Kelas 2B
TP.2022/2023
1
DAFTAR ISI
3.2 Penutup........................................................................................................................ 15
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Dr.H.Septuri,M.Ag. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah adalah masa lalu ketika manusia mengenal tulisan sejarah adalah kejadian
dan peristiwa yang benar benar benar terjadi pada masa lampau (KBBI)
Prasejarah adalah zaman dimana sejarah belum terbentuk atau zaman belum
mengenal tulisan sehingga sejarah pada zaman masa lalu diwariskan tulisan
prasejarah isitilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa dalam catatan
sejarah yang belum prasejarah adalah zaman ketika hidup dikebudayaan yang
belum mengenal tulisan.
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Hardiyono,Pengantar Ilmu Sejarah,(1995), hlm.51.
5
Kata sejarah dalam bahasa jerman disebut geschichte (Sesuatu yang telah terjadi)
yang berasal dari kata geschecen yang mempunyai arti yaitu “terjadi”. 2
Selanjutkan dikemukakan pengertian sejarah Terminologi dari para ahli.
1. Ibnu Khaldun mengatakan “Sejarah menunjuk kepada peristiwa-peristiwa
istimewa atau penting pada waktu atau ras tertentu”.
2. Al-Maqrizi berpendapat, “Sejarah memeberikan informasi tentang sesuatu
yang pernah terjadi di dunia”.
3. W.Baner (1928) memberi definisi, „Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan
yang berikhtiar untuk melukiskan dan dengan penglihatan yang simpatik
menjelaskan fenoma kehidupan sepanjang perubahan yang terjadi karena
ada hubungan antara manusia dan masyarakatnya.”
4. J. Huizinga (1936) mengatakan, “Sejarah adalah bentuk intelektual yang di
dalamnya terdapat peradaban untuk dirinya sendiri untuk masa lalunya”.
5. R.G.Collingwood menyatakan, “Sejarah adalah sejarah pemikiran”.3
Kata peradaban dan kebudayaan apabila dilihat dari segi pernggunaannya dalam
berbagai bahasa,bisa mengandung makna yang sama sekaligus makna yang
berbeda pula.Kuntowidjoyo tidak membedakan antara kebudayaan dan
peradaban.4
Dalam bahasa inggris dibedakan antara culture (kebudayaan) dan civiligization
(peradaban);begitu pula dalam bahasa arab dibedakan antara tsaqafah
(peradaban),hadharah (kemajuan),dan tamaddun (kebudayaan).adapun dalam
bahasa melayu,tamaddun dimaknai untuk peradabn dan kebudayaan.Dalam kamus
2
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah,diterjemahkan Nugroho Notosusanto, (Jakarta: Yayasan
Penerbit Universitas Indonesia,1971), hlm.27.
3
Nouruzzaman Shiddiqi,Pengantar Sejarah Muslim, (Yogyakarta: Cakra Donya,1981),hlm.7-8.
4
Kontowidjoyo, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta:Tiara Wacana Yogya,1993),hlm.113.
6
Umum Bahasa Indonesia,kata peradaban berasal dari kata adab yang berarti
sopan,kesopanan,kehalusan,dan kebaikan budi pekerti (tingkah laku).5
1.Pembangunan Masjid
Masjid merupakan hal yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Masjid tidak hanyak menjadi tempat sholat bagi umat muslim, tetapi
juga sebagai sarana penting untuk mempersatuakan kaum mulimin dan
mempertalikan jiwa mereka, di samping tempat merundingkan masalah-masalah
yang dihadapi. Masjid pada masa Nabi bahkan juga berfungsi sebagai pusat
pemerintahan8.
5
W.J.S. Poerwadarmints,Kamus Umum Bahasa Indonesi,(Jakarta: Balai Pustaka,1999),hlm.15-16.
6
Badri Yatim,op.cit,hlm.26
7
Harun Nasution,Islam Ditinjau dari beberapa aspek,jilid 1,Jakarta: UI Pers,1985,hlm.101
8
Badri Yatim,op.cit,hlm.26
7
Allah SWT berfirman:
: Terjemahannya
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya.” (Q.S. At-Taubah: 108).9
Pada Zaman Nabi, masjid digunakan untuk mensucikan jiwa kaum muslimin,
mengajarkan Al Qur‟an dan Al Hikmah, bermusyawarah untuk menyelesaikan
berbagai macam persoalan kaum muslim pada zaman tersebut, membina sikap
dasar kaum muslimin terhadap perang yang berbeda agama atau ras, hingga
upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan umat justru dari masjid. Pada zamannya
masjid dijadikan simbol persatuan umat Islam. Selama sekitar 700 tahun sejak
nabi mendirikan masjid pertama, fungsi masjid masih kokoh dan orisinil sebagai
pusat peribadatan dan peradaban. Pada dasarnya, sekolah-sekolah dan universitas-
universitas pun kemudian bermunculan justru dari masjid. Sebagai salah satu
contoh adalah Masjid Al Azhar di Kairo, Mesir. Masjid ini sangat dikenal luas
oleh kaum muslimin Indonesia. Masjid ini mampu memberikan beasiswa bagi
para pelajar dan mahasiswa, bahkan pengentasan kemiskinan pun merupakan
program nyata yang secara kontinyu dilaksanakan masjid ini.10
2. Ukuwah Islamiyah
Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha
fulanun shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah
menurut Imam Hasan Al Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan
jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.11
