Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

DOSEN PENGAMPU
Topan Iskandar, M.Pd.

DITULIS OLEH :
YESSI ANGGRAINI
AHMAD FADHLI
MUHAMMAD YUNUS NASUTION

SEMESTER IV (EMPAT)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NURUL ILMI
KOTA TANJUNGBALAI
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul SEJARAH
PERADABAN ISLAM SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN. Shalawat serta
salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad Saw yang telah menunjukkan jalan yang benar yakni agama Islam.
Dalam penyelesaian makalah kesulitan belajar ini, penulis mendapatkan
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak hingga makalah ini bisa
terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, akan tetapi harapan penulis dengan bantuan para pembaca akan dapat
menuju ke arah yang lebih baik, karena itu penulis mengharapkan kritik, saran,
ataupun nasihat yang berguna bagi perbaikan selanjutnya.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.
Tanjungbalai, 29 Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI
A. Definisi Sejarah Peradaban Islam...........................................................................2
B. Al-Qur’an dan Sejarah............................................................................................3
C. Islam dan Peradaban...............................................................................................4
D. Objek Kajian Sejarah Peradaban Islam..................................................................7
E. Kegunaan Sejarah Peradaban Islam........................................................................8
F. Periodesasi Sejarah Peradaban Islam......................................................................9
G. Metodologi Sejarah.................................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN
A. Keseimbangan dunia-akhirat.......................................................................12
B. Khilafah........................................................................................................12
C. Ihsan; ishlah.................................................................................................12
D. Ilmu Pengetahuan.........................................................................................13
E. Progresifisme................................................................................................13
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslaah
Peradaban Islam adalah peradaban yang sangat luar biasa, dimana
peradaban ini dalam sejarah pernah berada pada puncak kejayaan di 5
abad pertama sejak kemunculannya. Selain itu, peradaban adalah
bagian dari sistem Islam itu sendiri. Al-Faruqi mengatakan bahwa
peradaban Islam itu tak lain adalah sebuah rangkaian pengamanan
kehendak Allah swt. dan merupakan pertanda kepatuhan manusia
Muslim kepada-Nya. Peradaban Islam adalah bentuk penghambaan
dan pengakuan akan keesaan Allah swt. Dengan kata lain, esensi
terdalam dari peradaban Islam adalah tawhid, yakni pengakuan bahwa
hanya Allah swt. yang pantas disembah dan bahwa misi kehidupan
manusia adalah mengupayakan terlaksananya kehendak Allah swt, di
muka bumi ini.
Kemudian umat Muslim juga memiliki Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup dan mencakup seluruh perjalanan peradaban Islam
yang sudah tidak diragukan lagi keabsahannya. Al-Qur’an adalah
sumber ilmu dan Al-Qur’an juga memerintahkan umat untuk belajar
dari sejarah agar bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi masa
depan dan masa yang dijalani saat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peradaban Islam ?
2. Bagaimana peradaban Islam menurut Alqur’an dan sejarah ?
3. Bagaimana peradaban Islam ?
4. Bagaimana periodesasi sejarah peradaban Islam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan peradaban Islam.
2. Untuk memahami peradaban Islam menurut Alqur’an dan sejarah.
3. Untuk memahami peradaban Islam.
4. Untuk memahami periodesasi sejarah peradaban Islam.

