Anda di halaman 1dari 8

POLA PENDIDIKAN ISLAM DI

ANDALUSIA DAN SISILIA


A. PENDAHULUAN
Pendidikan dalam sejarah peradaban anak manusia adalah salah satu komponen
kehidupan yang paling urgen. Aktifitas ini telah dan akan terus berjalan semenjak manusia
pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan di muka bumi ini. Bahkan kalau ditarik
mundur lebih jauh lagi, kita akan dapatkan bahwa pendidikan telah mulai berproses semenjak
Allah swt. menciptakan manusia pertama Adam di sorga dimana Allah telah mengajarkan
kepada beliau semua nama-nama yang oleh para malaikat belum dikenal sama sekali (QS Al
Baqarah: 31-33).
Semenjak manusia berinteraksi dengan aktifitas pendidikan ini semenjak itulah manusia
telah berhasil merealisasikan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam segala lini
kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu yang alami dalam perkembangan
peradaban manusia.Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam
sebagai suatu kegiatan pendidikan yang bersumber dari dogma ajaran Islam dengan nilai-nilai
universal yang terkandung di dalamnya yang senantiasa mempertimbangkan pengembangan
fitrah manusia atau potensi-potensi yang dimiliki manusia selaku makhluk. sehingga usaha
mempelajari Pendidikan Islam tidak dapat mengabaikan akar sejarah Pendidikan Islam yang
merupakan bagian integral dari sejarah Islam itu sendiri.
Disebutkan pendidikan Islam bersumber dari ajaran Islam menggambarkan bahwa
pendidikan Islam memiliki perbedaan yang sangat esensial dan pokok dengan model
pendidikan lain yang cenderung bersifat pragmatis-sekularistik yang hanya terbatas pada
sumber dan penyebaran nilai-nilai kemanusian secara universal tanpa pernah mengaitkannya
sama sekali dengan nilai-nilai ketuhanan. Atau yang lazim dikenal dengan istilah Ilmu
Pengetahuan tanpa Tuhan.
Kegiatan keilmuan yang sebagian besarnya mendapat stimulan dari kontak langsung
dunia Eropa dengan dunia Islam ternyata melicinkan jalan bagi kebangkitan kembali
(renaissance) bangsa Eropa, dan sekaligus mengantarkan Eropa barat secara khusus dan
dunia secara umum kepada sejarah umat manusia yang sama sekali baru, yaitu abad modern.
Dalam sejarah peradaban Islam, Andalusia dan Sisilia merupakan dua negara yang
ditaklukkan oleh pemerintahan Islam dibawah kepemimpinan Bani Umayyah dengan melalui
kekuatan angkatan perang. Spanyol lebih banyak dikenal dengan nama Andalusia yang
diambil dari sebutan tanah semananjung Iberia, julukan Andalusia berasal dari kata
Vandalusia yang artinya negeri bangsa Vandal, karena bagian selatan semananjung ini pernah
dikuasai oleh bangsa Vandal sebelum mereka dikalahkan oleh bangsa Ghotia Barat pada abad
V. Daerah ini diuasi oleh Islam setelah penguasa Bani Umayyah merebut tanah semenanjung
ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-Wlid ibn Abdul Malik.
Pada saat itu Andalusia dan Sisilia adalah dua kerajaan yang dikuasai oleh Islam telah
mengukir perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga keduanya menjadi gudang ilmu
pengetahuan di belahan Eropa. Keberhasilan Islam menguasai Andalusia tujuh setengah abad
lamanya (711-1492 M) dan Sisilia empat abad lamanya (827-1194 M) dapat mengubah
wajah pendidikan Islam ketika itu dengan baik dan sistimatis
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi pokok pembahasan adalah bagaimana
Perkembangan Pendidikan Islam Di Andalusia dan Sisilia ? agar pembahasan ini lebih
terarah, maka yang menjadi fokus pembahasan pada makalah ini adalah :
