Disusun Oleh :
Anita Safitri Ayu Ningsih
Jurandi Arota
Riska Gustari
Assalammuaaikum wr. wb
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sejarah
Peradaban Islam” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan bagi penulis dan juga bagi pembaca.
Wassalammualaikum wr. Wb
Siak, 12 September
2023
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Ketika peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad
pertengahan, masyarakat eropa cenderung meniru atau belajar "berkiblat ke
Islam". Namun, setelah penaklukan Baghdad oleh bangsa Mongol, Islam
kehilangan jatidirinya. Sejak era renaissance dan lemahnya kekuasaan politik
Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu (termasuk Islam) ke
Barat. Hingga akhirnya muncul pemahaman-pemahaman liberal, radikal, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, perlu ada pelurusan kebenaran sejarah peradaban
Islam dengan kajian ilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian sejarah peradaban Islam ?
2. Bagaimana urgensi mempelajari sejarah peradaban Islam ?
3. Bagaimana periode perkembangan sejarah peradaban Islam dan ciri-ciri
nya ?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian sejarah peradaban Islam
2. Memahami urgensi mempelajari sejarah peradaban Islam
3. Memahami periode perkembangan sejarah peradaban islam dan ciri-
cirinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Islam yang diturunkan di Jazirah Arab telah membawa bangsa Arab yang
semula terkebelakang, bodoh, tidak dikenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa
lain, menjadi bangsa yang maju dan berperadaban. Ia sangat cepat bergerak
mengembangkan dunia membina suatu kebudayaan dan peradaban yang sangat
penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Bahkan kemajuan bangsa
Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa
melalui Spanyol.
Islam memang berbeda dengan agama lain. Islam bukan kebudayaan, akan
tetapi menimbulkan kebudayaan. Kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan
kebudayaan atau peradaban Islam. Landasan “peradaban Islam” adalah
“kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya, sementara landasan “kebudayaan
Islam”adalah agama Islam. Jadi agama Islam melahirkan kebudayaan. Kalau
kebudayaan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah wahyu
dari Tuhan.
Akan tetapi pada masa periode pertengahan dan periode modern sudah
terdapat “kebudayaan-kebudayaan” dan “peradaban-peradaban” Islam non-Arab,
seperti peradaban Persia, Turki, Urdu di India. Peran Arab pada masa ini sudah
jauh menurun. Bahkan tiga kerajaan besar Islam pada periode pertengahan tidak
satupun yang dikuasai oleh bangsa Arab. Namun meskipun sejak periode
pertengahan sudah terdapat “kebudayaan-kebudayaan” dan “peradabanperadaban”
Islam non-Arab, semuanya masih dipersatukan oleh Islam yang menjadi
landasannya. Oleh karena itu, dinamai “kebudayaan” dan “peradaban” Islam,
bukan “kebudayaan” Arab dan “peradaban” Arab.
Periode klasik ini dibagi ke dalam dua masa yaitu masa Kemajuan Islam I
(650 – 1000 M) dan masa Disintegrasi (1000 – 1250 M). Masa Kemajuan Islam I
merupakan masa ekspansi, integrasi dan keemasan Islam. Masa ini meliputi
zaman pemerintahan Khulafa Al-Rasyidin (632 – 661 M), zaman Dinasti Bani
Umayyah (661 – 750 M), dan separuh dari zaman Dinasti Bani Abbas (750 –
1000 M). Adapun masa Disintegrasi dalam bidang politik--, sebenarnya telah
mulai terjadi pada akhir zaman Bani Umayyah, namun memuncak di zaman Bani
Abbas yaitu ketika Khalifah-khalifah menjadi boneka dalam tangan tentara
pengawal.
Perkembangan islam periode klasik yang terbentang dari tahun 650- 1250
M merupakan masa perluasan, integrasi dan keemasan Islam. Perode ini sejak
kelahiran Nabi Muhammad SAW sampai dihanguskannya Baghdad oleh Hulagu
Khan. Adapun yang menjadi ciri pada periode ini, dengan mengabaikan adanya
dinasti-dinasti yang tumbuh dan tenggelam di masa Dinasti Abbasiyah, kepala
negara (khalifah) tetap dijabat oleh seorang dan dianggap sebagai pimpinan
tertinggi negara walaupun hanya sekedar simbol. Dinasti Umayyah barat
walaupun tidak mengakui kedaulatan pemerintahan Abbasiyah, namun mereka
tidak pernah mengklaim diri sebagai khalifah.
