A. Pendahuluan
Abbas dengan khalifah pertama Abdul Abbas As-Shaffah pada tahun 750 M.,
pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi
kejayaan umat islam pada masanya. Zaman keemasan Islam dicapai pada masa
dinasti-dinasti ini berkuasa. Pada masa ini pula umat islam banyak melakukan
kajian kritis terhadap ilmu pengetahuan. Akibatnya pada masa ini banyak para
1
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002),
h. 49
1
2
masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Disamping itu,
yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang
menjadi perpustakaan umum dan diberi nama ”Darul-Ilmi” yang berisi buku-
inilah para pencari datang berduyun-duyun, dan pada masa ini pula kota
yang ada pada pemerintahan (Khalifah) adalah berasal dari Allah, bukan dari
rakyat sebagaimana diaplikasikan oleh Abu Bakar dan Umar pada zaman
Mansur “Saya adalah sultan Tuhan diatas buminya “. Pada zaman Dinasti Bani
oleh Daulah Abbasiyah pada masa-masa awal atau disebut juga periode I,
antara lain :
1. Para Khalifah tetap dari keturunan Arab, sedangkan para menteri, panglima,
Gubernur dan para pegawai lainnya dipilih dari keturunan Persia dan
mawali
2. Kota Baghdad digunakan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat
3. Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu yang sangat penting dan mulia.
tugasnyadalam pemerintah.2
2
A. Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), h. 213-214
4
Fatimiyah.
waktu itu dibantu oleh seorang wazir (perdana mentri) atau yang jabatanya
Khalifah.3 Selain itu, untuk membantu Khalifah dalam menjalankan tata usaha
3
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1999),
h. 180
5
budaya.
kehidupan dan pola budaya umat Islam. berbagai ilmu pengetahuan yang
bahkan menjadi puncak budaya umat manusia pada masa itu. Dalam
faktor intern atau pembawaan dari ajaran Islam itu sendiri dan faktor ekstern
Karena beliau adalah ahli ilmu pengetahuan dan mempunyai kecerdasan serta
didukung negara dalam kondisi aman, tenang dan dalam masa pembangunan
sehingga dunia Islam pada saat itu diwarnai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.5
terjadi pada daulat Bani Abbasiyah ini dapat dikemukakan secara singkat
sebagai berikut:
Ilmu naqli adalah Ilmu yang bersumber dari naqli (Al-Qur'an dan Hadits)
yang erat kaitannya dengan agama Islam. Ilmu naqli yang berkembang pada
a. Ilmu Tafsir
Andalusi, As-Suda (Tafsir bil Ma’tsur), Abu Bakar Asma, Abu Muslim
4
Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), h.
77
5
Zuhairini dkk. Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Proyek Pembinaan Sarana dan
Prasarana Perguruan Tinggi Agama, 1996), h. 95
6
Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h. 58
7
b. Ilmu Hadits
khalifah Umar bin Abdul Aziz, salah seorang khalifah Bani Umaiyah.
adalah Sunan Abu Daud oleh Abu Daud, Sunan al Turuzi oleh Imam al
Turmuzi, Sunan al Nasa’i oleh al Nasa’I. Sunan Ibnu majah oleh Ibnu
Majah. Keenam buku hadist tersebut lebih populer disebut Kitan al Sittah
c. Ilmu Kalam
Ilmu kalam itu ada karena dua factor (a) Untuk membela Islam dengan
telah berkisar dari pola rasa kepada pola akal dan ilmu.
d. Ilmu Tasawuf
Ilmu ini tumbuh dan matang pada zaman Abbasiyah. Inti ajarannya tekun
bidang ini ulamanya antara lain: Al Ghazali seorang ulama sufi dengan
a. Ilmu Filsafat
dalam arti yang sebenarnya, sejauh hal itu bisa dipahami oleh pikiran
Arab.
pertama dan terakhir dari seorang murid Aristoteles di dunia Timur yang
b. Ilmu Kedokteran
dalam bidang ini antara lain al Hazen, ahli mata dengan karyanya optics
ilmu pasti yang sistematis. Dari bukunya inilah berasal istilah aljabar
Dalam bidang sejarah, ulama yang terkenal: Ibu Ishaq, Ibnu Hisyam, al
7
Mahrus As’ad, Sejarah Kebudayaan Islam, (Bandung: CV Amirco, 1994), h. 26
10
lain-lain.
