Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

“Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu : Dr. Mukti Ali, MA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4

Azka Putra Prawira 22050100018

Dihya Ahmad Yasin 22050100014

Livia Aurellia 22050100137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Bismillahirrahmanirrahim, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula shalawat serta salam kami
panjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Mukti Ali,
MA sebagai dosen mata kuliah sejarah peradaban islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
sebagai pengetahuan bagi kami terkait kehidupan islam pada masa dinasti abbasiyah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada segala pihak dan sumber yang menjadi
bagian materi dari makalah ini, serta kepada unit Universitas Muhammadiyah Jakarta yang
telah memfasilitasi ruang perpustakaan untuk membantu kami bekerjasama menyelesaikan
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga kami
senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik pembaca demi penyempurnaannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 01 April 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

A. Sejarah lahirnya Dinasti Abbasiyah ................................................................................ 2

B. Sistem politik, pemerintahan dan sosial pada masa Dinasti Abbasiyah ......................... 3

C. Perkembangan peradaban Islam pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah .............. 5

D. Penyebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah ......................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10

E. Kesimpulan ................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam peradaban ummat Islam, Bani Abbasiyah merupakan salah satu bukti sejarah
peradaban ummat Islam yang terjadi. Bani Abbasiyah merupakan masa pemerintahan
ummat Islam yang memperoleh masa kejayaan yang gemilang. Pada masa ini banyak
kesuksesan yang diperoleh Bani Abbasiyah, baik itu dibidang Ekonomi, Politik, dan
Ilmu pengetahuan. Hal inilah yang perlu untuk kita ketahui sebagai acuan semangat
bagi generasi ummat Islam bahwa peradaban ummat Islam itu pernah memperoleh
masa keemasan yang melampaui kesuksesan negara-negara Eropa.

Dengan ini kita mengetahui bahwa dahulu peradaban ummat Islam itu diakui oleh
seluruh dunia, maka akan memotifasi sekaligus menjadi ilmu pengetahuan kita
mengenai sejarah peradaban ummat Islam sehingga kita akan mencoba untuk
mengulangi masa keemasan itu kembali nantinya oleh generasi ummat Islam saat ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah lahirnya Dinasti Abbasiyah?
2. Bagaimana sistem politik, pemerintahan dan sosial pada masa Dinasti Abbasiyah?
3. Bagaimana perkembangan peradaban Islam pada masa pemerintahan Dinasti
Abbasiyah?
4. Apa yang menyebabkan runtuhnya Dinasti Abbasiyah?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sejarah lahirnya Dinasti Abbasiyah.
2. Mengetahui sistem politik, pemerintahan dan sosial pada masa Dinasti Abbasiyah.
3. Mengetahui perkembangan peradaban Islam pada masa pemerintahan Dinasti
Abbasiyah.
4. Mengetahui penyebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah lahirnya Dinasti Abbasiyah


Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan kedua
Islam yang berkuasa di Baghdad, Irak. Pada masanya kekhalifahan Abbasiyah
berkembang pesat dan menjadikan Islam sebagai pusat pengetahuan dunia.

Kekuasaannya dimulai setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menaklukkan


semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah merujuk kepada keturunan
paman termuda Nabi Muhammad SAW seperti yang diceritakan dalam sejarah
peristiwa isra miraj, Abbas bin Abdul Muthalib (566 – 652) dan itu sebabnya juga masih
termasuk kepada Bani Hasyim. Anggota dari bani Umayyah yang selamat melarikan
diri dari Damaskus dan menuju Spanyol dengan menyeberangi Laut Tengah lalu
mendirikan Kekhalifahan Umayyah. Keturunan bani Umayyah yang selamat
memerintah Spanyol untuk waktu yang lama1.[1]

Daulah Bani Abbasiyah diambil dari nama Al-Abbas bin Abdul Mutholib, paman
Nabi Muhammad SAW. Pendirinya ialah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin
Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-Saffah. Daulah Bani
Abbasiyah berdiri antara tahun 132 – 656 H / 750 – 1258 M. Lima setengah abad
lamanya keluarga Abbasiyah menduduki singgasana Khilafah Islamiyah. Pusat
pemerintahannya di kota Baghdad.

