Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG

Seorang sejarahwan Barat, Jacques C. Reister, menyatakan bahwa selama lima ratus tahun Islam
menguasai dunia dengan kekuatan, ilmu pengetahuan, dan peradaban yang sangat tinggi.

Seorang sejarahwan dari Scotlandia Montgomery Watt juga memberikan pernyataan bahwa
peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan
peradaban Islam yang menjadi 'dinamo'-nya, Barat bukanlah apa-apa.

Barack Obama, mantan presiden Amerika memberikan pernyataan bahwa Peradaban yang
berkembang saat ini berutang besar pada Islam. Beberapa pernyataan tersebut menggambarkan
bahwa siapa pun sesungguhnya tak akan bisa mengelak untuk mengakui keagungan peradaban
Islam pada masa lalu. Sumbangsih peradaban Islam bagi dunia, termasuk dunia Barat denyutnya
masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh peradaban Islam terhadap
kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.

Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark ages), dimana
dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan) harus sesuai
dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan
gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan
terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia.

Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami
kemajuan dalam bidang filsafat. ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu
yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab.Sebelum Islam
datang, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW
sendiri juga berasal dari golongan pedagang.Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang muslim
dalam jalur perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting. Hal tersebut
membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas dengan berdasarkan perekonomian
dagangnya.

2.RUMUSAN MASALAH

A.Periodisasi Sejarah Islam

B.Masa Kejayaan Islam

C.Tokoh-tokoh Pada Masa Kejayaan Islam


D.Sebab-sebab Mundurnya Peradaban islam

BAB 2

PEMBAHASAN RUMUSAN MASALAH

A.Periodisasi Sejarah Islam

Harun Nasution dalam bukunya yang berjudul "Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya"
membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode besar berikut.

1. Periode Klasik (650-1250)

Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:

a. fase ekspansi dan integrasi, (650 1000),

Masa ini berlangsung pada 650-1000 M dengan daerah penyebaran Islam yang makin luas,
melalui Afrika utara sampai ke Spanyol di bumi bagian barat. Islam juga melalui Persia sampai
ke India di bumi sebelah timur.

Di masa inilah perkembangan ilmu pengetahuan, agama, bahasa, dan lain-lain mencapai
puncaknya. Era ini juga menghasilkan ulama besar misal Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam
Syafi'i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh.

b. fase disintegrasi (1000 - 1250) .

ditandai dengan perpecahan dan kemunduran politik umat Islam hingga berpuncak pada
terenggutnya Baghdad oleh bala tentara Hulagu di tahun 1258 M. Perbedaan yang signifikan
terdapat pada system pemerintahan. Pada masa Khulafaurrasyidin system pemerintahan dibangun
dengan demokrasi, sedangkan masa Bani Umayyah dan Abbasiyah, system pemerintahannya
berbentuk monarchi, yang menyebabkan perpecahan karena perebutan kekuasaan.

2. Periode Pertengahan (1250-1800)

Periode Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:

a. fase kemunduran (1250-1500 M)

Tahap ini berlangsung pada 1250-1500 M dengan desentralisasi dan disintegrasi yang makin
menguat di masyarakat. Perbedaan antara Sunni dan Syi'ah serta Arab dan Persia semakin nyata.
Dunia Islam terbagi menjadi Arab dan Persia. Bagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria,
Palestina, Mesir dan Afrika utara berpusat di Mesir. Bagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia
kecil, Persia dan Asia tengah berpusat di Iran.

b. fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500-1800), yang dimulai dengan zaman kemajuan
(1500 - 1700M) dan zaman kemunduran (1700-1800).

Kondisi politik Islam berkembang kembali dan semakin maju setelah munculnya tiga kerajaan
besar Islam yang mulai saling berjauhan. Ketiga kerajaaan besar tersebut, Kerajaan Usmani di
Turki, Kerajaan Mughal di India, dan Kerajaan Syafawi di Persia.

3. Periode Modern (1800-dan seterusnya)

Periode Modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang ditandai dengan munculnya
para pembaharu Islam. Masa pembaharuan (modern) bagi dunia Islam adalah masa yang dimulai
dan tahun 1800 M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya kesadaran umat
Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam
berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimasa ini banyak
perkembangan dalam kehidupan Islam, melputi pendidikan, politik, perdagangan dan
kebudayaan.

