Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW.


Untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah peradaban Islam
Dosen Pengampu: Qurrota A’yuni, Lc., S.Sos.

Disusun oleh:
Deti sofia mutmainnah 23220301
Eka Amalia Safitri 23220339
Manisha Saqiya Aghniy 23220312
Mela Meliani 23220313

Kelas: 2A KPI
PROGRAM KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
Tahun Ajaran 1445 H/2024 M

i
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, puji syukur
kita panjatkan ke hadirat-Nya, atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah Muhammad SAW, seorang utusan yang membawa cahaya petunjuk
bagi umat manusia.

Makalah ini membahas tentang sejarah peradaban Islam, sebuah


perjalanan panjang yang dimulai dengan munculnya agama Islam pada abad ke-7
Masehi di kota Makkah. Islam bukan hanya suatu ajaran keagamaan, tetapi juga
sebuah peradaban yang membentuk jalinan berbagai aspek kehidupan manusia.

Sejarah peradaban Islam mencakup periode klasik, dimana dunia Islam


mencapai puncak kejayaannya dengan pencapaian ilmiah, seni, dan kemajuan
dalam berbagai bidang. Kita juga akan menjelajahi masa-masa sulit seperti
penjajahan, dan bagaimana umat Islam bangkit kembali sebagai kekuatan yang
memiliki peran penting dalam perkembangan dunia.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pemahaman lebih


dalam mengenai perkembangan peradaban Islam, sekaligus menghargai warisan
berharga yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca, serta mengingatkan kita
akan tanggung jawab kita sebagai pewaris peradaban Islam untuk terus
mengembangkan dan melestarikannya di tengah-tengah masyarakat global. Akhir
kata, segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini mohon dimaafkan, dan
semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan ridha-Nya dalam setiap
langkah perjalanan hidup kita. Amin.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Sejarah Arab Sebelum Islam............................................................. 3
B. Sistem Kehidupan Pra Arab............................................................... 6
C. Riwayat Hidup Nabi Muhammad Saw............................................... 13
D. Penyebaran Islam di Arab dan Pengaruhnya...................................... 17

BAB III PENUTUP...................................................................................... 24


A. Kesimpulan........................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi sosial, budaya, politik, dan agama Arab pada masa Nabi
Muhammad SAW sangat terkait dengan latar belakang Islam. Semangat
seperti keberanian, kehormatan keluarga, dan kesetiaan suku sangat
dipegang teguh dalam lingkungan tradisi Arab. Kehidupan sehari-hari
mereka terdiri dari penyembahan berhala, yang merupakan bagian dari
tradisi keagamaan mereka juga.

Puisi dan cerita lisan sangat penting untuk menyampaikan sejarah


dan prinsip-prinsip budaya Arab masa lalu. Kehormatan keluarga dan
perlindungan anggota suku menjadi prioritas utama dalam struktur
masyarakat yang dibentuk oleh sistem kekerabatan dan kebiasaan sosial.

Pada masa itu, politik Arab diatur oleh struktur suku, dengan
pemimpin suku atau kaum yang paling berkuasa memegang banyak
kekuasaan. Konflik sering muncul sebagai akibat dari persaingan antar-
suku, baik dalam bentuk perang kecil maupun dalam lingkup ekonomi dan
politik yang lebih luas.

Dari segi agama, masyarakat Arab menganut politeisme sebelum


munculnya Islam, dengan penyembahan berbagai dewa dan berhala.
Namun, agama lain seperti Kristen dan Yahudi juga memiliki pengaruh
yang signifikan pada beberapa kelompok masyarakat.

Dengan memahami konteks ini, jelas bahwa misi Nabi Muhammad SAW
untuk menyebarkan ajaran Islam tidak hanya membawa perubahan keyakinan,
tetapi juga menghadapi tantangan besar terhadap kebiasaan dan struktur
masyarakat yang sudah ada pada saat itu.

B. Rumusan Masalah
Berikut ini rumusan masalah yang dapat dibuat dalam penyusunan
makalah ini:

1
A. Bagaimana tradisi, budaya, politik, dan agama masyarakat Arab pada
masa Nabi Muhammad SAW?
B. Bagaimana Islam menyebar dan diterima oleh masyarakat pada masa itu?
C. Bagaimana pengaruh munculnya agama Islam?

C.Tujuan Penulisan
Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah sejarah peradaban Islam
2. Untuk mengetahui bagaimana tradisi, politik, dan agama masyarakat Arab
pada masa Nabi Muhammad Saw.
3. Untuk mengetahui bagaimana Islam menyebar dan diterima oleh
masyarakat Arab
4. Untuk mengetahui pengaruh munculnya Islam terhadap masyarakat Arab

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bangsa Arab Sebelum Islam


Sejarah mencakup perjalanan manusia dalam mengisi dunia dari
masa ke masa. Setiap sejarah memiliki arti dan nilai, sehingga manusia
dapat membuat sejarah sendiri dan membentuk manusia. Menggunakan
sejarah sebagai bahan hidup akan menimbulkan berbagai macam analisis
dalam konteks budaya sejarah. Sejarah peradaban Islam adalah penjelasan
mengenai pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam dari satu
waktu ke waktu yang lain, yaitu dari sejak Islam lahir sampai sekarang1.

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan sejarawan terkait awal


sejarah Islam dimulai. Sebagian sejarawan berpendapat bahwa Islam
dimulai sejak Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Sebagian lain
sejarawan setuju bahwa awal sejarah Islam dimulai sejak Nabi Muhammad
Saw. dangkat menjadi Rasul. Disamping itu, para sejarawan juga
menentukan fase-fase sejarah Islam. Periodesasi sejarah Islam dibagi
sebagai berikut2:

1. Periode klasik, yaitu masa Nabi Adam sampai sebelum diutusnya Nabi
Muhammad Saw.
2. Periode sejarah Rasulullah Saw. (570-632 M)
3. Periode Khulafa’ Rasyidin (632-661 M)
4. Periode pemerintahan Bani Umayyah (661-749 M)
5. Periode pemerintahan Bani Abbasiyah (749-1258 M)
6. Periode pemerintahan Mamluk (1250-1517 M)
7. Periode pemerintahan Utsmani (1517-1923 M)
8. Periode dunia Islam kontemporer (1922-2000 M)

1
Musyarif, Sejarah Peradaban Islam (Pra Islam sampai Bani Umayyah) (Sulawesi Selatan: KAAFAH
LEARNING CENTER, 2019).
2
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX (Jakarta: Akbar Media
Eka Sarana, 2006).

