
C. Konsep Dasar Psikologi...........................................................................................9
a. Konsep Dasar Psikologi.....................................................................................9
b. Konsep Dasar Perilaku......................................................................................12
D. Ruang Lingkup Psikologi........................................................................................15
E. Ruang Lingkup Psikologi Kesehatan......................................................................16

BAB III PENUTUP.............................................................................................................18

A. Kesimpulan..............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi kesehatan merupakan cabang psikologi yang mempelajari
pengaruh kodisi psikologis terhadap kesehatan seseorang, mengapa seseorang
menjadi sakit, dan bagaimana respon seseorang apabila dalam kondisi sakit.
Lahirnya psikologi kesehatan ini dilator belakangi oleh: Kemunculan penyakit
kronis yang berkaitan dengan gaya hidup, Peran pengembangan perawatan
kesehatan melibatkan bidang ekonomi, realita adanya kontribusi faktor
psikologis dan sosial pada kesehatan dan kondisi sakit, pentingnya
menunjukkan intervensi psikologis untuk memperbaiki kesehatan masyarakat,
adanya kontribusi metodologis.
Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata)
dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses prilaku
dan proses-proses mental. Psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu
prilaku atau ilmu sosial.
Bidang psikologi kesehatan berfokus pada peningkatan kesehatan,
pencegahan, dan pengobatan penyakit. Psikolog kesehatan juga memiliki
fokus pada pemahaman bagaimana orang bereaksi, mengatasi, dan pulih dari
penyakit. Beberapa penyakit yang diidap seseorang juga berhubungan dengan
faktor psikologis dan perilaku.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sejarah Psikologi ?
2. Bagaimanakah Konsep dasar psikologi ?
3. Apa sajakah ruang lingkup Psikologi ?

1
C. Tujuan
a. Mengetahui tentang sejarah psikologi
b. Mengetahui tentang konsep dasar psikologi
c. Mengetahui apa saja ruang lingkup Psikologi

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Psikologi

Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata)
dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental. Secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses prilaku
dan proses-proses mental. Psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu
prilaku atau ilmu sosial.
Beberapa jenis ilmu psikologi, secara tematis maupun terapan, dapat dirinci
menjadi:

1. Psikologi sosial (sosial psychology)


ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai
fungsi dari rangsang-rangsang sosial (Shaw dan Ostanzo, 1970:3) individu
dalam difinisi tersebut menunjukkkan bahwa unit analisis dari psikologi
sosial adalah individu, bukan masyarakat (seperti dalam sosiologi)
maupun kebudayaan (seperti dalam antropologi budaya). Sehingga dari
definisi yang singkat tersebut, pengertian psikologi social dapat pula
diartikan sebagai suatu kajian tentang sifat, fungsi, fenomena prilaku
social, dan pengalaman mental dari individu dalam sebuah konteks social.
Diantara fenomena fsikologi social ini, antara lain kemarahan, prilaku
membantu, sikap social, ketertarikan dan hubungan social, prilaku seksual
dan sosialisasi.

2. Psikologi klinis dan penyuluhan atau konseling (clinical psychology and


counseling)
Merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang berperan sebagai
salah satu disiplin kesehatan mental dengan menggunakan prinsip- prinsip

3
psikologi untuk memahami, mendiagnosis dan mengatasi berbagai
masalah atau penyakit psikologi (Mens, 2000:122). Untuk pertama
kalinya, organisasi yang mengatur standar psikologi klinis dibentuk pada
tahun 1947 oleh Dewan Profesi Psikologi Amerika, yakni American Noart
of Profesional Psichology. Lembaga tersebutlah yang berhak melakukan
pengujian, memberikan diploma, serta mendorong pembinaan kecakapan
psikologi professional. Sedangkan dalam psikologi konseling (counseling
psychology) merupakan suatu psikologi terapan yang berusaha
menciptakan, menerapkan, dan menyebarkan pengetahuan mengenai
pencegahan dan penanggulangan gangguan fungsi manusia dalam
berbagai kondisi (Brown dan Lent, 1992)

