Anda di halaman 1dari 11

Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam

Vol.1 No.1 2022, ….-….


P-ISSN 0216-5937, E-ISSN 2654-4598
DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v18i2. 15693

KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA DINASTI ABBASYIAH


(STUDI KASUS KEMAJUAN DI BIDANG ILMU PENGETAHUAN PADA
DINASTI ABBASYIAH)

RABIATUL ADAWIYAH
Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email :Rabiaaaxy18@gmail.com

ABSTRAK
Manusia dapat belajar mempelajari alam semesta melalui pendidikan untuk
mempertahankan hidupnya, dan ilmu pengetahuan merupakan alat yang signifikan dan
berpengaruh. Islam menempatkan nilai yang sangat tinggi pada pendidikan sebagai hasil dari
signifikansinya. Sejarah pendidikan menunjukkan signifikansinya bagi manusia. Dari zaman
Nabi sampai zaman Khulafaur Rashidun, zaman Ummayah, zaman Abbasiyah, dan zaman
sekarang, pendidikan Islam telah berkembang. Menurut sejarawan, masjid dan lembaga
pendidikan Islam nonformal lainnya sudah ada di dunia Islam sebelum berdirinya sekolah
dan universitas sebagai lembaga pendidikan formal. Selama dinasti Abbasiyah, sistem
pendidikan Islam maju secara signifikan. Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad
menandai era kebangkitan peradaban Islam yang berlangsung lebih dari lima abad (dari 750
hingga 1258 M). Berbeda dengan Dinasti Umayyah, lima abad kekuasaan Kekhalifahan
Abbasiyah ditandai dengan fokus yang lebih besar pada urusan rumah tangga dan kemajuan
pengetahuan. Upaya besar yang dilakukan untuk menerjemahkan dan menyerap informasi
dari budaya lain berfungsi sebagai bukti. Ajaran Islam digunakan untuk menjelaskan dan
mengadaptasi teori-teori yang ada. Para pemimpin Muslim memiliki kemampuan untuk
mengembangkan teori dan konsep baru melalui kontemplasi, observasi, penelitian, dan
eksperimen. Hingga dinasti Abbasiyah jatuh pada tahun 1258 M, mereka menerbitkan ribuan
makalah dengan berbagai topik sebagai hasil dari kegiatan ini.

Kata kunci: Dinasti Abbasyiah, Ilmu pengetahuan

ABSTRACT
Humans can learn to study the universe through education to sustain life, and science is a
significant and influential tool. Islam places a very high value on education as a result of its
significance. The history of education shows its significance for humans. From the time of the
Prophet to the time of the Rashidun Khulafaur, the Ummayah era, the Abbasid era, and today,
Islamic education has developed. According to historians, mosques and other non-formal
Islamic educational institutions existed in the Islamic world before the establishment of schools
and universities as formal educational institutions. During the Abbasid dynasty, the Islamic
education system advanced significantly. The Abbasid dynasty, centered in Baghdad, marked
the era of the rise of Islamic civilization that lasted more than five centuries (from 750 to 1258
AD). In contrast to the Umayyad dynasty, the five centuries of rule by the Abbasid Caliphate
were marked by a greater focus on domestic affairs and the advancement of knowledge. The
great effort put into translating and absorbing information from other cultures serves as
evidence. Islamic teachings are used to explain and adapt existing theories. Muslim leaders have
the ability to develop new theories and concepts through contemplation, observation, research
and experimentation. Until the Abbasid dynasty fell in 1258 AD, they published thousands of
papers on various topics as a result of this activity.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Abbasyiah
(Studi Kasus Kemajuan Di Bidang Ilmu Pengetahuan Pada Dinasti Abbasyiah)