1. Bagaiman lintas Sejarah Masuknya Islam di Andalusia?
2. Bagaimana Pola Pendidikan Islam di Andalusia?
3. Bagaiman lintas Sejarah Masuknya Islam di Sisilia ?
4. Bagaimana Pola Sistem Pendidikan Islam di Sisilia ?

C. PEMBAHASAN
A. Lintas Sejarah Masuknya Islam Di Andalusia
Al-Andalus (Arab: ‫ األندلس‬al-andalus) adalah nama dari bagian Semenanjung Iberia
(Spanyol dan Portugal) yang diperintah oleh orang Islam , atau orang Moor, dalam berbagai
waktu antara tahun 711 dan 1492. Al-Andalus juga sering disebut Andalusia, namun
penggunaan ini memiliki keambiguan dengan wilayah administratif di Spanyol modern
Andalusia. Andalusia adalah wilayah otonomi yang paling padat penduduknya dan yang
kedua terbesar dari 17 wilayah yang membentuk Spanyol. Ibu kotanya adalah Sevilla.
Andalusia sekarang terkenal diantaranya dikarenakan adanya satu club sepakbola ternama
(Real Madrid). Andalusia juga terkenal karena arsitektur Moor-nya. Monumen-monumen
terkenal di Andalusia antara lain adalah Alhambra di Granada, Mezquita di Cordova dan
menara Torre del Oro dan Giralda di Sevilla dan Reales Alcázares di Sevilla. Sisa-sisa
penggalian arkeologis termasuk Medina Azahara, dekat Cordova dan Itálica, dekat Sevilla.
Sebelum kedatangan umat Islam, daerah Iberia merupakan kerajaan Hispania yang
dikuasai oleh orang Kristen Visigoth. Pada 711, pasukan Umayyah yang sebagian besar
merupakan bangsa Moor dari Afrika Barat Laut, menyerbu Hispania dipimpin jenderal Tariq
bin Ziyad, dan dibawah perintah dari Kekhalifahan Umayyah di Damaskus. Pasukan ini
mendarat di Gibraltar pada 30 April, dan terus menuju utara. Setelah mengalahkan Raja
Roderic dari Visigoth dalam Pertempuran Guadalete (711), kekuasaan Islam terus
berkembang hingga pada 719 hanya daerah Galicia, Basque dan Asturias yang tidak tunduk
kepada kekuasaan Islam. Setelah itu, pasukan Islam menyeberangi Pirenia untuk
menaklukkan Perancis, namun berhasil dihentikan oleh kaum Frank dalam pertempuran
Tours (732). Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut provinsi Al-Andalus, terdiri
dari Spanyol, Portugal dan Perancis selatan sekarang.
Pada awalnya, Al-Andalus dikuasai oleh seorang wali (gubernur) yang ditunjuk oleh
Khalifah di Damaskus, dengan masa jabatan biasanya 3 tahun. Namun pada tahun 740an,
terjadi perang saudara yang menyebabkan melemahnya kekuasaan Khalifah. Pada 746, Yusuf
Al-Fihri memenangkan perang saudara tersebut, menjadi seorang penguasa yang tidak terikat
kepada pemerintahan di Damaskus.
Sejarah telah membuktikan bahwa Islam telah menanamkan fondasi ilmu pengetahuan
di Spanyol, sehingga telah mengangkat harkat Spanyol menjadi gudangnya ilmu pengetahuan
di belahan Eropa. Hanya karena kefanatikan agama, sehingga orang Eropa mengusir
cendikiawan muslim keluar dari daerahnya, sekiranya hal ini tidak dilakukannya, maka
masyarakat Spanyol akan lebih maju seabad dari pada sekarang ini.
Karya-karya ilmuwan dan filsuf Al-Andalus, seperti Abul Qasim dan Ibnu Rusyd
memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan intelektual di Eropa zaman pertengahan. Orang-
orang Muslim dan non-Muslim sering datang dari luar negeri untuk belajar di berbagai
perpustakaan dan universitas terkenal di Al-Andalus. Yang paling terkenal adalah Michael
Scot, yang menerjemahkan karya-karya Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dan Al-Bitruji dan
membawanya ke Italia. Karya-karya ini kemudian memiliki dampak penting dalam
berawalnya Renaisans di Eropa.
B. Pola Pendidikan Islam di Andalusia.
Kemajuan intelektual Al-Andalus bermula dari perseturuan intelektual antara Bani
Umayyah yang menguasai Al-Andalus, dengan Bani Abbasiyah yang berkuasa di Timur
Tengah. Penguasa Umayyah berusaha memperbanyak perpustakaan dan lembaga pendidikan
di kota-kota Al-Andalus seperti Cordova, untuk mengalahkan ibukota Abbasiyah Baghdad.