3. Psikologi Konstitusional
Merupakan suatu nama psikologi yang masih controversial.
Pemahaman yang lain adalah sebagai studi tentang hubungan antara
struktur morfologis dan fungsi fisiologis tubuh serta hubungan antara
fungsi-fungsi psikologi social (Lerner, 2000:168).
Merupakan pengetahuan tentang obat untuk mengobati gangguan
psikiatris. Pada tahun 1995, terjadi tiga penemuan farmakologi yang
menandai revolusi pengobatan psikiatri, yakni obat antipsikotik,
antidepresan, dan lithium (Pope, 2000:866).
Obat antipsikotik berfungsi sebagai penetralan khayalan atau
kepercayaan kepada hal-hal yang tidak nyata dan halusinasi (perasaan
melihat, mendengar suara, dan sejenisnya, yang merupakan gejala umum
dalam skizoprenia dan penyakit gilaan depresif. Obat antidepresan
berfungsi meringankan pasien yang mengalami depresi mayor atau fase
tertekan dari penyakit depresi kejiwaan. Lithium merupakan obat yang
unik diantara obat-obat psikiatrik
lainnya, terdiri atas sebuah ion sederhana dan bukan merupakan molekul
kompleks (Pope, 2000:867).

4. Psikologi Okupasional (Accupational Psichology)


Merupakan suatu terminology yang tampaknya merangkum suatu
bidang kajian psikologi industri, psikologi organisasi, psikologi
vokasional, dan psikologi sumber daya manusia (Herriot, 2000:713).

4
5. psikologi politik
Merupakan bidang interdisipliner yang tujuan substantif dasarnya
adalah untuk menyingkap saling keterkaitan antara proses psikologi dan
politik (Renshon,2000:784). Bidang ini memiliki sumber dari berbagai
disiplin keilmuan, seperti antropologi budaya, psikologi ekonomi,
sosiologi, psikologi serta ilmu politik.

6. Psikologi sekolah dan pendidikan (Psychology for the Classroom and


Educational psychology)
Merupakan kajian tentang prilaku peserta didik di sekolah yang
substansinya merupakan gabungan psikologi perkembangan anak,
psikologi Pendidikan, dan psikologi klinis yang berhubungan dengan
setiap anak untuk evaluasi kegiatan belajar dan emosi, memberikan dan
menafsirkan, hasil tes intelegensi, tes hasil belajar, dan tes kepribadian
yang merupakan sebagian dari tugas mereka.
Sedangkan untuk psikologi Pendidikan merupakan kajian tentang
prilaku dalam bidang proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru dapat
mengadakan penelitian Pendidikan yang dapat membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran bagi gurunya maupun hasil belajar bagi peserta
didiknya.

7. Psikologi perkembangan
Menekankan perkembangan manusia dan berbagai faktor yang
membentuk prilakunya sejak lahir sampai berumur lanjut. Psikologi
perkembangan sebagai cabang ilmu psikologi menelaah berbagai
perubahan intraindividual dan perubahan interindividual yang terjadi di
dalam perubahan intraindividual.
Perubahan tersebut tidak hanya mendiskripsikan, tetapi juga
menjelaskan atau mengeksplikasikan
perubahan-perubahan prilaku menurut tingkat usia sebagai masalah
hubungan anteseden (gejala mendahului) dan konsekuensinya (LaBouvie,
1975:289).

8. Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadian menurut Caplin (1999:362) adalah segi
pandangan yang menekankan hal penanaman dan peletakan tingkah laku
di dalam kepribadian individu.

5
Menurut Alfred Adler (Hall dan Lindzey (1993:242) adalah ilmu
prilaku tentang gaya hidup individu atau cara karakteristik seseorang
dalam bereaksi dalam masalah-masalah dan tujuan hidup. Menurut Carl
Jung (1993:182) merupakan prilaku tentang integrasi dari ego,
ketidaksadaran pribadi, ketidaksadaran kolektif, kompleks- kompleks, dan
arketip-arketip persona, serta anima.