Keywords: Abbasid dynasty, Science

PENDAHULUAN emas Dinasti Abbasiyah. Stabilitas


politik kerajaan dan kemakmuran
Sejarawan berbeda pendapat tentang ekonomi mengarah ke Abbasiyah.
bagaimana peradaban Islam mencapai Dimasa kemajuan Dinasti
puncaknya selama periode Abbasiyah. Abbasiyah di berbagai bidang terjadi
Kira-kira 500 tahun sejarah peradaban dengan cukup cepat. Dari segi ekonomi,
Abbasiyah dibagi menjadi dua periode peradaban, dan kekuasaan, ummat
utama oleh para sejarawan. Periode Islam telah mencapai puncaknya pada
awal yang disebut sebagai "zaman saat itu. Selain itu, banyaknya
keemasan" terjadi antara tahun 750 terjemahan buku-buku dari bahasa lain
dan 945 M. Dinasti ini menikmati ke dalam bahasa Arab sudah
kekuatan politik yang luar biasa dan mengakibatkan berkembangnya
mampu memajukan peradaban. Lebih bermacam bidang ilmu pengetahuan.
jauh lagi, selama periode ini benih- Setelah itu, fenomena ini memunculkan
benih kejatuhan dan kelemahan politik akademisi hebat yang mengembangkan
mulai muncul. (Badri yatim,2011: 50). banyak inovasi baru di berbagai bidang
Bani Abbasiyah justru keilmuan. , (Badri yatim: 2011: 51)
mengalami kemunduran politik pada Dalam Bidang ilmiah telah
11periode kedua (945-1258 M), ketika berkembang di antara mereka. Layanan
kekhalifahan kehilangan kekuasaan di penerjemahan didirikan di Bagdad.
banyak wilayah dan wilayah kecil Berat buku yang diterjemahkan akan
merdeka (duwaylt) muncul secara dikompensasikan dengan emas untuk
bersamaan (Badri yatim: 2011: 82). Ciri penerjemah buku ke bahasa asing.
lain dari zaman ini adalah pada masa Selain itu, ada 400 ribu judul buku di
Keemasan masih tampak pengaruh Baitul Hikmah. Masa Dinasti Islam yang
pesatnya perkembangan peradaban paling sukses pada kebangkitan
Islam, yang dibuktikan dengan peradaban Islam adalah Dinasti
tumbuhnya berbagai ilmu (ulm), sarana Abbasiyah. Para ahli selama dinasti
dan prasarana (umrn), dan tercapainya Abbasiyah berperan penting dalam
kesejahteraan bagi tingkat negatif memajukan ilmu pengetahuan dan
berikutnya kemewahan.) Pada tahun peradaban Islam, menurut sejarawan.
1258 M, Bagdad diambil alih oleh Dengan sedikit menyinggung periode-
bangsa Mongol yang dipimpin oleh priode sebelumnya, oleh karena itu
Hulagu Khan, mengakhiri era Abbasiyah tulisan ini akan secara khusus
(Madjid: 1984:35) membahas dan mengkategorikan
Perkembangan pengetahuan kemajuan ilmu pengetahuan dan
ilmu dan teknologi yang dimulai dengan peradaban era Abbasiyah.
penterjemah bahasa-bahasa Barat ke
dalam bahasa Arab dan berpuncak pada METODE
berdirinya pusat keilmuan Bait Al- Kajian ini mengkaji atau membahas
Hikmah dan pusat pengembangan teks-teks kebijakan era Bani Umayyah
keilmuan sebagai hasil pemikiran sebagai contoh penelitian deskriptif
moderat, merepresentasikan zaman kualitatif. Untuk menetapkan fakta dan

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1 2022 page


Rabiatul Adawiyah

mencapai kesimpulan yang tegas, dinasti Abbasiyah telah berdiri. Karena


penelitian ini menggunakan Marwan digantikan oleh Yazid bin
pendekatan sejarah, yaitu penelitian Malik (wafat 724) kemudian
yang mencoba melakukan rekonstruksi dipindahkan ke Hisham (wafat 740 M),
masa lalu secara metodis dan tidak keduanya juga masih keturunan Bani
memihak. (Suryabrata 2011:73). Umayyah, maka dinasti Abbasiyah
Data sekunder yang berasal dari belum juga berdiri meskipun Marwan
buku dan jurnal dijadikan sebagai kalah.
sumber data. Penelitian ini Mayoritas masyarakat
menggunakan analisis kualitatif memperhatikan Bani Hasyim (keluarga
deskriptif untuk mengkaji faktor-faktor Nabi Muhammad) yang merupakan
yang berkontribusi terhadap kemajuan keturunan Bani Abbas yang selama ini
pendidikan selama dinasti Abbasiyah. tidak terlibat dan berkecimpung
Perkembangan keilmuan Dinasti didalam dunia politik. Kematian Hisyam
Abbasiyah akan ditelusuri kembali pada dan keberhasilan Abu Muslim menarik
temuan berbagai kajian literatur perhatian publik semakin memperlebar
tersebut. kebencian publik terhadap Daulah
Umayyah. Selain Abu Muslim, Abu
HASIL DAN PEMBAHASAN Abbas al-Shafah adalah orang yang
Kemunculan Dinasti Abbasiyah bertanggung jawab atas kampanye
Bani Abbasiyah bersiap untuk publisitas Bani Abbas. Penobatannya
bergerak pada tahun 747 M. Abu sebagai khalifah pertama Daulah
Muslim, bertindak sebagai agen Abbasiyah pada tahun 750 M adalah
Abbasiyah, berhasil mendapatkan hasil popularitasnya di kalangan
dukungan yang diperlukan di sejumlah pengikutnya. Dia menggunakan nama
desa Khurasan. Khurasan Arab yang al-Shaffah, yang dalam bahasa Arab
telah berubah menjadi masyarakat berarti "membiarkan darah", dan nama
petani dan membayar pajak dan ini menjadi monikernya. Mahmudin, S.
diperlakukan seperti warga yang Nasir: 1994: 236). Al-Shafah pertama-
ditaklukkan mendominasi beberapa tama melakukan segala upaya untuk
permukiman ini. Mereka adalah orang- membantai keluarga Umayyah dengan
orang yang dijanjikan oleh Bani pedang atau senjata pada awal
Umayyah untuk mengubah sistem pemerintahannya. Niatnya adalah
pajak, tetapi mereka tidak pernah untuk menyerang Daulah Umayyah di
melakukannya. Mereka bersiap untuk Damaskus dari dalam. Dengan
memberontak sekarang. Khurasan kemenangannya, Al-Shafah telah
menjadi harapan eskatologis dan ajang memusatkan pemerintahannya di
agitasi politik. Abu Muslim membawa Baghdad.
bendera hitam pada saat-saat seperti Pada masa Daulah Abbasiyah,
itu untuk mewakili perjuangannya sistem kedaerahan al-Ahdi
mempersatukan masyarakat yang (pengangkatan putra mahkota)
diinginkan Bani Umayyah. dikatakan telah ditetapkan terlebih
(M.Lapidus:1999:102) dahulu oleh khalifah yang berkuasa,
Ketika pasukan tempur Abu bukan melalui pemilihan. Cawidu,.
Muslim memukul mudur pasukan Sampai Daula Abbasiyah dihancurkan,
Marwan (khalifah kedelapan di akhir sistem seperti itu ada secara turun-
Bani Umayyah), semakin jelas bahwa temurun. (H. Harifuddin: 2003: 6)

