Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fiqih Pendidikan

Dosen Pengampu : Agus Suwito, S.S., M.A.

Disusun Oleh

Nurfiana 200101041

Nurfaija 200101039

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH SINJAI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur Allah kepada allah subhanawata’ala atas berkat rahmat dan
karunianya la kita dapat mengerjakan tugas makalah Fiqih Pendidikan. Allah
Subehana Wataala telah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan mengutus
nabi Muhammad sebagai seorang teladan. Beliaulah cerminan dari praktik
AlQur’an dalam perkara muamalah, akhlak, dan terlebih lagi akidah dan ibadah.

Karena itu, setiap muslim semestinya menjadi petunjuk Rasulullah sesuai


dengan pemahaman para sahabatnya sebgai rujukan. Jika terdapat perbedaan
pendapat, sepantasnya kita kembali kepada dalil.Untuk itu mari kita beribadah
diatas ilmu. Mari kita beribadah sesuai dengan bimbingan Allah dan Rasul-Nya.

Untuk itu kami selaku kelompok Tujuh, dengan izin Allah dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam”
dengan tepat pada waktunya.

Kami sadar bahwa, makalah yang kami buat ini masih sangat jauh dari yang
namanya kesempurnaan. Untuk itu, kami selaku kelompok tujuh, berharap agar
teman-teman sekalian dapat memberikan kami saran dan kritikan yang bersifat
membangun agar di lain waktu kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
dari pada sebelumnya.

Wassalamualaikum wr.wb

Sinjai, 11 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................... ii

Daftar Isi............................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................... 1


B. Rumusan............................................................ 1
C. Tujuan................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Fitrah ............................................... 2


B. Fitrah Dalam Tinjauan Al-Qur’an dan As-Sunnah
........................................................................... 3
C. Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam............ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................ 7
B. Saran.................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Substansi ajaran Islam pada intinya adalah menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan. Pada tataran aktualisasinya, martabat dan kemuliaan manusia
akan terwujud manakala manusia tersebut mampu mendekatkan diri kepada
Tuhan, karena memang dia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada
Tuhan. Islam merupakan agama fitrah yang mengusung kemaslahatan bagi
umat manusia.
Pandangan Islam secara global menyatakan bahwa fitrah merupakan
kecenderungan alamiah bawaan sejak lahir. Penciptaan terhadap sesuatu ada
untuk pertama kalinya dan struktur alamiah manusia sejak awal kelahirannya
telah memiliki agama bawaan secara alamiah yakni agama tauhid. Islam
sebagai agama fitrah tidak hanya sesuai dengan naluri keberagamaan
manusia, bahkan menunjang pertumbuhan dan perkembangan fitrahnya. Hal
ini menjadikan eksistensinya utuh dengan kepribadiannya yang sempurna.
Makalah ini akan membahas diskursus tentang Konsep Fitrah Dalam
Pendidikan Islam serta tinjaun fitrah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fitrah?
2. Bagaimana tinjauan fitrah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah?
3. Bagaimana konsep fitrah dalam pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian fitrah
2. Mengetahui tinjauan fitrah dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah
3. Mengetahui konsep fitrah dalam pendidikan Islam

