Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK 1

SEJARAH PERADABAN ISLAM


TENTANG PERIODESASI
ISLAM
Dosen Pengampu : Latifah Nurochmah, M.Pd

Disusun oleh:
Bagus Ramadhani
Erikha Masya Nur.
F
Alba Yudha. P
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMMAARIF SIMO, KENDAL, NGAWI TAHUN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan banyak
kemudahan dan limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas kelompok
dalam membuat makalah yang berjudul "PERIODESASI SEJARAH ISLAM". Kami sadar
betul dalam pembuatan makalah ini tak lepas dari bantuan banyak pihak, termasuk Ibu Dosen
Lathifah yang sudahmembimbing kelompok 1 dan memberi kesempatan pada kami
untukbelajar lebih banyak lagi. Selain itu, makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurnakarena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Kiranya, kami berharap
adanya saran dan kritik untuk makalah yangbarukami buat. Terakhir, kami berharap semoga
makalah bisa memberi manfaat yang banyak bagi pembaca.

Ngawi, 23 September 2023

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
Daftar isi...............................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2.1 Sejarah Islam.........................................................................................................................2
2.2 Periodesasi Sejarah Islam......................................................................................................4
2.3 Diskursus Kebudayaan dan Peradaban..................................................................................5
2.4 Hubungan al-Quran dan Hadis dengan Peradaban.................................................................6
2.5 Penulisan Sejarah Islam.........................................................................................................7
BAB III....................................................................................................Error! Bookmark not defined.

PENUTUP
3.1 SARAN....................................................................................................................................9
3.2 KESIMPULAN......................................................................Error! Bookmark not defined.
3.3 DAFTAR PUSTAKA.............................................................Error! Bookmark not defined.

i
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah Islam adalah landasan yang kaya dan bervariasi, yang mencakup periode yang
panjang dan beragam. Untuk memahami sejarah Islam secara lebih mendalam, kita dapat
membaginya menjadi beberapa periode yang signifikan. Dalam makalah ini, kita akan
membahas periodesasi sejarah Islam dengan fokus pada diskursus kebudayaan dan
peradaban, hubungan antara al-Quran dan hadis dengan peradaban, metodologi dalam
menulis sejarah Islam, serta teknik penulisan sejarah yang tepat.

Islam mulai berkembang sejak abad ke-7 dan berkembang secara pesat ke seluruh
dunia dari waktu ke waktu. Pada saat penyebarannya Islam meletakkan nilai-nilai
kebudayaan. Kebudayaan Islam ini merupakan hasil dari akal, budi, serta karya yang
diciptakan oleh manusia dengan berlandaskan pada tauhid-tauhid didalamnya. Oleh
karena itu kami mengangkat tema makalah tentang Aspek Sejarah dan Kebudayaan Islam
dikarenakan banyak sekali keterkaitan islam dengan sejarah sejarah yang ada, dimulai dari
beberapa PERIODESASI peradaban islam, fungsi dari peradaban islam serta banyaknya
tokoh yang terlibat dalam sejarah peradaban islam

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang penulisan makalah diatas maka kami memiliki beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1) Berapa banyak PERIODESASI dalam sejarah peradaban islam?
2) Siapa saja tokoh yang berperan dalam peradaban islam tersebut?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan utama dari pembuatan makalah ini ialah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Sejarah peradaban islam serta untuk menambah pengetahuan kami sebagai penulis dan
pembaca mengenai judul makalah yang kami ambil. Namun selain itu ada beberapa
tujuan dari pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui Ada berapa banyak PERIODESASI sejarah peradaban islam.
b) Siapa saja tokoh yang berperan dalam PERIODESASI tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Islam