Awal kekuasaan Dinasti Bani Abbas ditandai dengan pembangkangan yang


dilakukan oleh Dinasti Umayah di Andalusia (Spanyol). Di satu sisi, Abd al-Rahman
al-Dakhil bergelar amir (jabatan kepala wilayah ketika itu); sedangkan disisi yang lain,
ia tidak tunduk kepada khalifah yang ada di Baghdad. Pembangkangan Abd al-Rahman
al-Dakhil terhadap Bani Abbas mirip dengan pembangkangan yang dilakukan oleh
muawiyah terhadap Ali Ibn Abi Thalib. Dari segi durasi, kekuasaan Dinasti Bani Abbas
termasuk lama, yaitu sekitar lima abad.

1
STORIA, “Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah Dalam Islam,” Mar. 03, 2021.
https://marjinal.id/sejarah-berdirinya-dinasti-abbasiyah-dalam-islam

2
Bani Abbasiyah mempunyai kholifah sebanyak 37 orang. Dari masa pemerintahan
Abul Abbas As-Saffah sampai Kholifah Al-Watsiq Billah agama Islam mencapai
zaman keemasan (132 – 232 H / 749 – 879 M).

Dan pada masa kholifah Al-Mutawakkil sampai dengan Al-Mu’tashim, Islam


mengalami masa kemunduran dan keruntuhan akibat serangan bangsa Mongol Tartar
pimpinan Hulakho Khan pada tahun 656 H / 1258 M2.

Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda


sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan pola pemerintahan
dan pola politik itu para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas
menjadi lima periode :

1) Periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia
pertama.

2) Periode Kedua (232 H/847 M – 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki pertama.

3) Periode Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih dalam
pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia
kedua.

4) Periode Keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani sejak
dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa pengaruh
Turki kedua.

5) Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh
dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad.[2]

B. Sistem politik, pemerintahan dan sosial pada masa Dinasti Abbasiyah


1. Sistem politik dan pemerintahan

Khalifah pertama Bani Abbasiyah, Abdul Abbas yang sekaligus dianggap sebagai
pendiri Bani Abbas, menyebut dirinya dengan julukan Al-Saffah yang berarti Sang
Penumpah Darah.

2
A. Hasjmy, Sejarah kebudayaan Islam. Jakarta : Bulan Bintang, 1975.

3
Sedangkan Khalifah Abbasiyah kedua mengambil gelar Al-Mansur dan meletakkan
dasar-dasar pemerintahan Abbasiyah. Di bawah Abbasiyah, kekhalifahan berkembang
sebagai system politik. Dinasti ini muncul dengan bantuan orang-orang Persia yang
merasa bosan terhadap Bani Umayyah di dalam masalah sosial dan politik
diskriminatif.
Khalifah-khalifah Abbasiyah yang memakai gelar “Imam” yang memiliki arti
pemimpin masyarakat muslim bertujuan untuk menekankan arti keagamaan
kekhalifahan. Abbasiyah mencontoh tradisi Umayyah di dalam mengumumkan lebih
dari satu putra mahkota raja3.
Al-Mansur dianggap sebagai pendiri kedua dari Dinasti Abbasiyah. Di masa
pemerintahannya Baghdad dibangun menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah dan
merupakan pusat perdagangan serta kebudayaan. Hingga Baghdad dianggap sebagai
kota terpenting di dunia pada saat itu yang kaya akan ilmu pengetahuan dan kesenian.
Hingga beberapa dekade kemudian dinasti Abbasiyah mencapai masa kejayaan.[3]
Ada beberapa sistem politik yang dijalankan oleh Daulah Abbasiyah yaitu:
a) Para Khalifah tetap dari keturunan Arab murni, sedangkan pejabat lainnya
diambil dari kaum mawalli.
b) Kota Baghdad dijadikan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat kegiatan
politik, ekonomi, sosial dan ataupun kebudayaan serta terbuka untuk siapa saja,
termasuk bangsa dan penganut agama lain.
c) Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sesuatu yang mulia, yang penting dan
sesuatu yang harus dan perlu untuk dikembangkan.
d) Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia.

2. Sistem Sosial
Pada masa ini, sistem sosial adalah sambungan dari masa sebelumnya (Masa
Dinasti Umaiyah). Akan tetapi, pada masa ini terjadi beberapa perubahan yang sangat
mencolok, yaitu:
a) Tampilnya kelompok mawali dalam pemerintahan serta mendapatkan tempat
yang sama dalam kedudukan sosial.