1
BAB II

PEMBAHASA

A. Pengertian Fitrah
Manusia diciptakan Allah dalam struktur yang paling baik diantara
makhluk Allah yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur jasmaniah
(fisiologis) dan rohaniah (psikologis). Dalam unsur ini Allah memberikan
seperangkat kemampuan dasar yang memiliki kecenderungan berkarya yang
disebut potensialitas. Menurut pandangan Islam, kemampuan dasar tersebut
dinamakan fitrah. Al-Qurtubi mengatakan bahwa fitrah bermakna kesucian
jiwa dan rohani. Fitrah di sini adalah firman Allah SWT yang ditetapkan
kepada manusia, yaitu bahwa manusia sejak lahir dalam keadaan suci dalam
artian tidak memiliki dosa.
Secara etimologi asal kata fitrah dari bahasa arab yaitu Fitratun jamaknya
Fitarun. Artinya perangai, tabiat, kejadian asli, agama, ciptaan. 1Fitrah juga
terambil dari akar kata Al-Fathr yang berarti belahan. Dari makna ini lahir
makna makna lain, antara lain “pencipta” atau “kejadian”. Dalam kamus
Bahasa Indonesia, kata Fitrah diartikan dengan sifat asli, bakat, pembawaan
perasaan keagamaan (misalnya: agama yang tidak selaras dengan kemajuan
pikiran yang sehat, bukanlah agama fitrah namanya). Dalam kamus Munjid
kata fitrah diartikan dengan agama, sunnah, kejadian dan tabiat.2
Pada pengertian lain interpretasi fitrah secara etimologis berasal dari kata
fathara yang sepadan dengan kata khalaqa dan ansya‟a yang artinya
mencipta. Dalam pengertian lain dijelaskan secara rinci:
1. Fitrah adalah ciptaan Allah, yaitu bahwa manusia telah diberi potensi
yang baik oleh Allah.

1
Muis Sad Iman, Pendidikan Partisipatif: Menimbang Konsep Fitrah dan progresivisme
Joh Dewey,(Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004), h. 34-35.
2
Abdul Mujib, Fitrah & Kepribadian Islam, Sebuah Pendekatan Psikologis, (Darul Falah,

2
Jakarta, 1999), h. 47

3
2. Fitrah berarti ciptaan, sifat tertentu yang mana setiap yang maujud disifati
dengannya pada awal masa penciptaannya, sifat pembawaan manusia
(yang ada sejak lahir).
3. Dalam pandangan Islam, kemampuan dasar/pembawaan disebut dengan
fitrah yaitu dalam pengertian etimologi berarti kejadian, karena kata fitrah
berasal dari kata fathoro yang berarti menjadikan.
4. Menurut Syahminan Zain (1986: 5), bahwa fitrah adalah potensi laten
atau kekuatan yang terpendam yang ada dalam diri manusia, yang
dibawanya sejak lahir.3
Makna fitrah dalam al-Qur’an dapat dikelompokkan dalam empat makna
yaitu; (1) proses penciptaan langit dan bumi, (2) proses penciptaan manusia,
(3) pengaturan alam dengan seluruh isinya yang serasi dan seimbang, dan
(4) pemaknaan agama Allah sebagai pedoman bagi manusia dalam
menjalankan tugasnya.
B. Fitrah dalam Tinjauan Al-Qur’an dan As-Sunnah
Ayat-ayat al Qur’an yang menyebutkan kata fitrah terdapat dalam 17
surah. Diantara yang seringkali dibahas dalam mencari pengertian fitrah
adalah QS. ArRum: 30

Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama


Allah, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Ar-Rum:30).
Sehubungan dengan kata fitrah yang tersebut dalam ayat ini ada
sebuahhadits sohih yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Abu