9. Psikologi lintas budaya (Cross-Cultural Psychology)


Pada hakikatnya, menurut Brislin, Lonner, dan thorndike, (dalam
Berry dkk,1997:2) psikologi lintas budaya adalah kajian empiris mengenai
anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan
pengalaman, yang dapat membawa ke arah perbedaan prilaku Berry dkk,
1997:2) psikologi lintas budaya berkutat dengan kajian sistematis
mengenai prilaku dan pengalaman, sebagaimana pengalaman itu terjadi
dalam budaya berbeda yang dipengaruhi budaya yang bersangkutan.

10. Psikologi Rekayasa (Engineering Psychology)


Sejarah perkembangan psikologi rekayasa dapat ditelusuri pada masa
awal pertumbuhan psikologi industri, yakni pada awal tahun 1898, dimana
Fredick W. Tailor yang terkenal dengan studinya tentang dimensi
waktudan kerja manual. Setelah perang dunia II, psikologi rekayasa
semakin menonjol peranannya, terutama setelah dirasakan meningkatnya
kompleksitas mesin atau peralatan mekanis yang menuntut sejumlah
tenaga operator pada tingkat efisiensi yang dipersyaratkan.

11. Psikologi Lingkungan


Lingkungan berhubungan dengan proses belajar, yang mengunjuk
pada efek komulatif dari respons-respons individu terhadap ransangan
lingkungan individu dalam hidupnya. Psikologi lingkungan dapat
menjangkau berbagai aneka permasalahan. Bidang ini tidak sekedar
mengkaji akibat yang sebelumnya sudah gterpikirkan manusia, melainkan
juga akibat yang diperhitungkan sebelumnya.

12. Psikologi Konsumen (Consumen Psychology)


Bidang psikologi ini mulai dengan psikologi periklanan dan penjualan,
objeknya adalah komunikasi yang efektif, baik dari pihak pabrik maupun
distributor kepada konsumen (Anastasi, 1989:389). Terutama melalui

6
iklan, konsumen memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang
dapat diperoleh manfaat khusus dari produk dan jasa tersebut. Untuk
psikologi periklanan mulai dilancarkan selama dua dasawarsa yang
pertama dari abad ke-20 dengan studi laboratorium di berbagai lokasi.

13. Psikologi Industri dan Organisasi (Industrial and organizational


Psychology)
Merupakan penerapan dari prinsip-prinsip psikologi industry dan
pertambangan. Psikologi tersebut didefinisikan menurut kapan dan dimana
ia dipraktikkan, bukan menurut pernyataan atau prinsip-prinsip tertentu.
Dalam kajian ini terdapat tiga bidang kajian psikologi industry dan
organisasi yaitu:

a) Psikologi Personalia
Menekankan pembuatan keputusan mengenai seleksi
personalia, pelatihan promosi, transfer pekerjaan, cuti, pemutusan
hubungan kerja, kompensasi dan sebagainya (Atkinson, 1996 :23;
Landy, 2000: 479).

b) Psikologi Industri atau Sosial Klinis


Berurusan dengan penyesuaian timbale balik antara orang-
orang dan lingkungannya. Dalam hal ini setiap pekerja diteliti
tentang kemampuan menyesuaikan diri, motivasi, kepuasan,
kinerja, kecenderungan untuk tetap bekerja di perusahaan dan
tingkat absensi (Landy, 2000: 480).

c) Psikologi Sumber Daya Manusia atau Rekayasa Manusia


Psikologi inimenggunakan asumsi berkebalikan dari psikologi
personalia, walaupun masalahnya, yakni bagaimana mencocokkan
individu dengan pekerjaannya. Akan tetapi, psikolog sumber daya
manusia, bahwa orang sebagai konstanta atau faktor tetap,
sedangkan lingkung sebagai factor variabel atau berubah.