3
Pada makalah ini, pembahasan terkait sejarah peradaban Islam dimulai
dengan uraian tentang sejarah bangsa Arab sebelum Islam. Negeri dan
bangsa Arab adalah yang pertama kali mengenal dan menerima
Islam.Sejarah menunjukkan bahwa, selain membesarkan Islam, bangsa Arab
mampu menjadi bangsa yang besar, kuat, dan bersatu berkat kesetiaan dan
keikhlasannya terhadap Islam. Sejarah juga menunjukkan bahwa berkat
perannya, Islam cepat menyebar ke seluruh dunia.

Salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia adalah
kepercayaan, yang merupakan jalan menuju kehidupan yang abadi. Pada
masa lalu, terdapat berbagai macam kepercayaan di dunia saat ini, yang
berasal dari masa jahiliyah atau sebelum kedatangan Islam, seperti agama
Yahudi, Kristen, Majusi, Panagisme, dan Hunafa'. Penduduk Arab sebelum
kedatangan Islam juga menganut berbagai agama, dan berbagai ideologi dan
keyakinan keagamaan hidup di jasirah Arab3.

Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab menganut sistem kepercayaan yang


menghormati tuhan mereka. Kepercayaan ini telah berlanjut dari generasi ke
generasi sejak Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Dalam al-Qur'an, agama
ini disebut Hanif, yang berarti kepercayaan yang mengakui bahwa Allah
adalah Tuhan yang menciptakan alam, menghidupkan danb mematikan,
memberi rezeki, dan banyak lagi.

a) Letak Geografis bangsa Arab pra Islam


Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau, jadi Jasirah Arabberarti
“Pulau Arab”. Sebagian ahli sejarah menamai tanahArab itu dengan “Shibhul
Jazirah” yang dalam bahasaIndonesia berarti “Semenanjung”4. Dilihat dari
peta, JazirahArab berbentuk persegi Panjang yang sisi-sisinya tidaksejajar.
Batasan-batasan alam yang membatasi Jasirah Arabadalah:
 Di bagian barat berbatasan dengan Laut merah
 Di bagian timur berbatasan dengan Teluk Arab
 Di bagian utara berbatasan dengan Gurun Irak danGurun Syam

3
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Ppersada, 2007).
4
Nurul Asrii, Wilayah Jazirah Arab, 2015.

4
 Di bagian selatan berbatasan dengan samudra hindia

Bangsa Arab dahulu dibagi menjadi 8 kawasan, diantaranya:


1. Hijaz terletak di tepian laut Merah sebelah tenggara. Wilayah ini paling
penting karena terdapat Ka’bah.
2. Yaman, Berada di sebelah kanan Ka’bah. Di selatan Yaman terdapat
Samudra Hindia.
3. Hadramaut, terletak di tepi samudra hindia, sebelah timur Yaman.
4. Muhrah, terletak di sebelah timur dari Hadramaut.
5. Oman, terletak di sebelah Utara bersambung dengan teluk Persia.
6. Al- Hasa’, terletak di pantai teluk Persia dan panjangnya sampai ke tepian
sungai Eufrat.
7. Nejed, terletak diantara Hijaz dan Yamamah, tanahnya datar dan luas, di
sebelah utara bersambung dengan Syam, di Timur dengan Irak.
8. Ahqaf, terletak diselatan, sebelah barat daya Oman.
b) Asal-usul Keturunan Arab Pra Islam
Asal-usul keturunan penduduk jazirah Arab dibagi menjadi dua
golongan, yaitu Qahthaniyun (keturunan Qahthan) dan ‘Adnaniyun
(keturunan Ismail bin Ibrahim). Pada awalnya wilayah utara Arab
diduduki oleh golongan ‘Adnaniyun dan wilayah selatan ditempati oleh
golongan Qahthaniyun. Seiring berjalannya waktu, kedua golongan
tersebut membaur dikarenakan berpindah dari utara ke selatan, begitupun
sebaliknya5.Seorang Syaikh memimpin kabilah atau suku yang terdiri dari
beberapa keluarga.

Bangsa Arab memiliki hubungan kesukuaan yang kuat, sehingga


kesetiaan atau solidaritas kelompok menjadi kekuatan bagi kabilah atau
suku, sementara beberapa kelompok suku suka berperang, yang
menyebabkan peperangan antar suku sering terjadi. Wanita dipandang
rendah dalam masyarakat yang suka berperang. Sampai lahirnya agama
Isma, keadaan seperti ini tetap ada. Saat itu, dunia Arab adalah tempat
perang abadi.

5
Sejarah Peradaban Islam (Pra Islam sampai Bani Umayyah).

5
Kebudayaan mereka tidak berkembang karena peperangan yang terus
menerus. Karena itu, sumber-sumber sejarah pra-Islam Arab ditemukan di
dunia Arab.

B. Sistem Kehidupan Arab Pra Islam


1. Segi Tradisi
Dalam masyarakat Arab, garis keturunan mengikuti garis bapak
(patrilinial), sehingga nama bapak selalu disebutkan di setiap nama anak di
belakangnya. Nama orang tua mereka bahkan ditulis di belakang nama
mereka dan dikaitkan dengan posisi mereka dalam keluarga, yaitu bin,
yang berasal dari kata "ibnu", yang berarti "anak laki-laki”.

Orang Arab sangat bangga dengan rangkaian nama yang menyertai


nama mereka. Dalam suku bangsa mereka, mereka memiliki hubungan
dengan orang tua yang sangat dihormati. Satu keluarga besar, yang terdiri
dari banyak orang yang memiliki garis keturunan yang sama, disebut Bani
(anak keturunan), keluarga, atau dinasti. Dalam struktur masyarakat Arab
yang sederhana, sebuah kabilah dipimpin oleh seorang yang dikenal
sebagai orang patriarki, seorang bapak utama, atau perimus, yang juga
disebut sebagai syekh6.