B.Masa Kejayaan Islam

Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650-1250 M. Periode in disebut Periode Klasik.
Pada kurun waktu itu, terdapat dua kerajaan besar, yakni Kerajaan Umayyah atau sering disebut
Daulah Umayyah dan Kerajaan Abbasiyan yang sering disebut Daulah Abbasiyah.

Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan
Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada
masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan
bidang militer.

Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu
bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.

Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu
bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah
atau Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan oleh faktor internal
dan faktor eksternal.
a.faktor Internal

1) Sejak abad ke-9 M, di negeri-negeri muslim telah tumbuh pusat-pusat yang saling berlomba
mengembangkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, misalnya Madinah, Makkah, Baghdad,
Damaskus, Kufah, Cordova, dan Isfahan.

2) Umat Islam sangat konsisten dan istiqamah kepada Islam, sebagai hasil dari proses telaah dan
kajian yang mendalam sehingga menemukan substansi Islam yang mendorong kemajuan dan
menjadi umat yang terbaik.

3) Motivasi ajaran Islam agar umatnya unggul, maju, dan berkualitas dalam segala aspek
kehidupan. Sebaliknya, menghindari martabat hidup yang tertinggal dan terpuruk, apalagi
menjadi beban pihak lain.

4) Ajaran Islam yang membawa keseimbangan antara capaian lahir dan batin, serta kesuksesan
duniawi dan ukhrawi.

5) Adanya kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat yang dijamin oleh aturan yang
berlaku, meskipun ada juga yang berbeda dengan pendapat umum, tetapi tetap menghargai
pendapat yang cerdas dan brilian.

b.faktor Eksternal

1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami
perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting. Persia
banyak berjasa dalam bidang pemerintahan, perkembangan ilmu filsafat, dan sastra. Adapun
pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam terjemahan dalam banyak bidang ilmu,
terutama filsafat.

2. Gerakan terjemahan pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab kitab asing
dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.

Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau
etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut, antara lain seperti berikut.

1.Melaksanakan ajaran al-Qur'an secara maksimal. Al-Qur'an di dalam nya banyak ayat
menyuruh kita menggunakan akal untuk berpikir.

2. Melaksanakan isi hadis. Banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus menerus menuntut
ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain
yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.

3. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
4. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad. Contohnya ilmu pengetahuan umum dengan
mempelajari ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid
(kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika,
geografi), dan lain-lain.

Dari gerakan-gerakan tersebut, muncullah tokoh-tokoh Islam yang memiliki semangat berijtihad
dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, antara lain sebagai berikut.

1. Ilmu Filsafat

•Al-Kindi (809-873 M)

•Al Farabi (wafat tahun 916 M)

•Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H)

•Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H)

•Ibnu Shina (980-1037 M)

•Al-Ghazali (1085-1101 M)

•Ibnu Rusyd (1126-1198 M)

2. Bidang Kedokteran

•Jabir bin Hayyan (wafat 778 M)

•Hurain bin Ishaq (810-878 M)

•Thabib bin Qurra (836-901 M)

•Ar-Razi atau Razes (809-873 M)

3. Bidang Matematika

•Umar Al-Farukhan

•Al-Khawarizmi

4. Bidang Astronomi

•Al-Farazi: pencipta Astro lobe

•Al-Gattani/Al-Betagnius
Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari bulan

•Al-Farghoni atau Al-Frageniu

5. Bidang Seni Ukir

•Badr dan Tariff (961-976 M)

6. Ilmu Tafsir

•Ibnu Jarir ath Tabary

•Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H)

•As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H)

•Muhammad bin Ishak

7. Ilmu Hadis

•Imam Bukhori (194-256 H)

•Imam Muslim (wafat 231 H)

•Ibnu Majah (wafat 273 H)

•Abu Daud (wafat 275 H)

•At-Tarmidzi, dan lain-lain.

C.Tokoh-tokoh Pada Masa Kejayaan Islam

Sebagaimana disebutkan di atas, banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam
berbagai bidang ilmu. Di sini akan dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat.
Berikut tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk peradaban umat
manusia.

