Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH 1

POLA PENDIDIKAN ISLAM DI ANDALUSIA DAN SISILIA


OLEH: MISRA

  A.      PENDAHULUAN
Pendidikan dalam sejarah peradaban anak manusia adalah salah satu
komponen kehidupan yang paling urgen. Aktifitas ini telah dan akan terus
berjalan semenjak manusia pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan di
muka bumi ini. Bahkan kalau ditarik mundur lebih jauh lagi, kita akan dapatkan
bahwa pendidikan telah mulai berproses semenjak Allah swt. menciptakan
manusia pertama Adam di sorga dimana Allah telah mengajarkan kepada beliau
semua nama-nama yang oleh para malaikat belum dikenal sama sekali (QS Al
Baqarah: 31-33).
Semenjak manusia berinteraksi dengan aktifitas pendidikan ini semenjak
itulah manusia telah berhasil merealisasikan berbagai perkembangan dan
kemajuan dalam segala lini kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu
yang alami dalam perkembangan peradaban manusia.Pendidikan Islam dikenal
dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai suatu kegiatan pendidikan yang
bersumber dari dogma ajaran Islam dengan nilai-nilai universal yang terkandung
di dalamnya yang senantiasa mempertimbangkan pengembangan fitrah manusia
atau potensi-potensi yang dimiliki manusia selaku makhluk.  sehingga usaha
mempelajari Pendidikan Islam tidak dapat mengabaikan akar sejarah Pendidikan
Islam yang merupakan bagian integral dari sejarah Islam itu sendiri.
Disebutkan pendidikan Islam bersumber dari ajaran Islam menggambarkan
bahwa pendidikan Islam memiliki perbedaan yang sangat esensial dan pokok
dengan model pendidikan lain yang cenderung bersifat pragmatis-sekularistik
yang hanya terbatas pada sumber dan penyebaran nilai-nilai kemanusian secara
universal tanpa pernah mengaitkannya sama sekali dengan nilai-nilai ketuhanan.
Atau yang lazim dikenal dengan istilah Ilmu Pengetahuan tanpa Tuhan.
Kegiatan keilmuan yang sebagian besarnya mendapat stimulan dari kontak
langsung dunia Eropa dengan dunia Islam ternyata melicinkan jalan bagi
kebangkitan kembali (renaissance) bangsa Eropa, dan sekaligus mengantarkan
Eropa barat secara khusus dan dunia secara umum kepada sejarah umat manusia
yang sama sekali baru, yaitu abad modern.
Dalam sejarah peradaban Islam, Andalusia dan Sisilia merupakan dua
negara yang ditaklukkan oleh pemerintahan Islam dibawah kepemimpinan Bani
Umayyah  dengan melalui kekuatan angkatan perang. Spanyol lebih banyak
dikenal dengan nama Andalusia yang diambil dari sebutan tanah semananjung
Iberia, julukan Andalusia berasal dari kata Vandalusia yang artinya negeri bangsa
Vandal, karena bagian selatan semananjung ini pernah dikuasai oleh bangsa
Vandal sebelum mereka dikalahkan oleh bangsa Ghotia Barat pada abad V.
Daerah ini diuasi oleh Islam setelah penguasa Bani Umayyah merebut tanah
semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-Wlid ibn Abdul
Malik.
Pada saat itu Andalusia dan Sisilia adalah dua kerajaan yang dikuasai oleh
Islam telah mengukir perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga keduanya
menjadi gudang ilmu pengetahuan di belahan Eropa. Keberhasilan Islam
menguasai Andalusia tujuh setengah abad lamanya (711-1492 M)  dan Sisilia
empat abad lamanya (827-1194 M) dapat mengubah wajah pendidikan Islam
ketika itu dengan baik dan sistimatis
B.       RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi pokok pembahasan adalah
bagaimana Perkembangan Pendidikan Islam Di Andalusia dan Sisilia ? agar
pembahasan ini lebih terarah, maka yang menjadi fokus pembahasan pada
makalah ini adalah :
1.      Bagaiman lintas Sejarah Masuknya Islam di Andalusia?
2.      Bagaimana Pola Pendidikan Islam di Andalusia?
3.      Bagaiman lintas Sejarah Masuknya Islam di Sisilia ?
4.      Bagaimana Pola Sistem Pendidikan Islam di Sisilia ?

C. PEMBAHASAN
A. Lintas Sejarah Masuknya Islam Di Andalusia
Al-Andalus (Arab: ‫ األندلس‬al-andalus) adalah nama dari bagian Semenanjung
Iberia (Spanyol dan Portugal) yang diperintah oleh orang Islam , atau orang Moor,
dalam berbagai waktu antara tahun 711 dan 1492. Al-Andalus juga sering disebut
Andalusia, namun penggunaan ini memiliki keambiguan dengan wilayah
administratif di Spanyol modern Andalusia. Andalusia adalah wilayah otonomi
yang paling padat penduduknya dan yang kedua terbesar dari 17 wilayah yang
membentuk Spanyol. Ibu kotanya adalah Sevilla. Andalusia sekarang terkenal
diantaranya dikarenakan adanya satu club sepakbola ternama (Real Madrid).
Andalusia juga terkenal karena arsitektur Moor-nya. Monumen-monumen
terkenal di Andalusia antara lain adalah Alhambra di Granada, Mezquita di
Cordova dan menara Torre del Oro dan Giralda di Sevilla dan Reales Alcázares di
Sevilla. Sisa-sisa penggalian arkeologis termasuk Medina Azahara, dekat Cordova
dan Itálica, dekat Sevilla.
Sebelum kedatangan umat Islam, daerah Iberia merupakan kerajaan
Hispania yang dikuasai oleh orang Kristen Visigoth. Pada 711, pasukan Umayyah
yang sebagian besar merupakan bangsa Moor dari Afrika Barat Laut, menyerbu
Hispania dipimpin jenderal Tariq bin Ziyad, dan dibawah perintah dari
Kekhalifahan Umayyah di Damaskus. Pasukan ini mendarat di Gibraltar pada 30
April, dan terus menuju utara. Setelah mengalahkan Raja Roderic dari Visigoth
dalam Pertempuran Guadalete (711), kekuasaan Islam terus berkembang hingga
pada 719 hanya daerah Galicia, Basque dan Asturias yang tidak tunduk kepada
kekuasaan Islam. Setelah itu, pasukan Islam menyeberangi Pirenia untuk
menaklukkan Perancis, namun berhasil dihentikan oleh kaum Frank dalam
pertempuran Tours (732). Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut
provinsi Al-Andalus, terdiri dari Spanyol, Portugal dan Perancis selatan sekarang.
Pada awalnya, Al-Andalus dikuasai oleh seorang wali (gubernur) yang
ditunjuk oleh Khalifah di Damaskus, dengan masa jabatan biasanya 3 tahun.
Namun pada tahun 740an, terjadi perang saudara yang menyebabkan melemahnya
kekuasaan Khalifah. Pada 746, Yusuf Al-Fihri memenangkan perang saudara
tersebut, menjadi seorang penguasa yang tidak terikat kepada pemerintahan di
Damaskus.
Sejarah telah membuktikan bahwa Islam telah menanamkan fondasi ilmu
pengetahuan di Spanyol, sehingga telah mengangkat harkat Spanyol menjadi
gudangnya ilmu pengetahuan di belahan Eropa. Hanya karena kefanatikan agama,
sehingga orang Eropa mengusir cendikiawan muslim keluar dari daerahnya,
sekiranya hal ini tidak dilakukannya, maka masyarakat Spanyol akan lebih maju
seabad dari pada sekarang ini.
Karya-karya ilmuwan dan filsuf Al-Andalus, seperti Abul Qasim dan Ibnu
Rusyd memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan intelektual di Eropa zaman
pertengahan. Orang-orang Muslim dan non-Muslim sering datang dari luar negeri
untuk belajar di berbagai perpustakaan dan universitas terkenal di Al-Andalus.
Yang paling terkenal adalah Michael Scot, yang menerjemahkan karya-karya Ibnu
Rusyd, Ibnu Sina, dan Al-Bitruji dan membawanya ke Italia. Karya-karya ini
kemudian memiliki dampak penting dalam berawalnya Renaisans di Eropa.

B. Pola Pendidikan Islam di Andalusia.


Kemajuan intelektual Al-Andalus bermula dari perseturuan intelektual
antara Bani Umayyah yang menguasai Al-Andalus, dengan Bani Abbasiyah yang
berkuasa di Timur Tengah. Penguasa Umayyah berusaha memperbanyak
perpustakaan dan lembaga pendidikan di kota-kota Al-Andalus seperti Cordova,
untuk mengalahkan ibukota Abbasiyah Baghdad. Walaupun Bani Umayyah dn
Bani Abbasiyah saling bersaing, kedua kekhalifahan ini mengizinkan perjalanan
antara kedua kekhalifahan ini dengan bebas, yang membantu penyebaran dan
pertukaran ide serta inovasi dari waktu ke waktu.
Berdasarkan literatur-lteratur yang membahas sejarah pendidikan dan
sejarah peradaban Islam secara garis besarnya pendidikan Islam di Andalusia
terbagi dua bagian yaitu :
1. Kuttab
Sejak Islam pertama kali menginjakkan kakinya di Andalusia hingga jatuhnya
kerajaan Islam terakhir dan sekitar tujuh setengah abad lamanya, Islam
memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang Intelektual (filsafat, sains,
fikih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra) juga kemegahan bangunan fisik
(Cordova dan Granada). Umat muslim Andalusia telah menoreh catatan sejarah
yang mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak perestasi yang mereka
peroleh khususnya perkembangan pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-
lembaga pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa yang menjadi
pendorong utama bagi kegiatan pendidikan. Di Andalusia menyebar lembaga
pendidikan yang dinamakan Kuttab selain Masjid. Kuttab termasuk lembaga
pendidikan terendah yang sudah tertata dengan rapi dan para siswa mempelajari
berabagai macam disiplin Ilmu Pengetahuan diantaranya :
a.       Fikhi.
Oleh karena umat Islam di Andalusia penganut Mazhab Maliki, maka para
siswa mendapatkan materi –materi pelajaran fikhi dari Imam Mazhab Maliki.
Yang memperkenalkan mazhab ini adalah Ziyad ibn Abd. Al-Rahman,
perkembangan selanjutnya dilakukan seorang qadhi pada masa Hisyam ibn abd.
Al-Rahman yaitu Ibnu Yahya. Dan masih banyak ahli-ahli fikhi lainnya
diantaranya Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan ibn
Hazam. Yang sangat populer saat itu.
b.      Bahasa dan Arab
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Andalusia, hal ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam, bahkan
penduduk asli menomorduakan bahasa asli mereka, para siswa diwajibkan
berdialog dengan melalui bahasa arab, sehingga bahasa ini cepat populer dan
menjadi bahasa keseharian. Mereka yang ahli dan mahir bahasa Arab baik
keterampilan berbicara maupun tata bahasa adalah Ibn Sayyidih, Ibn Malik yang
mengarang Al-fiyah, Ib Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn
Usfur dan Abu Hayyan al- Gharnathi. Seiring kemajuan di bidang bahasa ,
muncul banyak karya sastra seperti Al-Íqd al-Farid karya Ibn Abd. Rabbih, al-
Dzakhirah fi Mahasin ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid buah karya
al-Fath ibn Khaqan dan banyak lagi yang lain.
c.       Seni Musik Dan Seni Suara
Dalam bidang musik dan suara, Islam di Andalusia mencapai kecemerlangan
dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Ia selalu tampil
mempertunjukan kebolehannya. Kepawaiannya bermusik dan seni membuat ia
menjadi orang termasyhur dikala itu, ilmu yang dimilikinya diajarkan kepada
anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan juga kepada para budak,
sehingga kemasyhurannya tersebar luas.