2. Segi Budaya
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam
suatu masyarakat, sedangkan manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis
dan teknologis lebih berkaitan dengan peradaban. Kebudayaan lebih
banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama), dan moral.
Kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud yaitu:
a. Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek ide,
gagasan, nilai-nilai, normanorma, dan peraturan.
b. Wujud kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.

6
Bayu Pamungkas, Bangsa Arab Sebelumnya Datangnya Islam (Inspiratif Kreatif, n.d.).

6
c. Wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
karya. Adapun istilah peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian
dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah7.

3. Segi Agama dan Kepercayaan


Animisme adalah keyakinan yang dianut oleh masyarakat Arab
lama (sebelum Islam) yang percaya bahwa setiap benda memiliki roh dan
roh tersebut memiliki kekutan ghaib yang disebut Mana. "Kaum Watsani"
adalah kelompok orang yang menganggap Tuhan mereka sebagai patung-
patung sesembahan yang mereka anggap sebagai perantara dengan Tuhan.
Mereka juga percaya akan Tuhan yang Esa, tetapi juga percaya adanya
roh-roh penguasa yang dianggap dan diperlakukan dengan baik. Tidak
seperti Islam, yang mengajarkan untuk meng-Esakan Allah dan beribadah
hanya kepada-Nya tanpa perantara. Sebelum kedatangan Islam, orang-
orang di Jazirah Arab memiliki berbagai agama dan ideologi
(keagamaan)8.

Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab menganut kepercayaan


yang mengakui Allah sebagai tuhan mereka. Kepercayaan ini telah ada
sejak nabi Ibrahim as dan Ismail as. Al-Qur’an menyebut agama itu
dengan Hanif,yaitu kepercayaan yang mengakui keesaan Allah
sebagaipencipta alam, Tuhan menghidupkan dan mematikan,Tuhan yang
memberi rezeki dan sebagainya. Kepercayaanyang menyimpang dari
agama yang Hanif disebut denganWatsniyah, yaitu agama yang
mempersyarikatkan Allahdengan mengadakan penyembahan kepada:

• Anshab, batu yang memiliki bentuk


• Austa, patung yang terbuat dari batu
• Ashnam, patung yang terbuat dari kayu, emas, perak,logam dan
semua patung terbuat dari batu

7
Din Muhammad Zakariya, “SEJARAH PERADABAN ISLAM (Prakenabian Hingga Islam Di
Indonesia)” (Malang: Intrans Publishing, 2018), 1–42.
8
Pamungkas, Bangsa Arab Sebelumnya Datangnya Islam.

7
Berikut ini agama yang dianut oleh masyarakat Arab sebelum adanya
Islam:

1. Yahudi
Agama ini dianut oleh orang-orang yahudi yang bermigrasi ke
Arab. Daerah Madinah, Khaibar, Fadk, Wadi AlQura dan Taima’
menjadi pusat penyebaran agama ini. Ajaran ini juga sampai ke
Yaman. Raja Dzu Nuwas bahkan memeluk agama ini. Ia memerintah
penduduk Najran agar masuk agam yahudi. Bahkan, ia tidak segan-
segan membuat parit yang dipasang api sebagai bentuk hukuman bagi
pengikutnya yang menolak masuk agama yahudi. Mereka yang tidak
mati karena api itu akan dibunuh dengan pedang atau dibuat cacat9.

2. Kristen
Agama ini masuk ke suku-suku Ghasasinah dan Al Munadzirah.
Beberapa gereja terkenal dibangun pada masa ini, diantaranya; gereja
Hindun Al Aqdam, Al Laj dan Haaroh Maryam. Adapun suku Quraisy
yang memeluk agama kristen adalah bani Asad bin Abdil Uzaa, bani
Imri-il Qasy dari Tamim, bani Taghlib dari kabilah Rabi’ah dan
sebagian kabilah Qudha’ah.

Para misionaris kristen menyebarkan agamanya dengan


menggunakan bahasa Yunani. Saat itu madhhab-madhhabfilsafat dan
berbagai macam aliran-aliran menyerbudaerah itu. Inilah yang
menimbulkan pertentanganantara msionaris dan pemikir Yunani yang
memunculkanusaha-usaha mendamaikan antara filsafat Yunani
yangbertumpu pada akal agama kristen yang bertumpu iman. Hal ini
menyebabkan agama kristen menyebar ke berbagai penjuru termasuk
jazirah Arab dan sekitarnya10.

3. Majusiyah

9
Pamungkas.
10
Sejarah Peradaban Islam (Pra Islam sampai Bani Umayyah).

8
Sebagian dari sekte Majusi masuk ke Jazirah Arab di zaman bani
Tamim, termasuk Zaraarah han Haajib bin Zaraarah dan juigfa Al-
Aqra' bin Haabis dan Abu Sud, kakek Waki' bin Hisan. Agama ini juga
masuk ke daerah Hajar di Bahrain.

4. Paganisme
Kepercayaan ini adalah keyakinan dengan menyembah berbagai
macam patung berhala di sekitar Ka'bah, termasuk bintang dan
matahari, sebagai sesembahan selain Allah. Di Jazirah Arab,
khususnya di Haraan, Bahrain dan Makkah, sebagian besar Bani
Lakhm, Khuzu'ah, dan Quraisy menyembah matahari, dan di Yarnan
juga. Agama pagan sudah ada sejak masa sebelum Ibrahim, dan
penyembahan ini dapat mendekatkan mereka pada Tuhan sebagaimana
yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Ada empat sebutan berhala pada
keyakinan ini, yaitu: Sanam, Wathan, Nusub, dan Hubal.

5. Al Hunafa’
Beberapa orang yang dikenal sebagai Al Hanafiyun atau Al
Hunafa' tetap menganut agama hanif, menyembah Allah dan tidak
menyekutukan-Nya, dan menantikan kenabian, meskipun paganisme
menjadi hegemoni di masyarakat Arab pada waktu itu. Selain tiga
agama di atas, Hanafiyah adalah salah satu corak beragama yang ada
sebelum Islam, yaitu sekelompok orang yang mencari agama Ibrahim
yang murni yang tidak terpengaruh oleh keinginan untuk menyembah
berhala. Mereka tidak menganut agama Yahudi atau Kristen, tetapi
mengakui keesaan Allah.

