Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONTRIBUSI ISLAM DALAM PERADABAN DUNIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu: Ibu Ariesta Setyawati, S.Pd.I., M.Pd

Disusun Oleh :

Hermin Aprilia (2206020047)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF

TANGERANG

2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam hadir di tengah kerasnya peradaban jahiliyah. Akan tetapi, untuk selanjutnya Islam
mampu berkembang menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Dalam perkembangan
peradaban dunia memang Islam tidak bisa dilepaskan dari perkembangannya sejak dari
zaman Rasulullah SAW sampai sekarang pun, islam banyak memberi kontribusi terhadap
dunia. Dari zaman Rasulullah SAW, Islam merubah peradaban yang ada di Jazirah Arab
dan sampai sekarang kita masih dapat merasakan nikmat dari perubahan peradaban yang
dibawa Islam.

Demikian Islam telah menorehkan tinta emas pada sejarah kehidupan umat manusia. Dan
sebagaimana Islam yang datang sebagai rahmatan lil ‘alamin, sehingga Islam mampu
berdiri tegak pada setiap masa dan kurun waktu. Realitas spiritual dan metahistorikal
yang mentransformasi kehidupan lahir dan batin dari beragam manusia di dalam situasi
temporal maupun ruang yang berbeda. Dan secara historis Islam telah memainkan peran
yang signifikan dalam perkembangan beberapa aspek pada peradaban dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peradaban arab jahiliyah ?
2. Bagaimana kemajuan perkembangan peradaban islam?
3. Bagimana transformasi peradaban islam ?
2.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sekilas Peradaban Arab Jahiliyyah


Kehidupan di Arab sebelum datangnya Islam dikenal dengan istilah jahiliyah atau
kebodohan. Masyarakat Jahiliyah ini identik dengan peradaban yang sangat buruk.
Pelacuran dimana-mana, pertumpahan darah, perbuatan keji yang tak dapat diterima
akal sehat, kemusyrikan, perbudakan, perzinaan dan perjudian.
Sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW, orang-orang Arab menganut agama
Yahudi, Nasrani, Majusi, Shabi'ah dan penyembah berhala (paganism). Kondisi sosial
bangsa Arab Jahiliyah memiliki klasifikasi berbeda-beda dimana kaum bangsawan
mendapat kedudukan terpandang. Mereka memiliki otoritas dan pendapat yang mesti
didengar.

Adapun gaya hidup masyarakat Arab Jahiliyah terbiasa bercampur baur antara kaum
laki-laki dan perempuan. Kaum Jahiliyah juga terkenal dengan kehidupan dengan
banyak istri (poligami) tanpa batasan. Mereka mengawini dua bersaudara, mereka
juga mengawini istri bapak-bapak mereka apabila telah ditalak atau karena ditinggal
mati oleh bapak mereka. Perbuatan zina merata di semua lapisan masyarakat. Kondisi
hina lebih banyak dialami para budak perempuan

Semua keterpurukan moral dan kelamnya peradaban Jahiliyah itu baru berubah
setelah Nabi Muhammad SAW diutus membawa risalah Islam. Perlahan namun pasti,
berkat rahmat Allah, Nabi Muhammad SAW dengan kelembutan dan kemuliaan
akhlaknya mengubah gelapnya peradaban menuju cahaya. Kemusyrikan dihilangkan,
perbudakan dihapuskan, perempuan dimuliakan, perzinaan dan perjudian
ditinggalkan. Bangsa Arab memasuki fase peradaban baru yang lebih bermartabat
dengan hadirnya Islam.