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1, 2022 page


Kemajuan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Abbasyiah
(Studi Kasus Kemajuan Di Bidang Ilmu Pengetahuan Pada Dinasti Abbasyiah)

Dinasti Abbasiyah memusatkan Masjid. Selain itu, penerjemahan


upayanya selama periode pertama berbagai beasiswa dan penyusunan
untuk menstabilkan dan buku secara sistematis membantu
mempertahankan negara yang baru meningkatkan pemahaman kita tentang
didirikan di Bagdad, dekat bekas ibu sains dan teknologi.
kota Persia (Ahmad Amin: 1998: 27). Pada masa Abbasiyah, dimulai
Menurut Ensiklopedi Islam, “dasar dan dengan Khalifah Abu Jafar Al Mansur
alasan menggeloranya gerakan (Khalifah Kedua), penerjemahan
Abbasiyah (al-Da’wah al-Abbasiah) digunakan untuk memulai
tidak lepas dari corak dan pola perkembangan ilmu pengetahuan. Buku
hubungan sosial” (Tim penyusun IAIN digunakan untuk menerjemahkan
Syarif Hidayatullah: 1992: 3). berbagai bahasa, khususnya Yunani,
Akibatnya, dapat dipahami bahwa Persia, dan Syria, ke dalam bahasa Arab.
aspek politik pendirian Bani Abbasiyah Uniknya, umat Islam, Kristen, dan
diprioritaskan sejak awal, yakni Zoroaster bekerja sebagai penerjemah
mengukuhkan dan memperkuat pada masa itu, yang berujung pada era
eksistensi sekaligus menumpas seluruh baru yang dikenal dengan The Golden
abdi Bani Umayyah. Age. Kolaborasi menjadi bentuk
Oleh Karena itu, para sejarawan itu kecintaan terhadap ilmu pengetahuan
mempekerjakan staf Bani Abbas untuk dari masyarakat, agama, dan budaya.
waktu yang singkat. Periode pertama (Ery Oktaviyani, 2018:183)
Persia dimulai pada 133 H/750 M dan Imam Syafii, Imam Malik dan
berakhir pada 231 H/847 M. periode Imam Abu Hanifah hanyalah segelintir
(232 H/487 M- 334 H/944 M) ulama yang lahir pada masa keemasan
mendirikan Turki pertama: periode pemerintahan Abbasiyah. Lainnya
ketiga (334 H/945-448H/1054 M), termasuk ahli agama yang masih
makan Buwaihi dalam keluarga terkenal di bidang fikih. Yahya bin
Khilafah Abbasiah. Periode Persia kuno Haris, Khalaf bin Hisyam Abu
terdiri dari dua: periode keempat Abdurrahman Al Muqri, Abdullah bin
(448H/1054 M – 591 H/1195), Abbas, Hamzah bin Habib Muqatil bin
kontribusi Bani Saljuk pada Sulaiman, Muhammad bin Ishak, Imam
pemerintahan Khilafah Abbasiyah juga Muslim, Ibnu Muqaffa, dan lain-lain
dipengaruhi oleh kontribusi Turki adalah tokoh tambahan. era tertentu
muda; periode lima (591 H/1195 M – puncak keilmuan Islam.
657 H/1258 M), namun kekuatannya Jika melihat perkembangan
berhasil membawa Baghdad ke depan peradaban Abbasiyah, kemenangan
(Badri Yatim: 1994:49). pasukan Muslim Al Mahdi dan Harun Al
Rasyid atas Bizantium memicu berbagai
Kemajuan Ilmu Pengetahuan pada gerakan intelektual Muslim global.
masa Dinasti Abbasyiah Berikut indikator perkembangan ilmu
Jika membahas masa dinasti pengetahuan: 1) Pada waktu itu negara
ini, maka tidak lepas dari masa di mana berkepentingan dengan ilmu
ilmu pengetahuan berkembang dan pengetahuan; 2) terjadi pergerakan
menguasai peradaban global. Misalnya, penerjemah; 3) berdirinya pusat
sejauh pengajaran, latihan, dan fokus keilmuan Bait Al-Hikmah dan Darul
pertunjukan mengarah ke masjid, maka Hikmah; 4) berbagi pengetahuan
mereka dikenal sebagai Fokus Sekolah dimulai; dan 5) pembentukan teknologi