3
M. Fil. I. Syafieh, “Perkembangan Islam Pada Masa Abbasiyah,” Sejarah Peradaban Islam, Jan.
2014, [Online]. Available: http://syafieh.blogspot.com/2014/01/perkembangan-islam-pada-masa-abbasiyah.html

4
b) Kerajaan Islam Daulah Abbasiyah terdiri dari beberapa bangsa yang berbeda-
beda (bangsa Mesir, Syam, Jazirah Arab dll.)
c) Perkawinan campur yang melahirkan darah campuran.
d) Terjadinya pertukaran pendapat, sehingga muncul kebudayaan baru.
C. Perkembangan peradaban Islam pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah
Masa Abbasiyah menjadi tonggak puncak peradaban Islam. Khalifah-khalifah Bani
Abbasiyah secara terbuka mempelopori perkembangan ilmu pengetahuan dengan
mendatangkan naskah-naskah kuno dari berbagai pusat peradaban sebelumnya untuk
kemudian diterjemahkan, diadaptasi dan diterapkan di dunia Islam. Para ulama’ muslim
yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan baik agama maupun non agama juga
muncul pada masa ini.
Pesatnya perkembangan peradaban juga didukung oleh kemajuan ekonomi
imperium yang menjadi penghubung dunua timur dan barat. Stabilitas politik yang
relatif baik terutama pada masa Abbasiyah awal ini juga menjadi pemicu kemajuan
peradaban Islam.
a) Perkembangan Intelektual
Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncak kejayaan pada
masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid, kemajuan intelektual pada waktu itu setidaknya
dipengaruhi oleh dua hal yaitu:

1) Terjadinya Asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih
dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia
pada saat itu sangat penting dibidang pemerintahan. Selain itu mereka banyak
berjasa dalam perkembangan ilmu filsafat dan sastra. Sedangkan pengaruh
Yunani masuk melalui terjemah-terjemah dalam banyak bidang ilmu, terutama
Filsafat.
2) Gerakan Terjemah Pada masa Daulah ini usaha penerjemahan kitab-kitab asing
dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi,
kedokteran, filsafat, kimia dan sejarah. Dari gerakan ini muncullah tokoh-tokoh
Islam dalam ilmu pengetahuan, antara lain :
a. Bidang filsafat: al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, Ibnu Sina,
al- Ghazali Ibnu Rusyid.

5
b. Bidang kedokteran: Jabir ibnu Hayan, Hunain bin Ishaq, Tabib bin
Qurra, Ar-Razi.
c. Bidang Matematika: Umar al-Farukhan, al-Khawarizmi.
d. Bidang astronomi: al-Fazari, al-Battani, Abul watak, al-Farghoni dan
sebagainya.

Dari hasil ijtihad dan semangat riset, maka para ahli pengetahuan, para alim
ulama, berhasil menemukan berbagai keahlian berupa penemuan berbagai
bidang-bidang ilmu pengetahuan, antara lain:

1) Ilmu Umum
a. Ilmu Filsafat
- Al-Kindi (809-873 M) buku karangannya sebanyak 236 judul.
- Al Farabi (wafat tahun 916 M) dalam usia 80 tahun.
- Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H)
- Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H).
- Ibnu Shina (980-1037 M). Karangan-karangan yang terkenal
antaralain: Shafa, Najat, Qoman, Saddiya dan lain-lain.
- Al Ghazali (1085-1101 M). Dikenal sebagai Hujjatul Islam,
karyanya: AlMunqizh Minadl-Dlalal,Tahafutul Falasifah,Mizanul
Amal, Ihya Ulumuddin dan lainlain.
- Ibnu Rusd (1126-1198 M). Karangannya : Kulliyaat, Tafsir
Urjuza,Kasful Afillah dan lain-lain.
b. Bidang Kedokteran
- Jabir bin Hayyan (wafat 778 M). Dikenal sebagai bapak Kimia.
- Hurain bin Ishaq (810-878 M). Ahli mata yang terkenal disamping
sebagai penterjemah bahasa asing.
- Thabib bin Qurra (836-901 M).
- Ar Razi atau Razes (809-873 M). Karangan yang terkenal mengenai
cacar dan campak yang diterjemahkan dalam bahasa latin.
c. Bidang Matematika
- Umar Al Farukhan: Insinyur Arsitek Pembangunan kota Baghdad.
- Al Khawarizmi: Pengarang kitab Al Gebra (Al Jabar), penemu
angka (0).

