Anda di halaman 1dari 4

“PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN PADA

MASSA BANI ABBASYIAH”

DI BUAT OLEH
 AGUSTIAN
 RINO JUWANDA
 RISKI AL HAFIST
 MUHAMMAD RIDWAN
 MUHAMMAD RIDHO

KELAS VIII.6
SMP NEGERI 1 TEBING
BANI ABBASIYAH

Bani Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifan kedua Islam setelah
masa Khulafaur Rasyidin. Bani Abbasiyah berkuasa mulai tahun 750 M sampa 1258 M
setelah merebut kekuasaan dari Bani Umayyah dan menundukkan semua wilayahnya kecuali
Andalusia. Nama Abbasiyah merujuk kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad SAW
yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul Muthalib, sehingga mereka juga termasuk ke dalam
Bani Hasyim.
Bani Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Harun
Al-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada masa Harun Al-Rasyid Baghdad mulai menjadi
pusat peradaban dunia dengan tingkat kemakmuran dan peran internasional yang luar biasa,
sedangkan kemajuan keilmuan di Baghdad mencapai puncaknya pada Al-Makmun dengan
didirikannya Baitul Hikmah sebagai pusat perputakaan dan kajian keilmuwan.
Kemajuan Islam pada masa Bani Abbasiyah dapat diuraikan sebagai berikut
 Kemajuan dalam bidang Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, Dinasti Abbasiyah mampu mempercantik seni bangunan
dan arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain sebagainya,
contohnya seperti pada istana Qashrul Dzahabi, dan Qashrul Khuldi, sementara bangunan
kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra dan lain-lainnya. Kemajuan juga terjadi
pada bidang sastra bahasa dan seni musik dengan munculnya sastrawan dan budayawan
terkenal, seperti Abu Nawas, Abu Athahiyah, Al Mutanabby, Abdullah bin Muqaffa dan lain-
lainnya, dan munculnya tokoh terkenal dalam bidang musik seperti Yunus bin Sulaiman,
Khalil bin Ahmad, pencipta teori musik Islam, Al farabi dan lain-lainnya. Selain itu kemajuan
juga terlihat dalam bidang pendidikan dengan didirikannya lembaga-lembaga pendidikan,
mulai dari tingkat dasar hingga tingkat tinggi.
 Kemajuan dalam bidang politik dan militer
Agar semua kebijakan militer terkoordinasi dan berjalan dengan baik, maka
pemerintah Dinasti Abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan, yang
disebut Diwanul Jundi, yang mengatur semua yang berkaitan dengan kemiliteran dan
pertahanan keamanan.
 Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan
Kemajuan dalam ilmu pengetahuan merupakan berkah dari kebijakan politik Bani
Abbasiyah terhadap masayarakat non Arab yang memiliki tradisi intelektual dan budaya riset
yang sudah lama melingkupi kehidupan mereka. Mereka diberikan fasilitas berupa materi
atau finansial dan tempat untuk terus melakukan berbagai kajian ilmu pengetahuan malalui
bahan-bahan rujukan yang pernah ditulis atau dikaji oleh masyarakat sebelumnya. Dari
kebijakan ini muncullah banyak ahli dalam ilmu pengetahuan seperti filsafat, sejarah, ilmu
bumi, astronomi, kedokteran dan lainnya. Ilmuwan terkenal di masa Bani Abbasiyah di
antaranya ibnu Sina, Ar-Razi, Al-Khawarismi, Wafiq Al-Andalusi, Al-Battani, Muhammad
bin Ishaq, Abu Nasr Al-Farabi, Al-Kindidan lain-lain.
 Kemajuan dalam ilmu agama Islam
Kemajuan dalam bidang ilmu agama terkait erat dengan peran serta para ulama dan
pemerintah yang memberi dukungan kuat, baik dukungan moral, material dan finansial,
kepada para ulama. Perhatian yang serius dari pemerintah ini membuat para ulama yang ingin
mengembangkan ilmu ini mendapat motivasi yang kuat, sehingga mereka berusaha keras
untuk mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan perdaban Islam. Diantara ilmu
pengetahuan agama Islam yang berkembang dan maju adalah ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu
fiqih dan tasawuf, dengan ulama-ulama terkenal seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik,
Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu
Daud, At Tarmidzi, Imam Ghazali, dan lain-lain.
 Runtuhnya Dinasti Abbasiyah
Penyebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah adalah serangan bangsa Mongol yang berhasil
menghancurkan Kota Baghdad. Pada 1258, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar 200.000
orang menyerang Baghdad. Khalifah terakhir Daulah Abbasiyah, Al-Musta'shim, benar-benar
tidak berdaya membendung tentara mongol sebanyak itu. Penyebab utama tentara Mongol
menyerang Bani Abbasiyah ada dua, yaitu kekalahan Kekaisaran Khwarezmia, yang secara
tidak langsung menjadi benteng Abbasiyah dari Mongol. Selain itu, invasi bangsa Mongol
juga dilatarbelakangi motif ekonomi. Dalam serangan itu, bangsa Mongol berhasil
menghancurkan Kota Baghdad dan membakarnya. Berbagai fasilitas kota, seperti
perpustakaan yang berisi berbagai macam peradaban dan ilmu pengetahuan, dihancurkan
oleh tentara Hulagu Khan. Pasukan Hulagu Khan juga membunuh ribuan warga muslim
Baghdad, dan secara otomatis mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah.
 Hikmah Mempelajari Sejarah Ilmu Pengetahuan Dinasti Abbasiyah
1. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-
Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2. Menumbuhkan semangat menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia seperti
yang telah dicontohkan oleh para cendekiawan Islam.
3. Mengembangkan nilai-nilai kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam.
4. Membina rasa kesatuan dan persatuan umat Islam dan kerukunan beragama di seluruh
dunia yang tidak membeda-bedakan suku, bangsa, negara, warna kulit, dan lain
sebagainya.
 Peta Kekhalifahan Abbasiyah

Anda mungkin juga menyukai