Sejarah Islam periode klasik membentang enam setengah abad, yakni dari
tahun 600 M hingga tahun 1258 M dalam penanggalan Masehi. Dalam rentang waktu
ini, wahyu Islam diterima oleh Nabi Muhammad saw. dan kemudian menjadi fondasi
bagi perkembangan masyarakat dan peradaban Islam ke abad-abad berikutnya. Dalam
periode klasik ini umat Islam berhasil membangun satu sistem politik yang sangat
maju dan kuat. Begitu pula, umat Islam berhasil membangun satu aktivitas keilmuan
yang mengagumkan, dan terbaik di zamannya. Dengan sistem politik yang mapan dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, umat menjadi penguasa ekonomi dunia.
Sejarah Islam bermula dengan peristiwa turunnya wahyu Alquran dari Allah swt.
kepada Nabi Muhammad saw. pada 611 Masehi. Ayat-ayat Alquran turun secara
berangsur dalam waktu lebih dari dua dekade: sebagiannya di Makkah yang lainnya di
Madinah. Praktis, Nabi Muhammad saw. tidak pernah berhenti menerima wahyu dari
Allah swt. selama karirnya: mulai dari berusia 40 tahun hingga wafatnya di usia 63
tahun. Muhammad saw. berusaha sangat keras memperkenalkan Islam kepada
penduduk kota Makkah dan mengajak mereka mengimani agama baru tersebut. Satu
dekade permulaan dakwahnya merupakan tahun-tahun yang sangat sulit; sedemikian

Sulit sehingga memaksanya untuk hijrah ke utara menuju kota Madinah


(semula bernama Yatsrib).1 Hijrah ke Madinah ini (622 M) menjadi titik balik bagi
usaha dakwah Nabi Muhammad saw. Madinah ternyata lebih terbuka menyambut
dakwahnya; dan sejak itu episode keberhasilan agama Islam dimulai. Beberapa tahun
setelah di Madinah, mayoritas masyarakat sekitarnya telah menerima Islam dan
meninggalkan agama keberhalaan mereka yang lama. Pada tahun 629 M Makkah,
kota yang tadinya memusuhi dan mengusirnya berhasil dia taklukkan; dan
penduduknya menyatakan keislaman mereka. Maka ketika Nabi Muhammad saw.
wafat pada 632 M dapat dikatakan bahwa hampir seluruh jazirah Arabia telah
memeluk agama Islam. Islamisasi yang dilakukan pada masa Nabi Muhammad saw.
dilanjutkan oleh para sahabat dan pengikutnya. Di penghujung hidupnya, sudah ada
rencana perluasan pengaruh Islam ke Syria di utara. Hal ini kemudian dilaksanakan
secara antusias di
2
masa kepemimpinan Abû Bakr al-Shiddîq (632-634 M) dan ‘Umar ibn al-Khaththâb
(634-644 M). Pada masa ‘Umar pengaruh Islam meluas ke arah barat—yakni Yordania
dan Palestina—dan kemudian berlanjut ke Mesir. Di bawah kepemimpina ‘Utsmân
ibn ‘Affân (644-656 M) pengaruh Islam mengarah ke timur mencakup wilayah Persia,
bahkan mencapai perbatasan Afghanistan dan Cina.2