B. Sejarah psikologi

1. Tahun 1904 Stanley Hall mulai memunculkan konsep hubungan psikologi


dengan kesehatan

7
Hall pada tahun 1904 menerbitkan sebuah karya asli dalam bidang
psikologi yang berfokus pada masa remaja, remaja: Its Psychology and Its
Relation untuk Fisiologi, Antropologi, Sosiologi, Sex, Crime, Agama dan
Pendidikan, yang banyak dibaca dan dibahas oleh para psikolog, pendidik,
dokter medis, lainnya profesional, dan juga oleh orang tua. Fokus pada
masa remaja, maka keprihatinan nasional yang berkembang pada awal
abad kedua puluh tentang isu-isu feminitas, maskulinitas, pendidikan
bersama, dan keprihatinan terhadap informasi yang tepat dan pengalaman
bagi para remaja tumbuh menjadi dewasa.

2. Tahun 1911, APA (American Psychological Association) mulai


mendiskusikan peran psikologi dalam pendidikan medis
American Psychological Association (APA) adalah organisasi profesi
yang merepresentasikan psikologi di Amerika Serikat, dengan sekitar
150.000 anggota. APA ditemukan pada bulan Juli 1892 di Clark
University oleh suatu kelompok yang terdiri dari 26 orang. Pemimpin
pertamanya, yang disebut sebagai presiden, adalah G. Stanley Hall. Kini
ada 54 divisi profesional di APA.

3. Tahun 1922, william james menekankan kembali pentingnya psikologi


dalam permasalahan kesehatan

4. Tahun 1970-an tumbuh minat pada peneltian psikologi kesehatan; mulai


meningkatnya penderita penyakit degenerative

5. Tahun 1978, psikologi kesehatan diakui APA tahun 1982, terbit jurnal
health psychology

6. Tahun 1984 di La Havana, Cuba diselenggarakan somposium


internasional I tentang psikologi kesehatan

7. Tahun 1993 Fakultas Psikologi Unika Soegijapranta Semarang bekrja


sama dengan Gent Universiteit mngembangkan psikologi kesehatan di
Indonesia

8
C. Konsep dasar Psikologi Kesehatan

Konsep dasar psikologi dan perilaku

a. Konsep dasar Psikologis


Para ahli memberikan definisi psikologi secara beragam, antara
satu dengan yang lain. Berikut adalah pendefinisian psikologi yang
diberikan oleh para ahli:

a) Ernest Hilgert (1957) dalam bukunya introduction to


psychology menjelaskan Psychology may be defined as the
science that studies the behavior of men and ather animal
(Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan lainnya).

b) George A. Miller (1974) dalam bukunya Psychology and


Communication: Psychology is the science that attempts to
describe, predict and control mental and behavioral events
(Psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan,
meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah
laku).

c) Cliiford T. Morgan (1961) dalam bukunya introduction to


Psychology: Psychology is the science of human and animal
behavior (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia dan hewan ).

d) Robert S. Woodworth dan Marquis DG (1957) dalam bukunya


Psychology: Psychology is the scientific studies of individual
activities relation to the inveronment (Psikologi adalah suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah laku
individu dalam hubungannya dengan alam sekitarnya).

Dari beberapa pendefinisian diatas, dapat diketahui bahwa terjadi


keberagaman para ahli dalam memberikan pemahaman tentang
psikologi. Namun, tampak para ahli menyepakati bahwa psikologi

