Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Npm : 21.02.0087
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT.Atas izin-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.Tak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.Beserta keluarganya,para sahabatnya,dan seluruh umatnya yang
senantiasa istiqomah hingga akhir zaman penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah SEJARAH PERADABAN ISLAM judul ’’SEJARAH PERADABAN ISLAM SEBAGAI ILMU
PENGETAHUAN’’
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………4
A.Latar Belakang………………………………………………………………………………………….4
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………….4
C.Tujuan……………………………………………………………………………………………………....4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………...5
A.Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………10
B.Saran…………………………………………………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..…………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Sejarah Peradaban Islam ?
2. Apakah pengertian Ilmu Pengetahuan ?
3. Bagaimana maksud dari Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Sejarah Peradaban Islam.
2. Mengetahui pengertian Ilmu Pengetahuan.
3. Mengetahui maksud dari Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah menurut Sartono Kartodirdjo dalam bukunya Pendekatan Ilmu Sosial dalam
Metodologi Sejarah adalah suatu konstruk, yakni bangunan yang disusun penulis sebagai suatu
cerita. Uraian atau cerita itu merupakan suatu kesatuan atau unit yang mencakup fakta-fakta
terangkaikan untuk menggambarkan suatu gejala sejarah, baik proses maupun struktur. Kesatuan
itu menunjukkan koherensi, artinya berbagai unsur bertalian satu sama lain dan merupakan satu
kesatuan. Fungsi unsur-unsur itu saling menopang dan saling bergantung satu sama lain.[2]
Dalam sejarah terdapat rekontruksi masa lalu yang dapat memaparkan penggalan-
penggalan peristiwa masa lalu, mengaitkan antara peristiwa-peristiwa yang
telah terjadi guna mencapai kebenaran sejarah dan memahami maknanya, serta rumusan-
rumusan sebab-sebab munculnya peristiwa dan tentang periodisasi peristiwa tersebut.
1 [2]Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.13-14.
as masyarakat,peradaban merupakan identitas tertinggi dari berbagai komunitas masyarakat dan
yang membedakannya dengan komunitas masyarakat lain.
Sementara itu, peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-
Islamiyah. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan
kebudayaan Islam. Kebudayaan Islam dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia,
sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata
“kebudayaan” (Arab, al-Tsaqafah; Inggris, culture) dan “peradaban” (Arab, al-Hadharah;
Inggris, civilization). Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang, kedua istilah itu
dibedakan.
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat.
Sedangkan, manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan
peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama) dan
moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan teknologi.[4]
Menurut Koentjaraningrat, peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu
kebuda2yaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan
dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.[5]
Berdasarkan berbagai pengertian diatas, tampaknya para ahli sampai saat ini masih belum
menemukan secara pasti perbedaan dalam memaknai arti keduanya (kebudayaan dan peradaban).
Untuk memudahkan hubungan antara kebudayaan dan peradaban dalam studi ini, pendapat
Oswald Speengler yang dikutip Samuel P. Huntington, bahwa kebudayaan adalah untuk
menunjuk upaya-upaya manusia yang masih terus berlanjut, sedangkan peradaban untuk
menunjukkan titik akhir dari kegiatan mereka, tampaknya sedikit banyak bisa
membedakannya.[6]
3 [7]Fattah Santoso dkk, Studi Islam 3, (Surakarta: LPID UMS, 2005), h. 28.
[8]Ibid., h. 31.
C.Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan
Berpijak dari pengertian-pengertian di atas, maka bisa didapat sebuah hubungan antara
sejarah peradaban Islam dan ilmu pengetahuan.sesuatu bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan
apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu, yaitu:
1. Memiliki obyek yang jelas
2. Memiliki metode tertentu
3. Disusun secara sistematis
4. Menggunakan pemikiran yang rasional
5. Kebenarannya bersifat objektif
6. Memiliki tujuan.[9]
Dari keempat kriteria tersebut, nampaknya sejarah peradaban Islam diketahui telah
memenuhinya. Hal ini dibuktikan dengan alasan-alasan berikut:
1. Sejarah peradaban Islam membahas kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam dunia Islam di masa lampau. Dalam hal ini sejarah peradaban Islam sudah memiliki obyek
yang jelas.
2. Di dalam memperoleh informasi tentang sejarah peradaban Islam,
dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
a. Metode observasi
Sejarah peradaban Islam didapatkan dengan menggunakan metode observasi, melalui penelitian-
penelitian yang dilakukan terhadap peninggalan-peninggalan sejarah yang dilakukan secara
sistematis.
b. Metode dokumenter
Dalam metode dokumenter, maka sejarah peradaban Islam didapat dengan mempelajari secara
cermat dan mendalam segala dokumen, catatan ataupun dokumen-dokumen tertulis yang ada
untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan.[10]
Sedangkan dalam penulisannya, sejarah peradaban Islam melalui beberapa metode, yaitu:
a. Metode deskriptif
Dengan menggunakan metode deskriptif, sejarah peradaban islam disajikan untuk
menggambarkan keadaan pada masa lalu sesuai dengan sebagaimana adanya dan sesuai dengan
urutan waktu kejadian, dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.
b. Metode komparatif
Metode ini berusaha untuk membandingkan sebuah perkembangan peradaban Islam dengan
peradaban Islam lainnya. Metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut
dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-
tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu masalah
tertentu.4
c. Metode analisis sintetis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara lebih kritis, ada analisis dan
bahasan yang luas serta kesimpulan yang spesifik. Dengan demikian, akan tampak adanya
kelebihan dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas dengan adanya
pendekatan sintetis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil untuk
memperoleh suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat
penulisan sejarah peradaban Islam.[11]
Secara singkatnya, metode yang digunakan dalam sejarah peradaban Islam ini adalah
dengan mengumpulkan sumber-sumber atau data-data dan menghubungkannya dengan bukti-
buktipeninggalan sejarah, kemudian ditulis secara deskriptif sesuai dengan urutan waktunya.
Dalam hal ini sejarah peradaban Islam telah memiliki metode yang digunakan.
3. Sejarah peradaban Islam disajikan secara urut (sistematis) berdasarkan tahun kejadian,
peristiwa yang mengawali hingga akhir dari peristiwa. Dalam hal ini sejarah peradaban Islam
telah disusun secara sistematis.
4. Kebenaran fakta sejarah peradaban islam diperoleh dengan dari penelitian sumber sejarah
yang dikumpulkan dengan menggunakan rasio.
5. Kebenaran fakta sejarah peradaban islam adalah objektif,
karena dalam menyusun kisah sejarah harus berdasarkan fakta yang ada.
6. Sejarah peradaban Islam disusun dengan tujuan untuk mengenang dan mempelajari kembali
lintasan sejaran Islam masa lalu serta mengambil hikmah dan pelajaran untuk kehidupan masa
kini.
4[9]Ibid., h. 30.
[10]Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 5.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sejarah peradaban islam adalah kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang
dihasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi Muhammad saw
sampai perkembangan kekuasaan islam saat ini yang
berperan dalam melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah,
penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.
2. Ilmu pengetahuan adalah deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu
sama lain sebagai hasil eksperimen serta observasi yang diperoleh melalui pengalaman-
pengalaman.
3. Sejarah peradaban islam dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena telah memenuhi
kriteria ilmu pengetahuan yaitu, memiliki obyek yang jelas, memiliki metode tertentu, sistematis
dan bertujuan.
B. Saran
Dengan mempelajari sejarah peradaban islam,dapat merubah wajah islam kini dan nanti k
hususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Lebih mengetahui sejarah masa lalu
menghargai dan mengambil pelajaran dari setiap peristiwa maupun tokoh-
tokoh sejarah dalam memajukan islam dan merubah pandangan negatif agama lain
terhadap islam. Dapat menjunjung tinggi dan melestarikan kebudayaan yang
sesuai dengan kaidah dan norma-norma islam yang benar. Dan
dapat mengimplementasikan ajaran islam yang dapat menjadi rahmatan lil alamin
DAFTAR PUSTAKA