Arus perluasan pengaruh agama Islam mengalami perlambatan pada masa


kepemimpinan ‘Alî ibn Abî Thâlib (656-661 M) yang memang tidak terlalu stabil.
Demikian juga semasa kekuasaan Dinasti Umayyah (661- 750 M) yang harus
menghabiskan energi untuk konsolidasi dan stabilisasi kekuasaannya. Akan tetapi,
perluasan pengaruh agama Islam dan kepenganutannya kembali mengalami akselerasi
yang sangat tinggi pada masa kekuasaan Dinasti Abbasiyyah (750-1258 M). Dinasti
Abbasiyyah memang hanya solid pada sekitar setengah dari masa kekuasaannya.
Akan tetapi perluasan pengaruh Islam sama sekali tidak diperlambat oleh kurang
solidnya Abbasiyyah, sejak pertengahan abad ke-10. Dinastidinasti yang lebih kecil—
yang secara normatif mengakui supremasi Abbasiyyah di bidang agama—melakukan
tugas perluasan Islam secara baik ke seluruh penjuru alam. Dalam kenyataannya,
dinastidinasti kecil tersebut meluaskan pengaruh Islam ke sudut-sudut dunia yang
hampir mustahil dijangkau secara langsung dari Baghdad.2 Tidak ada statistik yang
memadai tentang jumlah umat Islam pada masa puncak kejayaan ini. Namun
demikian, diketahui bahwa pada tahun 629 M, dalam peristiwa Fath Makkah, jumlah
pasukan umat Islam mencapai 10.000 orang. Lalu diketahui juga bahwa pada tahun
631 Nabi Muhammad saw. melaksanakan haji dari Madinah menuju Makkah dengan
jumlah rombongan sebesar lebih dari 100.000 orang. Dari sudut ajaran, Islam berakar
pada wahyu Alquran yang kemudian dioperasionalkan dalam Hadis Nabi Muhammad
saw. Alquran sendiri mulai dituliskan sejak awal turunnya, yakni ketika Nabi
Muhammad saw. masih hidup. Akan tetapi 4 kodifikasi dan pembakuannya barulah
selesai dilaksanakan pada masa kepemimpinan ‘Utsmân ibn ‘Affân. Itu sebabnya
Alquran yang populer di kalangan umat Islam hingga saat ini disebut sebagai Mushhaf
‘Utsmân. Adapun Hadis Nabawi baru mengalami proses autentifikasi dan
sistematisasi pada abad ke-9 di tangan para peneliti semacam Imam Muhammad ibn
Ismâ‘îl al-Bukhârî (870 M) dan Imam Abû al-Husayn Muslim al-Hajjâj (875 M),
meskipun upaya-upaya awal sudah ada sebelum mereka. Intinya, sejak masa yang
paling awal, agama Islam telah mempunyai sumber dasar yang terstandarisasi,
yakni Alquran dan Hadis Nabawi.
3
Betapapun juga, persentuhan Islam dengan berbagai bangsa, budaya, dan keadaan
mau tidak mau mengharuskan adanya penafsiran lebih lanjut terhadap ajaranajaran
pokok yang ada dalam Alquran dan Hadis Nabawi. Maka seiring waktu, sejarah
menyaksikan tumbuhnya berbagai perspektif dan aliran pemikiran tentang aneka
aspek ajaran Islam. Ada sejumlah aliran pemikiran dalam ilmu Kalam, Fikih, Tasawuf,
Politik, Akhlak, dan sebagainya. Tersedianya Alquran dan Hadis Nabawi yang sudah
terstandarisasi menjadi simpul pengikat dari berbagai tafsiran dan pemikiran yang
ada. Aplikasi Islam dalam berbagai konteks sosiologis dan zaman juga melahirkan
berbagai pranata keagamaan.

2.2 Periodesasi Sejarah Islam


1) Periode Pra-Islam: Ini adalah masa sebelum munculnya Islam dan nabi
terakhir Islam, Muhammad. Arab pada saat itu terbagi dalam suku-suku yang
berbeda dan banyak praktik keagamaan yang beragam.
2) Periode Awal Islam (610-632 M): Masa ini dimulai dengan wahyu pertama
yang diterima oleh Nabi Muhammad pada tahun 610 M. Selama periode ini,
ajaran Islam berkembang dan berkembang di tengah-tengah oposisi dari
otoritas Mekah. Pada tahun 622 M, Nabi Muhammad dan pengikutnya hijrah
ke Madinah, yang menandai awal dari kalender Hijriyah.
3) Kekhalifahan Rashidun (632-661 M): Setelah wafatnya Nabi Muhammad
pada tahun 632 M, empat khalifah pertama (Abu Bakar, Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib) memimpin umat Islam. Ini adalah
periode penaklukan besar-besaran dan ekspansi Islam.
4) Kekhalifahan Umayyah (661-750 M): Periode ini ditandai dengan
pemerintahan Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Kekhalifahan ini
meluas dari Spanyol hingga Asia Tengah. Ini adalah masa kemunculan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan Islam yang signifikan.
5) Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258 M): Dinasti Abbasiyah menggantikan
Umayyah sebagai penguasa dunia Islam. Masa ini ditandai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, dan perdagangan yang pesat.
Baghdad menjadi pusat intelektual dan budaya.
6) Zaman Kegelapan (1258-1700 M): Pada tahun 1258, Baghdad jatuh ke tangan
Mongol, yang mengakhiri Dinasti Abbasiyah. Ini adalah masa ketidakstabilan
politik, perpecahan, dan penurunan intelektual di dunia Islam.
7) Zaman Kolonialisme dan Kemandirian (1700-1900 M): Selama periode ini,
banyak wilayah Islam jatuh di bawah pengaruh kolonialisme Eropa. Namun,
juga ada gerakan untuk memerdekakan diri dari penjajahan.
8) Abad ke-20 dan Kontemporer (1900-sekarang): Periode ini melihat banyak
negara-negara Islam meraih kemerdekaan, namun juga menghadapi berbagai
tantangan politik, ekonomi, dan sosial. Periode ini juga melihat berbagai
konflik dan perubahan penting dalam dunia Islam.