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1 2022 page


Rabiatul Adawiyah

dinasti Abbasiyah dimulai. (Oktaviani: kecenderungan lain untuk menyusun


2018: 93). hadis Nabi sebagai musnad. Ahmad
Dinasti Abbasiyah bertanggung ibnu Hanbal, Ubaydullah ibn Msa al-
jawab atas sejumlah prestasi penting, Absy al-Kfi, Musaddad ibn Musarhad al-
tidak hanya di bidang agama tetapi juga Basri, Asad ibn Msa al-Amawi, dan
di bidang sains dan teknologi. Berikut Nuaym ibn Hammad al-Khuzi adalah
adalah contoh keberhasilan tersebut. beberapa penulis musnad. Generasi
Agama terlepas dari terbaik dalam sejarah penulisan hadits,
perkembangan interpretasi, kemajuan atau trend baru, muncul pada
ilmu pengetahuan dan kemajuan pertengahan abad ketiga, pada masa
manusia pada Periode Abbasiyah juga Abbasiyah; Kecenderungan ini adalah
dipisahkan oleh peningkatan ilmu-ilmu kecenderungan untuk menulis hadits
Islam, sosiologi dan sains. Para Alim yang didahului oleh fase-fase kajian dan
ulama mulai menyusun kitab-kitab pemisahan hadis-hadis shahih. Inilah
yang sistematis pada bidang Tafsir, tahapan selanjutnya dalam evolusi
Hadits, dan Fiqhi sekitar tahun 143 H. penulisan hadits, mengikuti jejak Al-
Hampir benar bahwa kemajuan Bukhari (w. 256), Muslim (w. 261), Ibnu
agama sangat fenomenal selama era Majah (w. 273), Abu Dwud (w. 275), At
Abbasiyah. Misalnya, ada empat -Tirmidzi (w. 279), dan Al-Nasir (w.
mazhab didalam bidang hukum atau 303).
fikih: Pada mazhab Hanafi yang Pada titik ini, ilmu Tafsir yang
didirikan oleh Imam Abu Hanifah terpisah dari ilmu hadis menjadi
(wafat 150 H), mazhab as-Syafi'i yang disiplin tersendiri. Penyusunan kitab
didirikan oleh Imam Muhammad Idris tafsir lengkap dari al-Ftihah hingga al-
as-Syafi' i (wafat 204 H), dan mazhab Ns pun dimulai. Yahya bin Ziyad al-
Hanbal. (W. Wontgomery: 1990:126) d. Daylamy, lebih sering disebut sebagai
241 H). Mazhab Mu'tazilah muncul Al-Farr, adalah orang pertama yang
dalam bidang teologi dan menjadi melakukan penafsiran komprehensif
sekolah resmi kerajaan. Ahlissunnah ini, seperti yang didokumentasikan oleh
wal Jama'ah yang dipimpin oleh Abu Ibnu al-Nadim. Namun, fakta bahwa
Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur al- "Abd al-Razzaq ibnu Hammam al-Sanni"
Maturudi adalah aliran lainnya. (w. 211H), yang hidup pada masa yang
Nasution Harun: 1986: 8). Selain itu, sama dengan Al-Far, juga telah
ditemukan upaya untuk mencari dan menyusun kitab tafsir komprehensif
menyusun hadits yang berpusat di serupa, tidak disebutkan dalam Ibn al-
Madinah, Basrah, Mekkah, Kufah, dan Catatan Nadmi.
lokasi lain di bidang hadits. (Ismail Sejarah yang pertama kali ditulis
Syuhdi: t.th:107). Ibnu Jurayj (150 H.), oleh Ibnu Ishq (wafat 152 H) dan
yang menulis dan kumpulan kitab kemudian dirangkum oleh Ibnu Hisham
haditsnya di Mekkah, Malik ibnu Anas (wafat 218) merupakan disiplin ilmu
(171 H), yang menulis Al-Muwatta' di lain yang juga terjadi kemajuan yang
Madinah, Al-Awza' di wilayah Syam, terlihat pada masa Abbasiyah. Kitab
Ibnu Abu' Urbah dan Hammad ibnu AlTrkh al-Kabr dan Al-Maghzi ditulis
Salmah di Basrah, Mamar di Yaman, oleh Muhamad ibn Umar al-Wqidi (w.
Sufyn al-Tsauri. 207)(Ibnu Nadim Al-Bagdadi, 3:233).
Apalagi, menjelang awal abad Buku pertama dinyatakan hilang,
ketiga ratus tahun, muncul namun sejarawan Al-Tabari (838-

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1, 2022 page


Kemajuan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Abbasyiah
(Studi Kasus Kemajuan Di Bidang Ilmu Pengetahuan Pada Dinasti Abbasyiah)

