Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikologi
Dosen Pengampu : Ahmad Yasin Abidin
Gejala Gejala Kejiwaan
Prodi : PGMI
Kelas : B
Nama Kelompok :
NAILA CHUSNA (2023114056)
MUHAMMAD AFA (2023114064)
NUR CHOIRIN SULISTIANI (2023114073)
ROHMAWATI (2023114081)
NUR ANISA (2023114089)
KATA PENGANTAR
Dengan asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala
puji hanya milik Allah atas segala nikmat yang bersifat lahir maupun batin, yang
tidak pernah berhenti Dia karuniakan kepada kita, terutama nikmat iman, islam,
ihsan, makrifat, tahuhid, dan takwa. Shalawat, salam, serta berkah semoga
senantiasa Allah Swt. Limpahkan kepada Nabi kita, Rasul kita, Muhammad Saw.,
beserta keluarganya,keturunan, serta para sahabat beliu. Semoga pula Allah Swt.
senantiasa mencurahkan rahmat dan ampunan-nya kepada para syuhada,
aulia,Ashfiya, shalihin, serta seluruh kaum mukminin, dan mukmiminat, muslimin
dan muslimat, yang setia kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Gejala Kejiwaan dengan lancar
tanpa ada hambatan apapun.
Penyusun menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala kritikan
dan saran dari pembaca sangat penyusun harapkan. Dan harapannya bermanfaat
baik bagi penyusun maupun yang membaca.
Amin..
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul .. .
Kata Pengantar .. .
Daftar Isi .
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan ..
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam macam gejala kejiwaan ?
2. Apa saja spesifikasi dari gejala kejiwaan ?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui macam macam gejala kejiwaan
2. Untuk menjelaskan spesifikasi gajala kejiwaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendekatan Biologi
Pendekatan biologis terhadap gangguan psikologis
mengatribusikan gangguan kepada penyebab organis, internal. Para ilmuan
yang menggunakan pendekatan biologis memusatkan perhatian terutama
pada otak, faktor-faktor genetika, dan fungsi neuro transmiter sebagai
sumber abnormalitas. Pendekatan biologis sering kali menggunakan terapi
obat untuk mengatasi perilaku abnormal. Dari sudut pandang model
medis, abnormalitas disebut sebagai penyakit mental, individu yang
mengidapnya disebut pasien.
Sudut pandang biologis terhadap gangguan psikologis dapat dibagi
menjadi tiga kategori utama :
Pandangan struktural: abnormalitas di otak menyebabkan
gangguan-gangguan psikologis.
Pandangan biokimia : ketidakseimbangan dalam neurotransmiter
atau hormon menyebabkan gangguan psikologi
Pandangan genetika : gen-gen yang terganggu menyebabkaan
gangguan psikologis.
2. Pendekatan psikologi
A. Gejala kehendak
Merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat
diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan
dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang
menuju pada sesuatu arah. Adapun tujuan kemampuan adalah pelaksanaan suatu
tujuan-tujuan yang harus diartikan dalam suatu hubungan. Misalnya, seseorang
yang memiliki suatu benda, maka tujuannya bukan pada bendanya, akan tetapi
pada mempunyai benda itu, yaitu berada dalam relasi (hubungan), milik atas
benda itu. Seseorang yang mempunyai tujuan untuk menjadi sarjana, dengan
dasar kemauan, ia belajar dengan tekun, walaupun mungkin juga sambil bekerja.
Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak dan
hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang
merupakan kekuatan dari dalam dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik.
a. Berfikir
Berfikir adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau
diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi atau rangsang yang terjadi.
Berpikir adalah tingkah laku yang menggunakan ide, yaitu suatu proses
simbolis. Seseorang berpikir bukan saja dengan otaknya, tetapi juga dengan
seluruh tubuhnya. Seperti contohnya Berpikir asosiatif suatu ide merangsang
timbulnya ide lain. Berpikir asosiatif merupakan proses berpikir yang
menggunakan logika samar (fuzzy logic), tidak terlalu mekanistik, tetapi lebih
merupakan inteligensi yang komplek yang memungkinkan untuk melakukan
perbandingan, menemukan asosiasi, alternatif dan melakukan evaluasi. Proses
berpikir ini merupakan proses berpikir yang mendasari berpikir kreatif dan
inteligensi emosional.