B. Perkembangan Kemajuan Peradaban Islam


Para sejarawan memiliki pendapat yang berbeda terkait dimulainya sejarah Islam.
Secara umum, perbedaan pendapat tersebut dapat dibedakan menjadi dua. Pertama,
sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah Islam dimulai sejak Nabi Muhammad
Saw diangkat menjadi rasul. Menurut pendapat ini, selama 13 tahun Muhammad
tinggal di Makkah telah lahir masyarakat muslim, meskipun belum berdaulat.
Kedua, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah umat Islam dimulai sejak
Muhammad hijrah ke Madinah karena masyarakat muslim baru berdaulat ketika
Muhammad tinggal di Madinah. Muhammad tinggal di Madinah tidak hanya sebagai
rasul, tetapi juga merangkap sebagai pemimpin atau kepala negara berdasarkan
konstitusi yang disebut Piagam Madinah.
1. Fase Lengkap Periodisasi Sejarah Islam
Selain perbedaan mengenai awal sejarah umat Islam, sejarawan juga berbeda
dalam menentukan fase-fase atau periodisasi sejarah Islam. Periodisasi sejarah
Islam secara lengkap dibagi dalam periode-periode berikut:
a) Periode Sejarah Klasik (Masa Nabi Adam–sebelum diutusnya Nabi
Muhammad Saw). Periode ini merupakan fase sejarah sejak Nabi Adam As
dan dilanjutkan dengan masa-masa para nabi hingga sebelum diutusnya
Muhammad Saw
b) Periode Sejarah Muhammad Saw. Periode ini dimulai sejak  tahun 570 M
hingga 632 M. Penjelasan di dalamnya meliputi berdirinya negara Islam
yang dipimpin langsung oleh Muhammad Saw, yang menjadikan Madinah
al-Munawwarah sebagai pusat awal dari semua aktivitas negara hingga
meliputi semua jazirah Arabia. Sejarah pada periode ini merupakan sejarah
yang seharusnya dijadikan contoh dan suri teladan oleh kaum muslimin,
baik penguasa maupun rakyat biasa.
c) Periode Sejarah Kekhalifahan Rasyidin (632 M–661 M). Periode ini
dimulai sejak tahun 632 M hingga 661 M. Pada masa itu terjadi
penaklukan-penaklukan Islam di Persia, Syam (Syiria), Mesir, dan lain-
lain. Pada periode sejarah Kekhalifahan Rasyidin manusia betul-betul
berada dalam manhaj (kaidah) Islam yang benar.
d) Periode Sejarah Kekhalifahan Umayyah (661 M–749 M). Periode ini
dimulai sejak tahun 661 M hingga 749 M. Pada masa ini, pemerintahan
Islam mengalami perluasan yang demikian signifikan. Hanya ada satu
khalifah dalam pemerintahan Islam yang demikian luasnya itu. Sayangnya,
komitmen kepada syariat Islam mengalami sedikit kemerosotan daripada
periode sebelumnya.
e) Periode Sejarah Kekhalifahan Abbasiyah (749 M–1258 M). Periode ini
dimulai sejak tahun 749 M hingga 1258 M. Pada masa ini, pendidikan
Islam mengalami kejayaan, meskipun pada fase yang kedua terdapat
beberapa pemerintahan dan kerajaan yang independen, misalnya
pemerintahan Saljuk, Zanki, Ayyub, Ghazni, dan Murabithun. Pada masa
ini pula muncul gerakan perang salib yang dilakukan oleh negara-negara
Eropa, yang menaruh kebencian dan dendam kepada negara-negara Islam
di kawasan Timur. Pemerintahan Abbasiyah hancur bersamaan dengan
penyerbuan orang-orang Mongolia.
f) Periode Sejarah Mamluk (1250 M–1517 M). Periode ini dimulai sejak
tahun 1250 M hingga 1517 M. Goresan sejarah Islam paling penting pada
masa ini adalah berhasil dibendungnya gelombang penyerbuan pasukan
Mongolia ke beberapa belahan negeri Islam serta dihabiskannya eksistensi
kaum Salibis dari negara Islam.
g) Periode Sejarah Kesultanan Utsmaniyah (1517 M–1923 M). Periode ini
dimulai sejak tahun 1517 M hingga 1923 M. Pada awalnya, pemerintahan
ini telah berhasil melakukan ekspansi wilayah Islam, terutama di kawasan
Eropa Timur. Pada saat itu, Hongaria, Beograd, Albania, Yunani, Romania,
Serbia, dan Bulgaria berhasil ditaklukkan. Pemerintahan ini juga mampu
melebarkan kekuasaannya ke kawasan timur wilayah Islam.
Salah satu goresan sejarah paling agung yang berhasil dilakukan oleh
pemerintahan Utsmaniyah adalah ditaklukkannya Konstantinopel (yang
merupakan ibukota Imperium Romawi). Namun pada masa akhir
pemerintahan Turki, kaum kolonial berhasil menaburkan benih pemikiran
nasionalisme. Pemikiran ini kemudian menjadi pemicu hancurnya
pemerintahan Islam serta terkoyak-koyaknya kaum muslimin menjadi
negeri-negeri kecil yang lemah dan terbelakang.
h) Periode Dunia Islam Kontemporer (1922 M–2000 M). Periode ini dimulai
sejak tahun 1922 M hingga 2000 M. Periode ini merupakan masa sejarah
umat Islam sejak berakhirnya pemerintahan Utsmaniyah hingga perjalanan
sejarah umat Islam pada masa sekarang
2. Fase Umum Periodisasi Sejarah Islam.
Harun Nasution dan Nourouzaman Shidiqi di sisi lain membagi sejarah Islam
menjadi tiga periode, yaitu periode klasik (650 M–1250 M), periode
pertengahan (1250 M–1800 M), dan periode modern (1800–sekarang).
a) Periode Klasik
Periode klasik dibagi ke dalam dua fase, yakni fase ekspansi, integrasi, dan
kemajuan (650 M–1000 M) dan fase disintegrasi (1000 M–1250 M). Pada fase
kemajuan, Islam mengalami internasionalisasi. Pada masa Bani Umayyah,
Islam mulai masuk ke Eropa melalui Spanyol. Pengaruh Islam kemudian
meluas dari Afrika Utara sampai Spanyol di belahan Barat. Lebih lanjut,
perluasan ini menyentuh Persia hingga ke India di belahan Timur.
Mengutip buku Sejarah Peradaban Islam karya Syamruddin Nasution, pada
masa ini ilmu pengetahuan dan arsitektur berkembang di kota-kota Spanyol,
seperti Cordoba dan Granada. Beberapa bangunan dengan arsitektur megah
juga dibangun, seperti istana Az Zahra Cordoba dan istana Alhambra
Granada.