Walaupun Bani Umayyah dn Bani Abbasiyah saling bersaing, kedua kekhalifahan ini
mengizinkan perjalanan antara kedua kekhalifahan ini dengan bebas, yang membantu
penyebaran dan pertukaran ide serta inovasi dari waktu ke waktu.
Berdasarkan literatur-lteratur yang membahas sejarah pendidikan dan sejarah
peradaban Islam secara garis besarnya pendidikan Islam di Andalusia terbagi dua bagian
yaitu :
1. Kuttab
Sejak Islam pertama kali menginjakkan kakinya di Andalusia hingga jatuhnya kerajaan
Islam terakhir dan sekitar tujuh setengah abad lamanya, Islam memainkan peranan yang
besar, baik dalam bidang Intelektual (filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian, bahasa dan
.
sastra) juga kemegahan bangunan fisik (Cordova dan Granada) Umat muslim Andalusia
telah menoreh catatan sejarah yang mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak perestasi
yang mereka peroleh khususnya perkembangan pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-
lembaga pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa yang menjadi pendorong utama
bagi kegiatan pendidikan. Di Andalusia menyebar lembaga pendidikan yang dinamakan
Kuttab selain Masjid. Kuttab termasuk lembaga pendidikan terendah yang sudah tertata
dengan rapi dan para siswa mempelajari berabagai macam disiplin Ilmu Pengetahuan
diantaranya :
a. Fikhi.
Oleh karena umat Islam di Andalusia penganut Mazhab Maliki, maka para siswa
mendapatkan materi –materi pelajaran fikhi dari Imam Mazhab Maliki. Yang
memperkenalkan mazhab ini adalah Ziyad ibn Abd. Al-Rahman, perkembangan selanjutnya
dilakukan seorang qadhi pada masa Hisyam ibn abd. Al-Rahman yaitu Ibnu Yahya. Dan
masih banyak ahli-ahli fikhi lainnya diantaranya Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id
al-Baluthi dan ibn Hazam. Yang sangat populer saat itu.
b. Bahasa dan Arab
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Andalusia,
hal ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam, bahkan penduduk asli
menomorduakan bahasa asli mereka, para siswa diwajibkan berdialog dengan melalui bahasa
arab, sehingga bahasa ini cepat populer dan menjadi bahasa keseharian. Mereka yang ahli dan
mahir bahasa Arab baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa adalah Ibn Sayyidih, Ibn
Malik yang mengarang Al-fiyah, Ib Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan
Ibn Usfur dan Abu Hayyan al- Gharnathi. Seiring kemajuan di bidang bahasa , muncul
banyak karya sastra seperti Al-Íqd al-Farid karya Ibn Abd. Rabbih, al-Dzakhirah fi Mahasin
ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid buah karya al-Fath ibn Khaqan dan banyak
lagi yang lain.
c. Seni Musik Dan Seni Suara
Dalam bidang musik dan suara, Islam di Andalusia mencapai kecemerlangan dengan
tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Ia selalu tampil mempertunjukan
kebolehannya. Kepawaiannya bermusik dan seni membuat ia menjadi orang termasyhur
dikala itu, ilmu yang dimilikinya diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun
perempuan dan juga kepada para budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.

2. Pendidikan Tinggi
Di kawasan Andalusia yang pernah menjadi pusat pemerintahan Islam, juga banyak
dibangun banyak perguruan tinggi terkenal seperti Universitas Cordoba, Sevilla, Malaga,
Granada dan yang lainnya. Orang-orang Eropa yang pertama kali belajar sains dan ilmu
pengetahuan banyak tertarik untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di Andalusia.
Sehingga, lahirlah kemudian murid-murid yang menjadi para pemikir dan filosof terkenal
Eropa. Sejak itu, dimulailah zaman Renaissance-nya Eropa. Perguruan Tinggi Oxford dan
Cambridge di Inggris merupakan tiruan dari lembaga pendidikan di daerah Andalusia yang
menggabungkan pendidikan, pusat riset, dan perpustakaan.
