Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SEJARAH ISLAM
“SEJARAH ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH”

Disusun oleh :

Siti Wulandari
Muhammad Rifa Ihsan
Irghi Putra Sanjaya

NASA Professional School (SMK Putra Bangsa)

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tanpa suatu kendala apapun.

Kami dari kelompok 5 yang beranggotakan 3 orang, mengucapkan terima kasih kepada guru
mata pelajaran Sejarah Islam, Ibu Elfinariani S.Pd.i , yang telah membimbing dan memberi
arahan dalam penyusunan makalah ini.

Makalah yang berjudul “Sejarah Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah” ini disusun untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Islam.
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Karenanya, kami menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca agar kami
dapat menulis makalah secara lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi para
pembaca

II
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………………......I

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….II

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..III

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1

A. LATAR BELAKANG....………………………………………………………………….1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….1
C. TUJUAN MASALAH…………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….2

A. Sejarah Daulah Abbasiyah………………………………………………………………...2


B. Masa Keemasan Peradaban Islam…………………………………………………………2
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Daulah Abbasiyah..,………………………3

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….4

Kesimpulan…………………………………………………………………………………4

III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peradaban islam mengalami puncak kejayaan pada masa daulah Abbasiyah.
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat maju yang didahului dengan penerjemahan
naskah asing terutama yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab, landasan pusat
pengembangan ilmu dan perpustakaan dan terbentuknya mazhab ilmu pengetahuan dan
keagamaan sebagai buah dari kebebasan berpikir. Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti
Islam yang paling berhasil dalam mengembangkan peradaban Islam. Para ahli sejarah
tidak meragukan hasil kerja para pakar pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah dalam
memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam.
Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti Bani
Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa Dinasti ini
adalah keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan
oleh Abdullah al-Saffah Ibn Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn al-Abbass. Dia
dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3
Rabiul awal 132 H. Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah berlangsung dari tahun 750-12
(Ratu Suntiah dan Maslani, 1997:44). Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan di
seluruh negeri. Pemberontakan yang paling dahsyat dan merupakan puncak dari segala
pemberontakan yakni perang antara pasukan Abbul Abbas melawan pasukan Marwan Ibn
Muhammad (Dinasti Bani Umayyah) yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan Abbul
Abbas. Dengan jatuhnya negeri Syiria,berakhirlah riwayat Dinasti Bani Umayyah dan
bersama dengan itu bangkitlah kekuatan Abbasiyah (A.Syalabi. 2008: 175). Pada masa
inilah masa kejayaan Islam yang mengalami puncak keemasan pada masa itu berbagai
kemajuan dalam segala bidang mengalami peningkatan seperti bidang pendidikan,
ekonomi, politik dan sistem pemerintahannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah?
2. Bagaimana perkembangan peradapan islam pada masa Daulah Abbasiyah?
3. Siapa saja tokoh yang berperan penting dalam kemajuan peradaban islam pada masa
Daulah Abbasiyah?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah
2. Untuk mengetahui perkembangan peradapan islam pada masa Daulah Abbasiyah
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang berperan penting dalam kemajuan peradaban
islam pada masa Daulah Abbasiyah

1
BAB II PEMBAHASAN
Sejarah Daulah Abbasiyah
Daulah Abbasiyah adalah salah satu dinasti besar yang pernah memimpin kekhilafahan Islam
pasca Khulafaur Rasyidin. Daulah Abbasiyah berkuasa selama 500 tahun atau 5 abad, mulai dari
tahun 750 M (132 H) sampai 1258 (656 H). Dalam menjalankan roda pemerintahan, Daulah
Abbasiyah atau Bani Abbasiyah menjadikan kota Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan.
Dinasti adalah keturunan raja-raja yang berkuasa atas suatu pemerintahan dan melanjutkan
kekuasaan pemerintahannya kepada satu garis keturunan keluarga. Jadi, yang dimaksud dengan
Dinasti Abbasiyah adalah kekuasaan pemerintahan yang dipegang dan dilanjutkan oleh
keturunan raja-raja dari Bani Abbasiyah. Bani Abbasiyah adalah keturunan dari Abbas Bin
Abdul Muthalib, paman termuda Nabi Muhammad SAW. Adapun pendiri Dinasti Abbasiyah
adalah anak dari cicit Abbas Bin Abdul Muthalib yang bernama Abu al-Abbas Abdullah bin
Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Abu al-Abbas diangkat
menjadi khalifah setelah berhasil memimpin pemberontakan terhadap kekhalifahan Dinasti Bani
Umayah. Bani Abbasiyah melakukan pemberontakan karena menilai para penguasa Bani
Umayah telah berbuat dzalim terhadap kelompok-kelompok yang berseberangan, khususnya
Syiah. Di samping itu Bani Abbas berpikir bahwa mereka lebih berhak menjadi pemimpin umat
Islam karena kedekatan garis keturunan Bani Abbas dengan Nabi Muhammad SAW. Masa
kepemimpinan Abu al-Abbas tidak bertahan lama. 5 tahun setelah dibaiat menjadi khalifah, di
usia 33 tahun, Abu al-Abbas meninggal karena penyakit yang dideritanya. Tampuk kekuasaan
dipegang oleh al-Mansur, saudara Abu al-Abbas. Selanjutnya keturunan al-Mansur inilah yang
melanjutkan kekuasaan Daulah Abbasiyah sampai 5 abad berikutnya.

Masa Keemasan Peradaban Islam


Masa keemasan Daulah Abbasiyah terjadi pada masa tujuh khalifah setelah al-Mansur, yaitu al-
Mahdi (775-785 M), al-Hadi (775-786 M), Harun Ar-Rasyid (786-809 M), al-Ma’mun (813-833
M), al-Mu’tashim (833-842 M), al-Watsiq (842-847 M), dan al-Mutawakkil (847-861 M). Pada
masa-masa itu, sejarah Islam mencapai puncak kejayaan. Beragam ilmu pengetahuan tumbuh
dan berkembang pesat dan menjadi pondasi utama perkembangan ilmu pengetahuan pada masa-
masa sesudahnya. Ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu dapat dipetakan menjadi
dua, yakni disiplin ilmu keislaman dan ilmu umum. Disiplin ilmu keislaman terdiri dari ilmu
kalam, fikih, tasawuf, dan hadis. Sementara ilmu umum yang berkembang pada saat itu sangat
luas seperti astronomi, kedokteran, matematika, dan ilmu-ilmu sosial. Para sejarawan mencatat
bahwa masa-masa awal Daulah Abbasiyah, khususnya di masa Khalifah Harun al-Rasyid dan al-
Makmun, merupakan masa keemasan Islam. Masa itu ditandai dengan tumbuh dan
berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan di dunia Islam. Pusat-pusat intelektual seperti
madrasah, perpustakaan, observatorium, halaqah tumbuh di seantero negeri. Karya-karya tulis di
berbagai bidang ilmu terus bermunculan. Perkembangan ilmu pengetahuan ini berdampak pada
kemajuan peradaban Islam pada saat itu. Ketika jalan-jalan di Eropa masih gelap dan becek
akibat gerimis, Baghdad dan kota-kota besar Islam lainnya sudah terang benderang dan tertata
rapi. Saat para pengeran Eropa masih belajar menulis namanya, ilmuwan-ilmuwan muslim sudah
menghasilkan ribuan karya di berbagai bidang ilmu pengetahuan.

2
Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Abbasiyah
Peradaban ilmu ini berhasil dicapai oleh Daulah Abbasiyah dengan melakukan beberapa hal,
yaitu sebagai berikut :

1. Mendirikan Bait al-Hikmah (perpustakaan) sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan. Di


sini terjadi aktivitas membaca, berdiskusi, dan menulis dalam rangka mengembangkan ilmu
pengetahuan .

2. Memberikan gaji yang besar kepada para ilmuwan untuk mengembangkan karya ilmu
pengetahuan.

3. Membiayai kegiatan penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai peradaban lain,
seperti Yunani, Mesir, dan Persia.

4. Menciptakaan keterbukaan dan memberikan kebebasan akademik kepada para ilmuwan.


Mereka bebas mengeksplorasi nalar kritis dan kreativitasnya dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. Hal ini mengakibatkan budaya debat, tukar pikiran, dan kritik, tumbuh subur serta
berdampak positif bagi pertumbuhan ilmu pengetahuan.

5. Daulah Abbasiyah membuka kesempatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara luas.
Tidak ada pembatasan sumber ilmu. Ilmu pengetahuan bisa dikembangkan dari mana saja,
termauk dari Yunani dan India yang memiliki agama kebudayaan yang berbeda. Tidak ada juga
pembatasan penggunaan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan digunakan ke manapun tanpa ada
sekat agama maupun suku bangsa.

3
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

zaman pemerintahan Abbasiyah yang pertama merupakan puncak keemasan dinasti ini, secara
politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan
agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran, masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Disamping
itu Dinasti Abbasiyah (750-1208 M) juga merupakan dinasti yang menelurkan konsep-konsep
keemasan Islam dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan. zaman keemasan Islam yang
ditandai dengan penguasaan ilmu pengetahuan di berbagai sektor telah membawa kemakmuran
tersendiri pada masyarakat saat itu. Kemajuan di segala bidang yang diperoleh Bani Abbasiyah
menempatkan bahwa Bani Abbasiyah lebih baik dari bani Umayyah di samping itu pada masa
Dinasti ini banyak terlahir tokoh-tokoh intelektual muslim yang cukup berpengaruh sampai saat
ini.

Anda mungkin juga menyukai