PESERTA DIDIK
Disusun oleh
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NASIONAL LAA ROIBA
CIBINONG-BOGOR
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Filsafat Pendidikan “Hakikat dan kepribadian peserta didik”.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada yang telah
memberikan bimbingan serta dukungan kepada saya untuk membuat tugas ini.
Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah “
Filsafat Pendidikan” yang diharapkan dapat menjadi dasar pelajaran dan menambah
ilmu pengetahuan
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar belakang............................................................................1
B. Rumusan masalah ....................................................................1
C. Tujuan masalah .........................................................................1
KESIMPULAN ....................................................................................8
PENDAHULUAN
Secara besar karakteristik peserta didik dibentuk oleh dua factor yaitu :
Factor bawaan merupakan factor yang diwariskan dari kedua orang tua
individu yang menentukan karakteristik fisik dan kadang intelejensi
Faktor lingkungan merupakan factor yang menentukan karakteristik spiritual,
mental, psikis, dan juga terkadang fisik dan intelejensi. Factor lingkungan
dibagi menjadi tiga yaitu :
a. Lingkungan keluarga
Pada lingkungan keluarga seperti motivasi dari kedua orang tua agar
menjadi orang yang sukses kedepannya dan tidak boleh kalah dengan
kesuksesan orangtuanya, kesuksesan teman orangtuanya, kesuksesan
anak teman orangtua, ingin merubah nasib keluarga yang melarat,
motivasi sebagai kaka yang merupakan contoh bagi adik-adiknya,
motivasi adik yang tidak boleh kalah dengan kesuksesan kakanya
b. Lingkungan sekolah
Dari lingkungan sekolah motivasi seperti ingin menjadi juara kelas,
motivasi ingin kaya karena melihat orangtua temannya yang kaya,
ataupun motivasi dari gurunya
c. Lingkungan masyarakat misalnya motivasi dari tetangganya yang sukses,
motivasi karena keluarganya selalu diremehkan masyarakat, ataupun
motivasi karena masyarakat diremehkan masyarakat lain.
Setelah mengetahui factor-faktor tersebut guru dapat memahami bahwa
peserta didiknya digolongkan sebagai individu yang unik dan beragam karena
peserta didik pada hakikatnya terdiri dari individu-individu yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. 2
2
Syah, Muhibbin.2000.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Rosda
C. Potensi peserta didik
Setiap peserta didik mempunyai poptensi masing-masing yang berbeda satu
sama lain, potensi disini adalah kapasitas atau kemampuan peserta didik
yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki
kemungkinan dikembangkan atau menunjang pengembangan potensi lain
yang ada pada diri peserta didik. Adapun potensi itu meliputi potensi fisik ],
intelektual, kepribadian, minat, potensi moral dan religious.
1. Potensi fisik
Kondisi kesehatan fisik dan keberfungsian anggota tubuh diperoleh
melalui pemeriksaan medis yang dilakukan oleh tenaga medis dan
observasi perilaku dalam mengikuti aktivitas pembelajaran oleh guru.
2. Potensi intelektual terbagi lima kelompok yaitu :
a. Potensi akademik
b. Kecerdasan umum, kecerdasan umum meliputi hal-hal yaitu :
Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap
situasi baru secara cepat atau tept
Memecahkan masalah
Kecenderungan untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan
tertentu
Kemampuan mengkritik diri sendiri
c. Kemampuan khusus atau bakat, meliputu hal-hal berkut :
Kemampuan verbal (kebahasaan)
Kemampuan logis (tematis)
Kemampuan seni
Kemampuan tilikan ruang
Kemampuan jasmani (kinestetik)
Kemampuan music
Kemampuan antar pribadi
Kemampuan kealaman
d. Kreativitas, kreativitas meliputi hal-hal yaitu :
Memiliki dorongan ingin tahu yang sangat besar
Sering mengajukan pertanyaan
Memiliki banyak gagasan
Bebas dal;am menyatakan pendapat
Memiliki rasa keindahan
Menonjol dalam salah satu bidang seni
Memiliki pendapat sendiri dan mampu mengungkapkannya
Memiliki rasa humor tinggi
Daya imajinasi yang kuat senang mencoba hal-hal-baru
e. Kepribadian, kepribadian meliputi :
Kemampuan mengelola emosi
Kemampuan mengembangkan dan menjaga motivasi belajar
/berprestasi
Kepemimpinan
Kemampuan menyesuaikan diri
Responsibilitas
Orientasi nilai, moral dan religi
Kecenderungan kebutuhan
Sikap
Kebiasaan dan sebagainya
D. Pengembangan potensi peserta didik
Kita sebagai calon pendidik harus sangat memperhatikan potensi-
potensi yang ada dalam diri peserta didikyang kemudian harus kita wadahi
dan optimalkan potensi tersebut. Jangan sampai kita sebagai pendidik njustru
menghancurkan potensi yang dimiliki peserta didik karena ketidak tahuan kita
tentang cara untuk pengembangan potensi peserta didik. Yang perlu
diperhatikan dlam mengenali potensi-potensi mereka adalah pemahaman
yang mendalam kepada karakter-karakter mereka yang sangat beragam. Jika
kita tidak bisa memahaminya, jangan kan mengembangkan potensi,
menemukan potensi dalam diri peserta didik kita pun takkan pernah
menemukannya. Oleh karena itu, sangat perlunya seorang pendidik agar
dapat memahami karakteristik peserta didik yang kemudian dilanjutkan
dengan mengembangkan potensi peserta didik.
Dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional pasal 39 ayat 2 menyebutkan pendidik merupakan tenaga
professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Sedangkan pasal 32 ayat 1
disebutkan bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta
didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa.
Agar pelayanan pendidikan yang selama ini diberikan kepada peserta
didik mencapai sasaran yang optimal, maka pembelajaran harus diselaraskan
dengan potensi peserta didik. Oleh karena itu, guru perlu melakukan
pelacakan potensi peserta didik. Pemahaman tentang berbagai potensi
peserta didik mutlak harus dimiliki oleh setiap pendidik. Hal itu sejalan dengan
tujuh prinsip penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), yaitu :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebuituhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat, dan
7. Seimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Agar kita dapat mengenali potensi peserta didik, cara yang paling mudah
dan sederhana adalah dengan mengajukan pertanyaan, “apa yang paling
senang kamu lakukan dan orang lain menilai hasilnya sangat bagus dan luar
biasa?”. Sebagian peserta didik mungkin menjawab suka mengerjakan
matematika. Itu artinya ia memiliki kecerdasan logika. Sebagian siswa
mungkin merasa senang apabila menulis bahasa asing. Artinya, dia memiliki
kecerdasan liguistik. Sebagian lagi mungkin senang bermain music, dan
sebaginy.
3
http;//insanakrozi.blogspot.com/2010/02/makalah-hakikat-peserta-didik.html
Ternyata, banyak sekali potensi yang dimiliki peserta didik. Tugas pendidik
adalah bagaimana agar potensi-potensi tersebut dapat berkembang dengan
maksimal, baik melalui kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.
a. Korektor, yaitu pendidik bisa membedakan sama nilai yang baik dan mana
nilai yang buruk, koreksi yang dilakukan bersikap menyeluruh dari efektif
sampai psikomotor
b. Inspirator : pendidik menjadi inspiratory/ilham bagi kemajuan belajar
mahasiswa, petunjuk bagaimana belajar yang baik dan mengatasi
permasalahnnya
c. Informator: pendidik hdapat memberikan informasi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
d. Organisator : mampu mengelola kegiatan akademik (belajar)
e. Motivator : mampu mendorong peserta didik agar bergairah dan aktif
belajar
f. Insiator : pendidik menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan
dan pengajaran
g. Fasilitator : pendidik dapat memberikan fasilitas yang memungkinkan
kemudahan kegiatan belajar
h. Pembimbing : membimbing anak didik manusia dewasa susila yang cakap
i. Demonstrator : jika diperlukan pendidik bisa demonstrasikan bahan
pelajaran yang susah dipahami
j. Mengelola kelas : mengelola kelas untuk menjunjang interaksi edukatif
k. Mediator : pendidik menjadi media yang berfungsi sebagai alat komunikasi
guna mengeefektifkan proses interaktif edukatif
l. Ssupervisor : pendidik hendaknya dapat memperbaiki, dan menilai secara
kritis proses terhadap pembelajaran dan
m. Evaluator : pendidik dituntut menjadi evaluator yang baik dan jujur
Tanggung jawab kita sebagai pendidik sangat lah besar, oleh karena itu
kita harus terus belajar dan terus mencoba memahami potensi yang ada pada
setiap diri peserta didik dengan sabra dan ulet, bukan menghancurkan
potensi peserta didik karena ketidaktahuan kita tentang cara
mengembangkan potensi peserta didik. Tanggung jawab yang terus semakin
besar dengan semakin deras nya budaya asing yang mengancam potensi
anak bangsa, bukanlah sebuah halangan tetapi dijadikan sebagai batu
loncatan pendidik untuk semakin terpacu menghasilkan peserta didik yang
berkarkter dan beriman sesuai amanat undang-undang dasar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Peserta didik merupakan subjek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan
orang lain (pendidik) untuk membantu mengarahkannya mengembangkan potensi
yang dimilikinya, serta membimbingnya menuju kecerdasan dan kemampuan nya
secara optimal.
Secara garis besar karakteristik peserta didik dipengaruhi oleh factor bawaan dan
factor lingkungan. Hal tersebut merupakan dua factor yang terbentuk karena factor
yang terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu
bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Akan tetapi, makin disadari
bahwa apa yang dirasaklan oleh seorang anak, remaja, atau dewasa merupakan
hasil dari perpaduan antara apa yang ada diantara factor-faktor biologis yang
diturunkan dan pengaruh lingkungan.
Dalam pembelajarn, guru sebagai pendidik berinteraksi dengan peserta didik yang
mempunyai potensi beragam. Untuk itu pembelajaran hendaknya lebih diarahkan
kepada proses belajar. Kreatif dengan menggunakan proses berpikir divergen
(proses berpikir bermacam-macam arah dan menghasilkan banyak alternative
penyelesaian) maupun proses berpikir konvergen (proses berpikir mencari jawaban
tunggal yang paling tepat) itu semua dilakukan agar potensi peserta didik dapat
berkembang dan akan menghasilkan kenyamanan dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin.2000.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung:Rosda
http://insanakrozi.blogspot.com/2010/02/makalah-hakikat-peserta-didik.html