Jenis proses perpikir lainnya adalah proses luar sadar terjadi di luar
kesadaran manusia atau ( non concious). Sebagai contoh, kita semua tentunya
pernah merasakan pengalaman unik ketika solusi dari suatu permasalahan secara
tiba-tiba muncul dalam pikiran kita, justru setelah kita menyerah memikirkan
solusi tersebut. Dengan adanya insight yang muncul tiba-tiba tersebut, kita dapat
memecahkan metematika, merakit lemari, atau menyelesaikan puzzle tanpa
mengetahui bagaimana kita mampu menemukan ide atau solusi tersebut. Serupa
dengan hal itu, banyak orang mengatakan bahwa mereka cenderung mengikuti
intuisi daripada proses berpikir sadar dalam membuat penilaian dan mengambil
keputusan.
a. Intelegensi
Intelegensi berasal dari kata intelligere yang berati mengorganisasikan,
menghubungkan, atau menyatukan satu dengan yang lain ( to organize, to relate,
to bind together ). Istilintelegensi kadang-kadang atau justru sering memberikan
pengertian yang salah, yang memandang intelegensi sebagai kemampuan yang
mengandung kemampuan tunggal, padahal menurut para ahli intelegensi
mengandung bermacam-macam kemampuan.
Ingatan merupakan ahli bahasa dari memory. Karena itu di samping ada
yang menggunakan ingatan adayang menggunakan istilah memory sesuai dengan
ucapan dari memory. Ingatan memberikan pengertianbermacam-macam arti bagi
para ahli, pada umumnya para ahlli memandang ingatan sebagai hubungan antara
pengalaman dengan masa lampau .
Ada 3 tahap yang terjadi pada proses ingatan, yaitu proses memasukkan
informasi ( encoding ), proses penyimpanan ( storage ), menimbulkan kembali
atau mengingat (retrieval stage).
1. Proses memasukan informasi ( encoding )
Pada tahap ini terjadi proses memasukkan informasi yang ada dengan
mengubah sifat informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat
organisme, seperti simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang
sesuai dengan sifat organisme. Maksudnya, di pendengaran, penglihatan, perabaan
dan lain-lain), dan kita menyimpannya ke dalam ingatan kita. Proses ini sangat
mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori, dan
kemampuan/kecepatan setiap individu pada proses ini sangat beragam, ada yang
cepat dan ada pula yang lambat
Adalah proses penyimpanan dari informasi yang telah diubah pada tahap
encoding. Tahap kedua ini disebut juga retensi. Pada tahap ini terjadi pengendapan
informasi yang telah terkode dalam suatu tempat tertentu. Tempat penyimpanan
memori ini akan menjadi pembahasan selanjutnya. Ketika kita telah mempelajari
sesuatu biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa
ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory
traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory
traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, ketika
jejak tersebut hilang maka terjadi suatu fenomena yang kita sebut lupa.
b. Lupa
Gangguan ini terjadi jika item-item atau materi pelaj aran yang lama telah
tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu masuknya materi
pelajaran baru. Dalam hal ini gangguan seperti ini terjadi jika seorang siswa
mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran
yang telah dikuasainya dalam waktu yang relatif pendek.dalam keadaan
demikian materi pelajaran yang baru sulit untuk diingat dan dengan sangat
mudah untuk dilupakan.
1. Retroactive Interference
Gangguan ini terjadi jika materi pelajaran baru membawa konflik dan
gangguan terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran yang telah lebih dahulu
tersimpan dalam subsistem akal permanennya siswa tersebut.
1. Depresi
2. Banyak tugas
4. Kurang tidur
5. Jarang berkomunikasi
7. stres
Menumpuknya pekerjaan, tugas, dan dan masalah hidup kita juga dapat
memicu stres yang berujung pada kepikunan. Liangkanlah waktu sejenak untuk
mendengarkan musik atau bermain game untuk me-refresh otak anda dari
probem-problem yang ada. Karena musik { classic } dan game terbukti manjur
untuk merndahkan tingkat stres dalam otak manusia.
A. Gejala Perasaan
2). Stress
Merupakan suatu tekanan yang di alami individu dalam usaha
pencapaian target terhadap standar pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Apaila standar pemenuhan kebutuhan hidup seorang individu terlalu tinggi,
kemungkunan tekanan (stres) yang di alaminya akan semakin tinggi, demikian
pula sebaliknya.