Gerakan ini menyebar ke seluruh jasirah Arab, terutama di tiga


wilayah Hijaz: Yathrib, Taif, dan Mekah. Penolakan untuk
menyembah berhala, keengganan untuk berpartisipasi dalam perayaan
untuk menghormati berhala, pengharaman binatang sembelihan untuk
berhala dan memakan dagingnya, pengharaman riba, pengharaman

9
meminum Arak dan hukuman bagi mereka yang meminumnya,
pengharaman zina dan hukuman bagi pelakunya, dan berdiam diri.

Di antara beberapa agama/ kepercayaan tersebut yangpaling


terkenal adalah penyembahan terhadap berhalayang jumlahnya
mencapai lebih dari 360 buah, sehinggamenyesaki lingkungan Ka’bah
dan setiap kabilah di Arabmemiliki berhala sebagai sesembahan
mereka sendiri-sendiri.Diantara berhala yang paling populer di
kalanganmereka ialah Wadd, Suwaa’, Yaghuts, Ya’uq, Nasr, Manaah,
Laata, Al ‘Uzza, Hubal, dan Dzul Khalashah.

6. Segi Politik
Pada masa jahiliah, masyarakat Arab tidak memiliki pemerintahan
seperti saat ini. Perang sering terjadi antar kaum, kabilah, dan suku,
dan mereka hanya memiliki pimpinan yang mengurus berbagai hal
dalam keadaan perang dan damai11.Bahkan perang terkadang
berlangsung selama bertahun-tahun. Misalnya, Perang Busus terjadi
antara kabilah Bakar dan kabilah Taghlib selama empat puluh tahun
hanya karena perselisihan tentang seekor unta. Perang Dahis juga
terjadi antara pimpinan suku Al-Gubara dan suku Dahis selama empat
puluh tahun hanya karena perselisihan kecil. Dan Perang Fujar terjadi
kira-kira 268 tahun sebelum Nabi Muhammad diutus untuk
menjalankan pemerintahan.

Sebelum Islam, Jazirah Arab tidak pernah dijajah oleh negara lain,
dan tidak pernah ada kesatuan politik di seluruh wilayahnya. Kerajaan-
kerajaan kecil di Jazirah Arab bagian selatan biasanya berkuasa atas
wilayah yang kecil dengan populasi yang terbatas. Mereka lebih suka
bergabung dengan setiap kabilah atau diperintah oleh seorang Syaikh,
yang dianggap sebagai anggota kabilah yang paling tua dan berani.
Oleh karena itu, tidak ada rasa solidaritas sosial yang menyeluruh di
antara semua suku Arab; bahkan hubungan kerjasama antar suku atau

11
A. Hasymy, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1984).

10
kerajaan-kerajaan kecil di sekitar Jazirah Arab, seperti kerajaan Mu’in
Himyar, Saba’ Hirrah, Gassan dan lainnya, sulit untuk terbentuk
karena tidak ada kepentingan bersama.

Suku Quraisy, yang berasal dari keturunan Qusai bin Kilab,


pemerintah Mekkah. Suku Arab lainnya menghormati dan menyegani
merekakarena itu. Pemerintahan kota Mekkah berjalan dengan baik
sejak masa Qusai bin Kilab. Walau bagaimanapun, pada masa Abd.
Al-Dar, salah seorang anak Qusai bin Kilab, perselisihan mulai muncul
antara anak saudaranya, Abd. Al-Manaf, dan adiknya. Perselisihan ini
sebagian besar disebabkan oleh kota Mekkah, yang berlanjut sampai
kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi dengan intensitas yang
berbeda.

Pemerintahan yang dihormati dan dipandang sebagai pemimpin


pusat agama oleh orang orang arab adalah pemerintah Hijaz.
Pemerintahan tersebut adalah perpaduan kepemimpinan duniawi dan
kepemimpinan agama. Mengatur orang orang arab dengan
mengatasnamakan kepemimpinan agama dan berkuasa di tanah haram
(Mekah). Bentuk pemerintah dari beberapa negri yang dikuasainya pun
mengatur kepentingan orang orang yang mendatangi Ka’bah dan
melaksanakan hukum syariat Ibrahim. Pemerintahan ini memiliki
parlemen namun pemerintahan ini lemah tidak mampu memikul beban,
terlihat sangat jelas ketika orang orang Habsyah menyerang.
C. Riwayat Hidup Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw. dilahirkan pada tanggal 20 April 571 M atau
yang dikenal dengan tahun Gajah. Pada tahun ini, Abrahah al-Asyram
berusaha menyerang Makkah dan menghancurkan Ka’bah. Allah lalu
menggagalkannya dengan mukjizat yang mengagumkan sebagaimana
yang diceritakan di dalam Al-Qur’an12.

12
Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah Analisis Ilmiah Manhajiah Sejarah
Pergerakan Islam Di Masa Rasulullah SAW., 16th ed. (Jakarta: Robbani Press, 2010).

11
Beliau lahir dari keluarga miskin, tetapi berdarah mulia dan terhormat. Dia
bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin
Qushay bin Kilab. Keluarga Hasyim ini diceritakan memberikan air minum
kepada jamaah haji yang disebut Siqayah Al Hajj13.

Ibunda Nabi Muhammad Saw, Aminah binti Wahab, adalah dari Bani
Zuhrah. Kilab ibn Murrah kemudian bertemu dengan nasab ayah dan ibunda
Nabi. Ayahnya Abdullah meninggal dunia tiga bulan setelah mereka
menikahi Aminah, sehingga Nabi Muhammad SAW lahir yatim. Nabi
Muhammad kemudian diserahkan kepada Halimah Sa'diyyah, seorang ibu
pengasuh. Nabi Muhammad SAW dibesarkan dalam asuhannya sampai usia
empat tahun, setelah kurang lebih dua tahun berada dalam asuh ibu
kandungnya. Nabi Muhammad SAW menjadi yatim piatu ketika dia berusia
enam tahun14.

Setelah Aminah meninggal, Abdul Muthalib merawat Nabi Muhammad


SAW. Namun, dua tahun kemudian dia meninggal karena renta. Selanjudnya
beralih ke pamannya, Abu Thalib. Dia, seperti Abdul Muthalib, miskin, tetapi
dihormati dan disegani oleh orang Quraisy dan penduduk Makkah secara
keseluruhan.Nabi Muhammad SAW sering mengembala kambing
keluarganya dan kambing orang-orang Makkah ketika dia masih kecil. Dia
menemukan tempat untuk berpikir dan merenungkan melalui aktivitas
penggembalaan.