2.  Pendidikan Tinggi
Di kawasan Andalusia yang pernah menjadi pusat pemerintahan Islam,
juga banyak dibangun banyak perguruan tinggi terkenal seperti Universitas
Cordoba, Sevilla, Malaga, Granada dan yang lainnya. Orang-orang Eropa yang
pertama kali belajar sains dan ilmu pengetahuan banyak tertarik untuk belajar di
berbagai perguruan tinggi di Andalusia. Sehingga, lahirlah kemudian murid-murid
yang menjadi para pemikir dan filosof terkenal Eropa. Sejak itu, dimulailah
zaman Renaissance-nya Eropa. Perguruan Tinggi Oxford dan Cambridge di
Inggris merupakan tiruan dari lembaga pendidikan di daerah Andalusia yang
menggabungkan pendidikan, pusat riset, dan perpustakaan.
Sebagaimana halnya siswa belajar pendidikan pada tingkat rendah
(Kuttab) juga mempunyai kesempatan seluas-luasnya melanjutkan pendidikan
pada tingkat tinggi yaitu Universitas Cordova yang berdiri megah di Andalusia.
Unversitas Cordova berdiri tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman
III. yang akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal
yang setara dengan Uniersitas  Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di
Bagdad. Unversitas Cordova memiliki perpustakaan yang menampung sekitar
empat juta buku dan meliputi buku astronomi, matematika, kedokteran,teologi dan
hukum, jumlah muridnya mencapai seribu orang. Selain itu terdapat Universitas 
Sevilla, Malaga dan Granada. Para mahasiswa diajarkan tiologi, hukum Islam,
kedokteran, kima, filsafat dan astronomi.
a.       Filsafat
Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran
filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Andalusia merupakan mata rantai yang
menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat.
Perhatian dan minat pada masa Islam Andalusia baik terhadap filsafat pada
khususnya maupun terdapat  Ilmu pengetahuan pada umumnya telah mulai
dikembangkan pada abad ke-9 M. Selama pemerintahan bani Umayyah yang ke-5,
Muhammad ibn Abd. Rahman (832-886 M), sehingga tercatat pada abad ke-12 M
Islam di Andalusia mempunyai peran sebagai jembatan penyeberangan yang
dilalui ilmu pengeahuan Yunani –Arab ke Eropa.
Selain itu, muslim Andalusia juga turut andil besar dalam mendamaikan
antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad
kegelapan Eropa. Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah
filosofis di impor dari Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan
pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan
intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta membidani lahirnya folosof-
filosof besar sesudahnya, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-
universitasnya mampu menyaingi Bagdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan
di dunia Islam.
Apa ynag dilakukan oleh pemimpin Dinasti Umayyah di Andalusia ini
merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa
sesudahnya. Tokoh utama dalam sejarah filsafat Arab Spanyol adalah Abu Bakar
Muhammad ibnu al-Sayigh yang lebih dikenal dengan. ibnu Bajjah, dilahirkan di
Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan Granad, meninggal kare na keracunan di Fez
tahun 1138 M dalam usia yang masih muda. Seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina di
Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Ibnu Bajjah
banyak menulis tafsir mengenai filsafat Aristoteles. Bukunya yang terkenal adalah
Tadbir al- Mutawwahid yang berisi tentang kritik terhadap filsafat al-Gazali yang
mengatakan bahwa kebenaran itu dicapai melalui jalan sufi. Tokoh yang lainnya
terdapat nama Abu Bakr ibnu Thufil, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil
sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M, ia banyak
menulis masalah kedokteran, astronomi dan filasafat. Karya folsafatnya  yang
tekenal  adalah Hay ibn Yaqzhan.
Pada akhir abad ke-12 M muncul seorang pengikut Aristoteles yang terbesar
dalam kalangan filsafat Islam, dia adalah Abu al-Walid Muhammad ibnu Ahmad
ibnu Muhammad Ruyd dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510 H/1126
M. Beliau terkenal dengan nama singkat Ibn Rusyd, ia ahli dalam ilmu hukum
sehingga diangkat menjadi ketua Mahkamah Agung di Cordova. Meskipun Ibnu
Rusyd banyak memusatkan perhatiannya pada filsafat Aristoteles, ia juga menulis
beberapa buku. Dalam bidang kedokteran misalnya menulis buku yang berjudul
Al-Kulliat, selanjutnya bidang filsafat bukunya berjudul Tahaful al-Tahaful dan
filsafat al Naql dan dalam bidang ilmu terdapat Karya besarnya yang termasyhur
berjudul Bidayah  al- Mujtahid.
b.      Sains
Membicarakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Andalusia,
tak bisa lepas dari kerja besar pembangunan peradaban yang dilakukan para
pembawa risalah Islam ke kawasan Eropa itu. Tak bisa juga dipisahkan dari kajian
etika serta syari’at Islam yang didakwahkan para da’i. Itulah yang mendorong
semangat para ilmuwan Muslim Andalusia: Pengetahuan itu satu karena dunia
juga satu, dunia satu karena Allah juga satu. Prinsip “tauhid” semacam ini yang
menjadi koridor berpikir para ilmuwan muslim dalam mengembangkan sains dan
teknologi.
Perkembangan sains di Andalusia sangat pesat yang ditandai dengan
munculnya berbagai macam bidang ilmu pengetahuan diantaranya ilmu
kedokteran, matematika, kimia, musik, astronomi dan lain-lainya. Adapun tokoh
termasyhur  pada saat itu adalah Abbas ibn Farnas dalam ilmu kimia dan
astrouhuhtnomi, ia orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
Dalam bidang astronomi, terkenal nama- nama az- Zarqali (1.1029). Di toledo
Abdul Qasim Maslama bin Ahmad al- Farabi al- Habib al- Majriti (w.1007) di
Cordoba yang merupakan terkemuka muslim Andalusia angkatan pertama. Selain
itu, muncul Jabir bin Aflah Abu Muhammad (w.1204), di Sevilla yang menulis
kitab al- Hai’a , yang membuat angka -angka trigomometrik yang masih di
gunakan sampai sekarang, dan Nuruddin Abu Ishaq al- Bitruji (w. 1204 ). yang
menulis kitab Al- Hai’a. Karya- karya para Astronom muslim ini telah banyak
menyumbangkan istilah yang berasal dari bahasa Arab ke dalam pembendaharaan
ilmu Astronomi dan matematika.

C. Lintas Sejarah Masuknya Islam di Sisilia


Sisilia adalah sebuah pulau di laut tengan, letaknya berada di sebelah selatan
semenanjung Italia, dipisahkan oleh selat Messina. Pulau ini bentuknya
menyerupai segitiga dengan luas 25.708 km persegi. Sebelah utara terdapat teluk
Palermo dan sebelah timur terdapat teluk Catania. Pulau ini di sebelah barat dan
selatannya adalah kawasan laut Mediterranian, sebelah utara berbatasan dengan
laut Tyrrhenian dan sebelah timurnya berbatasan dengan laut Ionian. Pulau sisilia
bergunung gunung dan sangat indah, iklimnya yang baik, tanahnya subur, dan
penuh dengan kekayaan alamnya. Pulau ini di bagi menjadi tiga bagian : Val di
Mazara di sebelah barat, Val di Noto di sebelah tenggara dan Val Demone di
bagian timur laut . Islam hanya menjadi agama resmi di Val di Mazara sedangkan
di bagian yang lainnya mayoritas beragama kristen.
Sementara itu penaklukan umat Islam atas kepulauan Sisilia (bahasa Arab,
Siqilliyah) merupakan buih terakhir dari gelombang serbuan  yang dibawa bangsa
Arab ke Afrika Utara dan Andalusia. Karena masuknya Islam di Sisilia sangat
terkait dengan masuknya Islam di Andalusia, bahkan disinyalir apa yang dicapai
oleh dunia Eropa diabad modern sekarang ini tidak lain adalah warisan umat
Islam di Andalusia dan Sisilia.
Sisilia adalah sebuah pulau subur di Italia Selatan pernah dikuasai oleh
bangsa Yunani, Romawi, Byzantium, Arab dan akhirnya jatuh ke dalam kerajaan
Kristen Normandia serta kini menjadi bagian dari Italia.
Usaha untuk menjadi wilayah penguasaan Islam atas pulau ini dimulai sejak
Khalifah Usman bin Affan dengan mengirim gubernur Muawiyah bin Abi Sufyan
pada tahun 652 M, dan pada waktu Muawiyah menjadi Khalifah juga menyerang
pulau Sisilia pada tahun 667 M, kemudian disempurnakan tahun 827 M, oleh amir
Bani Aghlabi yang bernama Ziyadatullah bin Ibrahim (817-838 M)
menyampaikan undangan salah seorang tokoh sisilia yang bernama Ephemius ke
pemerintahan pusat di Bagdad d bawah khalifah Al-Ma’mun. Dan akhirnya amir
Ziyadatullah bin Ibrahim berangkat bersama pasukannya menuju Sisilia dengan
kekuatan yang sangat besar umlahnya berhasil menduduki Sisilia.
Pulau ini selama 189 tahun merupakan satu propinsi daulah bani Aghlabi
dengan ibu Kotanya Palermo.Ketika Islam datang penguasa Sisilia melawan
dengan gigih dan pantang menyerah, berbeda ketika Islam datang ke Andalusia,
tidak sulit ditaklukkan dan memilih damai. Seluruh Sisilia dikuasai oleh kaum
muslimin di bawah pimpinan Bani Aghlab dan sejak itu berdiri dinasti Bani
Aghlabiyah  selama 6 tahun ( 903 – 909 M ) dan Palermo sebagai ibu kota .
kemudian dinasti Fathimiyah selama setengah abad ( 909 – 965 M ) , dinasti
Kalbiyah selama 80 tahun ( 965 – 1044 M ) dan dinasti Normandia. Dinasti
Aghlabiyah mampu memperluas kekuasaan sampai ke Benua Eropa dengan silih
berganti tentara Islam berlabuh di pantai selatan Italia di Laut tengah, sampai
Italia, Prancis, Sardinia, Malta dan Sisilia.

