Anda di halaman 1dari 5

Artikel analisis-kritis

Oleh : Heni Andriani


Nim : 190105010288

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DARI MASA KLASIK


HINGGA KONTEMPORER SERTA PERKEMBANGAN ISLAM DI
INDONESIA

Menurut Nourouzzaman Shiddiqy Sejarah peradaban Islam dibagi menjadi


tiga periode, periode klasik (+650–1258 M), periode pertengahan (jatuhnya
Baghdad sampai ke penghujung abad ke-17 M) dan periode modern (mulai abad
ke-18 sampai sekarang).
Periode Klasik merupakan masa kemajuan, keemasan dan kejayaan Islam
dibagi ke dalam dua fase. Pertama, adalah fase ekspansi, integrasi dan pusat
kemajuan (650 – 1000 M). Di masa inilah daerah Islam meluas melalui Afrika
utara sampai ke Spanyol di belahan Barat dan melalui Persia sampai ke India di
belahan Timur. Daerah-daerah itu tunduk kepada kekuasaan Islam. Di masa ini
pulalah berkembang dan memuncak ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama
maupun umum dan kebudayaan serta peradaban Islam.
Kedua, fase disintegrasi (1000 – 1250 M). Di masa ini keutuhan umat Islam
dalam bidang politik mulai pecah. Kekuasaan khalifah menurun dan akhirnya
Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan di tahun 1258 M.
Khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat Islam hilang.
Periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase. Pertama, fase
kemunduran (1250 – 1500 M). Di masa ini desentralisasi dan disintegrasi
bertambah meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dan juga antara Arab
dan Persia bertambah nyata kelihatan. Dunia Islam terbagi dua. Bagian Arab yang
terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika utara berpusat di Mesir.
Bagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah
berpusat di Iran. Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab. Pada fase ini, di
kalangan umat Islam semakin meluas pendapat bahwa pintu ijtihat tertutup.
Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya. Perhatian pada ilmu
pengetahuan kurang sekali. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau
keluar dari daerah itu.
Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran
(1700 – 1800 M). Tiga kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di India. Kejayaan Islam pada tiga
kerajaan besar ini terlihat dalam bentuk arsitek sampai sekarang dapat dilihat di
Istambul, Iran dan Delhi. Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali. Masa
kemunduran, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan bangsa
Afghan. Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India.
Kerajaan Usmani terpukul di Eropa. Umat Islam semakin mundur dan statis.
Dalam pada itu, Eropa bertambah kaya dan maju. Penjajahan Barat dengan
kekuatan yang dimilikinya meningkat ke dunia Islam. Akhirnya Napoleon
menduduki Mesir di tahun 1748 M. Saat itu Mesir adalah salah satu pusat
peradaban Islam yang terpenting.
Dan yang terakhir adalah periode modern. Periode modern (1800 – sekarang)
merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat
menginsafkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam
bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan
ancaman bagi umat Islam. Raja-raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan
bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali.
Dengan demikian, keadaan menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat.
Kalau di periode klasik, orang Barat yang kagum melihat kebudayaan dan
peradaban umat Islam, tetapi di periode modern umat Islam yang heran melihat
kebudayaan dan kemajuan Barat. Karena umat Islam heran melihat alat-alat
ilmiah seperti teleskop, mikroskop, alat-alat untuk percobaan kimiawi, dan dua set
alat percetakan dengan huruf Latin, Arab dan Yunani yang dibawa serta oleh
Napoleon.
Dari, ketiga periode tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa
perkembangan peradaban islam mengalami bebagai macam proses yang panjang
baik itu terjadi kemajuan maupun kemunduran. Oleh karena itu, pada saat masa
kontemporer (sekarang) inilah tugas kita semua sebagai umat muslim agar bisa
tetap teguh mempertahankan kejayaan agama islam.
Selanjutnya, adalah perkembangan islam di Indonesia. Ada banyak teori
tentang proses awal masuknya Islam ke Indonesia. Menurut teori pertama, proses
islamisasi di Indonesia mulai berlangsung sejak awal abad ke-13 M. dan menurut
teori kedua, sejak abad ke-7 M. sampai abad ke- 15. Adapun teori pendukung dari
teori pertama dan kedua adalah teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.
Di Indonesia, Agama islam melewati berbagai macam tahap perkembangan
