Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU

PENGETAHUAN PADA MASA


ABBASIYAH

SMP NEGERI 2 TAMAN


KETUA: • JUMAROH NURJANNAH (16)

ANGGOTA :

• ANANDA FINA ASMIRRA (02)

• DINA KHOIRUNNISA (06)

• FATHANIA MAULIANA(10)

• KHOFIDAH UKHTI AULIA (18)

• LAURA AGUSTIN(20)

• NOVITA AYU MURNIANSAH(27)

••RIZKY YANTI OKTAFIYA(


SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU
PENGETAHUAN PADA MASA
ABBASIYAH
Masa Abbasiyah atau pemerintahan daulah abbasiyah merupakan kelanjutan
dari masa pemerintahan sebelumnya, yaitu Bani Umayyah.
Daulah Abbasiyah didirikan oleh Abdullah As- saffah bin Muhammad bin Ali
bin Abdullah bin Al-Abbas . Masa pemerintahan Daulah Abbasiyah ini
berlangsung dari tahun 132 H ( 750 M ) sampai 656 H ( 1258 M ). Pola
pemerintahan Daulah Abbasiyah ini berbeda-beda sesuai dengan perubahan
politik , sosial, dan budaya.

Menurut para sejarawan, masa pemerintahan Daulah Abbasiyah di bagi


menjadi 4 periode. Yaitu :
1. Masa Daulah Abbasiyah I.
Masa sejak lahirnya Daulah Abbasiyah di tahun 132 H sampai wafatnya
𝗞𝗵𝗮𝗹𝗶𝗳𝗮𝗵 𝗔𝗹 – 𝗪𝗮𝘀𝘁𝗶𝗾 di tahun 232 H ( 847 M ). Atau yg sering disebut
Masa pengaruh Persia Pertama.

2. Masa Abbasiyah II.


Masa ini disebut masa pengaruh Turki pertama., yaitu mulai nya
𝗞𝗵𝗮𝗹𝗶𝗳𝗮𝗵 𝗔𝗹 – 𝗠𝘂𝘁𝗮𝘄𝘄𝗮𝗸𝗶𝗹 pada tahun 232 H sampai berdirinya Daulah
Buwaihiyah di Bagdad pada tahun 334 H ( 946 M ).

3. Masa Abbasiyah III.


Masa pengaruh Persia ke-2. Dimana dari berdirinya Daulah Buwaihiyah
sampai masuknya kaum Saljuk ke Bagdad di tahun 447 H ( 1055 M ).
4. Masa Abbasiyah IV.
Masa pengaruh Turki ke-2. Dari masuknya orang-orang Saljuk ke Bagdad
sampai jatuhnya kota Bagdad ke bangsa Mongol di bawah pimpinan
𝗛𝘂𝗹𝗮𝗴𝘂 𝗞𝗵𝗮𝗻 pada tahun 656 H ( 1258 M ) .

AWAL SEJARAH
Daulah Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam ketiga yang berkuasa
antara 750-1258 M.
Selain menjadi kekhalifahan yang paling lama memerintah, yaitu selama lima
abad, daulah bani abbasiyah juga berhasil menjadikan dunia Islam sebagai
pusat pengetahuan dunia.

Daulah Bani Abbasiyah resmi berdiri setelah memenangkan revolusi atas


Kekhalifan Bani Umayyah pada tahun 750 M.
Pendiri Daulah Bani Abbasiyah yang sekaligus menjadi khalifah pertamanya
adalah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal
dengan 𝗔𝗯𝗱𝘂𝗹 𝗔𝗯𝗯𝗮𝘀 𝗔𝘀 -𝗦𝗮𝗳𝗳𝗮𝗵.
Dibalik nama Abbasiyah yg menjadi Pusat Pengetahuan Dunia yaitu, karena
para pendiri dan penguasanya diambil dari keturunan Abbas, paman Nabi
Muhammad SAW yaitu Abbas bin Abdul Mutholib. Adapun penggagas pertama
berdirinya Daulah Bani Abbasiyah adalah Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul
Mutholib bin Abdi Manaf bin Hasyim.

Faktor yang mempengaruhi berdirinya daulah bani Abbasiyah yaitu:


1. Terjadinya persaingan dalam merebutkan kursi kekhalifahan.
Ketidakjelasan dalam pengangkatan khalifah, baik itu itu secara garis
keturunan, senioritas maupun musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Adanya konflik politik di masa pemerintahan sebelumnya(Daulah
Umayyah)
3. Pertentangan Etnis
4. Kebiasaan Hidup Mewah dan Kurangnya Perhatian terhadap
perkembangan Agama
REVOLUSI DAULAH BANI ABBASIYAH.

