Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAKIKAT DAN KEPRIBADIAN

PESERTA DIDIK

Disusun oleh

1. Fauzi andrean 19862081086


2. Salsadila nasifa 19862081031

FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL LAA ROIBA
CIBINONG-BOGOR
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Filsafat Pendidikan “Hakikat dan kepribadian peserta didik”.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada yang telah
memberikan bimbingan serta dukungan kepada saya untuk membuat tugas ini.
Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah “
Filsafat Pendidikan” yang diharapkan dapat menjadi dasar pelajaran dan menambah
ilmu pengetahuan

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Bogor, 01 mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................1

A. Latar belakang............................................................................1
B. Rumusan masalah ....................................................................1
C. Tujuan masalah .........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................2

A. Makna hakikat peserta didik ......................................................2


B. Karakteristik peserta didik..........................................................3
C. Potensi peserta didik..................................................................5
D. Pengembangan potensi peserta didik........................................6

BAB III PENUTUP ..............................................................................8

KESIMPULAN ....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................iv


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Didasari pada perbedaan individu peserta didik satu sama lain yang
sangat memiliki beragam minat, kemampuan, pengalaman dan cara belajar
yang berbeda. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran, organisasi kelas,
materi pembelajaran, waktu belajar, dan cara penilaian perlu beragam
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Seorang guru tidak bisa
berpatok hanya pada satu metode pengajaran saja, karena setiap peserta
didik memiliki aneka ragam perbedaan dalam hal pembelajaran satu sama
lain yang perlu dipahami secara mendalam.
Peserta didik memiliki potensi yang berbeda, perbedaan peserta didik
terletak dalam pola pikir, daya imajinasi dan hasil karyanya. Akibatnya proses
belajar mengajar nya perlu dipilih dan dirancang agar memberikan
kesempatan dan kebebasan berkreasi secara berkesinambungan guna
mengembangkan dan mengoptimalkan kreativitas peserta didik, tanpa ada
yang merasa tertinggal atau terkucilkan oleh guru karena peserta didik tidak
bisa mengikuti proses belajar yang telah dilakukan.
Untuk itu dalam hal ini, diperlukannya pemahaman dari guru untuk
mengetahui leberagaman masing-masing peserta didik melalui strategi dan
metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didik sehingga potensi
peserta didik dapat terwadahi secara tepat dan maksimal. Sehingga
terciptalah generasi-generasi penerus bangsa yang berkarakter dan beriman
yang akan menjadi dasar Negara ini untuk maju dan Berjaya dimasa depan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana makna hakikat peserta didik ?
2. Apa karakteristik peserta didik?
3. Bagaiamana potensi peserta didik?
4. Bagaimana pengembangan potensi peserta didik?
C. Tujuan masalah
Untuk memahami bagimana hakikat dan kepribadian peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna hakikat peserta didik
Menurut ibnu khaldun seorang sejarawan islam peserta didik
merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi
(kemampuan) dasar yang masih perlu dikembangkan. Disini peserta didik
merupakan maklhuk Allah yang memiliki fitrah jasmani maupun rohani yang
belum mencapai taraf kematangan baik bentuk, ukuran maupun
penimbangan pada bagian-bagian lainnya. Dari segi rohaniah ia memiliki
bakat, kehendak, perasaan, dan pikiran yang dinamis dan perlu
dikembangkan.
Menurut Toto Suharto peserta didik adalah makhluk Allah yang terdiri
dari aspek jasmani dan rohani yang belum tercapai taraf kematangan, baik
fisik mental, dan intelektual, maupun psikologisnya. Oleh karena itu, ia
senantiasa memerlukan bantuan, bimbingan dan arahan pendidik agar dapat
mengembngkan potensinya secara optimal dan membimbingnya menuju
kedewasaan. Potensi dasar yang dimiliki peserta didik kiranya tidak akan
berkembang secara maksimal tanpa melalui proses pendidikan. 1
Adapun peserta didik dalam pendidikan islam menurut Hery Noer Aly
1999 ialah setiap manusia yang sepanjang hayatnya selalu berada dalam
perkembangan. Jadi, bukan hanya anak-anak yang sedang dalam
pengasuhan dan pengasihan orangtuanya, bukan pula anak-anak dalam usia
sekolah. Menurut Samsul Nizar 2002 yang dikutip dari pada dasarnya adalah:
a) peserta didik bukan merupakan miniature orang dewasa, akan tetapi
memiliki dunia nya sendiri. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar
perlakuan terhadap mereka dalam proses kependidikan tidak
disamakan dengan pendidikan orang dewasa, bahkan dalam aspek
metode, mengajar, materi yang diajarkan sumber bahan yang
diajarkan dan sebagainya.
b) peserta didik adalah manusia yang memiliki diferensiasi periodesiasi
perkembangan dan pertumbuhan. Aktivitas kependidikan islam
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang
pada umumnya dilalui oleh peserta didik. Karena kadar
kemampuannya peserta didik ditentukan oleh factor-faktor usia dan
periode perkembangan atau pertumbuhan potensi yang dimilikinya.
c) peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, hak
menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi
d) peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individual
(diferensiasi individual) baik yang disebabkan oleh faktoor bawaan
maupun lingkungan dimana p[un ia berada.
e) peserta didik merupakan resultan dari dua unsur alam yaitu jasmani
dan rohani. Unsuir jasmani memiliki daya fisik yang menghendaki
1
Syah, Muhibbin.2000.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Rosda
latihan dan pembiasaan yang dilakukan melalui proses pendidikan.
Sementara unsur rohani memiliki dua daya yaitu daya akal dan daya
rasa. Untuk mempertajam daya rasa dapat dilakukan melalui
pendidikan akhlak dan ibadah
f) peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fitrah) yang dapat
dikembangkan dan berkembang secara dinamis