Pemikiran dan perenungan ini menjauhkannya dari pemikiran nafsNabi


Muhammad SAW juga seorang laki-laki yangberbakat dalam bidang
keagamaan. Dalam usianya sebelum masa turunu duniawi, melindunginya
dari berbagai noda yang dapat merusak reputasinya. Oleh karena itu, sejak
kecil dia dijuluki Al-Amin, orang yang percaya.Nabi Muhammad SAW juga
seorang laki-laki yangberbakat dalam bidang keagamaan. Dalam usianya

13
Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah Dan Kebudayaan Islam (Kalam Mulia, 2006).
14
Mahdi Rizqullah Ahmad, Biografi Rasulullah (Jakarta: Qisthi Press, 2009).

12
sebelum masa turunwahyu ia suka mengasingkan diri pada sebuah
pegunungan di luar kotaMakkah untuk berdoa dalam keheningan15.

Ketika Nabi Muhammad SAW berusia dua puluh lima tahun, dia pergi
berdagang ke Syam untuk menjual barang-barang yang dimiliki oleh
Khadijah, seorang wanita kaya dan terkenal. Ketika dia mendengar tentang
kejujuran, kredibilitas, dan kemuliaan ahlaknya, Khadijah tertarik untuk
menikahinya. Bani Hasyim dan para pemuka Bani Mudhar hadir di acara
pernikahan.

Dimulai dari dirinya sendiri dan keluarga dekatnya, Nabi Muhammad


SAW mulai berdakwah mengajarkan Islam secara sembunyi-sembunyi pada
awal turunnya wahyu pertama, mengingat sosial politik pada waktu itu belum
stabil. Mula-mula Nabi mengajarkan kepada istrinya Khadijah untuk beriman
kepada Allah. Anak angkatnya, Ali ibn Abi Thalib, dan pembantu rumah
tangganya, Zaid ibn Haritsah, kemudian menjadi anak angkatnya. kelanjutan
dari teman dekatnya Abu Bakar Siddiq. Ajakan itu akhirnya diajarkan secara
umum, tetapi hanya diterima oleh keluarga Quraisy terdekat seperti Usman
ibn Affan, Zubair ibn Awam, Sa’ad ibn Abi Waqas, Abdurrahman ibn Auf,
Thalhah ibn Ubaidillah, Abu Ubaidillah ibn Jahrah, Arqam ibn Arqam,
Fatimah binti Khattab, Said ibn Zaid, dan banyak lainnya16.

Islam muncul di masyarakat dengan membawa undang-undang baru untuk


ketauhitan dan kemasyarakatan, mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan dan pergaulannya. Pembangunan sistem sosial, ekonomi, politik,
dan budaya bergantung pada pedoman dasar ini.

Nabi Muhammad SAW kemudian memulai dakwahnya dengan meminta


semua orang untuk masuk Islam, termasuk bangsawan dan hamba
sahaya.Mula-mula, Nabi menyeru orang-orang yang tinggal di Makkah dan
orang-orang dari seluruh dunia untuk mengerjakan haji. Dia terus melakukan
kegiatan dakwah tanpa mengenal lelah.

15
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000).
16
Samsul Nizar, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Kencana, 2009).

13
Hasil dari kerja kerasnya mulai terlihat. Dimulai dengan hanya beberapa
pengikut Nabi Muhammad SAW, mereka sekarang menjadi lebih banyak.
Mereka terutama wanita, budak, pekerja, dan orang-orang yang tidak punya
apa-apa. Meskipun mereka kebanyakan orang yang lemah, semangat mereka
luar biasa17.

Ketika gerakan Nabi Muhammad SAW berkembang, semakin banyak


orang yang mengikutinya dan seruannya semakin tegas dan lantang. Dia
bahkan berani mengecam agama berhala dan mencela kebodohan nenek
moyang mereka yang memuja berhala. Mereka terkejut dan marah. Mereka
menentang dakwah Nabi Muhammad SAW dan mencoba menghalanginya
dengan berbagai cara.Kebencian musyrikin Quraisy terhadap Nabi
Muhammad SAW meningkat seiring dengan peningkatan jumlah orang
Islam. Selain penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, ada juga rencana
pembunuhan yang dirancang oleh Abu Sufyan. Karena Bani Hasyim dan Bani
Muthalib melindungi Nabi Muhammad SAW, kegagalan musyrikin Quraisy
menghentikan dakwahnya.

Kedua keluarga besar pelindung Nabi itu diboikot oleh musyrikin Quraisy
setelah mereka menyadari hal itu. Tidak lama setelah pemboikotan itu, paman
Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib, dan istri beliau, Khadijah, meninggal
dunia. Oleh karena itu, tahun itu disebut sebagai "am al-huzn", yang berarti
"tahun kesedihan".

Saat menghadapi ujian yang sulit, Nabi Muhammad SAW diperintahkan


Allah untuk melakukan perjalanan malam dari Masjid al-Haram di Mekah ke
Bait al-Maqdis di Palestina, dan kemudian ke sidrah al-Muntah. Di sinilah
Nabi Muhammad SAW menerima kewajiban untuk melakukan shalat lima
waktu sebagai bagian dari agama. Isra' dan Mi’raj terjadi pada tanggal 27
Rajab tahun 11 sesudah kenabian.Nabi Muhammad SAW menghadapi ujian
berat sehubungan dengan misi risalahnya, yang memperkuat iman dan
memperkuat batinnya. Isra dan Mi’raj juga berfungsi sebagai ujian bagi kaum

17
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2003).

14
muslimin apakah mereka mempercayainya atau tidak. Bagi orang-orang
musyrik Quraisy, peristiwa itu digunakan untuk mengolok-olok Nabi
Muhammad SAW, bahkan menuduhnya sebagai orang yang tidak berpikir
logis.Penduduk Yatsrib yang berhaji ke Makkah menyebabkan perkembangan
besar dalam dakwah Islam setelah peristiwa Isra' dan Mikraj. Mereka yang
berasal dari suku Aus dan Khazraj menjadi Muslim. Mereka meminta Nabi
Muhammad SAW untuk memberikan izin untuk pindah ke Yatsrib atas nama
penduduknya. Mereka berkomitmen untuk membela Nabi Muhammad SAW
dari berbagai bahaya. Mereka juga meminta Nabi untuk menyetujuinya. Nabi
Muhammad SAW pindah ke Yatsrib setelah perjanjian "Aqobah"18.