Selain itu, masa Daulah Abbasiyah ini sering disebut dengan surganya
para pelaku ijtihad, sebab selama seratus tahun sejak berdirinya, dinasti
berbagai macam ilmu pengetahuan. Ilmu Yunani kuno, khususnya filsafat yang
dengan kebudayaan Hindu yang mereka pelajari melalui kelompok orang Iran
Di samping itu mereka juga berburu ilmu yang bersumber pada tradisi
memberikan pelajaran kepada orang Arab. Dari pengaruh Persia inilah umat
Islam belajar dengan giat, mulai menerapkan ilmu pengetahuan disertai dengan
11
Salah satu inovasi besar pada masa ini adalah diterjemahkannya karya
astronomi. Bahkan melahirkan begitu banyak ilmuan terkenal baik dari yang
bukan Islam maupun yang dari Islam seperti Ibnu Sina, Al-Kindi, Al-Farabi
dan lain sebagainya. Di sinilah khalifah ketujuh Abbasiyah yang bernama Al-
Kutab atau maktab, berasal dari kata dasra kattaba yang berarti menulis
pengetahuan.
c. Toko-Toko Kitab
Toko-toko kitab bukan hanya sebagai tempat berjual beli saja, tetapi juga
Islam.
fasih dan murni serta mempelajari syair-syair dan sastra Arab. Ulama-
1) Al-Khalil bin Ahmad (160 H). ia pergi ke badiah Hijaz, Najd, dan
Tihamah.
2) Bajar bin Burd (167 H). Ia belajar kepada 80 orang syekh di Bani
Aqil.
Pada masa dinasti Abbasiyah yang mendirikan rumah sakit adalah Harun
obat-obatan.
g. Perpustakaan
Arab dan ilmu umum yang diterjemahkan dari bahasa Yunani, Persia,
8
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Hidakrya Agung, 1990), h. 90
14
Abi Thalib.
4) Perpustakaan Sabur didirikan pada tahun 383 H oleh Abu Nasr sabur
bin Ardasyir. Dalam perpustakaan ini kurang lebih ada 10.400 jilid
buku.
Ribath yang terbesar adalah di sebelah utara negeri Syam (Syiria) dan
orang sufi dan tempat penginapan alim ulama dan pelajar yang datang
dari luar negeri untuk belajar hadits, ilmu agama, dan bahasa Arab.
Saljuk pada tahun 1065 M – 1067 M. Pada tiap-tiap kota Nizam al Mulk
keagamaan pemerintahan.
Qubra di Damaskus (563 H). Gedung madrasah terdiri dari iwan (aula
c. Perguruan Tinggi;
H). Pada Baitul Hikmah bukan saja diajarkan ilmu-ilmu agama Islam,
tetapi juga ilmu-ilmu pengetahuan seperti ilmu alam, kimia, falaq, dan
pasti, ahli falaq, dan pencipta ilmu al jabar, guru besar Muhammad bin
Musa bin Syakir, seorang ahli ilmu ukur, ilmu bintang dan falaq.
E. Kesimpulan
selanjtnya, yang pada puncak kemjuan ilmu dan kebudayaan Islam adalah
mempengaruhi, yaitu faktor intern atau pembawaan dari ajaran agama Islam itu
sendiri dan factor eksteren , yaitu berupa rangsangan dan tantangan dari luar.
Faktor dari dalam yang berupa pembawaan dari ajaran agama Islam itu sendiri,
dan ekstern seperti; Filsafat Yunani yang mulai berpengaruh dikalangan ilmuan
kedalam bahasa Syirah oleh Hunayn dan anaknya menerjemahkan dari bahasa
9
Ibid., h. 65
17
Daulah Bani Abbas. Akan tetapi, tidak berarti seluruhnya berawal dari
DAFTAR PUSTAKA
Asrohah, Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu,
1999
Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Umat Islam, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1999
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002
Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Hidakrya Agung, 1990
Zuhairini dkk. Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Proyek Pembinaan Sarana dan
Prasarana Perguruan Tinggi Agama, 1996