Anda di halaman 1dari 9

1.1.

Peradapan islam dari masa ke masa


Sejarah peradaban Islam terbagi menjadi periode klasik, periode pertengahan,
dan periode modern. Periode klasik yaitu berkisat antara 650–1258 M, periode
pertengahan pada saat jatuhnya Baghdad sampai ke penghujung abad ke-17 M, dan
periode modern mulai abad ke-18 sampai sekarang.
Sementara itu, sejarah peradaban Islam menurut Harun Nasution juga dibagi
menjadi tiga period. Periode pertama yaitu periode klasik (650–1250an); kedua,
periode pertengahan (1250 – 1800an) dan periode modern (1800 sampai sekarang).
1. Periode Klasik
Periode Klasik merupakan masa kemajuan, keemasan, dan kejayaan Islam.
Sejarah peradaban Islam pada periode klasik penting kamu pahami. Periode Klasik
ini dibagi ke dalam dua fase, yaitu fase integrasi dan fase disintegrasi.
a. Pertama, adalah fase ekspansi, integrasi, dan pusat kemajuan (650 – 1000 M). Di
masa ini, daerah Islam meluas melalui Afrika bagian utara sampai ke Spanyol di
belahan barat, dan melalui Persia sampai ke India di belahan timur. Daerah-
daerah tersebut tunduk kepada kekuasaan Islam. Di masa ini pula perkembangan
ilmu pengetahuan sedang dalam tahap sangat tinggi, baik dalam bidang agama
maupun umum, kebudayaan, serta peradaban Islam. Pada masa ini, lahirlah
ulama-ulama besar, seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, dan
Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh.
b. Fase kedua yaitu fase disintegrasi (1000 – 1250 M). Pada sejarah peradaban
Islam ini keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah. Kekuasaan
khalifah menurun dan akhirnya Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh
Hulagu Khan di tahun 1258 M. Khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat
Islam hilang.
2. Periode Pertengahan
Sejarah peradaban Islam pada periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua
fase.
a. Pertama, fase kemunduran (1250 – 1500 M). Di masa ini desentralisasi dan
disintegrasi makin meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dan juga antara
Arab dan Persia semakin terlihat nyata. Dunia Islam terbagi dua, yaitu bagian
Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika utara
berpusat di Mesir. Kemudian bagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia kecil,
Persia, dan Asia tengah berpusat di Iran. Kebudayaan Persia mendesak
kebudayaan Arab.

Pada fase ini, di kalangan umat Islam semakin meluas pendapat bahwa pintu
ijtihat tertutup. Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya. Perhatian pada
ilmu pengetahuan kurang sekali. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau
keluar dari daerah itu.

b. Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran (1700 –
1800 M). Tiga kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan
Safawi di Persia, dan kerajaan Mughal di India. Kejayaan Islam pada tiga
kerajaan besar ini terlihat dalam bentuk arsitek sampai sekarang dapat dilihat di
Istanbul, Iran, dan Delhi. Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali.

Masa kemunduran, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan


bangsa Afghan. Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India.
Kerajaan Usmani terpukul di Eropa. Umat Islam semakin mundur dan statis. Dalam
pada itu, Eropa bertambah kaya dan maju. Penjajahan Barat dengan kekuatan yang
dimilikinya meningkat ke dunia Islam. Akhirnya Napoleon menduduki Mesir di
tahun 1748 M. Saat itu Mesir adalah salah satu pusat sejarah peradaban Islam yang
terpenting.
3. Periode Modern
Sejarah peradaban Islam berikutnya yaitu periode modern (1800 – sekarang),
zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan dunia
Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul
peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi umat Islam.

Pada periode klasik, orang Barat terkagum-kagum melihat kebudayaan dan


peradaban umat Islam. Tetapi di periode modern, umat Islam yang terheran-heran
melihat kebudayaan dan kemajuan Barat. Umat Islam pada saat itu heran melihat alat-
alat ilmiah seperti teleskop, mikroskop, alat-alat untuk percobaan kimia, dan dua set
alat percetakan dengan huruf Latin, Arab dan Yunani yang dibawa serta oleh
Napoleon.