Sebagaimana halnya siswa belajar pendidikan pada tingkat rendah (Kuttab) juga
mempunyai kesempatan seluas-luasnya melanjutkan pendidikan pada tingkat tinggi yaitu
Universitas Cordova yang berdiri megah di Andalusia. Unversitas Cordova berdiri tegak
.
bersanding dengan Masjid Abdurrahman III yang akhirnya berkembang menjadi lembaga
pendidikan tinggi yang terkenal yang setara dengan Uniersitas Al-Azhar di Cairo dan
Universitas Nizamiyah di Bagdad. Unversitas Cordova memiliki perpustakaan yang
menampung sekitar empat juta buku dan meliputi buku astronomi, matematika,
kedokteran,teologi dan hukum, jumlah muridnya mencapai seribu orang. Selain itu terdapat
Universitas Sevilla, Malaga dan Granada. Para mahasiswa diajarkan tiologi, hukum Islam,
kedokteran, kima, filsafat dan astronomi.
a. Filsafat
Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam
bidang ini, Muslim Andalusia merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat
Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Perhatian dan minat pada masa Islam Andalusia
baik terhadap filsafat pada khususnya maupun terdapat Ilmu pengetahuan pada umumnya
telah mulai dikembangkan pada abad ke-9 M. Selama pemerintahan bani Umayyah yang ke-
5, Muhammad ibn Abd. Rahman (832-886 M), sehingga tercatat pada abad ke-12 M Islam di
Andalusia mempunyai peran sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengeahuan
Yunani –Arab ke Eropa.
Selain itu, muslim Andalusia juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama
dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada
kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di impor dari Timur.
Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang
mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta
membidani lahirnya folosof-filosof besar sesudahnya, sehingga Cordova dengan
perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Bagdad sebagai pusat utama
ilmu pengetahuan di dunia Islam.
Apa ynag dilakukan oleh pemimpin Dinasti Umayyah di Andalusia ini merupakan
persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya. Tokoh utama dalam
sejarah filsafat Arab Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad ibnu al-Sayigh yang lebih
dikenal dengan. ibnu Bajjah, dilahirkan di Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan Granad,
meninggal kare na keracunan di Fez tahun 1138 M dalam usia yang masih muda. Seperti Al-
Farabi dan Ibnu Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis.
Ibnu Bajjah banyak menulis tafsir mengenai filsafat Aristoteles. Bukunya yang terkenal
adalah Tadbir al- Mutawwahid yang berisi tentang kritik terhadap filsafat al-Gazali yang
.
mengatakan bahwa kebenaran itu dicapai melalui jalan sufi Tokoh yang lainnya terdapat
nama Abu Bakr ibnu Thufil, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil sebelah timur
Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M, ia banyak menulis masalah
kedokteran, astronomi dan filasafat. Karya folsafatnya yang tekenal adalah Hay ibn
Yaqzhan.
Pada akhir abad ke-12 M muncul seorang pengikut Aristoteles yang terbesar dalam
kalangan filsafat Islam, dia adalah Abu al-Walid Muhammad ibnu Ahmad ibnu Muhammad
Ruyd dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510 H/1126 M. Beliau terkenal dengan
nama singkat Ibn Rusyd, ia ahli dalam ilmu hukum sehingga diangkat menjadi ketua
Mahkamah Agung di Cordova. Meskipun Ibnu Rusyd banyak memusatkan perhatiannya pada
filsafat Aristoteles, ia juga menulis beberapa buku. Dalam bidang kedokteran misalnya
menulis buku yang berjudul Al-Kulliat, selanjutnya bidang filsafat bukunya berjudul Tahaful
al-Tahaful dan filsafat al Naql dan dalam bidang ilmu terdapat Karya besarnya yang
termasyhur berjudul Bidayah al- Mujtahid.
b. Sains
Membicarakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Andalusia, tak bisa
lepas dari kerja besar pembangunan peradaban yang dilakukan para pembawa risalah Islam
ke kawasan Eropa itu. Tak bisa juga dipisahkan dari kajian etika serta syari’at Islam yang
didakwahkan para da’i. Itulah yang mendorong semangat para ilmuwan Muslim Andalusia:
Pengetahuan itu satu karena dunia juga satu, dunia satu karena Allah juga satu. Prinsip
“tauhid” semacam ini yang menjadi koridor berpikir para ilmuwan muslim dalam
mengembangkan sains dan teknologi.