berdasarkan uraian diatas, dapat kami jelaskan bahwa peserta didik


merupakan subjek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan
orang lain (pendidik) untuk membantu mengarahkannya mengembangkan
potensi yang dimilikinya serta membimbingnya menuju kecerdasan dan
kemampuannya secara optimal.

B. Karakteristik peserta didik


setiap peserta didik memilikisiri dan sifat atau karakteristik yang sangat
beraneka ragam terbentuk berdasarkan lingkungan peserta didik masing-
masing. Agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal guru perlu
memahami karakteristik peserta didik. Karakteristik bawaan merupakan
karakteristik yang dimiliki sejak lahir baik menyangkut factor biologis maupun
factor sosial psikologis. Untuk mengetahui siapa peserta didik perlu dipahami
bahwa sebagai manusia yang sedang berkembang menuju kearah
kedewasaan memeliki beberapa karakteristik. Menurut Tirtaharja, 2000
mengembangkan karakteristik yaitu :
a. Indiviodu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga
merupakan makhluk yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang anak mengalami perubahan pada
dirinya secara wajar.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual
d. Individu yang memiliki kemampuan yang mandiri dalam
perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan untuk berkembang
kearah kedewasaan.

Adapun Edi Suardi mengemukakan 3 karakteristik peserta didik yaitu :

1. Kelemahan dan ketidakberdayaan


Anak ketika dilahirkan dalam keadaan lemah yang tidak berdaya untuk
dapat bergerak harus melalui berbagai tahapan. Kelemashan yang dimiliki
anak adalah bkelemahan rohaniah dan jasmaniah. Misalnya tidak kuat
gangguan cuaca juga rohaniah nya tidak mampu membedakan kedaan
yang berbahasa maupun meynyenangkan. Kelemahan dan
ketidakberdayaan anak makin lama makin hilang karena berkat bantuan
dan bimbingan pendidik atau yang disebut dengan pendidikan. Pendidikan
akan berhenti manakal kelemahan dan ketidakberdayaan sudah berubah
menjadi kekuatan dan keberdayaan. Yaitu suatu keadaan yang dimiliki
oleh orang dewasa. Pendidikan justru ada karena adanya kelemahan dan
ketidakberdayaan tersebut.
2. Anak didik adalah makhluk yang berkembang
Keiinginan berkembang yang menggantikan ketidakmampuan pada saat
anak lahir merupakan karunia yang besar untuk membawa mereka
ketingkat kehidupan jasmaniah dan rohaniah yang tinggi lebih tinggi dari
makhluk lainnya. Keinginan berkembang mendorong anak untuk giat,
itulah yang menyebabkan adanya kemungkinan yang disebut pendidikan.
Tanpa keinginan, perkembangan pada anak, akan menjadikan tidak ada
kemauan tidak mempunyai vitalitas, tidak giat bahkan akan menjadi malas
acuh tak acuh.
3. Anak didik yang ingin menjadi diri sendiri
Seperti pernah dikemukakan bahwa anak didik itu ingin menjadi diri
sendiri. Hal tersebut penting baginya karena untuk dapat bergaul dengan
masyarakat, seseorang harus merupakan diri sendiri, orang atau seorang
pribadi. Tanpa itu manusia akan menjadi manusia penurut. Pendidikan
yang bersifatotoriter bahkan mematikan anak yang sedang tumbuh.