Jadi, di periode modern ini, timbullah pemikiran-pemikiran, ide-ide mengapa


umat Islam lemah, mundur, dan bagaimana mengatasinya, dan perlu adanya
pembaharuan dalam Islam. Raja-raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan
bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali.
1.2. Fase dan factor kemajuan peradapan islam
Peradaban Islam, pernah mengalami masa kejayaan luar biasa di abad
pertengahan di bidang ilmu pengetahuan. Berikut faktor-faktor pendorongnya!
Peradaban Islam pernah mengalami masa kejayaan dan kemajuan di berbagai bidang
pada abad pertengahan. Zaman kejayaan ini dimulai pada Kekhalifahan Umayyah
(Bani Umayyah) yang memerintah sejak tahun 661 M dan mencapai puncaknya pada
periode Kekhalifahan Abbasiyah (Bani Abbasiyah).
Pada masa-masa tersebut, para filsuf, ilmuwan, dan insinyur dari dunia Islam
berkontribusi besar terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan dunia.
Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya
wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah
Islam. Sementara pada kekhalifahan Abbasiyah (750 M - 1258 M), peradaban Islam
mengalami kemajuan luar biasa di bidang ilmu pengetahuan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemajuan Peradaban Islam
Bagaimana peradaban Islam di masa lalu, sehingga bisa menciptakan kemajuan luar
biasa yang berpengaruh pada dunia? Berikut faktor-faktor pendorongnya:
1. Terjadinya Asimilasi
Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa lain telah mendorong kemajuan
peradaban Islam. Keberhasilan penyebaran Islam di berbagai wilayah baru telah
mengenalkan Islam pada kebudayaan baru, yang mendorong lahirnya ilmu
pengetahuan. Di masa Bani Abbasiyah, banyak masyarakat non-Arab yang ikut
memeluk Islam, membuat Islam lebih berwarna dan lebih berkembang.Sebagai
contoh, asimilasi dengan bangsa Persia berpengaruh besar di bidang pemerintahan.
Asimilasi dengan India yang terlihat pada bidang kedokteran, matematika, dan
astronomi. Selain itu, pengaruh bangsa Yunani pada ilmu filsafat. Terjemahan
manuskrip di berbagai bidang inilah yang bisa mendorong kemajuan peradaban
Islam.
2. Kemajemukan dalam Pemerintahan dan Politik
Demi mengokohkan pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah mengambil
strategi yang berbeda dengan Kekhalifahan Umayyah. Abbasiyah meninggalkan
corak Umayyah yang ke-arab-araban dengan menerapkan sistem administrasi
pemerintahan Persia, sekaligus memasukkan orang-orang Persia dalam struktur
pemerintahan.Abbasiyah juga melakukan nikah silang antara pria Islam dengan
wanita-wanita Persia, yang bahkan melahirkan kekhalifahan baru, yaitu al -
Makmum. Bukan hanya itu, pada periode ini, tatanan pemerintahan Islam juga tak
lagi dimonopoli orang Arab. Kekhalifahan Abbasiyah terbuka dengan bangsa asing
untuk ikut duduk di kursi pemerintahan.
3. Stabilitas Politik dan Ekonomi
Salah satu khalifah Abbasiyah yang termashyur dan berhasil mencapai
kejayaan, Harun Al Rasyid memiliki strategi dalam memajukan peradaban Islam.
Selain politik yang teratur, kestabilan di bidang ekonomi dimanfaatkan oleh Harun al-
Rasyid untuk membangun sektor sosial dan pendidikan. Misalnya dengan pengadaan
infrastruktur dan fasilitas umum yang menunjang proses belajar masyarakat.
Stabilitas politik dan ekonomi telah mendorong kemajuan sains dan teknologi umat
Islam di masa itu.
4. Maraknya Gerakan Penerjemah
Gerakan penerjemahan ambil andil sangat besar dalam membantu penyebaran
ilmu pengetahuan bukan hanya di kalangan penguasa dan intelektual, tapi juga awam.
Gerakan penerjemahan manuskrip-manuskrip kuno ke dalam bahasa Arab pada
Kekhalifahan Abbasiyah dibagi menjadi tiga fase.
Pertama, pada masa al-Mansur hingga Harun al-Rasyid yang banyak
menerjemahkan karya di bidang astronomi dan logika. Fase kedua, berlangsung sejak
periode al-Ma’mun hingga tahun 30 H. Buku-buku yang banyak diterjemahkan
adalah bidang filsafat dan kedokteran. Sementara fase ketiga, setelah tahun 300 H,
karya yang diterjemahkan meluas, yakni di seluruh bidang keilmuan. Hal ini semakin
dimudahkan setelah adanya pembuatan kertas di masa itu.
5. Tingginya Semangat Belajar dan Menggali Ilmu Pengetahuan
Faktor lain yang mendorong kemajuan peradaban Islam, yakni dengan
didirikannya banyak perpustakaan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan dan
penerjemahan. Perpustakaan yang sangat tenar di masa Bani Abbasiyah bernama
Bayt Al-Hikmah. Selain itu, para khalifah juga mendirikan sekolah-sekolah, lembaga
pendidikan tinggi, serta observatorium. Para ilmuwan juga terus melakukan penelitian