Perkembangan sains di Andalusia sangat pesat yang ditandai dengan munculnya berbagai
macam bidang ilmu pengetahuan diantaranya ilmu kedokteran, matematika, kimia, musik,
astronomi dan lain-lainya. Adapun tokoh termasyhur pada saat itu adalah Abbas ibn Farnas
dalam ilmu kimia dan astrouhuhtnomi, ia orang pertama yang menemukan pembuatan kaca
.
dari batu
Dalam bidang astronomi, terkenal nama- nama az- Zarqali (1.1029). Di toledo Abdul
Qasim Maslama bin Ahmad al- Farabi al- Habib al- Majriti (w.1007) di Cordoba yang
merupakan terkemuka muslim Andalusia angkatan pertama. Selain itu, muncul Jabir bin
Aflah Abu Muhammad (w.1204), di Sevilla yang menulis kitab al- Hai’a , yang membuat
angka -angka trigomometrik yang masih di gunakan sampai sekarang, dan Nuruddin Abu
Ishaq al- Bitruji (w. 1204 ). yang menulis kitab Al- Hai’a. Karya- karya para Astronom
muslim ini telah banyak menyumbangkan istilah yang berasal dari bahasa Arab ke dalam
pembendaharaan ilmu Astronomi dan matematika.

C. Lintas Sejarah Masuknya Islam di Sisilia


Sisilia adalah sebuah pulau di laut tengan, letaknya berada di sebelah selatan
semenanjung Italia, dipisahkan oleh selat Messina. Pulau ini bentuknya menyerupai segitiga
dengan luas 25.708 km persegi. Sebelah utara terdapat teluk Palermo dan sebelah timur
terdapat teluk Catania. Pulau ini di sebelah barat dan selatannya adalah kawasan laut
Mediterranian, sebelah utara berbatasan dengan laut Tyrrhenian dan sebelah timurnya
berbatasan dengan laut Ionian. Pulau sisilia bergunung gunung dan sangat indah, iklimnya
yang baik, tanahnya subur, dan penuh dengan kekayaan alamnya. Pulau ini di bagi menjadi
tiga bagian : Val di Mazara di sebelah barat, Val di Noto di sebelah tenggara dan Val
Demone di bagian timur laut . Islam hanya menjadi agama resmi di Val di Mazara sedangkan
di bagian yang lainnya mayoritas beragama kristen.
Sementara itu penaklukan umat Islam atas kepulauan Sisilia (bahasa Arab, Siqilliyah)
merupakan buih terakhir dari gelombang serbuan yang dibawa bangsa Arab ke Afrika Utara
dan Andalusia. Karena masuknya Islam di Sisilia sangat terkait dengan masuknya Islam di
Andalusia, bahkan disinyalir apa yang dicapai oleh dunia Eropa diabad modern sekarang ini
tidak lain adalah warisan umat Islam di Andalusia dan Sisilia.
Sisilia adalah sebuah pulau subur di Italia Selatan pernah dikuasai oleh bangsa Yunani,
Romawi, Byzantium, Arab dan akhirnya jatuh ke dalam kerajaan Kristen Normandia serta
kini menjadi bagian dari Italia.
Usaha untuk menjadi wilayah penguasaan Islam atas pulau ini dimulai sejak Khalifah Usman
bin Affan dengan mengirim gubernur Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 652 M, dan pada
waktu Muawiyah menjadi Khalifah juga menyerang pulau Sisilia pada tahun 667 M,
kemudian disempurnakan tahun 827 M, oleh amir Bani Aghlabi yang bernama Ziyadatullah
bin Ibrahim (817-838 M) menyampaikan undangan salah seorang tokoh sisilia yang bernama
Ephemius ke pemerintahan pusat di Bagdad d bawah khalifah Al-Ma’mun. Dan akhirnya
amir Ziyadatullah bin Ibrahim berangkat bersama pasukannya menuju Sisilia dengan
kekuatan yang sangat besar umlahnya berhasil menduduki Sisilia.