923M) tetap mencatat isinya. Muhamad mulai mempelajari astronomi. Pada


ibn Sa'ad, yang meninggal pada tahun periode Hā rū n al-Rasyīd dan Al-
230 H, menulis Al-Tabaqat al-Kubr, dan Ma'mū n berbagai hipotesis kosmik
Ahmad ibn Yahya’ al-Baldhuri, yang kuno dari Yunani diperiksa ulang dan
meninggal pada tahun 279 H, menulis dibuat lebih lanjut. Al-Khawrizmi, Ibn
Futh al-Buldhuri (Ahmad Shalabi, Jbir Al-Battni (w. 929), Abu Rayhn al-
3:240). Biruni (w.1048), dan Nasir al-Din al-Tsi
(w.1274) adalah astronom Muslim
Kemajuan Bidang Sains dan terkemuka selama era Abbasiyah
Teknologi (Muhammad al -Sadiq'Afifi, t.th:80-90).
Dimasa Abbasiyah, umat Islam Ilmu pengobatan atau
mengalami kemajuan baik ilmu kedokteran berkembang pesat pada
pengetahuan dan teknologi (ulm masa Dinasti Abbasiyah. Pendirian
aqliyah) maupun ilmu-ilmu agama (ulm perguruan kedokteran tingkat tinggi di
naqliyah), yang lazim disebut sebagai Horan, Suriah, menandai hal ini.
dua cabang pemikiran Islam. Jika kebanyakan guru di sekolah ini adalah
diperhatikan dengan seksama, kita orang Suriah, Iran, dan Yunani.
dapat melihat bahwa perkembangan Sementara itu, mahasiswa pengganti
ilmu pengetahuan di dunia Islam terjadi berasal dari India. juga bertugas
sebelum filsafat, yang juga mengalami menerjemahkan kitab-kitab ke dalam
kamajuan pada masa Abbasiyah. Hal ini bahasa Syria dari bahasa Yunani
bisa di katakan benar karena yang (Oemar Amir Husin, 1975:69). Ada
terlihat pada bangsa Arab saat itu yang banyak profesional medis saat ini,
lebih diutamakan penerjemahan kitab- termasuk Ibnu Sina (Avicenna), al-Razi
kitab ilmu pengetahuan yang (Rhazes), Jabir, dan Yuhanna ibn
berimplikasi langsung pada Maskawayh.
kehidupannya (dzt al-atsar al-mddi Masa kejayaan Dinasti
fahaytihim) daripada kitab-kitab Abbasiyah juga menyaksikan berbagai
filsafat. temuan dan inovasi signifikan yang
Kemajuan yang dialami selama berdampak pada umat manusia.
periode ini telah berkontribusi yang Perkembangan teknologi pembuatan
signifikan bagi peradaban manusia kertas adalah salah satunya. Umat Islam
modern dan sejarah ilmu pengetahuan di era Abbasiyah berhasil
modern. Muhamad ibn Msa al- mengembangkan sebuah kertas untuk
Khawrizmi, misalnya, adalah pencipta pertama kalinya ditemukan dan
aljabar di bidang matematika. Bahkan digunakan masi sedikit oleh orang
subbidang matematika dari algoritma Tionghoa. Mereka belajar bagaimana
mendapatkan namanya. Umat Islam membuat kertas dari tawanan perang
Abbasiyah juga banyak menaruh Tiongkok yang ditahan setelah Perang
perhatian pada astronomi, yaitu ilmu Taro. Sesudah itu kaum muslimin
yang dicetus langsung oleh Khalifah Al- mampu membangun teknologi pabrik
Mansur yang juga dikenal sebagai kertas dan mendirikan di Samarkand
astronom. Ketika Muhamad ibn Ibrhm dan Bagdad. Ada ratusan percetakan di
al-Fazri menerjemahkan buku Bagdad sebelum tahun 900 M yang
"Siddhanta", yang berarti "Pengetahuan mempekerjakan juru tulis dan penjilid
melalui sinar Matahari", dari bahasa untuk memproduksi buku. Saat itu,
Sansekerta ke bahasa Arab, umat Islam perpustakaan peminjaman buku

