Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fiqih Pendidikan
Disusun Oleh
Nurfiana 200101041
Nurfaija 200101039
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur Allah kepada allah subhanawata’ala atas berkat rahmat dan
karunianya la kita dapat mengerjakan tugas makalah Fiqih Pendidikan. Allah
Subehana Wataala telah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan mengutus
nabi Muhammad sebagai seorang teladan. Beliaulah cerminan dari praktik
AlQur’an dalam perkara muamalah, akhlak, dan terlebih lagi akidah dan ibadah.
Untuk itu kami selaku kelompok Tujuh, dengan izin Allah dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam”
dengan tepat pada waktunya.
Kami sadar bahwa, makalah yang kami buat ini masih sangat jauh dari yang
namanya kesempurnaan. Untuk itu, kami selaku kelompok tujuh, berharap agar
teman-teman sekalian dapat memberikan kami saran dan kritikan yang bersifat
membangun agar di lain waktu kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
dari pada sebelumnya.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................ 7
B. Saran.................................................................. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASA
A. Pengertian Fitrah
Manusia diciptakan Allah dalam struktur yang paling baik diantara
makhluk Allah yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur jasmaniah
(fisiologis) dan rohaniah (psikologis). Dalam unsur ini Allah memberikan
seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkarya yang
disebut potensialitas. Menurut pandangan Islam, kemampuan dasar tersebut
dinamakan fitrah. Al-Qurtubi mengatakan bahwa fitrah bermakna kesucian
jiwa dan rohani. Fitrah di sini adalah firman Allah SWT yang ditetapkan
kepada manusia, yaitu bahwa manusia sejak lahir dalam keadaan suci dalam
artian tidak memiliki dosa.
Secara etimologi asal kata fitrah dari bahasa arab yaitu Fitratun jamaknya
Fitarun. Artinya perangai, tabiat, kejadian asli, agama, ciptaan. 1Fitrah juga
terambil dari akar kata Al-Fathr yang berarti belahan. Dari makna ini lahir
makna makna lain, antara lain “pencipta” atau “kejadian”. Dalam kamus
Bahasa Indonesia, kata Fitrah diartikan dengan sifat asli, bakat, pembawaan
perasaan keagamaan (misalnya: agama yang tidak selaras dengan kemajuan
pikiran yang sehat, bukanlah agama fitrah namanya). Dalam kamus Munjid
kata fitrah diartikan dengan agama, sunnah, kejadian dan tabiat.2
Pada pengertian lain interpretasi fitrah secara etimologis berasal dari kata
fathara yang sepadan dengan kata khalaqa dan ansya‟a yang artinya
mencipta. Dalam pengertian lain dijelaskan secara rinci:
1. Fitrah adalah ciptaan Allah, yaitu bahwa manusia telah diberi potensi
yang baik oleh Allah.
1
Muis Sad Iman, Pendidikan Partisipatif: Menimbang Konsep Fitrah dan progresivisme
Joh Dewey,(Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004), h. 34-35.
2
Abdul Mujib, Fitrah & Kepribadian Islam, Sebuah Pendekatan Psikologis, (Darul Falah,
2
Jakarta, 1999), h. 47
3
2. Fitrah berarti ciptaan, sifat tertentu yang mana setiap yang maujud disifati
dengannya pada awal masa penciptaannya, sifat pembawaan manusia
(yang ada sejak lahir).
3. Dalam pandangan Islam, kemampuan dasar/pembawaan disebut dengan
fitrah yaitu dalam pengertian etimologi berarti kejadian, karena kata fitrah
berasal dari kata fathoro yang berarti menjadikan.
4. Menurut Syahminan Zain (1986: 5), bahwa fitrah adalah potensi laten
atau kekuatan yang terpendam yang ada dalam diri manusia, yang
dibawanya sejak lahir.3
Makna fitrah dalam al-Qur’an dapat dikelompokkan dalam empat makna
yaitu; (1) proses penciptaan langit dan bumi, (2) proses penciptaan manusia,
(3) pengaturan alam dengan seluruh isinya yang serasi dan seimbang, dan
(4) pemaknaan agama Allah sebagai pedoman bagi manusia dalam
menjalankan tugasnya.