Pada fase kemajuan sebagai Masa Kemajuan Islam II, Tiga Kerajaan
Besar yang terdapat di dunia Islam yaitu Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan
Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India mengalami kejayaan terutama
dalam bentuk literatur dan arsitek. Pada fase kemunduran sebagai Masa
Kemunduran Islam II, ke Tiga Kerajaan Besar tersebut mengalami kemunduran
dan kehancuran setelah mengalami kekalahan-kekalahan dalam menghadapi
pemberon-takan-pemberontakan di dalam negeri dan peperangan dengan negara
tetangga. Kerajaan Turki Usmani akhirnya lenyap setelah kalah dalam Perang
Dunia I dan menjadi Republik Turki pada tahun 1924 M. Kerajaan Safawi di
Persia pada tahun 1750 M dirampas oleh Dinasti Zand lalu tahun 1794 M oleh
Dinasti Qajar sampai tahun 1925 M. Kerajaan Mughal di India pada tahun
1857 M dijajah Inggris hingga mencapai kemerdekaan tahun 1947 M.
Ciri-Ciri Periode Pertengahan
2. Feodalisme
4. Perang agama
Dengan pengaruh ini Gereja Katolik dapat melancarkan perang agama, yaitu
perang Salib. Perang salib pertama diluncurkan pada tahun 1090an ke Palestina
dan Syria yang saat itu dikuasai beberapa dinasti Turki. Perang ini berhasil
mendirikan Kerajaan yerusalem di Palestina, namun kemudian kerajaan ini
ditaklukan oleh Salahudin Al Ayubi. Perang Salib juga di luncurkan di Eropa
Utara melawan suku-suku Baltik dan Slavik yang masih belum memeluk agama
Kristen. Perang di Eropa utara ini mengakibatkan tersebarnya ajaran katolik ke
Eropa Utara di sekitar laut Baltik. Di Spanyol dan Portugal, perang agama juga
diluncurkan sebagai Reconquista untuk merebut kembali wilayah dari orang
Moor (Muslim).
5. Perang dinasti
6. Sistem Manorial
i. Timur Tengah pada Abad ke-19 dan ke-20 Sampai Perang Dunia I (1798-
1914 M).
3. Periode Perkembangan Modern Umat Islam (Abad XIX-XX M), yang dibagi
ke dalam tiga fase, yaitu:
a. Periode antara akhir abad XVIII sampai awal abad XX, yang
ditandai dengan hancurnya sistem kenegaraan muslim dan dominasi
territorial serta komersial Eropa. Elit politik, agama, dan kesukuan
masyarakat muslim berusaha menetapkan pendekatan keagamaan
dan ideologi baru bagi perkembangan internal masyarakat mereka.
b. Pembentukan negara nasional setelah Perang Dunia I sampai
pertengahan abad XX. Kalangan elite negeri-negeri muslim berusaha
membawakan identitas politik modern terhadap masyarakat mereka
dan berusaha memprakarsai pengembangan ekonomi serta perubahan
sosial.
c. Konsolidasi negara-negara nasional di seluruh kawasan muslim. Fase
pasca Perang Dunia II ini ditandai dengan pertentangan antara
kecenderungan terhadap perkembangan yang tengah berlangsung
dan peran utama Islam.2
Ciri khas peradaban Islam pada masa Islam modern ditandai dengan
kebangkitan awal Islam pada awal abad ke-19 hingga tahun 1960-an di
mana adanya pembaharuan dalam Islam dari segi politik, militer, sosial, dan
budaya. Namun, sekaligus kemunduran pada peradaban Islam karena
teknologi dan pengetahuan modern yang datang dari bangsa Barat.
Masa kejayaan Islam bukanlah pada masa modern. Di masa modern,
Islam banyak mengalami kemunduran. Salah satunya adalah karena
kemajuan peradaban Barat yang lebih maju dan tinggi. Hal itu dimulai sejak
jatuhnya Mesir ke tangan Barat. Kekalahan Arab oleh Israel pada tahun
1960-an juga menjadi salah satu alasan kemunduran peradaban Islam. Pada
periode modern umat Islam heran melihat kebudayaan dan kemajuan Barat.
Badri Yatim. 1998. Sejarah Peradaban Islam. Cetakan 7. Jakarta: Raja Grafindo
Persada