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1 2022 page


Rabiatul Adawiyah

pertama dalam sejarah merupakan selama pemerintahan dinasti


salah satu perpustakaan umum Abbasiyah. Salah satu khalifah
pertama yang dibuka. Menurut Abbasiyah adalah Al Mansur.
(Abdullah Manshur, 2014:80), proses Mayoritas orang Arab buta huruf
pembuatan kertas dimulai di Bagdad sebelum pemerintahan Islam, dan
dan menyebar ke Fez sebelum akhirnya mereka hanya mengandalkan transmisi
sampai ke Eropa melalui Andalusia lisan dari tradisi mereka melalui
pada abad ke-13 Masehi. hafalan dan memori. Dinasti Abbasiyah
mengalami ledakan aktivitas intelektual
Kemajuan Bidang Filsafat selama kebangkitannya, yang
Hal ini mencetuskan filosof menyebabkan kemajuan luar biasa
Muslim seperti al-Kindi (w. 252 H), al- dalam ilmu pengetahuan, budaya, dan
Farabi (w. 337 H), dan Ibnu Sina (w. peradaban. Berbagai kemajuan yang
428 H) akibat bias terjemahan Yunani. dicapai dunia Islam tidak akan mungkin
21 Ilmuwan Islam, seperti ahli terwujud tanpa bantuan kemajuan
astronomi yang mendapatkan pendidikan karena pendidikan
astrolabe, alat pengukur bintang yang mempersiapkan sumber daya manusia
dirintis oleh al-Farazi (wafat 777 M), yang mendorong pertumbuhan
lahir dari kajian filsafat yang memadai. tersebut.
al-Bantani, Umar Khayan, al-Biruni, dan Pada masa Nabi Muhammad,
lainnya adalah ilmuwan tambahan. Al- masa Khulafa'Rashidun, dan masa Bani
Khawarizmi yang hidup pada tahun 850 Umayyah, pendidikan hanya melayani
M adalah nama yang terkenal di bidang satu tujuan—agama saja. Harapkan
matematika. ridha Allah saat Anda mengajar dan
belajar. Sedangkan tujuan pendidikan
Perkembangan dalam bidang pada masa Abbasiyah berbeda-beda
Pendidikan karena pengaruh masyarakat pada saat
Masa Abbasiyah dikenal sebagai itu, tujuan tersebut dapat diringkas
puncak kejayaan dan masa keemasan sebagai berikut:, (Mahmud Yunus,1990:
Islam. Para khalifah adalah penguasa 46): Pertama, Tujuan Ketat dan Moral,
politik yang kuat yang menyukai sains seperti di masa lalu. Membaca dan
dan bangkit menjadi otoritas agama menghafal Al-Qur'an merupakan
dan politik utama. Di sisi lain, ini adalah kewajiban agama yang diajarkan
momen ketika individu paling sejahtera. kepada anak-anak agar mereka
Selama ini, umat Islam melakukan berpegang teguh pada ajaran agama
sejumlah besar studi ilmiah penting dan berakhlak. Dengan nada yang sama,
dalam upaya untuk berhasil meletakkan persyaratan agama mengharuskan
dasar bagi filsafat dan sains Islam. mereka mempelajari seni tafsir, hadits,
Dinasti Abbasiyah memainkan dan mata pelajaran terkait lainnya.
pengaruh yang signifikan dalam Kedua, Selain tujuan agama dan moral,
interpretasi dan penerjemahan tujuan masyarakat juga mencakup
linguistik, sedangkan penerjemahan tujuan sosial, khususnya agar generasi
karya-karya penting sebenarnya muda terus menuntut ilmu sehingga
dimulai pada pertengahan periode mampu mengubah masyarakat yang
Umayyah. Banyak pekerjaan sarat kebodohan menjadi masyarakat
terjemahan ke dalam bahasa Arab yang berkobar-kobar ilmu
meningkat dalam frekuensi dan volume pengetahuan, dari masyarakat

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1, 2022 page


Kemajuan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Abbasyiah
(Studi Kasus Kemajuan Di Bidang Ilmu Pengetahuan Pada Dinasti Abbasyiah)

terbelakang menjadi masyarakat yang jenjang pendidikan: Kurikulum Dasar


sudah maju dan sejahtera. (kuttab), Kurikulum Menengah, dan
Ketiga, Selain itu, ada syarat Kurikulum Tinggi. (Andewi Suhartini
kelulusan, yaitu rasa senang dan senang 2012105-107) . sebuah. Kurikulum
saat mencapainya. Mereka belajar tanpa Kuttab untuk Pendidikan Dasar:
mengharapkan keuntungan apapun, Menulis, cerita atau narasi tokoh-tokoh
selain mendalami ilmu. Alhasil, ia Islam, membaca dan menghafal puisi
menganut ajaran Islam untuk atau natsar (prosa), berhitung, dasar-
melindungi dirinya dari bahaya, selain dasar nahwu dan sharaf dangkal b.
memberi makan keluarganya saat Menghafal dan Membaca Al-Qur'an.
makan, yang dilakukan dengan Prinsip-prinsip ajaran agama Islam
memakan kaki atau membuat keledai. seperti, bagaimana berwudhu, sholat,
Tidak perlu baginya untuk belajar dan berpuasa, dll. RPP untuk
tentang jiwa yang haus akan ilmu. pendidikan menengah bervariasi dari
Keempat, Selain itu, sebagian Muslim negara Islam ke negara Islam. Secara
memiliki tujuan pendidikan dan umum RPP mencakup topik yang luas
materialistis. Mereka mencari ilmu seperti: a) AlQur'an, (b)Bahasa Arab
untuk mencapai kedudukan yang tinggi, dan Tulisan, (c) Fiqhi, (d) Tafsir,
penghidupan yang layak, dan, jika (e)Hadits,(f) Nahwu/Sharaf/Balaghah ,
memungkinkan, kemuliaan dan (g) Ilmu Pasti, (h) ilmu Mantiq, (I) Ilmu
kekuasaan dunia. Falaq, (j) Tanggal (Sejarah), (k) Ilmu
Teknik pendidikan dan Warisan, (l) Pengobatan, (m) Musik c.
pengajaran yang digunakan di bawah Pendidikan lanjutan Program
dinasti Abbasiyah dapat dibagi menjadi pendidikan: RPP di perguruan tinggi
tiga kategori, yaitu: (Samsul Nizar, Islam biasanya dibagi menjadi dua
2008: 114). Metode Lisan, yang kategori besar: pertama: ilmu Naqliyah,
meliputi dikte (imla'), ceramah (al- juga dikenal sebagai Jurusan Ilmu
sama’), qira’at, dan diskusi, diutamakan. Agama dan Bahasa dan Sastra Bahasa
Poin kedua adalah bahwa sekolah Arab, yang meliputi: Kedua: Hadits,
modern sering menggunakan metode Tafsir al-Qur' an, Fiqhi dan Ushul Fiqhi,
hafalan. Imam Hanafi mengajarkan Balaghah, Nahwu/Sharaf, Sastra dan
bahwa siswa harus membaca pelajaran Bahasa Ilmu aqliyah, atau ilmu umum,
berulang-ulang sampai mereka hafal meliputi mata kuliah: Musik, Ilmu
agar tetap dalam pikiran mereka. Pada Kepastian, Geometri, Mantiq, Ilmu
fase berikutnya, siswa akan Pengetahuan Alam dan Kimia, Astrologi,
mengekstraksi dan Ilmu Ketuhanan (ilahi) , Zoologi, Ilmu
mengontekstualisasikan ajaran yang Botani, dan Kedokteran
telah mereka hafal sehingga mereka Gerakan keilmuan Dinasti
dapat berpartisipasi dalam diskusi dan Abbasiyah lebih terfokus pada ilmu
debat serta menanggapi, kedokteran dan kajian ilmiah yang
mendiskreditkan lawan, atau memiliki manfaat duniawi berdasarkan
mengajukan poin baru. Strategi ketiga al-Qur'an dan al-Hadits, sedangkan
adalah menulis, yang dianggap paling astronomi, ilmu mantiq dan sastra
krusial saat ini. hanya ditingkatkan melalui terjemahan
Pada Dinasti Abbasiyah, bahasa Yunani. Itu tidak terjadi dengan
kurikulum pendidikan Islam dibagi cepat di area yang disebutkan di atas;
menjadi tiga bagian berdasarkan sebaliknya, dibutuhkan usaha dan