Secara besar karakteristik peserta didik dibentuk oleh dua factor yaitu :

 Factor bawaan merupakan factor yang diwariskan dari kedua orang tua
individu yang menentukan karakteristik fisik dan kadang intelejensi
 Faktor lingkungan merupakan factor yang menentukan karakteristik spiritual,
mental, psikis, dan juga terkadang fisik dan intelejensi. Factor lingkungan
dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Lingkungan keluarga
Pada lingkungan keluarga seperti motivasi dari kedua orang tua agar
menjadi orang yang sukses kedepannya dan tidak boleh kalah dengan
kesuksesan orangtuanya, kesuksesan teman orangtuanya, kesuksesan
anak teman orangtua, ingin merubah nasib keluarga yang melarat,
motivasi sebagai kaka yang merupakan contoh bagi adik-adiknya,
motivasi adik yang tidak boleh kalah dengan kesuksesan kakanya
b. Lingkungan sekolah
Dari lingkungan sekolah motivasi seperti ingin menjadi juara kelas,
motivasi ingin kaya karena melihat orangtua temannya yang kaya,
ataupun motivasi dari gurunya
c. Lingkungan masyarakat misalnya motivasi dari tetangganya yang sukses,
motivasi karena keluarganya selalu diremehkan masyarakat, ataupun
motivasi karena masyarakat diremehkan masyarakat lain.
Setelah mengetahui factor-faktor tersebut guru dapat memahami bahwa
peserta didiknya digolongkan sebagai individu yang unik dan beragam karena
peserta didik pada hakikatnya terdiri dari individu-individu yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. 2

2
Syah, Muhibbin.2000.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Rosda
C. Potensi peserta didik
Setiap peserta didik mempunyai poptensi masing-masing yang berbeda satu
sama lain, potensi disini adalah kapasitas atau kemampuan peserta didik
yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki
kemungkinan dikembangkan atau menunjang pengembangan potensi lain
yang ada pada diri peserta didik. Adapun potensi itu meliputi potensi fisik ],
intelektual, kepribadian, minat, potensi moral dan religious.
1. Potensi fisik
Kondisi kesehatan fisik dan keberfungsian anggota tubuh diperoleh
melalui pemeriksaan medis yang dilakukan oleh tenaga medis dan
observasi perilaku dalam mengikuti aktivitas pembelajaran oleh guru.
2. Potensi intelektual terbagi lima kelompok yaitu :
a. Potensi akademik
b. Kecerdasan umum, kecerdasan umum meliputi hal-hal yaitu :
 Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap
situasi baru secara cepat atau tept
 Memecahkan masalah
 Kecenderungan untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan
tertentu
 Kemampuan mengkritik diri sendiri
c. Kemampuan khusus atau bakat, meliputu hal-hal berkut :
 Kemampuan verbal (kebahasaan)
 Kemampuan logis (tematis)
 Kemampuan seni
 Kemampuan tilikan ruang
 Kemampuan jasmani (kinestetik)
 Kemampuan music
 Kemampuan antar pribadi
 Kemampuan kealaman
d. Kreativitas, kreativitas meliputi hal-hal yaitu :
 Memiliki dorongan ingin tahu yang sangat besar
 Sering mengajukan pertanyaan
 Memiliki banyak gagasan
 Bebas dal;am menyatakan pendapat
 Memiliki rasa keindahan
 Menonjol dalam salah satu bidang seni
 Memiliki pendapat sendiri dan mampu mengungkapkannya
 Memiliki rasa humor tinggi
 Daya imajinasi yang kuat senang mencoba hal-hal-baru
e. Kepribadian, kepribadian meliputi :
 Kemampuan mengelola emosi
 Kemampuan mengembangkan dan menjaga motivasi belajar
/berprestasi
 Kepemimpinan
 Kemampuan menyesuaikan diri
 Responsibilitas
 Orientasi nilai, moral dan religi
 Kecenderungan kebutuhan
 Sikap
 Kebiasaan dan sebagainya
D. Pengembangan potensi peserta didik
Kita sebagai calon pendidik harus sangat memperhatikan potensi-
potensi yang ada dalam diri peserta didikyang kemudian harus kita wadahi
dan optimalkan potensi tersebut. Jangan sampai kita sebagai pendidik njustru
menghancurkan potensi yang dimiliki peserta didik karena ketidak tahuan kita
tentang cara untuk pengembangan potensi peserta didik. Yang perlu
diperhatikan dlam mengenali potensi-potensi mereka adalah pemahaman
yang mendalam kepada karakter-karakter mereka yang sangat beragam. Jika
kita tidak bisa memahaminya, jangan kan mengembangkan potensi,
menemukan potensi dalam diri peserta didik kita pun takkan pernah
menemukannya. Oleh karena itu, sangat perlunya seorang pendidik agar
dapat memahami karakteristik peserta didik yang kemudian dilanjutkan
dengan mengembangkan potensi peserta didik.
Dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional pasal 39 ayat 2 menyebutkan pendidik merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Sedangkan pasal 32 ayat 1
disebutkan bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta
didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.
Agar pelayanan pendidikan yang selama ini diberikan kepada peserta
didik mencapai sasaran yang optimal, maka pembelajaran harus diselaraskan
dengan potensi peserta didik. Oleh karena itu, guru perlu melakukan
pelacakan potensi peserta didik. Pemahaman tentang berbagai potensi
peserta didik mutlak harus dimiliki oleh setiap pendidik. Hal itu sejalan dengan
tujuh prinsip penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), yaitu :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebuituhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat, dan
7. Seimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Agar kita dapat mengenali potensi peserta didik, cara yang paling mudah
dan sederhana adalah dengan mengajukan pertanyaan, “apa yang paling
senang kamu lakukan dan orang lain menilai hasilnya sangat bagus dan luar
biasa?”. Sebagian peserta didik mungkin menjawab suka mengerjakan
matematika. Itu artinya ia memiliki kecerdasan logika. Sebagian siswa
mungkin merasa senang apabila menulis bahasa asing. Artinya, dia memiliki
kecerdasan liguistik. Sebagian lagi mungkin senang bermain music, dan
sebaginy.

