TEMA :
DISUSUN OLEH :
Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Pendidikan Agama Islam dengan tema Sejarah, Metodologi dan Periodisasi
Sejarah Peradaban Islam. Yang mana di dalam makalah ini kami menjelaskan
mengenai pengertian sejarah peradaban islam dan metodologi studi sejarah
peradaban islam serta periodesasi peradaban islam dari tahun ( 650 M - 1800 M).
Namun, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan makalah
ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mampu memenuhi
harapan berbagai pihak. Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Penelitian sejarah juga harus berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan
karena sejarah merupakan rentetan cerita yang saling berkaitan antara satu
peristiwa dengan peristiwa yang lain. "untuk mendapatkan hasil penelitian
yang sempurna dalam penelitian sejarah perlu memahami bagaimana
metode penelitian sejarah, merangkum sejarah dan menulis sejarah dengan
tepat dan benar.
Sejarah Islam periode klasik membentang enam setengah abad, yakni
dari tahun 650 M hingga tahun 1800 M dalam penanggalan Masehi. Dalam
rentang waktu ini, wahyu Islam diterima oleh Nabi Muhammad SAW dan
kemudian menjadi fondasi bagi perkembangan masyarakat dan peradaban
Islam ke abad - abad berikutnya.
Dalam periode klasik ini umat Islam berhasil membangun satu sistem
politik yang sangat maju dan kuat. Begitu pula, umat Islam berhasil
membangun satu aktivitas keilmuan yang mengagumkan, dan terbaik di
zamannya. Dengan sistem politik yang mapan dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, umat menjadi penguasa ekonomi dunia.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari sejarah peradaban Islam.
2. Menjabarkan apa saja metodologi studi sejarah peradaban Islam.
3. Menjabarkan periodisasi sejarah peradaban Islam.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
pun terdapat perbedaan, yaitu kata tsaqofah (kebudayaan), kata
hadlarah (kemajuan), dan kata tamaddun (peradaban).
Sementara itu, Badri Yatim mengatakan bahwa “Peradaban
Islam” merupakan terjemahan dari kata Al-Hadharah Al-Islamiyyah
(bahasa Arab) yang sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan “Kebudayaan Islam”.
Kata “kebudayaan” dalam bahasa Indonesia berasal dari kata
Sangsekerta yang asal katanya “budh” berarti akal, kemudian “budhi”,
jamaknya “budhaya”, selanjutnya mendapat awalan ke - dan akhiran -
an, menjadi kata “kebudayaan”. Di samping itu, ada uraian bahwa
kata “kebudayaan” asal katanya : “budhi” dan “daya”. Budhi adalah
kekuatan rohani / batin dan daya adalah kekuatan jasmani / lahir.
Berdasarkan uraian - uraian di atas, dapat dirumuskan bahwa
definisi peradaban adalah segala hasil kegiatan yang dilakukan oleh
manusia, yang dipandang memiliki nilai tinggi dalam kehidupan
manusia. Contohnya adalah mesin tik ketika baru ditemukan dianggap
alat modern untuk menulis, kemudian komputer, dan kini laptop yang
manfaatnya sangat besar bagi manusia. Contoh lainnya adalah HP
sebagai alat komunikasi merupakan kelanjutan dari surat dan telepon
kabel, kompor gas sebagai alat memasak merupakan kelanjutan dari
tungku dan kompor minyak tanah, mobil sebagai alat transportasi
darat merupakan kelanjutan dari dokar, sepeda, dan motor, dan lain -
lain..
4
Kata Islam disebut delapan kali dalam Al-Quran, yaitu Surah
Ali Imran ayat 1928 dan 85, Surah Al-Maidah ayat 3, surah Al-An’am
ayat 125, Surah Az-Zumar ayat 22, Surah As-Saff ayat 7, Surah Al-
Hujurat ayat 17, dan Surah At-Taubah ayat 74. Islam merupakan
agama samawi (langit) yang diturunkan oleh Allah SWT melalui
utusan-Nya, Muhammad saw., yang ajaran - ajarannya terdapat dalam
kitab suci al-Quran dan sunnah dalam bentuk perintah - perintah,
larangan - larangan, dan petunjuk - petunjuk untuk kebaikan manusia,
baik di dunia maupun di akhirat.
Lebih lanjut, Harun Nasution menyatakan bahwa Islam pada
hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu
segi, tetapi mengenai berbagai aspek dari kehidupan manusia yang
meliputi aspek akidah/teologi, ibadah, hukum, tasawuf / mistisisme,
filsafat, politik, dan pembaruan.