3
Achmad Munib, Konsep FitrahDan Implikasinya Dalam Pendidikan, Volume 5, No. 2,
Desember 2017, h. 226-227

4
Hurairah: “tidak ada satu anakpun yang dilahirkan kecuali dalam keadaan
fitrah, makakedua orang tuanyalah yang menyebabkannya menjadi Yahudi,
Nasrani atau Majusi. (HR. Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah).
Pemaknaan terhadap istilah fitrah tersebut dalam beberapa kitab tafsir
terdapat bebrapa makna yang beragam, di antaranya adalah:
1. Fitrah Berarti Agama, Kejadian.
Maksudnya, agama Islam ini bersesuaian dengan kejadian
manusia. Sedangkejadiannya itu tidak berubah. Kalau sekiranya kita
birakan manusia itu berpikirdengan pikirannya yang waras, niscaya ia
akan sampai pada Islam. Tetapi karena manusia itu terpengaruh oleh adat
istiadat dan pergaulannya, maka ia menjadi terjauh dari agama Islam.
2. Fitrah Allah berarti Ciptaan Allah
Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama, yaitu
agama Tauhid. Maka dari itu tidaklah wajar kalau manusia tidak
beragama tauhid. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah pengaruh
lungkungan. Tegasnya manusia menurut fitrah beragama tauhid.4
3. Fitrah Berarti Ciptaan, Kodrat Jiwa, Budi Nurani.
Maksudnya bahwa rasa keagamaan, rasa pengabdian kepada Tuhan
yang Maha Esa itu, adalah serasi dengan budi nurani manusia. Adapun
manusia yang bertuhankan selain Allah, adalah menyalahi kodrat
kemanusiaannya sendiri. Itulah agama yang lurus tetapi manusia sering
tidak mengetahui.
4. Fitrah berarti mengakui keesaan Allah (Tauhid)
Manusia lahir membawa konsep tauhid atau ada kecenderungan
mengesakan Tuhannya (Allah Swt), dan berusah terus untuk mencapai
ketauhidan tersebut.
5. Fitrah berarti potensi dasar Manusia
Potensi dasar manusia ini sebagai alat untuk mengabdi dan
ma’rifatullah. Penafsiran ini dikembangkan oleh filosof dan fuqaha. Para
filosof yang beraliran empirisme memandang aktivitas fitrah sebagai tolak

4
Al-Quran dan Tafsirnya, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995), h. 571.

5
ukur pemaknaannya, demikian juga fuqaha memandang manusia
merupakan cerminan dari jiwanya, sehingga hokum diterapkan menurut
apa yang terlihat, bukan dari hakekat dibalik perbuatan tersebut. Seperti
Q.S Yasin: 22, firman Allah ini menyatarakan lafadz a‟budu dengan
lafadz fataro yang berimplikasikan bahwa wujud fitrah manusia ditandai
dengan ibadahnya kepada sang pencipta.5
C. Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam
Banyak yang mengartikan bahwa bayi yang lahir itu fitrah; artinya suci.
Jiwa anak tersebut cenderung kepada agama tauhid. Ketika terjadi
penyimpangan dalam perkembangan anak itu untuk tidak lagi cenderung
kepada agama tauhid, para ulama berargumentasi bahwa hal itu disebabkan
oleh beberapa hal, antara lain:
1. Pengaruh adaptasi dan pergaulan.
2. Pengaruh lingkungan.
3. Pengaruh hawa nafsu dan kekuasaan
4. Adanya pendidikan
5. Guru yang mengajarnya
6. Perbuatan atau usaha kedua orang tuanya.
Sabda Rasulullah: “Manusia dilahirkan dalam keadaan suci atau fitrah,
hanya ibu bapaknya yang menyebabkan ia mejadi Yahudi, nasrani atau
majusi.” Hasan Langgulung memaknai hadist di atas bahwa potensi dasar
yang baik. Sebab pengertian menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi itu adalah
bermakna menyesatkan. Maksudnya ibu bapak itulah yang merusak dan
menyesatkan fitrah yang asalnya suci dan sepatutunya kearah yang baik.6
Untuk pengertian suci, bersih, bukan berarti bahwa fitrah disini sama
dengan tabularasanya John Locke (1632-1704). Meskipun fitrah punya arti
suci bersih, tetapi fitrah tidak kosong. Fitrah berisi daya-daya yang wujud dan
perkembangannya tergantung pada usaha manusia sendiri. Oleh karena itu,
fitrah harus dikembalikan dalam bentuk-bentuk keahlian, laksana emas atau

5
Al-Hasan, Al-furqon, Tafsir Al-Quran, (Surabaya: Tnp, 1956), h. 760.
6
Hasan Langgulung, Beberapa pemikiran tentang pendidikan Islam (Bandung: AlMa’arif,
1980), h. 215.