antara lain sebagai berikut:
1. Kehadiranpara pedagang muslim (7 - 12M)
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi Islam
dikawasan Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara
pendatang Muslim dengan penduduk setempat.Pada fase pertama ini, tidak
ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam Islam.Bukti yang
cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh yakni pada permulaan abad ke-13 M /
7 H. Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat hubungan
perkawinan antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga
menjadikan mereka beralih menjadi Muslim.
Tetapi ini baru pada tahap dugaan. Walaupun di Leran - Gresik, terdapat
sebuah batu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H
/ 1082 M. Namun dari bentuknya,nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam
dari abad ke-16 M seperti yang ditemukandi Campa, yakni berisi tulisan yang
berupa do'a-do'a kepada Allah.
2. Terbentuknya Kerajaan Islam ( 13 – 16 M)
Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat
Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-
13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut
jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan
Sriwijaya.
Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan
Malaka di Semenanjung Malaysia.Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah
sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di
Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Di bagian lain, di Jawa saat itu
sudah memperlihatkan bukti kuatnya peranan kelompok masyarakat Muslim.
3. Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk ke pusat-
pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah.Hal ini tidak
bisa dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam.Mereka
menduduki berbagai jabatan dalam struktur birokrasi kerajaan, dan banyak
diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi.
Dengan kata lain, Islam dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara
melalui jalur perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi dan ekonomi,
disamping dengan sosialisasi langsung pada masyarakat bawah. Pengaruh
islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat telah jauh meluas ke
wilayah-wilayah lain di asia tenggara.
Analisis:
Dari pemaparan diatas, dapat dilihat bahwa agama islam dari masa klasik
hingga kontemporer dan perkembangannya di Indonesia melalui berbagai macam
fase yang panjang. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara dengan penduduk
yang beragama islam terbanyak di dunia. Pemeluk agama Islam di Indonesia
jumlahnya bahkan lebih dari 85% dari total penduduk keseluruhan. Diperkirakan,
229 juta orang Indonesia adalah penganut agama Islam. Jumlah ini mencapai 87,2
persen dari total populasi Tanah Air atau 13 persen dari total populasi muslim di
seluruh dunia.
Akan tetapi, walaupun Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim
terbanyak tapi pada aspek kehidupannya baik itu dari segi hukum, politik, ataupun
ekonomi tidak memakai prinsip islam. Hal ini, dikarenakan Indonesia adalah
negara yang demokratis bukan agamis. Hanya golongan tertentu saja yang
menerapkan prinsip islam dalam segala aspek kehidupannya.
Melihat kenyataan ini, saya pikir kejayaan islam dalam peradaban saat ini
seperti agak sulit untuk berkembang. Karena, seperti yang telah dipaparkan pada
islam di masa kontemporer disana dibahas bahwa keadaan menjadi berbalik
seratus delapan puluh derajat. Kalau di periode klasik, orang Barat yang kagum
melihat kebudayaan dan peradaban umat Islam, tetapi di periode modern umat
Islam yang heran melihat kebudayaan dan kemajuan Barat.
Padahal, pada zaman dulu sangat banyak ilmuwan-ilmuwan yang beragama
islam yang menemukan berbagai macam penemuan yang sangat spektakuler dan
mempengaruhi dunia. Oleh karena itu, menurut saya untuk tetap bisa
mempertahankan kejayaan islam di peradaban dunia. Kita sebagai umat muslim
yang beragama islam harus banyak mempelajari lagi tentang islam.
Kita harus bisa membuat islam kembali bangkit dan berjaya yang bisa
membuat dunia kagum akan kemajuan kita. Tentunya tetap dengan
mempertahankan syariat dan sesuai dengan hukum Allah SWT.

Referensi:
Syamruddin Nasution,Sejarah Perkembangan Peradaban Islam, (Riau: CV.Asa
Riau,2007)
Artika Sastra Wahyuni and Eza Syafri Rahmadhani, ―SEJARAH PERADABAN
ISLAM TEORI MASUKNYA ISLAM KE-NUSANTARA,‖ n.d.,
https://www.researchgate.net/publication/338066708_SEJARAH_PERADABAN
_ISLAM.
https://id.berita.yahoo.com/10-negara-berpenduduk-muslim-terbanyak

Anda mungkin juga menyukai