6
d. Bidang Astronomi
Berkembang subur di kalangan umat Islam, sehingga banyak para
ahli yang terkenal dalam perbintangan ini seperti :
- Al Farazi : pencipta Astro Globe
- Al Gattani/Al Betagnius
- Abul wafat : menemukan jalan ketiga dari bulan
- Al Farghoni atau Al Fragenius
e. Bidang Seni Ukir
Beberapa seniman ukir terkenal: Badr dan Tariff (961-976 M) dan
ada seni musik, seni tari, seni pahat, seni sulam, seni lukis dan seni
bangunan.
2) Ilmu Naqli
a. Ilmu Tafsir, Para mufassirin yang termasyhur: Ibnu Jarir ath Tabary, Ibnu
Athiyah al Andalusy (wafat 147 H), As Suda, Mupatil bin Sulaiman (wafat
150 H), Muhammad bin Ishak dan lain-lain.
b. Ilmu Hadist, Muncullah ahli-ahli hadist ternama seperti: Imam Bukhori
(194-256 H), Imam Muslim (wafat 231 H), Ibnu Majah (wafat 273 H), Abu
Daud (wafat 275 H), At-Tarmidzi, dan lain-lain.
c. Ilmu Kalam, Dalam kenyataannya kaum Mu’tazilah berjasa besar dalam
menciptakan ilmu kalam, diantaranya para pelopor itu adalah: Wasil bin
Atha’, Abu Huzail al Allaf, Adh Dhaam, Abu Hasan Asy’ary, Hujjatul Islam
Imam Ghazali
d. Ilmu Tasawuf, Ahli-ahli dan ulama-ulamanya adalah : Al Qusyairy (wafat
465 H). Karangannya : ar Risalatul Qusyairiyah, Syahabuddin (wafat 632
H). Karangannya : Awariful Ma’arif, Imam Ghazali : Karangannya al
Bashut, al Wajiz dan lain-lain.
e. Para Imam Fuqaha, Lahirlah para Fuqaha yang sampai sekarang aliran
mereka masih mendapat tempat yang luas dalam masyarakat Islam. Yang
mengembangkan faham/mazhabnya dalam zaman ini adalah: Imam Abu
Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambal dan Para
Imam Syi’ah (Hasjmy, 1995:276-278).

7
b) Perkembangan Peradaban di Bidang Fisik

Perkembangan peradaban pada masa Daulah Bani Abbasiyah sangat maju pesat,
karena upaya - upaya dilakukan oleh para Khalifah di bidang fisik4. Hal ini dapat
kita lihat dari bangunan –bangunan yang berupa:

a. Kuttab, yaitu tempat belajar dalam tingkatan pendidikan rendah dan menengah.
b. Majlis Muhadharah,yaitu tempat pertemuan para ulama, sarjana,ahli pikir dan
pujangga untuk membahas masalah-masalah ilmiah.
c. Darul Hikmah, Adalah perpustakaan yang didirikan oleh Harun Ar-Rasyid. Ini
merupakan perpustakaan terbesar yang di dalamnya juga disediakan tempat
ruangan belajar.
d. Madrasah, Perdana menteri Nidhomul Mulk adalah orang yang mula-mula
mendirikan sekolah dalam bentuk yang ada sampai sekarang ini, dengan nama
Madrasah.
e. Masjid, Biasanya dipakai untuk pendidikan tinggi dan tahassus. Pada masa
Daulah Bani Abbassiyah, peradaban di bidang fisik seperti kehidupan ekonomi:
pertanian, perindustrian, perdagangan berhasil dikembangkan oleh Khalifah
Mansyur.[4]
c) Kehidupan Perekonomian Daulah Bani Abbasiyah
Permulaan masa kepemimpinan Bani Abbassiyah, perbendaharaan negara
penuh dan berlimpah-limpah, uang masuk lebih banyak daripada pengeluaran.
Yang menjadi Khalifah adalah Mansyur. Dia betul-betul telah meletakkan dasar-
dasar yang kuat bagi ekonomi dan keuangan negara. Dia mencontohkan Khalifah
Umar bin Khattab dalam menguatkan Islam. Dan keberhasilan kehidupan ekonomi
maka berhasil pula dalam :
1. Pertanian, Khalifah membela dan menghormati kaum tani, bahkan
meringankan pajak hasil bumi mereka, dan ada beberapa yang dihapuskan
sama sekali.
2. Perindustrian, Khalifah menganjurkan untuk beramai-ramai membangun
berbagai industri, sehingga terkenallah beberapa kota dan industri-
industrinya.