D. Pola Pendidikan Islam di Sisilia


Seperti halnya di Andalusia pola pendidikan Islam di Sisilia juga terbagi dua
tingkatan yaitu :
1. Kuttab
Kuttab adalah lembaga pendidikan tingkat rendah yang banyak terdapat di
Sisilia. Oleh Abu Bakar ibnu Arabi dikatakan bahwa pola pendidikan Islam di
kuttab adalah anak belajar menulis, berhitung dan bahasa Arab. Di Kota Palermo
terdapat 300 orang guru kuttab, dengan banyaknya kuttab-kuttab yang
berkembang di Sisilia dapat mewujudkan impiannya sebagai bangsa yang
menjunjung tinggi peradaban Islam dan ilmu pengetahuan pada saat itu. Dan
terbukti Sisilia sebagai negara Islam independen dengan ibukotanya Palermo yang
diperintah oleh dinasti Aglabiyah pada masa dinasti Abbasiyah ini sangat
membantu dalam kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam karena penguasa di
negara tesebut melindungi ilmu pengetahuan.
2. Pendidikan Tinggi
Jatuhnya Sisilia ke tangan umat Islam, justru menjadi berkah bagi Eropa,
ketika Eropa sedang berada di abad pertengahan yang oleh mereka sendiri disebut
dengan era kegelapan, peradaban Islam sedang berada di puncak masa
keemasannya. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat dan pembangunan
disaksikan di mana-mana. Sisilia juga kebagian. Melalui negeri ini, ilmu
pengetahuan dan sains mengalir dari dunia Islam ke Eropa. Transfer ilmu
pengetahuan Islam ke Eropa ini mulai dilakukan oleh Frederick II (1194 M –
1250 M) yang berkuasa di Sicilia. Frederick yang beragama Kristen sangat
terpengaruh oleh ajaran dan kebudayaan Islam. Ketika berkuasa, raja ini
mendirikan University of Naples pada tahun 1224 M, yang merupakan
Universitas Pertama di Eropa dengan menggunakan sistem pendidikan yang
dikembangkan perguruan tinggi Islam.
Sililia merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam
yang ditandai bermunculnya ilmuawan Islam. Hal ini melihat latar belakang sang
penakluk sisilia, Asad bin Fhurat yang merupakan ulama besar, sehingga pada
masa  itu banyak didirikan perguruan tinggi dan masjid. Salah satu perguruan
tinggi yang  didirikan  adalah Universitas Kedokteran di Palermo yang
menandingi Universitas Cordova.
Perkembangan sains dan teknologi serta kehidupan intlektual di Sisilia tidak
berbeda dengan gerakan intelektual di Andalusia  dan dunia Islam saat itu pada
umumnya.  Ada dua jalur utama penyebaran sains dan teknologi  dari dunia Islam
ke Eropa yaitu pertama, melalui jalan Cordova di Andalusia. Melalui Universitas
Cordova banyak mahasiswa Kristen terutama dari prancis melakukan alih sains
dan teknologi ke negeri mereka yang pada waktu itu
terbelakangan. Kedua melalui jalur Palermo pusat peradaban Islam di Sisilia
terjadi transformasi sains dan teknologi ke Italia secara besar-besaran. Banyak
ilmuan Muslim dibayar mahal untuk mengajar di Universitas ini dan merupakan
bahasa pengantar pertama kali digunakan adalah bahasa Arab.
Dunia Islam bahkan dikalangan non Muslim telah mengakui kehebatan
seorang panglima perang dalam strategi militer yang berasal dari sisilia yaitu
Jawhar al-Siqli. Dalam bidang bahasa dan nahwu, ilmu-ilmu al-Qurán dan Hadits
dikenal nama Muhammad bin Khurasan ia wafat di Sisilia pada tahun 996 M, juga
Ismail bin Khalaf, pengarang Kitab al-Uyun fi al-Qiraát, kitab ini masih
terhimpun di sebuah perpustakaan di Berlin dan Istambul, ia wafat 1063 M,
sedangkan ahli hadist tekenal adalah Abu al-Abbas, abu Bakar Muhammad bin
Ibrahim al-Tamimi, ia juga murid al-Junaidi dalam tasawuf. Tokoh lain dalam
bidang hadis adalah ibnu al-Farrah dan Musa bin Hasan. Dalam Ilmu Kalam
tekenal nama abu al-Haqq bin Muhammad ibnu Zaffar dan Mazari, dalam bidang
sastra terkenal nama Ali Hamzah al-Bashri, pengarang al-Mutanabbi sastrawan
arab klasik.
D.      KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Masuknya Islam  di Andalusia dari tahun 711-1492 M (781 tahun) dan di Sisilia
dari tahun 827-1194 M (367 tahun) tidak terlepas dari perluasan wilayah yang
dicanangkan oleh khalifah daulah umayyah dengan melalui jalur Afrika Utara
yang membuat kedua wilayah itu terkenal di dunia baik dibidang pendidikan
maupun dibidang peradaban.
2.      Baik di Andalusia maupun di Sisilia pola pendidikan Islam yang diselenggarakan
pada dasarnya terdiri dua tingkatan yaitu di Kuttab yang mempelajari pengetahuan
dasar dan menengah misalnya Al-Qurán, fikih, bahasa Arab dan  kesenian
sementara di Perguruan Tinggi mengarah pada disiplin ilmu khusus misalnya
agama, sains dan teknologi.
3.      Di Andalusia inilah lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai berbagai
ilmu pengetahuan, seperti Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat,
Ilmu Hisab, Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu Alam, Astronomi, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu dengan segala kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan,
kebudayaan serta aspek-aspek ke-islaman, Andalusia kala itu boleh dikatakan
sebagai pusat kebudayaan Islam dan Ilmu Pengetahuan yang tiada tandingannya
setelah Konstantinopel dan Bagdad. Maka tak heran waktu itu pula bangsa-bangsa
Eropa lainnya mulai berdatangan ke negeri Andalusia ini untuk mempelajari
berbagai Ilmu pengetahuan dari orang-orang Muslim Spanyol, dengan
mempelejari buku-buku buah karya cendekiawan Andalusia baik secara
sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan.
4.      Sisilia adalah sebuah pulau di laut tengan, letaknya berada di sebelah selatan
semenanjung Italia, dipisahkan oleh selat Messina . Sisilia yang pernah dikuasai
Islam dari tahun 881 M s/d 1091 M. Perkembangan sains dan teknologi serta
kehidupan intlektual di Sisilia tidak berbeda dengan gerakan intelektual di
Andalusia  dan dunia Islam saat itu pada umumnya Sebagaimana di Toledo
Andalusia, kota Palermo merupakan tempat yang penting bagi kegiatan
penterjemahan buku-buku ulama Islam ke dalam bahasa latin.
 DAFTAR PUSTAKA
-          Al- Usairy, Ahmad. Sejarah Islam Dari Nabi Adam Hingga Abad ke XX.

Jakarta : Akbar Media Eka Sarana, 2003


-          Hasan Asari. Menyingkap Zaman Keemasan Islam . Bandung : Mizan, 1994
-          Maryam, Siti, Sejarah Peradaban Islam : Dari Masa Klasik hingga Modern.

Yokyakarta: LESFI, 2004.


-          Nizar, Samsul. Sejarah Pendidikan Isla: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan

Era Rasulullah sampai Indonesia. Jakarta: Kencana , 2008.


-          Sou’yb, Yoesoef, Sejarah Daulat Abbasiyah. Jakarta: Bulan Bintang, 1977.
-          Sunanto, Musyrifah, Sejarah slam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Islam. Jakarta : Kencana, 2007


-          Zuhairini, Dra, Dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 2004
MAKALAH 2

MAKALA POLA PENDIDIKAN DI ANDALUSIA DAN SISILIA

A.LatarBelakang

     Andalusia  dahulu di maksud dengan nama Andalusia , sekarang termaksud dengan
nama spanyol ,suatu wilayah yang popular di masa kini ,kepopuleran di antaranya di
karenakan adanya satu club sepak bola ternama (Real Madrid) .kabar yang amat
menggelitik masyarakatnya lebih mengenal pemain sepakbola ketimbang pemimpin
Negara mereka bahkan dalam daftar kekayaan klub ternama di dunia ,Real Madrid
termaksuk rengking teratas dalam peringkat pendulangan harta kekayaan .
    Sisilia merupakan satu wilayah yang amat “licin “ dan ditakuti oleh negeri Pamansyam
(amerika serikat ),karena sisilia menggerayang masuk ke jantung pedagang Amerika
dalam jaringan obat bius dengan organisasi mafianya serta perdagangan ilegalnya
,membuat Negara adidaya ini membuhul rantai komunikasi terselubung ,membuat
Negara Adidaya ini kalangkabut dan bak rayap kepanasan dibuatnya .
    Tidak dapat dipungkiri bahwa Spayol dan sisilia ini pernah dikuasai oleh pemerintah
islam selama kurang lebih delapan abad lamanya . Era ini dapat dikelompokkan menjadi
enam periode ,yaitu :
1.    Periode I ( 711 – 755 M ) ,wali yang diangkat oleh khalifah Daulah Umayyah di 
Damaskus .
2.    Periode II (755 – 912M ) ,diperintah oleh amir (gubernur ) tetapi tidak tunduk
kepada Daulah Bani Abbasiyah di Baghdad .
3.     Periode III ( 912 -1013 M ) ,diperintah Abdurraman III yang bergelar Al- Nashir
,sampai munculnya Mulk at Thawaif .
4.    Periode IV (1013 -1086 M ) ,Spanyol terpecah menjadi tiga puluh Negara –negara
yang kecil yang di kuasai oleh raja –raja setempat .
5.    Periode V ( 1086 -1248 M) ,Dikuasai oleh dinasti Al- Murabitum dan Al- muwahidun (
Al- muwahidun akhirnya runtuf dengan kemenangan pihak keristen di las navas dan
tolosa ,dan mereka kembali ke Afrika utara .
6.    Periode VI ( 1248 – 1492 M) , islam hanya berkuasa di geranada di bawah daulah
bani ahmar ,namun kekuasaan islam ini berhasil pula di rebut oleh Ferdinand dan ratu
isabellah dari pihak keristen
Andalusia – Spanyol diduduki umat Islam pada zaman khalifah Al-Walid Rahimahullah
(705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus,
dimana Ummat Islam sebelumnya telah mengusasi Afrika Utara. Dalam proses
penaklukan Spanyol ini terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling
berjasa yaitu Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair Rahimahullahum
ajma’in.

B.RumusanMasalah
1.    Terlatak dimanakah Geografis Andalusia Dan Sisilia ?
2.    Pola Pendidikan dan tokoh –tokoh pendidikan di Andalusia
3.    Pola Pendidikan dan tokoh –tokoh pendidikan di Sisislia

PEMBAHASAN
1.GeografisAndalusiadansisilia
Al-Andalus  adalah nama dari bagian Semenanjung Iberia(Spanyol dan Portugal) yang
diperintah oleh orang Islam, atau orang Moor, dalam berbagai waktu antara tahun 711
dan 1492.Al-Andalus juga sering disebut Andalusia,namun penggunaan ini memiliki
keambiguan dengan wilayah administratif di Spanyolmodern Andalusia.Kondisi
Andalusia pra kedatangan Islam sungguh sangat memprihatinkan, terutamaketika masa
pemerintahan raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan besi.Kondisi ini
menyebabkan rakyat Andalusia menderita dan tertekan.
Mereka sangatmerindukan datangnya kekuatan ratu adil sebagai sebuah kekuatan yang
mampumengeluarkan mereka saat itu, kerinduan mereka akhirnya menemukan
momentumnyaketika kedatangan Islam di Andalusia.Ketika Dinasti Umayah dipegang
oleh Khalifah al- Walid bin Abdul Malik (al-Walid I )(naik takhta 86 H 1705 M ),  khalifah
menunjuk Musa bin Nusair sebagaigubernur di Afrika Utara Pada masa kepemimpinan
Musa bin Nusair, Afrika sebagian barat dapat di kuasai kecuali Sabtah (Ceuta ) yang pada
waktu itu berada di bawahkekuasaan Bizantium. Ketika inilah pasukan Islam mampu
menguasai bagian baratsampai yaituTharif Ibn Malik, Thariq bin Ziyad, Musa bin Nushair.
Perluasan bani umayyah keAndalusia diawali oleh rintisan Tharif ibn Malik yang berhasil
menguasai ujung palingselatan eropa, upaya ini kemudian dilanjutkan oleh Thariq bin
Ziyad yang berhasilmenguasai ibu kota Andalusia, Toledo. Kemudian ia juga menguasai
Archidona, Elfirodan Cordova. Bahkan raja Roderick (raja terakhir Vichigothic) berhasil ia
kalahkan padatahun 711 M .Keberhasilan Thariq dalam melumpuhkan penguasa di
Andalusia dalam sejarah Islamdicatat sebagai acuan resmi penaklukan Andalusia oleh
Islam.

   Antara laut tengah dan laut lonia terdapat salah pulau terbesar yang bernama sisilia,
pulau ini merupakan satu provinsi dari bizantium pada masa kekhalifahan umar bin
khattab(634-644 M), penduduknya mayoritas barbar. kalau dicermati dalam peta dunia
yang berskla 1 berbanding 1000.000.000 , pulau ini tidak diberi nama karena di anggap
kecil kurang lebih besar dari danau toba. Pada masa kekhalifahan umar, hubugan antara
khalifah dengan bizantium kurang harmonis, karena memang begitu tergores sejarah
pahit semenjak zaman rasulullah, hal ini lah yang menyebabkan meletusnya para mu’tah
  Negeri andalus (spanyol) sejak dari abad VIII Masehi  merupakan salah satu pondasi
yang kuat dari peradaban dan kebudayan islam, yang dimulai dengan mempelajari ilmu
agama dan sastra,kemudian meningkat menjadi ilmu ilmu akal.

