Anda di halaman 1dari 9

Tugas UTS Bahasa Indonesia

LAPORAN OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM DI SMP PONDOK PESANTREN DAAR EL HASANAH,
SERANG – BANTEN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas UTS


Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Khaerunnisa, M.Pd.

Disusun Oleh :

Azka Putra Prawira


( 22050100018 )
PAI C

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan observasi di Pondok Pesantren
DAAR EL HASANAH. Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Observasi ini dilaksanakan di SMP Pondok Pesantren Daar El Hasanah, yang beralamat
di Jl. Perum Taman Sejahtera, Kp. Dukuh Sabrang, Rt/Rw 002/001, Desa/Kec. Jawilan, Serang
- Banten. Observasi ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 November 2022. Pelaksanaan
observasi ini dilakukan oleh saya sendiri dalam satu kali pertemuan, atau satu kali tatap muka.
Pelajaran yang saya ambil dari SMP ini yaitu Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI ). Lamanya
pembelajaran SKI ini dalam satu kali tatap muka adalah 2 x 40 menit.
Saya berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan sumbangan
pengetahuan yang berkaitan dengan aplikasi teori belajar dalam pembelajaran SKI di kelas,
terutama untuk jenjang pendidikan SMP di Pondok Pesantren. Saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, maka
saya mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak yang
berkepentingan dengan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Jawilan, 17 November 2022

Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan Observasi

Observasi ini merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui bagaimana


pembelajaran pendidikan agama islam di suatu lembaga. Dalam hal ini saya selaku
mahasiswa melakukan observasi di SMP Pondok Pesantren Daar El Hasanah untuk
memenuhi tugas dalam bentuk laporan observasi khususnya tentang pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam ( SKI ) jenjang pendidikan SMP di dalam kelas.

Laporan hasil observasi ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dengan adanya observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana
jalannya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI ) dari SMP Pondok Pesantren
Daar El Hasanah ini. Kemudian kita sebagai seorang calon pendidik tentunya dapat
memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah
mengajar kelak.

B. Tujuan Kegiatan Observasi

Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kegiatan


pembelajaran SKI di SMP dan mendeskripsikan hasil observasi yang dilakukan. Tidak
berhenti sampai di sini, hasil observasi dianalisis, dengan cara mengidentifikasi jenis
teori belajar apa yang diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran yang diampunya.
Observasi berlangsung satu kali pertemuan.

C. Identitas Lembaga

Nama Lembaga : Daar El Hasanah Islamic Boarding School


Alamat Lembaga : Jl. Perum Taman Sejahtera, Kp. Dukuh Sabrang, Rt/Rw
002/001, Desa/Kec. Jawilan, Serang - Banten. 42177
Website : www.daarelhasanah.com
Call Center DH : 08118101334 dan 081395354833
Jumlah Santri/Siswa : 387 Santri/Siswa ( SMP & SMA )
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Observasi

Kegiatan observasi ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia Pembelajaran PAI. Observasi dikategorikan sebagai salah satu model
pembelajaran kontekstual – aktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran
secara nyata situasi dan kondisi tertentu. Observasi pembelajaran di kelas memberikan
tambahan wawasan bagi saya pribadi mengenai praktek pembelajaran PAI di sekolah.
Berikut adalah pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh saya :

1. Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan observasi.


Observasi dilaksanakan di SMP Pondok Pesantren Daar El
Hasanah dengan alamat Jl. Perum Taman Sejahtera, Kp. Dukuh
Sabrang, Rt/Rw 002/001, Desa/Kec. Jawilan, Serang - Banten. Kelas
yang diobservasi adalah kelas VII C, dengan jumlah siswa sebanyak 20
anak.
Observasi dilaksanakan pada hari Kamis, 17 November 2022,
pada jam pelajaran SKI yakni pada pukul 11.00 – 12.20 Dalam satu kali
tatap muka adalah dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit.