di berbagai bidang.
1.3. Fase dan factor kemunduran peradapan islam
Kemajuan Peradaban Islam terasa sangat pesat pada Daulah Abbasiyah di
Baghdad, Daulah Umaiyah di Cordova serta Daulah Fatimiyah di Mesir. Kemudian
pada masa klasik atau pertengahan sekitar sekitar 1250 hingga 1500 Masehi,
peradaban Islam di dunia mengalami kemunduran.
Melemahnya kekuatan politik dan peradaban Islam diawali dengan jatuhnya
Baghdad ke tangan Mongol. Penyerangan Kota Baghdad oleh Bangsa Mongolia yang
dipimpin oleh Hulaghu Khan, menjadi awal kemunduran peradaban Islam. Setelah
menaklukkan Baghdad, Bangsa Mongolia kembali menaklukkan kerajaan Islam
lainnya, seperti Nablus, Gaza, Syria, dan wilayah lainnya.
Pada abad yang sama, peradaban Islam di Eropa juga mengalami
kemunduran. Penyebab utamanya ialah invansi Kristen di Eropa, tepatnya di Spanyol.
Sedangkan di Mesir, para Khalifahnya hidup dalam kemewahan. Adanya konflik
internal saat itu, juga menandai kemunduran peradaban Islam.
Tiga faktor penyebab kemunduran peradaban Islam, yaitu:
1. Tidak adanya ideologi pemersatu
Saat itu kelompok etnis non-Arab sering merusak perdamaian karena salah
dalam pemberian dan penggunaan istilah kepada para mukalaf.
2. Permasalahan ekonomi
Saat itu ilmu pengetahuan lebih gencar dikembangkan dibandingkan bidang
perekonomian. Sehingga saat itu terjadilah kesulitan ekonomi yang akhirnya
berpengaruh pada bidang politik dan militer.
3. Sistem peralihan kekuasaan tidak jelas
Salah satu alasannya karena ada perebutan kekuasaan oleh para ahli waris.
Sehingga kepemimpinan menjadi tidak jelas.
1.3.1. Faktor lain kemunduran peradaban Islam
Selain tiga faktor tersebut, masih ada beberapa faktor lainnya yang menjadi
penyebab mundurnya peradaban Islam, yakni:
1. Adanya Perang Salib dan serangan dari Mongolia sebagai faktor eksternal Perang
Salib yang terjadi sekitar 1096 hingga 1270 dan serangan Mongolia pada 1220
hingga 1300 an juga menjadi salah satu penyebab kemunduran peradaban Islam.
2. Faktor ekologis di negara Islam yang cenderung gersang Hal ini menyebabkan
penduduk negara tersebut tidak hanya terfokus di satu kawasan saja.
3. Perdagangan Islam internasional mengalami kemunduran Saat perdagangan Islam
internasional sedang tidak berlangsung dengan baik, kekuatan barat mulai
muncul. Sehingga pos perdagangan di negara Islam mayoritas dikuasai oleh
negara barat.
1.4. Kontribusi islam terhadap peradapan dunia
Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, karya-karya kaum muslim
dalam berbagai bidang telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin, khususnya dari
Spanyol.
a. Kaum muslimin telah memberi sumbangan ekperimental mengenai metode dan
teori sains ke dunia Barat.
b. Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telah dikenalkan kedunia
barat.
c. Karya-karya dalam bentuk terjemahan, khususnya karya Ibnu
Sina(Avicenna)dalam bidang kedokteran, digunakan sebagai teks di lembaga
pendidikantinggisampai pertengahan abad ke-17 M.
d. Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah
merangsangkebangkitan Eropa, memperkaya kebudayaan Romawi kuno,
serta literatur klasikyang melahirkan renaisance.
e. Lembaga-lembaga pendidikan islam yang telah didirikan jauh
sebelumEropa bangkit dalam bentuk ratusan madrasah adalah pendahulu
universitas yang adadi Eropa.
f. Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiahRomawi-
Persi (Greco Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan.
g. Sarjana-sarjana Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi islamdan
mentransfer ilmu pengetahuan ke dunia Barat.
h. Para ilmuwan muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumahsakit,
sanitasi, dan makanan kepada Eropa.
i. Pada ilmu pengetahuan alam, islam berjasa menyatukan akal dengan
alam,menetapkan kemandirian akal, menetapkan keberadaan hukum alam yang
pasti ataskehendak Tuhan. Serta islam telah mampu mendamaikan akal
dengan iman dan filsafat dengan agama sedangkan bangsa Barat masih
membuat stereotip yangmemisahkan antara akal dan iman serta filsafat dengan
agama.
1.
https://www.liputan6.com/hot/read/5231476/sejarah-peradaban-islam-di-dunia-dari-
periode-klasik-hingga-modern
https://www.gurusiana.id/read/oktaviaamanda/article/faktor-faktor-kemajuan-
peradaban-islam-di-dunia-4912996
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/23/181029169/faktor-kemunduran-
peradaban-islam
https://www.studocu.com/id/document/universitas-tanjungpura/agama/kontribusi-
islam-dalam-peradaban-dunia/36635862

Anda mungkin juga menyukai