Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEMAJUAN PERADABAN DAN WARISAN ISLAM

Nama ; Galih Fermansah


Nim ; 2300030101
Prodi : Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu : Rizky Firmansyah, Lc., M.Hum.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peradaban Islam telah menjadi sumber cahaya selama berabad-abad,
membawa kemajuan dan warisan berharga bagi dunia. Keberhasilan Islam dalam
menyebarkan ajarannya tidak hanya mencakup aspek keagamaan saja tetapi juga
bidang ilmu pengetahuan, seni dan budaya. Bertajuk “Kemajuan Peradaban dan
Warisan Islam”; Artikel ini mengupas perjalanan panjang peradaban Islam dan
meninggalkan warisan yang melampaui waktu dan geografi.
Pada masa keemasannya, peradaban Islam diidentikkan dengan semangat
penyelidikan dan penemuan ilmiah yang berkembang pesat. Pusat pembelajaran
seperti Baitul Hikmah di Bagdad telah menjadi pusat pembelajaran terkemuka di
berbagai disiplin ilmu. Pada saat yang sama, studi seni dan arsitektur Islam
menciptakan warisan visual yang luar biasa. Melalui pemahamannya terhadap
konsep keadilan sosial dan penekanannya pada pengetahuan, peradaban Islam
terus memberikan pengaruh besar pada dunia modern.
Dalam mengkaji perkembangan peradaban Islam, perlu juga dipahami
pengaruhnya terhadap terwujudnya toleransi dan pluralisme. Hubungan budaya
yang harmonis dan kemajuan ilmu pengetahuan menjadi kunci sukses yang
menginspirasi berbagai masyarakat di seluruh dunia. Artikel ini mengkaji secara
detail setiap bab perjalanan ini, peran penting peradaban Islam dalam membentuk
dunia dan menambah nilai-nilai.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kemajuan peradaban dan warisan Islam?
2. Bagaimana perkembangan dan faktor-faktor kemajuan peradaban
Islam dalam mempengaruhi dunia?
3. Bagaimana warisan Islam memengaruhi dan tetap relevan dalam
konteks masyarakat global modern?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kemajuan peradaban dan warisan Islam.
2. Menelusuri perkembangan dan faktor-faktor kemajuan peradaban
Islam dalam mempengaruhi dunia.
3. Mengidentifikasi nilai-nilai dan warisan Islam yang dapat menjadi
inspirasi dalam membangun masyarakat yang toleran, beradab, dan
inklusif pada era globalisasi ini.
BAB II

METODE PENELITIAN
Makalah ini disusun dengan menggunakan metode tinjauan literatur dari
berbagai jurnal. Jumlah terbitan berkala yang digunakan dalam artikel ini adalah 7
terbitan berkala yang berkaitan dengan perkembangan dan peninggalan peradaban
Islam. Jurnal yang diacu dalam review ini adalah jurnal yang diterbitkan tidak
lebih dari 10 tahun yang lalu.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kemajuan Peradaban dan Warisan Islam
Sejarah dan Peradaban Islam merupakan gambaran kehidupan umat Islam
pada masa lampau yang mengalami kemajuan karena daya cipta, cita rasa dan
jalannya yang diisi oleh ajaran Islam dalam berbagai bidang kehidupan menuju
kemajuan yang dapat mengangkat kehormatan dan martabat mereka.
Perkembangan internal peradaban Islam tidak lepas dari konsep hablan minallah
dan hablun minanas serta konsep Al-Qur'an tentang pemanfaatan ilmu dan akal.
Konsep-konsep ini mungkin memotivasi umat Islam untuk menerapkan ajaran
Islam baik pada mirallah maupun habba minanna Lublin.1
3.2 Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam dalam Mempengaruhi Dunia
Kehadiran peradaban Islam di masa lalu tentu membawa perkembangan
yang luar biasa dalam mempengaruhi dunia. Beberapa faktor yang menjadi
pendorong bangkitnya peradaban Islam, yaitu:
1. Terjadinya Asimilasi
Awalnya asimilasi dilakukan oleh bangsa Arab yaitu bangsa lain
yang mendukung peradaban Islam. Keberhasilan tersebarnya Islam di
wilayah tersebut, transmisi Islam ke budaya-budaya baru mendukung
lahirnya ilmu pengetahuan. Pada masa Abbasiyah, banyak orang non-Arab
yang masuk Islam untuk menjadikan Islam lebih beragam, misalnya orang
Persia yang menyukai pengaruh besar dalam pemerintahan diasimilasikan.
Asimilasi di India dapat dilihat dalam bidang kedokteran, matematika, dan
bahkan astronomi. Oleh karena itu, itulah pengaruh orang Yunani terhadap
arah filsafat. Dapat diartikan teks, yang mana dalam bidang ini dapat
menunjang berkembangnya peradaban Islam.2
2. Kemajemukan dalam Pemerintahan dan Politik
Dalam upaya membentuk pemerintahan, Para khalifah Abbasiyah
mungkin menawarkan cara yang tidak jauh berbeda dengan khalifah Bani
1
Mardinal Tarigan dkk, Sejarah Peradaban Islam dan Metode Kajian Sejarah, Jurnal
Pendidikan Tambusai, vol 7, no. 1, 2023, 1658-1663
2
Amaliya Fitri Nasution dkk, Peradaban Islam Masa Kebangkitan Kembali, Jurnal
Pendidikan dan Konseling, vol 5 no 1, 2023, 2321-2327.
Umayyah yang mampu mengawali gaya Arab Bani Umayyah dalam
membangun sistem pemerintahan Persia ketika mereka mampu
membentuk pemerintahan Persia.
Kebijakan politik yang dikembangkan pada masa pemerintahan
Abbasiyah antara lain sebagai berikut:
1. Ibu kota negara dipindahkan dari Damaskus ke Bagdad.
2. Pemusnahan seluruh keturunan Bani Umayyah yang berbahaya.
3. Secara politis, Dinasti Abbasiyah memperkuat diri dengan merangkul
bangsa Persia, dan Dinasti Abbasiyah juga memberikan kesempatan
dan kesempatan kepada masyarakat Mawal.
4. Membunuh pemberontakan dalam kekuasaan pemerintahan.
5. Menghapuskan kebijakan kasta yang mengancam
pemerintah..Terdapat
Langkah-langkah lain yang digunakan dalam politik adalah:
1. Khalifah tetap orang Arab, sementara banyak menteri, gubernur,
pemimpin militer dan pejabat lainnya diangkat dari kelompok Mawali.
2. Kota Bagdad ditetapkan sebagai ibu kota negara sekaligus pusat
kegiatan politik, ekonomi, dan kebudayaan.
3. Kebebasan berpikir dan berpendapat adalah bagian besar dari hal
tersebut.
3.3 Stabilitas Politik dan Ekonomi