2.    Pola pendidikan di Andalusia


1.1    Pola pendidikan islam di Andalusia (spanyol)
    Kuttab
sebagaimana yang ditulis dalam sejarah peradaban pendidika islam, dengan semakin
meluasnya wilayah kekuasaan islam, telah ikut memperkaya dan memotivasi umat
untuk mendirikan lembaga pendidikan seperti kuttab dan mesjid. begitu pula di
Andalusia terdapat banyak kuttab kuttab yang yang menyebar sampai ke pinggir kota.
Pada lembaga ini, para siswa mempelajari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan,
seperti fikih, bahasa dan sastra, musik, dan kesenian. Kuttab termasuk lembaga
pendidikan terendah yang sudah tertata dengan rapi di saat itu, sehingga kuttab kuttab
itu mempunyai banyak tenaga pendidik dan siswa siswanya. Pada lembaga ini siswa
siswanya mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan di antaranya adalah :

    Fikih
   Pemeluk islam Andalusia menganut mazhab Maliki ,maka para ulama memperkenalkan
materi – materi fikih dari mazhab Iman Malik .Tokoh – tokoh yang termasyhur disini di
antaranya tersebut nama Ziyad ibnu Abd . ar – Rahman dan

dilanjutkan oleh Ibn Yahya .Yahya sempat menjadi kadi pada masa Hisyam ibn Abd
Rahman ,dan masihbanyak nama –nama lain ,seperti Abu Bakar ibn al –Qutiyah ,Munzir
Ibn Said al- Baluthi ,dan ibn Hazm yang sangat popular di kala itu.
    Para siswa di kuttab-kuttab tersebut mendapatkan materi fiqh cukup lengkap dan
komprehensif dari ulama-ulama tersebut yang kompeten pada disiplin ilmunya.

    Bahasa dan Sastra


   Bahasa Arab menjadi bahasa resmi umat Islam di Spanyol ,bahasa ini dapat dipelajari
di kuttab ,bahkan kepada siswanya diwajibkan untuk selalu melakukan dialog degan
memakai bahasa resmi islam (bahasa Arab ) ,sehinggah bahasa ini menjadi cepat
populer dan menjadi bahasa keseharian. Di antara ahli bahasa tersebut yang termasyhur
ialah Ibnu Malik Pengarang kitab Alfiah, IbN Sayyid, Ibn Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali Al-
Isybili, Abu Al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan Al-Garnathi.

    Music dan seni


   Di Spanyol berkembang music – music yang bernuansa Arab yang merangsang
tumbuhnya nilai – nilai kepahlawanan .Banya tokoh music dan seni bermunculan ketika
itu ,di antaranya ,AL- Hasan ibn Nafi yang dijuluki Ziryab (789 – 857 ) . ia juga terkenal
sebagai pengubah lagu, ilmu yang dimilikinya itu diajarkan kepada anak-anaknya, baik
laki-laki maupun perempuan dan juga kepada para budak-budak sehingga kemasyhuran
tersebar luas.

1.2  pendidikan tinggi


   Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam di Spayol merupakan tonggak sejarah peradaban ,
kebudayaan dan pendidikan pada abad kedelapan dan akhir abad ketiga belas
.Universitas Cordova berdiri megah dan menjadi ikon Spanyol ,sehinggah Spanyol
termasyhur ke seluruh dunia .
    Universitas ini tegak bersanding dengan Masjid Abdulahman III ,yang pada akhirnya
berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal yang setara dengan
menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal yang setara dengan Universitas Al-
Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di Baghdad .perguruan tinggi ini
pergetahuan ,baik dari belahan Asia ,Eropa, Afrika ,dan belahan dunia lainnya .
    Banyak yang pantas dilirik pada daerah ini ,khususnya dalam bidang pendidikan .
pendidikan .perpustakaannya saat itu tiada tandingannya ,yang menampung kurang
lebih empat juta buku yang mencakup bergai disiplin ilmu .Buku – buku ini
dikonsumtifkan untuk seribu lebih mahasiswa yang sedang menuntut ilmu .
    Selain itu ,terdapat juga Universitas Sevilla , Malaga ,dan Granada ,pada perguruan
tinggi ini diajarkan ilmu kedokteran,astronomi,teologi,hokum islam,kimia,dan lain-lain.
Peda lembaga ini para pengajar yang cukup dikenal diantaranya, yaitu Ibnu Qyutaiba
yang dikenal sebagai ahli tata bahasa, Abu Ali Qali yang ahli dibidang biologi namun
secara garis besar pada perguruan tinggi di spanyol terdapat dua konsentrasi ilmu
pengetahuan yaitu:

    Filsafat
    Universitas Condova mampu menyaingi Baghdad, salah satu diantaranya, karena
mampu mengimport ilmu filsafat dari belahan timur dalam jumlah besar, sekalipun
Baghdad termasuk pusat ilmu pengetahuan islam sehingga beberapa waktu sesudahnya
melahirkan filosofi-filosofi besar dengan karya-karya emasnya.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat arab-spanyol adalah abu bakar Muhammad
ibn Al-syaigh yang lebih di kenal dengan ibn Bajjah. Tokoh ulama kedua adalah abu bakr
ibn thuafail, penduduk asli wadi asy, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan
wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M .
    Ibnu Bajjah adalh filosofi muslim yang pertama dan utama dalam sejarah filsafatan di
Andalusia. Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Al-Sha’ig
yang lebih terkenal dengan nama Ibnu Bajjah. Orang barat menyebut Avenpace ia
dilahirkan di Saragossh(Spanyol) pada akhir abad ke-5 Hijjriah/abad ke-11 Masehi.
    Pada akhir abad 12 Masehi muncul seorang pengikut Aris Toteles yang terbesar dalam
kalangan filsafat islam dia adalah Abu Al-Wahid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu
Muhammad Rusyd lahir di Cordova, Andalusia pada tahun 570 Hijjriyah/1126 Masehi,
yang terkanal dengan nama Ibnu Rusyd. Kepiawaiannya yang luar biasa dalam ilmu
hukum, sehingga dia dianggap menjadi ketua mahkamah agung di Cordova(Qadhi al-
Qudhad). Karya besarnya dalah Bidayah Al-Mujtahid.

    Sains
  Tercatat nama Abdas Ibn Farnas yang termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Dia 
adalah seorang pertama yang menemukan kacamata dari batu. Perkembangan sains
pada daerah ini diikuti pula oleh ilmu kedokteran,matematika,kimia,dan music serta
ilmu lainnya,bahkan ada ilmuwan wanita yang ahli kedokteran, yaitu Umm Al-Hasan
Binti Abi Jaff’ar.
1.3  Faktor Pendukung Pendidikan Islam di Spanyol
    Adanya dukungan dari penguasa, membuat pendidikan islam cepat sekali majunya,
karena penguasa sangat mencintai ilmu pengetahuan dan wawasan jauh kedepan.
    Adanya beberapa dan universitas di Spanyol yang sangat terkenal(Universitas
Cordova, Sevilla,Malaga,Geranada).
    Banyaknya para sarjana islam yang dating dari ujung timur dan ujung barat wilayah
islam dengan membawa berbagai buku dan berbagai gagasan. Ini menunjukkan bahwa,
meskipun umat islam berdiri dari beberapa kesatuan politik terdapat juga apa yang
disebut kesatuan budaya islam.
    Adanya persaingan antara Abbasiyah di Baghdad dan Ummaiyah di Spanyol dalam
bidangdalam ilmu pengetahuan dan peradaban. Kompetensi dalam bidang ilmu
pengetahuan dengan didirikannya Universitas Cordova yang menyaingi Universitas
Nizmiyah di Baghdad yang merupakan persaingan positif, tidak selalu dalam
peperangan.

1.4  Luluhnya Kedikdayaan Andalusia


    Konflik Agama
  Pada akhir kemajuan peradaban pendidikan islam di Andalusia, telah muncul
kepermukaan paham-paham dan perbedaan keyakinan. Kondisi yang tidak mendukung
bagi umat islam telah membuat “Berani” untuk umat kristiani menampakkkan dirinya
dipermukaan. Bahkan dengan terang-terangan telah pula berani menentang kebijakan
penguasa islam dikalangan itu.

    Ideologi Perpecahan


Istilah ‘ibad dan muwalladun  perendahan derajat kepada orang pribumi yang mukallaf
selalu dilakukan oleh orang-orang islam keturunan Arab, sehingga kelompok-kelompok
etnis non-Arab selalu menimbulkan kegaduhan dan sering menggrogoti serta merusak
perdamaian atas celaan dan pemisahan kasta tersebut.

    Kristia ekonomi


 Dalam situasi yang semakin sulit , umat Kristiani tidak lagi jujur membanyakan upetinya
kepada penguasa islam ,dengan bergabai dalih ,supaya upeh dan pajak tidak lagi
dikumpul kepada penguasa . sering terjadi perampokan yang di scenario oleh kelompok
Kristiani ,dan pada akhirnya .

    Peralihan kekuasaan


Granda yang merupakan pusat kekuasaan islam terakhir di Spanyol jatuh ke tangan
Ferdinand dan Isabella, sementara di kalangan Islam sendiri terjadi perpindahan
kekuasaan dengan system ahli waris .pola yang masih dipertahankan umat islam dalam
menggantikan tampuk kepemimpinan kadang jauh dari kelayakan .sebagaimana bukti
sejarah yang mengangkat seorang raja atas pertimbangan keturunan yang masih berusia
belasan tahun .

2    Pola Pendidikan dan tokoh –tokoh pendidikan di Sisilia


    kuttab
kuttab adalah lembaga pendidikan terendah yang banyak terdapat di sisilia .Tetang pola
pendidikan kuttab di sisilia ini , dikatakan oleh Abu Bakar Ibnul Arabi ,mereka
mempunyai cara yang baik dalam mengajar,yaitu itu bila telah kecerdasan pada seorang
anak , dikirim lah dia ke maktab .disana anak itu belajar menulis ,berhitung ,dan bahasa
arab .
    dengan bukti banyaknya kuttab –kuttab yang berkembang dan lembaga pendidikan
dapat di predisi bahwa , pantas dalam waktu yang singkat sisilia dapat mewujutkan
impian besarnya yang terbukti sampai sekarang dengan masi eksisnya Universitas
Palermo yang menjanjikan untuk kemajuan peradaban dunia .

    science and technology .


 kota Palermo merupakan bukti nyata dari kemajuan pendidikan islam di sisilia ,
dibuktikan dengan porsi pendidik dan kuttab yang sangat banyak jumlahnya , pada
daerah ini kemajuan kependidikan di spayol dan dunia islam pada umumnya . di sisilia
terdapat perguruan tinggi yang mereka samakannamanya dengan kotanya “Palermo “
.perguruan tinggi di sisilia ini ( Palermo dapat menjawab semua harapan perkembangan
ilmu pengetahuan, yaitu dengan adanya pusat kajian sains dan teknologi yang sangat”
wah”  dikala itu. Inipulalah yang menjadi cikal bakal muncul dan menjalarnya ilmu
pengetahuan di Benua Eropa terutama di Tailand dan di kota-kota lainnya. 

    Ulama-ulama yang melahirkan karya-karya terbesar diantaranya yaitu :


a.    Muhammad Ibn Khurasan dan Ismail Ibn Khalaf, dibidang ilmu Al-quran dan Qiraat.
b.    Abbu Abbas dan Abu Bakar Ibn Muhammad Al-Yamimi, dalam bidang hadist.
c.    Ibn al-Farra dan Musa Ibn Hasan , dalam bidang kedokteran.
d.    Ali Hamzah al-Bashri dalam bidang sastra
e.    Abu Sa’id Ibrahim dan Abu Bakar al-Shiqali, bidang fisika,kimia, dan matematika.
f.    Abu al-Abbas Ahmad Ibn al-Slam, dalam bidang kedokteran.

2.3 faktor mendukung kemajuan pendidikn islam di sisilia.


    . para penguasa muslim disisilia adalah orang pencinta ilmu dan berwawasan luas
.meraka bagi siswa-siswa berbakat untuk belajar di universitas terkemuka di dunia islam.
    mengaji para dosen, peneliti dan ilmuan.
    membebaskan para dosen, peneliti, ilmuan, dari wajib militer.
    migrasi para ilmuan, peneliti, dosen dan guru dari berbagai juru dunia islam ke
sisilia, karena tertarik dengan tunjangn memadai.