4
2.3 Diskursus Kebudayaan dan Peradaban

1. Pengaruh Islam Terhadap Peradaban Dunia


Salah satu aspek terpenting dalam diskusi tentang peradaban Islam adalah
pengaruh yang dimilikinya terhadap peradaban dunia. Pada periode awal Islam,
kekhalifahan Islam menyebar dengan cepat dan membawa budaya Islam ke
berbagai wilayah. Ini menyebabkan pertukaran budaya yang signifikan dengan
budaya lain, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, matematika, astronomi,
dan kedokteran. Banyak karya klasik Yunani dan Romawi yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab dan kemudian disempurnakan.

2. Seni dan Arsitektur Islam


Seni dan arsitektur Islam memiliki ciri khas yang unik. Seni kaligrafi, ukiran,
mozaik, dan seni kertas bertatahkan adalah beberapa bentuk seni yang paling
terkenal. Arsitektur masjid-masjid dan bangunan-bangunan bersejarah Islam
sering dihiasi dengan kaligrafi dan mozaik yang indah. Contohnya adalah Masjid
Al- Haram di Mekah dan Masjid Al-Nabawi di Madinah.

3. Sastra dan Puisi Islam


Sastra Islam berkembang pesat, dan karya-karya sastra yang paling terkenal
adalah Al-Quran, yang dianggap sebagai karya sastra tertinggi dalam tradisi Islam.
Selain itu, terdapat karya-karya sastra puisi seperti rubaiyat (kuatrain) oleh penyair
seperti Omar Khayyam dan puisi-puisi epik seperti "Shahnameh" oleh Ferdowsi.

4. Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan


Zaman kejayaan Islam melihat kemajuan signifikan dalam ilmu pengetahuan,
terutama di bidang matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat. Tokoh-tokoh
seperti Al-Khwarizmi (yang memberikan nama "algoritma"), Ibn Sina (Avicenna),
dan Ibnu Rusyd (Averroes) membuat kontribusi penting dalam ilmu pengetahuan
dan filsafat. Selain itu, universitas-universitas seperti House of Wisdom di
Baghdad menjadi pusat pendidikan terkenal pada masa itu.

5. Sistem Etika dan Hukum


Etika dan hukum Islam, yang didasarkan pada hukum syariah, memiliki
pengaruh yang signifikan pada kehidupan sehari-hari dan struktur sosial
masyarakat Muslim. Sistem hukum ini mencakup aturan-aturan yang mengatur
berbagai aspek kehidupan, termasuk etika bisnis, hukum waris, dan hukum
pidana.

6. Pengaruh Budaya Lokal


Meskipun Islam memiliki identitas budaya yang kuat, pengaruhnya juga dapat
bervariasi di berbagai wilayah dan kelompok etnis. Oleh karena itu, terdapat
variasi dalam budaya dan seni Islam di berbagai bagian dunia, seperti di Timur
Tengah, Asia Selatan, Afrika Utara, dan Asia Tenggara.
5
7. Perkembangan Kontemporer
Sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, umat Islam telah mengalami
berbagai perubahan sosial, politik, dan budaya sebagai respons terhadap
modernisasi dan globalisasi. Ini telah menciptakan berbagai kerangka pemikiran
dan gerakan, termasuk gerakan Islamisme, yang mencoba menggabungkan nilai-
nilai Islam dengan tuntutan kontemporer.