Stres terbagi menjadi dua bentuk situasi emosional yang di alami
individu sehari-hari yaitu :
Frustasi
Merupakan suatu keadaan emosional yang timbul pada saat terjadi hambatan
dalam usaha memenuhi keinginan, kebutuhan, tujuan hidup, dan harapan. Karena
setiap individu memiliki keinginan, kebutuhan , tujuan hidup dan harapan yang
berbeda-beda tentu situasi yang di hadapi berbeda sehingga tingkat frustasi yang
di alaminya juga berbeda, atau bahkan ada kemungkinan individu yang
bersangkutan tidak mengalami frustasi.
Konflik
Konflik timbul dalam situsi di mana terdapat dua atau lebih kebutuhan,
harapan keinginan, dan tujuan di mana situasi-situasi tersebut tidak sejalan
dan saling bertabarakan. Dengan kondisi yang demikian individu sering
merasa ambigu dan merasa berada di dua kutub yang berbeda serta saling
menarik.
Konflik Internal
Konflik internal yang terjadi di dalam diri sendiri, umumnya di
sebabkan munculnya tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Konflik Eksternal
Konflik Eksternal biasanya terjadi di luar diri sendiri, benturan-
benturan yang muncul atas dua pilihan atau lebih, tetapi tidak
melibatkan perasaan yang mendalam.
3). Ketakutan
Ketakutan adalah suatu emosi yang tidak menyenangkan dan sering kuat
yang disebabkan oleh antisipasi atau kesadaran bahaya. Ketakutan benar-benar
alami dan membantu orang untuk mengenali dan merespon situasi berbahaya dan
ancaman. Namun, rasa takut yang sehat atau ketakutan yang memiliki fungsi
pelindung dapat berkembang menjadi rasa takut yang tidak sehat atau patologis,
yang dapat menyebabkan perilaku berlebihan dan kekerasan.rasa takut pun bisa
disebabkan karena berbagai macam konflik, baik konflik dalam keluarga, konflik
batin, konflik sosial, dan konflik-konflik dari segi lainnya.
Adapun cara secara umum yang dapat mengatasi suatu ketakutan adalah :
a. Berdoa
Berdoa dapat membuat pikiran kita menjadi tenang dan kualitas perilaku
kita menjadi lebih baik dari sebelumnya karena adanya keyakinan untuk
menghadapi seluruh hal dan masalah yang dihadapi sesuai keyakinan yang dianut,
secara medis hal tersebut tidaklah mengherankan karena otak menerima
rangsangan kimia dari neuron melalui Neurotransmiter berupa sinyal positif
dari lantunan doa maka oleh otak kita terbentuk pula emosi positif yang dapat
membuat fungsi homeostatis tubuh menjadi stabil dan terkendali seperti degup
jantung yang teratur, tekanan darah yang stabil, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu berdoa sangat penting sebagai cara pertama tindakan preventif untuk
menghadapi rasa takut.
Sugestikan anggapan sebagai berikut: Bahwa tidak ada hal yang perlu
ditakuti karena sekalipun hal yang ditakuti tersebut terjadi maka itu tidak
membuat dunia kiamat dan tidak membuat diri kita terancam keselamatannya.
Pikirkan hal tersebut berulang-ulang dan jadikan pegangan hidup kemanapun kita
berada, dampaknya adalah otak dapat merespon suatu sinyal positif yang
berpengaruh terhadap psikologi kognitif diri kita serta terkendalinya fungsi
jantung dan tekanan darah.
Yaitu ketika rasa takut mulai menghantui kita, oleh karena itu pastikan
fisik kita baik-baik saja melalui Medical Check-up yang rutin sebelum kita
memulai suatu aktifitas atau kegiatan yang cukup berpotensi menghadirkan rasa
khawatir atau ketakutan berlebihan sehingga dapat mengancam keselamatan jiwa.
f. Periksakan diri kita kepada Psikiater
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.akuinginsukses.com/6-kunci-mengatasi-ketakutan-dan-
keraguan/ ( di akses pada 10 oktober 2014, pukul 13.15 )
http://jalurilmu.blogspot.com/2011/11/seluk-beluk-ingatan-
manusia.html ( di akses pada 9 oktober 2014, pukul 11.30 )
http://www.yuwonoputra.com/2013/07/pengertian-gejala-emosi-
perasaan-manusia.html ( Di akses pada 9 oktober 2014, pukul 10.45 )