Dari beberapa factor penyebab majunya pendidikan islam di sisilia ,tidak terlepas dari
sosiokultural masyarakat ketika itu yang sangat haus dan mencintai ilmu pengetahuan
.di sisi lain ,belahan eropa waktu itu berada dalam kegelapan dan di ambang
keterbelakangan ,sehingga keadaan itu menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah
sisilia .karena kebodohan akan menghantarkan kita kepada keterbelakangan ,sehingga
keadaan itu menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah sisilia .karena kebodohan akan
menghantarkan kita kepada keterbelakangan .
    Sangat dapat dipahami bahwa kebijakan dan perhatian pemerintah sisilia untuk
kemajuan bidang pendidikan, telah pula berdampak besar bagi orang-orang yang hidup
dijaman sekarang. Semua itu tentu akan dapat dijadikan mutiara berharga bagi umat
yang mau menjadikan pelajaran, bagaimana kiat-kiat untuk memajukan pendidikan,, dan
peluang besar juga untuk di tiru oleh pemerintah sekarang ini.
2.4  Perang salib dan akibatnya terhadap pendidikan islam dan ilmuan muslim di sisilia
Philip k.hitti berpendapat bahwa perang salib terjadi tiga angkatan , segala Negara
Kristen mempersiapkan tentara yang lengkap persenjataannya untuk pergi berperang
merebut paletina. Dari sinilah bermula suatu penyerbuan barat Kristen ke dunia islam
yang berjalan selama 200 tahun lamanya dari mulai 1095-1293 M dengan delapan kali
penyerbuan .
    Dengan akal sehat Dapat dipahami bahwa, peperangan yang memakan waktu yang
begitu lama, mau tidak mau akan memporak porandakan segalanya keadaan seperti itu
meleburkan seluruh perjuangan yang sudah di tata dengan baik. kemananan tidak lagi
bisa dijjamin, penduduk saling mencurigai, pendidikan tidak lagi berjalan seperti yang
diharapkan. Ketidak dinamisan ini tinggal menunggu kehancuran.
Dari beberapa kisah sejarah dapat dipatok bahwa, tujuan perang salib itu tersirat
minimal ada tiga tujuan:
a.    umat Kristen ingin kembali menguasai kota yerussalem, Karen bani mengumumkan
       peraturan peraturan untuk pendatang yang berkunjung kesana.
b.    Adanya kesumat dan unsure agama yang terselubung yang sangat susah untuk
diterka, karena yerussalem adalah kota suci tiga umat beragama(islam,Kristen dan
hindu)
c.    membalaskan dendam timur barat dan factor ekonomi yang sangat potensial di
yerussalem.

PENUTUP
Dengan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa, yaitu:
islam berkuasa di spanyol dari tahun 711-492 M (781 tahun), sedangkan di sisilia dari
tahun 827-1194 M (371 tahun), sehingga membuat kedua wilayah tersebut menjadi
terkenal di dunia baik di bidang pendidikan dan peradaban. Pada kedua daerah ini di
selenggarakan pendidikan dengan sisitin kuttab yang mempelajari pengetahuan dasar
dan menengah (al-qur’an,fikih,bahasa,kesenian, dan lain lain dan pada perguruan tinggi
telah mengarah kepada disiplin ilmu khusus(agama, sains, dan teknologi)

DAFTAR PUSTAKA
1.    Prof.Dr.H.Abuddin Nata, M.A., Sejarah pendidikan islam, (Jakarta:RajaGrafindo
Persada,2004)

2.    Prof.Dr.H.Samsul Nizar, M.Ag, Sejarah Pendidikan Isla: Menelusuri Jejak Sejarah
Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia.( Jakarta: Kencana , 2008)
3.    Musyrifah sunanto, Sejarah pendidikan islam

4.     Ajid Thair, perkembangan peradaban dikawasan dunia islam,(jakarta: PT


rajagrafindo persada,2004)

5.    Drs . Samsul Munir Amir ,M.A ,Sejarah peradaban islam

MAKALAH 3

SEJARAH DAN POLA PENDIDIKAN ISLAM DI ANDALUSIA DAN SISILIA 


Berdasarkan literatur-lteratur yang membahas sejarah pendidikan dan
sejarah peradaban Islam secara garis besarnya pendidikan Islam di Andalusia
terbagi dua bagian yaitu 

:
1.    Kuttab
Pada lembaga pendidikan kuttab ini para siswa mempelajari beberapa
bidang studi dan pelajaran-pelajaran yang meliputi bahasa dan sastra, serta musik
dan kesenian.
Umat muslim Andalusia telah menoreh catatan sejarah yang
mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak perestasi yang mereka peroleh
khususnya perkembangan pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-lembaga
pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa yang menjadi pendorong
utama bagi kegiatan pendidikan. Di Andalusia menyebar lembaga pendidikan
yang dinamakan Kuttab selain Masjid. Kuttab termasuk lembaga pendidikan
terendah yang sudah tertata dengan rapi dan para siswa mempelajari berabagai
macam disiplin Ilmu Pengetahuan diantaranya :
1.    Fikhi.
Oleh karena umat Islam di Andalusia penganut Mazhab Maliki, maka para
siswa mendapatkan materi –materi pelajaran fikhi dari Imam Mazhab Maliki.
Yang memperkenalkan mazhab ini adalah Ziyad ibn Abd. Al-Rahman,
perkembangan selanjutnya dilakukan seorang qadhi pada masa Hisyam ibn abd.
Al-Rahman yaitu Ibnu Yahya. Dan masih banyak ahli-ahli fikhi lainnya
diantaranya Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan ibn
Hazam. Yang sangat populer saat itu.
2.    Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam
di Andalusia, hal ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam, bahkan
penduduk asli menomorduakan bahasa asli mereka, para siswa diwajibkan
berdialog dengan melalui bahasa arab, sehingga bahasa ini cepat populer dan
menjadi bahasa keseharian. Mereka yang ahli dan mahir bahasa Arab baik
keterampilan berbicara maupun tata bahasa adalah Ibn Sayyidih, Ibn Malik yang
mengarang Al-fiyah, Ibn Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan
Ibn Usfur dan Abu Hayyan al- Gharnathi. Seiring kemajuan di bidang bahasa ,
muncul banyak karya sastra seperti Al-Íqd al-Farid karya Ibn Abd. Rabbih, al-
Dzakhirah fi Mahasin ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid buah karya
al-Fath ibn Khaqan dan banyak lagi yang lain.
3.    Seni Musik Dan Seni Suara
Dalam bidang musik dan suara, Islam di Andalusia mencapai
kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Ia selalu
tampil mempertunjukan kebolehannya. Kepawaiannya bermusik dan seni
membuat ia menjadi orang termasyhur dikala itu, ilmu yang dimilikinya diajarkan
kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan juga kepada para
budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.

2.         Pendidikan Tinggi
Masyarakat arab yang berada di Spanyol merupakan pelopor peradaban
dan kebudayaan juga pendidikan, antara pertengahan abad kedelapan sampai
dengan akhir abad ke tiga belas. Melalui usaha yang mereka lakukan, ilmu
pengetahuan kuno dan ilmu pengetahuan Islam dapat ditransmisikan ke Eropa.
Bani Umayah yang berada di bawah kekuasaan Al-Hakam menyelenggarakan
pengajaran dan telah memberikan banyak sekali penghargaan kepada para sarjana.
Sebagaimana halnya siswa belajar pendidikan pada tingkat rendah
(Kuttab) juga mempunyai kesempatan seluas-luasnya melanjutkan pendidikan
pada tingkat tinggi yaitu Universitas Cordova yang berdiri megah di Andalusia.
Unversitas Cordova berdiri tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III
yang akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal
yang setara dengan Universitas  Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di
Bagdad. Unversitas Cordova memiliki perpustakaan yang menampung sekitar
empat juta buku dan meliputi buku astronomi, matematika, kedokteran,teologi dan
hukum, jumlah muridnya mencapai seribu orang. Selain itu terdapat Universitas 
Sevilla, Malaga dan Granada. Para mahasiswa diajarkan tiologi, hukum Islam,
kedokteran, kima, filsafat dan astronomi.
1.    Filsafat
Puncak pencapaianintelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran
filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Andalusia merupakan mata rantai yang
menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat.
Perhatian dan minat pada masa Islam Andalusia baik terhadap filsafat pada
khususnya maupun terdapat  Ilmu pengetahuan pada umumnya telah mulai
dikembangkan pada abad ke-9 M. Selama pemerintahan bani Umayyah yang ke-5,
Muhammad ibn Abd. Rahman (832-886 M), sehingga tercatat pada abad ke-12 M
Islam di Andalusia mempunyai peran sebagai jembatan penyeberangan yang
dilalui ilmu pengeahuan Yunani –Arab ke Eropa.
Selain itu, muslim Andalusia juga turut andil besar dalam mendamaikan
antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad
kegelapan Eropa. Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah
filosofis di impor dari Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan
pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan
intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta membidani lahirnya folosof-
filosof besar sesudahnya, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-
universitasnya mampu menyaingi Bagdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan
di dunia Islam.
Apa yang dilakukan oleh pemimpin Dinasti Umayyah di Andalusia ini
merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa
sesudahnya. Tokoh utama dalam sejarah filsafat Arab Spanyol adalah Abu Bakar
Muhammad ibnu al-Sayigh yang lebih dikenal dengan ibnu Bajjah, dilahirkan di
Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan Granad, meninggal kare na keracunan di Fez
tahun 1138 M dalam usia yang masih muda. Seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina di
Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Ibnu Bajjah
banyak menulis tafsir mengenai filsafat Aristoteles. Bukunya yang terkenal adalah
Tadbir al- Mutawwahid yang berisi tentang kritik terhadap filsafat al-Gazali yang
mengatakan bahwa kebenaran itu dicapai melalui jalan sufi. Tokoh yang lainnya
terdapat nama Abu Bakr ibnu Thufil, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil
sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M, ia banyak
menulis masalah kedokteran, astronomi dan filasafat. Karya folsafatnya  yang
tekenal  adalah Hay ibn Yaqzhan.
Pada akhir abad ke-12 M muncul seorang pengikut Aristoteles yang
terbesar dalam kalangan filsafat Islam, dia adalah Abu al-Walid Muhammad ibnu
Ahmad ibnu Muhammad Ruyd dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510
H/1126 M. Beliau terkenal dengan nama singkat Ibn Rusyd, ia ahli dalam ilmu
hukum sehingga diangkat menjadi ketua Mahkamah Agung di Cordova.
Meskipun Ibnu Rusyd banyak memusatkan perhatiannya pada filsafat
Aristoteles, ia juga menulis beberapa buku. Dalam bidang kedokteran misalnya
menulis buku yang berjudul Al-Kulliat, selanjutnya bidang filsafat bukunya
berjudul Tahaful al-Tahaful dan filsafat al Naql dan dalam bidang ilmu terdapat
Karya besarnya yang termasyhur berjudul Bidayah  al- Mujtahid.
2.    Sains
Perkembangan sains di Andalusia sangat pesat yang ditandai dengan
munculnya berbagai macam bidang ilmu pengetahuan diantaranya ilmu
kedokteran, matematika, kimia, musik, astronomi dan lain-lainya. Adapun tokoh
termasyhur  pada saat itu adalah Abbas ibn Farnas dalam ilmu kimia dan
astronomi, ia orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu.
MAKALAH 4

PENDIDIKAN ISLAM DI ANDALUSIA DAN SISILIA

Oleh: MISRA

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai suatu kegiatan
pendidikan yang bersumber dari dogma ajaran Islam dengan nilai-nilai universal yang
terkandung di dalamnya yang senantiasa mempertimbangkan pengembangan fitrah
manusia atau potensi-potensi yang dimiliki manusia selaku makhluk[1].  sehingga usaha
mempelajari Pendidikan Islam tidak dapat mengabaikan akar sejarah Pendidikan Islam
yang merupakan bagian integral dari sejarah Islam itu sendiri.