Dalam pembelajaran guru sebagai pendidik berinteraksi dengan peserta


didik mempunyai potensi yang beragam. Untuk itu pembelajaran hendaknya
lebih diarahkan kepada proses belajar kreatif dengan menggunakan proses
berpikir divergen (proses berpikir bermacam-macam arah dan menghasilkan
alternative penyelesaian) maupun proses berpikir konvergen (proses berpikir
mencari jawaban tunggal yang paling tepat). Dalam konteks ini guru lebih
banyak berperan sebagai fasilitator dari pada pengarah yang ,menentukan
segala-galanya bagi peserta didik. Sebagai fasilitator guru lebih banyak
mendorong peserta didik (motivator0 untuk mengembangkan inisiatif dalam
menjajahi tugas-tugas baru. Guru harus lebih terbuka menerima gagasan-
gagasan peserta didik dan lebih berusaha menghilangkan ketakutan dan
kecemasan peserta didik yang menghambat pemikiran dan pemecahan
masalah secara kreatif.

Bagaimana hal ini dapat diwujudkan suasana pembelajaran yang dapat


dinikmati oleh peserta didik? Jawabannya adalah pembelajaran
menggunakan pendekatan kompetensi, antara lain dalam proses
pembelajaran guru :

1. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain dan


berkreativitas
2. Memberi suasana aman dan bebas secara psikologis
3. Disiplin yang tidak kaku, peserta didik boleh mempunyai gagasan sendiri
dan dapat berpasitipasi secara aktif
4. Memberi kebebasan berpikir kreatif dan berpartisipasi secara aktif.

Semua ini akan memungkinkan peserta didik mengembangkan seluruh


potensi kecerdasannya secara optimal. Suasana kegiatan belajar mengajar
yang menarik, interaktif, merangsang kedua belahan peserta didik secara
seimbang, memperhatikan keunikan tiap individu, serta melibatkan partisipasi
aktif setiap peserta didik akan membuat seluruh potensi peserta didik
berkembang secara optimal. Selanjutnya tugas guru adalah mengembangkan
potensi peserta didik menjadi kemampuan yang maksimal. 3

3
http;//insanakrozi.blogspot.com/2010/02/makalah-hakikat-peserta-didik.html
Ternyata, banyak sekali potensi yang dimiliki peserta didik. Tugas pendidik
adalah bagaimana agar potensi-potensi tersebut dapat berkembang dengan
maksimal, baik melalui kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.

