Andalusia merupakan sebuah negara berbasis Kristen di Barat yang menjadi wilayah
kekaisaran romawi pada tahun 133 M. Kemudian pada tahun 406 M Andalusia yang masih
bernama Vandalusia dikuasai bangsa Vandal. Hingga pada tahun 507 M bangsa Vandal
diusir oleh kerajaan Visigoth yang dipimpin oleh Roderick.
Roderick yang dikenal zalim dan bahkan tidak disukai oleh rakyatnya sendiri
membuat para puteri Witiza bekerja sama dengan Graff Yulian untuk menjatuhkannya.
Mereka kemudian meminta bantuan kepada Musa bin Nushair, gubernur Mu’awiyah di
Afrika untuk membebaskan mereka dari tangan Roderick.
Di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad, pasukan muslim akhirnya berangkat menuju
Andalusia. Setibanya di selat Gibraltar, Thariq bin Ziyad membakar semua kapal pengangkut
pasukan, agar pasukannya tidak ingat pulang. Mereka kemudian melanjutkan ekspansi
hingga satu persatu kota di Spanyol seperti Cordova, Granada, dan Toledo (ibukota Kerajaan
Goth) dapat ditaklukkan. Ekspansi pun diteruskan hingga ke Aragon, Cicilia, Katalonia,
Saragossa dan Barcelona.
Dengan demikian, Islam akhirnya masuk ke Andalusia pada tahun 711M/92 H tepat
pada zaman Khalifah Al-Walib Ibn-Malik melalui perintah Musa ibn Nushair (Gubernur
Qairuwan/Mesir) kepada Panglima Thariq ibn Ziyad.
RESUME
SEJARAH PERADABAN ISLAM
Perkembangan Islam di Andalusia dimulai dari periode pertama (711-755 M). Pada
saat itu, Andalusia belum mencapai stabilitasnya. Ganggan-gangguan internal maupun
eksternal masih bermunculan. Sehingga Islam pada masa ini belum memulai pembangunan
peradaban dan kebudayaan.
Memasuki perioda kedua (755-912 M), para amir mulai melakukan pembangunan
dan pengembangan. Abdurrahman ad-Dakhil mendirikan infrastuktur dan fasilitas publik
seperti Masjid Cordova dan sekolah-sekolah, Hisyam I berjasa menegakkan hukum Islam di
Spanyol, dan Hakam I melakukan pembaharuan militer.
Selain itu, Andalusia yang mayoritas wilayahnya memiliki karakteristik tanah yang
kering akhirnya menjadi subur berkat irigasi sehingga meningkatkan hasil pertanian seperti
buah-buahan, beras, tebu, kapas, dll. Andalusia di puncak keemasannya dikenal sebagai
daerah penghasil pertanian terbaik di antara daerah Islam lainnnya.
Dengan majunya sektor pertanian, perekonomian pun ikut maju. Sejak kedatangan
Islam, berbagai kamampuan produksi telah didapatkan oleh orang-orang muslim Spanyol
Rakyat menjadi sejahtera karena diberi upah yang cukup, tidak seperti sejak mereka dijajah
oleh bangsa Gothia. Sehingga, pada periode ini, kejayaan Andalusia sebanding dengan
kemajuan Abbasyiah di Bagdad.
RESUME
SEJARAH PERADABAN ISLAM
Andalusia pada saat itu menjadi jembatan transfer peradaban Islam ke Eropa. Berkat
perguruan tinggi yang dibangun oleh para khalifah, pelajar-pelajar lintas bangsa banyak
berdatangan untuk mendapatkan pendidik terbaik. Berbagai literatur ilmu khsusunya bidang
kedokteran disebar ke kampus-kampus seperti Universitas Salemo (1000), Universitas
Bologna (1150), dan Universitas Oxford (1168).
1. Bidang Filsafat
-Abu Bakr ibn Thufail (W 1185) banyak menulis tentang kedokteran, astronomi, dan filsafat.
Karyanya yang terkenal ialah Hay ibn Yaqzhan
-Ibn Rusyd (1126-1198 M) seorang filsuf muslim yang karyanya mampu menjembatani
filsafat dan agama. Karyanya yang terkenal ialah al-Bidayah-al-Mujtahid.
2. Sains, Ilmu Kedokteran, Matematika, Astronomi, Farmasi, Seni Musik, Sastra, dll
4. Fiqih
-Ibn Yahya
Daftar Pustaka
Ridjaluddin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Pusat Kajian Islam Univ. Muhammadiyah
Jakarta, 2013
Supriyadi, Dedi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung : Pustaka Setia, 2019
Syukur, Fatah, Sejarah Peradaban Islam, Semarang : PT Pustaka Rizki Putera, 2009
Choirul Rofiq, Ahmad, Sejarah Peradaban Islam (Dari Masa Klasik Hingga Modern) Ponorogo
: STAIN Ponorogo Press, 2009
RESUME
SEJARAH PERADABAN ISLAM
Amstrong, Karen, Islam A Short History, New York: Moder Library, 2000, diterjemahkan oleh.
Ira puspito Rini, Sepintas Sejarah Islam, Yokyakarta: Ikon Teralitera, 2002.
Hasan, Ibrahim Hasan, Sejarah Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Penerbit Kota Kembang, 1989.