PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Oleh :
NPSN:69876174
NASKAH
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
SITUASI
Walaupun keanekaragaman poserta didik di kelas telah disadari dalam pedagogis sejak lama,
dalam proses belajaran sesuai dengan pencapaian mengajar selama ini, perhatian terhadap
kondisi itu belum maksimal. Sistem pembelajaran klasikal dengan seorang guru menghadapi
sekitar 30 siswa, kurang bisa mangakomodasi keberagaman tersebut. Begitu pula, sistem
kurikulum yang padat materi membuat perhatian guru lebih fokus pada strategi penyampaian
materi pelajaran kepada siswa. Indikator keberhasilan guru terletak pada penyelesaian target
kurikulum dengan nilal peserta didik turtas.
KB ULUL ALBAB merupakan tempat saya mengajar, sebagai guru tentunya banyak
hambatan dan rintangan dalam menjalankan tugas, dalam rangka peningkatan mutu dan
kualitas peserta didik. Sekolah belum mempercayai peserta didik dapat menentukan sendiri
pembelajara yang sesuai dengan kesiapan, minat, dan gaya belajarnya. Dengan memberikan
kebebasan dan keberanekaragaman dalam proses belajar peserta didik, diharapkan peserta
didik dapat menjadi pelajar mandiri yang dapat memonitor perkembangannya dan
merefleksikan pembelajaran berdasarkan pemahaman konsep dan penguasaan
keterampilannya.
Pembelajaran yang dilakukan setiap harinya monoton dan hampir sama dengan
kegiatan sebelum-sebelumnya, sehingga peserta didik terlihat tidak tertarik terhadap
pembelajaran yang disajikan. Hal itu yang menjadi latar belakang saya melakukan inovasi
pembelajaran, sehingga terinspirasi untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi.
Pengertian pembelajaran berdiferensiasi menurut pakar yaitu adalah upaya untuk
membiasakan metode pembelajaran di kelas untuk memenuhi keinginan belajar individu tiap
murid ( Tomlinson, 2001). Dengan begitu, pembelajaran berdiferensiasi merupakan
pembelajaran yang berfokus pada anak, pembelajaran yang memberi kebebasan pada anak
didik untuk menaikkan kemampuan dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat serta profil
belajar murid.
TANTANGAN
Melihat situasi dan kondisi tentunya sebagai pendidik saya mempunyai tanggung
jawab dalam menangani masalah ini serta mencari solusi dalam rangka perbaikan yang lebih
baik. Konsep pembelajaran berdiferensiasi merupakan konsep yang bagus dan ideal, tapi
menjadi tantangan guru untuk kreatif. Dengan pembelajaran itu, potensi peserta didik
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, dan tingkat pencapaiannya. Namun
untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan konsep itu, guru harus berjuang menjadi
fasilitator andal.
Di sisi lain, pembelajaran berdiferensiasi juga akan membuat siswa semakin giat dalam
pembelajaran karena mereka mengalami sekaligus terjun langsung terhadap proses
pembelajaran yang sedang mereka pelajari. Namun, di balik kebebasan siswa tersebut, guru
juga tetap harus melakukan kontrol dan memberikan tugas melalui lembar kerja yang sama
pada tiap siswa di dalam ruang kelas.
AKSI
Pembelajaran berdiferensiasi yang saya lakukan mengambil tema alam semesta, dan
sub tema gejala alam hujan. Hujan yang turun membuat keadaan sekitar menjadi lembab
sehingga banyak siput atau bekecot yang keluar dari tempat persembunyiannya.
Ekosistem siput/bekecot yang saya sediakan berisikan bekecot kecil dan besar, serta
daun sebagai makanannya. Disitu peserta didik dapat mengeksplorasi tekstur dari bekecot,
cangkang yang keras dan badan yang lunak. Peserta didik juga bisa mengetahui ukuran besar
dan kecil serta mengurutkannyan dari yang terkecil ke yang terbesar. Mereka juga mengamati
bagaimana cara bekicot berjalan, dengan cepat atau lambat.
Alat music yang disediakan yaitu gendang, rebana, dan botol bekas air mineral yang
diisi jagung. Dari sini peserta didik dapat membuat suara hujan dari botol yang berisi jagung
kemudian digerak-gerakkan bunyinya menyerupai hujan. Sedangkan suara gendang dan
rebanah yang dipukul suaranya menyerupai geluduk. Peserta didik bisa membedakan alat
music dengan bunyi yang berbeda beda.
Keaksaraan
Dikeaksaraan saya menyediakan pasir kinetic beserta cangkang siput yang sudah tidak
ada penghuninya dan batu karang kecil yang dibawa dari pantai. Rumah siput dan karang
kecil ditata diatas siput sehingga membentuk huruf yang diinginka, tidak hanya itu di
permainan pembangunan peserta didik juga banyak yang melakukan pembangunan dengan
mencetak pasir kinetic dengan cetakan yang disediakan sehingga menjadi rumah siput.
Pojok pengaman
Pojok pengaman yang disediakan berupa kertas kosong, krayon dan pasta, hal ini
dilakukan untuk memberi ruang bagi anak yang suka bermain dengan warna dan kertas.
Karena ada sebagian anak yang memiliki kegemaran tersebut.
REFLEKSI