Pengembangan potensi siswa melalui kegiatan intrakulikuler dapat


terwujud melalui proses belajar yang melibatkan peserta didik secara aktif
(active learning). Dengan demikian, siswa terus mengasah kecerdasan logika
saat merumuskan ide-ide atau pendapat, kecerdasan bahasa saat
menyampaikan secara lisan ide atau pendapat tersebut, kecerdasan keuletan
sat harus beradu argument dengan teman, kecerdasan intrapersonal harus
bersikap toleran kepada yang lain

Adapun peranan pendidik agar bisa mengoptimalkan peserta didik menurut


Djamarah, yaitu :

a. Korektor, yaitu pendidik bisa membedakan sama nilai yang baik dan mana
nilai yang buruk, koreksi yang dilakukan bersikap menyeluruh dari efektif
sampai psikomotor
b. Inspirator : pendidik menjadi inspiratory/ilham bagi kemajuan belajar
mahasiswa, petunjuk bagaimana belajar yang baik dan mengatasi
permasalahnnya
c. Informator: pendidik hdapat memberikan informasi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
d. Organisator : mampu mengelola kegiatan akademik (belajar)
e. Motivator : mampu mendorong peserta didik agar bergairah dan aktif
belajar
f. Insiator : pendidik menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan
dan pengajaran
g. Fasilitator : pendidik dapat memberikan fasilitas yang memungkinkan
kemudahan kegiatan belajar
h. Pembimbing : membimbing anak didik manusia dewasa susila yang cakap
i. Demonstrator : jika diperlukan pendidik bisa demonstrasikan bahan
pelajaran yang susah dipahami
j. Mengelola kelas : mengelola kelas untuk menjunjang interaksi edukatif
k. Mediator : pendidik menjadi media yang berfungsi sebagai alat komunikasi
guna mengeefektifkan proses interaktif edukatif
l. Ssupervisor : pendidik hendaknya dapat memperbaiki, dan menilai secara
kritis proses terhadap pembelajaran dan
m. Evaluator : pendidik dituntut menjadi evaluator yang baik dan jujur

Tanggung jawab kita sebagai pendidik sangat lah besar, oleh karena itu
kita harus terus belajar dan terus mencoba memahami potensi yang ada pada
setiap diri peserta didik dengan sabra dan ulet, bukan menghancurkan
potensi peserta didik karena ketidaktahuan kita tentang cara
mengembangkan potensi peserta didik. Tanggung jawab yang terus semakin
besar dengan semakin deras nya budaya asing yang mengancam potensi
anak bangsa, bukanlah sebuah halangan tetapi dijadikan sebagai batu
loncatan pendidik untuk semakin terpacu menghasilkan peserta didik yang
berkarkter dan beriman sesuai amanat undang-undang dasar.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Peserta didik merupakan subjek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan
orang lain (pendidik) untuk membantu mengarahkannya mengembangkan potensi
yang dimilikinya, serta membimbingnya menuju kecerdasan dan kemampuan nya
secara optimal.

Secara garis besar karakteristik peserta didik dipengaruhi oleh factor bawaan dan
factor lingkungan. Hal tersebut merupakan dua factor yang terbentuk karena factor
yang terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu
bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Akan tetapi, makin disadari
bahwa apa yang dirasaklan oleh seorang anak, remaja, atau dewasa merupakan
hasil dari perpaduan antara apa yang ada diantara factor-faktor biologis yang
diturunkan dan pengaruh lingkungan.

Dalam pembelajarn, guru sebagai pendidik berinteraksi dengan peserta didik yang
mempunyai potensi beragam. Untuk itu pembelajaran hendaknya lebih diarahkan
kepada proses belajar. Kreatif dengan menggunakan proses berpikir divergen
(proses berpikir bermacam-macam arah dan menghasilkan banyak alternative
penyelesaian) maupun proses berpikir konvergen (proses berpikir mencari jawaban
tunggal yang paling tepat) itu semua dilakukan agar potensi peserta didik dapat
berkembang dan akan menghasilkan kenyamanan dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin.2000.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung:Rosda

http://insanakrozi.blogspot.com/2010/02/makalah-hakikat-peserta-didik.html

Anda mungkin juga menyukai