Disusun Oleh :
Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan hasil observasi ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dengan adanya observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana
jalannya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI ) dari SMP Pondok Pesantren
Daar El Hasanah ini. Kemudian kita sebagai seorang calon pendidik tentunya dapat
memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah
mengajar kelak.
C. Identitas Lembaga
A. Pelaksanaan Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia Pembelajaran PAI. Observasi dikategorikan sebagai salah satu model
pembelajaran kontekstual – aktual. Pelaksanaan observasi memberikan gambaran
secara nyata situasi dan kondisi tertentu. Observasi pembelajaran di kelas memberikan
tambahan wawasan bagi saya pribadi mengenai praktek pembelajaran PAI di sekolah.
Berikut adalah pelaksanaan observasi yang dilakukan oleh saya :
1) Gerakan tabkir ( masuk kelas tepat waktu ). Dilakukan oleh supervisor yang setiap
harinya bergantian sesuai jadwal. Supervisor mencatat dalam buku harian tabkir
permasalahan-permasalahan selama proses belajar mengajar berlangsung, terutama
pencatatan guru yang terlambat masuk kelas. Tindak lanjut dari pencatatan
keterlambatan guru adalah dengan diberikan kepada yang bersangkutan surat teguran
dan panggilan untuk menghadap kepada mudir/pimpinan Ponpes Daar El Hasanah.
2) Taftisyu al i’daad. Yakni pemeriksaan dan pengoreksian i’dad (persiapan mengajar)
guru kepada musyrif yang telah ditentukan oleh bagian Tabkir. Di PPDH i’dad
merupakan kewajiban guru yang mutlak harus dilaksanakan, karena ia adalah salah satu
faktor terpenting untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
3) Naqdu i’dad at tadris. Adalah pengecekan i’dad guru yang telah dikoreksikan kepada
musyrif masing-masing. Pengecekan ini dilakukan secara langsung pada saat guru akan
mengajar. Apabila ditemukan ada guru yang tidak membuat i’dad at tadris maka, guru
yang bersangkutan akan diberikan surat peringatan dan panggilan untuk menghadap
kepada mudir/Pimpinan Ponpes Daar El Hasanah.
4) Muraaqabatu al fushuul. Yaitu pengontrolan kelas pada saat KBM berlangsung oleh
supervisor yang telah terjadwal setiap harinya. Tujuan dari program ini adalah untuk
mengantisipasi kekosongan kelas. Meskipun sebenarnya, kekosongan ini telah
diantisipasi oleh Bagian Pengajaran Pondok, dengan cara menentukan guru pengganti
bagi guru yang berhalangan. Pemberian tugas untuk menggantikan ini dilakukan pada
malam harinya. Namun, tetap kekosongan harus selalu diantisipasi.
5) Naqdu at tadris. Atau evaluasi mengajar, adalah pengontrolan kelas yang dilakukan
oleh supervisor, untuk melihat dan mengevaluasi kondisi kelas pada KBM berlangsung,
serta mengevaluasi metodologi mengajar yang digunakan oleh seorang guru pada saat
mengajar di kelas. Apabila ditemukan kondisi kelas yang tidak kondusif pada saat KBM
berelangsung, atau ada kesalahan metodologi mengajar, maka guru tersebut akan
diberikan koreksian.
B. Hasil Observasi
1) Kegiatan Pembelajaran
a) Kegiatan Awal
- Membuka pelajaran
Guru memasuki ruangan belajar dan menyapa dengan salam. Kemudian siswa
memberikan salam kepada guru dan membaca do’a sebelum memulai proses
pembelajarannya dan kemudian mengabsen kehadiran siswanya.
- Mempersiapkan perlengkapan belajar mengajar
Guru bersama siswa mempersiapkan buku-buku pelajaran serta perlengkapan
belajar lainnya.
- Apresiasi
Setelah perlengkapan belajar mengajar telah dipersiapkan dengan baik, Guru
mulai memotivasi siswa dan mengulang kembali sedikit materi pembelajaran
minggu yang lalu. Disini, Guru menanyakan tentang materi sebelumnya dan
sejauh mana pemahaman siswa tentang materi tersebut. Kemudian guru dan
siswa bersama-sama membahas sedikit materi sebelumnya guna memurojaah
atau mengingat kembali materi yang sudah pernah disampaikan. Kegiatan ini
dilakukan guru untuk melihat sejauh mana materi itu dikuasai dengan baik oleh
siswanya sehingga guru dapat melanjutkan pembelajarannya yakni tentang
Rasulullah SAW berdakwah di Mekkah di awal masa kerosulannya.
b) Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan materi pelajaran
Setelah memurojaah sedikit materi sebelumnya, guru mulai menjelaskan materi
pelajaran sebelumnya yakni tentang “Rasulullah SAW berdakwah di Mekkah
di awal masa kerosulannya”. Disini guru menjelaskan secara terperinci tentang
sejarah yang ada pada masa itu.