D. Penyebaran Islam di Arab dan Pengaruhnya


Tahun Islam dimulai ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke
Madinah pada tahun 622 M. Umat Islam di Mekkah masih lemah dan tidak
dapat menentang kekuasaan pedagang Quraisy. Akhirnya, Nabi dan
sahabatnya meninggalkan kota dan pindah ke Yasrib, yang kemudian dikenal
sebagai Madinah, atau kota Nabi. Di sana keadaan Nabi dan umat Islam
mengalami perubahan besar. Jika mereka adalah penduduk lemah yang
tertindas di Mekkah, mereka menjadi penduduk yang kuat dan mandiri di
Madinah. Nabi sendiri memimpin masyarakat yang baru dibentuk itu, yang
kemudian berkembang menjadi sebuah negara.Dengan kekuasaan di tanggan
Nabi, Islam lebih mudah menyebar dan akhirnya menguasai wilayah yang
dimulai dari Spanyol di sebelah barat hingga Filipina di sebelah timur, dan
Afrika Tengah di sebelah selatan hingga Danau Aral di sebelah utara19.

Nabi Muhammad SAW segera meletakkan dasar-dasar kehidupan


bermasyarakat untuk membangun negara dan masyarakatnya.Dasar Pertama,
masjid dibangun tidak hanya untuk tempat salat tetapi juga sebagai tempat
penting untuk menyatukan kaum Muslimin, mempertalikan jiwa mereka, dan
berbicara tentang masalah yang dihadapi. Pada masa Nabi, masjid bahkan
berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

18
Yatim.
19
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek (Jakarta: UII-Press, 2008).

15
Ukhuwwah islamiyyah, atau biasa disebut persaudaraan Muslim adalah dasar
kedua. Nabi mempersaudarakan kaum Muhajirin, yang hijrah dari Makkah ke
Madinah, dengan Anshar, yang tinggal di Madinah setelah masuk Islam dan
membantu mereka. Maka dari itu, diharapkan setiap Muslim merasa terikat
dalam satu kekeluargaan dan persaudaraan. Dengan melakukan hal ini,
Rasulullah menciptakan jenis persaudaraan baru, yaitu persaudaraan
berdasarkan agama yang menggantikan persaudaraan yang didasarkan pada
darah.

Dasar ketiga adalah hubungan persahabatan dengan orang-orang yang


tidak menganut agama Islam. Di Madinah, selain orang Arab Islam, ada
orang Yahudi dan orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang
mereka. Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian dengan mereka agar
masyarakat dapat stabil. Sebuah piagam dibuat yang melindungi kebebasan
beragama komunitas Yahudi. Setiap kelompok masyarakat memiliki hak yang
berbeda dalam hal politik dan keagamaan. Kemerdekaan beragama
dilindungi, dan setiap anggota masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga
keamanan negara dari ancaman dari luar. Dalam perjanjian itu, Rasulullah
ditunjuk sebagai kepala pemerintah karena otoritas mutlak diberikan
kepadanya dalam hal peraturan dan tata tertib umum. Dia juga membangun
dasar persamaan sosial di bidang sosial.Dalam perspektif ketatanegaraan,
perjanjian ini sekarang dikenal sebagai Konstitusi Madinah20.

Perang Badar, perang antara kaum Muslimin dan kaum Musyrikin


Quraisy, adalah perang pertama yang sangat penting yang akan menentukan
masa depan Islam ini. Pada tanggal 8 Ramadhan tahun kedua Hijriyah, Nabi
Muhammad SAW bersama 305 orang Muslim meninggalkan kota dengan
perlengkapan sederhana. Pasukan Nabi bertemu dengan pasukan Quraisy
berjumlah sekitar 900 hingga 1000 orang di daerah Badar, kurang lebih 120
km dari Madinah. Kaum Muslimin menang dalam perang ini.

Pada tahun keenam Hijrah, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, Nabi
Muhammad SAW memimpin sekitar seribu kaum Muslimin untuk berangkat
20
Nasution.

16
ke Mekkah untuk mengerjakan Umrah, tetapi penduduk Mekkah menolak
mereka untuk masuk kota. Pada akhirnya, dibuat perjanjian yang disebut
Perjanjian Hudaibiyah, yang mencakup hal-hal berikut:

1. Tahun ini kaum Muslimin tidak boleh mengunjungi Ka'bah, tetapi


mereka dapat melakukannya tahun berikutnya.
2. Kunjungan hanya boleh berlangsung tiga hari.
3. Kaum Muslimin harus mengembalikan orang-orang yang melarikan diri
ke Madinah, sedangkan Quraisy tidak harus menolak orang-orang
Madinah yang kembali.
4. Selama sepuluh tahun, terjadi perang antara orang Madinah dan Makkah.
5. Tanpa mendapat rintangan, setiap Kabilah yang ingin bergabung dengan
komunitas Quraisy atau Muslim dapat melakukannya. Perang demi
peperangan terjadi untuk melindungi penyebaran dakwah Islam dan
melindunginya dari orang yang menghalanginya, seperti Perang Uhud,
Perang Ahzab, dan Perang Khandaq21.

Setelah Perjanjian Hudaibiyah, keadaan lebih tenang daripada sebelumnya.


Nabi Muhammad SAW menyurat kepada beberapa penguasa di luar Jazirah
Arab untuk mengajak mereka untuk memeluk agama Islam, menunjukkan
bahwa dia diutus bukan hanya untuk orang-orang di Jazirah Arab tetapi juga
untuk semua orang di dunia ini22.

Islam berkembang melalui upaya ini. Jumlah orang yang beragama Islam
meningkat, dan wilayah yang beragama Islam semakin luas. Sebagian Jazirah
Arab adalah bagian dari wilayah Islam ketika Rasulullah wafat. Negara ini
jelas bukan seperti yang ada di zaman sekarang, tetapi itu adalah negara yang
didirikan oleh Rasul, dengan standar yang maju dan demokrasi Republik.
Dengan upaya ini, Rasulullah memulai masyarakat Islam. Dalam waktu tiga
puluh tiga tahun, Rasulullah telah mengubah Arab dari bangsa Jahiliyah
menjadi bangsa yang beragama Islam, bersatu, berakhlak mulia, dan
berpengetahuan.
21
Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II.
22
Sulthon Mas’ud, “SEJARAH PERADABAN ISLAM” (Surabaya, UIN Sunan Ampel, 2014),
http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/1667.