Disebutkan pendidikan Islam bersumber dari ajaran Islam menggambarkan bahwa


pendidikan Islam memiliki perbedaan yang sangat esensial dan pokok dengan model
pendidikan lain yang cenderung bersifat pragmatis-sekularistik yang hanya terbatas
pada sumber dan penyebaran nilai-nilai kemanusian secara universal tanpa pernah
mengaitkannya sama sekali dengan nilai-nilai ketuhanan. Atau yang lazim dikenal
dengan istilah Ilmu Pengetahuan tanpa Tuhan.

Kegiatan keilmuan yang sebagian besarnya mendapat stimulan dari kontak langsung
dunia Eropa dengan dunia Islam ternyata melicinkan jalan bagi kebangkitan kembali
(renaissance) bangsa Eropa, dan sekaligus mengantarkan Eropa barat secara khusus dan
dunia secara umum kepada sejarah umat manusia yang sama sekali baru, yaitu abad
modern.

Dalam sejarah peradaban Islam, Andalusia dan Sisilia merupakan dua negara yang
ditaklukkan oleh pemerintahan Islam dibawah kepemimpinan Bani Umayyah  dengan
melalui kekuatan angkatan perang. Spanyol lebih banyak dikenal dengan nama
Andalusia yang diambil dari sebutan tanah semananjung Iberia, julukan Andalusia
berasal dari kata Vandalusia yang artinya negeri bangsa Vandal, karena bagian selatan
semananjung ini pernah dikuasai oleh bangsa Vandal sebelum mereka dikalahkan oleh
bangsa Ghotia Barat pada abad V. Daerah ini diuasi oleh Islam setelah penguasa Bani
Umayyah merebut tanah semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah
Al-Wlid ibn Abdul Malik.[2]

Pada saat itu Andalusia dan Sisilia adalah dua kerajaan yang dikuasai oleh Islam telah
mengukir perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga keduanya menjadi gudang ilmu
pengetahuan di belahan Eropa. Keberhasilan Islam menguasai Andalusia tujuh setengah
abad lamanya (711-1492 M)  dan Sisilia empat abad lamanya (827-1194 M) dapat
mengubah wajah pendidikan Islam ketika itu dengan baik dan sistimatis.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi pokok pembahasan adalah bagaimana
Perkembangan Pendidikan Islam Di Andalusia dan Sisilia ? agar pembahasan ini lebih
terarah, maka yang menjadi fokus pembahasan pada makalah ini adalah :

Bagaiman lintas Sejarah Masuknya Islam di Andalusia?

Bagaimana Pola Pendidikan Islam di Andalusia?

Bagaiman lintas Sejarah Masuknya Islam di Sisilia ?

Bagaimana Pola Sistem Pendidikan Islam di Sisilia ?

PEMBAHASAN

A. Lintas Sejarah Masuknya Islam Di Andalusia

Al-Andalus (Arab: ‫دلس‬TT‫األن‬al-andalus) adalah nama dari bagian Semenanjung Iberia


(Spanyol dan Portugal) yang diperintah oleh orang Islam, atau orang Moor, dalam
berbagai waktu antara tahun 711 dan 1492.Al-Andalus juga sering disebut Andalusia,
namun penggunaan ini memiliki keambiguan dengan wilayah administratif di Spanyol
modern Andalusia.[3]

Kondisi Andalusia pra kedatangan Islam sungguh sangat memprihatinkan, terutama


ketika masa pemerintahan raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan
besi. Kondisi ini menyebabkan rakyat Andalusia menderita dan tertekan. Mereka sangat
merindukan datangnya kekuatan ratu adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu
mengeluarkan mereka saat itu, kerinduan mereka akhirnya menemukan momentumnya
ketika kedatangan Islam di Andalusia.

Ketika Dinasti Umayah dipegang oleh Khalifah al- Walid bin Abdul Malik (al-Walid I )
(naik takhta 86 H 1705 M ), khalifah keenam. la menunjuk Musa bin Nusair sebagai
gubernur di Afrika Utara Pada masa kepemimpinan Musa bin Nusair, Afrika sebagian
barat dapat di kuasai kecuali Sabtah (Ceuta ) yang pada waktu itu berada di bawah
kekuasaan Bizantium. Ketika inilah pasukan Islam mampu menguasai bagian barat
sampai Andalusia.[4]

Penaklukan Islam di Andalusia  tidak terlepas dari kepiawaian tiga heroic Islam, yaitu
Tharif Ibn Malik, Thariq bin Ziyad, Musa bin Nushair. Perluasan bani umayyah ke
Andalusia  diawali oleh rintisan Tharif ibn Malik yang berhasil menguasai ujung paling
selatan eropa, upaya ini kemudian dilanjutkan oleh Thariq bin Ziyad yang berhasil
menguasai ibu kota Andalusia, Toledo. Kemudian ia juga menguasai Archidona, Elfiro
dan Cordova. Bahkan raja Roderick (raja terakhir Vichigothic) berhasil ia kalahkan pada
tahun 711 M[5].
Keberhasilan Thariq dalam melumpuhkan penguasa di Andalusia dalam sejarah Islam
dicatat sebagai acuan resmi penaklukan Andalusia oleh Islam. Kemudian ekspansi ini
dilanjutkan pada waktu yang sama oleh Musa bin Nushair yang akhirnya mampu
menguasai Andalusia bagian barat yang belum dilalui oleh Thariq, tanpa memperoleh
perlawanan yang berarti. Keberhasilan ekspansi ini akhirnya bermuara dengan
dikuasainya seluruh wilayah Andalusia ke tangan Islam. Pada saat itu kekhalifahan
dinasti umayyah pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik hanya menjadikan
daerah Andalusia sebagai sebuah keamiran saja. Ia menunjuk Musa bin Nushair sebagai
amir di sana yang berkedudukan di Afrika Utara. Ketika dinasti umayyah di damaskus
runtuh, perkembangan Andalusia kemudian dipegang oleh seorang pangeran umayyah
Abdurrahman Ibn Mu’awiyah ibn Hisyam yang berhasil lolos dari buruan bani abbas.
Tokoh inilah yang kemudian berhasil mendirikan kembali daulah bani umayyah di
Andalusia[6].

Islam masuk ke Spanyol (Cordova) pada tahun 93 H (711 M) dibawah pimpinan Tariq bin
Ziayad yang memimpin angkatan perang Islam untuk membuka Andalusia dengan
membawa 7000 orang pasukan. Dengan kekuatan tambahan, Thariq yang mengepalai
12.000 pasukan, pada 19 Juli 711  berhadapan dengan pasukan Raja  Roderick di mulut
Sungai Barbate dipesisir laguna janda[7] dan berhasil mengalahkan tentara Gotik yang
merupakan kemenangan penting untuk memudahkan pasukan muslim melintasi dan
penaklukan kota-kota Spanyol lainnya tanpa mengalami perlawanan berarti.

B. Pola Pendidikan Islam di Andalusia.

Berdasarkan literatur-lteratur yang membahas sejarah pendidikan dan sejarah


peradaban Islam secara garis besarnya pendidikan Islam di Andalusia terbagi dua bagian
yaitu :

1. Kuttab

Sejak Islam pertama kali menginjakkan kakinya di Andalusia hingga jatuhnya kerajaan
Islam terakhir dan sekitar tujuh setengah abad lamanya, Islam memainkan peranan yang
besar, baik dalam bidang Intelektual (filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian, bahasa
dan sastra) juga kemegahan bangunan fisik (Cordova dan Granada)[8].

Umat muslim Andalusia telah menoreh catatan sejarah yang mengagumkan dalam
bidang intelektual, banyak perestasi yang mereka peroleh khususnya perkembangan
pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat tergantung
pada penguasa yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan pendidikan. Di Andalusia
menyebar lembaga pendidikan yang dinamakan Kuttab selain Masjid. Kuttab termasuk
lembaga pendidikan terendah yang sudah tertata dengan rapi dan para siswa
mempelajari berabagai macam disiplin Ilmu Pengetahuan diantaranya :

Fikhi.

Oleh karena umat Islam di Andalusia penganut Mazhab Maliki, maka para siswa
mendapatkan materi –materi pelajaran fikhi dari Imam Mazhab Maliki. Yang
memperkenalkan mazhab ini adalah Ziyad ibn Abd. Al-Rahman, perkembangan
selanjutnya dilakukan seorang qadhi pada masa Hisyam ibn abd. Al-Rahman yaitu Ibnu
Yahya. Dan masih banyak ahli-ahli fikhi lainnya diantaranya Abu Bakr ibn al-Quthiyah,
Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan ibn Hazam.[9] Yang sangat populer saat itu.

Bahasa dan Arab

Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Andalusia,
hal ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam, bahkan penduduk asli
menomorduakan bahasa asli mereka, para siswa diwajibkan berdialog dengan melalui
bahasa arab, sehingga bahasa ini cepat populer dan menjadi bahasa keseharian. Mereka
yang ahli dan mahir bahasa Arab baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa
adalah Ibn Sayyidih, Ibn Malik yang mengarang Al-fiyah, Ib Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-
Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur dan Abu Hayyan al- Gharnathi. Seiring kemajuan di bidang
bahasa , muncul banyak karya sastra seperti Al-Íqd al-Farid karya Ibn Abd. Rabbih, al-
Dzakhirah fi Mahasin ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid buah karya al-Fath
ibn Khaqan[10] dan banyak lagi yang lain.

Seni Musik Dan Seni Suara

Dalam bidang musik dan suara, Islam di Andalusia mencapai kecemerlangan dengan
tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Ia selalu tampil mempertunjukan
kebolehannya. Kepawaiannya bermusik dan seni membuat ia menjadi orang termasyhur
dikala itu, ilmu yang dimilikinya diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun
perempuan dan juga kepada para budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.[11]

2 Pendidikan Tinggi

Di kawasan Andalusia yang pernah menjadi pusat pemerintahan Islam, juga banyak
dibangun banyak perguruan tinggi terkenal seperti Universitas Cordoba, Sevilla, Malaga,
Granada dan yang lainnya. Orang-orang Eropa yang pertama kali belajar sains dan ilmu
pengetahuan banyak tertarik untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di Andalusia.
Sehingga, lahirlah kemudian murid-murid yang menjadi para pemikir dan filosof terkenal
Eropa. Sejak itu, dimulailah zaman Renaissance-nya Eropa. Perguruan Tinggi Oxford dan
Cambridge di Inggris merupakan tiruan dari lembaga pendidikan di daerah Andalusia
yang menggabungkan pendidikan, pusat riset, dan perpustakaan.[12]

Sebagaimana halnya siswa belajar pendidikan pada tingkat rendah (Kuttab) juga
mempunyai kesempatan seluas-luasnya melanjutkan pendidikan pada tingkat tinggi
yaitu Universitas Cordova yang berdiri megah di Andalusia. Unversitas Cordova berdiri
tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III[13] yang akhirnya berkembang
menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal yang setara dengan Uniersitas  Al-
Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di Bagdad[14]. Unversitas Cordova memiliki
perpustakaan yang menampung sekitar empat juta buku dan meliputi buku astronomi,
matematika, kedokteran,teologi dan hukum, jumlah muridnya mencapai seribu orang.
Selain itu terdapat Universitas  Sevilla, Malaga dan Granada[15]. Para mahasiswa
diajarkan tiologi, hukum Islam, kedokteran, kima, filsafat dan astronomi.

Filsafat
Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam
bidang ini, Muslim Andalusia merupakan mata rantai yang menghubungkan antara
filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Perhatian dan minat pada masa
Islam Andalusia baik terhadap filsafat pada khususnya maupun terdapat  Ilmu
pengetahuan pada umumnya telah mulai dikembangkan pada abad ke-9 M. Selama
pemerintahan bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd. Rahman (832-886 M)[16],
sehingga tercatat pada abad ke-12 M Islam di Andalusia mempunyai peran sebagai
jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengeahuan Yunani –Arab ke Eropa.

Selain itu, muslim Andalusia juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama
dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa.
Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di impor dari
Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan al-
Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada akhirnya
turut serta membidani lahirnya folosof-filosof besar sesudahnya, sehingga Cordova
dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Bagdad sebagai
pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam.