2. Aspek – aspek yang berkaitan dengan observasi.


Guru Pengampu : Ustadzah Ahyatunnisa
Status Guru : Guru Pengabdian
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

Pengawasan KBM di Pondok Pesantren Daar El Hasanah.


Sejak awal berdiri Pondok Daar El Hasanah yang telah
diresmikan oleh wakil dari Gubernur Banten pada tanggal 29 Mei 2016,
maka pada saat itu Daar El Hasanah tahun pelajaran 2016/2017 langsung
menjalankan sistem pesantren, selain membentuk majelis pengasuhan
yang membawahi berbagai bidang yang berkaitan dengan pengasuhan,
dan juga membentuk Direktorat bidang pendidikan dan pengajaran,
yaitu bagian Tabkir Al Asatidz, hal ini untuk spesifikasi dan optimalisasi
kinerja. Bagian ini secara khusus diberi tanggung jawab untuk
mengontrol kegiatan belajar mengajar (KBM), serta meningkatkan dan
mengevaluasi penguasaan materi para guru dalam proses belajar
mengajar.
Dalam pengawasan KBM di Pondok Pesantren Daar El Hasanah ini ada beberapa program
yang diantaranya sebagai berikut :

1) Gerakan tabkir ( masuk kelas tepat waktu ). Dilakukan oleh supervisor yang setiap
harinya bergantian sesuai jadwal. Supervisor mencatat dalam buku harian tabkir
permasalahan-permasalahan selama proses belajar mengajar berlangsung, terutama
pencatatan guru yang terlambat masuk kelas. Tindak lanjut dari pencatatan
keterlambatan guru adalah dengan diberikan kepada yang bersangkutan surat teguran
dan panggilan untuk menghadap kepada mudir/pimpinan Ponpes Daar El Hasanah.
2) Taftisyu al i’daad. Yakni pemeriksaan dan pengoreksian i’dad (persiapan mengajar)
guru kepada musyrif yang telah ditentukan oleh bagian Tabkir. Di PPDH i’dad
merupakan kewajiban guru yang mutlak harus dilaksanakan, karena ia adalah salah satu
faktor terpenting untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
3) Naqdu i’dad at tadris. Adalah pengecekan i’dad guru yang telah dikoreksikan kepada
musyrif masing-masing. Pengecekan ini dilakukan secara langsung pada saat guru akan
mengajar. Apabila ditemukan ada guru yang tidak membuat i’dad at tadris maka, guru
yang bersangkutan akan diberikan surat peringatan dan panggilan untuk menghadap
kepada mudir/Pimpinan Ponpes Daar El Hasanah.
4) Muraaqabatu al fushuul. Yaitu pengontrolan kelas pada saat KBM berlangsung oleh
supervisor yang telah terjadwal setiap harinya. Tujuan dari program ini adalah untuk
mengantisipasi kekosongan kelas. Meskipun sebenarnya, kekosongan ini telah
diantisipasi oleh Bagian Pengajaran Pondok, dengan cara menentukan guru pengganti
bagi guru yang berhalangan. Pemberian tugas untuk menggantikan ini dilakukan pada
malam harinya. Namun, tetap kekosongan harus selalu diantisipasi.
5) Naqdu at tadris. Atau evaluasi mengajar, adalah pengontrolan kelas yang dilakukan
oleh supervisor, untuk melihat dan mengevaluasi kondisi kelas pada KBM berlangsung,
serta mengevaluasi metodologi mengajar yang digunakan oleh seorang guru pada saat
mengajar di kelas. Apabila ditemukan kondisi kelas yang tidak kondusif pada saat KBM
berelangsung, atau ada kesalahan metodologi mengajar, maka guru tersebut akan
diberikan koreksian.