Berdasarkan QS. Al-Syura ayat 51-52; bahwa wahyu ada tiga
macam. Pertama, pengertian atau pengetahuan yang tiba-tiba
dirasakan seseorang timbul dalam dirinya; timbul dengan tiba-tiba
sebagai suatu cahaya yang menerangi jiwanya. Kedua, pengalaman
dan penglihatan di dalam keadaan tidur atau di dalam keadaan trance
disebut juga ru’ya (dream) atau kasy (vision). Ketiga, yang diberikan
melalui utusan, atau malaikat Jibril dan disampaikan dalam bentuk
kata-kata. Wahyu dalam bentuk ketiga itulah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Syu’ara
ayat 192-195, An-Nahl ayat 102, dan Al-Baqarah ayat 97.
5
Islam sejak lahirnya agama Islam sampai sekarang merupakan kajian
Sejarah Peradaban Islam.
Peristiwa - peristiwa yang dialami umat Islam dikaji secara
keseluruhan, tidak hanya membahas yang baik - baiknya saja, yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti pembukuan Al-Qur’an,
pembangunan tempat - tempat ibadah, penemuan dan pengembangan
berbagai disiplin ilmu yang mencapai puncaknya pada masa Dinasti
Abbasiyah, atau yang lainnya. Namun, peristiwa - peristiwa negatif
yang dialami umat Islam masa lalu seperti terjadinya peperangan antar
sesama umat Islam (perang Jamal dan perang Shiffin pada masa
Khalifah Ali Bin Abi Thalib), pembunuhan dalam perebutan
kekuasaan (Abu Abbas As-Saffah membunuh semua keturunan
Dinasti Umayyah kecuali Abdurrahman Ad-Dakhil), peristiwa
Mihnah pada masa pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun dari Dinasti
Abbasiyah, dan yang lainnya juga dibahas agar menjadi ibrah
(pelajaran) bagi umat Islam di masa yang akan datang.
6
2) Interpretasi artinya sejarah yang berkaitan dengan yang masih berlaku
ini apakah masih dapat dijadikan pedoman dan apakah masih perlu
dikembangkan atau perlu dihilangkan.
3) Transformasi, artinya sejarah perlu ditransfer dan dikembangkan agar
mampu mengisi tuntunan globalisasi.
4) Rekonstruksi artinya melakukan rekonstruksi ulang secara runtut dan
sistematik agar ada keserasian dan kesesuaian dengan zaman bahwa
tuntunan global hendaknya mampu menyediakan model peradaban
Islam dengan tujuan mampu menghadapi masalah lokal dan global.
2) Metode Observasi
Dalam metode ini, objek sejarah diamati secara langsung
sebelum penelitian dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan,
metode observasi sangat penting untuk digunakan dalam sebuah
7
penelitian dengan mengumpulkan data - data yakni penyelidikan
yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan
menggunakan alat indera terhadap kejadian yang dapat langsung
ditangkap. Jadi metode observasi adalah metode penelitian
dengan pengamatan yang dicatat secara sistematis fenomena-
fenomena yang diselidiki.
3) Metode Dokumenter
Metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan
mendalam segala catatan atau dokumen tertulis. Metode
dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang
digunakan untuk mengetahui data yang dapat dilihat secara
langsung. Sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang
isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa
dan sengaja menyimpan keterangan - keterangan tertentu atau
catatan - catatan.
1) Metode Deskriptif
Metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan adanya
peradaban Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai
agama samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw yang
berhubungan dengan peradaban diuraikan sebagaimana adanya,
dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah
tersebut.
2) Metode Komparatif
8
Metode ini merupakan metode yang berusaha
membandingkan sebuah perkembangan peradaban Islam dengan
peradaban Islam lainnya. Melalui metode ini dimaksudkan
bahwa ajaran - ajaran Islam tersebut dikomparasikan dengan
fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta
tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan
perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu. Dengan
demikian, dapat diketahui pula adanya garis tertentu yang
menghubungkan peradaban Islam dengan peradaban yang
dibandingkan.
9
kemajuan Islam I merupakan masa ekspansi, integrasi dan keemasan
peradaban Islam. Adapun masa disintegrasi adalah masa yang sudah
mulai menurun dalam bidang politik, sains, ekonomi, dan
pengetahuan.
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang dipaparkan di atas, penyusun dapat menarik
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
3) Metode Sejarah
1. Metode deskriptif
2. Metode komparatif
3. Metode analisis sintesis
4. Periodisasi sejarah islam terbagi atas tiga periode yaitu :
(1) Periode Klasik (650 - 1250 M)
(2) Periode Pertengahan (1250 - 1800 M)
(3) Periode Modern (1800 M - sampai sekarang)
11
3.2 Kritik dan Saran
Meskipun penyusun menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penyusun perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penyusun.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak
orang.
12
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Anita Puji. 2018. Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam
Kontemporer Perspektif Insider / Outsider. Sidoarjo: UMSIDA Press.
13