Apa ynag dilakukan oleh pemimpin Dinasti Umayyah di Andalusia ini merupakan
persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya. Tokoh utama
dalam sejarah filsafat Arab Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad ibnu al-Sayigh yang
lebih dikenal dengan. ibnu Bajjah, dilahirkan di Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan
Granad, meninggal kare na keracunan di Fez tahun 1138 M dalam usia yang masih
muda. Seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat
etis dan eskatologis. Ibnu Bajjah banyak menulis tafsir mengenai filsafat Aristoteles.
Bukunya yang terkenal adalah Tadbir al- Mutawwahid yang berisi tentang kritik terhadap
filsafat al-Gazali yang mengatakan bahwa kebenaran itu dicapai melalui jalan sufi[17].
Tokoh yang lainnya terdapat nama Abu Bakr ibnu Thufil, penduduk asli Wadi Asy,
sebuah dusun kecil sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1185
M, ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filasafat. Karya folsafatnya 
yang tekenal  adalah Hay ibn Yaqzhan.

Pada akhir abad ke-12 M muncul seorang pengikut Aristoteles yang terbesar dalam
kalangan filsafat Islam, dia adalah Abu al-Walid Muhammad ibnu Ahmad ibnu
Muhammad Ruyd dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510 H/1126 M,[18]. Beliau
terkenal dengan nama singkat Ibn Rusyd, ia ahli dalam ilmu hukum sehingga diangkat
menjadi ketua Mahkamah Agung di Cordova.

Meskipun Ibnu Rusyd banyak memusatkan perhatiannya pada filsafat Aristoteles, ia juga
menulis beberapa buku. Dalam bidang kedokteran misalnya menulis buku yang berjudul
Al-Kulliat, selanjutnya bidang filsafat bukunya berjudul Tahaful al-Tahaful dan filsafat al
Naql dan dalam bidang ilmu terdapat Karya besarnya yang termasyhur berjudul Bidayah 
al- Mujtahid[19].

Sains
Membicarakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Andalusia, tak bisa
lepas dari kerja besar pembangunan peradaban yang dilakukan para pembawa risalah
Islam ke kawasan Eropa itu. Tak bisa juga dipisahkan dari kajian etika serta syari’at Islam
yang didakwahkan para da’i. Itulah yang mendorong semangat para ilmuwan Muslim
Andalusia: Pengetahuan itu satu karena dunia juga satu, dunia satu karena Allah juga
satu. Prinsip “tauhid” semacam ini yang menjadi koridor berpikir para ilmuwan muslim
dalam mengembangkan sains dan teknologi.[20]

Perkembangan sains di Andalusia sangat pesat yang ditandai dengan munculnya


berbagai macam bidang ilmu pengetahuan diantaranya ilmu kedokteran, matematika,
kimia, musik, astronomi dan lain-lainya. Adapun tokoh termasyhur  pada saat itu adalah
Abbas ibn Farnas dalam ilmu kimia dan astronomi, ia orang pertama yang menemukan
pembuatan kaca dari batu[21].

Dalam bidang astronomi, terkenal nama- nama az- Zarqali (1.1029). Di toledo Abdul
Qasim Maslama bin Ahmad al- Farabi al- Habib al- Majriti (w.1007) di Cordoba yang
merupakan terkemuka muslim Andalusia angkatan pertama. Selain itu, muncul Jabir bin
Aflah Abu Muhammad (w.1204), di Sevilla yang menulis kitab al- Hai’a , yang membuat
angka -angka trigomometrik yang masih di gunakan sampai sekarang, dan Nuruddin Abu
Ishaq al- Bitruji (w. 1204 ). yang menulis kitab Al- Hai’a[22]. Karya- karya para Astronom
muslim ini telah banyak menyumbangkan istilah yang berasal dari bahasa Arab ke dalam
pembendaharaan ilmu Astronomi dan matematika.

C. Lintas Sejarah Masuknya Islam di Sisilia

Sisilia adalah sebuah pulau di laut tengan, letaknya berada di sebelah selatan
semenanjung Italia, dipisahkan oleh selat Messina. Pulau ini bentuknya menyerupai
segitiga dengan luas 25.708 km persegi. Sebelah utara terdapat teluk Palermo dan
sebelah timur terdapat teluk Catania. Pulau ini di sebelah barat dan selatannya adalah
kawasan laut Mediterranian, sebelah utara berbatasan dengan laut Tyrrhenian dan
sebelah timurnya berbatasan dengan laut Ionian[23]. Pulau sisilia bergunung gunung
dan sangat indah, iklimnya yang baik, tanahnya subur, dan penuh dengan kekayaan
alamnya. Pulau ini di bagi menjadi tiga bagian : Val di Mazara di sebelah barat, Val di
Noto di sebelah tenggara dan Val Demone di bagian timur laut . Islam hanya menjadi
agama resmi di Val di Mazara sedangkan di bagian yang lainnya mayoritas beragama
kristen[24].

Sementara itu penaklukan umat Islam atas kepulauan Sisilia (bahasa Arab, Siqilliyah)
merupakan buih terakhir dari gelombang serbuan  yang dibawa bangsa Arab ke Afrika
Utara dan Andalusia. Karena masuknya Islam di Sisilia sangat terkait dengan masuknya
Islam di Andalusia, bahkan disinyalir apa yang dicapai oleh dunia Eropa diabad modern
sekarang ini tidak lain adalah warisan umat Islam di Andalusia dan Sisilia[25]. Sisilia
adalah sebuah pulau subur di Italia Selatan pernah dikuasai oleh bangsa Yunani,
Romawi, Byzantium, Arab dan akhirnya jatuh ke dalam kerajaan Kristen Normandia serta
kini menjadi bagian dari Italia.[26]
Usaha untuk menjadi wilayah penguasaan Islam atas pulau ini dimulai sejak Khalifah
Usman bin Affan dengan mengirim gubernur Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 652
M, dan pada waktu Muawiyah menjadi Khalifah juga menyerang pulau Sisilia pada tahun
667 M[27], kemudian disempurnakan tahun 827 M, oleh amir Bani Aghlabi yang
bernama Ziyadatullah bin Ibrahim (817-838 M) menyampaikan undangan salah seorang
tokoh sisilia yang bernama Ephemius ke pemerintahan pusat di Bagdad d bawah khalifah
Al-Ma’mun[28]. Dan akhirnya amir Ziyadatullah bin Ibrahim berangkat bersama
pasukannya menuju Sisilia dengan kekuatan yang sangat besar umlahnya berhasil
menduduki Sisilia. Pulau ini selama 189 tahun merupakan satu propinsi daulah bani
Aghlabi dengan ibu Kotanya Palermo[29].

Ketika Islam datang penguasa Sisilia melawan dengan gigih dan pantang menyerah,
berbeda ketika Islam datang ke Andalusia, tidak sulit ditaklukkan dan memilih damai.
Seluruh Sisilia dikuasai oleh kaum muslimin di bawah pimpinan Bani Aghlab dan sejak itu
berdiri dinasti Bani Aghlabiyah  selama 6 tahun ( 903 – 909 M ) dan Palermo sebagai ibu
kota . kemudian dinasti Fathimiyah selama setengah abad ( 909 – 965 M ) , dinasti
Kalbiyah selama 80 tahun ( 965 – 1044 M ) dan dinasti Normandia. Dinasti Aghlabiyah
mampu memperluas kekuasaan sampai ke Benua Eropa dengan silih berganti tentara
Islam berlabuh di pantai selatan Italia di Laut tengah, sampai Italia, Prancis, Sardinia,
Malta dan Sisilia.

D. Pola Pendidikan Islam di Sisilia

Seperti halnya di Andalusia pola pendidikan Islam di Sisilia juga terbagi dua tingkatan
yaitu :

1. Kuttab

Kuttab adalah lembaga pendidikan tingkat rendah yang banyak terdapat di Sisilia. Oleh
Abu Bakar ibnu Arabi dikatakan bahwa pola pendidikan Islam di kuttab adalah anak
belajar menulis, berhitung dan bahasa Arab[30]. Di Kota Palermo terdapat 300 orang
guru kuttab, dengan banyaknya kuttab-kuttab yang berkembang di Sisilia dapat
mewujudkan impiannya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi peradaban Islam dan
ilmu pengetahuan pada saat itu. Dan terbukti Sisilia sebagai negara Islam independen
dengan ibukotanya Palermo yang diperintah oleh dinasti Aglabiyah pada masa dinasti
Abbasiyah ini sangat membantu dalam kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam
karena penguasa di negara tesebut melindungi ilmu pengetahuan.

2. Pendidikan Tinggi

Jatuhnya Sisilia ke tangan umat Islam, justru menjadi berkah bagi Eropa, ketika Eropa
sedang berada di abad pertengahan yang oleh mereka sendiri disebut dengan era
kegelapan, peradaban Islam sedang berada di puncak masa keemasannya. Ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat dan pembangunan disaksikan di mana-mana.
Sisilia juga kebagian. Melalui negeri ini, ilmu pengetahuan dan sains mengalir dari dunia
Islam ke Eropa. Transfer ilmu pengetahuan Islam ke Eropa ini mulai dilakukan oleh
Frederick II (1194 M – 1250 M) yang berkuasa di Sicilia. Frederick yang beragama Kristen
sangat terpengaruh oleh ajaran dan kebudayaan Islam. Ketika berkuasa, raja ini
mendirikan University of Naples pada tahun 1224 M, yang merupakan Universitas
Pertama di Eropa dengan menggunakan sistem pendidikan yang dikembangkan
perguruan tinggi Islam[31].

Sililia merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam yang
ditandai bermunculnya ilmuawan Islam. Hal ini melihat latar belakang sang penakluk
sisilia, Asad bin Fhurat yang merupakan ulama besar[32], sehingga pada masa  itu
banyak didirikan perguruan tinggi dan masjid. Salah satu perguruan tinggi yang 
didirikan  adalah Universitas Kedokteran di Palermo yang menandingi Universitas
Cordova.

Perkembangan sains dan teknologi serta kehidupan intlektual di Sisilia tidak berbeda
dengan gerakan intelektual di Andalusia  dan dunia Islam saat itu pada umumnya.  Ada
dua jalur utama penyebaran sains dan teknologi  dari dunia Islam ke Eropa
yaitu pertama, melalui jalan Cordova di Andalusia. Melalui Universitas Cordova banyak
mahasiswa Kristen terutama dari prancis melakukan alih sains dan teknologi ke negeri
mereka yang pada waktu itu terbelakangan. Kedua melalui jalur Palermo pusat
peradaban Islam di Sisilia terjadi transformasi sains dan teknologi ke Italia secara besar-
besaran. Banyak ilmuan Muslim dibayar mahal untuk mengajar di Universitas ini dan
merupakan bahasa pengantar pertama kali digunakan adalah bahasa Arab.[33]

Dunia Islam bahkan dikalangan non Muslim telah mengakui kehebatan seorang
panglima perang dalam strategi militer yang berasal dari sisilia yaitu Jawhar al-Siqli.
Dalam bidang bahasa dan nahwu, ilmu-ilmu al-Qurán dan Hadits dikenal nama
Muhammad bin Khurasan ia wafat di Sisilia pada tahun 996 M, juga Ismail bin Khalaf,
pengarang Kitab al-Uyun fi al-Qiraát, kitab ini masih terhimpun di sebuah perpustakaan
di Berlin dan Istambul, ia wafat 1063 M, sedangkan ahli hadist tekenal adalah Abu al-
Abbas, abu Bakar Muhammad bin Ibrahim al-Tamimi, ia juga murid al-Junaidi dalam
tasawuf. Tokoh lain dalam bidang hadis adalah ibnu al-Farrah dan Musa bin Hasan.
Dalam Ilmu Kalam tekenal nama abu al-Haqq bin Muhammad ibnu Zaffar dan Mazari,
dalam bidang sastra terkenal nama Ali Hamzah al-Bashri, pengarang al-Mutanabbi
sastrawan arab klasik.[34]

III. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa :

Masuknya Islam  di Andalusia dari tahun 711-1492 M (781 tahun) dan di Sisilia dari
tahun 827-1194 M (367 tahun) tidak terlepas dari perluasan wilayah yang dicanangkan
oleh khalifah daulah umayyah dengan melalui jalur Afrika Utara yang membuat kedua
wilayah itu terkenal di dunia baik dibidang pendidikan maupun dibidang peradaban.

