Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TERMINOLOGI PERADABAN, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN ISLAM,


PERADABAN ISLAM SEBAGAI WARISAN SEJARAH, PERIODISASI SEJARAH
PERADABAN ISLAM
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen pengampu : H. Dendi Yuda S, S.Ag., M.SI

Disusun oleh :

Devi khoerunnisa NIM 21120341


Hapypa Alsyakir NIM 21120361

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah ini sampai selesai. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dan memberi bantuan baik pikiran maupun
materi. Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.
Yang terakhir kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam yang telah memberikan kami ruang dan kesempatan untuk mengembangkan
potensi kami dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari apa yang telah kami kerjakan karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.

Singaparna, 14 Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1
BAB II
ISI
A. TERMINOLOGI SEJARAH
Terminolog sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu berasal dari kata
syajaratun yang artinya pohon. Jika kita telaah secara sistematis, memang sejarah
hampir sama dengan pohon, yaitu mempunyai cabang dan ranting, bermula dari
sebuah bibit , kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang.
Semakna dengan dalam bahasa Arabnya, kata sejarah dalam bahasa Indonesia
berarti, “silsilah”, “asal usul keturunan”, dan “kejadian dan peristiwa yang benar-
benar terjadi pada masa lampau “.
Dalam bahasa Arab, kata “sejarah” ekuivalen dengan kata tarikh dan sirah.
Secara etimologis al-tarikh berarti ketentuan masa dan waktu. Secara
terminologis, al-tarikh berarti “sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi pada
masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu atau masyarakat”
Dalam dunia Barat, sejarah disebut histoire (Prancis), historie (Belanda), dan
history (Inggris). Dalam bahasa Yunani berasal dari kata istoria yang berarti ilmu.

B. KEBUDAYAAN DAN PERADABAN ISLAM


Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab "al-hadlarah al-Islamiah".
Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan
Islam. Kebudayaan dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana juga
di Arab dan Barat, masih banyak orang yang mensinonimkan antara kata kebudayaan (Arab,
al-tsaqafah; Inggris, culture) dan kata peradaban (Arab, al-hadlarah; Inggris, civilization).
Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang, kedua istilah tersebut dibedakan.
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat,
sedangkan manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan
peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi (agama),
dan moral. Sedangkan peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi (Syarqawi,
1986: 5).
Sementara menurut Koentjaraningrat (1985: 5), kebudayaan paling tidak mempunyai
tiga wujud, (1) wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagai, (2) wujud kelakuan, yaitu wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam
2
masyarakat, dan (3) wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.
Adapun istilah peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari
kebudayaan yang halus dan indah. Menurutnya, peradaban sering juga dipakai untuk
menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa,
sistem kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks (Supriyadi, 2008: 18).
Sejarah Peradaban Islam

Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw telah membawa bangsa
Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-
bangsa lain, menjadi bangsa yang maju. Ia dengan cepat begerak mengembangkan
dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya
dalam sejarah manusia hingga sekarang. Bahkan, kemajuan Barat pada mulanya
bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol. Islam
memang berbeda dari agama-agama lain. H.A.R. Gibb di dalam bukunya Whither
Islam menyatakan, "Islam is indeed much more than a system of theology, it is a
complete civilization". (Islam sesungguhnya lebih dari sebuah agama. Ia adalah
suatu pe
C. PERADABAN ISLAM SEBAGAI WARISAN SEJARAH
D. PERIODISASI SEJARAH PERADABAN ISLAM
Periodisasi sejarah merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji peristiwa
dalam konteks waktu dan tempat dengan tolak ukur yang bermacam-macam.
Menurut Prof . DR. H. N. Shiddiqin, ada beberapa pendapat yaitu :
1. Tolak ukurnya adalah pada sistem politik, hal ini biasanya digunakan pada sejarah
konvensional.
2. Tolak ukurnya pada persoalan ekonomi (maju-mundurnya ekonomi) dalam sebuah
negara.
3. Tolak ukurnya pada tingkat peradaban dan kebudayaan suatu bangsa.
4. Tolak ukurnya pada masuk dan berkembangnya suatu agama.
Di kalangan sejarawan terdapat perbedaan tentang saat dimulainya sejarah
Islam. Secara umum, perbedaan pendapat tersebut dapat dibedakan menjadi dua.
Pertama, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah dimulai sejak Nabi
Muhammad SAW diangkat menjadi rasul. Oleh karena itu, menurut pendapat ini,
selama 13 tahun Nabi Muhammad SAW tinggal di Mekah telah lahir masyarakat
muslim meskipun belum berdaulat. Kedua, sebagian sejarawan berpendapat
bahwa sejarah umat Islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW hijrah ke
Madinah karena masyarakat muslim baru berdaulat ketika Nabi Muhammad SAW