2.4 Hubungan al-Quran dan Hadis dengan Peradaban

Al-Quran dan Hadis memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan
dan perkembangan peradaban Islam. Keduanya merupakan sumber utama ajaran dan
norma-norma dalam Islam, dan pengaruh mereka telah merasuk ke dalam berbagai
aspek peradaban Islam. Berikut adalah cara di mana Al-Quran dan Hadis
berhubungan dengan peradaban Islam:

1) Hukum dan Keadilan


Al-Quran dan Hadis berisi panduan hukum dan etika yang mengatur
kehidupan individu dan masyarakat Muslim. Mereka menentukan aturan-
aturan hukum, seperti hukum keluarga, perdagangan, dan hukum pidana.
Dengan demikian, mereka membantu membentuk sistem hukum dalam
peradaban Islam.

2) Moral dan Etika


Al-Quran dan Hadis juga mengandung ajaran moral dan etika yang mengatur
perilaku individu dan kelompok. Mereka mendorong nilai-nilai seperti
kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan toleransi. Ini mempengaruhi perilaku
dan sikap sosial dalam peradaban Islam.

3) Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan: Al-Quran adalah sumber pengetahuan


utama dalam Islam, dan Hadis menyediakan penjelasan dan konteks lebih
lanjut. Mereka mendorong pencarian pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Ini
mempengaruhi perkembangan universitas dan pusat-pusat pendidikan dalam
peradaban Islam, seperti House of Wisdom di Baghdad pada masa kejayaan
Islam.

4) Seni dan Kebudayaan: Al-Quran telah menjadi sumber inspirasi untuk seni
dan kebudayaan dalam peradaban Islam. Seni kaligrafi Islam, arsitektur
masjid, dan seni kertas bertatahkan sering mencerminkan ayat-ayat Al-
Quran. Demikian juga, berbagai cerita dari Hadis telah menjadi subjek seni
rupa dan sastra dalam peradaban Islam.

6
5) Identitas dan Kesatuan: Al-Quran adalah kitab suci umat Islam, dan Hadis
merupakan catatan tentang tindakan dan perkataan Nabi Muhammad.
Keduanya memiliki peran penting dalam memelihara identitas dan
kesatuan umat Islam di berbagai negara dan budaya yang berbeda.

6) Politik dan Hukum Tata Negara: Al-Quran dan Hadis juga berdampak
pada sistem politik dan tata negara dalam peradaban Islam. Mereka
memberikan dasar bagi berbagai bentuk pemerintahan, baik monarki
maupun negara berdasarkan hukum Islam (khilafah). Hukum syariah, yang
berdasarkan Al- Quran dan Hadis, sering mempengaruhi struktur
pemerintahan dan hukum tata negara.

7) Pengembangan Bahasa Arab: Al-Quran, yang ditulis dalam bahasa Arab,


telah memainkan peran besar dalam pengembangan dan pemeliharaan bahasa
Arab sebagai bahasa sastra dan agama dalam peradaban Islam. Bahasa Arab
menjadi bahasa ilmu pengetahuan, sastra, dan agama dalam peradaban ini.

2.5 Penulisan Sejarah Islam


Penelitian Mendalam: Sebelum mulai menulis, lakukan penelitian mendalam tentang
topik yang akan Anda bahas. Gunakan berbagai sumber seperti buku, artikel ilmiah,
dokumen sejarah, dan sumber-sumber primer seperti Al-Quran dan Hadis.

Objektivitas: Saat menulis sejarah Islam, penting untuk mempertahankan objektivitas.


Hindari bias atau pandangan pribadi yang dapat memengaruhi penilaian Anda.
Cobalah untuk memahami berbagai perspektif dan interpretasi yang ada.

Konteks Sejarah: Pastikan Anda memahami konteks sejarah dari peristiwa atau topik
yang Anda bahas. Sejarah Islam mencakup periode yang panjang dan beragam, jadi
pahami konteks sosial, politik, dan budaya dari setiap periode.