Baik di Andalusia maupun di Sisilia pola pendidikan Islam yang diselenggarakan pada
dasarnya terdiri dua tingkatan yaitu di Kuttab yang mempelajari pengetahuan dasar dan
menengah misalnya Al-Qurán, fikih, bahasa Arab dan  kesenian sementara di Perguruan
Tinggi mengarah pada disiplin ilmu khusus misalnya agama, sains dan teknologi.
Di Andalusia inilah lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai berbagai ilmu
pengetahuan, seperti Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab,
Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu Alam, Astronomi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan
segala kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan, kebudayaan serta aspek-aspek ke-
islaman, Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan Ilmu
Pengetahuan yang tiada tandingannya setelah Konstantinopel dan Bagdad. Maka tak
heran waktu itu pula bangsa-bangsa Eropa lainnya mulai berdatangan ke negeri
Andalusia ini untuk mempelajari berbagai Ilmu pengetahuan dari orang-orang Muslim
Spanyol, dengan mempelejari buku-buku buah karya cendekiawan Andalusia baik secara
sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan.

Sisilia yang pernah dikuasai Islam dari tahun 881 M s/d 1091 M. Sebagaimana di Toledo
Andalusia, kota Palermo merupakan tempat yang penting bagi kegiatan penterjemahan
buku-buku ulama Islam ke dalam bahasa latin.

Daftar Pustaka

Ali, K, A Studi of Islamic Histry, diterjemahkan oleh Ghufron A. Mas’adi dengan


judul : Sejarah Islam, Tarikh Pramodern, Ed.I, Cet. II, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1997.

Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam, Bandung: Mizan, 1994 M.

Hitti, Philip K, History of the Arab, (terbitan Palgrave Macmillan, edisi revisi ke-10, New
York, 2002.

http://pdfsearchengine.com/htmljurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/01-nasruddin-
1-9.html.

Http://Shofiullah. Blogspot.com/2009/04/peradaban-islam-di-Sisilia-d..

Http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1338 disadur pada tanggal, 17

Juli 2009.

Karya, Sukarno, Ensiklopedia Mini, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Logos


Wacana Ilmu, 1996

Lewis, Bernard, The Arab in History, di terjemahkan oleh Said  Janahuri dengan Judul
Bangsa Arab dalam Lintasan Sejarah, Cet. I; Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1998

Mapangganro, Sistem dan Metode Pendidikan Islam dalam Upaya meningkatkan


Kualitas Bangsa Indonesia menyongsong Era Industrialisasi, makalah yang disampaikan
dalam seminar IKA tanggal 26 Agustus 1995

Maryam, Siti, Sejarah Peradaban Islam : Dari Masa Klasik hingga Modern, Yokyakarta:
LESFI, 2004.

Nata, Abuddin, Ilmu Kalam, Filsafat Islam dan Tasawuf, Cet. II, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994.
—————–, Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan, Ed. I, Cet. I,
Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004.

Nasution, Harun, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran, Cet. IV; Bandumg: Mizan,


1999.

Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Isla: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era


Rasulullah sampai Indonesia, Ed. I, Cet. II, Jakarta: Kencana , 2008.

Syalabi, Ahmad, Sejarah Pendidkan Islam, terjemahan Muchtar Yahya dan Sanusi Latief,


Jakarta¨Bulan Bintang, 1973.

Suwito, et al, Sejarah Sosial Pendidikan Islam , ed. I, Cet. II, Jakarta: Kencana, 2008

Sunanto, Musyrifah, Sejarah slam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, Ed. I,


Cet. III, Jakarta:Kencana, 2007

Sou’yb, Yoesoef, Sejarah Daulat Abbasiyah, Jilid. , Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

Zuhairani, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: t.tp., 1992 M.

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, ed. I, Cet. 16, Jakarta: PT Raja Grafino Persada,
2004.

Abd Salim Mukri, Pemikiran Islam antara Wahyu dan Akal, terjemahan (Jakarta:
Mediyatma Sarana Perkasa, t.th.)

Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Solo: PT. Ramadhani, 1992 M.)

Ahmad Syalabiy, History of Muslim Education (Beirut: Dar al-Kasysyaf, 1954 M.)

A.L. Tibawi, Orig

in and Character of Madrasah, tulisan dalam Bulletin of School of Oriental and African
Studien, Vol. 25, 1962 M.

Arbiyah Lubis, Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abduh (Jakarta: Bulan


Bintang, 1993 M.)

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Press, 1994 M.)

Fazlurrahman, Islam and Modernity : Transformation of an Intellectual


Tradition (Chicago: The University of Chicago Press, 1984)

____________ Islam (Chicago: The University of Chicago Press, 1984)

Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam (Bandung: Mizan, 1994 M.)

Hasan Langgulung, Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka Alhusna, t.th.)

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya (Jakarta: UI Press, 1985 M.).

___________ Islam Rasional (Bandung: Mizan, 1995 M.)


Muhammad Iqbal, The Reconstruction of Religion Though in Islam (New Delhi: Kitab
Bhaven, 1974).

M.M. Syarif, Para Filosuf Muslim, alih bahasa M. Fachruddin (Bandung; Diponegoro,


t.th.)

Syahrir Harahap, Al-Qur’an dan Sekularisasi (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1994 H.)

Uka Tjandrasasmita (ed.), Sejarah Nasional Indonesia, Jilid III (Jakarta: PN Balai Pustaka,
1984 M.)

Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibn Rusyd ( Jakarta: Bulan Bintang, 1975 M.)

Zuhairani, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: t.tp., 1992 M.)

Dengan masuknya Islam ke Eropa, Ilmu yang selama ini didominasi dan monopoli dunia
Islam mulai bergerak pelan kearah masyarakat Eropa. Merekapun mulai belajar dan
mengembangakan pengetahuan itu dengan giat.

Kedatangan Islam ke Eropa tidak saja berhasil mengadakan perbaikan-perbaikan dalam


sistem ekonomi dan sosial masyarakat Eropa, tetapi Islam juga telah berhasil
membebaskan bangsa Eropa dari tekanan-tekanan para kaum imperalis serta
menggugah kesadaran mereka bahwa mereka pada saat yang sama telah tertinggal
dalam kompetisi Ilmu Pengetahuan dengan dunia lainnya. Dengan terjadinya konflik
Perang ini orang-orang Eropa mulai mengenal banyak barang-barang material yang telah
ada didunia Islam tetapi mereka bangsa Eropa tidak pernah mengenalnya.

Kontak Dunia Barat dengan Islam terjadi melalui tiga jalur pokok, yaitu :

Andalusia di Spanyol yang banyak mempunyai universitas-universitas yang banyak


dikunjungi orang-orang Eropa untuk belajar. Kota Toledo mempunyai peranan yang
sangat penting dalam hal ini.

Sisilia yang pernah dikuasai Islam dari tahun 881 M s/d 1091 M.. Sebagaimana di Toledo
Spanyol, kota Palermo merupakan tempat yang penting bagi kegiatan penterjemahan
buku-buku ulama Islam ke dalam bahasa latin;

Perang Salib, tetapi dibandingkan dengan dua jalur tadi, peranan perang salib dalam
memindahkan Ilmu Pengetahuan Islam ke Barat tidak sebesar dua kota (Harun
Nasution, Islam Rasional (Bandung: Mizan, 1995 M.) hal.  302)

[1]Lihat Mapangganro, Sistem dan Metode Pendidikan Islam dalam Upaya


meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia menyongsong Era Industrialisasi, makalah yang
disampaikan dalam seminar IKA tanggal 26 Agustus 1995, hal.3 yang disadur
dari http://pdf-search-engine.com/html jurnal iqro. files.wordpress.com/2008/08/01-
nasruddin-1-9.html. tgl, 15 Juli 2009.
[2]Siti Maryam, Dkk, Sejarah Peradaban Islam : Dari Masa Klasik hingga Modern, (Cet. II;
Yokyakarta: LEFSI, 2004), h. 69.

[3]http://fotozamiele.blogspot.com/2009/03/al-andalus-andalusia.html disadurpada

tanggal, 19 Juli 2009

[4]http://alwifaqih.blogspot.com/2008/02/sejarah-peradaban-islam.html  disadur pada


tanggal, 10 September 2009

[5]http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1338  disadur pada tanggal, 17 Juli 2009.

[6]Ibid.

[7] Lihat Philip K. Hitti, History of the Arab, (terbitan Palgrave Macmillan, edisi revisi ke-
10, New York: 2002), h. 628.

[8]Suwito, et al, Sejarah Sosial Pendidikan Islam , (Ed. I, Cet. II; Jakarta: Kencana, 2008),
h.111.

[9]Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Ed. I, Cet.XVI; Jakarta: PT Raja Grafino


Persada , 2004), h.103.

[10]Ibid

[11]Ahmad Syalabi, SejarahPendidkan Islam, (terjemahan), Muchtar Yahya dan Sanusi


Latief, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973), h. 88.

[12]http://caspershaft.blogspot.com/2007/02/islam-dan-pendidikan.html , di sadur pada


tangal, 10 September 2009

[13]Nama Masjid Abdurrahman III diambil dari nama  Khalifah pertama keturunan
Umayyah di Spanyol dengan gelar al-Nasir Lidinillah (penegak agama Allah), pada
pemerintahan Abdurrahman III nilah Spanyol mengalami puncak kemajuan peradaban
Islam khususnya dalam bidang seni arsetektur, Cordova pada saat itu memiliki 300
Masjid,100 Istana yang megah, 13.000 gedung dan 300 tempat pemandian umum. Lihat
K. Ali, Sejarah Islam, Tarikh Pramodern, (ed.I, Cet. II, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1997), h. 309-310.

[14] Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era


Rasulullah sampai Indonesia, (Ed. I, Cet. II; Jakarta: Kencana , 2008), h.99.

[15] Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan (Ed. I,
Cet. I; Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004), h. 266.

[16]Ibid. h.263

[17]Lihat Badri Yatim, op. cit, h. 101

[18]Lihat Samsul  Nizar , op.cit h. 100.


[19] Abuddin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat Islam dan Tasawuf, (Cet. II; Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1994), h. 104

[20]Lihathttp://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/10/1/pustaka159.
htmlatauhttp://wwwislamuda.com/?imud=rubrik&menu=cetak&kategori=5&id=232

[21] Lihat Abuddin Nata, op.cit. h. 101.

[22]http://eramuslim.blogdetik.com/2009/05/12/kenapa-eropa-barat-lebih-maju-dari-
eropa-timur/

[23]Hammond , Headline World Atlas , (New Jersey : Hammond Incorporated


Maplewood, 1969), h. 36

[24] Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam,


(Cet. III; Jakarta, Kencana Prenada Media Group , 2007) , h.157

[25] Harun Nasution, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran, (Cet. IV; Bandumg: Mizan,


1999), h. 102.

[26] Sukarno Karya, Ensiklopedia Mini, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Logos


Wacana Ilmu, 1996), h. 359.

[27]Http://Shofiullah. Blogspot.com/2009/04/peradaban-islam-di-Sisilia-disadur tgl, 3
Juli 2009.

[28]Yoesoef Sou’yb, Sejarah Daulat Abbasiyah, (Jild. , Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang,


1977), h. 187.

[29]Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Islam, (Ed. I, Cet. III; Jakarta:Kencana, 2007), h. 227.

[30] Lihat Ahmad Syalabi, op. cit, h.37.

[31]http://taghrib.ir/melayu/?pgid=69&scid=153&dcid=42998  disadur pada tanggal, 15


September 2009.

[32] Bernard Lewis, The Arab in History, di terjemahkan oleh Said  Janahuri dengan Judul
Bangsa Arab dalam Lintasan Sejarah, (Cet. I; Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1998), h. 118-
119.

[33] Lihat Sukarno Karya, op.cit, h.362.

[34]Ibid, h.361

Anda mungkin juga menyukai