1. Ibnu Rusyd (520-595 H)

Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun
520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fiqih, ilmu
kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat. Karya-karya beliau
antara lain: Kitab Bidayat al-Mujtahid (kitab yang membahas tentang fiqih), Kuliyat Fi At-Tib
(buku tentang kedokteran yang dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa),
Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan
agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para pemeluknya untuk
mempelajari ilmu filsafat.
2. Al-Ghazali (450-505 H)

Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada
tahun 450 H. Beliau wafat pada tahun 505 H di Tus Iran Utara. Beliau dididik dalam keluarga
dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di
Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-uzla (mengasingkan diri
dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.). Beliau pun
kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah,
Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.

a.Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.

b.Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqih di Tus.

c.Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawuf, teologi,
filsafat, logika, dan fiqih.

3. AI-Kindi (805-873 M)

Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di
Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil
karyanya di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan
matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-
sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari
Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).

4. AI -Farabi (872-950 M)

Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi. Beliau lahir di
Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan
Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik,
kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang
terkenal berjudul Ar-Royu Ahlul al-Madinah wa aI-Fadilah (pemikiran tentang penduduk negara
utama).

5. Ibnu Sina (980-1037 M)

Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana dekat
Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika,
logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah
terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis
lebih dari 200 buku dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanµn fi at-Tib, yaitu
ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu
pengetahuan.
D. Sebab-sebab Mundurnya Peradaban Islam

Berikut adalah beberapa sebab mundurnya dan runtuhnya peradaban Islam.

1.Mulai pudarnya ketaatan pemeluknya kepada Sang Khalik, saling dengki, dan serakah. Umat
Islam kurang memiliki semangat untuk maju dalam ilmu pengetahuan. Selain itu, sulit untuk
umat Islam bersatu padu. Andaikan penyebab ini sekarang bisa diperbaiki, niscaya Islam akan
mengulang masa kejayaan yang pernah diraih masa lalu.

2.Modernisasi telah mengglobal yang ditandai dengan berkembang pesatnya alat-alat


telekomunikasi dan informasi. Modernisasi membuat jarak tidak menjadi hambatan. Modernisasi
memiliki dampak positif dan negatif, dampak positif kecanggihan alat telekomunikasi dan
informasi mempermudah aktivitas manusia. Tetapi dampak negatif dari kecanggihan alat
telekomunikasi dan informasi adalah mudahnya dipergunakan untuk melakukan tindak kejahatan.
Hal ini menuntut adanya pembangunan moral yang kokoh.

3.Perpustakaan sekolah sebagai jantung peradaban tidak banyak dikunjungi. Sebagian umat
terlena dengan mainan baru berupa alat komunikasi, seperti handphone. Bukankah Islam jaya
karena keingintahuan akan ilmu pengetahuan begitu besar? Hal itu diwujudkan dengan
transliterasi buku-buku berkualitas dan dijadikan rujukan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan Islam dapat kelompokkan menjadi tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250
M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800-sekarang). Dalam catatan
sejarah, Islam mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat pada masa klasik. Kemudian
mengalami kemunduran pada abad pertengahan. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi
kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam pada masa klasik. Di abad
pertengahan, wilayah kekuasaan Islam muncul sebagai kerajaan atau negara-negara yang mandiri
dan terpisah dari kerajaan Islam klasik.

Dalam abad pertengahan ada beberapa perkembangan Islam yang sangat positif dalam menata
kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini terjadi pada periode puncak kerajaan-kerajaan Islam
abad pertengahan. Pembangunan mesjid raya di Cordoba pada tahun 785 menandakan
bergeliatnya arsitektur Islam di Peninsula Liberia dan Afrika Utara. Mesjid dengan gaya Moor
sangat mencolok dengan interior lingkungannya yang penuh dekorasi. Arsitektur Moor meraih
masa puncaknya dengan dibangunnya Alhambra, istana sekaligus benteng di Granada dengan
interior yang memiliki ruangan terbuka yang luas dan memungkinkan udara mengalir secara
lancar, dan didominasi dengan pemakaian warna merah, biru, dan emas.

B. Saran

Sebagai generasi muda Islam, bangkit dan singsingkan lengan baju, untuk menggapai kembali
kejayaan Islam sebagaimana Islam pernah mengukir sejarah peradaban dunia ini.
DAFTAR PUSTAKA

Esposito, Jhon L. (ed.). 2001. Ensiklopedia Oxford Dunia Islam Modern. Bandung: Mizan.
Penerjemah Eva, dkk.

Faruqi, Isma’il Raji dan Lois Lamya al-Faruqi. 2003. Atlas Budaya Islam: Menjelajah Khazanah
Peradaban Gemilang. Bandung: Mizan.

Syamsuri. 2006. Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Yatim, Badri. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai