Anda di halaman 1dari 10

Masa Keemasan Dinasti Abbasiyah

(Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya)

Dewita Sekar Wangi1, M. Mujab2


Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
1,2

Jl. Gajayana No.50, Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur
1
200101110019@student.uin-malang.ac.id, 2mujab66@gmail.com

Abstract
The purpose of this writing is to describe the various advances of Islamic civilization that have been
achieved during the reign of the Abbsiyah. The focus of the discussion in writing is to review more
deeply the progress of Islamic civilization that was achieved during the reign of the Abbsiyah, both in
terms of science, economics, socio-culture and politics. Research methods are used qualitative
descriptively with a review literature approach by taking relevant sources from books and journal
articles. The results of the research obtained, namely after the collapse of the Umayyad Dynasty, muslim
power was taken over completely by the Abbasid Dynasty. During the period of leadership the Abbasids
were led by 37 caliphs. The city of Baghdad became the center of Islamic government and civilization
with rapid development. Starting from science, politics, socio-culture, economics. People's lives are very
prosperous and organized. Many Muslim intellectuals were born in the field of religious science and
general science. Baghdad's strategic location is also advantageous for the development of the economic
sector.

Keywords: Baghdad; Abbasiyah Dynasty; Islamic Civilization.

Abstrak
Tujuan dari penulisan ini adalah mendeskripsikan berbagai kemajuan peradaban Islam yang
pernah diraih pada masa kekuasaan Daulah Abbasiyah. Fokus pembahasan dalam tulisan
yaitu mengulas lebih dalam tekait kemajuan peradaban Islam yang pernah dicapai pada masa
kekuasaan Daulah Abbasiyah, baik dari segi ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial budaya
maupun politik. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif menggunakan
pendekatan studi kepustakaan dengan mengambil sumber-sumber yang relevan dari buku
maupun artikel jurnal. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu puncak keemasan peradaban
Islam terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah. Pasca keruntuhan Dinasti Umayyah, kekuasaan
umat Islam diambil alih sepenuhnya oleh Dinasti Abbasiyah. Selama periode kepemimpinan
Daulah Abbasiyah dipimpin oleh 37 khalifah. Kota Baghdad menjadi pusat pemerintahan
serta peradaban Islam dengan perkembangan yang pesat. Mulai dari ilmu pengetahuan,
politik, sosial budaya, ekonomi. Kehidupan masyarakat sangat makmur dan tertata. Banyak
lahir intelektual-intelektual Muslim dibidang ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum.
Letak kota Baghdad yang strategis juga menguntungkan untuk pengembangan sektor
ekonomi.

Kata kunci: Baghdad; Dinasti Abbasiyah; Peradaban Islam.

13
Tsaqofah & Tarikh Vol. 8 No. 1 Bulan Juni Tahun 2023

Pendahuluan khlifah Abu Abbas al-Safah hingga


Peradaban Islam atau dalam bahasa khalifah al-Watsiq. Diantara kemajuan
Arab yaitu al-hadharah al-Islamiyah adalah peradaban Islam yang gemilang,
bagian dari istilah kebudayaan yang puncaknya tejadi pada masa kekhalifahan
dipergunakaan pada unsur-unsur Harun al-Rasyid dan putranya yaitu
kebudayaan yang halus, indah dan bernilai Ma’mun. Dari berbagai aspek mengalami
tinggi. Kemajuan maupun kemunduran kemajuan yang meliputi ilmu
peradaban pada suatu zaman, dapat pengetahuan, ekonomi, politik, budaya.
ditentukan oleh manusia itu sendiri. Dalam Mereka sangat terbuka terhadap hal-hal
suatu wilayah kekuasaan, keberadaan baru terhadap ilmu maupun budaya dari
seorang pemimpin sangat berpengaruh bangsa lain. Di bawah kepemimpinan
terhadap perkembangan maupun khalifah dinasti Abbasiyah, Kota Baghdad
kemajuan peradaban, melalui ide-ide menjadi saksi kemajuan peradaban Islam.
cemerlang dan kebijkan-kebijakan seorang Berbagai perkembangan bidang fisik
pemimpin makan akan tumbuh peradaban maupun intelektual berpusat di Baghdad.
yang tak ternilai harganya dan Selain ilmu penegtahuan dalam
menguntungkan bagi masyarakatnya perkembangan juga terjadi dalam
maupun wilayah kekuasaannya. (Sewang kehidupan sosial ekonomi masyarakat. (al-
2017, 119–32) Azizi 2017, 173–220)
Dalam sejarah Islam, Dinasti Berdasarkan uraian di atas, penulis
Abbasiyah merupakan dinasti yang ingin mengulas lebih mendalam tekait
terkemuka dan berkuasa kurang lebih 508 kemajuan peradaban Islam yang pernah
tahun. Pendiri dinasti ini adalah Abu dicapai pada masa kekuasaan Daulah
Al’Abbas ‘Abdullah bin Muhammad bin Abbasiyah, baik dari segi ilmu
‘Ali ibn’ Abdullah bin Al-‘Abbas yang pengetahuan, ekonomi, sosial budaya
yang masih satu nasab dengan paman maupun politik.
Rasulullah yaitu Abbas bin Abdul
Muthalib bin Hasyim. Daulah Abbasiyah Pembahasan
resmi berdiri setelah terbunuhnya khalifah Khalifah Abu Ja’far al-Mansur
terakhir dari dinasti Umayyah yaitu merupakan khalifah kedua dinasti
Marwan bin Muhammad. Orang-orang Abbasiyah dan penerus dari khalifah Abu
Abbasiyah merasa bahwa mereka lebih Abbas as-Shaffah. Al-Mansur yang
berhak atas kekhalifahan Islam sebab mencetuskan pemindahan pusat
nasabnya yang lebih dekat dengan pemeritahan dari Damaskus ke kota
Rasulullah. Baghdad sebab letaknya yang strategis,
Pada masa Daulah Abbasiyah baik dari segi geografis (terletak diantara
peradaban Islam meraih puncak keemasan. Sungai Tigris dan Eufrat), keamanan
Saat itu Islam sangat mendominasi dan maupun sosialnya. Semenjak
menjadi pusat kiblat perkembangan pemindahannya, Baghdad dibangun oleh
pengetahuan. Masa keemasan ini terjadi sekitar 100.000 ahli bangunan dari Basrah,
saat periode pertama (750-847M) masa Syiria, Kufah dan Mosul menjadi kota yang
pengaruh Persia yang dipimpin oleh megah. Kota ini menjadi saksi masa

14
Penulis: Dewita Sekar Wangi, M. Mujab
Judul Artikel: Masa Keemasan Dinasti Abbasiyah
(Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya)

keemasan Islam dari kemajuan bidang ilmuan seperti Qusta Ibn Luqa, Jacobite,
ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial budaya Yahya ibn Bitriq dan lainnya. Beliau sangat
maupun politik. (Usmani 2016, 2–4) mendukung gerakan penerjemahan ini
hingga pernah membayar seberat emas
Perkembangan Bidang Ilmu Pengetahuan untuk hasil terjemahan. (Bobrick 2013)
Perkembangan ilmu pengetahuan Kebijakan kedua adalah
pada masa Bani Abbasiyah, sebenarnya dibangunnya sebuah perpustakaan untuk
tidak terlepas dari faktor perkembangan mengembangkan ilmu penegetahuan
ilmu pengetahuan pada masa sebelumnya. bernama Baitul Hikmah yang sebelumnya
Akan tetapi puncak perkembangan ilmu bernama Khizanah al-Hikmah pada masa
pengetahuan ini, terjadi pada masa Harun Harun ar-Rasyid. Pada masa al-Ma’mun.
Ar-Rasyid dan putranya Al-Ma’mun yang Baitul Hikmah dipergunakan untuk
mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan menyimpan buku berbagai bahasa seperti
memiliki perhatian khusus terhadap ilmu Persia, Yunani, India maupun bahasa Arab
pengetahuan. (Sari 2015, 51–55) sendiri dan selain perpustakaan umum,
Kebijakan yang dilakukan Baitul Hikmah dikembangakn menjadi
diantaranya adalah gerakan universitas yang melahirkan banyak
penerjemahaan buku asing ke dalam intelektual muslim, dan pusat penelitian
Bahasa Arab khususnya bahasa Yunani akademis.
dan Persia. Pada masa Harun ar-Rasyid Kebijakan ketiga yaitu mendirikan
membentuk sebuah lembaga penerjemah lembaga pendidikan dan kesusasteraan.
dipimpin oleh Yuhana bin Musawyh yang Pada masa bani Abbasiyah, lembaga
berpusat di kota Yunde Sahpur. Yuhana pendidikan terendah bagi anak-anak
bin Musawh dengan Hunain ibn Ishak untuk mengenal baca, tulis dan hitung
merupakan pelopor penerjemahan baru serta remaja yang belajar dasar ilmu agama
dari bahasa Yunani ke bahasa Arab secara seperti hadis, tafsir dan fiqh adalah kuttab
langsung. Awalnya buku berbahasa atau maktab. Lamanya belajar di kuttab
Yunani biasanya akan dirubah dulu tidak ditentukan berdasarkan tahun,
menjadi bahasa Syiria kuno oleh pendeta namun jika materi telah dikuasai oleh
Kristen Syiria kemudian baru para ilmuan murid maka akan berlanjut pada ilmu yang
akan mengubahnya menjadi Bahasa Arab. lainnya. Bagi murid yang berada pada
Para ilmuan memimiliki tugas untuk tingkat pendalaman biasanya akan belajar
mencari banyak buku berbagai ilmu seperti kepada seorang yang ahli dengan
filsafat, kedokteran, ilmu tata negara dan keilmuannya masing-masing di luar
sastra dari daerah Bizantium dan Persia. daerah. Rumah para ulama’ ini digunakan
Berdirinya Sekolah Tinggi Terjemah di sebagai lembaga pendidikan untuk
Baghdad masa al-Ma’mun merupakan membahasa ilmu agama maupun umum
puncak penerjemahan buku-buku asing. yang tidak didapatkan di masjid.
Pembentukan tim penerjemah dilakukan (Nasution 2013, 79–226)
beranggotakan Hunain bin Ishaq dan Pada masa al-Ma’mun juga
anaknya, Ishaq, Hubaih dan banyak didirikan lembaga penelitian keagamaan

15
Tsaqofah & Tarikh Vol. 8 No. 1 Bulan Juni Tahun 2023

bernama Majalis al-Munazharah yang


dilangsungkan di ma, rumah dan istana
khalifah. Majelis-majelis yang serupa Nawas dan Abu Tamam. (Tarikuddin
lainnya adala majelis al-Tadris, al-Hadits, 2012)
al-Syu’ara, al-Fatwa, al-Muzakarah, dan al- Kebijakan lainnya adalah menulis
Adab. Lembaga kesusastraan didirikan buku dan rumah para ulama oleh al-
oleh Harun ar-Rasyid sebagai lembaga Ma’mun. Para pelajar memiliki kegiatan
untuk mendiskusikan berbabagai menulis buku sebagai bentuk pemahaman
keilmuan, beberapa penyair terkenal yang materi yang dipelajarinya. Awalnya
bermunculan pada masanya adalah Abu penulisan manuskrip ditulis pada kain
perca dan papirus kemudian bani sebagai landasan dasar dalam mencari
Abbasiyah berhasil mengembangkan hukum. (Zubaidah 2016, 89–110).
teknologi produksi kertas yang ditemukan b) Ilmu Hadis
pertama kali oleh bangsa Cina yang Ulama perawi hadis yang muncul
jumlahnya sedikit. Di Baghdad dan pada masa Bani Abbasiyah diantaranya
Samarkand dibangun pabrik kertas yang adalah imam enam yaitu Imam Bukhari
terus berkembang hingga memiliki banyak yang karyanya al-Jami al-Shahih dan
percetakan dengan pekerja tukang tulis Tarikh al-Kabir, Imam Muslim karyanya
dan tukang jilid. Mulai dari itu, banyak kitab al-Jami Shahih Muslim, Ibn Majah
perpustakaan yang beridiri dan teknologi karyanya Sunan Ibnu Majah, Abu Daud
produksi kertas meluas ke wilayah Eropa. karyanya Sunan Abi Dwud, Tirmidzi
Ilmu pengetahuan yang dengan karyanya sunan al-Tirmidzi, dan
berkembang Bani Abbasiyah adalah ilmu Nasa’i dengan karyanya Sunan al-Nasa’i.
Naqli yaitu ilmu yang bersumber dari Dalam perekembangannya hadis-hadis
Allah dan Rasul dan ilmu Aqli yaitu ilmu yang dibukukan disaring melalui kritik
yang bersumber dari akal. (Achiriah and sanad dan matan karena sebelumnya
Rohani 2019) hanya sekadar dibukukan tanpa diketahui
a) Ilmu Fiqh kesahihan hadis tersebut.
Banyak ulama fiqh terkemuka yang c) Ilmu Tasawuf
bermunculan pada masa Bani Abbasiyah Ilmu tasawuf berisi ajaran untuk
diantaranya Abu Hanifah al-Nu’man bin mendekatkan diri kepada Allah swt, dan
Tsabit, Malik bin Anas, Muhammad bin menjauhi segala brntuk kesenganan
Idris al-Syafi’i dan Ahmad bin Hambal. duniawi. Pada masa bani Abbasiyah, Ilmu
Para ulama tersebut berupaya tasawuf mengalami puncak
memperbesar ruang lingkup hukum Islam perkembangan, terdapat beberapa ulama
yang mencakup perintah Allah dalam al- tasawuf yang bermunculan diantaranya:
Qur’an dan diperincikan oleh hadis. pertama, Junaid al-Baghdadi dengan
Pemikiran para ulama terhadap hukum kitabnya adalah Majmur’ah Rasil al Junaid.
Islam terbagi menjadi dua, yaitu: Ahl al- Beliau terkenal dengan sikapnya yang
Hadis yaitu kelompok yang menggunakan teguh melaksanakan syariah dan istiqamah
hadis sebagai landasan dasar; Ahl al-Ra’yi mengajar, murid-muridnya yaitu Abu
yaitu kelompok yang menggunakan akal Bakar al-Atthar, Abu Bakar al-Athawy,

16
Dewita Sekar Wangi, M. Mujab
Masa Keemasan Dinasti Abbasiyah
(Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya)

Abu Muhammad al-Jurairi dan lainnya. Al-Qur’an pada saat itu ditafsirkan
Kedua Abu Kaim Abul Karim bin Hawazin menggunakan hadis dan penguraian para
al-Qusyairi dengan kitabnya adalah sahabat. Kemudian berkembang empat
Risalah Qusyairiyah. Ketiga, Muhammad metode penafsiran al-Qur’an lainnya yaitu
bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali metode tahlili, ijmali, mudlu’i dan
dengan kitabnya ihya’ Ulumuddin. Beliau maqarin. Diantara para mufasir yang
dikenal sebagai tokoh tasawuf sunni dan muncul kala itu adalah Ibnu Jarir ath-
pengikut aliran Asy’ariyah. Banyak lmu Thabari dengan kitabnya yaitu al-Bayan fi
lainnya yang ia kuasai seperti diqh, ilmu Tafsir al-Qur’an. kitab tersebut
kalam, filsafat dan sebagainya. mendasarkan tafsirnya diantaranaya
d) Ilmu Tafsir
kepada Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud. dirangkai atau diubah dari bahasa asing.
Mufasir yang kedua yaitu Muqatil Ibnu Beberapa tokohnya adalah Abdullah bin
Sulaiaman yang tafsirnya disandarkan Muqaffa dengan kitabnya Kalilah wa
pada para sahabat yang mengutip dari Dimnab, Al-Jabidh, Abdul Hamid al-Katib
Taurat. Sedangkan mufasir lainnya yang pemarkasa mengarang surat, Ibnu
cenderung menggunakan akal dibanding Qutaibab tokoh sastra drama, Firdawsi
hadis sebagai sandaran tafsirnya dengan karyanya Shah-Namah yang berisi
diantaranya adalah Abu Muslim puisi, Al-Jasyiari dengan bukunya Seribu
Muhammad bin Baadr al-Ishfahani, Abu satu Malam (Alf Lailat wa Laila).
Bakar al-Asham, Ibnu Jaru al-Asadi dan ar- f) Ilmu Kalam
Razi. Ilmu Kalam diciptakan oleh
e) Ilmu Bahasa dan Sastra golongan Mu’tazilah untuk membela
Pada masa dinasti Abbasiyah, para Islam dari serangan Nasrani, Yahudi dan
sastrawan melakukan kombinasi dengan Watsani. Serangan pemikiran filsafat dari
materi yang bersumber dari luar Arab, golongan Kristen dan Yahudi menjadi
berbeda dengan zaman dinasti sebelumnya faktor yang mendorong lahirnya ilmu
yang cukup erat dengan tradisi Arabnya. kalam. Untuk membalas serangan
Para penyair yang bermunculan pada masa tersebut diperlukan pula ilmu filsafat
Bani Abbasiyah yaitu Ibnu Muqaffa yaitu yang mengginakan kemampuan akal dan
seorang yang pertama kali menjadi ilmu pengetahuan. Tokoh dari ilmu
penerjemah karya asing ke dalam bahasa Kalam yaitu Abu Huzai, Washil bin
Arab. Imam Sibawyhi yang terkenal Atha’, al-Allaf, al-Juba’I dan Abu Hasan
sebagai ahli nahwu dan ahli gramatika. al-Asyary.
Abu Nawas sebagai penyair ternama g) Ilmu Filsafat
dengan syair-syairnya dalam Diwan Abu Ilmu tentang kebenaran pemikiran
Nawas. Ibnu Rummy yakni seorang manusia. Ilmu filasafat ini bermula dari
penyair yang melahirkan tema-tema yang Yunanani kemuadian disesuaikan
aktual. Selain itu, dalam bidang prosa juga dengan pemikiran yang berlandaskan
berkembang dengan benyaknya buku nilai Islam. Para filsuf di masa ini
novel, kumpulan nasihat, riwayat yang diantaranya adalah al-Kindi, ia dijuluki

17
Tsaqofah & Tarikh Vol. 8 No. 1 Bulan Juni Tahun 2023

penggerak filsuf Arab sebab pemikiran- Pemilihan tempat rumah sakit ditentukan
pemikiran yang menerangkan filsafat berdasar daging yang diletakkan
Aristoteles. Al-Farabbi dan Ibnu Sina. dibeberapa wilayah, kemudian jika
h) Ilmu Kedokteran daging tersebut lama membusuk berarti
Perkembangan ilmu kedokteran terjadi tempat tersebut cocok untuk dibangun
pada masa khalifah al-Watsiq atau akhir rumah sakit. Konsep tersebut berasal dari
dari Abbasiyah I, dan puncaknya masa ar-Razi. Karya dari ar-Razi banyak
Abbasiyah II, III, 1V. Pembangunan dijadikan rujukan dalam dunia
rumah sakit di Baghdad pada masa kedokteran dan banyak yang tersimpan
Khalifah Harun ar-Rasyid dipimpin oleh di meseum-museum Eropa. Beberapa
ar-Razi yang merupakan dokter ternama.
karya dari ar-razi ialah al-Hawi Qosayum. Beberapa ilmuan astronomi
(continens), al-A’sah (The Nerves) dan al- adalah Al-Biruni dengan karyanya al-
Jami’ (The Universal). Selain ar-Razi Hind dan al-Qonun al-Mas’udi yang
terdapat tokoh kedokteran lain pada salah satu pembahasannya adalah
masa Bani Abbasiyah yang tak kalah keakuratan garis lintang dan bjur.
terkemuka yakni Ibnu Sina, Ibnu sina Nasiruddin Tusi dengan karyanya
memiliki julukan “Raja diraja Dokter” berupa penyusunan tabel astronomi,
dan “Raja Obat”. Ia menemukan kalender geomancy dan matematika.
berbagiai macam penyakit seperti Qutubuddin Shirzi denan karyanya
penyakit syaraf. Karyanya yang berupa pendangan mengenai alam,
monumental adalah Al-Qonun fi at-Tibb pelangi dan optik geometris. Musa
dan Asy-Syifa. Selanjutnya adalah Ibnu Ibrahim al-Farizi yang menerjemagkan
Saha yang merupakan direktur dari bermacam risalah astronomi dan India
rumahsakit Yudisapur. yakni Brahmasoutrasidanta serta hasil
i) Ilmu Kimia risalah dengan judul Al-Magest. Ilmuan
Perkembangan ilmu kimia juga luar Atronomi lainnya adalah Al-Farghani
biasa. Salah satu ilmuan kimia pada saat dan penerusnya Al-Battani.
itu adalah Jabir bin Hayyan yang k) Ilmu Matematika
menganggap emas dan perak dapat Dalam Islam ilmu matematika
dibuat dari logam dengan diperkenalkan oleh Sidharta yang bekerja
mencampurkan obat rahasia. Penumuan dii majlis al-Mansur dari India berupa
lainnya yaitu pembuatan asam sendawa, sistem angka dari Hindu yang terdiri dari
asam belerang dan aqua regia yang dapat 1-9. Bebrapa tokoh matematika adalah
memus-nahkan emas dan perak . Al-Khawarizmi penemu angka 0, aljabar
j) Ilmu Astronomi dan penyusun tabel astronomi.
Khalifah al-Ma’mun mendirikan Berikutnya adalah Abul Wafa dari Persia
observaturium pada awal abad 9 M di yang menunjukkan keadaan umum dari
Jundaisabur. Tujuan dibangun adalah relativitas sinus segitiga. Abu Kamil
untuk mengamati dan sestematikan menulis tentang geometri dari uraian
gerakan benda-benda langit. Selain itu aljabar.
dibangun pula observaturium di bukit l) Ilmu Fisika

18
Penulis: Dewita Sekar Wangi, M. Mujab
Judul Artikel: Masa Keemasan Dinasti Abbasiyah
(Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya

Ilmu fisika juga berkembang pada al-Sind Hind, berisi ilmu falak dan
masa Bani Abbasiyah. Tokoh-tokohnya matematika.
adalah al-Bakhi, al-Biruni yang
mendesripsikan tentang India dan Naisiri Perkembangan Bidang Politik
Khusraw dengan karyanya otobiografi- Pemerintahah dan Militer
geografis, Diwan, Safar-Namah dan Berbeda dengan kepemimpinan
Rawshanal-Namah. bani Umayyah yang berfokus pada
m) Ilmu Falak perluasan wilayah, dinasti Abbasiyah lebih
Muhammad al-Fazzari merupakan ahli cenderung terfokus pada pengembangan
falak Islam yang mener-jemahkan kitab peradaban Islam dan bidang ilmu
pengetahuan. Meskipun demikian,
kepemimpinan dinasti Abbasiyah tetep dengan sustem monarki atau turun
berupaya memperbaiki sistem politik menurun agar kekuasaannya berputar
pemerintahan dan kemeliteran melalui pada keluarga dan emncontoh konsep
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. administrasi dan kekuasaan Persia.
(Ibrahin 2021) Kekuasaan Daulah Abbasiyah, kurang
Pada masa kekhalifahan Abu Ja’far lebih selama 508 tahun oleh 37 khalifah
al-Manshur, terdapat kebijakan baru dengan pergantian peran kekuasaan dari
berupa pengangkatan wazir dengan tugas satu bangsa ke bangsa lainnya. Daulah
mengepalai departemen-departemen yang Abbasiyah terbagi menjadi empat periode
ada. Wazir bertugas membantu khalifah yaitu periode pertama (750-847M) yaitu
atau berperan sebagai tangan kanan. Selain periode pengaruh Persia, dipimpin oleh
pengangkatan wazir, al-Manshur juga khlifah Abu Abbas al-Safah hingga al-
membuat badan yang mengatur negara Watsiq. Masa ini adalah masa kejayaan
dan sekeretaris negara, memperbaiki dinasi Abbasiyah. Periode kedua (847-
angkatan militer dan membentuk 932M) yaitu periode pengaruh Turki
kepolisian negara, mengembangkan pertama mulai masa kepemimpinan
departemen pos dengan menambah tugas khalifah al-Mutawakkil hingga al-Mustaqi.
untuk mengumpulkan berita di suluruh Masa ini adalah awal kemunduran dinasti
daerah agar administrasi negara berjalan Abbasiyah hingga nanti perode terakhir.
dengan baik dan kepala departemen Periode ketiga (944-1075M) yaitu masa
bertugas menyampaikan perbuatan kekuasaan Bani Buwaihi atau pengaruh
gubernur masing-masing daerah kepada Persia kedua, mulai dari kepemimpinan
khalifah. (Adnan 2011, 67–74) khalifah al-Mustaqfi hingga al-Kasim.
Sistem pemerintahan dinasti Periode keempat (1075-1258M) yaitu masa
Abbasiyah mutlak di tangan khalifah dan kekuasaan Bani Saljuk atau peengaruh
sifatnya tidak terbatas atau absolutisme. Turki kedua, mulai dari kepemimpinan
Sesorang yang membangkang perintah khlifah al-Muktadi hingga al-Muktasim
dan keinginan khalifah akan dihukum yang berakhir oleh serangan dari
mati. Sedangkan untuk perubahan Mongol.(Hamzani and Aravik 2021, 94–
kepemimpinan khalifah dilaksanakan 104)

19
Tsaqofah & Tarikh Vol. 8 No. 1 Bulan Juni Tahun 2023

Untuk pertahanan keamanan dan setiap wilayah. Terdapat wilayah dengan


kemiliteran, Dinasti Abbasiyah tanah yang subur, gurun pasir maupun
membentuk diwanul jundi untul tanah yang tandus, dengan demikian
mengkoordinasi segala sesuatu yang aktivitas ekonomi yang dilakukan cukup
berkenaan dengan militer dan pertahanan. bervariasi seperti perdagangan, pertanian
Alasan pembentukan departemen ini dan industri. Letak Baghdad yang strategis
disebabkan banyaknya pemberontakan dan sarana prasarana yang memadai
dan upaya memisahakan diri dari seperti pelabuhan, menyebabkan kegiatan
beberapa daerah di bawah kekuasaaan perdagangan internasional berkembang
dinasti Abbasiyah. (Nunzairina 2020) pesat antara wilayah Timur dan Barat.
Pada bidang industri, dinasti Abbasiyah
Perkembangan Bidang Ekonomi telah mampu mengembangkan teknologi
Dinasti Abbasiyah memiliki produksi kertas yang pertama kali
wilayah kekuasaan yang luas dan kondisi ditemukan oleh China. Selain itu, pabrik
geografinya yang berbeda-beda pada
sabun dan gelas juga berkembang du kesepakatan wajib pajak dan pemerintah.
Basrah, industri sutra di Kufah dan Tempat penyimpanan uang, Bayt al-mal
Damaskus., industri sutra dan wol di yang sebelumnya tidak berfungsi, kembali
Khurasan, industri tekstil di Mesir dan difungsikan pada masa Harun al-
industri senjata, kapal dan kulit di Rasyid.(Janwari 2016, 85–104)
Andalusia. Pada sektor pertanian dan
perkebunan dikembangkan pada masing- Perkembangan Bidang Sosial Budaya
masing daerah serta pembangunan sara Sebagai bentuk kemajuan bidang
prasarana seperti bendungan irigasi dan sosial budaya pada masa dinasti
kanal. (Iqbal 2015) Abbasiyah adalah adanya proses asimilasi
Peningkatan kekayaan negara, dan akulturasi masyarakat. Kemajuan
didapatkan dari pembayaran pajak karena tersebut dapat dilihat dari seni bangunan
pertumbuhan ekonomi masyarakat yang maupun arsitekturnya, seperti pada
mampu menunjang pembayarannya. bangunan masjid dan istana yaitu istana
Untuk kejelasan terkait pembayaran pajak Qasrul Khuldi dan Qashrul Dzahabi.
Harun al-Rayid memerintahkan Abu Untuk bangunan masjid dapat disaksikan
Yusuf menulis buku al-Kharaj yang berisi pada masjid Agung Samarra yang terletak
kejelasan tarif pajak, alokasi beban pajak di Kota Samarra. Pembangunan masjid ini
dan sebagainya. Sistem pajak bumi atau dilakukan pada masa khalifah ke-10 yaitu
tanah lebih dominan dilakukan. Terdapat al-Mutawakkil. Yang menjadi keunikan
tiga macam sistem pajak bumi dan tanah adalah masjid ini memiliki menara
yakni 1) Al-Muhasabah yaitu pembayaran berbentuk spiral atau seerti cangkang
pajak berdasarkan jumlah kepemilikan siput. Ciri khas lainnya terlihat pada
tanah. 2) Al-Muqasamah yaitu pembayaran bentuk lengkung khubah, bentuk pilar,
pajak berdasarkan hasil tanah yang mozaik maupun hiasan seni pada masjid.
didapatkan. 3) Al-Muqatha’ah yaitu Kota Baghdad merupakan salah satu
pembayaran pajak berdasarkan kota yang dibangun pada masa Abu Ja’far

20
Penulis: Dewita Sekar Wangi, M. Mujab
Judul Artikel: Masa Keemasan Dinasti Abbasiyah
(Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya

al-Mansur. Model bangunannya berbentuk


bundar dan pada pusat kota didirikan Kesmipulan
masjid dan istana khalifah yang Kemajuan yang diraih dalam suatu
disekelilingya terdapat rumah kepala daerah atau wilayah, tidak pernah terlepas
polisi dan komandan pengawal serta dari campur tangan pemimpinnya. Sama
asrama para pengawal. Selain itu, di kota halnya dengan kemajuan peradaban pada
dibangun pagar yang kuat dan tinggi, masa dinasti Abbasiyah, melalui
memiliki empat pintu masuk. Didalam kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
kota terdapat taman bunga, masjid dan khalifah yang memimpin dapat membawa
tempat rekreasi yang beragam. Sehingga Islam di puncak keemasan. Kota Baghdad
tidak mengherankan apabila kota Baghdad merupakan saksi kemajuan tersebut.
menjadi tempat kunjungan bagi Misalnya pada bidang ilmu pengetahuan,
masyarakat dunia karena keindahan tata muncul banyak keilmuan baru baik ilmu
bangunannya dan sebagai pusat naqli maupun aqli dan banyak lahir para
pemerintahan maupun perkembangan
ilmu pengetahuan.
cendekiawan muslim, hal tersebut bisa kejayaan sebagaimana pada masa Bani
terjadi karena khalifah yang menjabat saat Abbasyah.
itu, Harun al-Rasyid dan putranya al-
Ma’mun memberi perhatian khusus Daftar Putaka
terhadap ilmu pengetahuan. Begitu pula Achiriah, and Laila Rohani. 2019. Sejarah
pada bidang lainnya yaitu sistem politik Peradaban Islam. 3rd ed. Medan:
pemerintahan dan militer, ekonomi dan Perdana Publishing.
Adnan. 2011. Sejaran Peradaban Islam Dan
sosial budaya yang semuanya dapat
Barat Periode Klasik. Edited by Rulli
berkembang pesat. Semua masyarakat Nasrullah. 1st ed. Jakarta Timur:
dapat merasakan kemakmuran dan Sedaun Publishing.
kesejahteraan sebab kemajuan tersebut, al-Azizi, Abdul Syukur. 2017. Sejarah
negara juga dapat diuntungkan melalui Terlengkap Peradaban Islam Menelusuri
sistem pajak yang diterapkan karena Jejak-Jejak Agung Peradaban Islam Di
Barat Dan Timur. Yoyakarta: Noktah.
terstruktunya tatanan bidang ekonomi.
Bobrick, Benson. 2013. Kejayaan Sang
Diplihnya para wazir sebagai tangan Khalifah Harun Ar-Rasyid Kemajuan
kanan khalifah sangat berpengaruh pula Peradaban Dunia Pada Zaman Keemasan
terhadap pengorganisasian departemen- Islam. 1st ed. Tangerang Selatan: PT
departemen yang ada. Pustaka Alvabet.
Oleh sebab itu, sebagai seorang Hamzani, Achmad Irawan, and Havis
Aravik. 2021. Politik Islam: Sejarah Dan
muslim di masa sekarang maupun yang
Pemikiran. Edited by Nur Khasanah.
akan datang, supaya dapat mengambil 1st ed. Pekalongan: Nasya Expanding
ibrah atau pelajaran dari kemajuan- Management.
kemajuan yang diraih pada masa Dinasti Ibrahin, Arfah. 2021. “Kota Baghdad
Abbasiyah. Dan selanjutnya mampu Sebagai Central Peradaban Islam
membawa Islam kembali pada puncak Pada Masa Dinasti Abbasiyah.”
Lentera 3, no. 1: 43–54.
21
Tsaqofah & Tarikh Vol. 8 No. 1 Bulan Juni Tahun 2023

Iqbal. 2015. “Peranan Dinasti Abbasiyah


Terhadap Peradaban Dunia.” Jurnal
Studi Agama Dan Masyarakat 11, no. 2:
267–79.
Janwari, Yadi. 2016. Pemikiran Ekonomi
Islam: Dari Masa Rasulullah Hingga
Masa Kontemporer. Edited by Nita Nur
Muliawati. 1st ed. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nasution, Syamruddin. 2013. Sejarah
Peradaban Islam. 3rd ed. Riau: Yayasan
Pustaka Riau.
Nunzairina. 2020. “Dinasti Abbasiyah:
Kemajuan Peradaban Islam,
Pendidikan Dan Kebangkitan Kaum
Intelektual.” JUSPI (Jurnal Sejarah
Peradaban Islam) 3, no. 2: 93–103.
https://doi.org/10.30829/juspi.v3i1.
4382.
Sari, Kartika. 2015. Sejarah & Peradaban
Islam. 1st ed. Bangka Belitung: Shiddiq
Press.
Sewang, Anwar. 2017. Sejarah Peradaban
Islam. Malang: Wineka Media.
Tarikuddin. 2012. Pemerintahan Kerajaan
Bani Abbasiyah. Johor: Jahabersa.
Usmani, Ahmad Rofi’. 2016. Jejak-Jejak Islam
Kamus Sejarah Dan Peradaban Islam
Dari Masa Ke Masa. Edited by Anwar
Machmud, Fajar Kurniantto, and
Ahmad Suhendra. 1st ed. Yogyakarta:
Bunyan.
Zubaidah, Siti. 2016. Sejarah Peradaban
Islam. Perdana Publishing. 1st ed.
Medan.

22

Anda mungkin juga menyukai