B. Hasil Observasi

1) Kegiatan Pembelajaran

a) Kegiatan Awal
- Membuka pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian siswa
memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses
pembelajarannya dan kemudian mengabsen kehadiran siswanya.
- Mempersiapkan perlengkapan belajar mengajar
Guru bersama siswa mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan
belajar lainnya.
- Apresiasi
Setelah perlengkapan belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik, Guru
mulai memotivasi siswa dan mengulang kembali sedikit materi pembelajaran
minggu yang lalu. Disini, Guru menanyakan tentang materi sebelumnya dan
sejauh mana pemahaman siswa tentang materi tersebut. Kemudian guru dan
siswa bersama-sama membahas sedikit materi sebelumnya guna memurojaah
atau mengingat kembali materi yang sudah pernah disampaikan. Kegiatan ini
dilakukan guru untuk melihat sejauh mana materi itu dikuasai dengan baik oleh
siswanya sehingga guru dapat melanjutkan pembelajarannya yakni tentang
Rasulullah SAW berdakwah di Mekkah di awal masa kerosulannya.
b) Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan materi pelajaran
Setelah memurojaah sedikit materi sebelumnya, guru mulai menjelaskan materi
pelajaran sebelumnya yakni tentang “Rasulullah SAW berdakwah di Mekkah
di awal masa kerosulannya”. Disini guru menjelaskan secara terperinci tentang
sejarah yang ada pada masa itu.
- Melakukan tanya jawab
Proses tanya jawab antara guru dan siswa dilakukan saat guru menjelaskan dan
saat guru telah selesai menjelaskan materi pelajaran.
c) Kegiatan Akhir ( penutup )
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan kembali materi
pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan kali ini. Kemudian menutup
pertemuan di kelas dengan mengucapkan salam dan meninggalkan ruangan
kelas tersebut.

2) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah metode konvensional


atau metode ceramah yang lebih memperbanyak penjelasan dari guru. Karena mengajar
di bidang SKI jelas mempelajari tentang sejarah dan diperlukannya keterangan yang
jelas dan banyak tentang sejarah yang di bahas oleh guru.

3) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan adalah media cetak dan lebih banyak penjabaran
dari guru, media cetaknya yaitu buku SKI untuk kelas VII SMP. Sedangkan Alat
pembelajaran yang digunakan yaitu spidol, papan tulis, dan handphone ( untuk
mendengarkan penjelasan dari audio visual ketika diperlukan ).
4) Materi yang banyak diminati dan tidak diminati

Setelah saya sedikit bertanya-tanya ke gurunya, ada materi-materi yang banyak


diminati ataupun tidak diminati oleh siswa tersebut, diantaranya yaitu :

➢ Materi yang banyak diminati oleh siswa dalam pelajaran SKI ini yaitu tentang
sejarah bagaimana Rasulullah SAW pertama kali menerima wahyu dan proses
berdakwah selanjutnya.
➢ Sedangkan materi yang kurang diminati oleh siswa dalam pelajaran SKI yaitu
tentang asal usul bangsa Arab dan kehidupan bangsa Arab sebelum islam
datang.

5) Siasat guru ketika ada materi yang kurang diminati

Jawaban guru ketika saya menanyakan siasat seperti apa yang akan dilakukan oleh guru
ketika ada materi yang kurang diminati siswa, agar siswa tetap aktif di dalam kelas
adalah sebagai berikut :

Siasat agar murid tetap aktif di dalam kelas meskipun dengan materi yang kurang
diminati menurut guru yaitu jangan terlalu banyak membahas materinya, coba cari
penjelasan yang lebih simpel dan menarik dengan disertai gestur dan mimik muka yang
sesuai saat menjelaskannya. Atau bisa juga kita refresh sebentar misalnya dengan
melakukan gerakan senam ringan dengan alunan musik yang santai, agar murid bisa
fokus kembali dan mencerna dengan baik materi yang dijelaskan walaupun sebenarnya
mereka kurang tertarik dengan materi tersebut.

6) Pengelolaan Kelas

Pengaturan ruang kelas di SMP Daar El Hasanah ini tidak menetap di satu tempat yang
sama. Di sekolah ini menggunakan konsep kelas yang lebih ke tadabbur alam, yang
dimana tidak ada ruang kelas khusus yang diberikan, disini kelasnya bisa berpindah-
pindah seperti bisa di aula, di saung tempat belajar, dan tempat lain yang sekiranya bisa
untuk dijadikan kelas untuk belajar. Menggunakan konsep kelas yang seperti itu karena
sekolah ini termasuk pondok pesantren modern, dan memang keberadaannya yang
masih di dalam pedesaan.

C. Hasil Analisis

Menurut pendapat saya Pondok Pesantren Daar El Hasanah berperan dalam


masyarakat. Khususnya dalam bidang ilmu pendidikan dan keagamaan (Islam). Dalam
dunia pendidikan di pondok pesantren ini telah berdiri PAUD, SD/MI, DINIYAH,
SMP, SMA, PAKET B, dan PAKET C. Hal ini memudahkan masyarakat sekitar yang
ingin menyekolahkan anaknya di persekolahan yang memiliki unsur Islam yang kental.
Selain itu, banyak santri yang berasal dari berbagai daerah, sehingga disediakan
pondok untuk memudahkan akses para santri untuk bersekolah atau kuliah sekaligus
menuntut ilmu keislaman yang lebih mendalam. Selain itu para santri juga di latih
dengan kesederhanaan, tanggungjawab, kedisplinan serta dibekali ilmu agama yang
kuat sehingga dapat digunakan untuk bekal kehidupan baik kehidupan didunia maupun
di akhirat kelak.

Para santri juga di beri bekal tentang akhlakul karimah, sehingga dalam
bertindak dan bertingkah laku pun sesuai dengan kaidah yang telah diajarkan. Seperti
jika ada santri yang melanggar peraturan, maka aka nada hukuman bagi mereka.
Hukuman disini tidak dilakukan dalam bentuk fisik namun hukumannya merupakan
sesuatu yang bermanfaat, seperti disuruh membaca Al-Quran atau yang lainnya.

Jadi pada kenyataanya menurut saya Pondok Pesantren ini dibutuhkan oleh
masyarakat dalam bentuk bukti atau kegiatan nyatanya, bukan hanya sekedar teori yang
menggambarkan tentang lembaga pondok pesantren ini. Secara umum pondok
pesantren Daar El Hasanah ini telah menjalankan kegiatan sesuai dengan visi misi serta
tujuan yang ingin dicapai.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari observasi yang telah saya lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
➢ Proses pembelajaran SKI kelas VII C belajar dengan optimal dan kondusif. Hal ini
dikarenakan guru telah mempertimbangkan metode atau strategi yang tepat digunakan
untuk materi pelajaran didalam proses pembelajaran. Sehingga siswa memperhatikan
dan mengikuti pembelajaran SKI dengan baik.
➢ Metode yang digunakan yakni metode konvensional atau metode ceramah yang lebih
memperbanyak penjelasan dari guru.
➢ Guru harus memperhatikan berbagai kendala yang mungkin terjadi dalam kelas, dan
sebisa mungkin dapat meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terjadi
dalam pelaksanaan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar di kelas dapat berjalan
secara efektif.
B. Saran
Setiap pendidik agar senantiasa melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas pengajaran
untuk menjamin mutu pengajaran dan pembelajaran sebagai bagian penting kewajiban seorang
guru. Penggunaan teori belajar untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas harus melihat pada kondisi-kondisi tertentu, seperti peserta didik, materi
pembelajaran, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran memberikan makna bagi
perubahan perilaku peserta didik.
Foto Dokumentasi Observasi

Suasana di kelas VII C memakai ruangan kelas terbuka di Aula.

Siswa-siswa kelas VII C.

Foto bersama kepala biro Akademik SMP


Pondok Pesantren Daar El Hasanah.

Anda mungkin juga menyukai