Sejumlah ulama besar bermunculan di fase ini, yaitu Imam Malik, Imam Abu
Anifah, Imam Syafi’i, dan Imam Ibn Hambal dalam bidang fikih. Adapun
dalam bidang teologi muncul Imam al-Asya’ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn
‘Ata’, Abu Huzail, Al-Nazzam, dan Al-Jubba’i.

Pada masa ini, perubahan bahasa administrasi dari bahasa Yunani dan
bahasa Pahlawi ke Bahasa Arab dimulai oleh Abdul Malik. Orang–
orang bukan Arab pada waktu itu telah mulai pandai berbahasa Arab.
Untuk menyempurnakan pengetahuan mereka tentang bahasa Arab,
terutama pengetahuan pemeluk–pemeluk Islam baru dari bangsa–bangsa
bukan Arab, perhatian kepada bahasa Arab, terutama tata bahasanya
mulai diperhatikan. Inilah yang mendorong Imam Sibawaih untuk
menyusun al–Kitab, yang selanjutnya menjadi pegangan dalam masalah
tata bahasa Arab.

Perhatian kepada syair Arab Jahiliah timbul kembali dan penyair–penyair


Arab baru mulai muncul, misalnya Umar bin Abu Rabi’ah (w. 719 M), Jamil
al–Udhri (w. 701 M), Qays bin al–Mulawwah (w. 699 M) yang dikenal
dengan nama Laila Majnun, al–Farazdaq (w. 732 M), Jarir (w. 792 M), dan
al–Akhtal (w. 710 M). Selain itu, perhatian dalam bidang tafsir, hadis, fikih,
dan ilmu kalam pada zaman ini juga mulai muncul. Inilah yang kemudian
memunculkan nama–nama seperti Hasan al–Bashri, Ibnu Syihab al–Zuhri, dan
Washil bin Atha’. Kufah dan Bashrah di Irak menjadi pusat dari kegiatan–
kegiatan ilmiah ini.

Sayangnya, pada fase disintegrasi keutuhan umat Islam dalam bidang politik
mulai pecah. Baghdad dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan pada
1258. Kekhalifahan sebagai simbol keutuhan politik mulai runtuh dan
digantikan pemerintahan otonom di berbagai kawasan.
b) Periode Pertengahan
Sama halnya dengan periode klasik, peradaban Islam pada periode
pertengahan juga dibagi dalam dua fase, yaitu fase kemunduran dan fase tiga
kerajaan besar. Pada fase kemunduran (1250 M–1500 M), desentralisasi dan
disintegrasi meningkat.

Pada fase ini juga dunia Islam terbagi dua. Bagian Arab yang berpusat di
Mesir terdiri atas Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir dan Afrika Utara.
Sementara bagian Persia yang berpusat di Iran terdiri atas Balkan, Asia kecil,
Persia dan Asia tengah.