17
a) Penyebaran Islam Periode Makkah

Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir dan penutup para nabi.
Dikatakan bahwa sebelum beliau menjadi seorang Nabi, beliau adalah orang yang
tidak cacat (tercela). Beliau juga dikenal sebagai seseorang yang selalu
mengerjakan perbuatan terpuji dan beliau pun menjadi pemersatu umat. Maka
para pemimpin suku menjulukinya sebagai Al-Amin. Memasuki usia
kematangannya, beliau selalu datang ke Gua Hira untuk meminta petunjuk kepada
Allah akan masalah atau problematika yang terjadi di Masyarakat.

Pada awalnya Islam disiarkan secara rahasia. Orang-orang yang pertama


kali masuk agama Islam adalah Ibunda Siti Khadijah, lalu Abu Bakar Ash-Shidiq,
Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah dan Ummu Aiman. Setelahnya pun masih
terdapat orang-orang yang memasuki Islam. Hingga tiga tahun misi dakwah Islam
menghasilkan empat puluh orang masuk Islam. Dalam dakwahnya Nabi
Muhammad SAW mendapat banyak sekali tantangan dari Masyarakat Makkah.
Kenapa? Karena mereka takut kepada tantangan Nabi Muhammad SAW dan takut
struktur masyrakat dan kepentingan dagang mereka tergoyahkan oleh agama yang
dibawa Nabi Muhammad SAW.23

Dakwah Nabi SAW secara terang-terangan mendapat tantangan dan


ditolak dari kaumQuraisy, dengan alasan mereka tidak bisa meninggalkan agama
peninggalan nenek moyang dan tradisi yang sudah mengakar. Lalu nabi pun
menjelaskan bahwa apa yang mereka sembah itu tidak memberikan faidah kepada
mereka.

Adapun Allah memerintahkan kepada Nabi SAW untuk dakwah secara


terang-terangan dalam Qur’an surah Al-Hijr/15: 94

‫َفاْص َدْع ِبَم اُتْؤ َم ُر َو َاْع ِر ْض َع ِناْلُم ْش ِر ِك ْي َن‬

23
Mohammad Adnan, “Wajah Islam Periode Makkah-Madinah Dan Khulafaurrasyidin,” Jurnal
Diskursus Islam 5, no. no 1 (June 2019): h. 91-92.

18
Artinya: “Maka, sampaikanlah (Nabi Muhammad) secara terang-
terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari
orang-orang musyrik.”24

Ketika Nabi SAW melihat keganasan kaum musyrik kian hari kian
bertambah, sedang beliau tidak bisa memberikan perlindungan kepada kaum
Muslimin, maka beliau memerintahkan mereka untuk pergi ke Habasyiah, karena
disana terdapat seorang raja yang adil. Dibawah kekuasaannya tidak ada seorang
pun yang dianiaya. Pergilah sampai Allah memberikan jalan keluar. Setelah itu
berangkatlah kaum muslimin ke Habasyiah untuk menghindari fitnah dan berlari
kepada Allah untuk meminta petunjuk. Ini adalah hijrah pertama dalam islam.

Nabi SAW merasakan berbagai siksa dan penderitaan yang diberikan oleh
kaum Quraisy, sehingga beliau pergi ke Thaif mencari perlindungan dan
dukungan dari Bani Tsaqif dan berharap mereka dapat menerima agama yang
beliau bawa. Setibanya di Thaif beliau datang kepada orang-orang yang berkuasa
ditempat tersebut. Beliau menyampaikan Islam dan mengajak mereka untuk
masuk kedalam agama Islam. Namun ajakan tersebut ditolak mentah-mentah oleh
mereka. Setelah itu nabi pergi dan berharap mereka tidak menyebar luaskan berita
kedatangan nabi.

Setiap musim haji tiba Rasulullah selalu datang ke kabilah-kabilah yang ada
di Baitul Haram, membacakan kitab dan mengajak mereka untuk mentauhidkan
Allah. Pada tahun kesebelas nabi melakukan hal sama. Ketika berada di Aqabah,
Nabi SAW bertemu dengan kabilah Khazraj yang sudah membuka hati kepada
Allah. Nabi SAW mengajak mereka untuk bercakap-cakap. Rasulullah SAW
memperkenalkan mereka kepada agama Islam dan mereka menerima sebagai
ajarannya. Setelah pembaiatan tersebut di tahun ke dua belas beberapa orang dari
kaum Anshor datang kepada Nabi untuk berbaiat. Setelah pembaiatan para utusan
dari kaum Anshor Kembali ke Madinah. Nabi mengikut sertakan Mus’ab bin
Umair untuk mengajarkan Al-Quran disana.25

24
La Ode Ismail Ahmad Julkaranain Muhammad, “Perjuangan Nabi Muhammad SAW Periode
Makkah Dan Madinah,” Jurnal Diskursus Islam 7, no. no 1 (April 1, 2029): h. 86.
25
Julkaranain Muhammad.