Pulau ini selama 189 tahun merupakan satu propinsi daulah bani Aghlabi dengan ibu
Kotanya Palermo.Ketika Islam datang penguasa Sisilia melawan dengan gigih dan pantang
menyerah, berbeda ketika Islam datang ke Andalusia, tidak sulit ditaklukkan dan memilih
damai. Seluruh Sisilia dikuasai oleh kaum muslimin di bawah pimpinan Bani Aghlab dan
sejak itu berdiri dinasti Bani Aghlabiyah selama 6 tahun ( 903 – 909 M ) dan Palermo
sebagai ibu kota . kemudian dinasti Fathimiyah selama setengah abad ( 909 – 965 M ) ,
dinasti Kalbiyah selama 80 tahun ( 965 – 1044 M ) dan dinasti Normandia. Dinasti
Aghlabiyah mampu memperluas kekuasaan sampai ke Benua Eropa dengan silih berganti
tentara Islam berlabuh di pantai selatan Italia di Laut tengah, sampai Italia, Prancis, Sardinia,
Malta dan Sisilia.

D. Pola Pendidikan Islam di Sisilia


Seperti halnya di Andalusia pola pendidikan Islam di Sisilia juga terbagi dua tingkatan
yaitu :
1. Kuttab
Kuttab adalah lembaga pendidikan tingkat rendah yang banyak terdapat di Sisilia. Oleh
Abu Bakar ibnu Arabi dikatakan bahwa pola pendidikan Islam di kuttab adalah anak belajar
menulis, berhitung dan bahasa Arab. Di Kota Palermo terdapat 300 orang guru kuttab,
dengan banyaknya kuttab-kuttab yang berkembang di Sisilia dapat mewujudkan impiannya
sebagai bangsa yang menjunjung tinggi peradaban Islam dan ilmu pengetahuan pada saat itu.
Dan terbukti Sisilia sebagai negara Islam independen dengan ibukotanya Palermo yang
diperintah oleh dinasti Aglabiyah pada masa dinasti Abbasiyah ini sangat membantu dalam
kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam karena penguasa di negara tesebut melindungi
ilmu pengetahuan.
2. Pendidikan Tinggi
Jatuhnya Sisilia ke tangan umat Islam, justru menjadi berkah bagi Eropa, ketika Eropa
sedang berada di abad pertengahan yang oleh mereka sendiri disebut dengan era kegelapan,
peradaban Islam sedang berada di puncak masa keemasannya. Ilmu pengetahuan berkembang
dengan pesat dan pembangunan disaksikan di mana-mana. Sisilia juga kebagian. Melalui
negeri ini, ilmu pengetahuan dan sains mengalir dari dunia Islam ke Eropa. Transfer ilmu
pengetahuan Islam ke Eropa ini mulai dilakukan oleh Frederick II (1194 M – 1250 M) yang
berkuasa di Sicilia. Frederick yang beragama Kristen sangat terpengaruh oleh ajaran dan
kebudayaan Islam. Ketika berkuasa, raja ini mendirikan University of Naples pada tahun
1224 M, yang merupakan Universitas Pertama di Eropa dengan menggunakan sistem
pendidikan yang dikembangkan perguruan tinggi Islam.
Sililia merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam yang
ditandai bermunculnya ilmuawan Islam. Hal ini melihat latar belakang sang penakluk sisilia,
Asad bin Fhurat yang merupakan ulama besar, sehingga pada masa itu banyak didirikan
perguruan tinggi dan masjid. Salah satu perguruan tinggi yang didirikan adalah Universitas
Kedokteran di Palermo yang menandingi Universitas Cordova.
Perkembangan sains dan teknologi serta kehidupan intlektual di Sisilia tidak berbeda
dengan gerakan intelektual di Andalusia dan dunia Islam saat itu pada umumnya. Ada dua
jalur utama penyebaran sains dan teknologi dari dunia Islam ke Eropa yaitu pertama, melalui
jalan Cordova di Andalusia. Melalui Universitas Cordova banyak mahasiswa Kristen
terutama dari prancis melakukan alih sains dan teknologi ke negeri mereka yang pada waktu
itu terbelakangan. Kedua melalui jalur Palermo pusat peradaban Islam di Sisilia terjadi
transformasi sains dan teknologi ke Italia secara besar-besaran. Banyak ilmuan Muslim
dibayar mahal untuk mengajar di Universitas ini dan merupakan bahasa pengantar pertama
kali digunakan adalah bahasa Arab.