- Melakukan tanya jawab
Proses tanya jawab antara guru dan siswa dilakukan saat guru menjelaskan dan
saat guru telah selesai menjelaskan materi pelajaran.
c) Kegiatan Akhir ( penutup )
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan kembali materi
pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan kali ini. Kemudian menutup
pertemuan di kelas dengan mengucapkan salam dan meninggalkan ruangan
kelas tersebut.
2) Metode Pembelajaran
3) Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan adalah media cetak dan lebih banyak penjabaran
dari guru, media cetaknya yaitu buku SKI untuk kelas VII SMP. Sedangkan Alat
pembelajaran yang digunakan yaitu spidol, papan tulis, dan handphone ( untuk
mendengarkan penjelasan dari audio visual ketika diperlukan ).
4) Materi yang banyak diminati dan tidak diminati
➢ Materi yang banyak diminati oleh siswa dalam pelajaran SKI ini yaitu tentang
sejarah bagaimana Rasulullah SAW pertama kali menerima wahyu dan proses
berdakwah selanjutnya.
➢ Sedangkan materi yang kurang diminati oleh siswa dalam pelajaran SKI yaitu
tentang asal usul bangsa Arab dan kehidupan bangsa Arab sebelum islam
datang.
Jawaban guru ketika saya menanyakan siasat seperti apa yang akan dilakukan oleh guru
ketika ada materi yang kurang diminati siswa, agar siswa tetap aktif di dalam kelas
adalah sebagai berikut :
Siasat agar murid tetap aktif di dalam kelas meskipun dengan materi yang kurang
diminati menurut guru yaitu jangan terlalu banyak membahas materinya, coba cari
penjelasan yang lebih simpel dan menarik dengan disertai gestur dan mimik muka yang
sesuai saat menjelaskannya. Atau bisa juga kita refresh sebentar misalnya dengan
melakukan gerakan senam ringan dengan alunan musik yang santai, agar murid bisa
fokus kembali dan mencerna dengan baik materi yang dijelaskan walaupun sebenarnya
mereka kurang tertarik dengan materi tersebut.
6) Pengelolaan Kelas
Pengaturan ruang kelas di SMP Daar El Hasanah ini tidak menetap di satu tempat yang
sama. Di sekolah ini menggunakan konsep kelas yang lebih ke tadabbur alam, yang
dimana tidak ada ruang kelas khusus yang diberikan, disini kelasnya bisa berpindah-
pindah seperti bisa di aula, di saung tempat belajar, dan tempat lain yang sekiranya bisa
untuk dijadikan kelas untuk belajar. Menggunakan konsep kelas yang seperti itu karena
sekolah ini termasuk pondok pesantren modern, dan memang keberadaannya yang
masih di dalam pedesaan.
C. Hasil Analisis
Para santri juga di beri bekal tentang akhlakul karimah, sehingga dalam
bertindak dan bertingkah laku pun sesuai dengan kaidah yang telah diajarkan. Seperti
jika ada santri yang melanggar peraturan, maka aka nada hukuman bagi mereka.
Hukuman disini tidak dilakukan dalam bentuk fisik namun hukumannya merupakan
sesuatu yang bermanfaat, seperti disuruh membaca Al-Quran atau yang lainnya.
Jadi pada kenyataanya menurut saya Pondok Pesantren ini dibutuhkan oleh
masyarakat dalam bentuk bukti atau kegiatan nyatanya, bukan hanya sekedar teori yang
menggambarkan tentang lembaga pondok pesantren ini. Secara umum pondok
pesantren Daar El Hasanah ini telah menjalankan kegiatan sesuai dengan visi misi serta
tujuan yang ingin dicapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari observasi yang telah saya lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
➢ Proses pembelajaran SKI kelas VII C belajar dengan optimal dan kondusif. Hal ini
dikarenakan guru telah mempertimbangkan metode atau strategi yang tepat digunakan
untuk materi pelajaran didalam proses pembelajaran. Sehingga siswa memperhatikan
dan mengikuti pembelajaran SKI dengan baik.
➢ Metode yang digunakan yakni metode konvensional atau metode ceramah yang lebih
memperbanyak penjelasan dari guru.
➢ Guru harus memperhatikan berbagai kendala yang mungkin terjadi dalam kelas, dan
sebisa mungkin dapat meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terjadi
dalam pelaksanaan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar di kelas dapat berjalan
secara efektif.
B. Saran
Setiap pendidik agar senantiasa melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas pengajaran
untuk menjamin mutu pengajaran dan pembelajaran sebagai bagian penting kewajiban seorang
guru. Penggunaan teori belajar untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas harus melihat pada kondisi-kondisi tertentu, seperti peserta didik, materi
pembelajaran, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran memberikan makna bagi
perubahan perilaku peserta didik.
Foto Dokumentasi Observasi