Pada fase tiga kerajaan besar (1500 M–1700 M), perhatian terhadap ilmu
pengetahuan sangat kurang. Hasilnya, umat Islam semakin mundur saat tiga
kerajaan besar mendapat banyak tekanan. Kekuatan militer dan politik pun
menurun. Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan bangsa
Afghan, Kerajaan Mughal diserang raja-raja India, Kerajaan Usmani terpukul
di Eropa, sementara Mesir dikalahkan oleh Napoleon Bonaparte dari Prancis.
Gedung-gedung bersejarah yang ditinggalkan periode ini antara lain Taj
Mahal di Agra, benteng Merah, masjid-masjid, istana-istana, dan gedung-
gedung pemerintahan di Delhi. Pada masa ini, tarekat terus mempunyai
pengaruh besar dalam hidup Umat Islam. Selain Arab dan Persia, Turki dan
India muncul sebagai kerajaan besar. Inilah yang membuat bahasa Turki dan
bahasa Urdu mulai muncul sebagai bahasa penting dalam Islam, tetapi
kedudukan bahasa Arab menjadi bahasa persatuan semakin menurun.
Kemajuan Islam pada era ini lebih banyak berpusat di bidang politik. Selain
itu, Barat juga mulai bangkit, terutama dengan terbukanya jalan ke pusat
rempah-rempah dan bahan-bahan mentah di Timur Jauh, melalui Afrika
Selatan dan ditemukannya Amerika oleh Columbus tahun 1492 M. Namun
demikian, kekuatan Eropa pada waktu itu masih lemah jika dibandingkan
dengan kekuatan Islam.
c) Periode Modern
Periode modern (1800 M–sekarang) merupakan zaman kebangkitan umat
Islam yang mulai sadar bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih
tinggi. Ekspedisi Napoleon di Mesir yang berakhir pada tahun 1801 M
membuka mata dunia Islam, terutama Turki dan Mesir, akan kemunduran dan
kelemahan umat Islam. Raja-raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan
cara meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali.
Kebangkitan umat Islam ini dibagi lagi menjadi dua periode, yakni
kebangkitan awal (1800–1967) dan kebangkitan kedua (1967–sekarang). Pada
periode kebangkitan awal, muncul kesadaran pentingnya pembaharuan dalam
Islam, baik secara politik, militer, sosial, dan budaya. Sementara itu, pada
kebangkitan kedua, kekalahan Arab oleh Israel tahun 1967 menjadi titik yang
menggugah umat. Inilah yang kemudian menyebabkan berkembangnya
pemikiran-pemikiran filosofis dan metodologis dalam rangka pembaharuan
Islam pada era kontemporer.

C. Transformasi Peradaban Islam


Sejak risalah agama Islam di sampaikan dan di sebarkan oleh Nabi Muhammad SAW
14 abad yang lalu, peradaban Islam telah memberikan dampak yang luar biasa
terhadap transformasi peradaban dunia. Pengaruh dari ajaran agama Islam tersebut
bukan hanya berdampak pada sisi spiritual masyarakat dunia akan tetapi mencakup
hampir semua bidang ilmu pengetahuan dan sendi - sendi kehidupan, termasuk
teknologi, sains, kedokteran, dan sebagainya.