Dunia Islam bahkan dikalangan non Muslim telah mengakui kehebatan seorang
panglima perang dalam strategi militer yang berasal dari sisilia yaitu Jawhar al-Siqli. Dalam
bidang bahasa dan nahwu, ilmu-ilmu al-Qurán dan Hadits dikenal nama Muhammad bin
Khurasan ia wafat di Sisilia pada tahun 996 M, juga Ismail bin Khalaf, pengarang Kitab al-
Uyun fi al-Qiraát, kitab ini masih terhimpun di sebuah perpustakaan di Berlin dan Istambul,
ia wafat 1063 M, sedangkan ahli hadist tekenal adalah Abu al-Abbas, abu Bakar Muhammad
bin Ibrahim al-Tamimi, ia juga murid al-Junaidi dalam tasawuf. Tokoh lain dalam bidang
hadis adalah ibnu al-Farrah dan Musa bin Hasan. Dalam Ilmu Kalam tekenal nama abu al-
Haqq bin Muhammad ibnu Zaffar dan Mazari, dalam bidang sastra terkenal nama Ali
Hamzah al-Bashri, pengarang al-Mutanabbi sastrawan arab klasik.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Masuknya Islam di Andalusia dari tahun 711-1492 M (781 tahun) dan di Sisilia dari tahun
827-1194 M (367 tahun) tidak terlepas dari perluasan wilayah yang dicanangkan oleh
khalifah daulah umayyah dengan melalui jalur Afrika Utara yang membuat kedua wilayah itu
terkenal di dunia baik dibidang pendidikan maupun dibidang peradaban.
2. Baik di Andalusia maupun di Sisilia pola pendidikan Islam yang diselenggarakan pada
dasarnya terdiri dua tingkatan yaitu di Kuttab yang mempelajari pengetahuan dasar dan
menengah misalnya Al-Qurán, fikih, bahasa Arab dan kesenian sementara di Perguruan
Tinggi mengarah pada disiplin ilmu khusus misalnya agama, sains dan teknologi.
3. Di Andalusia inilah lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai berbagai ilmu
pengetahuan, seperti Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab, Ilmu
Hukum, Sastra, Ilmu Alam, Astronomi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan segala
kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan, kebudayaan serta aspek-aspek ke-islaman,
Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan Ilmu Pengetahuan
yang tiada tandingannya setelah Konstantinopel dan Bagdad. Maka tak heran waktu itu pula
bangsa-bangsa Eropa lainnya mulai berdatangan ke negeri Andalusia ini untuk mempelajari
berbagai Ilmu pengetahuan dari orang-orang Muslim Spanyol, dengan mempelejari buku-
buku buah karya cendekiawan Andalusia baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-
terangan.
4. Sisilia adalah sebuah pulau di laut tengan, letaknya berada di sebelah selatan semenanjung
Italia, dipisahkan oleh selat Messina . Sisilia yang pernah dikuasai Islam dari tahun 881 M s/d
1091 M. Perkembangan sains dan teknologi serta kehidupan intlektual di Sisilia tidak berbeda
dengan gerakan intelektual di Andalusia dan dunia Islam saat itu pada umumnya
Sebagaimana di Toledo Andalusia, kota Palermo merupakan tempat yang penting bagi
kegiatan penterjemahan buku-buku ulama Islam ke dalam bahasa latin.
DAFTAR PUSTAKA
- Al- Usairy, Ahmad. Sejarah Islam Dari Nabi Adam Hingga Abad ke XX. Jakarta : Akbar
Media Eka Sarana, 2003
- Hasan Asari. Menyingkap Zaman Keemasan Islam . Bandung : Mizan, 1994
- Maryam, Siti, Sejarah Peradaban Islam : Dari Masa Klasik hingga Modern. Yokyakarta:
LESFI, 2004.
- Nizar, Samsul. Sejarah Pendidikan Isla: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era
Rasulullah sampai Indonesia. Jakarta: Kencana , 2008.
- Sou’yb, Yoesoef, Sejarah Daulat Abbasiyah. Jakarta: Bulan Bintang, 1977.
- Sunanto, Musyrifah, Sejarah slam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam. Jakarta :
Kencana, 2007
- Zuhairini, Dra, Dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 2004

Anda mungkin juga menyukai