Anda di halaman 1dari 8

PERIODISASI SEJARAH PERADABAN ISLAM

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah :
SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dosen Pengampu :
Yusnan Setiawan., m.pd.

Di Susun oleh :

Mukhamad Puji Hartono

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HIDAYATUT THULLAB


(STAIHIT) KEDIRI
PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM
AGUSTUS 2022
Kata pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“munasabah al - qur’an” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah ilmu al -qur’an.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data - data sekunder yang penulis peroleh
dari Partikel yang berkaitan dengan Sejarah Peradaban Islam, tak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada pengajar matakuliah ilmu al - qur’an atas bimbingn dan arahan dalam
penulisan makalah ini.

Harapan penulis, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan bagi kita mengenai ilmu al – qur’an yang
ditinjau dari aspek dasar, filsafat atau falsafah, dan idiologi khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang berasal dari Allah SWT, dan peradaban adalah produk akal budi
manusia melalui daya cipta, rasa dan karsanya. Ini menjadi menarik jika dipertanyakan
bagaimana hubungan antara Islam dan peradaban? Sebab dalam realitas sejarah, kelahiran
Islam dalam perkembangannya banyak kawasan melahirkan peradaban yang disebut
peradaban Islam. Adanya peradaban Islam, tidak lain bahwa Islam adalah sebuah keyakinan
dan tindakan yang didasarkan pada wahyu Allah dan dijelaskan oleh sabda-sabda Rosul.
Islam sebagai sistem keyakinan/kepercayaan melalui pemikiran-pemikiran para ulama dalam
koridor Islam, dan sistem keyakinan menghasilkan tindakan hablumminallah dan hamblum
minannas.

Alqur’an dan Assunah Nabawiyah yang suci merupakan dasar yang membentuk peradaban
Islam. Keduanya, mensyariatkan untuk mempelajari setiap bidang ilmu pengetahuan, akidah,
politik, masyarakat, ekonomi, tarbiyah, akhlak, perempuan, interaksi Negara, dan sebagainya
yang meliputi peradaban Islam dalam setiap sisi kehidupan. Dari sanalah terpancar
kebahagiaan manusia dan masyarakat manusia secara paripurna.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan tentang periodisasi sejarah peradaban islam?
2. Apa hubungan Al Quran dan Hadits dengan peradaban?
3. Bagaimana Metode Penulisan Sejarah?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Periodisasi Sejarah Islam
Dikalangan ahli sejarah terdapat perbedaan tentang kapan dimulainya sejarah Islam
yang telah berusia lebih dari empat belas abad ini. Di satu pihak menyatakan bahwa sejarah
Islam (muslim) dimulai sejak Nabi Muhammad SAW. diangkat sebagai Rasul, dan berada di
Makkah atau tiga belas tahun sebelum hijrah ke Madinah. Di lain pihak menyatakan, bahwa
sejarah Islam itu dimulai sejak lahirnya negara Madinah yang dipimpin oleh Nabi
Muhammad SAW. Atau tepatnya setelah Nabi Muhammad SAW. Berhijrah ke Madinah
yang sebelumnya bernama Yatsrib.
Timbulnya perbedaan dari kedua belah pihak tersebut disebabkan karena perbedaan
tinjauan tentang unit sejarah. Pihak pertama melihat bahwa unit sejarah adalah masyarakat.
Masyarakat Muslim telah ada sejak Nabi Muhammad SAW. Menyampaikan seruannya.
Malah jumlah mereka sedikit atau banyak tidak menjadi soal. Disamping itu, meskipun
mereka belum berdaulat, tetapi sudah terikat dalam satu organisasi yang memiliki corak
tersendiri. Sedangkan pihak kedua melihat bahwa niat sejarah itu adalah Negara, sehingga
sejarah Islam mulai dihitung sejak lahirnya Negara Madinah.
Perbedaan pendapat tersebut akan tercermin pada pembagian periodisasi sejarah
(kebudayaan) Islam yang dikemukakan oleh para ahli, terutama dalam hal tahun permulaan
sejarah Islam pada periode pertama atau biasa disebut periode klasik, dan bahkan ada yang
menyebutkan sebagai periode praklasik guna mengisi babakan sejarah Islam yang belum
disebutkan secara tegas dalam periode klasik tersebut.
Hasjimy menyatakan bahwa para ahli sejarah kebudayaan telah membagi sejarah
kebudayaan Islam kepada sembilan (9) periode, sesuai dengan perubahan-perubahan politik,
ekonomi, dan social dalam masyarakat Islam selama masa-masa itu. Kesembilan periode itu
adalah, sebagai berikut:
1. Masa permulaan Islam, yang dimulai sejak lahirannya Islam pada tanggal 17
Ramadhan 12 tahun sebelum hijrah sampai tahun 41 Hijriyah, atau 6 Agustus 610
sampai 661 M;
2. Masa Daulah Amawiyah: dari tahun 41-132 H. ( 661-750 M );
3. Masa Daulah Abbasiyah Islam: dari tahun 132-232 H. ( 750-847 M );
4. Masa Daulah Abbasiyah II: dari tahun 232-334 H. ( 847-946 M );

3
5. Masa Daulah Abbasiyah III: dari tahun 334-467 H. ( 946-1075 M );
6. Masa Daulah Abbasiyah IV: dari tahun 467-656 H. ( 1075-1261 M );
7. Masa Daulah Mungoliyah: dari tahun 656-925 H. ( 1261-1520 M );
8. Masa Daulah Utsmaniyah: dari tahun 925-1213 H. ( 1520-1801 M );
9. Masa Kebangkitan Baru: dari tahun 1213 H. (1801 M ) sampai awal abad 20.
Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa periode sejarah kebudayaan Islam dimulai
sejak Nabi Muhammad SAW. Diangkat menjadi Rasul, pada tahun 12/13 tahun sebelum
hijrah. Hal ini berarti mendukung pendapat pihak pertama sebagaimana uraian terdahulu.
Di lain pihak Harun Nasution juga telah membagi sejarah Islam secara garis besar ke dalam
tiga (3) periode besar, yaitu:
a. Periode klasik (650-1250 M);
Periode klasik merupakan kemajuan Islam dan dibagi ke dalam dua fase, yaitu pertama: fase
ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan (650-1000 M); kedua: fase disintegrasi,
b. periode pertengahan (1250-1800 M);
periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase, yaitu; fase kemunduran (1250-1500 M)
dan fase ketiga kerajaan besar (1500-1800 M), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500-
1700 M) dan zaman kemunduran (1700-1800 M),
c. periode modern (1800-dan seterusnya).
Sedang periode modern merupakan zaman kebangkitan umat Islam.
Dari pendapat tersebut dapat dipahami periodisasi sejarah Islam dimulai pada tahun (650 M),
yang berarti dia tidak memasukkan masa permulaan Islam (sejak Nabi Muhammad SAW
diangkat menjadi Rasul) sampai dengan tahun 650 M, sebagai periode Islam. Pada selama
masa itu (610-650 M) Nabi Muhammad SAW dan umatnya (para sahabat) telah banyak
berperan membawa perubahan-perubahan besar dikalangan masyarakat, yang seharusnya
dimasukkan dalam suatu babakan (periodisasi) sejarah tersendiri.1

B. Hubungan Al Quran dan Hadits dengan Peradaban


1. Al Qur’an dan Hadits sebagai Hukum Islam
Peradaban Islam mencapai puncak kejayaan karena diterapkan hukum Islam. Di dalam Islam
sumber hukum utama adalah Al Qur’an dan Hadits. JikaIslam tidak menjadikan Al-Qur’an
dan Hadits sebagai sumber hukum, maka peradaban Islam tidak akan maju, baik dalam hal
kesustraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian.
Al Qur’an adalah kalam (diktum) Allah SWT yang diturunkan olehNya dengan perantaraan
malaikat Jibril ke dalam hati Rasululullah. Juga sebagai undang-undang yang dijadikan
pedoman umat manusia dan sebagai amal ibadah jika dibacanya.[3]
Kemudian Allah, menjadikan kepada Rasul-Nya penjelasan dari Al Qur’an yang masih
global, menafsirkan ayat-ayat yang masih samar, menentukan yang masih terdapat ikhtimal
(kemungkinan), agar dengan penyampaian risalah tersebut menjadi jelas apa yang
1
https://pandidikan.blogspot.com/2010/12/periodesasi-sejarah-islam.html

4
dikhususkan, kedudukan pengembalian kepadanya, firman Allah Ta’ala, “dan kami turunkan
kepadamu Alqur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan.” (An Nahl : 44). Dengan demikian Al
Qur’an menjadi landasan sedangkan Assunnah sebagai penjelasnya.[4]
2. Al-Qur’an Juga Membicarakan Sejarah dan Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah dalam Al Qur’an berisi cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik
yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami
kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah masa lalu atau
dengan istilah lain iktibar.
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan
rahmat bagi kaum yang beriman (QS. Yusuf: 111).2
C. Metode Penulisan Sejarah
Mengingat pentingnya sejarah maka tersusunlah beberapa metode penulisan sebagai berikut
1) Metode Deskriptif adalah menggambarkan sejarahberdasarkan apa adanya sesuai
fakta sejarah islam dengan tujuan untuk memahami isi sejarah metode ini di tujukan
untuk penggambaran adanya peradaban islam tersebut.
2) Metode komperatif adalah metode yang menceritakan sejarah dengan cara
membandingkan antara sejarahperadaban satu dengan sejarah peradaban yang
lain.Dengan metode ini ajaran ajaran islam dapat dikomperasikan denga fakta fakta
yang terjadi dan berkembang dalam waktu dan suatu tempat tertentu untuk
mengetahui bagaimana situasi peradaban dalam suatu peradaban.
3) Metode analisis sintesis adalah metode yang menceritakan sejarah dengan
memberikan analisis tentang data-data sejarah dan menyatakan data-data sejarah"
yang sudah ada, metode ini melihat sosok suatu peradaban islam secara lebih kritis
dan analisis dan pembahasannya lebih serta kesimpulannya lebihspesifik, dengan
demikian kelebihan dan khasnya suatu peradapan akan lebih nampak dan
mempermudahuntuk diteliti. Sehingga akan memperoleh satu keutamaan dan
kelengkapan dalam pencapaian tujuan serta manfaat penelitian.3

2
http://tpaalhuda008.blogspot.com/2017/12/hubungan-al-quran-dan-hadits-dengan.html
3
https://www.academia.edu/22202869/Struktur_dan_Metodologi_Keilmuan_Sejarah_Peradaban_Islam

5
BAB III
KESIMPULAN
Periodisasi sejarah Islam secara garis besarnya dapat dibagi ke dalam 4 (empat) periode
besar, yaitu:
1. Periode praklasik (610-650 M), yang meliputi 3 (tiga) fase, yaitu: fase pembentukan
agama (610-622 M), fase pembentukan Negara (622-632 M), dan fase praekspansi
(632-650 M).
2. Periode klasik (650-1230 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase ekspansi,
integrasi dan puncak kemajuan (650-1000 M), dan fase disintegrasi (1000-1250 M).
3. Periode pertengahan (1250-1800 M), yang meliputi 2 (dua) fase, yaitu: fase
kemunduran (1250-1500 M), dan fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M), dan
4. Periode modern (1800-dan seterusnya), yang merupakan zaman kebangkitan Islam.
Kesimpulan dari hubungan Al-Qur’an dan Hadits dengan sejarah peradaban Islam adalah :
Al-Qur’an dan hadits merupakan sumber hukum Islam, dengan mengikuti Al Qur’an dan
Hadits sebagai sumber hukum maka peradaban umat Islam menjadi berkembang.
Al-Quran juga banyak menjelaskan sejarah dan kisah-kisah umat terdahulu, untuk diambil
iktibar (pelajarannya), sehingga peradaban Islam berkembang
Sehubungan dengan itu maka penulis sarankan:
Agar peradaban Islam ini tidak runtuh/jatuh maka jangan sekali-kali umat ini meninggalkan
sumber urtama hukum Islam adalah Al Qur’an fdan Hadits
Disarankan agar kita adapat mengambil hikmah dari sejarah dan kisah dalam al-Qur’an agar
dapat yang baik dapat kita ambil sedang yang buruk dapat kita hindari.

6
DAFTAR PUSAKA
https://pandidikan.blogspot.com/2010/12/periodesasi-sejarah-islam.html
http://tpaalhuda008.blogspot.com/2017/12/hubungan-al-quran-dan-hadits-dengan.html
https://www.academia.edu/22202869/Struktur_dan_Metodologi_Keilmuan_Sejarah_Perada
ban_Islam

Anda mungkin juga menyukai