9
tidak hanya mengkaji perilaku manusia, tetapi juga perilaku selain
manusia. Sebagaimana dinyatakan oleh Robert S. Woodworth dan
Marquis DG yang menyatakan bahwa Psikologi adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari aktivitas atau tingkah laku individu
dalam hubungannya dengan alam sekitarnya, yang berarti bahwa
psikologi tidak hanya beriorientasi pada perilaku manusia. Lebih dari
itu psikologi mengarahkan perhatiannya hubungan manusia dengan
lingkungan sekitarnya, yang dapat berupa binatang maupun lainnya.
Sebagai sebuah ilmu, psikologi harus memiliki karakteristik ilmu
artinya dalam mempelajari dan membahas ilmunya, psikologi harus
memenuhi criteria berikut:

a) Dapat menjawab pertanyaan 5W 1H artinya dapat menjelaskan


tentang apa itu psikologi, mengapa perlu ada psikologi, kapan
ada psikologi, dimana dan oleh siapa serta bagaimana dengan
psikologi itu.

b) Pertanyaan terhadap 5W dan 1H itu dapat dijawab secara rinci


sebagai berikut:

1) What (apa) psikologi itu?


Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku manusia dalam interaksinya
dengan lingkungan

2) Why (Mengapa) perlu psikologi?


Pada masa sebelum Masehi (427 SM) psikologi
masih berinduk pada filsafat sebagaimana ilmu-ilmu
lain yang ada pada waktu itu. Dengan berjalannya
waktu, persoalan yang dihadapi psikologi semakin
kompleks, sehingga pada akhirnya psikologi
memisahkan diri dari filsafat, untuk membangun
keilmuannya secara mandiri dan otonom, sebagaimana
bidang keilmuan yang lain.

3) When (kapan) psikologi itu ada?

10
Pada tahun 1875-1876, psikologi mulai dapat
dieksperimenkan di laboratorium, maka sejak saat
itulah psikologi menyebut dirinya sebagai ilmu
pengetahuan dan orang pertama yang berbicara tentang
psikologi adalah Wilhelm Wundt, pendiri laboratorium
di kota Leipzig Jerman barat.

4) Where (dimana) tempat lahirnya psikologi?


Tentunya tempat lahirnya psikologi adalah di
Leipzeig Jerman, karena di tempat itulah psikologi
mulai bisa dieksperimenkan dan dianggap sebagai ilmu
pengetahuan

5) Who (siapa) yang dinyatakan sebagai bapak psikologi?


Dalam hal ini, yang dianggap sebagai bapak
psikologi adalah Wilhelm Wundt yang juga dikenal
sebagai bapak psikologi eksperimen.

6) How (bagaimana) psikologi itu dikembangkan?


Psikologi yang secara umum dapat dipahami
sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
interaksinya dengan lingkungan, pada perjalanan
berikutnya dapat terspesifikasi menjadi kajian-kajian
yang lebih khususu, misalnya psikologi perkembangan,
psikologi klinik, psikologi abnormal, psikologi
kesehatan, dan lain sebagainya.

Sebagai suatu ilmu pengetahuan, psikologi dituntut memiliki


obyek material dan obyek formal. Obyek material adalah sesuatu yang
dipelajari, dibahas dan diselidiki, sedangkan obyek formal adalah cara
memandang yang dilakukan oleh sebuah ilmu untuk memahami obyek
materialnya. Dalam hal ini obyek material dari psikologi adalah
manusia dan obyek formalnya tingkah laku manusia.

Sebagai suatu ilmu pengetahuan, psikologi juga dituntut memiliki


metode ilmiah yaitu suatu cara kerja yang mengikuti prosedur ilmiah
untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan oleh ilmu
pengetahuan3, yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

11
a) Obyektif, artinya dapat memberikan data atau informasi yang
benar sesuai dengan keadaan obyek yang sesungguhnya.
b) Adekuat, artinya memadai, sesuai dengan masalah dan
tujuannya.
c) Reliabel, artinya dapat dipercaya untuk memberikan informasi
yang tepat.
d) Valid, artinya sesuai dengan kenyataan dan dapat
dipertanggung jawabkan.
e) Sistematis, artinya memberikan informasi yang tersusun
dengan baik, sehingga memudahkan dalam penarikan
kesimpulan.
f) Akurat, artinya memberikan data dengan teliti.