Walaupun saat ini sudah tidak ada lagi kekuasaan Islam yang mutlak  di seluruh
dunia, akan tetapi pengaruh ajaran agama Islam harus di akui telah ikut serta dalam
membangun dan memajukan peradaban dunia yang ada, karena prinsip ajaran Islam
adalah rahmatan lil 'Alamin dan sangat toleran terhadap budaya lokal yang ada
sebelumnya.
Pengakuan terhadap pengaruh ajaran Islam pada peradaban dunia telah di akui oleh
banyak sekali ilmuwan Barat, salah satunya adalah seorang pemikir orientalis Barat
yang bernama Gustave Lebon, yang mengatakan bahwa, "Orang Arablah" yang
menyebabkan kita mempunyai peradaban, karena mereka adalah imam kita selama
berabad - abad lamanya. 
Contoh peradaban Islam telah memberi kontribusi besar dalam berbagai bidang
khususnya bagi dunia Barat yang saat ini diyakini sebagai pusat peradaban dunia,
antara lain:
1. Selama abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, banyak sekali karya-karya
dari para ilmuwan dan cendikiawan muslim dalam berbagai bidang,
seperti bidang filsafat, sains, kedokteran  dan sebagainya telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, khususnya bahasa Spanyol.
Penerjemahan karya - karya ilmuwan Muslim tersebut telah memberikan
kontribusi yang signifikan dan semakin memperkaya kurikulum
pendidikan dunia Barat. 
2. Lembaga-lembaga pendidikan Islam yang telah didirikan jauh sebelum
Eropa bangkit dalam bentuk ratusan madrasah adalah pionir dan perintis
dari kemunculan universitas - universitas yang ada di Eropa. Para ilmuwan
muslim telah berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-
Persia (Greco Helenistic) sewaktu bangsa  Eropa masih berada dalam
masa kegelapan. 
3. Banyak sarjana Eropa yang belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi
Islam dan mentransfer ilmu pengetahuan ke dunia Barat. Para ilmuwan
muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit, sanitasi,
dan makanan kepada bangsa Eropa saat itu. Pada kondisi tersebut,
terutama pada sekitar abad ke-11 dan ke-12, walaupun tradisi Islam yang
diboyong ke dunia Barat, akan tetapi masih belum terjadi pemisahan yang
jelas diantara ilmu - ilmu pengetahuan yang ada.
4. Menemukan astronomi atau ilmu falak yang mana untuk menentukan awal
serta akhir bulan-bulan penting. Astronomi atau ilmu falak secara umum
ditemukan oleh para Astronomi Muslim seperti Al-Biruni, Al-Battani dan
Abul Wafa. Hal tersebut dapat terjadi karena orang-orang Muslim dulu
memiliki berbagai pengetahuan untuk menentukan awal-akhir bulan-bulan
Islam seperti Ramadhan.
5. Menemukan pada bidang Matematika adanya penemuan aljabar
perhitungan dan istilah algoritme berasal. Al-Khawarizmi memiliki
peranan penting dalam perkembangan dunia Matematika karena beliaulah
yang menjadi penemu aljabar perhitungan pertama kali dan istilah
algoritme muncul dari penemuan tersebut.
6. Penemuan ilmu fisika terhadap ilmu astronomi yang mana akan menjadi
lanjutan cikal bakal menjadi teropong serta teleskop. Hassan Ibn Haitam
memiliki peranan penting menemukan karya tentang optik yang mana
dikembangkan menjadi teropong, teleskop hingga mikroskop oleh orang-
orang Barat sekarang.
7. Orang-orang Muslim Arab dululah yang pertama kali menemukan
potasium hingga merkuri. Salah satu tokoh yang terkenal adalah Abu
Musa Jakfar Al-Kufi memiliki peranan penting menemukan berbagai
bahan-bahan kimia seperti potasium hingga merkuri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Saat Nabi Muhammad SAW diutus membawa risalah Islam, mengubah gelapnya
peradaban menuju cahaya. Merubah negeri Arab yang semula jahiliyah menjadi
negeri yang memasuki peradaban baru yang lebih bermartabat dengan hadirnya
islam. Kemusyrikan dihilangkan, perbudakan dihapuskan, perempuan dimuliakan,
perzinaan dan perjudian ditinggalkan.
Sejak itu mulailah perjalanan perkembanan peradaban islam, dimulai dari periode
klasik, pertengahan dan modern. Perkembangan peradaban islam pernah
mengalami kejayaan pada saat di Eropa, Islam mampu membawa Eropa dari
kegelapan menuju reinassance, dan menjadi sejarah untuk peradaban dunia.
Transformasi agama islam pada peradaban dunia membawa dampak yang luar
biasa. Berbagai karya-karya yang dihasilkan untuk menujang peradaban dunia
seperti penemuan astornomi dan aljabar, ilmu kedokteran, filsafat, sains. Selain,
itu banyak lembaga-lembaga islam yang berdiri auh sebelum Eropa bangkit. Hal
ini membuktikan bahwasannya islam mampu membawa kemajuan peradaban
dunia serta berkontribusi pada peradaban dunia.

B. Saran
Pesatnya perkembangan peradaban Eropa, membuat kita sebagai umat muslim
kini telak satu langkah pada peradaban di Eropa sekarang, walapun islam yang
membawa Eropa dari kegelapan menuju kejayaan kembali. Kita sebagai umat
muslim sudah sepatutnya untuk ikut andil dalam perkembangan peradaban islam
pada dunia saat ini, dengan mengetahui sejarah dan beberapa contoh hasil
kontribusi islam terhadap peradaban dunia.
Banyak anak muda yang beragama islam khususnya di indoneisa, belum tahu
akan sejarah islam yang membawa peradaban pada Eropa, dan menjadi tombak
pada peradaban dunia. Hal ini bisa disampaikan atau diajarkan pada saat masih
dibangku sekolah, sehingga membantu membuat generasi islam lebih kokoh, dan
yakin pada agama islam, serta lebih optimis untuk mnegahadapi masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Fandy. Fase Lengkap dan Umum Periodisasi Perkembangan Peradaban Islam. n.d.
https://www.gramedia.com/literasi/fase-lengkap-dan-umum-periodisasi-perkembangan-
peradaban-islam/.

Pujakesuma. Transformasi Peradaban Islam. Januari 25, 2021.


https://www.santrikampung.com/2021/01/transformasi-peradaban-islam.html.

Siregar, Rusman. Inilah Gambaran Bangsa Arab Sebelum Datangnya Islam. Oktober 11, 2019.
https://daerah.sindonews.com/artikel/sumut/4866/inilah-gambaran-bangsa-arab-sebelum-
datangnya-islam.

Anda mungkin juga menyukai