Adanya gerakan Daulah Bani Abbasiyah yang berusaha menggulingkan


Kekhalifahan Umayyah.
Dalam revolusinya, Daulah Abbasiyah berbekal janji akan mendirikan sistem
yang lebih ideal bagi umat Islam, daripada Daulah Bani Umayyah yang dinilai
sebagai penindas dan tidak memiliki legitimasi keagamaan.
Gerakan yang dilakukan Daulah Bani Abbasiyah pun didukung oleh sebagian
besar orang Arab yang merasa dirugikan Daulah Bani Umayyah, dengan
tambahan faksi Yaman, Mawali, Khawarij, dan Syiah.
Kelompok inilah yang mendukung Abdul Abbas As-Saffah, keturunan paman
Nabi Muhammad, untuk melakukan revolusi guna menggulingkan kekuasaan
Bani Umayyah.
Runtuhnya kekhalifahan Bani Umayyah di tandai memuncaknya pertempuran
perang Zab, yang di tandai berevolusi nya Daulah Bani Abbasiyah.
Dengan runtuhnya Kekhalifahan Bani Umayyah. Daulah Bani Abbasiyah pun
berdiri dan berkuasa di Bagdad, Irak., pada tahun 750 M – 1258 M. Dengan
demikian, pusat pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah berada di tengah-tengah
bangsa Persia.
MASA AL – MANSUR (KHALIFAH KE –2)
Di Bagdad ini, Al- Mansur selaku sebagai khalifah ke-2 yang memindahkan
Ibukota Daulah Bani Abbasiyah ke Bagdad ini, melakukan konsolidasi dan
penertiban pemerintahannya, dengan membuat semacam lembaga eksekutif
dan yudikatif.

Dalam kekuasaan Al – Mansur. Bidang pemerintahan menciptakan tradisi baru


dengan mengangkat Wazir sebagai koordinator dari kementerian yang ada.
Wazir yang pertama diangkat adalah Khalid bin Barmak yang berasal dari
Balkh, Persia. Dia juga membentuk lembaga protokol negara, sekretaris
negara, dan kepolisian negara. Khalid bin Barmak juga mengangkat
Muhammad bin Abdurrahman sebagai hakim lembaga kehakiman negara
pada masa itu.
Pada masa Al- Mansur juga, jawatan pos yg sudah ada di masa Daulah Bani
Umayyah ditingkatkan peranannya dengan tambahan tugas untuk
menghimpun seluruh informasi di daerah-daerah sehingga administrasi
kenegaraan dapat berjalan lancar, dan para direktur jawatan pos juga
bertugas melaporkan tingkah laku gubernur setempat kepada khalifah.

MASA AL – MAHDI (KHALIFAH KE – 3).


Di masa ini, perekonomian mulai meningkat drastis dengan peningkatan di
sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti
perak, emas, tembaga, dan besi. Di samping itu, transit perdagangan antara
Timur dan Barat juga banyak membawa kekayaan. Di masa ini lah Bashrah
menjadi pelabuhan yang sangat amat penting.

MASA HARUN AR – RASYID (KHALIFAH KE – 5).


Masa ini merupakan masa keemasan dan kejayaan. Karena Harun Ar – Rasyid
memiliki jiwa sosial yang tinggi dan adil untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat pada masa itu. Dia juga meningkatkan layanan kesehatan dengan cara
mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan kedokteran dan farmasi.
Usaha yang dilakukan Harun Ar – Rasyid tidak sia – sia, sebab pada masa itu,
dapat menghasilkan paling tidak 800 orang dokter.
Harun Ar – Rasyid juga membangun pemandian umum untuk rakyat nya.
Sungguh pada masa itu, pemerintah serius kesejahteraan, sosial, dan
kesehatan untuk rakyat mereka.

MASA AL – MA’ MUN (KHALIFAH KE – 7) .

Pada masa ini, pemerintah serius terhadap masalah pendidikan dan ilmu
pengetahuan, ditambah Al – Ma’ mun sangat cinta kepada ilmu filsafat.
Sehingga pemerintah mendorong tumbuhnya ilmu pengetahuan melalui sektor
pendidikan dan penerjemah buku – buku asing di galakkan. Untuk keperluan
penerjemah, Al – Ma’ mun mendirikan lembaga yang bernama BAITUL
HIKMAH sebagai pusat penerjemah sekaligus berfungsi sebagai perguruan
tinggi dengan perpustakaan yang besar.

MASA AL – MU’ TASIM (KHALIFAH KE – 8).


Al – Mu’ tasim memberikan peluang besar kepada orang-orang Turki untuk
masuk dalam pemerintahan. Keterlibatan mereka dimulai sebagai tentara
pengawal. Daulah Bani Abbasiyah mengadakan perubahan sistem
ketentaraan , dimana praktik perang bagi orang-orang muslim sudah terhenti.
Tentara dibina secara khusus untuk menjadi prajurit yang profesional. Dengan
diadakannya perubahan tersebut, kekuatan militer tentara Abbasiyah ini
menjadi sangat kuat.

PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
(IPTEK) PADA MASA DAULAH BANI
ABBASIYAH.
Pada masa Daulah Bani Abbasiyah merupakan masa keemasan (The Golden
Age) bagi umat Islam, dimana umat Islam telah mencapai puncak
kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradapan, dan kekuasaan, serta
berkembang nya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan fenomena itu,
banyak sekali cendekiawan – cendekiawan yang lahir pada masa itu.