1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Sejarah Peradaban Islam
Kuntowijoyo berpendapat bahwa sejarah merupakan „Rekonstruksi masa
lalu‟.1 Tetapi, tidak semua objek bisa dijadikan sejarah sebab kajian sejarah
hanya membahas mengenai manusia dari sisi waktu. Artinya manusia, waktu
dan ruang tidak bisa dipisahkan sebab 3 hal tersebut yang membentuk sejarah.
Dalam aspek waktu dapat membicarakan 4 hal, yaitu perkembangan,
pengulangan, kesinambungan, dan perubahan.
Sejarah mengkaji sesuatu yang memiliki makna sosial. Artinya tidak
semua yang terjadi dianggap penting untuk perkembangan dan perubahan
masyarakat. Oleh karena itu, sesuatu yang dianggap 'biasa' saja, bisa menjadi
begitu penting dalam tataran dan setting yang berbeda. Sejarah memperhatikan
yang memiliki makna, bukan yang sia-sia.2 Sejarah merupakan sesuatu yang
particularis 'unik' dan bukanlah sesuatu yang generalis 'umum'. Sebagai sebuah
peristiwa, sejarah adalah unik. Setiap peristiwa tidak mungkin sama dengan
peristiwa lainnya. Pelakunya bisa jadi sama, tempatnya pun mungkin sama tetapi
kejadiannya tidak mungkin sama persis karena sejarah dibatasi oleh waktu.
Secara lebih lengkap Daliman mengungkapkan bahwa sejarah menyangkut tiga
konsep, yaitu sejarah sebagai ilmu tentang manusia, sejarah sebagai ilmu tentang
waktu, dan sejarah sebagai ilmu yang bersifat khusus (partikular), unik (satu-
satunya), namun lebih detail.
Sejalan dengan hal itu, Madjid mengungkapkan bahwa sejarah merupakan
kejadian-kejadian atau peristiwa pada masa lampau yang berhubungan dengan
kehidupan manusia.6 Kejadian yang berkaitan dengan kehidupan manusia
merupakan unsur urgen dalam sejarah dan berkaitandengan rentang waktu.
Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani
sehingga selama hidup manusia tidak lepas dari waktu, karena perjalanan hidup
manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Oleh karena itu, dapat ditarik

1
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, 1st ed., (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013), h.14.
2
Hasan Asari, Sejarah Pendidikan Islam Membangun Relevansi Masa Lalu Dengan
Masa Kini Dan Masa Depan, (Medan: Perdana Publishing, 2018), h.2.

2
3
4

kesimpulan bahwa sejarah adalah pengalaman hidup manusia berupa kejadian-


kejadian atau peristiwa- peristiwa penting mengeni kehidupan manusia pada
masa lalu dan terus berlanjut sepanjang masa/usia manusia dan dapat
berpengaruh pada tiap masanya. Contohnya perkembangan sejarah manusia pada
masa lalu mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa depan.
Kemudian, peradaban islam adalah gabungan dari dua kata, yaitu
peradaban dan Islam. Peradaban Islam adalah terjemahan al-Hadharah al-
Islamiyah.7 Namun, kata ini juga kerap diartikan sebagai kebudayaan Islam.
Padahal kebudayaan dan peradaban adalah dua hal yang berbeda. Kebudayaan,
dalam bahasa Arab sering diterjemahkan sebagai al-tsaqafah dan peradaban di
terjemahkan menjadi al-Hadharah. Tetapi, dibeberapa negara belahan dunia
yang salah satunya Indonesia sering kali mengartikan kebudayaan dan peradaban
sebagai hal yang sama. Selanjutnya, sejarah peradaban islam adalah segala
peristiwa yang dialami manusia pada masa lalu sebagai manifestasi atau
penjelmaan kegiatan muslim yang didasari ajaran Islam. Dengan demikian,
peristiwa-peristiwa penting yang dialami umat manusia terkait dengan aktivitas
keagamaan, politik, sosial budaya, sejak masa lalu sampai sekarang merupakan
kajian sejarah peradaban islam.3

B. Al-Qur’an dan Sejarah


Al-Qur’an erat kaitannya dengan sejarah sebab di dalam Al-Qur’an
terdapat informasi mengenai sejarah yang sangat banyak dan Al-Qur’an
merupakan kitab suci yang dijadikan pedoman oleh umat manusia dan tidak
diragukan lagi keasliannnya sebab ia diturunkan langsung oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril. Di dalam Al-Qur’an juga
memerintahkan manusia untuk belajar melalui sejarah. Berikut beberapa aspek
penting tentang perspektif Al-Qur’an mengenai sejarah, yaitu :8
a. Alquran dan kenabian adalah bagian dari sejarah
b. Alquran mengandung banyak informasi sejarah.
c. Sejarah memiliki beberapa fungsi.

3
Daliman. A, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2012), h.8.
5

d. Manusia perlu belajar sejarah.


e. Allah swt. mempercayakan dunia kepada manusia.