9
Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahnya,Al-Jumanatul Ali Seuntai Mutiara Yang
Maha Luhur ,Bandung:Cv. Penerbit Jumanatul Ali-Art,2004,hlm.205
10
Aditya Lukman Pradana,2011,Fungsi lain dari Masjid
11
Aang Fahruroji,2005,Ukuwah Islamiyah
8
Al-Qur‟an menganggap permusuhan dan saling membenci itu sebagai siksaan
yang dijatuhkan Allah atas orang-orang yang kufur terhadap risalah-Nya dan
menyimpang dari ayat-ayat-Nya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
Terjemahannya :
“Dan di antara orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya kami ini orang-
orang Nasrani”, ada yang telah Kami ambil pelajaran dari mereka, tetapi mereka
(sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan
dengannnya; maka Kami rimbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian
sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka
apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S. Al-Ma‟idah: 14)12
12
Departemen Agama RI,op.cit,hlm.11
13
Badri Yatim,op.cit.hlm.26-27
9
Toleransi menurut Syekh Salim bin Hilali memiliki karakteristik sebagai berikut,
yaitu antara lain:
1. Kerelaan hati karena kemuliaan dan kedermawanan,
2. Kelapangan dada karena kebersihan dan ketaqwaan,
3. Kelemah lembutan karena kemudahan,
4. Muka yang ceria karena kegembiraan,
5. Rendah diri dihadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan,
6. Mudah dalam berhubungan sosial (mu‟amalah) tanpa penipuan dan kelalaian,
7. Menggampangkan dalam berda‟wah ke jalan Allah tanpa basa basi,
8. Terikat dan tunduk kepada agama Allah Subhanahu wa Ta‟ala tanpa ada rasa
keberatan.
Jadi, toleransi dalam Islam adalah hal yang otentik. Artinya tidak asing
lagi dan bahkan telah ada sejak Islam itu ada. Karena sifatnya yang hidup, maka
toleransi di dalam Islam hanyalah persoalan implementasi dan komitmen untuk
mempraktikkannya secara konsisten.
Namun, toleransi beragama menurut Islam bukanlah untuk saling melebur
dalam keyakinan. Bukan pula untuk saling bertukar keyakinan di antara
kelompok-kelompok agama yang berbeda itu. Toleransi di sini adalah dalam
pengertian mu‟amalah atau interaksi sosial. Jadi, ada batas-batas bersama yang
boleh dan tak boleh dilanggar. Inilah esensi toleransi di mana masing-masing
pihak untuk mengendalikan diri dan menyediakan ruang untuk saling
menghormati keunikannya masing-masing tanpa merasa terancam keyakinan
maupun hak-haknya.14
14
Ibid.
10
2.3 Periodesasi Sejarah Peradaban Islam
15
Nouruzzaman Shiddiqi,Tamaddun Muslim,(Jakarta: Bulan Bintang,1986),hlm.113
11
5. Masa Dinasti Abbasiyah III; dari 334 Hijriyah (946 M) sampai 467 Hijriyah
(1075)
6. Masa Dinasti Abbasiyah IV; dari 467 Hijriyah (1075 M) sampai 656 Hijriyah
(1261 M)
7. Masa Dinasti Mughal; dari 656 Hijriyah (1261 M) sampai 925 Hijriyah
(1520)
8. Masa Dinasti Utsmaniyyah; dari 925 Hijriyah (1520 M) sampai 1213
Hijriyah (1801 M)
9. Masa Kebangkitan Baru; dari tahun 1213 Hijriyah (1891 M) sampai abad
XX.16
16
A.Hasyim,Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta; Bulan Bintang 1991), hlm.42
12
peradaban di bidang politik,militer,arsitektur,dan ilmu pengetahuan
(terutama di Persia).
3. Periode Modern (1800 M Sekarang) merupakan zaman kebangkitan umat I
slam. Periode ini di tandai dengan wilayah-wilayah Islam yang
memerdekakan diri dari penjajahan Barat. Selain menyatakan diri sebagai
negara yang berdaulat,dari wilayah-wilayah tersebut muncul perbaruan
pemikiran islam.18
18
Harun Nasution,Pembaruan dalam islam; Sejarah Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta: Bulan
Bintang,1995),hlm.13.
13
dipelopori oleh Leopold Von Ranke yang menyatakan bahwa sejarah harus
menunjukan apa yang benar-benar terjadi.19
19
A.I. Sabra.dkk., Sumbangan Islam Kepada Sains dan Peradaban Dunia (Bandung; Nuansa,2001).
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian terminologi menurut para ahli adalah suatu penjelasan atas istilah,
kata, konsep, maupun hal-hal tertentu yang dapat memberikan pemahaman bagi
manusia. Berdasarkan hal tersebut, maka sebenarnya dapat dimungkinkan akan
adanya arti yang beragam terhadap suatu istilah, kata, ataupun konsep bergantung
dari penjelasan yang diberikan oleh suatu ahli.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini maupun dalam penyajiannya kami selaku manusia
biasa menyadari adanya beberapa kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik maupun saran khususnya dari Dosen Pembimbing Dr.H.Septuri,M.Ag yang
bersifat membantu dan membangun agar kami dapat memperbaikinya
dikesempatan lain.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Harun Nasution,Pembaruan dalam islam; Sejarah Pemikiran dan
Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang,1995),hlm.13.
A.I. Sabra.dkk., Sumbangan Islam Kepada Sains dan Peradaban
Dunia (Bandung; Nuansa,2001).
17