Dikenal dengan kesuksesannya di masa Kekhalifahan Abbasiyah,


Harun Al Rasyid punya strategi untuk meningkatkan peradaban Islam.
Khalifah Harun Ar Rasyid juga berupaya menciptakan perekonomian
dengan menciptakan kerja sama antara Dinasti Abbasiyah dan Tiongkok,
mendorong literatur asing terkait pertanian. Hubungan kerjasama Dinasti
Abbasiyah dengan Tiongkok terjalin pada masa pemerintahan Harun Ar
Rasyid yang kemudian memungkinkan Dinasti Abbasiyah untuk terus
berdagang. Hal ini disebabkan karena Tiongkok sudah lama menjadi
negara maju yang bekerjasama dengan Tiongkok memperoleh barang-
barang peninggalan Dinasti Abbasiyah seperti: sutra, porselen, kertas, dan
akhirnya mampu membangun pabrik kertas pertama yang membangun
industri di daerah tersebut. Dinasti Abbasiyah.3
3. Maraknya Gerakan Penerjemah
Peradaban Islam mengalami puncak kejayaannya pada masa
Dinasti Abbasiyah. Perkembangan ilmu pengetahuan sudah sangat maju.
Kemajuan ilmu pengetahuan dimulai dengan penerjemahan teks berbahasa
asing, khususnya bahasa Yunani, ke dalam bahasa Arab, berdirinya pusat
pengembangan ilmu pengetahuan dan perpustakaan Bait al-Hikmah, serta
terbentuknya sekolah-sekolah ilmu pengetahuan dan agama sebagai akibat
dari kebebasan. meyakini bahwa Dinasti Abbasiyah mencapai puncak
popularitasnya pada masa Khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M) dan
putranya al-Maand#039;mun (813-833 M). Harun al-Rashid menggunakan
sebagian besar kekayaannya untuk tujuan sosial; rumah sakit, sekolah,
dokter dan apotek didirikan.4
4. Membangun perpustakaan-perpustakaan sebagai penerjemahan dan kajian
ilmu pengetahuan.
Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membawa keberhasilan dinasti Abbasiyah ke puncak. Perpustakaan bukan
hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga tempat belajar dan mengajar,
bertukar informasi dan berdiskusi. Selain perpustakaan, ada juga yang
disebut Mahal al-waraqah, yang secara harafiah dapat diartikan sebagai
tempat kertas. Saat itu Mahal al-waraqah merupakan pusat ilmu
pengetahuan dan peradaban. Industri utamanya adalah pembuatan naskah
dan penulisan buku kaligrafi.5
3.3 Warisan Peradaban Islam
1. Munculnya Kerajaan Turki Usmani

