Anda di halaman 1dari 19

Islam Dahulu dengan

Islam Sekarang
The slide title goes
right here!
Secara umum, peradaban
Islam dapat dibagi dalam
tiga periode besar, yakni
periode klasik, periode
pertengahan, dan periode
modern. Berikut sejarah
peradaban Islam yang
dirangkum dari berbagai
sumber.
Periode Klasik
Periode klasik merujuk pada masa kemajuan
dan kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua
fase, yakni fase ekspansi, integrasi dan
kemajuan (650–1000 M) dan fase disintegrasi
(1000–1250 M).
Pada fase kemajuan, Islam mengalami
internasionalisasi. Pada masa Bani Umayyah,
Islam mulai masuk ke Eropa melalui Spanyol.
Pengaruh Islam meluas dari Afrika Utara
sampai ke Spanyol di belahan Barat, dan
melalui Persia hingga ke India di belahan
Timur. Daerah-daerah itu tunduk di bawah
kekuasaan Islam.
Ilmu pengetahuan dan arsitektur berkembang di kota-kota
Spanyol yang didiami oleh umat Islam seperti Cordoba dan
Granada. Sistem penerangan jalan dan sistem saluran air
sangat baik. Bangunan dengan arsitektur mengagumkan
juga dibangun pada masa itu, seperti istana Az Zahra
Cordoba dan istana Alhambra Granada.
Sejumlah ulama besar juga bermunculan di fase ini. Seperti
Imam Malik, Imam Abu Anifah, Imam Syafi’i dan Imam
Ibn Hambal dalam bidang Fiqh. Ada juga Imam al-Asya’ri,
Imam al-Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’, Abu Huzail, Al-Nazzam
dan Al-Jubba’i dalam bidang Teologi. Zunnun al-Misri,
Abu Yazid al-Bustami dan alHallaj dalam bidang Tasawuf.
Al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam
bidang Falsafat. Lalu, ada Ibn Hayyam, al-Khawarizmi, al-
Mas’udi dan al-Razi dalam bidang Ilmu Pengetahuan, dan
lain-lain.
Ilmu pengetahuan dalam bidang agama dan non
agama mengalami perkembangan pesat saat itu. Ini
disebabkan karena peradaban Islam saat itu sangat
menjunjung tinggi akses ilmu pengetahuan yang
terbuka dari berbagai sumber. Mereka menghargai
para ilmuwan lain meskipun berasal dari kelompok
berbeda seperti Yahudi, Nasrani, Sabian, dan
Zoroaster (Majusi). Mereka sama-sama berkontribusi
mengembangkan ilmu untuk menjadikan dunia lebih
baik.
Sayangnya, pada fase disintegrasi, keutuhan umat
Islam dalam bidang politik mulai pecah. Baghdad
dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan pada
tahun 1258.
Selain itu, jika sebelumnya secara politik daerah-
daerah Islam tunduk pada kekhalifahan pusat,
kekhalifahan sebagai simbol keutuhan politik mulai
Periode Pertengahan
Periode pertengahan sejarah peradaban Islam juga dibagi dalam dua fase,
yaitu fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar. Pada fase
kemunduran (1250 – 1500 M), desentralisasi dan disintegrasi meningkat.
Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dan juga antara Arab dan Persia
semakin bertambah nyata.
Dunia Islam terbagi dua. Bagian Arab yang berpusat di Mesir terdiri dari
Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir dan Afrika Utara. Sementara itu,
bagian Persia yang berpusat di Iran terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia
dan Asia tengah.
Fase kedua adalah tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa
kemunduran (1700 – 1800 M). Tiga kerajaan besar yang dimaksud adalah
kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia, dan kerajaan Mughal
di India. Perhatian terhadap ilmu pengetahuan sangat kurang di masa ini.
Hasilnya, umat Islam semakin mundur saat tiga kerajaan tersebut
mendapat banyak tekanan.
Kekuatan militer dan politik menurun. Kerajaan Safawi dihancurkan oleh
serangan-serangan bangsa Afghan, Kerajaan Mughal diserang raja-raja
India, Kerajaan Usmani terpukul di Eropa, sementara Mesir dikalahkan
Prancis (Napoleon Bonaparte). Tentara muslim yang kalah harus angkat
kaki dari benua Eropa dan kerajaan-kerajaan barat bersatu dan mengusir
Islam dari Eropa.
Periode Modern
Periode modern (1800 - sekarang) merupakan zaman kebangkitan