C. Islam dan Peradaban


Sebagai sebuah agama, Islam adalah agama yang sempurna, karena islam
agama keadilan bukan menghancurkan. Islam mengajarkan untuk tidak
menunggu/menggangu orang lain, tapi menuntut untuk percaya pada
kemampuan sendiri, mendahulukan yang bermanfaat, merealisasikan hal-hal
yang baik yang dibutuhkan.
Islam dan peradaban adalah satu kesatuan karena, islam merupakan
peradaban yang universal, selain itu Islam sangat memperhatikan peradaban dan
Islam dengan tegas mengajarkan pentingnya membangun peradaban di muka
bumi. Karena menciptakan peradaban Islami itu merupakan bagian dari tujuan
pokok hidup manusia sebagaimana yang telah dijelaskan dalam QS ad-
Dhariyat’/51: 56 yang memiliki arti “Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia
melainkan agar meraka menyembahKu.”.
Kemudian ada beberapa hal yang membuat Islam menjadi pendorong
tumbuhnya sebuah peradaban Karena itu, maka sejarah kemanusiaan mencatat
dengan gemilang sebuah peradaban Islam yang menguasai permukaan yang
sangat luas dari alam untuk waktu yang sangat lama.
a. Keseimbangan dunia-akhirat.
Islam adalah agama yang menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia
dan kehidupan akhirat. Hal ini sesuai ajaran yang terkadung dalam QS Al-
Isra’/17; Al-Rum/30: 41; Al-Anfal/8: 25. Prinsip dasar ini dengan sendirinya
melahirkan sikap positif terhadap urusan dunia, dalam arti bahwa seorang
Muslim dituntut partisipasi dan kontribusinya untuk mengembangkan dunia.
Dunia bukanlah sesuatu yang harus dimusuhi dan dijauhi. Malah, dunia adalah
jembatan yang akan membawa seorang Muslim kepada kebahagiaan di alam
akhirat nantinya. Nasib seseorang di akhirat nanti ditentukan oleh apa yang
diperbuatnya di dunia ini.
6

b. Khilafah.
Di dalam QS Al-Baqarah/2: 30 terdapat penjelasan bahwa manusia
merupakan seorang pemimpin (khalifah) di muka bumi. Dunia ini pada
prinsipnya diciptakan Allah swt. untuk kemudian kepemimpinannya diserahkan
kepada manusia. Manusia yang baik menurut Islam adalah mereka yang
menyadari hierarki eksistensialnya dalam jajaran makhluk Allah swt.; yakni
bahwa manusia adalah makhluk paling baik, paling sempurna dan karenanya
pantas untuk dibebani tanggungjawab terbesar. Manusia Muslim yang sadar akan
peran ini sudah semestinya mencurahkan kemampuan terbaiknya untuk
menjalankan peranan tersebut secara optimal.
c. Ihsan; ishlah.
Islam juga mengenal konsep ihsan dan ishlab, yang pada dasarnya merujuk
pada perbuatan baik. Perbuatan baik bermakna bahwa setiap pekerjaan dilakukan
secara benar dan sesuai dengan tuntutan bidang dan jenis pekerjaan tersebut.
Dengan kata lain, seorang dituntut untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
pedoman operasional. Dari sudut manusianya, setiap pekerjaan dituntut untuk
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga menghasilkan mutu tertinggi
(itqan). Nabi Muhammad saw. sendiri menekankan dalam sebuah hadis
pentingnya seorang Muslim untuk optimal dalam melakukan sesuatu. Perbuatan
baik juga diukur dengan variabel dampaknya, sesuai dengan petunjuk sebuah
hadis. Jadi, ihsan dan ishlah harusnya melibatkan penilaian ke dalam dan juga
keluar.4 Kedua konsep ini, jika dilaksanakan secara sungguh-sungguh dalam
waktu yang memadai, akan menimbulkan perkembangan peradaban yang luar
biasa.
d. Ilmu Pengetahuan.
Islam adalah agama yang sangat mendukung ilmu pengetahuan dan
memusuhi kebodohan. Hal ini bisa dibuktikan dari ayat pertama yang diterima
4
Rasulullah saw. bersabda: Innallah 'azza wa-jalla yuhibbu idza 'amila ahadukum 'amalan
an yutqinahu [Sesunsguhnya Allah azza wa-jalla senang jika seseorang melakukan sesuatu
dengan cara sempurna]. Abu al-Qasim Sulayman al-Thabrini. Al-Mujam el-Awsath (Saudi
Arabi: tp, t.t.), vol. II, h. 408.
7

Nabi Muhammad saw. adalah perintah untuk membaca, yakni Iqra'! Ini
kemudian dilengkapi dengan sejumlah ayat lain dan juga Hadis Nabawi yang
menekankan wajibnya menuntut ilmu, bahwa ilmu dan orang berilmu itu mulia,
bahwa segala sesuatu hanya dapat dilaksanakan secara baik dengan
dasar ilmu, dan seterusnya. Sejarah kemanusiaan sudah membuktikan bahwa
ilmu pengetahuan adalah fondasi peradaban; setiap peradaban yang maju terbukti
diawali dengan perhatian dan semangat tinggi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
e. Progresifisme.
Islam mengajarkan semangat untuk maju dan terus maju. Setiap generasi
hendaknya merupakan generasi yang lebih baik dari yang sebelumnya; setiap
pergantian abad seyogianya merupakan pertanda peningkatan kualitas umat.
Sikap progresif ini dilandasi oleh anjuran untuk berpikir jangka panjang di satu
sisi dan berpikir tentang konsekuensi dari setiap tindakan. Maka Alquran
mengingatkan agar setiap generasi jangan sampai meninggalkan anak turunan
yang lemah. Nabi Muhammad saw. juga menantang umatnya untuk tidak pernah
lupa memperbaiki diri dan berkembang. Hadisnya yang sangat populer
mengatakan bahwa orang yang beruntung hanyalah orang yang harinya lebih
baik dari kemarinnya.5
Gabungan dari prinsip-prinsip di atas jelas mampu melahirkan sebuah
semangat untuk maju dan membangun peradaban. Itulah yang terjadi pada masa
awal peradaban Islam hingga beberapa abad sesudahnya. Di bawah
kepemimpinan Nabi Muhammad saw. dan kemudian para generasi selanjutnya,
sampai peradaban Islam disebut sebagai peradaban yang paling maju di seluruh
bumi. Prinsip-prinsip tersebut menjadi landasan terbangunnya peradaban Islam
yang luar biasa. Pencapaian umat Islam di masa lalu adalah sedemikian
monumental dan mendapatkan pengakuan dari setiap pengkaji. Menariknya,
karena semua prinsip tersebut langsung bersumber dari wahyu Al-Qur’an dan
Hadis Nabawi, maka kemajuan peradaban Islam pada esensinya adalah

5
Suyuthi Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Imprint Bumi Aksara, 2021), h.22-
23
8

pengamalan atau operasionalisasi dari tuntunan Allah swt.

D. Objek Kajian Sejarah Peradaban Islam


Sejarah peradaban Islam mengungkapkan fenomena berdasarkan fakta-fakta
tentang perkembangan historis umat Islam dari masa ke masa dalam segala
aspeknya, untuk itu objek kajiannya mencakup perkembangan Islam
(perkembangan penganut dan wilayah) pada masa Nabi, Khulafa Rasyidin,
dinasti Umayah, dinasti Abbasiyah, dinasti Fathimiyah, dinasti Umayah II, tiga
dinasti besar, perkembangan peradaban Islam dalam lingkup unsur dan wujud
peradaban serta kebudayaan (pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
filsafat, arsitektur, militer, ekonomi, pemikiran, dan pola perilaku) pada masa
tersebut, praktik pemerintahan Islam yang berkembang dalam sejarah dan
perkembangan pemikiran Islam.
Sebagai sebuah ilmu, Sejarah Peradaban Islam harus memiliki objek kajian
yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari
luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin
ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari
adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dan objek, sehingga disebut
dengan kebenaran yang objektif. Oleh karenanya, objek kajian ataupun topik-
topik pembahasan dalam tulisan ini akan diurai dengan data dan fakta secara
objektif. Aspek objek kajian ini terdiri dari:6
a. Bidang Keagamaan
Aspek penting yang dibahas ketika mempelajari sejarah peradaban Islam
adalah ranah agama. Karena umat Muslim sendiri tidak dapat memisahkan diri
dari konteks keagamaannya sepanjang sejarah. Setidaknya fondasi pertama
Peradaban Islam adalah agama itu sendiri, yaitu Islam. Dalam kaitan ini,
pengetahuan tentang aspek-aspek keagamaan yang dibahas dalam kajian ini
menjadi penting. Kepentingan penelitian keagamaan terkait, misalnya
pertumbuhan dan perkembangan awal Islam, dll.
b. Bidang Politik
6
Achiriah and Laila Rohani, Sejarah Peradaban Islam, (Medan: Perdana Publishing, 2018),
h. 14.
9

Dalam konteks ini, dapat dikatakan bahwa umat Islam sangat erat kaitannya
dengan dunia politik dari dulu hingga sekarang. Itulah sebabnya umat Islam
hidup dalam konteks sejarah peradaban Islam dalam perkembangan politik.
Misalnya, sejak zaman Nabi, umat Islam telah diajarkan politik Islam, yaitu
bagaimana rasul dan para sahabatnya mendirikan negara Islam baik di Mekkah
maupun Madinah. Hingga akhirnya pemerintahan Islam terbentuk dalam
kerangka peradaban dari awal hingga kejayaan, dari kemunduran hingga
kebangkitan peradaban Islam, serta dinamika Islam di Barat juga dibahas. Semua
kegiatan tersebut merupakan kegiatan politik.
c. Bidang Sosial Budaya
Dinamika pertumbuhan sosial dan perkembangan kebudayaan manusia
merupakan salah satu aspek terpenting peradaban Islam. Di bidang sosial,
meluasnya pengaruh Islam dan prestasi umat Islam di masa lalu dan sekarang di
bidang sosial menjadi bukti bahwa pembahasan ini sangat menarik. Misalnya,
aspek budaya yang berbeda dibahas dalam konteks budaya, kelahiran sastra,
arsitektur, kaligrafi, fashion, musik, dll adalah topik penting yang dibahas dalam
penelitian ini.
d. Bidang Intelektual
Intelektual merupakan salah satu aspek yang menarik dari penelitian
peradaban, dan tidak dapat disangkal bahwa umat Islam menorehkan prestasi
terutama di bidang intelektual. Oleh karena itu, aspek ini ditangani lebih detail,
misalnya; lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam, titik- titik tinggi
peradaban Islam di bidang intelektual, lahirnya ulama-ulama Islam, dan titik-
titik kejayaan peradaban Islam.7

E. Kegunaan Sejarah Peradaban Islam


Apa sebenarnya kegunaan Sejarah Peradaban Islam? Secara umum Sejarah
Peradaban Islam sangat berguna bagi kehidupan umat manusia. Sejarah
menyimpan dan mengandung kekuatan yang dapat membangkitkan imajinasi
dan melahirkan nilai-nilai baru bagi perkembangan kehidupan manusia. Sejarah

7
Ibid., h. 15
10

memiliki mulai dari sisi flosofis, teoretis, sampai kepada hal-hal yang bersifat
prakis. Di antara kegunaan Sejarah Peradaban Islam adalah sebagai berikut16:
a. Meningkatkan penghargaan kepada peletak peradaban Islam
b. Menumbuhkan kesadaran komunitas
c. Membangkitkan inspirasi dan imajinasi
d. Membiasakan berpikir kontekstual
e. Mendorong berpikir kritis
f. Sejarah memperkuat perasaan akan realitas.

F. Periodesasi Sejarah Peradaban Islam


Sejarah secara pasti dikatakan sebagai peristiwa masa lampau, dari pensitiwa
yang baru saja terjadi hingga peristiwa yang terjadi beberapa detik, menit,
hingga rentang waktu jauh ke belakang yang sangat panjang dan tidak terbatas. 18
Mengingat panjangnya rentang waktu masa lalu, maka dibutuhkan pemenggalan
waktu sebagai bentuk pembabakan atau episode-episode tertentu sehingga
menjadi sebuah kurun waktu. Ini dilakukan bertujuan untuk mempermudah
kajian mengenai peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang terkait dengan
dimensi waktu. Dalam hal ini, Sejarah Peradaban Islam juga membutuhkan
adanya periodesasi, karena kurun waktu yang sudah dilalui umat Islam sudah
mencapai 14 abad lebih (1 Muharam 1442 = 20 Agustus 2020).
Ada beberapa model periodesasi yang paling umum digunakan dalam kajian
Sejarah Peradaban Islam, yaitu:8
a. Periodesasi yang lebih mengacu kepada dinamika kualitatif yang dilalui
Peradaban Islam secara umum. Terdiri dari:
1) Masa pertumbuhan awal hingga masa kejayaan peradaban Islam (1-7/7-
13).
2) Masa kemandekan peradaban Islam (8-13/14-19).
3) Masa kebangkitan kembali peradaban Islam (14-15/20-21).
b. Model yang digunakan oleh Harun Nasution dan Marshall G.S. Hodgson.
Dalam hal ini, Peradaban Islam dibagi menjadi tiga periode, yaitu:

8
Ibid., h. 16
11

1) Periode klasik (650-1250).


2) Periode pertengahan (1250-1800).
3) Periode modern (1800 dan seterusnya).
c. Model periodesasi ini unik dari biasanya, yakni mengacu kepada pergantian
kekuasaan, namun berbeda dari yang lainnya. Dalam periodisasi model ini,
perkembangan peradaban Islam dibagi ke dalam:
1) Periode misi kenabian hingsa pembentukan negara Islam pertama
(610/32).
2) Periode Khulafa' al-Rasyidin sampai akhir Bani Umayyah (632-750).
3) Periode Kekhalifahan Abbasiyah dan negara-negara penggantinya (dari
749 hingga pertengahan abad ke-11).
4) Periode Dinasti Saljuq (1055-1258).
5) Periode Mongol dari penaklukan baghdad oleh bangsa Mongol hingg
pendirian kerajaan Ottoman di Timur Dekat (1258-1517).
6) Periode Turki Usmani (Abad 16-18).
Ketiga model periodesasi di atas merupakan sampel dari beberapa model
periodesasi yang ada dan dapat dipergunakan untuk pemetaan perkembangan
peradaban Islam. Masing-masing model memiliki keistimewaan dan kekhasan
tersendiri.9

G. Metodologi Sejarah
Kemudian untuk bisa menyatakan sejarah sebagai ilmu maka diperlukan
sebuah metodologi sejarah, karena sejarah bisa dikatakan sebagai ilmu apabila
memenuhi beberapa ciri, yaitu:
a. sejarah itu bersifat empiris.
b. mempunyai objek
c. mempunyai teori.
d. mempunyai generalisasi
e. mempunyai metode
Nah, metode adalah teknik penelitian atau alat yang digunakan untuk
9
Muhammad Zakariya, Sejarah Peradaban Islam: Prakenabian Hingga Islam Di Indonesia,
Sejarah Islam, 1st ed. (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018) h. 6.
12

mengumpulkan data, sedangkan metodologi adalah falsafah tentang proses


penelitian yang didalamnya mencakup asumsi-asumsi, nilai-nilai, standar atau
kriteria yang digunakan untuk menafsirkan data dan mencari kesimpulan.10
Metodologi memili pengertian lebih luas pengertiannya lebih luas lagi yaitu
berhubungan dengan prosedural yang sudah tersistem untuk menemukan cara-
cara itu. Metodologi mengarah ke langkah-langkah untuk mencapai sesuatu apa
yang akan di capai.11
Pada historiografi, kebutuhan metode dan metodologi begitu penting oleh
karena digunakan sebagai cara dalam proses menemukan jawaban atas
problematika, melalui tahapan penelitian yang sudah di susun dengan sistematis.
Metodologi dipakai dalam penulisan sejarah (historiografi) supaya dapat
mencapai kedudukan keilmuan yang ilmiah.21 Dalam perkembangannya,
historiografi di Indonesia dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu22:
a. Historiografi tradisional
Historiografi tradisional adalah karya penulisan sejarah dari masa
Indonesia kuno, masa kerajaan Hindu-Budha hingga masa keislaman Nusantara.
b. Historiografi kolonial
Historiografi kolonial bagian dari penulisan sejarah yang dipengaruhi oleh
orang Belanda sebagai bentuk pelaporan dari aktivitas dan kegiatan masyarakat
yang diamati berupa, catatan-catatan yang ditujukan untuk dilaporkan ke
pemerintahanBolonial.
c. Historiografi modern
Historiografi modern merupakan penulisan sejarah yang secara prinsip
sudah menggunakan perpaduan metode ilmiah dan teori sejarah.

10
Toto Suharto, Historiografi Ibnu Khaldun: Analisis Atas Tiga Karya Sejarah
Pendidikan Islam, 1st ed. (Jakarta: Kencana, 2020), h. 80.
11
Khoirul Huda, Buku Ajar Metode Penulisan Sejarah, 1st ed. (Madiun: UNIPMA Press
Universitas PGRI Madiun, 2021), h.19.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Keseimbangan dunia-akhirat
Jika diamati lebih lanjut tentang apa yang telah berkembang diera
globalisasi sekarang ini adalah teknologi yang berkembang pesat yang mana
teknologi ini tidak ada pada zaman Rasulullah Saw. sehingga masih banyak
pertentangan bahwa penggunaan teknologi termasuk bagian sesuatu yang harus
dikembangkan atau harus dimusnahkan, contohnya seperti perilisan hp android
yang mana pada penggunaan hp android bisa membuat kita dekat kepada Allah
dan bisa juga mejauh kepada Allah dengan mencari hal maksiat lainnya. maka
dari itu seluruh penjuru negara membuat kebijakan bahwa seluruh pengguna hp
android di dunia dilakukan setingan jaringan internet positif agar menjauhkan
pengguna melakukan hal yang tidak baik.
B. Khilafah
Pemimpin atau khilafah yang baik dan benar adalah khilafah yang
mengayomi seluruh kalangan masyarakat atau kaumnya yang mana jika seorang
pimpinan peduli terhadap kaumnya maka dianggap sebagai hal yang positif dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, contohnya seperti masyarakat yang sedang
berpolitik yang berlomba-lomba mendapatkan kekuasaan dengan tujuan
mengembalikan keadilan rakyatnya.
C. Ihsan; ishlah
Ilmu pengetahuan tentang akhlak biasanya diajarkan mana hal yang baik
dilakukan dan yang harus dihindarkan karena perkembangan era globalisasi
sekarang ini masih banyak pertentangan yang mana hukum yang dianjurkan oleh
Rasulullah dijadikan kebiasaan bagi sebagian ummat. Contohnya pemikiran
bahwa korupsi itu adalah hal yang lumrah, sebagai manusia modern seharusnya
bisa mengatasi bagaimana mematikan atau menumpaskan korupsi yang
merajalela. Banyaknya masyarakat yang berkedok baik sebenarnya ia bukan orang
baik, bagaimana masyarakat yang tampilannya buruk kenyataannya adalah orang
baik, maka pada era globalisasi sekarang ini jika langka ditemukan orang baik,
maka kitalah harus menjadi salah satu orang baik tersebut.

13
14

D. Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini banyak
memberikan manfaat kepada masyarakat yang mana manusia atau orang-orang era
modern sekarang bisa melakukan perdagangannya hanya melalui hp,
menghubungi orang yang beda negara, melakukan kerja sama melalui hp dan lain
sebagainya, namun banyak ilmu pengetahuan yang disalahgunakan oleh beberapa
oknum yang tidak bertanggungjawab dengan perkembangan ilmu pengetahuan
sekarang ini. Banyaknya oknum yang menyalahgunakan keilmuannya melakukan
hal yang bathil dan lain sebagainya. Kita sebagai orang yang berakhlak mulia dan
memilki akal budi harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
walaupun diera zaman sekarang ini pendapat yang berbeda bisa mengakibatkan
permusuhan.
E. Progresifisme
Dalam perkembangan peradaban Islam dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan sesuai dengan laju pola pikir masyarakat menjadi salah satu
tantangan mengapa pejuang ilmu pengetahuan yang berasal dari agama Islam
dapat melakukan penelitian dan eksperimennya sesuai dengan syariat agama
Islam, karena ada tauhid yang harus dijalankan ketika kita ingin mengembangkan
sesuatu dizaman sekarang. Agama Islam sudah memberikan contoh program atau
progres pada Alquran maka sebagai manusia modern kitalah yang harus
mengembangkan potensi-potensi dari leluhur atau orang yang terdahulu, seperti
menjadi dokter seperti Ibn Sina, ahli matematika seperti Al-Khawarizmi, dan lain
sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sejarah peradaban islam adalah segala peristiwa yang dialami manusia pada
masa lalu sebagai manifestasi atau penjelmaan kegiatan muslim yang
didasari ajaran Islam. Dengan demikian, peristiwa-peristiwa penting yang
dialami umat manusia terkait dengan aktivitas keagamaan, politik, sosial
budaya, sejak masa lalu sampai sekarang merupakan kajian sejarah
peradaban islam.
2. Al-Qur’an erat kaitannya dengan sejarah sebab di dalam Al-Qur’an terdapat
informasi mengenai sejarah yang sangat banyak dan Al-Qur’an merupakan
kitab suci yang dijadikan pedoman oleh umat manusia dan tidak diragukan
lagi keasliannnya sebab ia diturunkan langsung oleh Allah SWT kepada
Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril. Di dalam Al-Qur’an juga
memerintahkan manusia untuk belajar melalui sejarah.
3. Islam dan peradaban adalah satu kesatuan karena, islam merupakan
peradaban yang universal, selain itu Islam sangat memperhatikan peradaban
dan Islam dengan tegas mengajarkan pentingnya membangun peradaban di
muka bumi. Karena menciptakan peradaban Islami itu merupakan misi dari
penciptaan manusia di muka bumi.
B. Saran
Untuk para pembaca makalah ini mohon kiranya untuk
memberikan kritik dan saran serta melanjutkan makalah ini dengan
tujuan menambah materi dan perbaikan pada penulisan.

15
DAFTAR PUSTAKA
Al-Firdaus, I. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Yokyakarta: Buku Biru.
Asmani, J. M. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Buku Kita.
A, Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ombak,
Achiriah, and Laila Rohani. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Medan: Perdana
Publishing.
Asari, Hasan. 2018. Sejarah Pendidikan Islam Membangun Relevansi Masa Lalu
Dengan Masa Kini Dan Masa Depan. Medan: Perdana Publishing,.
Asari, Hasan, Muaz Tanjung, and Zaini Dahlan. 2020. Tapak Tilas Peradaban
Islam(Mengerti Masa Lalu Siap Untuk Masa Depan). 1st ed. Medan:
Perdana Publishing,.
Cahayani, A. 2003. Awal Perkembangan Peradaban Islam. Jakarta: PT
Grasindo.
Dien Madjid, M, and Wahyudi Johan. 2014. Ilmu Sejarah; Sebuah Pengantar.
1st ed. Jakarta: Kencana Prenada,.
Huda, Khoirul. 2021. Buku Ajar Metode Penulisan Sejarah. 1st ed. Madiun:
UNIPMA Press Universitas PGRI Madiun.
Iskandar, A. 2023. Sejarah Perkembangan Budaya Islam. Jakarta: Bestari Buana
Murni.
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Jurnal Ilmu Sejarah Dan
Kebudayaan. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Lupiyoadi, R. 2021. Perkembangan Pendidikan Islam. Jakarta: Penerbitan
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Pulungan, Suyuthi. 2020. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Imprint Bumi
Aksara.
Suradinata, E. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PD. Super Express.
Zakariya, Muhammad. 2018. Sejarah Peradaban Islam: Prakenabian Hingga
Islam Di Indonesia. Sejarah Islam. 1st ed. Malang: CV. Intrans
Publishing,.

16

Anda mungkin juga menyukai