3
Siti Masruroh, Peradaban Masa Harun Ar Rasyid pada Dinasti Abbasiyah, Jurnal Al
Hikmah vol 9, 2021, 83-92
4
Nunzairina, Dinasti Abbasiyah: Kemajuan Peradaban Islam, Pendidikan Dan
Kebangkitan Kaum Intelektual. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), vol 3 no. 2, 2020, 93-103
5
Arfah Ibrahin, Kota Bagdad sebagai Central Peradaban Islam pada Masa Dinasti
Abbasiyah, Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, vol 3 no.1,
2021, 43-54.
Pada abad ke-15 (abad ke-8 M), Turki Usmani memulai debutnya
di pentas sejarah. Bangsa Turki yang mendirikan kerajaan ini berasal dari
suku Oghuz yang tinggal di bangsa Mongol dan Tiongkok Utara (Yatim,
2000). Kekuasaan Usmani terjadi sekitar tahun 1290-1326 Masehi. Waktu
yang tidak begitu singkat, sultan kembali memandang pemerintahan yang
sudah tidak ada lagi yang berkuasa, membuka peluang bagi kaum Utsman
sehingga mencapai tingkat tertinggi. harga diri Pada saat yang sama,
keberhasilan Utsman sebagai kepala pemerintahan Seljuk berakhir dan
digantikan oleh Kesultanan Utsmaniyah di bawah Utsman dengan gelar
Padisyah al-Utsman (Raja Besar Keluarga Utsman).6
2. Islam dan Kebudayaan Indonesia
Pengaruh Islam terhadap kebudayaan Indonesia tidak hanya
menyebabkan perubahan sikap dan perilaku masyarakat saja, namun juga
menimbulkan proses akulturasi dan menggantikan beberapa kebudayaan
agama yang sudah ada seperti kebudayaan Hindu dan Budha. Muhammad
Naquib al-Attas menjelaskan dalam bukunya Islam dan Sejarah
Kebudayaan Melayu bahwa pengaruh agama Hindu dan Budha di
Indonesia bisa saja hilang karena meluasnya kekuatan dan pengaruh
kebudayaan Islam yang sangat kuat dan mendalam. tertanam dalam
masyarakat sehingga mempunyai dampak yang sangat luas, mendalam dan
luas. Bertentangan dengan klaim tersebut, Islam tampaknya pada dasarnya
merupakan penerimaan sosio-kultural di masyarakat. Di Indonesia, tradisi
Hindu dan Budha diam-diam ditinggalkan dan digantikan oleh tradisi
kehidupan Islam.7

6
Rahmida Putri, Warisan Peradaban Islam Era Turki Utsmani sebagai Penguat Identitas
Turki Modern. Local History & Heritage, vol 1no.2, 2021, 27-33.
7
Mukran H. Usman dkk. Menuju Indonesia Berkemajuan dalam Studi Peradaban
Islam. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, vol 21 no.1, 2021, 39-74.
BAB IV
PENUTUP
4. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa sejarah dan peradaban Islam menggambarkan
kehidupan umat Islam di masa lalu. Umat manusia telah mengalami kemajuan
karena kreatifitas, cita rasa dan jalan hidupnya yang sarat dengan ajaran Islam
dalam berbagai bidang kehidupan untuk mencapai kesuksesan yang dapat
mengangkat derajatnya. kehormatan dan martabat mereka. Faktor-faktor yang
melatarbelakangi kemajuan peradaban Islam dalam mempengaruhi dunia adalah:
asimilasi, pluralisme pemerintahan dan politik, politik dan ekonomi, bangkitnya
gerakan penerjemahan, pembangunan perpustakaan untuk penerjemahan dan
penelitian. Berbagai peninggalan peradaban Islam berpindah, seperti munculnya
Kesultanan Utsmaniyah dan proses akulturasi serta tergantinya beberapa budaya
agama yang ada seperti budaya Hindu dan Budha di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, M., Audry, F., Tambunan, F. A. Z. S., Pujiati, P., Badariah, N., &
Rohani, T. (2023). Sejarah Peradaban Islam dan Metode Kajian
Sejarah. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 1658-1663.
Anggraini, E., NST, N. P. A., Salsabila, S., Amalia, R., & Azmira, R. (2023).
Peradaban Islam: Masa Kebangkitan Kembali. Journal on Education, 5(2),
2939-2946.
Daulay, H. P., Dahlan, Z., & Putri, Y. A. (2021). Peradaban dan Pemikiran Islam
pada Masa Bani Abbasiyah. EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN,
ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 1(2), 228-
244.
Masruroh, S. (2021). Peradaban Masa Harun Ar Rasyid pada Dinasti
Abbasiyah. Jurnal Al-Hikmah, 9(2), 82-93.
Nunzairina. (2020). Dinasti Abbasiyah: Kemajuan Peradaban Islam, Pendidikan
Dan Kebangkitan Kaum Intelektual. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban
Islam), 3(2), 93-103.
Ibrahim, A. (2021). Kota Bagdad sebagai Central Peradaban Islam pada Masa
Dinasti Abbasiyah. Lentera: Indonesian Journal of Multidisciplinary
Islamic Studies, 3(1), 43-54.
Putri, R., Daulay, H. P., & Dahlan, Z. (2021). Warisan Peradaban Islam Era Turki
Utsmani sebagai Penguat Identitas Turki Modern. Local History &
Heritage, 1(2), 27-33.
Usman, M. H., Aswar, A., & Iskandar, A. (2021). Menuju Indonesia Berkemajuan
dalam Studi Peradaban Islam. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 21(1), 39-
74.

Anda mungkin juga menyukai