Sumber Primer dan Sekunder: Gunakan sumber-sumber primer seperti dokumen


sejarah, catatan sejarah, surat-surat, dan tulisan-tulisan asli ketika memungkinkan.
Selain itu, periksa sumber-sumber sekunder yang dapat memberikan pemahaman
yang lebih luas tentang topik tersebut.

Verifikasi Fakta: Pastikan bahwa setiap informasi dan fakta yang Anda sertakan telah
diverifikasi secara cermat. Jika ada ketidakpastian atau perdebatan tentang fakta
tertentu, sebaiknya jelaskan hal tersebut kepada pembaca.

7
Kritik dan Analisis: Selain menyajikan fakta, berikan analisis yang baik tentang
peristiwa-peristiwa tersebut. Jelaskan implikasi sejarahnya dan bagaimana peristiwa
tersebut memengaruhi perkembangan selanjutnya dalam sejarah Islam.

Keterbukaan terhadap Beragam Perspektif: Sejarah Islam mencakup berbagai aliran,


mazhab, dan perspektif. Cobalah untuk mencakup beragam pandangan dalam karya
Anda dan menghindari penyajian yang sempit atau eksklusif.

Bahasa yang Jelas dan Tidak Tendensius: Gunakan bahasa yang jelas, netral, dan
tidak tendensius dalam penulisan Anda. Hindari menggunakan bahasa yang dapat
menyinggung atau menghina pihak lain.

Catatan Kaki dan Daftar Pustaka: Sertakan catatan kaki atau referensi yang tepat
untuk mengakses sumber-sumber yang Anda gunakan. Selain itu, buatlah daftar
pustaka yang mencakup semua sumber yang digunakan dalam penelitian Anda.

Konsultasi dengan Ahli: Jika Anda tidak yakin tentang suatu topik atau memerlukan
pandangan ahli, konsultasikan dengan sejarawan atau akademisi yang memiliki
pengetahuan khusus dalam bidang sejarah Islam.

Etika Penulisan: Selalu lakukan penulisan dengan etika yang tinggi dan hormati
integritas sejarah. Hindari pemalsuan sejarah atau menggambarkan peristiwa dengan
cara yang memojokkan atau mengecilkan pihak tertentu.

Penulisan sejarah Islam adalah tugas yang penting karena dapat membantu dalam
pemahaman yang lebih baik tentang agama Islam dan peradaban Muslim. Dengan
mengikuti pedoman-pedoman ini, Anda dapat memastikan bahwa karya Anda adalah
sumber yang informatif, akurat, dan bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami
sejarah

BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan

8
sejarah adalah cermin masa lalu. didalam sejarah banyak pelajaran berharga yang dapat
menjadi contoh dan tauladan serta sebaliknya , kejadiannya atau peristiwa buruk masa lalu
yang ditulis sejarah diharapkan jangan sampai terjadi dan terulang kembali. oleh sebab itu,
dari sejarah dapat diambil i'tibar pembelajaran yang berharga dalam mengembangkan
pendidikan yang berkualitas. Dengan adanya sejarah kita dapat mengetahui berapa keras
pengorbanan yang dilakukan para khilafah dan sahabat nabi dalam penyebarannya. Dan kita
sebagai generasi muda sangat wajib sekali untuk mengetahui dan mendalami tentang ilmu
peradaban sejarah.

3.2 saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari makalah ini adalah :
1.Bagi kami penulis
Kami berharap makalah ini bisa menjadi acuan penulis lainnya dalam mengkaji ,
Memahami teori serta pembahasan mengenai sejarah peradaban islam. Beserta

Materi / subbab yang telah kami cantumkan dalam makalah ini.


2. Bagi pembaca
Saran bagi pembaca agar tetap menjaga kesatuan yang utuh dalam kehidupan
diindonesia terutama terkait dengan hubungan antar umat beragama . Karena
Indonesia menjadi negara yang kuat apabila masyarakat bersatu tanpa memandang
agama, suku, dan budaya seperti tauladan yang bisa kita ambil dari para nabi dan
sahabat yang menjalin ukhwah islamiyah tanpa memandang faktor perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai