Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“SEJARAH PERADABAN ISLAM SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN”


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah :

Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu :

Ibu Hj. Nur Hidayati,M.Pd.I

Disusun Oleh :

SUCI ALDA MALAYANI

Npm : 21.02.0087

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA “UISU”


PEMATANGSIANTAR
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT.Atas izin-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.Tak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.Beserta keluarganya,para sahabatnya,dan seluruh umatnya yang
senantiasa istiqomah hingga akhir zaman penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah SEJARAH PERADABAN ISLAM judul ’’SEJARAH PERADABAN ISLAM SEBAGAI ILMU
PENGETAHUAN’’

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.Amin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………4

A.Latar Belakang………………………………………………………………………………………….4

B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………….4

C.Tujuan……………………………………………………………………………………………………....4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………...5

A.Pengertian Sejarah Peradaban Islam…………………………………….5


B.Pengertian Ilmu Pengetahuan........................................................... ...7
C.Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan………………….8

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………10

B.Saran…………………………………………………………………………………………………………………..10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..…………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kondisi umat islam saat ini banyak tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan bila
dibandingkan dengan umat-umat yang lain. Ini tentu sebuah fenomena yang memprihatinkan
karena sangat berbeda dengan kemajuan-kemajuan yang pernah ditorehkan oleh periode-periode
pendahulunya terutama di zaman dinasti Umayyah dan dinasti Abbasiyah.
Banyak hal yang perlu diingat kembali dari zaman-zaman tersebut. Bagaimana Rasulullah
membina sebuah generasi yang mampu mengubah kehidupan jahili menjadi masyarakat yang
beradab.[1] Bagaimana umat islam mampu memperluas ajaran Islam dan juga memajukan ilmu
pengetahuan.
Sangatlah penting mempelajari sejarah peradaban islam guna menambah pengetahuan
bagaimana Islam pernah menjadi adi kuasa dan mengambil hikmahnya untuk kehidupan saat ini.
Maka langkah awal daripadanya adalah memahami bagaimana sejarah peradaban islam dan
bagaimana maksud sejarah peradaban islam sebagai ilmu pengetahuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Sejarah Peradaban Islam ?
2. Apakah pengertian Ilmu Pengetahuan ?
3. Bagaimana maksud dari Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Sejarah Peradaban Islam.
2. Mengetahui pengertian Ilmu Pengetahuan.
3. Mengetahui maksud dari Sejarah Peradaban Islam sebagai Ilmu Pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah Peradaban Islam


Sejarah, dalam bahasa Arab tarikh atau dalam bahasa Inggris history, adalah cabang ilmu
pengetahuan yang berkenaan dengan kronologi berbagai peristiwa. Definisi yang umum dari
sejarah adalah masa lampau umat manusia. Menurut Gottschalk, pengertian sejarah tidak lebih
dari sebuah rekaman peristiwa masa lampau manusia dengan segala sisinya. Sementara itu, Ibn
Khaldun berpandangan bahwa sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman peristiwa
masa lampau, tetapi juga penalaran kritis untuk menemukan kebenaran suatu peristiwa pada
1masa lampau.

Sejarah menurut Sartono Kartodirdjo dalam bukunya Pendekatan Ilmu Sosial dalam
Metodologi Sejarah adalah suatu konstruk, yakni bangunan yang disusun penulis sebagai suatu
cerita. Uraian atau cerita itu merupakan suatu kesatuan atau unit yang mencakup fakta-fakta
terangkaikan untuk menggambarkan suatu gejala sejarah, baik proses maupun struktur. Kesatuan
itu menunjukkan koherensi, artinya berbagai unsur bertalian satu sama lain dan merupakan satu
kesatuan. Fungsi unsur-unsur itu saling menopang dan saling bergantung satu sama lain.[2]

Dalam sejarah terdapat rekontruksi masa lalu yang dapat memaparkan penggalan-
penggalan peristiwa masa lalu, mengaitkan antara peristiwa-peristiwa yang
telah terjadi guna mencapai kebenaran sejarah dan memahami maknanya, serta rumusan-
rumusan sebab-sebab munculnya peristiwa dan tentang periodisasi peristiwa tersebut.

Istilah peradaban (civilization) sering disinonimkan dengan istilah kebudayaan (culture)


karena keduanya terkait dengan aktifitas manusia.Akantetapi diantara keduanya memiliki titik pe
nekanan yang berbeda, yang
saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.Peradaban terbentuk dari kreasi
kebudayaan manusia dalam upaya menciptakan identitas kemanusiaan dan kehidupan berkeadab
an tinggi.

Hodgson mendefinisikan peradaban sebagai sebuah pengelompokan yang


relative luas dari kebudayaan-kebudayaan yang saling berkaitan yang telah terbagi dalam tradisi-
tradisi komulatif dalam bentuk kebudayaaankebudayaan tertinggi. Jika dikaitkan dengan komunit

1 [2]Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.13-14.
as masyarakat,peradaban merupakan identitas tertinggi dari berbagai komunitas masyarakat dan
yang membedakannya dengan komunitas masyarakat lain.

Kebudayaan merupakan aktifitas pemikiran berupa kekreatifan manusia dalam mempertah


ankan eksistensi dan kebebasan sebagai makhluk yang membuat hidup menjadi lebih mulia.
Peradaban bersifat dinamis dan siklusnya berjalan mengikuti hokum tantangan dan tangga
pan. Jika sekelompok komunitas umat manusia dapat memberikan tanggapan atas tantangan-
tantangan yang
muncul berarti awal dari sebuah kemajuan peradaban dalam masyarakat. Sebaliknya,
jika tantangan-tantangan yang
muncul tidak dapat ditanggapi maka masyarakat akan mengalami kemunduran peradaban. Hal
ini adalah hokum sejarah yang merupakan bagian dari hokum kosmos yang
sulit dibantah oleh akal sehat.[3]

Sementara itu, peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-
Islamiyah. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan
kebudayaan Islam. Kebudayaan Islam dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia,
sebagaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata
“kebudayaan” (Arab, al-Tsaqafah; Inggris, culture) dan “peradaban” (Arab, al-Hadharah;
Inggris, civilization). Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang, kedua istilah itu
dibedakan.
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat.
Sedangkan, manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan
peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama) dan
moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan teknologi.[4]
Menurut Koentjaraningrat, peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu
kebuda2yaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan
dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.[5]
Berdasarkan berbagai pengertian diatas, tampaknya para ahli sampai saat ini masih belum
menemukan secara pasti perbedaan dalam memaknai arti keduanya (kebudayaan dan peradaban).
Untuk memudahkan hubungan antara kebudayaan dan peradaban dalam studi ini, pendapat
Oswald Speengler yang dikutip Samuel P. Huntington, bahwa kebudayaan adalah untuk
menunjuk upaya-upaya manusia yang masih terus berlanjut, sedangkan peradaban untuk
menunjukkan titik akhir dari kegiatan mereka, tampaknya sedikit banyak bisa
membedakannya.[6]

2 [3]Dr.SyamsulBakri, M. Agp. SejarahPeradaban Islam.(sukoharjo, IAIN press, 2015).


[4]Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.18.
[5]Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), h. 2.
[6]Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.19.
Jadi,sejarah peradaban Islam dapat diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan
islam dalam perspektif sejarahnya. Dapat pula diartikan sebagai kemajuan dan tingkat kecerdasan akal
yang dihasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi Muhammad saw
sampai perkembangan kekuasaan islam saat ini yang
berperan dalam melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah,
penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.

B. Pengertian Ilmu Pengetahuan


Istilah ilmu pengetahuan merupakan penggabungan dua kata yang bermakna pengetahuan
ilmiah. Istilah ilmu merupakan terjemah dari bahasa Inggris science, berasal dari bahasa
Latin scientia yang diturunkan dari kata scire, yang berarti mengetahui (to know) dan belajar (to
learn), maka ilmu dapat berarti usaha untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang bersifat
empiris dan melalui suatu cara tertentu.
Karena yang ingin diketahui atau dipelajari bersifat empiris, maka ilmu dapat didefinisikan
sebagai suatu eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi, dan mencari hubungan-hubungan
alamiah yang teratur mengenai gejala-gejala yang diamati serta bersifat mampu menguji diri
sendiri. Pengertian ini tidak jauh berbeda dari yang dikemukakan oleh James Conant, bahwa
ilmu adalah suatu deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang
tumbuh sebagai eksperimen serta observasi, dan berguna untuk diamati serta
dieksperimentasikan lebih lanjut.
Dengan demikian ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif
dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan
kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan
untuk mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun
melaku3kan penerapan.[7]
Sedangkan istilah pengetahuan dapat diartikan sebagai sesuatu yang diperoleh dengan
pengalaman-pengalaman. Dan ilmu merupakan salah satu dari cabang pengetahuan.[8]
Jadi, ilmu pengetahuan adalah deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan
satu sama lain sebagai hasil eksperimen serta observasi yang diperoleh melalui pengalaman-
pengalaman.

3 [7]Fattah Santoso dkk, Studi Islam 3, (Surakarta: LPID UMS, 2005), h. 28.
[8]Ibid., h. 31.
C.Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan

Berpijak dari pengertian-pengertian di atas, maka bisa didapat sebuah hubungan antara
sejarah peradaban Islam dan ilmu pengetahuan.sesuatu bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan
apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu, yaitu:
1. Memiliki obyek yang jelas
2. Memiliki metode tertentu
3. Disusun secara sistematis
4. Menggunakan pemikiran yang rasional
5. Kebenarannya bersifat objektif
6. Memiliki tujuan.[9]
Dari keempat kriteria tersebut, nampaknya sejarah peradaban Islam diketahui telah
memenuhinya. Hal ini dibuktikan dengan alasan-alasan berikut:
1. Sejarah peradaban Islam membahas kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi
dalam dunia Islam di masa lampau. Dalam hal ini sejarah peradaban Islam sudah memiliki obyek
yang jelas.
2. Di dalam memperoleh informasi tentang sejarah peradaban Islam,
dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
a. Metode observasi
Sejarah peradaban Islam didapatkan dengan menggunakan metode observasi, melalui penelitian-
penelitian yang dilakukan terhadap peninggalan-peninggalan sejarah yang dilakukan secara
sistematis.
b. Metode dokumenter
Dalam metode dokumenter, maka sejarah peradaban Islam didapat dengan mempelajari secara
cermat dan mendalam segala dokumen, catatan ataupun dokumen-dokumen tertulis yang ada
untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan.[10]
Sedangkan dalam penulisannya, sejarah peradaban Islam melalui beberapa metode, yaitu:
a. Metode deskriptif
Dengan menggunakan metode deskriptif, sejarah peradaban islam disajikan untuk
menggambarkan keadaan pada masa lalu sesuai dengan sebagaimana adanya dan sesuai dengan
urutan waktu kejadian, dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.
b. Metode komparatif
Metode ini berusaha untuk membandingkan sebuah perkembangan peradaban Islam dengan
peradaban Islam lainnya. Metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut
dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-
tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu masalah
tertentu.4
c. Metode analisis sintetis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara lebih kritis, ada analisis dan
bahasan yang luas serta kesimpulan yang spesifik. Dengan demikian, akan tampak adanya
kelebihan dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas dengan adanya
pendekatan sintetis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil untuk
memperoleh suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat
penulisan sejarah peradaban Islam.[11]
Secara singkatnya, metode yang digunakan dalam sejarah peradaban Islam ini adalah
dengan mengumpulkan sumber-sumber atau data-data dan menghubungkannya dengan bukti-
buktipeninggalan sejarah, kemudian ditulis secara deskriptif sesuai dengan urutan waktunya.
Dalam hal ini sejarah peradaban Islam telah memiliki metode yang digunakan.
3. Sejarah peradaban Islam disajikan secara urut (sistematis) berdasarkan tahun kejadian,
peristiwa yang mengawali hingga akhir dari peristiwa. Dalam hal ini sejarah peradaban Islam
telah disusun secara sistematis.
4. Kebenaran fakta sejarah peradaban islam diperoleh dengan dari penelitian sumber sejarah
yang dikumpulkan dengan menggunakan rasio.
5. Kebenaran fakta sejarah peradaban islam adalah objektif,
karena dalam menyusun kisah sejarah harus berdasarkan fakta yang ada.
6. Sejarah peradaban Islam disusun dengan tujuan untuk mengenang dan mempelajari kembali
lintasan sejaran Islam masa lalu serta mengambil hikmah dan pelajaran untuk kehidupan masa
kini.

4[9]Ibid., h. 30.
[10]Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 5.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sejarah peradaban islam adalah kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang
dihasilkan dalam satu periode kekuasaan islam mulai dari periode nabi Muhammad saw
sampai perkembangan kekuasaan islam saat ini yang
berperan dalam melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah,
penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup bermasyarakat.
2. Ilmu pengetahuan adalah deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu
sama lain sebagai hasil eksperimen serta observasi yang diperoleh melalui pengalaman-
pengalaman.
3. Sejarah peradaban islam dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena telah memenuhi
kriteria ilmu pengetahuan yaitu, memiliki obyek yang jelas, memiliki metode tertentu, sistematis
dan bertujuan.

B. Saran

Dengan mempelajari sejarah peradaban islam,dapat merubah wajah islam kini dan nanti k
hususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Lebih mengetahui sejarah masa lalu
menghargai dan mengambil pelajaran dari setiap peristiwa maupun tokoh-
tokoh sejarah dalam memajukan islam dan merubah pandangan negatif agama lain
terhadap islam. Dapat menjunjung tinggi dan melestarikan kebudayaan yang
sesuai dengan kaidah dan norma-norma islam yang benar. Dan
dapat mengimplementasikan ajaran islam yang dapat menjadi rahmatan lil alamin
DAFTAR PUSTAKA

Imam Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011), h. Iii.


Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.13-14.
Dr.SyamsulBakri, M. Agp. SejarahPeradaban Islam.(sukoharjo, IAIN press, 2015)..
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.18.
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), h. 2.
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.19.
Fattah Santoso dkk, Studi Islam 3, (Surakarta: LPID UMS, 2005), h. 28.
Ibid., h. 31.
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2016), h.19.
Fattah Santoso dkk, Studi Islam 3, (Surakarta: LPID UMS, 2005), h. 28.
Ibid., h. 31.
Ibid., h. 30.
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 5.
Ibid., h. 6.

Anda mungkin juga menyukai