Berikut ini para cendekiawan dan bidangnya :


A. BIDANG ILMU FILSAFAT.

• AL-KINDI
Merupakan filsuf besar pertama Islam. Beliau lahir pada tahun 801 M di
masa pemerintahan Harun Ar – Rasyid dan meninggal pada tahun 869 M.
Al- Kindi lahir di Kufah dengan nama lengkap nya yaitu Abu Yusuf Ya’qub bin
Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin Al- Asy’as bin Qais
Al- kindi.
Salah satu karya terbesar beliau di bidang filsafat adalah RISALAH FI
MADKHAL AL- MANTIQ BI ISTIFA AL- QAWL FIH, yang berisi tentang sebuah
pengantar logika.
• Al- GHAZALI
Beliau lahir pada tahun 1058 M dan wafat pada tahun 1111 M. Ia
mempelajari ilmu fikih , riwayat hidup, dan kehidupan spiritual para wali
dari Ar-Razikani.

• IBNU MISKAWAIH

Beliau lahir pada tahun 941 M dan meninggal pada tahun 1030 M.
Beliau terkenal sebagai ahli sejarah dan filsafat

B. BIDANG ILMU KEDOKTERAN.

• JABIR BIN HAYYAN : dikenal sebagai bapak Ilmu Kimia dengan beberapa
karyanya yang terkenal adalah KITAB AL- KIMYA, KITAB AS- SAB’EEN, KITAB
AR- RAHMAH, DAN AL TAJMI, serta masih banyak lagi.

•HUNAIAN BIN ISHAK : dikenal sebagai penerjemah buku- buku asing

•AR- RAZI : dikenal sebagai ahli penyakit campak dan cacar, beliau juga
memiliki karya hingga mencapai 232 karya atau risalah yang semua nya
dalam bidang kedokteran.

• ALI BIN RABBAN AT- TABARI : merupakan guru ahli pengobatan


termasyhur. Dia juga mahir dalam berbahasa Arab Syiria dan Yunani.

• IBNU SINA : merupakan dokter dan filsuf Islam ternama. Beliau meninggal
tidak kurang dari 200 karya tulis.
C. BIDANG ILMU FALAK.

• ABU MASYAR AL – FALAKY : dengan karya bukunya yaitu


ISBATUL ULUM dan HAIATUL FALAK.

• JABIR BATANY : beliau adalah sejarah pertama orang yang membuat


teropong bintang.

• RAIHAN BAIRUNY : dengan karya bukunya yaitu AL- AFARUL BAGIYAH’


AINIL KHALIYAH, dll.

D..BIDANG ILMU MATEMATIKA.

• MUHAMMAD BIN MUSA AL- KHAWARIZMI : dikenal sebagai bapak aljabar


dengan bukunya ALEGBRA, GEOMETRI.

• UMAR BIN FARUKHAN : dengan karya bukunya yaitu QUADRIPARTITUM.

• BANU MUSA :dikenal dengan sejarawan ilmu pengukuran permukaan datar


dan bulat.
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
PADA MASA BANI ABBASIYAH
Para khalifah Daulah Abbasiyah mengembangkan berbagai jenis kesenian
terutama kesusastraan pada khususnya, dan kebudayaan pada umumnya. Seni
dan budaya yang dikembangkan meliputi seni musik, seni sastra, arsitektur,
dan kaligrafi.6 Mei 2023
Pusat peradaban Islam pada masa Daulay Abbasiyah adalah:
•Kota Bagdad, merupakan ibu kota negara kerajaan abbasiyah yang
didirikan oleh khalifah abu Ja’far al-mansur (754-755 M) Pada tahun 762 M.
Kota ini terletak di tepian sungai tigris. Masa keemasan kota bagdad terjadi
pada pemerintahan khalifah harun ar-rasyid (786-809 M) dan anaknya al-
ma’mun (813-833 M).
•Kota samarra, letaknya disebelah timur sungai tigris yang berjarak kurang
lebih 60 km dari kota bagdad. Di kota ini terdapat 17 istana mungil yang
menjadi contoh seni bangunan islam di kota kota lain

Kemajuan yang dicapai tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi
juga peradaban di semua aspek kehidupan, seperti: adminitrasi pemerintahan
dengan biro bironya, sistem organisasi militer, administrasi wilayah
pemerintahan, pertanian, perdagangan, dan industri, islamisasi pemerintahan,
kajian dalam bidang kedokteran, astronomi , matematika, geografi,
historiografi, filsafat islam, teknologi, hukum (fiqih), dan etika islam, sastra,
seni, dan penerjemah serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi
pendidikan dasar (kuttab), menengah, dan perguruan tinggi, perpustakaan dan
toko buku, media tulis, seni rupa, seni musik dan arsitek
HIKMAH YANG DAPAT DIPETIK
Nah adapun hikmah yg dapat dipetik dari mempelajari sejarah bani abbasiyah
salah satunya adalah kita dapat mengetahui sejarah ilmu pengetahuan yang
ada pada masa daulah Bani Abbasiyah Kita juga dapat menambah wawasan
mengenai sejarah Islam pada masa kepemimpinan Bani Abbasiyah, Kita juga
dapat meniru atau meneladani bagaimana tokoh-tokoh pada masa tersebut

Anda mungkin juga menyukai