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1 2022 page


Rabiatul Adawiyah

waktu. Pelaksana negara harus serius Kejatuhan dan Kemunduran


tentang apa pun di luar itu. Dinasti Abbasiyah Yatim Piatu Badri
Kemajuan peradaban Dinasti mengidentifikasi penyebab-penyebab
Abbasiyah sebagian besar disebabkan runtuhnya Dinasti Abbasiyah sebagai
oleh pengaruh dari konsep dalam berikut: a. Bani Abbas, yang merupakan
ajaran Islam itu sendiri, dan itu tidak sekutu Persia, mendirikan Kekhalifahan
sepenuhnya terjadi secara kebetulan. Abbasiyah, juga dikenal sebagai
Vartan Gregorian, misalnya, mengakui Persaingan Bangsa. Hubungan tersebut
hal ini dalam bukunya Islam: Not a didorong oleh hasil yang serupa dari
monolit but a mosaic. Tujuan ini, jika kedua faksi tersebut sepanjang era
dilihat dari perspektif menyelidiki latar Umayyah. Masing-masing dianiaya.
belakang sejarah kemajuan, sejalan Bahkan setelah Dinasti Abbasiyah
dengan hipotesis yang menyatakan didirikan, Abbasiyah mempertahankan
bahwa jiwa yang dibawa oleh gagasan- hubungan tersebut. sebuah.
gagasan yang kokoh (al-fikrah al- Kemunduran ekonomi, khususnya di
dīniyyah) merupakan komponen bawah Kekhalifahan Abbasiyah, disertai
fundamental dan merupakan dengan kemunduran politik. Periode
komponen utama. dalam membangun pertama makmur bagi pemerintahan
peradaban. Abbasiyah. Karena lebih banyak uang
Faktor selanjutnya yang turut yang masuk daripada yang keluar dari
mendukung perkembangan peradaban Kuil Al-Mal, ada banyak harta di sana. c.
Dinasti Abbasiyah adalah interaksi yang Perdebatan kebangsaan adalah Baik
luas antara umat Islam pada masa kekuatan internal maupun asing
Abbasiyah dengan masyarakat pada berkontribusi pada runtuhnya dinasti
beberapa tempat yang waktu sebelum Abbasiyah. 139–140) (Dedi Supriyadi
menjadi pusat pemikiran dan 2008). Pertama, Faktor Internal.
peradaban Yunani, antara lain sebuah. Semangat jihad yang diajarkan
Aleksandria, Suriah, dan Barat. Asia, Islam tidak mampu menopang
khususnya Persia. Dr. Ahmad Shalabi pergolakan internal dan asing karena
mengidentifikasi tiga unsur, antara lain lemahnya semangat patriotisme
perkembangan gerakan penerjemahan, nasional. b. Hancurnya moral dan
modivikasi dan sistematisasi ilmu kerendahan hati yang telah menopang
keislaman, dan perluasan gerakan bangsa ini diakibatkan oleh hilangnya
penulisan kitab (harokat al-tasnf), yang kepercayaan terhadap semua
memungkinkan Dinasti Abbasiyah perjanjian. d. Miliki sedikit kepercayaan
meningkatkan ilmu pengetahuan dan pada kemampuan Anda sendiri. d.
peradaban begitu cepat. (harakat al- Sekte-sekte Madhhab yang penuh
tarjamah). Hal ini terkait dengan kekerasan, persaingan dan konflik
kemajuan ilmu pengetahuan yang terus-menerus antara Bani Abbasiyah
melahirkan peneliti-peneliti terhormat dan Alawit, dan faktor-faktor lain
yang dinilai tidak hanya di dunia Islam melemahkan dan bahkan menggerogoti
tetapi di kalangan intelektual Barat, di umat Islam. e. Sejumlah besar uang
samping ketiga faktor yang telah dialokasikan untuk anggaran tentara,
dibahas tadi. beberapa pemberontakan,
kecenderungan penguasa untuk
Kemunduran dan Kehancuran membelanjakan uang secara boros, pola
Dinasti Abbasiyah pengeluaran khalifah,

