Disusun oleh :
ALYA DIBBA CHAIRAN
NIM : 21302200219
A. Pendahuluan
Islam adalah salah satu agama yang memiliki penganut terbesar di
dunia. Selain itu penganutnya juga terus menerus mengalami peningkatan
dan perkembangan yang sangat signifikan tiap tahunnya. Seperti yang kita
ketahui setelah tumbangnya kepemimpinan khulafaurrasyidin maka
berganti pula sistem pemerintah Islam pada masa itu menjadi masa daulah,
dan dalam makalah ini akan disajikan sedikit tentang masa daulah
Abbasiyah.
Dalam peradaban umat, Bani Abbasiyah merupakan salah satu bukti
sejarah peradaban umat Islam yang terjadi. Bani Abbasiyah merupakan
masa pemerintahan umat Islam yang memperoleh masa kejayaan yang
gemilang baik itu dibidang Ekonomi, Politik, dan Ilmu Pengetahuan. Dan
dari segala bidang yang ada menghantarkan daulah Bani Abbasiyah menjadi
salah satu Dinasti yang sangat berpengaruh bagi kemajuan dan
perkembangan peradaban Islam di masa itu.
Disamping kesuksesan dan kegemilangan yang didapatkan oleh
umat Islam pada masa itu, ternyata Daulah Abbasiyah pun mengalami masa
kemunduran. Hal inilah yang perlu untuk kita ketahui sebagai acuan
semangat bagi generasi umat Isal bahwa peradaban umat Islam itu pernah
memperoleh massa keemasan yang melampaui kesuksesan negara-negara
Eropa.
Berdasarkan urauan diatas maka penulis tertarik untuk menulis
makalah tentang “Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah”.
B. Pembahasan
Sejarah Lahirnya Dinasti Abbasiyah
Daulah Bani Abbasiyah diambildari namaAl-Abbas binAbdul Mutholib,
paman Nabi Muhammad SAW. Pendirinya ialah Abdullah As-Saffah bin Ali
bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-
Saffah. Dulah Bani Abbasiyah berdiri antara tahun 132 – 656 H/ 750 – 1258 M.
Lima setengah abad lamanya keluarga Abbasiyah menduduki singgasana
Khilafah Islamiyah. Pusat pemerintahannya di Kota Baghdad.
Awal kekuasaan Dinasti Bani Abbas ditandai dengan pembangkangan yang
dilakukan oleh Dinasti Ummayah di Andalusia (Spanyol). Di satu sisi, Abd al-
Rahman al-Dakhil bergelar amr (jabatan kepala wilayah); sedangkan disisi lain
ia tidak tunduk kepada khalifah yang ada di Baghdad. Erkembangan Abd al-
Rahma al-Dakhil terhadap Bani Abbas miri engan perkembangan yang
dilakukan oleh Muawiyah terhadap Ali Ibn Abi Thalib. Dari segala durasi,
kekuasaan Dinasti Bani Abbas termasuk lama, yaitu sekitar lima abad.
Banai Abbasiyah mempunyai kholifah sebanyak 37 orang. Dari masa
pemerintahan Abdul Abbas As-Saffah sampai Kholifak Al-Watsiq Billah agama
Islam mencapai keemasan (132 – 232 H / 749 – 879 M). Dan pada masa kholifah
Al-Muawakkil sampai dengan Al-Mu’tashim, Islam mengalami masa
kemunduran dan keruntuhan akibat serangan bangsa Mongol Tartar pimpinan
HulakhoKhan pada tahun 656 – 1258 M.
Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-
beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, budaya. Berdasarkan pola
pemerintahan dan pola politik itu para sejarawan biasanya membagi masa
pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode :
1. Periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), disebut periode
pengaruh Persia pertama.
2. Periode Kedua (232 H/847 M – 343 H/945 M), disebut masa pengaruh
Turki pertama.
3. Periode Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M), masa kekuasaan
Dinasti Buwaih dalam pemerintahan Khalifah Abbasiyah. Periode ini
disebut juga dengan masa pengaruh Persia kedua.
4. Periode Keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa kekuasaaan
Dinasti Bani sejak dalam pemerintahan Khalifa Abbasiyah, disebut
dengan masa pengaruh Turki kedua.
5. Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifah bebas
dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar
kota Baghdad.
b) Faktor Eksternal
i. Perang Salib yang berlangsung beberapa
gelombang dan menelan banyak korban.
ii. Penyerbuan tentara Mongol dibawah
pimpinan Hulagu Khan yang menghancurkan
Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu
Khan menandai berakhirnya kerajaan
Abbasiyah dan muncullah beberapa kerajaan.
C. Penutup
Kesimpulan
Daulah Bani Abbasiyah diambil dari nama Al-Abbas bin Abdul
Mutholib, paman Nabi Muhammad SAW. Pendirinya ialah Abdullah As-
Saaffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan
sebutan Abul Abbas As-Saffah.
Al-Mansur dianggap sebagai pendiri kedua darri Dinasti
Abbasiyyah. Di masa pemerintahannya Baghdad dibangun menjadi Ibu
Kota Dinasti Baghdad dianggap sebagai kota terpenting di dunia pada saat
itu yang kaya akan ilmu pengetahuan dan kesenian. Hingga beberapa
dekade kemudian Dinast Abbasiyah mencapai masa kejayaan.
Pada sistem sosial Abbasiyah adalah sambungan dari masa
sebelumnya yaitu Dinasti Umaiyah. Akan tetapi, pada masa ini terjadi
beberapa perubahan yang sangat mencolok mulai dari perkembbangan
intelektual, fisik, perekonomian, dan kebudayaan. Adapun penyebab
keruntuhan Dinasti Abbasiyah terjadi oleh fakor eksternal dan faktor
internal.
Saran
Penulis berharap agar peradaban islam terus terjaga eksistesi nya
dengann cara mengikuti perkembangan dunia pendidikan tanpa mengubah
dan menghilangkan sejarah peradaban islam sebelumnya.
D. Daftar Pustaka
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002.
Bahroin suryantara, Sejarah Kebudayaan Islam, Yudhistira, Jakarta 2010,
Mursyid,Ali dkk Sejarah Kebudayaan islam, Indonesia, Kementrian Agama
2014.
Dudung Abdurrahman dkk.Sejarah Peradaban Islam: Masa Klasik Hingga
Modern, (Yogyakarta:LESFI, 2003).
M. Abdul Karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Book Publisher,2009).