6
minyak yang terpendam dalam perut bumi, tidak ada gunanya kalau tidak
digali dan diolah untuk kegunaan manusia. Disinilah tugas utama pendidikan.
Sedangkan pendidikan sangat dipengaruhi oleh factor pembawaan dan
lingkungan. Namun ada perbedaan esensial antara pendidikan Islam dengan
pendidikan umum. Pendidikan Islam berangkat dari filsafat pendidikan
theocentric, sedangkan pendidikan umum berangkat dari filsafat
antropocentric.
Theocentris memandang bahwa semua yang ada diciptakan oleh Tuhan
berjalan menurut hukumnya. Filsafat ini memandang bahwa manusia
dilahirkan sesuai dengan fitrahnya dan perkembangan selanjutnya tergantung
pada lingkungan dan pendidikan yang diperolehnya. Sedangkan seorang
pendidik dan guru hanya bersifat membantu, serta memberikan penjelasan-
penjelasan sesuai dengan tahap perkembangan dan pemikiran dan akhirnya
pelajar sendirilah yang belajar. Sedangkan filsafat antropocentrc, lebih
mendasarkan ajarannya pada hasil pemikiran manusia dan berorientasi pada
kemampuan manusia dalam hidup keduniawian.
Berbeda dengan paham materialisme yang meyakini bahwa manusia mati
berarti hilangnya eksistensi manusia secara total. Dalam Islam, fitrah manusia
itu setelah mati akan kembali kepada Allah. Upaya pengembangan fitrah
manusia yang meliputi spiritual, intelektual, dan keterampilan yang dapat
dimanfaatkan untuk kemajuan dan kesejahteraan hidup hanyalah dalam
rangka mengabdi kepada-Nya. Oleh karena itu fitrah haruslah dikembangkan
dan dilestarikan.7

Fathorrahman, M.Pd.I, Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam, Tafhim Al-„Ilmi,


7

September 2019, h. 43-45.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pandangan Islam secara global menyatakan bahwa fitrah merupakan
kecenderungan alamiah bawaan sejak lahir.
Pemaknaan terhadap istilah fitrah tersebut dalam beberapa kitab tafsir
terdapat bebrapa makna yang beragam, di antaranya adalah:
1. Fitrah Berarti Agama, Kejadian.
2. Fitrah Allah berarti Ciptaan Allah
3. Fitrah Berarti Ciptaan, Kodrat Jiwa, Budi Nurani.
4. Fitrah berarti mengakui keesaan Allah (Tauhid)
5. Fitrah berarti potensi dasar Manusia
Pendidikan Islam dalam mengembangakan fitrah manusia adalah dengan
menumbuhkembangkan fitrahnya menuju kearah pembentukan manusia
sempurna, dan menjadi hamba Allah SWT. Yang baik, karena tujuan
pendidikan Islam secara umum adalah membentuk manusia yang
paripurna dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
B. Saran
Demi lebih baiknya makalah ini kami meminta saran dan ktitikan dari
Dosen pengampu dan pembaca. Kami minta maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan maupun kata-kata kami yang kurang pantas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muis Sad Iman, Pendidikan Partisipatif: Menimbang Konsep Fitrah dan


progresivisme Joh Dewey, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004.
Abdul Mujib, Fitrah & Kepribadian Islam, Sebuah Pendekatan Psikologis, Darul
Falah, Jakarta, 1999.
Achmad Munib, Konsep FitrahDan Implikasinya Dalam Pendidikan, Volume 5,
No. 2, Desember 2017.
Al-Quran dan Tafsirnya, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Al-Hasan, Al-furqon, Tafsir Al-Quran, Surabaya: Tnp, 1956.
Hasan Langgulung, Beberapa pemikiran tentang pendidikan Islam Bandung:
AlMa’arif, 1980.
Fathorrahman, M.Pd.I, Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam, Tafhim Al-„Ilmi,
September 2019.

Anda mungkin juga menyukai