19
b).Masa Kerasulan

Beberapa kilometer di Utara Makkah, pada tanggal 17 ramadhan 611 M,


DiGua Hira malaikat Jibril uncul di hadapan Nabi Muhammad
antukmenyampaikan wahyu Allah yang pertama. Pada usia Nabi yang menjelang
40tahun itu Allah telah memilih Muhammad sebagai Nabi. Pada wahyu kedua
Nabiperintahkan untuk menyeru manusia kepada satu agama.Pada saat beliau
tidur dan terbangun tiba-tiba ia ketakutan yang luar biasa seluruh tubuhnya,
seluruh diri batinnya, dicengkram oleh sebuah kekuatan yang sangat besar, seolah
-olah seorang malaikat telah mencengkram beliau dalampelukan yang
menakutkan yang seakan nencabut kehidupan dan nafasdarinya.ketika beliau
berbaring disana,beliau mendengar perintah,"Bacalah!".Ketika itu beliau protes
bahwa beliau adalah buta huruf ,hingga turunlah ayat yang pertama yaitu surah al
alaq ayat 1

c).fase madinah

Nabi Muhammad meninggalkan rumahnya pada malam 27 Shafar tahun


ke-14 dari kenabian atau 12 September 622 M. Peristiwa hijrah Rasulullah Saw
darMekkah ke Madinah merupakan kehendak dan perintah Allah Swt dengan
tujuanagar penyebaran agama islam yang dilakukan oleh Rasulullah Saw menjadi
lebihpesat lagi. Selama 13 tahun Rasulullah berdakwa ajaran Islam di mekkah,
Nabiuhammad telah banyak mengalami pertentangan dan permusuhan.namun
madinah merupakan kota yang penduduknya lebih mudah menerima ajaran
rosulullah dari pada penduduk mekkah .masyarakat madinah menyambut
kedatagan nabi Muhammad dengan suka cita,orang-orang madinah berbondong-
bondong memeluk islam.oleh karena itu islam lebih cepat berkembang di madinah

Pada 17 Ramadhan 611 M, di Gua Hira Malaikat Jibril muncul di


hadapanNabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu Allah SWT. Nabi di
perintahkanuntuk menyeru manusia kepada satu agama yaitu Islam. Masa dakwa
Rasulullahterbagi menjadi dua Fase yaitu Fase Makkah dan Madinah.ada Fase
Makkah kebijakan dakwa Rasulullah adalah dengan menonjolkan kepemimpinan
dengan menonjolkan aspek-aspek keteladanannya. Dakwah yangdilakukan oleh
Nabi pada Fase ini terbagi menjadi dua yaitu secara sembunyi-sembunyi dan
secara terang-terangan:ada Fase Madinah ada beberapa bidang yang
dikembangkan sebagai wujuddari upaya Nabi untuk membentuk Negara Islam
diantaranya yaitu pembentukansistem sosial kemasyarakatan, militer, politik,
dakwah, ekonomi, dan sumberpendapatan Negara. Pada fase ini Islam menjadi
agama yang sangat berkembanglengan visi dan misi yang satu yaitu menjadi
negara Islamiah dengan pedomarAl-qur'an dan Sunnah Nabi. Dan Nabilah yang
memperkenalkan pertama kalikonsep Negra Demokrasi yang sekarang banyak di
anut oleh negara-negaramodern Islam maupun non Islam.

20
21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa


peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad merupakan momen penting
dalam sejarah yang membawa perubahan besar pada masyarakat Arab. Aspek
penting dari kehidupan manusia, seperti tradisi, budaya, politik, dan agama,
mengalami transformasi besar ketika agama Islam dikenalkan. Sebagai inti
Islam, ajaran tauhid berhasil menghapus tindakan jahiliyah yang bertentangan
dengan iman. Sebagai utusan Allah dan pemimpin politik, Nabi Muhammad
tidak hanya memberikan petunjuk agama, tetapi juga membangun landasan
politik yang adil dan sistem pemerintahan yang efektif.

Prinsip-prinsip Islam melandasi budaya baru yang dibentuk oleh


pergeseran nilai dan norma di masyarakat Arab. Seni dan sastra Islam
berkembang sebagai ekspresi inovasi dan keindahan yang mencerminkan
prinsip dan prinsip Islam. Dasar negara Islam dibentuk oleh sistem politik
Islam yang didirikan oleh Nabi Muhammad, yang mengutamakan keadilan,
persamaan, dan keterlibatan masyarakat.

Peradaban Islam yang didirikan oleh Nabi Muhammad membawa warisan


berharga bagi dunia selain memasukkan babak baru dalam sejarah Arab.
Nilai-nilai Islam seperti keadilan, toleransi, dan persamaan masih relevan di
zaman sekarang. Melalui pemahaman dan penghargaan terhadap peradaban
Islam pada masa Nabi Muhammad, kita dapat meresapi kekayaan spiritual
dan intelektual yang telah menjadi sumber inspirasi bagi umat manusia
selama berabad-abad. Kita juga harus meneruskan semangat pembangunan
dan keberlanjutan peradaban Islam serta mengaplikasikan nilai-nilai tersebut
untuk mencapai kesejahteraan dan kedamaian di dunia.

22
DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Mohammad. “Wajah Islam Periode Makkah-Madinah Dan


Khulafaurrasyidin.” Jurnal Diskursus Islam 5, no. no 1 (June 2019): h. 91-92.

Ahmad, Mahdi Rizqullah. Biografi Rasulullah. Jakarta: Qisthi Press, 2009.

Al-Buthy, Muhammad Sa’id Ramadhan. Sirah Nabawiyah Analisis Ilmiah


Manhajiah Sejarah Pergerakan Islam Di Masa Rasulullah SAW. 16th ed. Jakarta:
Robbani Press, 2010.

Al-Usairy, Ahmad. Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX.
Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2006.

Asrii, Nurul. Wilayah Jazirah Arab, 2015.

Hasan, Hasan Ibrahim. Sejarah Dan Kebudayaan Islam. Kalam Mulia, 2006.

Hasymy, A. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1984.

Julkaranain Muhammad, La Ode Ismail Ahmad. “Perjuangan Nabi Muhammad


SAW Periode Makkah Dan Madinah.” Jurnal Diskursus Islam 7, no. no 1 (April
1, 2029): h. 86.

Lapidus, Ira M. Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.

Mas’ud, Sulthon. “SEJARAH PERADABAN ISLAM.” UIN Sunan Ampel, 2014.


http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/1667.

Musyarif. Sejarah Peradaban Islam (Pra Islam sampai Bani Umayyah). Sulawesi
Selatan: KAAFAH LEARNING CENTER, 2019.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek. Jakarta: UII-Press, 2008.

Nizar, Samsul. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Kencana, 2009.

Pamungkas, Bayu. Bangsa Arab Sebelumnya Datangnya Islam. Inspiratif Kreatif,


n.d.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Ppersada,


2007.

———. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiah II. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003.

Zakariya, Din Muhammad. “SEJARAH PERADABAN ISLAM (Prakenabian


Hingga Islam Di Indonesia),” 1–42. Malang: Intrans Publishing, 2018.

23
24

Anda mungkin juga menyukai