B. Fitrah dalam Tinjauan Al-Qur’an dan As-Sunnah
Ayat-ayat al Qur’an yang menyebutkan kata fitrah terdapat dalam 17
surah. Diantara yang seringkali dibahas dalam mencari pengertian fitrah
adalah QS. ArRum: 30
3
Achmad Munib, Konsep FitrahDan Implikasinya Dalam Pendidikan, Volume 5, No. 2,
Desember 2017, h. 226-227
4
Hurairah: “tidak ada satu anakpun yang dilahirkan kecuali dalam keadaan
fitrah, makakedua orang tuanyalah yang menyebabkannya menjadi Yahudi,
Nasrani atau Majusi. (HR. Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah).
Pemaknaan terhadap istilah fitrah tersebut dalam beberapa kitab tafsir
terdapat bebrapa makna yang beragam, di antaranya adalah:
1. Fitrah Berarti Agama, Kejadian.
Maksudnya, agama Islam ini bersesuaian dengan kejadian
manusia. Sedangkejadiannya itu tidak berubah. Kalau sekiranya kita
birakan manusia itu berpikirdengan pikirannya yang waras, niscaya ia
akan sampai pada Islam. Tetapi karena manusia itu terpengaruh oleh adat
istiadat dan pergaulannya, maka ia menjadi terjauh dari agama Islam.
2. Fitrah Allah berarti Ciptaan Allah
Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama, yaitu
agama Tauhid. Maka dari itu tidaklah wajar kalau manusia tidak
beragama tauhid. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah pengaruh
lungkungan. Tegasnya manusia menurut fitrah beragama tauhid.4
3. Fitrah Berarti Ciptaan, Kodrat Jiwa, Budi Nurani.
Maksudnya bahwa rasa keagamaan, rasa pengabdian kepada Tuhan
yang Maha Esa itu, adalah serasi dengan budi nurani manusia. Adapun
manusia yang bertuhankan selain Allah, adalah menyalahi kodrat
kemanusiaannya sendiri. Itulah agama yang lurus tetapi manusia sering
tidak mengetahui.
4. Fitrah berarti mengakui keesaan Allah (Tauhid)
Manusia lahir membawa konsep tauhid atau ada kecenderungan
mengesakan Tuhannya (Allah Swt), dan berusah terus untuk mencapai
ketauhidan tersebut.
5. Fitrah berarti potensi dasar Manusia
Potensi dasar manusia ini sebagai alat untuk mengabdi dan
ma’rifatullah. Penafsiran ini dikembangkan oleh filosof dan fuqaha. Para
filosof yang beraliran empirisme memandang aktivitas fitrah sebagai tolak
4
Al-Quran dan Tafsirnya, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995), h. 571.
5
ukur pemaknaannya, demikian juga fuqaha memandang manusia
merupakan cerminan dari jiwanya, sehingga hokum diterapkan menurut
apa yang terlihat, bukan dari hakekat dibalik perbuatan tersebut. Seperti
Q.S Yasin: 22, firman Allah ini menyatarakan lafadz a‟budu dengan
lafadz fataro yang berimplikasikan bahwa wujud fitrah manusia ditandai
dengan ibadahnya kepada sang pencipta.5
C. Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam
Banyak yang mengartikan bahwa bayi yang lahir itu fitrah; artinya suci.
Jiwa anak tersebut cenderung kepada agama tauhid. Ketika terjadi
penyimpangan dalam perkembangan anak itu untuk tidak lagi cenderung
kepada agama tauhid, para ulama berargumentasi bahwa hal itu disebabkan
oleh beberapa hal, antara lain:
1. Pengaruh adaptasi dan pergaulan.
2. Pengaruh lingkungan.
3. Pengaruh hawa nafsu dan kekuasaan
4. Adanya pendidikan
5. Guru yang mengajarnya
6. Perbuatan atau usaha kedua orang tuanya.
Sabda Rasulullah: “Manusia dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah,
hanya ibu bapaknya yang menyebabkan ia mejadi Yahudi, nasrani atau
majusi.” Hasan Langgulung memaknai hadist di atas bahwa potensi dasar
yang baik. Sebab pengertian menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi itu adalah
bermakna menyesatkan. Maksudnya ibu bapak itulah yang merusak dan
menyesatkan fitrah yang asalnya suci dan sepatutunya kearah yang baik.6
Untuk pengertian suci, bersih, bukan berarti bahwa fitrah disini sama
dengan tabularasanya John Locke (1632-1704). Meskipun fitrah punya arti
suci bersih, tetapi fitrah tidak kosong. Fitrah berisi daya-daya yang wujud dan
perkembangannya tergantung pada usaha manusia sendiri. Oleh karena itu,
fitrah harus dikembalikan dalam bentuk-bentuk keahlian, laksana emas atau
5
Al-Hasan, Al-furqon, Tafsir Al-Quran, (Surabaya: Tnp, 1956), h. 760.
6
Hasan Langgulung, Beberapa pemikiran tentang pendidikan Islam (Bandung: AlMa’arif,
1980), h. 215.
6
minyak yang terpendam dalam perut bumi, tidak ada gunanya kalau tidak
digali dan diolah untuk kegunaan manusia. Disinilah tugas utama pendidikan.
Sedangkan pendidikan sangat dipengaruhi oleh factor pembawaan dan
lingkungan. Namun ada perbedaan esensial antara pendidikan Islam dengan
pendidikan umum. Pendidikan Islam berangkat dari filsafat pendidikan
theocentric, sedangkan pendidikan umum berangkat dari filsafat
antropocentric.
Theocentris memandang bahwa semua yang ada diciptakan oleh Tuhan
berjalan menurut hukumnya. Filsafat ini memandang bahwa manusia
dilahirkan sesuai dengan fitrahnya dan perkembangan selanjutnya tergantung
pada lingkungan dan pendidikan yang diperolehnya. Sedangkan seorang
pendidik dan guru hanya bersifat membantu, serta memberikan penjelasan-
penjelasan sesuai dengan tahap perkembangan dan pemikiran dan akhirnya
pelajar sendirilah yang belajar. Sedangkan filsafat antropocentrc, lebih
mendasarkan ajarannya pada hasil pemikiran manusia dan berorientasi pada
kemampuan manusia dalam hidup keduniawian.
Berbeda dengan paham materialisme yang meyakini bahwa manusia mati
berarti hilangnya eksistensi manusia secara total. Dalam Islam, fitrah manusia
itu setelah mati akan kembali kepada Allah. Upaya pengembangan fitrah
manusia yang meliputi spiritual, intelektual, dan keterampilan yang dapat
dimanfaatkan untuk kemajuan dan kesejahteraan hidup hanyalah dalam
rangka mengabdi kepada-Nya. Oleh karena itu fitrah haruslah dikembangkan
dan dilestarikan.7
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pandangan Islam secara global menyatakan bahwa fitrah merupakan
kecenderungan alamiah bawaan sejak lahir.
Pemaknaan terhadap istilah fitrah tersebut dalam beberapa kitab tafsir
terdapat bebrapa makna yang beragam, di antaranya adalah:
1. Fitrah Berarti Agama, Kejadian.
2. Fitrah Allah berarti Ciptaan Allah
3. Fitrah Berarti Ciptaan, Kodrat Jiwa, Budi Nurani.
4. Fitrah berarti mengakui keesaan Allah (Tauhid)
5. Fitrah berarti potensi dasar Manusia
Pendidikan Islam dalam mengembangakan fitrah manusia adalah dengan
menumbuhkembangkan fitrahnya menuju kearah pembentukan manusia
sempurna, dan menjadi hamba Allah SWT. Yang baik, karena tujuan
pendidikan Islam secara umum adalah membentuk manusia yang
paripurna dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
B. Saran
Demi lebih baiknya makalah ini kami meminta saran dan ktitikan dari
Dosen pengampu dan pembaca. Kami minta maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan maupun kata-kata kami yang kurang pantas.
8
DAFTAR PUSTAKA