4
Aki Suro, “Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasiyah,” wordpress.com.
https://akitephos.wordpress.com/sejarah-pendidikan-islam/islam-pada-masa-daulah-bani-abbasiyah/

8
3. Perdagangan, Segala usaha ditempuh untuk memajukan perdagangan
seperti:
a. Membangun sumur dan tempat-tempat istirahat di jalan-jalan yang
dilewati kafilah dagang.
b. Membangun armada-armada dagang.
c. Membangun armada : untuk melindungi partai-partai negara dari
serangan bajak laut.

D. Penyebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah


Meskipun Daulah Abbasiyah begitu bercahaya dalam mendulang kesuksesan dalam
hampir segala bidang, namun akhirnya ia pun mulai kaku dan akhirnya runtuh5.
Menurut beberapa literatur, ada beberapa sebab keruntuhan dinasti Abbasyiah, yaitu:
1. Faktor Internal
- Mayoritas khalifah Abbasiyah periode akhir lebih mementingkan urusan
pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap negara.
- Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara komunikasi
pusat dengan daerah sulit dilakukan.
- Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok
Arab dan Persia menaruh kecemburuan atas posisi mereka.
- Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan khalifah
kepada mereka sangat tinggi.
- Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama.
- Merajalelanya korupsi dikalangan pejabat kerajaan.
2. Faktor Eksternal
- Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak
korban.
- Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang
menghancurkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan menandai
berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncullah beberapa kerajaan, yaitu :
Kerajaan Syafawiah di Iran, Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan
Mughal di India.[5]

5
M. A. Dr. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, vol. 29,2018. RajaGrafindo
Persada, 2010. [Online]. Available: https://www.rajagrafindo.co.id/produk/sejarah-peradaban-islam/

9
BAB III
PENUTUP

E. Kesimpulan
Daulah Bani Abbasiyah diambil dari nama Al-Abbas bin Abdul Mutholib, paman
Nabi Muhammad SAW. Pendirinya ialah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin
Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan sebutan Abul Abbas As-Saffah.

Al-Mansur dianggap sebagai pendiri kedua dari Dinasti Abbasiyah. Di masa


pemerintahannya Baghdad dibagun menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah dan
merupakan pusat perdagangan serta kebudayaan. Hingga Baghdad dianggap sebagai
kota terpenting di dunia pada saat itu yang kaya akan ilmu pengetahuan dan kesenian.
Hingga beberapa dekade kemudian dinasti Abbasiyah mencapai masa kejayaan.

Pada sistem sosial Abbasiyah adalah sambungan dari masa sebelumnya (Masa
Dinasti Umaiyah). Akan tetapi, pada masa ini terjadi beberapa perubahan yang sangat
mencolok mulai dari perkembangan intelektual, fisik, perekonomian dan kebudayaan.
Adapun penyebab Keruntuhan Dinasti Abasiyah yang terjadi oleh faktor eksternal dan
faktor internal.

10
DAFTAR PUSTAKA

[1] STORIA, “Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah Dalam Islam,” Mar. 03, 2021.
https://marjinal.id/sejarah-berdirinya-dinasti-abbasiyah-dalam-islam

[2] A. Hasjmy, Sejarah kebudayaan Islam. Jakarta : Bulan Bintang, 1975.

[3] Aki Suro, “Islam Pada Masa Daulah Bani Abbasiyah,” wordpress.com.
https://akitephos.wordpress.com/sejarah-pendidikan-islam/islam-pada-masa-daulah-
bani-abbasiyah/

[4] M. Fil. I. Syafieh, “Perkembangan Islam Pada Masa Abbasiyah,” Sejarah Peradaban
Islam, Jan. 2014, [Online]. Available:
http://syafieh.blogspot.com/2014/01/perkembangan-islam-pada-masa-
abbasiyah.html

[5] M. A. Dr. Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, vol. 29,2018.
RajaGrafindo Persada, 2010. [Online]. Available:
https://www.rajagrafindo.co.id/produk/sejarah-peradaban-islam/

11

Anda mungkin juga menyukai