Pengembangan kajian psikologi ini dapat dilakukan melalui


beberapa metode, yakni metode eksperimental dan metode non
eksperimental yang meliputi metode observasi, metode studi kasus,
metode survey dan metode korelasional.

b. Konsep Dasar perilaku


Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya.
Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang
individu dengan lingkungannya. Ditilik dari sifatnya, perbedaan
perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara
berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan
reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.
Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku
manusia adalah; pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis.
Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut dilihat dari;
penekanannya, penyebab timbulnya perilaku, prosesnya, kepentingan
masa lalu di dalam menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data
yang dipergunakan.

a) Pendekatan
Pendekatan kognitif menekankan mental internal
seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran individu tentang

12
lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu
sendiri.
Pendekatan penguatan (reinforcement) menekankan
pada peranan lingkungan dalam perilaku manusia. Lingkungan
dipandang sebagai suatu sumber stimuli yang dapat
menghasilkan dan memperkuat respon perilaku.
Pendekatan psikoanalitis menekankan peranan sistem
personalitas di dalam menentukan sesuatu perilaku.
Lingkungan dipertimbangkan sepanjang hanya sebagai ego
yang berinteraksi dengannya untuk memuaskan keinginan

b) Penyebab timbulnya perilaku


Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari
ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian pada struktur kognitif,
yang dapat dihasilkan dari persepsi tentang lingkungan.
Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku
itu ditentukan oleh stimuli lingkungan baik sebelum terjadinya
perilaku maupun sebagai hasil dari perilaku. Menurut
pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh
tegangan (tensions) yang dihasilkan oleh tidak tercapainya
keinginan.

c) Proses
Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi
(pengetahuan dan pengalaman) adalah proses mental, yang
saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada.
Dan akibat ketidak sesuaian (inconsistency) dalam struktur
menghasilkan perilaku yang dapat mengurangi ketidak
sesuaian tersebut.
Pendekatan reinforcement, lingkungan yang beraksi
dalam diri individu mengundang respon yang ditentukan oleh
sejarah. Sifat dari reaksi lingkungan pada respon tersebut
menentukan kecenderungan perilaku masa mendatang.
Dalam pendekatan psikoanalitis, keinginan dan harapan
dihasilkan dalam Id kemudian diproses oleh Ego dibawah
pengamatan Superego.

13
d) Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku.
Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu
(ahistoric). Pengalaman masa lalu hanya menentukan pada
struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi dari
pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa
memperhatikan proses masuknya dalam sistem.
Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang
pada suatu stimulus tertentu adalah menjadi suatu fungsi dari
sejarah lingkungannya.
Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang
dapat menjadikan suatu penentu yang relatif penting bagi
perilakunya. Kekuatan yang relatif dari Id, Ego dan Superego
ditentukan oleh interaksi dan pengembangannya dimasa lalu.

e) Tingkat dari kesadaran


Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam
tingkatan kesadaran, tetapi dalam kegiatan mental yang sadar
seperti mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan
sangat penting.
Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara
sadar dan tidak. Biasanya aktifitas mental dipertimbangkan
menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak dihubungkan
dengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti
berpikir dan berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku
yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan
berperasaan dapat menyebabkan terjadinya perilaku terbuka.
Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas
mental adalah tidak sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan
Superego secara luas menentukan perilaku.

f) Data
Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai,
pengertian dan pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat
survey dan kuestioner.
Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan
respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat observasi
langsung atau dengan pertolongan sarana teknologi.

14
Pendekatan psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari
keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking dari
keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas, teknik
proyektif, dan hipnotis.

D. Ruang Lingkup Spikologi


Secara garis besar psikologi dibedakan menjadi psikologi teoritis dan
psikologi terapan. Psikologis teoritis meliputi psikologi umum dan psikologi
khusus. Psikologi teoritis menguraikan dan menyelidiki aktivitas-aktivitas
psikis pada umumnya dari manusia dewasa dan normal. Aktivitas-aktivitas
psikis yang umum tersebut mencakup intelegensi, perasaan, kehendak, motif,
yang selanjutnya disebut psikologi umum. Psikologi terapan adalah teori,
konsep, dan metode teknik dalam ilmu pengetahuan perilaku yang dikenakan
pada berbagai bidang kehidupan manusia.
Ilmu psikologi dipelajari dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-
hari, menguraikan penerapan ilmu psikologi pada bidang-bidang lain. Tujuan
psikologi umum adalah mencari dalil-dalil umum dari aktivitas-aktivitas
manusia dan melahirkan teori-teori psikologi, sedangkan psikologi teoritis
menyelidiki segi-segi khusus dari kegiatan psikis manusia, disebut juga
psikologi khusus menurut Johana, EP
(2012) yang terdiri atas jenis-jenis psikologi berikut ini.
1) Psikologi perkembangan, menguraikan perkembangan aktivitas psikis
manusia, terbagi menjadi psikologi anak, psikologi pemuda, psikologi
orang dewasa (psikologi umum), dan psikologi orang tua.
2) Psikologi kepribadian, menguraikan tipologi atau struktur kepribadian
manusia sebagai suatu keseluruhan, serta mengenai jenis dan tipe
kepribadian manusia.
3) Psikologi sosial, menguraikan aktivitas-aktivitas manusia dalam
hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti, situasi kelompok
atau situasi massa.
4) Psikologi pendidikan, menguraikan dan menyelidiki aktivitas-
aktivitas manusia dalam situasi pendidikan atau situasi belajar.
5) Psikologi deferensial dan psikodiagnostik, menguraikan tentang
perbedaan-perbedaan antarindividu, dalam hal kecakapan, intelegensi,
ciri kepribadian, dan sebagainya.
6) Psikopatologi, menguraikan tentang aktivitas-aktivitas manusia yang
berjiwa abnormal.

15
E. Ruang Lingkup Psikologi Kesehatan

1. Meningkatkan Komunikasi dokter dan pasien


Kesehatan psikolog upaya untuk membantu proses komunikasi
antara dokter dan pasien selama konsultasi medis Ada banyak masalah
proses ini, dengan pasien menunjukkan kurangnya pemahaman yang
cukup banyak istilah medis, khususnya istilah anatomis (misalnya,
usus). Salah satu bidang utama penelitian tentang topik ini melibatkan
"dokter-berpusat" atau "pasien -berpusat "konsultasi. Dokter-
konsultasi berpusat umumnya direktif, dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan pasien dan kurang memainkan peran dalam pengambilan
keputusan.
Meskipun gaya ini lebih disukai oleh orang tua dan lain-lain,
banyak orang tidak menyukai rasa hierarki atau kebodohan yang
mengilhami. Mereka lebih memilih berpusat pada pasien konsultasi,
yang berfokus pada kebutuhan pasien, melibatkan dokter
mendengarkan pasien sepenuhnya sebelum membuat keputusan, dan
melibatkan pasien dalam proses pemilihan pengobatan dan
menemukan diagnosis.

2. Meningkatkan kepatuhan untuk nasihat medis


Membuat orang untuk mengikuti nasihat medis dan mematuhi
rejimen pengobatan mereka adalah tugas yang sulit bagi psikolog
kesehatan. Orang sering lupa untuk minum pil atau terhambat oleh
efek samping obat-obatan mereka. Gagal untuk mengambil obat resep
yang mahal dan limbah jutaan obat yang dapat digunakan yang
dinyatakan bisa membantu orang lain. Estimasi tingkat kepatuhan sulit
diukur (lihat di bawah), adalah, bagaimanapun, bukti bahwa kepatuhan
dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan pengobatan untuk program
individu kehidupan.