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1, 2022 page


Kemajuan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Abbasyiah
(Studi Kasus Kemajuan Di Bidang Ilmu Pengetahuan Pada Dinasti Abbasyiah)

Hasan Basri, M. Nur. 2001. Peran Islam


KESIMPULAN dalam Kemajuan Eropa.Jakarta:
Kemajuan garis Abbasiyah begitu cepat Serambi Indonesia.
dan sangat berbeda. khususnya dalam Hasan, Ibrahim Hasan.1989. Sejarah
hal ilmu pengetahuan. Umat Islam dan Kebudayaan Islam.
menguasai pusat sains dunia saat itu. Yogyakarta,
Makmun, putra Harun al-Rasyid. Munir, Samsul. 2014. Sejarah
Setelah runtuhnya reruntuhan Peradaban
Abbasiyah, warisan ilmu pengetahuan Islam. Jakarta: Amzah.
tetap ada hingga saat ini. Umat Islam Nata, Abuddin. 2011. Sejarah
menikmati masa keemasan di bawah Pendidikan Islam. Jakarta:
Abbasiyah, yang mencakup berbagai Kencana,
kemajuan seperti Di bidang ilmu agama, Nizar, Samsul. 2008. Sejarah Pendidikan
sejumlah ulama dengan berbagai Islam. Jakarta: Kencana.
mazhab muncul di bidang hukum atau Suhartini, Andewi. 2012. Sejarah
fikih. Selain itu, upaya dilakukan untuk Pendidikan Islam. Jakarta:
menemukan dan mengumpulkan hadits Direktorat Jenderal Pendidikan
di bidang hadits. Begitu pula dengan Islam Kementerian Agama
ilmu-ilmu lain, seperti tafsir, yang telah Republik Indonesia.
ada secara mandiri. Perkembangannya Sunanto, Musyarifah. 2003. Sejarah
cukup pesat pada bidang ilmu Islam Klasik. Jakarta: Kencana,
pengetahuan begitu juga teknologi, Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah
khususnya kedokteran atau Peradaban Islam. Bandung : CV.
kedokteran, terbukti dengan berdirinya Pustaka
sekolah-sekolah kedokteran elit. Dalam Setia, Suwito. 2008. Sejarah Sosial
bidang penalaran, dari penyelidikan Pendidikan Islam. Jakarta :
penalaran itulah lahir para peneliti atau Kencana.
pemikir Islam ternama dan Thohir, Ajid. 2004. Perkembangan
pertimbangannya. Selain itu, dalam Peradaban di Kawasan Dunia
bidang pendidikan dicirikan oleh fokus Islam: Melacak Akar- akar
kurikulum utama dalam Al-Qur'an dan Sejarah, Sosial, Politik, dan
hadits, serta berbagai Lembaga dalam Budaya Umat Islam. Jakarta: PT.
pendidikan yang telah berdiri, misalnya Raja Grafindo Persada.
dari masjid, yang dimanfaatkan sebagai Watt, W. Montgomery. 1990. Kejayaan
tempat pendidikan dan pengajaran. Islam : Kajian Kritis dari Tokoh
pendidikan walaupun sebagai tempat Orientalis. Terj. Hartono
ibadah. Selain itu, pendirian lembaga di Hadikusuma. Yogyakarta: Tiara
bidang tertentu seperti Bait al-Hikmah. Wacana.
Yatim, Badri. 1998. Sejarah Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Abdurrahman, Dudung. 2002. Sejarah Persada.
Peradaban Islam, Yogyakarta: Yunus, Mahmud. Sejarah Pendidikan
LESFI. Islam. Jakarta: Hidakarya Agung.
Bastoni, Hepi Andi. 2008. Sejarah Para Zuhairini, dkk. 2004. Sejarah
Khalifah. Jakarta: Pustaka Al- Pendidikan
Kautsar. Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1 2022 page


Rabiatul Adawiyah

Zuhairini, Moh. Kasiran, dkk. 1985.


Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : DEPAG.

Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam. Vol.1 No.1, 2022 page

Anda mungkin juga menyukai