umat Islam. Umat Islam mulai sadar bahwa di Barat telah timbul
peradaban baru yang lebih tinggi. Raja-raja dan para pemuka Islam
mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan
umat Islam kembali.
Kebangkitan umat Islam ini dibagi lagi menjadi dua periode, yakni
kebangkitan awal (1800-1967) dan kebangkitan kedua (1967-
sekarang). Pada periode kebangkitan awal, muncul kesadaran
pentingnya pembaharuan dalam Islam, baik secara politik, militer,
sosial, dan budaya.
Sementara itu, pada kebangkitan kedua, kekalahan Arab oleh Israel
tahun 1967 menjadi titik yang menggugah umat. Kemudian
berkembanglah pemikiran-pemikiran filosofis dan metodologis
dalam rangka pembaharuan Islam di era kontemporer.
Kondisi Umat Islam
Dulu dan Sekarang
Kondisi Umat Islam Dulu dan Sekarang
Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan bahwa bangsa Barat maju karena meninggalkan kitab
sucinya sedangkan umat Islam mundur karena juga meninggalkan kitab suci (al Quran). Ungkapan ini
mungkin ada benarnya manakala kita menyaksikan betapa terpuruknya umat Islam diberbagai sektor
kehidupan mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara itu negara-negara Barat demikian maju dan perkasa menguasai dunia dengan segala
kekuatan militer, ekonomi, sosial politik dan budayanya yang memengaruhi umat Islam dan belahan
dunia lain. Seperti diketahui berasama mayoritas umat Islam sekarang ini berada dalam kategori negara
berkembang untuk tidak mengatakan negara miskin.
Pengaruh kuat negara maju (Barat) dan non Islam terhadap negara-negara yang mayoritas
penduduknya mengaku beragama Islam sudah bukan rahasia umum lagi. Ketergantungan dunia Islam
dari negara adi kuasa hampir tidak dapat dielakkan, apalagi program globalisasi yang dicanangkan
negara-negara maju kepada dunia sebenarnya hanya melanggengkan pengaruh negara maju terhadap
negara berkembang. Alhasil, negara berkembang semakin sulit melampui negara maju, jangankan
melampui negara maju, mengejar ketertinggalannya saja sudah demikian berat apalagi dapat melampui
mereka. Namun demikian menjadikan umat Islam berjaya terhadap umat lain bukan suatu hal yang
mustahil karena sejarah Islam telah membuktikan hal itu.
Meski jumlah umat Islam kala itu sedikit dibandingkan dengan umat lain tapi
dibawah kepemimpinan Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam umat
Islam tampak terus menunjukkan kewibawaan dan menjadi negara (masyarakat)
adi kuasa di masa itu. Melalui kerja-kerja dakwah disertai keteladanan Nabi,
para sahabat dan umat Islam telah membuat agama Islam berkembang pesat
menembus batas-batas jazirah Arab. Dalam sejarah Islam setelah masa
Rasulullah yakni pada sekitar tahun 750 M atau abad ke 8 hingga abad ke 13
bisa disebut masa kejayaan Islam kedua setelah zaman Rasulullah. Pada masa ini
peradaban Islam bangkit dan bermartabat ditandai banyaknya muncul para
cendekiawan, saintis atau ilmuwan top jagad raya yang melahirkan peradaban
manusia tingkat tinggi. Kejayaan peradaban Islam ini suka tidak suka telah
menyejarah dan menjadi motivasi para ilmuwan Barat yang mengembangkan
keilmuan berikutnya. Sejarah ilmu pengetahuan ini tercatat dan tersimpan
dengan baik dalam khasanah literatur Barat.
Terkait kejayaan peradaban Islam masa lalu, jika ditelisik dan dipelajari lebih
jauh ternyata para peneliti dan penemu (inventor) pada masa itu umumnya juga
merupakan seorang ulama yang memahami al Quran dan Hadist. Bahkan tidak
sedikit dari mereka yang hafal al Quran. Ditangan para saintis yang sekaligus
juga ulama Islam itulah Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) ditemu-kenali
yang kemudian kita ketahui menyebar ke seantero dunia dirasakan manfaatnya
hingga kini. Bagi ilmuwan Islam terkemuka tersebut tiada hari tanpa dekat
dengan al Quran bahkan kitab suci ini menjadi inspirasi mereka dalam

Anda mungkin juga menyukai