3
tinggal di Madinah. Muhammad SAW tinggal di Madinah tidak hanya sebagai
rasul, tetapi juga merangkap sebagai pemimpin atau kepala negara berdasarkan
konstitusi yang disebut Piagam Madinah.
Di samping perbedaan mengenai awal sejarah umat islam, sejarawan juga
berbeda dalam menentukan fase-fase atau periodisasj sejarah Islam. Menurut
Usairy (2006: 4-8), periodisasi sejarah islam secara lengkap dibagi dalam periode-
periode sebagai berikut :
1. Periode Sejarah Klasik (Masa Nabi Adam – sebelum diutusnya Nabi
Muhammad SAW)
Periode ini merupakan fase sejarah sejak Nabi Adam dan dilanjutkan dengan
masa-masa para Nabi hingga sebelum diutusnya Rasulullah SAW.
2. Periode Sejarah Rasulullah SAW (570-632 M).
Yang dimulai dari tahun 52 sebelum Hijriyah hingga tahun 11 H. Di
dalamnya diungkapkan tentang berdirinya negara Islam yang dipimpin
langsung oleh Rasulullah SAW, yang menjadikan Madinah al-Munawwarah
sebagai pusat awal dari semua aktivitas negara yang kemudian meliputi semua
jazirah Arab. Sejarah pada periode ini merupakan sejarah yang demikian indah
yang seharusnya dijadikan contoh dan suri teladan oleh kaum muslimin baik
penguasa maupun rakyat biasa.
3. Periode Sejarah Khulafaur Rasyidin (632-661 M)
Periode ini dimulai sejak tahun 11 H hingga 41 H. Pada masa itu
terjadi penaklukan-penaklukan Islam di Persia, Syam (Syiria), Mesir, dan lain-
lain. Pada periode sejarah Khulafaur rasyidin manusia betul-betul berada
dalam manhaj islam yang benar.
4. Periode Pemerintahan Banu Umayyah (661-749 M)
Periode ini dimulai sejak tahun 41 H hingga 132 H. Pada masa ini
pemerintahan Islam mengalami perluasan yang demikian signifikan. Hanya
ada satu khalifah dalam pemerintahan Islam yang demikian luasnya itu.
Sayangnya, komitmen kepada syariat islam mengalami sedikit kemerosotan
daripada periode sebelumnya.

5. Periode Pemerintahan Bani Abbasiyah (749-1258 M)


Masa ini dimulai sejak tahun 132 H – 656 H. Periode ini merupakan
masa kejayaan bagi pendidikan Islam meskipun pada fase yang kedua terdapat
4
beberapa pemerintahan dan Kerajaan yang independen, namun sebagiannya
telah memberikan kontribusi yang besar terhadap Islam. Misalnya
pemerintahan Saljuk, pemerintahan keturunan Zanki, pemerintahan Bani
Ayyub, Ghazni, dan Murabithun. Pada masa ini pula muncul gerakan perang
Salib yang dilakukan oleh negara-negara Eropa yang menaruh kebencian dan
dendam pada negara-negara Islam di kawasan Timur. Pemerintah Abbasiyah
hancur bersamaan dengan penyerbuan orang-orang Mongolia yang
melumatkan pemerintahan Bani Abbasiyah ini.
6. Periode Pemerintahan Mamluk (1250-1517 M)
Pemerintahan Mamluk dimulai sejak tahun 648 H sampai 923 H.
Goresan sejarah Islam paling penting pada masa ini adalah berhasil
dibendungnya gelombang penyerbuan pasukan Mongolia ke beberapa belahan
negeri Islam. Juga berhasil dihabiskannya eksistensi kaum Salibis dari negara
Islam.
7. Periode Pemerintahan Usmani (1517-1923 M)
Pemerintahan Usmani dimulai sejak tahun 923 H sampai 1342 H. Pada
awal pemerintahan ini telah berhasil melakukan ekspansi wilayah Islam
terutama di kawasan Eropa Timur. Pada saat itu Hongaria berhasil ditaklukan,
demikian pula dengan Beograd, Albania, Yunani, Romania, Serbia dan
Bulgaria. Pemerintahan ini juga telah mampu melebarkan kekuasaannya ke
kawasan timur wilayah Islam. Salah satu goresan sejarah paling agung yang
berhasil dilakukan oleh pemerintahan Usmani adalah ditaklukannya
Konstatinopel (yang merupakan ibukota Imperium Romawi). Namun pada
masa akhir pemerintahan Turki Usmani, kaum kolonial berhasil menaburkan
benih pemikiran nasionalisme . Kemudian pemikiran ini menjadi pemicu
hancurnya pemerintahan Islam serta terkoyak-koyak nya kaum muslimin
menjadi negeri-negeri kecil yang lemah dan terbelakang serta jauh dari agama
mereka.

8. Periode Dunia Islam Kontemporer (1922-2000 M)

5
Periode ini dimulai sejak tahun 1342-1420 H. Periode ini merupakan
masa sejarah umat islam sejak berakhirnya masa Dinasti Turki Usmani hingga
perjalanan sejarah umat islam pada masa sekarang. (Din Muhammad)

Adapun menurut Prof. Dr. Harun Nasution, periodiasai sejarah Islam terbagi
menjadi 3 periode :
1. Periode Klasik (650-1250 M)
Meliputi empat masa kemajuan yaitu masa Rasulullah SAW,
khulafaurrasyidin, Bani Umayyah, dan masa-masa permulaan Dawlah Bani
Abbasiyah.
2. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Pada periode ini terjadi dua masa kemunduran dan masa tiga kerajaan
besar, yaitu Turki Utsmanu, Dawlah Shafawiyah, dan Dawlah Mongoliyah di
India. Fase tiga kerajaan tersebut mengalami kemajuan pada tahun 1500-1700
M dan mengalami kemunduran kembali pada 1700-1800 M.
3. Periode Modern (1800-sekarang)
Pada periode ini umat islam banyak belajar dari dunia Barat dalam
rangka mengembalikan balance of power. Dalam era ini Islam mulai bangkit
kembali dengan melakukan pembaharuan (tajdid). (Siti Zubaidah)

Anda mungkin juga menyukai