3. Cara pengukuran kepatuhan


Psikolog Kesehatan telah mengidentifikasi sejumlah cara untuk
mengukur kepatuhan pasien terhadap rejimen medis:
 Menghitung jumlah obat pil dalam botol-meskipun ini
memiliki masalah dengan privasi dan / atau dapat dianggap

16
menggurui atau menunjukkan kurangnya kepercayaan pada
pasien
 Menggunakan laporan diri walaupun pasien mungkin gagal
untuk kembali laporan diri atau berbohong tentang kepatuhan
mereka
 Meminta dokter atau petugas kesehatan-meskipun ini
menyajikan masalah pada kerahasiaan dokter-pasien
 Menggunakan "Trackcap" botol, yang melacak berapa kali
botol dibuka, namun ini baik menimbulkan masalah informed
consent atau, jika informed consent diperoleh, pengaruh
melalui karakteristik permintaan .

4. Mengelola rasa sakit

Kesehatan psikologi mencoba untuk menemukan perawatan


untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit, serta memahami
anomali nyeri seperti episodik analgesia , causalgia , neuralgia , dan
nyeri tungkai siluman . Meskipun tugas mengukur dan
menggambarkan rasa sakit telah bermasalah, pengembangan McGill
Pain Questionnaire telah membantu membuat kemajuan di bidang ini.
Pengobatan untuk nyeri melibatkan pasien-diberikan analgesia ,
akupunktur (ditemukan oleh Berman untuk menjadi efektif dalam
mengurangi rasa sakit untuk osteoarthritis lutut ), biofeedback , dan
terapi perilaku kognitif .

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi kesehatan merupakan cabang psikologi yang mempelajari
pengaruh kodisi psikologis terhadap kesehatan seseorang, mengapa seseorang
menjadi sakit, dan bagaimana respon seseorang apabila dalam kondisi sakit.
Lahirnya psikologi kesehatan ini dilator belakangi oleh: Kemunculan penyakit
kronis yang berkaitan dengan gaya hidup, Peran pengembangan perawatan
kesehatan melibatkan bidang ekonomi, realita adanya kontribusi faktor
psikologis dan sosial pada kesehatan dan kondisi sakit, pentingnya
menunjukkan intervensi psikologis untuk memperbaiki kesehatan masyarakat,
adanya kontribusi metodologis.

Bidang psikologi kesehatan berfokus pada peningkatan kesehatan,


pencegahan, dan pengobatan penyakit. Psikolog kesehatan juga memiliki
fokus pada pemahaman bagaimana orang bereaksi, mengatasi, dan pulih dari
penyakit. Beberapa penyakit yang diidap seseorang juga berhubungan dengan
faktor psikologis dan perilaku.

Sejarah nPsikologi di mulai dari Hall pada tahun 1904 menerbitkan


sebuah karya asli dalam bidang psikologi yang berfokus pada masa remaja,
remaja: Its Psychology and Its Relation untuk Fisiologi, Antropologi,
Sosiologi, Sex, Crime, Agama dan Pendidikan, yang banyak dibaca dan
dibahas oleh para psikolog, pendidik, dokter medis, lainnya profesional, dan
juga oleh orang tua. Fokus pada masa remaja, maka keprihatinan nasional
yang berkembang pada awal abad kedua puluh tentang isu-isu feminitas,
maskulinitas, pendidikan bersama, dan keprihatinan terhadap informasi yang
tepat dan pengalaman bagi para remaja tumbuh menjadi dewasa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2012. Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi Cetakan Sebelas. Malang:

Universitas Muhammadiah Malang

Boeree, George. 2005. Sejarah Psikologi. Yogyakarta: Primashopie

Monks, F.J., Knoers, AMP., dan Siti, R.H. 2002. Psikologi Perkembangan :

Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Edisi 8. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993

Asta, D. (2019). Teori dan Konsep Perilaku dalam Psikologi. Diambil kembali

dari dosenpsikologi.com: https://dosenpsikologi.com/teori-dan-


konsepperilaku-dalam-psikologi

Bimo Walgito. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

19

Anda mungkin juga menyukai